OLEH :
Nama : Stefania Dai
Kelas : Faramsi B/VI
Nim : 174111060
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan
penyertaan yang diberikanNya atas terselesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kuliah SELF CARE
yang berjudul Dermatologi Drug Reaction dan Hair Loss.Penulis mohon maaf karena makalah
ini masih kurang sempurna. saran dan masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk membuat
makalah ini semakin sempurna.
Kupang 23-07-2020
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2. Hair Looss
Rambut rontok (hairloss) terjadi pada banyak orang, sehingga dapat mengurangi fungsi kosmetik
serta perlindungannya terhadap tubuh dan kepala dari lingkungan. Ini tidak mengancam nyawa,
tapi memengaruhi kepercayaan diri bahkan dapat menjadi stressor psikologis. Di United States
kejadian rambut rontok menimpa 50 juta orang dan 20 juta di antaranya adalah
wanita.Penyebabnya beraneka ragam, digolongkan menjadi endogen yaitu akibat penyakit
sistemik, hormonal, status gizi, intoksikasi, maupun kelainan genetik; dan eksogen yaitu berupa
stimulus dari lingkungan, maupun kosmetik rambut. Saat ini semakin banyak kosmetik rambut
digunakan. Rambut rontok akibat kosmetik dan penataan rambut banyak dijumpai pada wanita
Afrika-Amerika.Penggunaan bahan pelurus rambut menyebabkan kerontokan/kerusakan rambut
pada 95% penggunanya di Amerika dan 53% di Nigeria.4 Stimulus lingkungan dan juga
kosmetik rambut sering tidak disadari dampakya terhadap kesehatan rambut.5 Stimulus dari
lingkungan berupa paparan panas, sinar matahari, tekanan, radiasi sinar X dan air pada rambut
sedangkan kosmetik rambut merujuk pada perawatan dan penataan rambut seperti shampo
pengeriting, pelurus, pewarna, pemudar warna, serta model tatanan rambut.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksutkan dengan Dermatologi drug rection ?
2. Bagaimana mekanisme dari Dermatologi drug rection?
3. Bagaimana tatalaksana dari Dermatologi drug rection?
4. Apa yang dimaksutkan dengan hair loss?
5. Bagaimana mekanisme dari hair loss?
6. Bagaimana tatalaksana dari hair loss?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang di maksutkan dengan Dermatologi drug rection
2. Untuk mengetahui mekanisme dari Dermatologi drug rection
3. Untuk mengetahui tatalaksana dari Dermatologi drug rection
4. Untuk mengetahui apa itu hair loss
5. Untuk mengetahui mekanisme dari hair loss
6. Untuk mengetahui tatalaksana dari hair loss
BAB II
PEMBAHASAN
Terjadi pemendekkan fase anagen dan penurunan ukuran matrix rambut sehingga
menghasilkan folikel rambut yang lebih pendek dan halus. Dalam suatu penelitian melalui
biopsi kulit kepala pada laki – laki dan wanita, ditemukkan bahwa kadar 5a-reductase tipe 1,tipe2
dan reseptor androgen pada folikel rambut frontal laki –laki lebih tinggi dibandingkan pada
wanita. Sedangkan wanita memiliki kadar cytochrome P-450 aromatase yang lebih tinggi
dibandingkan pada laki –laki. Cytochrome P-450 aromatase berfungsi untuk mengubah
testosteron menjadi estradiol. Oleh karena itu tingkat keparahan alopesia androgenetik pada
laki–laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita, karena lebih banyak testosteron yang diubah
menjadi DHT dari pada menjadi estradiol akibat tingginya kadar 5a-reductase dan rendahnya
cytochrome P-450 aromatase.
F. TATALAKSANA
Dapat dilakukan dengan beberapa pilihan seperti farmakoterapi, operasi dengan transplantasi
rambut dan secara kosmetik. Apapun pengobatan yang diberikan kepada pasien,sebelumnya
perlu kita pertimbangkan apa pengaruh penyakit tersebut terhadap dirinya dan apa harapan
pasien terhadap pengobatan yang akan dilakukan. Pertanyaan sederhana seperti ini dapat
membantu kita untuk menentukan rekomendasi yang diperlukan oleh pasien. Walaupun saat ini
telah tersedia modalitas terapi yang dapat memperbaiki pertumbuhan rambut dan memberikan
kepuasan kepada pasien akan penampilannya, namun tidak semua pengobatan berhasil pada
semua individu. Oleh karena itu penting halnya untuk menginformasikan kepada pasien
mengenai keuntungan dan kelebihan dari setiap modalitas terapi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Prinsip dasar terapi obat yang harus diperhatikan termasuk di kridang dermatologi
adalah pemberian obat yang menimbulkan efikasi maksimal dengan seminimal
mungkin efek samping Obat akan memberikan efek jika obat tersebut dalam
konsentrasi tertentu dapat mencapai tempat kerJanya yaitu kulit atau organ lain dan
berinteraksa dengan target sel / target organ.
2. Mekanisme absorpsi obat topikal alau per kutan dari lapisan luar kulit adalah dengan difusi
merewati barriet kurit yaitu 3 kompartemen kurit yang terdiri dari permukaan luar kulit,
stratum kornium, dan janngan hidup di bawahnya. setelah diaplikasikan pada permukaan ruar
kurit. obat akan mengarami penguapan, perubahan struktur dan komposisi yang akan
menentukan bioavailibilitas obat tersebut.
4. Rambut rontok (hairloss) adalah suatu kelainan di mana jumlah rambut lebih
sedikit atau terlepas lebih banyak dari normal, dengan atau tanpa penipisan yang
tampak.
5. Mekanisme yang paling banyak ditemukan adalah kerusakan pada batang rambut,
karena batang rambut adalah bagian yang berinteraksi dengan paparan tersebut
secara langsung. Kerusakan ini disebut sebagai "weathering", yang artinya adalah
degenerasi kutikula yang berlanjut ke korteks secara progresif akibat paparan
penyebab yang terus-menerus.