Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No.

1 (September 2021)

DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI


(Impact Of Early Marriage On Adolescent Women)
Rhadika Wahyu Kurnia Ningrum1, Anjarwati2

Program Studi Ilmu Kebidanan Program Magister (S-2), Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email: rhadika08wkn@gmail.com,
anjarwati@unisayogya.ac.id

ABSTRAK

Pernikahan dini memiliki resiko yang tinggi pada kesehatan, terutamanya pada kesehatan reproduksi
remaja putri. Remaja putri yang melakukan pernikahan dini memiliki resiko tinggi terhadap kesehatan
reproduksi. Resiko yang dialami ibu berupa masalah reproduksi pada wanita dan Resiko meninggal pada
saat melahirkan sekitar 35 (55%), keguguran 32 (17,1%), resiko yang terjadi pada bayi dengan BBLR
sebesar 73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pernikahan dini pada remaja putri.
Metode yang digunakan adalah Scoping review. Pencarian kata yang digunakan dalam artikel seperti
“Adolescent” OR” Adolescent girls”) AND “Early marriage, “Mental health” and “adolescent”, “Reproductive
Health”, “Maternal” and “Child Health” Data base yang digunakan dalam pencarian artikel berupa Pubmed,
Google Scholar, scient direct dan ebsco. 9 artikel telah dilakukan identifikasi terkait dampak pernikahan dini
pada remaja putri bahwa berdampak pada kesehata reproduksi, psikolog dan kesehatan secara fisik.
Kesimpulannya yaitu Dampak pernikahan dini pada remaja putri mengakibatkan masalah kesehatan
reproduksi pada wanita, kesehatan fisik, psikologis, dan psikososial. Selain itu kesiapan mental pada usia
remaja dalam menghadapi sesuatu yang baru sebagai ibu dan istri, diperlukan kesiapan mental dan
pemikiran yang matang utnuk mengambil keputusan menikah diusia remaja. Dari banyak dampak yang
terjadi pada pernikahan remaja putri maka pemerintah memberikan aturan baru untuk usia pernikahan
maksimal diusia 19 tahun. Pernikahan dini dapat terjadi pada remaja putri karena dari berbagai faktor yaitu,
faktor pendidikan, ekonomi, dan budaya/adat istiadat

Kata kunci : Kesehatan Remaja, Pernikahan Dini, Kesehatan Jiwa Pada Remaja, Kesehatan
Reproduksi, dan Kesehatan Ibu dan Anak

ABSTRACT

Early marriage has a high risk to health, especially the reproductive health of young women. Adolescent
girls who marry early have a high risk of reproductive health. The risk experienced by the mother in the form
of reproductive problems in women and the risk of dying during childbirth is around 35 (55%), miscarriage
32 (17.1%), the risk that occurs in babies with low birth weight is 73%. The purpose of this study was to
determine the impact of early marriage on young women. The method used is Scoping review. Search
words used in articles such as “Adolescent” OR” Adolescent girls”) AND “Early marriage, “Mental health”
and “adolescent”, “Reproductive Health”, “Maternal” and “Child Health” Data base used in article search in
the form of Pubmed, Google Scholar, Scient Direct and Ebsco. 9 articles have been identified regarding the
impact of early marriage on adolescent girls that have an impact on reproductive health, psychology and
physical health. The conclusion is that the impact of early marriage on adolescent girls causes reproductive
health problems in women, physical, psychological, and psychosocial health. In addition, mental readiness
at the age of teenagers in facing something new as a mother and wife, mental readiness and careful
thinking are needed to make a decision to marry at a young age. Of the many impacts that occur on young
women's marriages, the government provides new rules for the maximum age of marriage at the age of 19
years. Early marriage can occur in young women because of various factors, namely, educational,
economic, and cultural/customary factors
Keywords : Adolescent Health, Early Marriage, Mental Health in Adolescents, Reproductive Health,
and Maternal and Child Health

