Rancangan Aktualisasi Bidan Pelaksana
Rancangan Aktualisasi Bidan Pelaksana
Disusun oleh:
Menyetujui
Pembimbing/Coach Mentor
Menyetujui
Pembimbing/Coach Mentor
Narasumber
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang
berjudul “Upaya Peningkatan Pencapaian Target Akseptor KB Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang” sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Pemerintah Kota Semarang dengan baik, dimana Pemerintah Kota
Semarang bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pada rancangan
Aktualisasi ini diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi materi tentang Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang dapat diterapkan di unit kerja.
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita - cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam Undang -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 sesuai UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5
Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan
tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang
kesehatan yang dilaksanakan di instansi Puskesmas.
Dewasa ini, pelayanan publik yang dilakukan ASN di bidang
kesehatan mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan
yang kurang memuaskan. Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan
kurangnya dan turunnya kesadaran serta kepeduliaan ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat.
Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif , maupun
rehabilitative hal ini menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap
kesehatan telah semakin meningkat terutama pada kesehatan umum
masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada tercapainya derajat
kesehatan yang optimal. Oleh sebab itu perlu pelayanan kesehatan yang
tepat, cepat dan akurat di Puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai
dasar ANEKA, yaitu:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
Berdasarkan PERLAN nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa CPNS menjalani
masa percobaan selama 1 (satu) tahun. Setiap Instansi Pemerintah wajib
memberikan Pelatihan Dasar CPNS selama Masa Prajabatan
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang hanya dapat
diikuti satu kali.
Pelatihan Dasar CPNS dapat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan
klasikal dan/atau pelatihan nonklasikal. Selama proses pembelajaran
secara klasikal yang dilaksanakan pada 18 (delapan belas) hari pertama
Pelatihan Dasar CPNS dilakukan proses pendampingan. Proses
pendampingan dapat dilakukan kegiatan penguatan jasmani, rohani dan
spiritual. Pelaksanaan pendampingan disesuaikan dengan lingkungan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi ASN.
Pada dasarnya isu bersumber dari individu, unit kerja dan
organisasi yang terkait dengan peran dan kedudukan ASN pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Penulis adalah bidan pelaksana di
Puskesmas Karangmalang Kota Semarang. Penulis mengamati bahwa
terdapat isu – isu yang terdapat pada unit kerja terkait layanan kepada
pasien. Isu – isu tersebut adalah :
1. Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya kunjungan neonatus ke
fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota Semarang;
2. Kurangnya sosialisai mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP) kepada Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja
Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang;
3. Kurang optimalnya petugas melakukan sosialisasi mengenai
pentingnya imunisasi TT (Tetanus Toxoid) kepada Wanita Usia Subur
(WUS) di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang;
4. Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya kunjungan ibu nifas ke
fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota Semarang;
5. Kurang optimalnya petugas melakukan sosialisasi mengenai gizi pada
ibu hamil untuk mencegah kelahiran dengan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang.
Untuk kebutuhan aktualisasi, nantinya akan dipilih satu core issue
yang menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan - gagasan
kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai - nilai dasar PNS
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) yang dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.
B. Identifikasi Isu
1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas
Karangmalang yang berdasarkan pada nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yaitu ANEKA dan berprinsip kepada Layanan Publik,
Managemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Whole of Government.
Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
yang ditemukan di tempat kerja dengan metode Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak (APKL) dan diprioritaskan dengan mengukur
urgensinya (Urgency), tingkat keseriusan masalah dan (Seriously)
perkembangan isu tersebut jika tidak dipecahkan (Growth), atau yang
dikenal dengan USG. Isu yang menjadi prioritas segera diidentifikasi
faktor penyebabnya, sehingga terbentuk kegiatan-kegiatan yang
digagas untuk menyelesaikan permasalahan mengenai isu prioritas.
