Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS POLA ASUH OTORITER ORANG TUA PADA PERKEMBANGAN

SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN


DI DUSUN BANDEALIT DESA ANDONGREJO
KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER

Restu Dyas Irianto Putri


1610271015

Dosen Pembimbing (1) Dr. Wahju Dyah Laksmi Wardhani, M.Pd.


Dosen Pembimbing (2) Misyana, M.Pd.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Pola asuh merupakan dasar bagi terbentuknya perkembangan anak dikemudian hari.
Terbentuknya perkembangan anak yang baik, merupakan tugas orang tua untuk memahami anak
agar mengetahui bentuk pola asuh yang bagaimana yang harus dilakukan dan dilaksanakan. Bentuk
pola asuh yang biasa digunakan salah satunya adalah pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter lebih
memihak kepada segala keinginan dan kemauan orang tua. Orang tua memiliki wewenang untuk
mengatur dan mengarahkan anaknya agar menjadi anak yang sesuai dengan apa yang orang tua
inginkan. Pola asuh otoriter ini ditemukan di Dusun Bandealit Desa Andongrejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember.
Pola asuh otoriter yang ditemukan terbagi menjadi tiga ragam, yaitu: Pola Asuh Otoriter
Fisik (PAOF), Pola Asuh Otoriter Verbal (PAOV), dan Pola Asuh Otoriter Campuran (PAOC).
Ketiga ragam pola asuh tersebut ditemukan di Dusun Bandealit Desa Andongrejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember.
Kata kunci : Pola Asuh, Pola Asuh Otoriter, orang tua.

ABSTRACT
Putri, Restu Dyas Irianto. 2021 Case Study Of Authoritarian Parenting Patterns On The Emotional
Social Development Of Children Aged 4-6 Years In Bandealit Village, Andongrejo Village
Tempurejo District, Jember Regency. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education
Early Childhood Education Teacher Education Study Program University of Muhammadiyah
Jember. Supervisory Lecturer (1) Dr. Wahju Dyah Laksmi Wardhani, M.Pd. Supervisory
Lecturer (2) Misyana, M.Pd.

Parenting pattern is the basis for the formation of child development in the future. The
formation of good child development, it is the duty of parents to understand the child in order to
know the form of foster care patterns that should be done and implemented. The form of foster care
pattern commonly used one of them is authoritarian foster care pattern. Authoritarian foster care
patterns are more favorable to all the wishes and desires of parents. Parents have the authority to
organize and direct their children to become children according to what the parents want. This
authoritarian foster pattern was found in Bandealit Village Andongrejo Village, Tempurejo District,
Jember Regency.
Authoritarian foster care patterns were found to be divided into three varieties, namely:
Physical Authoritarian FosterIng Patterns (PAOF), Verbal Authoritarian Foster Patterns (PAOV),
and Mixed Authoritarian Foster Patterns (PAOC). The three various foster care patterns were found
in Bandealit Village, Andongrejo Subdistrict, Tempurejo, Jember Regency.
Keywords: Parenting Patterns, Authoritarian Parenting Patterns, parents.