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 37
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

dengan tujuan agar remaja dapat mengerti


PENDAHULUAN tentang baik buruknya pernikahan usia dini,
sehingga remaja memiliki gambaran akan
Tingkat pernikahan dini secara Global paling bagaimana nanti kedepannya (BKKBN, 2010)
tinggi di Afrika Sahara, perempuan muda
menikah sebelum usia 18 tahun. Indonesia
METODE PENELITIAN
menjadi salah satu negara dengan praktik
pernikahan dini terbanyak di dunia. Praktik ini Metode penelitian ini menggunakan scoping
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada review yang bertujuan untuk mengidentifikasi
tahun 2018, praktik pernikahan dini mencapai berbagai bukti khususnya terkait dengan
1.220.900 dengan angka tersebut Indonesia pernikahan dini.
menjadi salah satu negara tertingi didunia yang Peneliti melakukan 5 tahap yaitu
melakukan pernikahan dini (UNICEF, 2019). mengidentifikasi pertanyaan penelitian,
Remaja putri yang melakukan pernikahan dini mengidentifikasi studi yang relevan (data base
memiliki resiko terhadap kesehatan reproduksi dan strategi pencarian, keywords), selection
dan kesehatan mental yaitu pada saat melahirkan PRISMA flowchart, Charting data dan Collating,
mengalami komplikasi atau meninggal saat summarising dan reporting the result (Arksey &
melahirkan sekitar 35-55%. Resiko lainnya yang O‘Malley, 2005).
dialami oleh bayi premature dan BBLR tahap pertama peneliti mengidentifikasi
(Dharminto, 2019). pertanyaan scoping review menggunakan
Persalinan pada remaja putri lebih tinggi untuk framework population, exposure, outcomes, dan
mengalami komplikasi yang menyebabkan study design (PEOS) untuk mengidentifikasi
kematian ibu. Presentase pernikahan dini di dampak pernikahan dini pada remaja putri. Hasil
Indonesia 4,89% pada usia 15-19 tahun Badan disajikan pada tabel:
Pusat Statistik (2020). 1.396 perempuan Tabel 1. Framework scoping review
Indonesia dibawah umur 20 tahun pernah
melahirkan BKKBN (2010). Remaja putri yang
melakukan praktik pernikahan dini Sebagian
besar mengalami hamil pada usia 17 tahun
(38,90%), 16 tahun (17,53%), dan 15 tahun tahap kedua, peneliti menentukan kata kunci
(4,70%) (BPS, 2020). yang digunakan dalam review ini seperti
Berdasarkan penelitian (Manandhar et al., “Adolescent”OR”Adolescent girls”) AND “Early
2021) pernikahan dini pada remaja bisa marriage” “mental health” and “adolescent”,
mengalami masalah ginekologi dan diikuti dengan “Reproductive Health”, “Maternal” and “Child
masalah depresi 85 (45.5%) keguguran 32 Health”. Dalam proses review, peneliti
(17.1%). Wanita yang menikah dini memiliki menemukan artikel yang relevan melalui
peluang 3 kali lebih besar untuk mengalami pencarian di database yaitu google scholar, scient
masalah ginekologi, keguguran / lahir mati, dan direct, ebsco dan pubmed. Artikel yang diambil
depresi. oleh peneliti disusun dalam bentuk kriteria inklusi
Peran pemerintah dalam menangani yang mencakup penerbitan tahun 2016-2020,
pernikahan usia dini sesuai dengan keputusan diterbitkan dalam Bahasa inggris dan Bahasa
Undang-Undang Republik Indonesia No 16 Tahun Indonesia, artikel yang membahas mengenai
2019 tentang perkawinan. Pemerintah dampak pernikahan dini pada remja putri, artikel
memutuskan bahwa batas umur untuk nikah bagi yang membahas faktor penyebab dna program
laki-lai maupun perempuan sudah mencapai pernikahan pada remaja putri dan artikel yang
umur 19 tahun. bisa diakses secara fulltext. Peneliti juga memiliki
Peran Bidan dalam menekan pernikahan usia kriteria eksklusi dalam pemilihan artikel seperti
dini di Indonesia yaitu memberikan penyuluhan artikel opini, dokumen laporan/draf, artikel
kepada masyarakat tentang dampak negative blogspot, artikel yang membahas determinan dan
pernikahan usia dini, serta memberikan konfflik pada pernikahan dini remaja.
penjelasan tentang organ reproduktif wanita yang Tahap ketiga, peneliti menseleksi artikel
belum siap untuk mengandung. Bidan juga dapat dengan prisma flow chart. Pencarian dari keyword
memberikan penyuluhan disekolah-sekolah pencarian dari tiap-tiap database didapatkan hasil