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Identifikasi isu Kondisi saat ini
diharapkan
1 Kurangnya sosialisasi Belum Tercapainya
mengenai pentingnya tercapainya target KN-3
Kunjungan Neonatus (KN-3) target KN-3
ke fasilitas kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan
Mijen Kota Semarang
2 Kurangnya sosialisai Masih PUS yang
mengenai Metode rendahnya menggunakan
Kontrasepsi Jangka Panjang PUS yang KB MKJP
(MKJP) kepada Pasangan belum mencapai
Usia Subur (PUS) di menggunakan target
Puskesmas Karangmalang KB MKJP
Kecamatan Mijen Kota
Semarang
3 Kurang optimalnya petugas Masih Tercapainya
melakukan sosialisasi rendahnya target
mengenai pentingnya caupan imunisasi TT
imunisasi TT (Tetanus imuinsasi TT pada WUS
Toxoid) kepada Wanita Usia pada WUS
Subur (WUS) di Puskesmas
Karangmalang Kecamatan
Mijen Kota Semarang
4 Kurangnya sosialisasi Masih Tercapainya
mengenai pentingnya rendahnya taget
kunjungan ibu nifas (KN-4) ke kunjungan ibu kunjungan
fasilitas kesehatan di wilayah nifas KN-4 nifas KN-4
kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan
Mijen Kota Semarang
5 Kurang optimalnya petugas Masih terdapat Tidak ada
melakukan sosialisasi Kelahiran kelahiran
mengenai gizi pada ibu hamil dengan BBLR dengan BBLR
untuk mencegah kelahiran
dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) di
Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota
Semarang
(Pelayanan Publik)
2. Kurangnya sosialisai mengenai + + + + Memenuhi
Metode Kontrasepsi Jangka syarat
Panjang (MKJP) kepada
Pasangan Usia Subur (PUS) di
Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota
Semarang
(Pelayanan Publik)
3. Kurang optimalnya petugas + - - + Tidak
melakukan sosialisasi mengenai memenuhi
pentingnya imunisasi TT syarat
(Tetanus Toxoid) kepada Wanita
Usia Subur (WUS) di Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang
(Pelayanan Publik)
4. Kurangnya sosialisasi mengenai + - - + Tidak
pentingnya Kunjungan ibu Nifas memenuhi
(KN-4) ke fasilitas kesehatan di syarat
wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang
(Pelayanan Publik)
5. Kurang optimalnya petugas + + + + Memenuhi
melakukan sosialisasi mengenai syarat
gizi pada ibu hamil untuk
mencegah kelahiran dengan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) di
Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota
Semarang
(Pelayanan Publik)
Keterangan:
1) U (Urgency) : Seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas,dianalisis dan ditindaklanjuti.
2) S (Seriousness) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3) G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Skala likert 1-5
5 = sangat besar
4 = besar
3 = sedang
2 = kecil
1 = sangat kecil
Urutan masalah berdasarkan prioritas masalah adalah :
1. Kurangnya sosialisai mengenai Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) kepada Pasangan Usia Subur (PUS) di
Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang
2. Kurang optimalnya petugas melakukan sosialisasi mengenai gizi
pada ibu hamil untuk mencegah kelahiran dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) di Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang
Berdasarkan urutan prioritas masalah, Kurangnya sosialisai
mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kepada
Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Karangmalang Kota
Kecamatan Mijen Semarang menjadi prioritas pertama. Pencapaian
target akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
masih belum tercapai. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis
terhadap masalah tersebut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas,
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah bagaimana cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang tekandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA) dalam meningkatkan pencapaian target akseptor KB Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang?
D. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Meningkatkan pencapaian target Akseptor KB Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang.
b. Menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA
yang telah dipelajari dan dipahami saat melakukan aktualisasi dan
habituasi di Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota
Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengidentifikasi masalah kurangnya sosialisai mengenai
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kepada Pasangan
Usia Subur (PUS) di Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen
Kota Semarang.
b. Mampu menganalisis faktor-faktor penyebab rendahnya program
pencapaian target akseptor KB MKJP.
c. Mampu menentukan prioritas masalah yang ditemukan pada
Kurangnya sosialisai mengenai Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) kepada Pasangan Usia Subur (PUS) di
Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang.
d. Mampu merencanakan kegiatan aktualisasi untuk peningkatan
pencapaian target akseptor KB MKJP di Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota Semarang.
E. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
a. Dapat meningkatkan program peningkatan target akseptor KB
MKJP di Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota
Semarang sesuai target.
b. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya
yang dilakukan untuk program pencapaian target akseptor KB
MKJP di Puskesmas Karangmalang Kecamatan Mijen Kota
Semarang.
2. Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan masyarakat mengenai KB dengan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas
Karangmalang Kecamatan Mijen Kota Semarang.
BAB II
LANDASAN TEORI
STRUKTUR ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Pada awalnya Puskesmas Karangmalang merupakan
Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Mijen. Gedung Puskesmas
dibuat tahun 1983, berupa bangunan Pustu dan Rumah Dinas,
kemudian pada tahun 1993 berubah menjadi Puskesmas Induk. Saat
itu, Puskesmas hanya melayani pasien rawat jalan saja. Kemudian
Pada tahun 2000 mulai melayani Rawat Inap setelah dibangunkan
gedung rawat inap. Hingga saat ini gedung Puskesmas telah
mengalami beberapa kali rehab, yaitu pada tahun 2006 , kemudian
2013 dan diteruskan 2014
Puskesmas Karangmalang sebagai salah satu Puskesmas
yang berada di Kecamatan Mijen, merupakan puskesmas yang
berada di perbatasan antara kota Semarang dengan kabupaten
Kendal.
