PAPER Kelompok 2 VARIABEL DAN HIPOTESIS Penelitian Kuantitatif Fixx
PAPER Kelompok 2 VARIABEL DAN HIPOTESIS Penelitian Kuantitatif Fixx
Yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif
Manajemen Pendidikan Islam yang diampuh oleh Dosen Dani Hermawan, M.Pd.
Oleh:
MARET 2021
PEMBAHASAN
A. VARIABEL PENELITIAN
1. Pengertian Variabel
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam
waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan
yang berlalu. Supaya proses penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil
dengan baik maka penelitian ditekankan untuk membuat rancangan penelitian.
Dalam menentukan rancangan penelitian, hal yang perlu diingatkan adalah
seluruh kompenen penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib. Salah satu
penelitian yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi
secara komprhensif adalah variabel penelitian.Variabel merupakan sesuatu yang
menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang
berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti.
Secara umum variabel dipahami sebagai sesuatu yang dapat berubah dan
dapat memiliki lebi dari satu nilai. “sebuah variabel”, sepeeti nama itu sendiri
(variabel), adalah “sesuatu yang bervariasi). bisa jadi mengenai berat badan,
tinggi badan, tingkat kecemasan, pendapatan, suhu tubuh dan lain-lain. Ciri-ciri
tersebut berbeda setiap orang dan memiliki nilai yang berbeda pula. Hal itu bisa
berarti mengenai sifat demografis, fisik atau sosial, agama, pendapatan,
pekerjaan, suhu, kelembaban, bahasa, makanan, mode, dan lain-lain. Beberapa
variabel bisa sangat konkret dan jelas, seperti jenis kelamin, kelahiran, golongan
darah, dan lain-lain. Sedangkan yang lain jauh lebih abstrak dan samar-samar.
Menurut Kenglinger (2006), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Kerlinger juga mengatakan
bahwa variabel adalah simbol/ lambang yang padanya kita letakkan sembarang
nilai atau bilangan. Menurut Sugiyono (2012), variabel adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tesebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Selanjutnya menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian
atau apa yang menjadi suatu titik perhatian penelitian.
2. Jenis-jenis Variabel
Ada beberapa jenis variabel yang berbedan dan memeiliki pengaruh yang
berbeda dalam suatu penelitian yaitu, Variabel-variabel Bebas (independen) dan
variabel-variabel Terikat (dependen), variabel-variabel Aktif dan variabel-
variabel Atribut, variabel Kontinu, variabel Diskrit atau Kategorial, variabel
Asing dan variabel-variabel Demografis.
c. Variabel Pengganggu
d. Variabel Kontrol
Variabel kontrol juga berupa faktor lain dari luar perlakuan yang
dikenakan pada objek penelitian. Misalnya tentang pengaruh jenis pupuk
pada tanaman maka variabel kontrolnya adalah cahaya. Contoh lain dari
penelitian tersebut dapat berupa jumlah air, jenis tnah maupun jumlah
pupuk.
a. Variabel Deskrit
Contoh:
Agama : Islam
Katolik
Hindu
Protestan
Budha
Baik
Kurang Baik
Contohnya:
Rendah
Sedang
Tinggi
Contoh:
160 cm
155 cm
150 - 155 cm
156 - 160 cm
161 - 165 cm
Atau mungkin juga dinyatakan dalam bentuk tingkatan (bukan
kategorikal) dengan menggunakan uit satuan dan interval tertentu seperti
cm terlebih dahulu, sehingga dapat disusun dalam berbagai tingkatan,
anatar lain:
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah sekali
B. HIPOTESIS
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang artinya di bawah, thesis artinya
pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Hipotesis merupakan sebuah istilah
ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah dan
kaidah berpikir biasa, secara sadar, teliti dan terarah. Hipotesis atau hipotesa adalah
jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya .Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimanarumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum d i d a s a r k a n p a d a
fakta& fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki
s u a t u h i p o t e s i s a t a u j a w a b a n sementara terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Dari hipotesis tersebut akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan apakah hipotesis tersebut benar adanya atau tidak benar. Penelitian
yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru
diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh
peneliti denga nmenggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis ilmiah mencoba
mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti.
Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangandengan
hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja
dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejalah kesengajaan
ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya
disebut teori.
2. Fungsi Hipotesis
Hal ini tidak jauh berbeda dari pendapat Pauline V. Young (1966), dimana fungsi
suatu hipotesa adalah:
- Memberikan suatu pengarahan yang definitif dan mantap bagi suatu
penelitian.
- Memberikan ruang lingkup yang tegas, dan merupakan suatu patokan
untuk dapat memilih unsur-unsur yang relevan bagi penelitian.
- Memberikan tujuan yang tegas bagi peneliti dalam melakukan
penelitian.
b. Memberikan batasan pada data informasi yang relevan seperlunya saja
dengan mengeliminasi data lain yang tidak berhubungan dengan inti
permasalahan.
c. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh
dengan ilmu pengetahuan,
Black dan Champion, seperti dikutip Soerjono, membedakan tipe utama hipotesis
menjadi tiga, yaitu hipotesa penelitian (research hypotheses) atau hipotesa kerja,
hipotesa nol (null hypotheses) dan hipotesa statistik (statistical hypotheses).
Menurut Black dan Champion, hipotesa penelitian atau hipotesa kerja biasanya
diambil dari teori yang dijadikan acuan si peneliti mengenai suatu gejala sosial
tertentu, karenanya dia percaya bahwa hipotesanya benar, sebab diambil dari teori
yang mantap, namun demikian, hipotesis ini masih bersifat tentatif dan masih harus
diuji kebenarannya.
Sedangkan hipotesa nol merupakan sarana untuk menguji hipotesa kerja, dimana
ia harus diuji atau dibuktikan secara empiris. Fungsinya adalah sebagai penyangkalan
terhadap gejala tertentu, atau hubungan antara gejala-gejala tertentu. Hipotesa ini
lebih sering digunakan karena lebih objektif antara teori probabilitas dan uji hipotesa
penelitian, apakah benar atau salah. Karenanya, hipotesa ini pada umumnya
digunakan dalam penelitian eksperimental.
a. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternative, disingkat Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,
atau adanya perbedaan dua kelompok.
Rumusannya:
- Jika……maka….
b. Hipotesis nol, atau disebut hipotesis statistik, disingkat Ho. Karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan
perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap
variabel Y. Rumusannya:
- Tidak ada perbedaan antara ……..dengan…..
- Hipotesa harus dirumuskan secara jelas dan padat, serta spesifik,
Menguji hipotesa dapat dilakukan melalui dua hal, yaitu dengan konsistensi logis,
baik itu deduktif maupun induktif, dan menguji hipotesa dengan mencocokkan
dengan fakta, hal ini sering dilakukan pada penelitian dengan metode percobaan.
DAFTAR PUSTAKA