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 38
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

1.071, kemudian dilakukan penyelesaian artikel ditemukan secara transparan. Data charting
secara cepat dari masing-masing database, dan disajikan sebagai berikut:
didapatkan hasil 18 artikel dari jumlah
tahap kelima, peneliti Menyusun, meringkas
keseluruhan artikel sebanyak 132 yang
dan melaporkan hasil penelitian, ada beberapa
ditemukan di PubMed, dan dari google Scholar
tahapan. Pertama peneliti menggolongkan
ditemukan 86 dari 357 artikel. 61 artikel dari 298
karakteristik artikel berdasarkan metode, negara
yang ditemukan di scient direct, 22 dari 284
dan grade. Kedua, peneliti Menyusun tema yang
artikel yang didapatkan dari Ebsco. Setelah
dapat memunculkan satu atau lebih tema dari
dilakukan penyaringan yang sesuai judull
trma-tema ini, maka dapat memunculkan
ditemukan 187 artikel, kemudian dilakukan
subtema.
penyaringan data termasuk duplikasi,
screening abstract, full text dan prisma flow
diagram dilakukan dengan menggunakan alat HASIL DAN PEMBAHASAN
bantu Mendeley. Sebanyak 187 artikel yang HASIL
ditemukan melalui pencarian dari emapat 1. Karakteristik Studi
database. Terdapat 10 artikel terduplikat, 177 Hasil literature menyebutkan bahwa
artikel dilakukan screening abstract dan 112 karakteristik studi diantaranya desain
artikel tidak relevan. 65 artikel dilakukan penelitian, Negara, Grade, dan Tema.
screening full text dan ada 56 artikel yang di a. Karakteristik artikel berdasarkan desain
eksklusi, dan didapatkan hasil yang relevan penelitian
sejumlah 9 artikel. Hasil pencarian menunjukkan bahwa
dampak pernikahan dini pada remaja putri
Hasil pencarian dengan empat
menggunakan empat data base didapatkan
Indentification

dataset:
PubMed : 18 9 jurnal dengan menggunakan desain
Google Scholar : 86
Science direct : 61 penelitian yang berbeda-beda meliputi,
EBSCO
n= 187
: 22
kuantitatif, mix method dan kualitatif.
Artikel duplikat di hapus
n=10
Screening

Artikel diskrining menggunakan


judul dan abstrak
n= 177
Artikel tidak sesuai topik
n= 112

Artikel dengan teks lengkap dinilai


Eligibility

kelayakannya
n= 65

Artikel yang dikecualikan: 56


Artikel yang tidak relevan: 19
Hasil yang tidak relevan: 10 Gambar 2. Diagram Artikel berdasarkan Desain
Desain studi yang tidak Penelitian
memenuhi syarat: 15
Peserta yang tidak memenuhi
syarat: 12 b. Karakteristik artikel berdasarkan negara
Included

Artikel yang layak digunakan


n= 9 Berdasarkan pada tempat dilakukan
penelitian, didapatkan 7 artikel dilakukan di
benua Asia, 3 di Indonesia, 1 Yordania, 1
Bagan 1 India, 3 di Afrika. Dan 1 studi dilakukan di
Prisma Flowchart Prancis.

tahap keempat data charting, artikel yang dilih


peneliti dilakukan penilaian kritis untuk
mengetahui kualitas sebuah artikel. Penilaian
artikel dilakukan dengan menggunakan alat
hawker, S et al [13] untuk menilai tujuan
penelitian, metode, sampling, analisis data, dan
pelaporan empiris yang relevan hasil penelitian

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 39
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

c. Karakteristik Berdasarkan Grade


Berdasarkan artikel yang telah dinilai
menggunakan penilaian kritis dengan
Hawker, S. et al sesuai dengan kualitas baik
yaitu keseluruhan mendapatkan grade A
dengan skor 28-36.
d. Tema
Setelah scoping review dilakukan, maka
peneliti membagi 4 subtema dari dampak
pernikahan dini pada remaja putri, yang
meliputi masalah kesehatan reproduksi
Gambar 3. Diagram Artikel Berdasarkan Negara wanita, kesehatan fisik, psikososial dan
psikologi