Meskipun termasuk Wilayah Kota Semarang, namun wilayah
Puskesmas Karangmalang merupakan daerah yang masih
berkembang, dari wilayah pedesaan menjadi perkotaan, sehingga
masih banyak daerah persawahan, diselingi pedesaan dan kebun,
dengan luas wilayah 1162.373 ha, Puskesmas Karangmalang
mempunyai wilayah kerja 4 kelurahan yaitu :
a. Kelurahan Karangmalang
b. Kelurahan Bubakan
c. Kelurahan Polaman
d. Kelurahan Purwosari
Visi
produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
instansi pemerintah. Puskesmas Karangmalang memiliki visi
sebagai berikut:
4 Dokter gigi 1 - -
5 Bidan 4 - 3 PNS + 3
Magang
6 Perawat 5 - 3 PNS + 1
Magang
7 Perawat Gigi 1 - - PNS
8 Sanitarian 1 - - PNS
9 Apoteker - - 1
12 Nutrisionis 1 - - PNS
13 Penyuluh 1 - PNS
Kesehatan
14 Epidemiolog - - 1 -
39
15 Entomolog - - 1
16 Pengolah - - 2
simpus/data
17 Bendahara/Penguru - - 2
s barang
18 Bendahara APBD - - 1
19 Bendahara BOK - - 1
20 Pengadministrasi - - 3
23 Penjaga malam 1 - 1
24 Pengemudi 1 - 1 Magang 1
25 Petugas kebersihan 2 - 1
total 23 27
40
Dalam menyelenggarakan fungsi UKM Puskesmas berwenang
untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan;
b. Masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
c. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
d. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
e. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
f. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
g. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
h. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan; dan memberikan
rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi UKP Puskesmas bertugas
untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
41
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan sistem rujukan.
Selain menyelenggarakan fungsi UKM dan UKP sebagaimana
tersebut diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan Tenaga Kesehatan.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan
target pembangunan kesehatan tahun 2016 – 2021 yang mencakup
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan,
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa
serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Dan
beberapa SPM umah sakit yang relevan.
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan (Trusty Business/
Value Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi
ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan/ pengguna jasa
pelayanan Puskesmas. Pada masa sekarang ini sangat sulit untuk
mempertahankan kepercayaan masyarakat sebagai pelanggan/
pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan semakin
maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga
profesional lainnya di Puskesmas.
42
Dengan adanya aturan-aturan yang kadangkala justru
menimbulkan kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta
dengan semakin menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam
penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
untuk mencari jalan keluar, oleh karena itu berbagai upaya
penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang
harus ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pelayanan tersebut adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja
organisasi Puskesmas secara profesional dan mandiri.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 yang
kemudian diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005
tentang Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 74 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan sosial
milik pemerintah baik di Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah
statusnya dari Lembaga Birokratis menjadi Badan Layanan Umum
( BLU ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi
otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah
tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha
Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan produktifitas harus
menjadi bagian dari social management, hal inilah yang nantinya dapat
dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen di
Puskesmas pemerintah
Terkait dengan adanya PP Nomor 23 Tahun 2005 dan
perubahannya serta Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tersebut, maka
dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi
Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Karangmalang
termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang juga
berkewajiban memenuhi persyaratan pada peraturan tersebut. Dengan
pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas
43
Karangmalang akan lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang
saat ini sudah jauh melangkah kedepan, disamping juga akan lebih
leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna
menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan
prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) disamping persyaratan substantif juga harus dipenuhi
persyaratan teknis dan administratif. Dengan latar belakang
permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan
fungsi Puskesmas Karangmalang kearah fungsi sosial ekonomy.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai
aspek yang ada di lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas
Karangmalang dalam bentuk penyusunan Rencana Bisnis Strategis
Puskesmas Karangmalang sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
44
lapisan masyarakat dengan baik. Pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Karangmalang banyak mendapatkan
perhatian dari komponen masyarakat baik secara individu/keluarga
maupun secara institusi baik bisnis ataupun pendidikan.
Salah satu upaya kongkrit yang dilakukan adalah Puskesmas
Karangmalang adalah melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang selanjutnya digunakan sebagai feedback dalam
upaya penyempurnaan penyelenggaraan layanan publik. Upaya tersebut
ditempuh salah satunya melalui survei yang dimaksudkan untuk melihat
tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diterima dan
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara
obyektif dan periodik terhadap perkembangan kinerja unit –unit yang ada
di Puskesmas Karangmalang.
Penetapan tujuan dan sasaran organisasi di dasarkan pada faktor-
faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan
terarah dalam rangka mencapai visi dan misi suatu organisasi. Program
kerja (rencana strategi) sebagai penentuan tindakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi, sehingga program merupakan suatu
jenis rencana yang disusun lebih konkrit, di dalamnya terkandung
sekumpulan kegiatan yang berbeda-beda, akan tetapi menuju pada satu
tujuan yang sama.
D. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Adapun uraian tugas pokok Bidan Pelaksana di Puskesmas
Karangmalang adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapakan pelayanan kebidanan
2. Melaksanakan anamnesa klien/ pasien pada kasus fisiologis tanpa
masalah
3. Melaksnakan pemeriksaan fisik klien/ pasien pada kasus fisiologis
tanpa masalah
4. Membuat diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian klien/ pasien
pada kasus fisiologis tanpa masalah
45
5. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
fisiologis tanpa masalah
6. Melaksanakan asuhan kebidanan klien / pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah kesehatan reproduksi remaja dan
menopause, klimakterium, bayi, anak, dan KB AKDR
7. Melaksanakan asuhan kebidanan klien/ pasien pada kasus
fisiologis bermasalah ibu hamil, bayi baru lahir, KB sederhana,
hormonal, oral dan suntik
8. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/ pasien pada
kasus fisiologis tanpa masalah
9. Melakukan dokumentasi kebidanan kasus fisiologis tanpa masalah
10. Melaksanakan tugas jaga/ shif di Puskesmas
Tugas penunjang :
1. Membuat laporan kegiatan harian dan bulanan
2. Membuat peta wilayah termasuk : polindes, posyandu.
3. Menghadiri pertemuan : rapat, seminar/lokakarya, profesi IBI,
pelatihan.
Tugas Tambahan :
1. Melaksanakan tugas yang diberikan atasan
E. Role Mode
46
Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Beliau juga seorang
ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan guru besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI).
Nila Moeloek adalah putri pasangan perantau Minangkabau. Beliau
menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan spesialis mata, serta
mengikuti program sub-spesialis di International Fellowship di Orbita
Centre, University of Amsterdam, Belanda dan di Kobe
University, Jepang. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikan konsultan
Onkologi Mata dan Program Doktor Pasca-Sarjana di FKUI.
Selain menjadi dokter di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Kirana, beliau juga menjadi Ketua Umum Dharma Wanita
Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata
(Perdami), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) periode
2011-2016, (Akuntabilitas: Kepemimpinan). Prof. Nila sempat disebut-
sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia
Bersatu II setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18
Oktober 2009. Namun beliau malah ditunjuk oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menjadi Utusan Khusus Presiden Republik
Indonesia untuk Millennium Development Goals. Tugasnya ialah
menurunkan kasus HIV-AIDS dan angka kematian ibu dan anak.
Meskipun begitu, beliau menjalankan tugasnya dengan tulus sepenuh hati
(Komitmen Mutu) dan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas).
Berbagai inovasi (Komitmen Mutu) dilakukan beliau dalam
memperbaiki kinerja pegawai. Beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang
disiplin (Anti Korupsi) ditunjukan dengan tegas akan menolak semua
pegawai yang memilki kinerja yang tidak memenuhi target. Sekitar 4,5
tahun, Nila telah melakukan berbagai kebijakan di sektor kesehatan untuk
meningkatkan angka harapan hidup (Nasionalisme) sebagai contoh
mengurangi stunting, mengatasi berbagai wabah penyakit, kredibilitas
rumah sakit hingga soal BPJS. Hal ini membuktikan bahwa beliau peduli
(Etika Publik) dengan kesehatan masyarakat Indonesia.
47
Sebagai wanita penulis sangat mengagumi beliau karena dari
beliau penulis dapat belajar bahwa wanita juga bisa menjadi pemimpin
sebuah organisasi. Beliau sangat tegas dengan pengawasan obat dan
makanan, sehingga sekarang regulasi perijinan lebih ketat. Beliau juga
sangat memikirkan perkembangan kesehatan yang menyeluruh untuk
seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis berharap dapat mencontoh teladan yang diberikan oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia tersebut dan menerapkan hal-hal
yang beliau lakukan sesuai dengan kapasitas dan peranan di lingkungan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
48
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
49
5. Kurang optimalnya petugas
melakukan sosialisasi mengenai gizi
pada ibu hamil untuk mencegah
kelahiran dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di wilayah kerja
Puskesmas Karangmalang
Kecamaatn Mijen Kota Semarang
Isu yang diangkat : Kurangnya sosialisai mengenai Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
kepada Pasangan Usia Subur (PUS) di
wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Kecamaatn Mijen Kota
Semarang
Analisis penyebab masalah : Kurangnya sosialisasi kepada
Pasangan Usia Subur (PUS) mengenai
KB jenis Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) di wilayah kerja
Puskesmas Karangmalang Kecamatan
Mijen Kota Semarang
Gagasan pemecahan isu : Upaya Peningkatan Pecapaian Target
Akseptor KB Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Karangmalang
Kecamatan Mijen Kota Semarang
50
Tabel 4.1 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Dan Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Melakukan Saya melaksanakan konsultasi dan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai
sosialisasi konsultasi dan musyawarah dengan pimpinan transparansi, Meningkatkan Pelayanan organisasi yang
kepada PUS meminta untuk mendapatkan persetujuan dan tanggung jawab Kesehatan Yang terkandung
mengenai KB persetujuan arahan yang arif, secara sopan Nasionalisme : Berkualitas adalah Senyum,
Metode atasan langsung. dapat dipertanggung jawabkan Musyawarah Profesional
Kontrasepsi dimana kegiatan ini dilakukan secara Etika Publik : Sopan
(Kebajikan), Kearifan
Jangka jujur terbuka (transparansi) dalam
Komitmen : Orientasi
Panjang rangka meningkatkan kegiatan
Mutu
(MKJP) pelayanan kesehatan yang Anti Korupsi : Jujur
bermutu dan berkualitas.
