PROSES PRODUKSI
Tanggal : Tanggal :
Catatan :
1) Beri tanda untuk yang sesuai;
2) Prosedur Sistem ini diterbitkan untuk digunakan internal di bawah kewenangan PT XYZ;
LEMBAR PERUBAHAN
NO. TANGGAL
NO. BAGIAN KETERANGAN PERBAIKAN NO. TERBIT
PERBAIKAN PERBAIKAN
PARAF
1.0. TUJUAN
Prosedur ini disusun untuk memberikan panduan operasi proses produksi kacang di PT XYZ.
Penerapan prosedur ini dilaksanakan oleh bagian produksi dan beberapa unit pendukung pabrik di
PT XYZ.
3.0. DEFINISI
Tidak ada kata spesifik yang digunakan dalam prosedur ini. Peristilahan yang berkaitan dengan
sistem HACCP mengacu pada referensi.
4.0. REFERENSI
General Manager bertanggung-jawab atas pengelolaan dan pengawasan prosedur ini dan Manajer
Produksi bertanggung-jawab terhadap penerapan prosedur ini dengan berkoordinasi kepada manajer
lainnya.
6.0. PROSEDUR
Prosedur ini disusun meliputi semua proses produksi madu industri di PT XYZ. Proses dimulai dari
persiapan bahan baku, persiapan bahan pembantu, proses mixing, spray drying, pengemasan dan
pengepakan.
.
6.1.1.1. Produksi kacang di PT XYZ dimulai dengan perencanaan produksi yang dilakukan oleh Production
Planning and Inventory Control (PPIC)
6.1.1.2. Setelah memperoleh daftar perencanaan produksi, Manajer akan mengajukan daftar permintaan
bahan produksi kepada bagian logistik dengan menggunakan formulir JL-FSOP-PR01
6.1.1.3. Bahan baku serta bahan pembantu yang diminta ke bagian produksi adalah bahan produksi untuk
satu shift produksi.
6.1.1.4. Bahan yang diperoleh dari bagian logistik dibawa ke unit penimbangan untuk dilakukan penimbangan
bahan produksi (bahan baku dan bahan pembantu) untuk satu batch produk.
6.1.1.5. Operator penimbangan akan menggabungkan bahan baku sisa produksi sebelumnya yang tercatat
pada formulir JL-FSOP-PR05.
6.1.1.6. Operator produksi menimbang bahan produksi dan data penimbangan dicatat pada formulir JL-FSOP-
PR04.
6.1.1.7. Bahan produksi yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah yang selanjutnya di bawa ke unit
pemasakan.
6.1.1.8. Pada akhir shift produksi unit penimbangan menimbang sisa bahan baku dan mencatat pada formulir
disposisi bahan JL-FSOP-PR05.
6.1.2. Mixing
6.1.2.1. Operator unit pemasakan harus memeriksa kembali bahan produksi yang terdiri dari bahan baku
untuk memastikan semuanya telah ada di ruangan unit tersebut.
6.1.2.3. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan 80 mesh. Hasil penyaringan dicatat dalam
formulir JL-FSOP-PR06
6.1.2.4. Pengotor dan bahan yang tersaring dipisahkan dan dimasukkan ke dalam wadah pembuangan.
6.1.2.5. Setelah disaring madu dimasukkan ke dalam tangki mixer sesuai takaran, bahan tambahan sesuai
dengan bahan yang telah dissediakan, kemudian mixer dinyalakan.
6.1.2.7. Pengadukkan digerakan dengan menggunakan tenaga listrik dengan sistem turbo dan kecepatan ….
rpm.
6.1.2.8. Madu hasil mixing dialirkan/dipindahkan ke mesin heating untuk dilakukan pemanasan selama.....
menit pada suhu.
6.1.2.9. Madu hasil pemanasan didinginkan sampai suhu ......OC, selama .... menit
6.1.2.10. Madu hasil pemasakan yang dihasilkan dialirkan melalui pipa dan disaring dengan menggunakan
saringan berukuran …. Mesh untuk mengurangi pengotor.
6.1.3. Pengemasan
6.1.3.2. Operator Pengisian harus memastikan bahwa jerigen yang digunakan telah bersih dan kering
6.1.3.4. Operatir menimbang jerigen yang telah diisi dengan madu sampai isi madu tepat 30 kg
6.2.1.1. Produksi madu di PT XYZ dimulai dengan perencanaan produksi yang dilakukan oleh Production
Planning and Inventory Control (PPIC)
6.2.1.2. Setelah memperoleh daftar perencanaan produksi, Manajer akan mengajukan daftar permintaan
bahan produksi kepada baian logistik dengan menggunakan formulir JL-FSOP-PR03
6.2.1.3. Bahan baku serta bahan pembantu yang diminta ke bagian produksi adalah bahan produksi untuk
satu shift produksi.
6.2.1.4. Bahan yang diperoleh dari bagian logistik dibawa ke unit penimbangan untuk dilakukan penimbangan
bahan produksi (bahan baku dan bahan pembantu) untuk satu batch produk.
6.2.1.5. Operator penimbangan akan menggabungkan bahan baku sisa produksi sebelumnya yang tercatat
pada formulir JL-FSOP-PR05.
6.2.1.6. Operator produksi menimbang bahan produksi dan data penimbangan dicatat pada formulir JL-FSOP-
PR04.