1
PENDAHULUAN Perkembangan sosial
Pendidikan adalah proses emosional anak usia dini sangat
menuntun segala kekuatan kodrat dipengaruhi oleh pola asuh
yang ada pada anak-anak peserta keluarganya. Pola asuh merupakan
didik, agar mereka sebagai manusia suatu sistem atau cara pendidikan dan
dan sebagai anggota masyarakat pembinaan yang diberikan oleh
dapat mencapai keselamatan dan seseorang kepada orang lain Hasan
kebahagiaan setinggi-tingginya (Ki (2009:24). Pola asuh orang tua
Hajar Dewantara). Pendidikan terhadap anak-anaknya sangat
merupakan sebuah sistem yang tidak menentukan dan memengaruhi
bisa dipisahkan oleh manusia. kepribadian (sifat) serta perilaku anak
Dimulai dari lahirnya manusia sampai (Olds and Feldman, 1998). Pola asuh
dengan tiada, pendidikan akan selalu orang tua menentukan bagaimana
mendampingi dalam kehidupan perkembangan sosial emosional anak
sehari-hari, baik disadari maupun selanjutnya.
tidak. Pola asuh orang tua tentunya
Pendidikan sangat penting dipengaruhi oleh faktor-faktor
bagi manusia dalam menjalankan tertentu. Hurlock (1999)
kehidupan sehari-hari di lingkungan menyebutkan beberapa faktor yang
keluarga, sekolah, ataupun di memengaruhi pola asuh orang tua,
masyarakat. Pendidikan yang paling yaitu: (a) Kepribadian orang tua, (b)
penting dan menjadi pondasi Keyakinan, (c) Persamaan dengan
pendidikan selanjutnya adalah pola asuh yang diterima orang tua,
pendidikan di lingkungan keluarga. meliputi: Penyesuaian dengan cara
Pendidikan di lingkungan keluarga disetujui kelompok, usia orang tua,
dimulai dengan pendidikan terhadap pendidikan orang tua, jenis kelamin,
anak usia dini. Pendidikan anak usia status sosial ekonomi, konsep
dini di mulai di lingkungan keluarga mengenai orang tua dewasa, jenis
agar anak usia dini mendapatkan kelamin anak, usia anak,
pendidikan mendasar dari keluarga. temperamen, kemampuan anak, dan
Anak usia dini adalah sosok individu situasi.
yang menjalani suatu proses Pola asuh orang tua akan
perkembangan fundamental bagi berdampak terhadap proses
kehidupan selanjutnya. Anak usia perkembangan sosial emosional anak
dini berada pada rentan usia 0-8 usia dini. Pola asuh yang dilakukan
tahun. Pada masa ini pertumbuhan orang tua akan menentukan
dan perkembangan dalam berbagai bagaimana perkembangan sosial
aspek sedang mengalami masa yang emosional anak usia dini terhadap
cepat dalam rentang perkembangan keluarga, sekolah, dan
hidup manusia (Berk, 1992:18). lingkungannya. Apabila pola asuh
Proses pembelajaran sebagai bentuk yang dilakukan oleh orang tua
perlakuan. yang diberikan pada anak berdampak baik kepada anak, maka
harus memperhatikan karakteristik pola asuh orang tua sesuai dengan apa
yang dimiliki setiap tahapan yang dibutuhkan oleh anaknya,
perkembangan anak. sehingga perkembangan sosial
emosionalnya positif. Jika pola asuh

1
yang dilakukan orang tua berdampak Dusun Bandealit mayoritas tidak
negatif bagi anak, maka akan menempuh jenjang pendidikan
berdampak negatif terhadap Sekolah Dasar. Beberapa masyarakat
perkembangan sosial emosional anak, menempuh jenjang pendidikan
baik anak suka marah, membentak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
memukul atau lainnya. Pertama, dan jarang sekali
Pola asuh otoriter orang tua masyarakat desa tersebut lulus di
pada perkembangan sosial emosional jenjang pendidikan Sekolah
anak usia 4-6 tahun dapat ditemukan Menengah Atas (SMA) atau
di Dusun Bandealit Desa Andongrejo sederajat.
Kecamatan Tempurejo Kabupaten Hal tersebut disebabkan
Jember. Daerah tersebut merupakan kondisi perekonomian masyarakat
daerah yang berada di kawasan setempat yang masih sederhana, serta
pegunungan, dan merupakan kawasan jarak dan lingkungan sekolah yang
konservasi alam Taman Nasional masih sulit terjangkau, sehingga
Meru Betiri dan kawasan Perkebunan tingkat pendidikan masyarakatnya
PT Bandealit. terbatas hanya sampai dengan jenjang
Letak Dusun Bandealit sangat pendidikan Sekolah Dasar. Hal
jauh dari pusat pemerintahan Desa tersebut menyebabkan banyak
Andongrejo. Jalan yang harus masyarakat desa di Dusun Bandealit
dilewati adalah jalan menanjak dan yang menikah di usia muda, sehingga
turunan yang dipenuhi dengan akan berdampak bagi perkembangan
bebatuan besar. Letak RT dan RW anak dimasa mendatang.
yang berjauhan serta kondisi jalan Faktor-faktor tersebut sangat
yang masih sulit terjangkau berdampak jika masyarakat sudah
mengakibatkan sebagian masyarakat berkeluarga dan memiliki anak.
mengalami kesulitan untuk Dampak yang akan dirasakan yaitu
menjangkau tempat-tempat pola asuh orang tua terhadap anaknya.
pendidikan. Tempat pendidikan yang Pola asuh orang tua sangat
ada di Dusun Bandealit berlokasi di dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
kawasan Perkebunan PT Bandealit. orang tuanya. apabila orang tua
Pendidikan yang terdapat di kawasan memahami bagaimana pola asuh
Perkebunan PT Bandealit yaitu, TK, orang tua kepada anak, maka hal ini
SD, dan SMP Negeri 3 Tempurejo. akan berdampak positif bagi
Masyarakat Dusun Bandealit perkembangan anak suai dini.
sebagian besar bekerja sebagai Apabila sebaliknya, maka
karyawan perkebunan PT Bandealit perkembangan anak usia dini akan
baik menjadi karyawan tetap ataupun terganggu.
tidak tetap, nelayan dan sebagiannya Berkaitan dengan
lagi bekerja serabutan semisal pembelajaran di pendidikan anak usia
mencari madu, kolang kaling, dan dini (PAUD), pembelajaran pola asuh
hasil alam lainnya untuk memenuhi orang tua harus menjadi dasar sebagai
kebutuhannya sehari-hari. perkembangan anak didik.
Tingkat pendidikan Perkembangan sosial emosional anak
masyarakat di Dusun Bandealit bisa tidak hanya dipengaruhi di sekolah
dibilang masih rendah. Masyarakat di atau tempat pendidikan, namun