2. Menyiapkan Saya menyiapkan materi untuk Akuntabilitas : Misi organisasi Nilai – nilai
(SKP) materi MKJP sosialisasi dengan jelas dan Kejelasan dan organisasi yang
untuk sosialisasi tanggung jawab Meningkatkan
bertanggung jawab untuk terkandung
Komitmen Mutu : Kesehatan masyarakat
menciptakan kegiatan yang adalah
Orientasi Mutu beserta lingkungan yang
bermutu dan dapat meningkatkan Profesional
mandiri
kesehatan masyarakat
3. Memberikan Saya melakukan sosialisasi secara Akuntabilitas : Visi Menjadi Puskesmas Nilai - nilai
sosialisasi jelas, efektif, efisien sehingga Kejelasan, Sebagai Pusat organisasi yang
mengenai KB mudah dipahami (Sederhana). transparansi Pelayanan Kesehatan terkandung
Metode Diberikan dengan sepenuh hati, Nasionalisme : tidak Terdepan Guna adalah Senyum,
Kontrasepsi ramah dan tanpa membeda- diskriminatif Mewujudkan Masyarakat Ikhlas, Adil dan
Jangka Panjang bedakan PUS. Dengan harapan Etika Publik : Yang Sehat Secara
51
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(MKJP) semua PUS akan mendapatkan Kebajikan Mandiri Profesional
informasi yang sama maka akan Komitmen Mutu :
terwujud masyarakat yang Efektif, Efisien,
mandiri untuk hidup sehat Sepenuh hati
Anti Korupsi :
Sederhana, Adil
4. Menyediakan Saya menyediakan daftar hadir Akuntabiltas : Visi Organisasi Menjadi Nilai – nilai yang
daftar hadir untuk untuk dokumentasi pencatatan PUS Kejelasan Puskesmas Sebagai terkandung
dokumen yang hadir dengan jelas, efektif Komitmen Mutu : Pusat Pelayanan adalah
pencatatan PUS sehingga terdokumentasikan Efektif Kesehatan Terdepan Profesional
menghadiri seberapa banyak masyarakat yang Guna Mewujudkan
sosialisasi telah mendapatkan sosialisasi yang Masyarakat Yang Sehat
agar teruwujudnya masyarakat Secara Mandiri
yang mandiri untuk hidup sehat.
5. Melakukan Saya membuat laporan kegiatan Akuntabilitas : Misi organisasi Nilai – nilai yang
pembuatan berita dalam bentuk berita acara secara Kejelasan dan terkandung
acara untuk tanggung jawab Meningkatkan
jelas, dapat dipertanggung Profesional
laporan kegiatan Komitmen Mutu : Kesehatan masyarakat
jawabkan telah terselenggaranya
Orientasi Mutu beserta lingkungan yang
sosialisai yang dapat meningkatkan
mandiri.
kesehatan masyarakat secara
mandiri dan bermutu
2 Membuat 1. Konsultasi dan Saya melaksanakan konsultasi dan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai
leaflet meminta musyawarah dengan pimpinan transparansi, Meningkatkan Pelayanan organisasi yang
persetujuan tanggung jawab
52
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tentang KB atasan untuk mendapatkan persetujuan dan Nasionalisme : Kesehatan Yang terkandung
Metode langsung arahan yang arif, secara sopan Musyawarah Berkualitas adalah Senyum,
Kontrasepsi dapat dipertanggung jawabkan Etika Publik : Sopan Profesional
Jangka dimana kegiatan ini dilakukan secara (Kebajikan), Kearifan
Panjang jujur terbuka (transparansi) dalam Komitmen : Orientasi
(MKJP) dan rangka meningkatkan kegiatan Mutu
Anti Korupsi : Jujur
menyediakan pelayanan kesehatan yang
leaflet di bermutu dan berkualitas.