6.2.1.7. Bahan produksi yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah yang selanjutnya di bawa ke unit
pemasakan.
6.2.1.8. Pada akhir shift produksi unit penimbangan menimbang sisa bahan baku dan mencatat pada formulir
disposisi bahan JL-FSOP-PR05.
6.2.2. Mixing
6.2.2.1. Operator unit pemasakan harus memeriksa kembali bahan produksi yang terdiri dari bahan baku
untuk memastikan semuanya telah ada di ruangan unit tersebut.
6.2.2.3. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan 80 mesh. Hasil penyaringan dicatat dalam
formulir JL-FSOP-PR06
6.2.2.4. Pengotor dan bahan yang tersaring dipisahkan dan dimasukkan ke dalam wadah pembuangan.
6.2.2.5. Setelah disaring madu dimasukkan ke dalam tangki mixer sesuai takaran, bahan tambahan sesuai
dengan bahan yang telah dissediakan, kemudian mixer dinyalakan.
6.2.2.7. Pengadukkan digerakan dengan menggunakan tenaga listrik dengan sistem turbo dan kecepatan ….
rpm.
6.2.2.8. Madu hasil mixing dialirkan/dipindahkan ke mesin heating untuk dilakukan pemanasan selama.....
menit pada suhu.
6.2.2.9. Madu hasil pemanasan didinginkan sampai suhu ......OC, selama .... menit
6.2.2.10. Madu hasil pemasakan yang dihasilkan dialirkan melalui pipa dan disaring dengan menggunakan
saringan berukuran …. Mesh untuk mengurangi pengotor.
6.2.3. Pengemasan
6.2.3.2. Operator Pengisian harus memastikan bahwa botol yang digunakan telah bersih dan kering
6.2.3.3. Madu dialirkan/dimasukkan ke dalam botol menggunakan mesin pengisi dengan kondisi.........
6.2.3.4. Botol yang telah diisi madu ditutup dengan menggunakan mesin penutup botol dengan kondisi
mesin .........
6.3.1.1. Produksi madu di PT XYZ dimulai dengan perencanaan produksi yang dilakukan oleh Production
Planning and Inventory Control (PPIC)
6.3.1.2. Setelah memperoleh daftar perencanaan produksi, Manajer akan mengajukan daftar permintaan
bahan produksi kepada baian logistik dengan menggunakan formulir JL-FSOP-PR03
6.3.1.3. Bahan baku serta bahan pembantu yang diminta ke bagian produksi adalah bahan produksi untuk
satu shift produksi.
6.3.1.4. Bahan yang diperoleh dari bagian logistik dibawa ke unit penimbangan untuk dilakukan penimbangan
bahan produksi (bahan baku dan bahan pembantu) untuk satu batch produk.
6.3.1.5. Operator penimbangan akan menggabungkan bahan baku sisa produksi sebelumnya yang tercatat
pada formulir JL-FSOP-PR05.
6.3.1.6. Operator produksi menimbang bahan produksi dan data penimbangan dicatat pada formulir JL-FSOP-
PR04.
6.3.1.7. Bahan produksi yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah yang selanjutnya di bawa ke unit
pemasakan.
6.3.1.8. Pada akhir shift produksi unit penimbangan menimbang sisa bahan baku dan mencatat pada formulir
disposisi bahan JL-FSOP-PR05.
6.3.2. Mixing
6.3.2.1. Operator unit pemasakan harus memeriksa kembali bahan produksi yang terdiri dari bahan baku
untuk memastikan semuanya telah ada di ruangan unit tersebut.
6.3.2.3. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan 80 mesh. Hasil penyaringan dicatat dalam
formulir JL-FSOP-PR06
6.3.2.4. Pengotor dan bahan yang tersaring dipisahkan dan dimasukkan ke dalam wadah pembuangan.
6.3.2.5. Setelah disaring madu dimasukkan ke dalam tangki mixer sesuai takaran, air, dan matlo-dekstrin
sesuai dengan bahan yang telah dissediakan, kemudian mixer dinyalakan.
6.3.2.7. Pengadukkan digerakan dengan menggunakan tenaga listrik dengan sistem turbo dan kecepatan ….
rpm.
6.3.3.1. Madu yang akan diproses untuk manjadi madu bubuk dimasukkan ke dalam mesin spray dryer
6.3.3.2. Kondisi mesin: Tinlet = 1950C, Toutlet = 1000C, Speed Feed Pump = 20
6.3.4. Pengemasan
6.3.4.2.
6.3.4.4. Operatir menimbang jerigen yang telah diisi dengan madu sampai isi madu tepat 30 kg
6.8.1. Keseluruhan proses diawasi sesuai dengan tolok ukur kondisi yang dibutuhkan sebagaimana tahap-
tahapan di atas. Pengendalian proses lebih lanjut diatur pada JL-SOP-05;
6.8.2. Setiap penyimpangan proses yang ditemukan dari pengendalian 06.8.1. akan langsung dilaksanakan
tindakan koreksinya. Tindakan koreksi untuk proses telah dibuat pada JL-SOP-05.
7.0. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk berkas, disket, atau hard disc, dapat berbahasa
Indonesia atau bahasa lainnya yang kesemuanya mempunyai status dan legalitas yang sama.
8.0. LAMPIRAN