2
sangat besar pengaruhnya pada pola otoriter orang tua pada perkembangan
asuh orang tua. Pola asuh orang tua sosial emosional anak usia 4-6 tahun
yang sesuai dengan anaknya, akan di Dusun Bandealit Desa Andongrejo
mampu menopang perkembangan Kecamatan Tempurejo Kabupaten
sosial emosional anak. Sehingga anak Jember.
mampu berkembangan terhadap Data penelitian ini adalah data
sosial emosionalnya sesuai pada yang di dapatkan di lingkungan
tahapan-tahapannya. keluarga atau lingkungan sekitar
Berdasarkan alasan-alasan objek penelitian. Hal ini disebabkan
tersebut, ditemukanlah judul oleh adanya Corona Virus Dieeses -
penelitian ini yaitu Studi Kasus Pola 19 yang menyebabkan proses belajar
Asuh Orang Tua Pada Perkembangan mengajar di sekolah ditiadakan dalam
Sosial Emosional Anak Usia 4-6 masa yang tidak bisa ditentukan.
tahun di Dusun Bandealit Desa
Andongrejo Kecamatan Tempurejo Sumber data dalam penelitian
Kabupaten Jember. ini adalah orang tua anak yang
mengalami masalah sosial emosional
METODE PENELITIAN di sekolah dan guru kelas kelompok
usia 4-6 tahun di Dusun Bandealit
Penelitian ini menggunakan desa Andongrejo Kecamatan
rancangan penelitian kualitatif. Tempurejo Kabupaten Jember.
Bogdan Taylor dalam (Moleong,
2001:3) mendefinisikan penelitian Subjek penelitian ini adalah
kualitatif sebagai penelitian yang orang tua,anak, dan guru. Orang tua
menghasilkan data deskripsi berupa yang menjadi subjek penelitian
kata-kata atau lisan dari orang-orang adalah orang tua yang menggunakan
dan perilaku yang diamati. pola asuh otoriter. sedangkan anak
Rancangan penelitian kualitatif ini yang menjadi subjek penelitian ini
mendeskripsiskan pola asuh otoriter adalah anak yang menjadi objek dari
orang tua pada perkembangan sosial peran pola asuh orang tua.
emosional anak usia 4-6 tahun di
Dusun Bandealit desa Andongrejo Lokasi yang menjadi objek
Kecamatan Tempurejo Kabupaten penelitian ini adalah di Dusun
Jember Pendeskripsian tersebut Bandealit Desa Andongrejo
berupa kata-kata bukan angka-angka. Kecamatan Tempurejo Kabupaten
Jenis penelitian yang Jember. Lokasi tersebut dipilih
digunakan dalam penelitian ini adalah karena ditemukan indikasi adanya
jenis penelitian deskriptif. Jenis pola asuh otoriter orang tua pada
penelitian deskriptif adalah penelitian perkembangan sosial emosional anak
yang menguraikan data dalam bentuk usia 4-6 tahun.
kata-kata, kalimat, maupun paragraf
dan bukan berbentuk angka Waktu penelitian yang
(Endaswara, 2008:5). dilakukan oleh peneliti yaitu pada
bulan Mei 2020 sampai dengan
Penelitian ini November 2020. Pada proses
mendeskripsikan mengenai pola asuh penelitian, kegiatan yang dilakukan

