Anda di halaman 1dari 18

METODE

FAULT TREE ANALYSIS


(FTA)

1
Teknik Pengendalian Bahaya

Lihat Apa Yang Terjadi


(See What Happens) Pengalaman
Job Safety (Experience)
Daftar Analysis (JSA)
Pemeriksaan Codes of
Bahaya (Hazard Practice
Checklists ).

HAZARDS
Preliminary Fault Tree
Hazard Analysis Analysis
(PHA). ( FTA ).
Event Tree
What – If Analysis. Analysis
( ETA ).
Sistematika
Teknik Analisa Failure Mode
Hazard & Operability Kejadian and Effect
Study ( Hazops ). (STAK) Analysis
(FMEA ).

2
Aplikasi Teknik-Teknik Evaluasi Bahaya
Sepanjang Siklus Hidup Unit Operasi
Tahap PHA What–IF FMEA HAZOP FTA/ETA
Conceptual X X --- --- ---

Preliminary X X --- X ---


Engineering

Detailed X X X X X
Engineering

Construction X X X X X

Startup X X X X X

Operation X X X X X

Maintenance X X X X X
3
TEKNIK EVALUASI BAHAYA

 Masing–masing Teknik Evaluasi Bahaya memiliki keunggulan dan


kekurangan.

 Tidak ada satu teknik terbaik yang cocok untuk segala jenis
keperluan identifikasi dan evaluasi bahaya

 PHA dan What-If Analysis dapat digunakan pada seluruh tahap


kegiatan pengelolaan Unit Operasi.

 FTA, ETA dan FMEA dapat digunakan pada tahap ‘Detailed


Engineering’, ‘Construction’, ‘Startup’, ‘Operation’ dan
‘Maintenance’.

4
Fault Tree Analysis

adalah suatu metode dgn menggunakan diagram


logika utk membantu penyelidikan insiden dgn alur
pikir deduktif dari suatu kasus Insiden sebagai top
event dan selanjutnya di telusur kombinasi kejadian
antara (contributory events) yang menyebabkan
terjadinya top event, dan kemudian ditelusur kebawah
sampai ditemukan penyebab-penyebab dasarnya
(basic events).
Dengan bantuan FTA maka Tim dpt merumuskan penyebab-
penyebab antara & penyebab-penyebab dasar dari kasus Insiden
yang terjadi berdasarkan data / bukti yang telah dikumpulkan &
diklasifikasikan utk menelusur cabang-cabang & akar-akar dari FTA
Pengertian
• FTA adalah suatu teknik deduktif yang difokuskan pada satu
kejadian yang tidak dikehendaki (misalnya acident) dan
selanjutnya dicari penyebab-penyebab dari kejadian tersebut.
• FTA adalah suatu diagram yang diawali dengan kejadian yang
tidak dikehendaki sebagai “top event” dan selanjutnya ditelusuri
kombinasi kejadian “contributory events” yang menyebabkan
terjadinya “top event”. Antara “contributory events” dan “top event”
terdapat “logic gate”.
• FTA suatu teknik analisa dengan pendekatan “top down atau
reserve-thinking”. FTA merupakan suatu “failure oriented
technique”
6
Tujuan FTA
 Untuk mengidentifikasi kombinasi dari
equipment failure dan human error yang
dapat menyebabkan terjadinya kejadian
yang tidak dikehendaki
 Untuk memprediksi kombinasi kejadian
yang tidak dikehendaki, sehingga dapat
dilakukan koreksi untuk meningkatkan
product safety, memperkecil plant failure
dan plant injuries

7
Penggunaan FTA
 Tahap Design : FTA digunakan untuk membuka
hidden failure modes yang diakibatkan oleh
kombinasi equipment failures
 Tahap Operasi : FTA digunakan untuk
memprediksi, mengidentifikasi dan mengevaluasi
kombinasi kegagalan (equipment failures and
human error) yang dapat menyebabkan
terjadinya suatu kecelakaan (specific accident)
 Analisa Penyebab (Investigasi Insiden) :
digunakan utk menelusur sebab-sebab insiden
yang bisa dibuktikan dan mencari basic events
yang relevan.
8
Hasilnya
 Hasil studi FTA adalah suatu daftar yg berisi kumpulan
kegagalan yg dapat menyebabkan terjadinya suatu
kecelakaan yg spesifik. Hasilnya dapat berupa data
kualitatif maupun kuantitatif.
 Hasil studi FTA berupa sistem failure logic models yg
menggunakan Boolean logic (contoh : and, or gates) untuk
menerangkan bagaimana kegagalan peralatan dan human
error berkombinasi sedemikian rupa untuk menggagalkan
sistim
Contoh – contoh Top Event
• Meledaknya Tangki ………………..
• Pecahnya Vessel ……………………
• Overheating of ……………………..
• Overfilling of ……………………….
• Thermal damage to ………………..