Pelayanan
2. Menyusun bahan Saya menyusun materi mengenai Akuntabilitas : Misi Meningkatkan Nilai - nilai
Puskesmas
dan materi MKJP dengan jelas, kreatif Kejelasan Kesehatan masyarakat Profesional
(Inovasi (Inovasi), mudah dipahami Etika Publik : Inovasi beserta lingkungan yang
yang (Sederhana), namun materi tetap Komitmen Mutu mandiri
disetujui bermutu sehingga dapat Orientasi mutu
meningkatkan kehidupan Anti Korupsi :
atasan)
Sederhana
masyarakat yang sehat
3. Mencetak leaflet Saya mencetak leaflet secara Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai yang
efisien, melampirkan bukti tanggung jawab dan Meningkatkan Pelayanan terkandung
pembayaran secara transparansi kepercayaan Kesehatan Yang adalah
dan jujur sebagai bentuk tanggung Berkualitas Profesional
jawab dan kepercayaan. sehingga Komitmen Mutu :
nantinya akan tercipta pelayanan Efisien
kesehatan yang berkualitas Anti Korupsi : Jujur
4. Menyediakan Saya membagikan leaflet kepada Akuntabilitas : Visi Organisasi Menjadi Nilai – nilai yang
leaflet di PUS saat sosialisasi tanpa Tanggung Jawab : Puskesmas Sebagai terkandung:
53
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan membeda-bedakan, sepenuh hati Nasionalisme : tidak Pusat Pelayanan Senyum, Ikhlas,
Puskesmas dan ramah (Kebajikan), diskriminatif Kesehatan Terdepan Adil, dan
menyediakan leaflet di Puskesmas Etika Publik : Guna Mewujudkan Profesional
diperuntukan untuk pengunjung Kebajikan Masyarakat Yang Sehat
sehingga menjadi kegiatan yang Komitmen Mutu : Secara Mandiri
berkelanjutan, sebagai bentuk Orientasi mutu,
tanggung jawab untuk berkelanjutan Misi Meningkatkan
meningkatkan kesehatan Anti Korupsi : Adil, Kesehatan masyarakat
masyarakat yang bermutu Kerja Keras beserta lingkungan yang
mandiri
3 Membuat 1. Melakukan Saya melaksanakan konsultasi dan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai
Poster KB konsultasi musyawarah dengan pimpinan transparansi, Meningkatkan Pelayanan organisasi yang
MKJP dan di kepada atasan untuk mendapatkan persetujuan dan tanggung jawab Kesehatan Yang terkandung
ditempel di arahan yang arif, secara sopan Nasionalisme : Berkualitas adalah Senyum,
Ruang KIA dapat dipertanggung jawabkan Musyawarah Profesional
dan ruang dimana kegiatan ini dilakukan secara Etika Publik : Sopan
(Kebajikan), Kearifan
bersalin jujur terbuka (transparansi) dalam
Komitmen : Orientasi
Puskesmas rangka meningkatkan kegiatan
Mutu
Karangmalan pelayanan kesehatan yang Anti Korupsi : Jujur
g bermutu dan berkualitas.
(SKP) 2. Membuat Saya membuat rancangan desain Akuntabilitas : Misi Meningkatkan Nilai organisasi
rancangan mengenai MKJP dengan jelas, Kejelasan Kesehatan masyarakat yang terkandung :
desain poster kreatif (Inovatif), mudah dipahami Komitmen Mutu beserta lingkungan yang Profesional
KB MKJP Efektif, Inovatif
54
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(sederhana), namun materi tetap Orientasi Mutu mandiri
bermutu sehingga dapat Anti Korupsi :
meningkatkan kehidupan Sederhana
masyarakat yang sehat
3. Mencetak Saya mencetak poster secara Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai yang
poster efisien, melampirkan bukti tanggung jawab dan Meningkatkan Pelayanan terkandung
pembayaran secara transparansi kepercayaan Kesehatan Yang adalah
dan jujur sebagai bentuk tanggung Etika Publik : Unggul Berkualitas Profesional
jawab dan kepercayaan, sehingga Komitmen Mutu :
nantinya akan tercipta pelayanan Efisien
kesehatan yang berkualitas dan Anti Korupsi : Jujur
unggul
4. Menempelkan Saya menempelkan poster di ruang Akuntabilitas : Jelas Visi Puskesmas Nilai – nilai yang
poster di ruang KIA dan Ruang bersalin secara Etika Publik : Karangmalang yaitu terkandung
KIA dan Ruang jelas, sederhana, efektif dan Komitmen Mutu : “Menjadi Puskesmas adalah
bersalin efisien, diharapkan masyarakat Efektif dan efisien, Sebagai Pusat Profesional
Puskesmas dapat menerapkan hal yang tertulis orientasi mutu, Pelayanan Kesehatan
Karangmalang di poster secara berkelanjutan berkelanjutan Terdepan Guna
sehingga tercipta kehidupan Anti Korupsi :
Mewujudkan Masyarakat
masyarakat sehat Sederhana
Yang Sehat Secara
Mandiri”
4 Melakukan 1. Melakukan Saya melaksanakan konsultasi dan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai
tertib konsultasi musyawarah dengan pimpinan transparansi, Meningkatkan Pelayanan organisasi yang
administasi kepada atasan untuk mendapatkan persetujuan dan tanggung jawab Kesehatan Yang terkandung
55
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan arahan yang arif, secara sopan Nasionalisme : Berkualitas adalah Senyum,
rekan kerja dapat dipertanggung jawabkan Musyawarah Profesional
mengenai dimana kegiatan ini dilakukan secara Etika Publik : Sopan
komitmen jujur terbuka (transparansi) dalam (Kebajikan), Kearifan
pencatatan rangka meningkatkan kegiatan Komitmen : Orientasi
perencanaan pelayanan kesehatan yang Mutu
Anti Korupsi : Jujur
KB MKJP bermutu dan berkualitas.