3
oleh peneliti masih dalam situasi deskriptif kualitatif, karena data yang
pandemi, situasi tersebut membatasi dihasilkan berupa data deskriptif yang
peneliti untuk mendapatkan informasi diperoleh dari hasil wawancara serta
yang dibutuhkan. dokumentasi yang berupa foto
Teknik pengumpulan data mengenai pola asuh otoriter orang tua
yang digunakan dalam penelitian ini pada perkembangan sosial emosional
adalah: (1) Teknik Observasi. (2) anak usia 4-6 tahun di Dusun
Teknik wawancara, dan (3) Teknik Bandealit Desa Andongrejo
dokumentasi. Teknik observasi yang Kecamatan Tempurejo Kabupaten
dilakukan dalam penelitian ini yaitu Jember.
melihat serta mencari informasi
mengenai indikasi pola asuh otoriter Teknik pengujian keabsahan
orang tua yang sering digunakan oleh data yang digunakan dalam penelitian
masyarakat sekitar. Wawancara ini yaitu menggunakan Triangulasi,
dilakukan untuk mendalami dalam teknik pengumpulan data,
informasi yang sedang diteliti. triangulasi diartikan sebagai teknik
Wawancara ini dilakukan secara pengumpulan data yang bersifat
mendalam dan detail agar informasi menggabungkan dari berbagai teknik
yang dibutuhkan peneliti sesuai pengumpulan data dan sumber data
dengan kebutuhan penelitiannya. yang telah ada.
Dokumentasi dalam hal ini digunakan Yang dimaksudkan
sebagai bukti fisik, baik berupa foto, triangulasi dalam penelitian ini adalah
video, ataupu audio visual. peneliti mewawancarai narasumber
secara mendalam. Yaitu
Instrumen penelitian kualitatif mewawancarai beberapa narasumber
adalah peneliti itu sediri. Oleh untuk mendapatkan informasi yang
karenanya diperlukan alat bantu akurat terkait pola asuh otoriter yang
berupa Instrumen pengumpulan data. diinginkan oleh peneliti. Selain itu
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mendukung data yang akurat,
oleh peneliti adalah lembar observasi, peneliti mendokumentasikan temuan-
lembar wawancara (interview), dan temuan mengenai pola asuh otoriter
dokumentasi. orang tua. Dengan adanya
dokumentasi tersebut bisa
Teknik analisis data yang menguatkan penelitian mengenai
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pola asuh otoriter orang
teknik analisis deskriptif. Teknik tua pada perkembangan sosial
analisis ini mendeskripsikan bentuk- emosional anak usia 4-6 tahun di
bentuk hubungan orangtua dengan Dusun Bandealit Desa Andongrejo
anak dalam mengembangkan sosial Kecamatan Tempurejo Kabupaten
emosionalnya sehingga terbentuk Jember.
suatu pola khususnya terhadap anak
yang dalam sehari-hari sering HASIL DAN PEMBAHASAN
bertindak tidak sesuai dengan
perkembangan sosial emosionalnya. Temuan mengenai pola asuh
Teknik analisis data dalam otoriter ini meliputi ragam pola asuh
penelitian ini adalah analisis data otoriter. Ragam pola asuh otoriter