9
SIMBOL - SIMBOL FTA

Top Event : Top Event merupakan suatu kejadian yang tidak dikehendaki
(mewakili potensi high loss or high risk).
Output

Or Gate : Or gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika salah
satu input event ada (exist).
Input

And Gate : And gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika seluruh
input events ada (exist).

Inhibit Gate: Inhibit gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika
input event ada dan inhibit condition terpenuhi.

Delay time Delay Gate : Delay gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika input
input event ada dan ‘specified delay time has expired’.

10
SIMBOL-SIMBOL FTA

Basic Event : Basic event menggambarkan suatu ‘basic equipment fault or


failure yang tidak memerlukan penguraian lebih lanjut.

Intermediate Event : Intermediate event menggambarkan suatu ‘fault event’ yang


dihasilkan dari interaksi kejadian kegagalan lainnya (other fault event) yang disusun
dengan menggunakan ‘logic gates’.
Normal Event : Normal event menggambarkan suatu ‘fault event’ yang tidak
dikembangkan lebih lanjut karena merupakan kondisi yang normal yang terjadi.

Undeveloped Event : Underveloped event menggambarkan suatu ‘fault event’ yang


tidak diperiksa lebih lanjut karena keterbatasan informasi atau karena kurang
dianggap penting.

Transfer Symbol : Transfer symbol menunjukkan bahwa fault tree berhubungan lebih lanjut
dengan fault tree di lembaran lain.

Transfer In Transfer Out

11
CARA MENGERJAKAN FTA
• Tentukan Masalah Yg Akan Dianalisa (Problem Definition).
• Buat Gambar Konstruksi FTA (FTA Contructrion).
• Berikan Jawaban Terhadap Masalah FTA (FTA Solution).
• Tentukan ‘Minimal Cut Set Ranking.

LANGKAH PEMBUATAN GAMBAR FAULT TREE ANALYSIS (FTA) :


Pembuatan FTA dimulai dari top event, kemudian ke event berikutnya
sampai akhirnya ke basic event seperti gambar berikut.
1. Tetapkan kejadian puncak (Top Event) yang diinginkan.

3. Tentukan hub. kontributor level pertama ke kejadian puncak (Top Event)


dgn menggunakan Gerbang Logika (Logic Gate OR / AND).

2. Tentukan kontributor level pertama thdp kejadian Puncak


5. Tentukan hub. kontributor level kedua ke kontributor Level Pertama Dgn
Menggunakan Gerbang Logika (Logic Gate OR / AND).

4. Tentukan konributor level kedua.

12
6. Lanjutkan sampai basic event.
CONTOH 1 :
Kemungkinan
Terbakar
Ignition source
must be present after
mixture is flammable

Adanya
Adanya Adanya
Bahan
Oksigen Sumber Nyala
Bakar

Sumber Elektrik
Api atau Permukaan
Nyala
Bunga api Panas
Lain.
13
CONTOH 2 : FAULT NO
LIGHT
TREE
SYSTEM
OR
NO POWER
Bulbs WITH
LIGHT Failed SWITCH
LIGHT BULB
BULB #2
CLOSED
#1
SWITCH
LEFT
OPEN
BATTERY
OR
AND