saat masa
2. Melakukan Saya melakukan koordinasi secara Akuntabilitas : Visi Puskesmas Nilai – nilai
kehamilan
koordinasi sopan (kebajikan) dan ramah Kejelasan, Konsisten Karangmalang yaitu organisasi yang
dengan dengan rekan dengan rekan kerja mengenai Nasionalisme : “Menjadi Puskesmas terkandung
mengisi kerja mengenai Koordinasi,
komitmen untuk selalu konsisten Sebagai Pusat adalah Senyum,
lembar P4K komitmen Kerjasama
dan berkelanjutan melakukan Pelayanan Kesehatan Profesional
di buku KIA pencatatan Etika Publik :
pencatatan perencanaan KB MKJP Terdepan Guna
perencanaan Kebajikan
(SKP) di lembar P4K dalam buku KIA Mewujudkan Masyarakat
KB MKJP saat Komitmen :
secara jelas, bertujuan agar ibu Yang Sehat Secara
masa berkelanjutan
kehamilan hamil mempunyai rencana KB Anti Korupsi : Mandiri”
dengan mengisi setelah bersalin sehingga akan Disiplin
lembar P4K di terwujud kehidupan masyarakat
buku KIA mandiri dan sehat
3. Membuat Saya membuat notulen kegiatan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai organisasi :
notulen sebagai bentuk pelaporan Tanggung Jawab, Meningkatkan Pelayanan Ikhlas dan
kegiatan pertanggung jawaban yang dibuat Kejelasan Kesehatan Yang Profesional
secara ikhlas, jelas dan jujur dari Komitmen Mutu :
56
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan telah dilakukan. Dimana Orientasi mutu, Berkualitas
kegiatan tersebut diharapkan dapat berkelanjutan
meningkatkan pelayan kesehatan Anti Korupsi : Jujur
yang berkualitas dan bermutu
serta berkelanjutan
5. Melakukan 1. Melakukan Saya melaksanakan konsultasi dan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai – nilai
kerja sama konsultasi dan musyawarah dengan pimpinan transparansi, Meningkatkan Pelayanan organisasi yang
dengan meminta untuk mendapatkan persetujuan dan tanggung jawab Kesehatan Yang terkandung
Gasurkes persetujuan arahan yang arif, secara sopan Nasionalisme : Berkualitas adalah Senyum,
KIA (Petugas atasan dapat dipertanggung jawabkan Musyawarah Profesional
Surveilens dimana kegiatan ini dilakukan secara Etika Publik : Sopan
(Kebajikan), Kearifan
Kesehatan jujur terbuka (transparansi) dalam
Komitmen : Orientasi
Kesehatan rangka meningkatkan kegiatan
Mutu
Ibu dan pelayanan kesehatan yang Anti Korupsi : Jujur
Anak) dalam bermutu dan berkualitas.