4
terdiri dari (1) pola asuh otoriter mencubit, menampar, dll). Orang tua
verbal, (2) pola asuh otoriter fisik, (3) tidak banyak berbicara atau
pola asuh otoriter campuran (verbal menggunakan bahasa kasar dan
dan fisik). Berikut merupakan umpatan, tetapi orang tua dengan
pembahasan mengenai temuan ragam refleknya langsung menggunakan
pola asuh otoriter. fisik sebagai sasaran amarahnya.
Pola asuh otoriter verbal Kasus seperti ini banyak ditemukan di
merupakan pola asuh yang lebih Dusun Bandealit Desa Andongrejo
dominan menggunakan bahasa kasar Kecamatan Tempurejo Kabupaten
dan umpatan kepada anak-anaknya. Jember.
Selain itu bahasa yang digunakan Pola Asuh Otoriter Fisik
adalah bahasa dengan nada tinggi (PAOF) memiliki dampak yang
dengan ekspresi wajah penuh dengan sangat buruk bagi perkembangan
kemarahan dan geram. Kasus seperti anak. Dampak buruk yang terjadi
ini banyak ditemukan di Dusun kepada anak adalah anak memiliki
Bandealit Desa Andongrejo truma berkepanjangan, sebab orang
Kecamatan Tempurejo Kabupaten tua selalu memberikan kesan kasar
Jember. dan jahat kepada anaknya sehingga
Penerapan Pola asuh otoriter memori anak dipenuhi dengan hal-hal
verbal (PAOV) sering digunakan keras dari orang tuanya. Dampak
ketika kondisi orang tua sedang buruk tersebut akan berakibat fatal
marah dan sangat marah. Kondisi ini bagi perkembangan anak, yaitu anak
yang melatarbelakangi munculnya akan menjadi temperamental, anak
ungkapan, umpatan, serta bahasa akan menjadi pemarah dan suka
yang kurang baik lainnya. Kondisi bermain fisik. Hal ini akan dilakukan
inilah yang mengakibatkan lepas anak kepada teman bermainnya.
control orang tua dalam Anak akan lebih sering bermain fisik
menggunakan bahasanya untuk jika terjadi kesalah fahaman antara
berbicara kepada anaknya. teman sebaya, sering marah dan
Pola Asuh Otoriter Verbal langsung memukul.
(PAOV) memiliki dampak buruk Pola Asuh Otoriter Fisik
bagi perkembangan anak. Dampak (PAOF) juga mengakibatkan hal yang
buruk yang akan terjadi yaitu anak sangat fatal dalam hubungan anak
menjadi minder, tidak berani tampil dengan orang tua. Anak yang selalu
atau tidak percaya diri sehingga diperlakukan dengan demikian akan
perkembangan anak tidak dapat memiliki hubungan yang kurang baik
nampak atau muncul. Selain itu anak dengan orang tuanya. Hubungan anak
menjadi pendiam tanpa ekspresi akan menjadi renggang dan selalu
apapun, tidak memiliki teman memberontak kepada orangtuanya.
bermain sebab anak merasa takut dan Anak menjadi berani menentang
lebih nyaman pasif sendirian, bahkan apapun yang tidak sesuai dengan apa
anak tidak berani untuk bersapa tutur yang anak inginkan. Bahkan
dengan teman sebayanya. kemungkinan terburuk adalah anak
Pola asuh otoriter fisik lebih memukul orang tuanya karena sifat
dominan orang tua menggunakan tersebut menjadi kebiasaan sehari-
fisik, yaitu memukul, mendorong, harinya dalam proses mendidik anak.

5
Pola Asuh Otoriter Campuran mengenai kebutuhan perkembangan
(PAOC) ini adalah kombinasi antara anaknya dikemudian hari.
Pola Asuh Otoriter verbal dan Pola KESIMPULAN DAN SARAN
Asuh Otoriter fisik. Dimana orang tua Berdasarkan penelitian yang
tidak hanya memukul tetapi orang tua sudah dilakukan dapat disimpulkan
juga menggunakan bahasa sebagai bahwa perkembangan sosial
luapan emosi kepada anaknya jika emosional anak usia 4-6 tahun
tidak sesuai dengan harapannya. bertumpu pada orang tuanya. jika
Kasus demikian banyak ditemukan di orang tua memiliki pengetahuan yang
Dusun Bandealit Desa Andongrejo cukup mengetahui mengenai pola
Kecamatan Tempurejo Kbupaten asuh, maka akan berdampak baik bagi
Jember. Berikut merupakan dampak perkembangan anaknya dikemudian
yag terjadi apabila orang tua hari. Hal ini diperlukan sebab orang
menggunakan pola asuh demikian. tua menjadi penentu berkembangan
Dampak yang terjadi jika anak sesuai dengan tahapannya.
orang tua menggunakan Pola Asuh Pola asuh otoriter memiliki
Otoriter Campuran (PAOC) yaitu beberapa ragam, pertama pola asuh
anak lebih banyak menerima tekanan otoriter verbal, kedua pola asuh
dari apa yang dilakukan orang tuanya. otoriter fisik, dan yang terakhir adalah
Anak akan mengalami depresi, sebab pola asuh otoriter campuran. Ketiga
ketika anak melakukan sesuatu tidak bentuk pola asuh ini ditemukan
sesuai dengan kehendak orang tuanya peneliti ketika melakukan penelitian
akan mendapatkan perlakuan yang di Dusun Bandealit Desa Andongrejo
tidak semena-mena. Sehingga anak kecamatan Tempurejo kabupaten
akan memiliki trauma tersendiri jika Jember.
anak melakukan hal yang demikian SARAN
maka akan terjadi demikian. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian
akan menjadi kebiasaan sampai pada dan pembahasan yang telah dilakukan
perkembangan berikutnya. diatas, peneliti ingin memberikan
Orang tua melakukan hal beberapa saran yang dapat
demikian sebab apa yang dilakukan dijadikan sebagai bahan
oleh orang tua akan berdampak bagik pertimbangan bagi pihak-pihak yang
bagi perkembangan anak selanjutnya. berkepentingan dalam Pola Asuh
Akan tetapi hal demikian tidak sesuai pada anak untuk belajar yang peneliti
dengan yang orang tua harapkan. Jika ajukan di akhir penelitian ini. Adapun
orang tua memukul dan saran-saran tersebut adalah sebagai
membentakanaknya dengan membabi berikut: (1) Orang tua harus memiliki
buta dengan tujuan anak akan pengetahuan mengenai pola asuh
menjadi pendiam dan menuruti anak. pengetahuan yang harus
orangtuanya, orang tua menjadi dimiliki oleh orang tua adalah bentuk
bahagia dan merasa senang. Akan tentang pola asuh dan bagaimana cara
tetapi disisi lain orang tua juga penggunaannya agar anak dapat
memiliki rasa menyesal sudah berkembangan sesuai dengan
bertindak demikian kepada anaknya. harapan. (2) Sebaiknya orang tua
Sehingga keinginan dan opsesi orang harus bisa menerapkan pola asuh
tua demikian menutupi pengetahuan yang sesuai dengan anaknya. Anak