BULB # 1 BULB # 2
OUT OUT COMMON BATTERY
WIRE DEATH
SWITCH BROKEN

OR OR

BULB # 1 BULB # 1 BULB # 2 BULB # 2


BURNED LOOSE BURNED LOOSE
OUT OUT
14
Bentuk Kejadian Kebakaran Tabung Elpiji

Konsentrasi uap LPG


Kadar oksigen Sumber panas
pada flammable range
cukup

Bocoran LPG Ventilasi tidak listrik


memadai Nyala
terbuka
Penyebab Langsung

Valve Relief valve Tabung


rusak terbuka Menipis/karat Disimpan
Ruangan
tertutup Bawah level
Terpapar tanah
Temperatur
tinggi Tidak ada
expired tertindih tersenggol Ventilasi
Lingkungan Tabung bawah
basah lembab expired
Penyebab Dasar

ANALISA RISIKO KEBAKARAN


TABUNG LPG DI DEALER ……………… Kegagalan Sistem?
AL adalah pekerja di IMC dengan karyawan 450 orang yang berdiri tahun 1970
sebagai pabrik penghasil mesin potong rumput.
Pada tahun 1982 perusahaan melakukan ekspansi dengan memproduksi
mesin potong rumput dengan sistem propeler, kemudian tahun 1995 mulai
memproduksi mobil untuk salju (snow mobile). AL telah bekerja di IMC selama
20 tahun sejak lulus dari SMA. AL bekerja sebagai mekanis umum dan
bertugas memasang/melepaskan bagian mesin untuk mesin potong rumput
dan snow mobile.
Bagian mesin tersebut kemudian dimasukkan ke dalam keranjang dan dibawa
ke bengkel kerjanya dengan lift truk. Kemudian keranjang tersebut dibawa ke
bagian assembly (peralatan) dengan conveyor. AL merupakan pekerja yang
rajin diatas rata-rata pekerja lainnya. Al selalu menyelesaikan tugasnya
sebelum waktu yang ditetapkan, dan sering menolong temannya atau
mengamati pekerja bagian lain jika tidak ada pengawas.
Peraturan keselamatan perusahaan melarang pekerja untuk mengunjungi
bagian lain apabila tidak berpekentingan, dan semua pekerja telah
diinformasikan mengenai hal ini.
Pekerjaan AL selalu bermutu baik sehingga dia dipindahkan ke bagian
pengembangan produk yang merupakan tugas untuk pekerja yang lebih senior
untuk mengembangkan model mesin pemotong rumput.
16
Saat itu AL sedang membantu temannya
mengasah blade pada bagian mesin
pemeliharaan pemotong rumput IMC. Saat AL
menekan blade ke mesin gerinda (grinding
wheel), dan kemudian blade ditekan ke dalam
abrasive wheel, tiba-tiba serpihan blade pada
gerinda terbang dan mengenai mata AL. AL
kemudian dibawa ke dokter perusahaan dan
dinyatakan mengalami kerusakan pada bola
matanya.
Disamping itu, akibat terbangnya serpihan dari blade, potongan besar dari
gerinda (grinding wheel) terlempar keluar dan mengenai radiator traktor mesin
pemotong rumput yang saat itu sedang membawa blade yang tumpul untuk
diasah dibengkel kerja.
Pengawas pekerjaan, Bob, kemudian membuat laporan bahwa AL mengalami
kecelakaan karena tidak menggunakan kacamata pelindung. Manajemen
kemudian mengeluarkan edaran agar seluruh pekerja menggunakan
kacamata pelindung atau shield. Untuk mengetahui biaya yang timbul akibat
kerusakan radiator, manajer personalia yang bertanggung jawab terhadap
masalah keselamatan, menyatakan bahwa traktor mesin pemotong rumput
rusak pada saat dibawa ke bengkel pemeliharaan.
17
Fault Tree Analysis
Serpihan gerinda
mengenai mata operator

and

Kerusakan mesin Mata operator


Gerinda
abrasi gerinda terekspose
beroperasi

Or and

Batas tegangan/ Mata operator Posisi operator


Gerinda tertabrak stress terlewati tidak terlindungi di depan gerinda
oleh objek lain
Or Or

Peralatan tertekan Gerinda Pelindung


pada sudut overspeed mesin tidak
Tidak
yang salah terpasang
menggunakan
google
Or Or Or

Kecepatan Pelindung
Posisi Suku mesin Desain tidak
Tool rest tidak Tidak
pegang cadang sengaja sempurna
dipasang sesuai
salah salah dilepaskan
dengan benar
18

Anda mungkin juga menyukai