konseling
2. Melakukan kerja Saya melakukan kerja sama yang Akuntabilitas : Visi Puskesmas Nilai – nilai
pemilihan KB
sama dengan jujur, ramah dan sepenuh hati kepercayaan, Karangmalang yaitu organisasi yang
kepada ibu Gasurkes KIA dengan Gasurkes KIA untuk tanggung jawab “Menjadi Puskesmas terkandung
hamil (Petugas mencapai tujuan bersama yaitu Nasionalisme : Kerja Sebagai Pusat adalah Senyum,
maupun ibu Surveilens bertanggung jawab tersampainya sama Pelayanan Kesehatan Ikhlas,
nifas Kesehatan informasi mengenai KB kepada ibu Etika Publik : Terdepan Guna Profesional
Kesehatan Ibu hamil agar memiliki perencanaan Kebersamaan, Mewujudkan Masyarakat
dan Anak) menggunakan KB MKJP pascasalin, kebajikan Yang Sehat Secara
yang diharapkan menjadi kegiatan Komitmen Mutu : Mandiri”
57
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Inovasi yang bekelanjutan sehingga sepenuh hati,
yang tercipta kehidupan masyarakat berkelanjutan
disetujui yang sehat Anti korupsi : jujur
atasan)
3. Melakukan Saya melakukan pembahasan dan Akuntabilitas : Visi Puskesmas Nilai – nilai
pembahasan musyawarah secara bersama kejelasan Karangmalang yaitu organisasi yang
mengenai mengenai konseling yang di berikan Nasionalisme : “Menjadi Puskesmas terkandung
pemberian kepada ibu hamil secara jelas, musyawarah, tidak Sebagai Pusat adalah Senyum,
konseling inovatif, dan mudah dimengerti diskriminatif Pelayanan Kesehatan Ikhlas, Adil,
mengenai (sederhana), yang di bawakan Etika Publik : Terdepan Guna Profesional
pemilihan KB kebersamaan,
dengan sepenuh hati, tidak Mewujudkan Masyarakat
pasca salin kebajikan
membeda-bedakan dan ramah, Yang Sehat Secara
Komitmen Mutu :
sehingga akan terwujud kehidupan inovatif, sepenuh hati, Mandiri”
masyarakat yang sehat dan orientasi mutu
bermutu Anti Korupsi : adil,
sederhana
4. Membuat Saya membuat notulen kegiatan Akuntabilitas : Misi organisasi yaitu Nilai organisasi :
notulen sebagai bentuk pelaporan Tanggung Jawab, Meningkatkan Pelayanan Ikhlas dan
kegiatan pertanggung jawaban yang dibuat Kejelasan Kesehatan Yang Profesional
secara ikhlas, jelas dan jujur dari Komitmen Mutu : Berkualitas
kegiatan telah dilakukan. Dimana Orientasi mutu,
kegiatan tersebut diharapkan dapat berkelanjutan
Anti Korupsi : Jujur
meningkatkan pelayan kesehatan
yang berkualitas dan bermutu
58
Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Materi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
serta berkelanjutan
59
Mei Juni
No. Kegiatan Portofolio
2 3 4 1
4. Foto poster yang dipasang
5. Foto kegiatan menempel poster
4 Melakukan tertib administrasi dengan 1. Foto konsultasi dengan atasan
rekan kerja mengenai komitmen 2. Foto kegiatan koordinasi dengan rekan kerja
pencatatan perencanaan KB MKJP saat 3. Notulen kegiatan
masa kehamilan dengan mengisi lembar
P4K di buku KIA
5 Melakukan kerja sama dengan Gasurkes 1. Foto konsultasi dengan atasan
KIA dalam konseling pemilihan KB 2. Foto kegiatan pertemuan kerjasama dan
kepada ibu hamil maupun ibu nifas pembahasan KIE
3. Notulen kegiatan
60
(ASN), Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik, sebagai dasar dari segala kegiatan belajar mengajar
maupun berorganisasi, meskipun dalam pelaksanaanya mungkin akan menghadapi beberapa kendala. Analisis potensi
kendala terkait pelaksanaan kegiatan secara sebagai berikut :
61
No. Kegiatan Kendala Resiko Solusi
komitmen pencatatan Puskesmas. bidan dapat
perencanaan KB MKJP menyempatkan
saat masa kehamilan waktunya untuk
dengan mengisi lembar menghadiri pertemuan.
P4K di buku KIA
5 Melakukan kerja sama Terkendala waktu Pertemuan dengan Menentukan jadwal
dengan Gasurkes KIA pertemuan dan Gasurkes KIA tidak dapat pertemuan dengan
dalam konseling kepentingan pribadi menyeluruh masing – masing
pemilihan KB kepada ibu masing – masing Gasurkes KIA
hamil maupun ibu nifas Gasurkes KIA
62
BAB V
PENUTUP
63
mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kepada
Pasangan Usia Subur (PUS).
64
DAFTAR PUSTAKA
65
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara
66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. Identitas Diri
Nama : Bintang Anggun Atika Palupi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Kendal, 01 November 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
Tinggi, berat badan : 154 cm, 50 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
B. Riwayat Pendidikan
2000 – 2006 SD N 1 Tampingan, Boja, Kendal
2006 – 2009 SMP Negeri 1 Boja
2009 – 2012 SMA Negeri 1 Boja
2012 – 2015 Akademi Kebidanan Panti Wilasa Semarang
67