6
memiliki situasi yang berbeda-beda. Helmawati. 2014. Pendidikan
Dan orang tua harus lebih pandai Keluarga. Bandung: PT Remaja
membaca situasi agar pola asuh yang Posdakarya.
diterapkan kepada anak lebih
memudahkan proses perkembangan Hurlock, E.B. 1999. Psikologi
anaknya. Perkembangan: Suatu Pendekatan
DAFTAR PUSTAKA Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih
bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo.
Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga.
BKKB N&Yayasan Kita dan Buah
Hati. 2014. Menjadi Orangtua Hebat Jamilah, Iis, dkk. 2016. Pola asuh
dalam Mengasuh Anak ( usia 0-6 otoriter Terhadap Perkembangan
tahun). Jakarta: Perwakilan BKKBN Sosial Emosional Anak Usia Dini di
Provinsi Jawa Timur. Kelompok B TK Artha Kencana.
Bandung: Universitas Pendidikan
Creswell, John W. 2010. Research Indonesia.
Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Julfitri, Risqi Mega. 2018. Gambaran
Pustaka Pelajar. Fungsi Keluarga pada Remaja yang
ditinggal Orangtua Bekerja Menjadi
Depdiknas. 2009. Permendiknas No . TKI/TKW.Jember: Universitas
58/2009 tentang standar Tingkat Muhammadiyah Jember.
Pencapaian Perkembangan.
Jakarta:Depdikbud. Mahmud. 2009. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Puaka Setya
Depsiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Bandung.
Sauan Pendidikan.: Kerangka Dasar.
Jakarta: Pusat Kurikulum. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:PT
Erikson, Erick, H. 1989. Identitas dan Remaja Rosdakarya offset.
Siklus Hidup Manusia. Bunga Rampai
Penerjemah : Agus Cremers. Jakarta : Ndari, Susianty Salaras. Dkk. 2018.
PT. Gramedia. Metode perkembangan Sosial
Emosional Anak Usia Dini. Jakarta:
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Edu Publisher Universitas
Keperawatan keluarga : Riset, Teori, Muhammadiyah Tasikmalaya.
dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Nurmalitasari, Femmi. 2015.
Perkembangan Sosial Emosi pada
Goleman Daniel. 1994. Emotional
Anak Usia PraSekolah. Yogyakarta:
Intelligence. Jakarta : Gramedia
Universitas Gadjah Mada.
Utama.
Puspitasari, Nita. 2019. Peran
Goleman Daniel. 1995. Emotional
Tingkat Pendidikan Orangtua
Intelligence. Jakarta : Gramedia
Terhadap Kemandirian Anak Usia
Utama.
Dini 4-6 Tahun di Kecamatan
Tanggul Kabupaten Jember Tahun

7
Pelajaran2018/2019.Jember:
Universitas Muhammadiyah Jember.

Sugiono. Metode 2013. Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Bandung.

Sujiono,Yuliani Nurani. 2009.


Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Indeks

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003.


Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Suyanto, 2005. Konsep Dasar Anak


Usia Dini : Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.

Taufiqi. 2016. Religious Parenting


Hypnoteaching and Hypnotherapy
For Brilliant Kids. Malang. CV
Media Sutra Atiga.

Anda mungkin juga menyukai