2. Hasil data charting


Tabel 2. Data charting
No Penulis/Tahun/ Negara Tujuan Jenis Pengumpulan Partisipasi/ukura Hasil
Judul Penelitian Penelitian data n sampel

1 (Adedokun et Nigeria Tujuan Mix method Kuesioner dan Sampel pada 1. Semua responden masih muda
al., 2016) Child penelitian ini wawancara penelitian ini ibu yang menikah dini pada
marriage and adalah untuk adalah wanita berbagai usia sebelum usia 16
maternal health mengkaji yang berusia tahun dan telah menikah kurang
risks among implikasi subur 15-49 tahun. dari 5 tahun (45,0%), 5-9 tahun
young mothers pernikahan anak (50,0%) dan sedikit (5,0%)
in Gombi, terhadap selama lebih dari 10 tahun.
Adamawa State, kesehatan dan 2. Responden mulai melahirkan
Nigeria: kebebasan ibu. antara usia 14 dan 18 tahun
implications for dan 71% dan pernah
mortality, mengalami kehamilan serius
entitlements and atau masalah kesehatan terkait
freedoms kelahiran yang meliput
perdarahan berlebihan selama
persalinan (19,0%), terhambat
dan/berkepanjangan.Persalinan
(49,0%), sering keguguran
(12,0%) dan lama sakit setelah
melahirkan (20%) Komplikasi
Kehamilan dan responden yang
berusia 15-19 tahun (OR 1.211,
CI 1.328-1.504, P <0.005) lebih
mungkin mengalami komplikasi
kehamilan.
2 (Patra, 2016) India Tujuan Kuantitatif Tabel Sampel pada 1. Presentase keberhasilan
Motherhood in penelitian ini Study: cross data/survei penelitian ini kehamilan dikalangan remaja
childhood: untuk sectional demografi adalah remaja perempuan adalah 88,9%,
addressing mengetahui usia 15-17 dan 18- sedangkan 11,1% kehamilan
reproductive tingkat dan tren 19 tahun yang mengakibatkan lahir meninggal
health hazards kehamilan masing-masing 2% dan aborsi 9,1%. Proporsi
among remaja di India. nya berjumlah lahir meninggal pada remaja
adolescent 2.701 dan 11.305 lebih tinggi disbanding yang
married women dan 73.455 wanita lebih tua.
in India. dewasa. 2. Komplikasi kehamilan dan
komplikasi persalinan lebih
tinggi pada remaja dibawah
usia 20 tahun. Selama
kehamilan banyak mengalami
komplikasi (62,4%) dibandiang
wanita dewasa (59, 9%,
p<0,001).
3 (Herliana et al., Lombok Tujuan Kualitatif Wawancara Sampel pada Berdasarkan dari hasil penelitian
2018) Early penelitian ini deskriptif penelitian ini bahwa dampak negative dari
marriage adalah bertujuan adalah tujuh pernikahan dini pada penelitian
practices and untuk remaja putri yang ini menimbulkan komplikasi

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 40
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

the health mengeksplorasi menikah diusia kehamilan/persalinan, berat


impacts on praktik muda. badan lahir rendah, dan balita
female pernikahan dini yang kurang gizi. Selain itu juga
adolescent dan dampaknya berdampak pada psikologis
health in central terhadap yang menimbulkan ketakutan,
Lombok: a kesehatan penyesalan dan depresi.
qualitative study. reproduksi
remaja putri di
Lombok tengah.
4 (Al-Kloub et al., Yordania Tujuan Kualitatif Wawancara Sampel dalam Berdasarkan hasil dari jurnal
2019) Young penelitian ini deskriptif penelitian ini tersebut menyatakan bahwa
women’s bertujuan Untuk adalah ibu yang pengalaman ibu yang menikah
experience of memahami berusia 15-37 diusia muda menimbulkan
adolescent pengalaman tahun, wanita yang dampak negatif maupun positif.
marriage hidup pertama kali hamil Beberapa hasil responden
and motherhood perkawinan dan diusia 14 hingga menyampaikan bahwa
in Jordan keibuan di 19 tahun, ibu pernikahan merubah
antara wanita rumah tangga perekonomian. Sebagian besar
muda Yordania dengan status ibu juga menyampaikan bahwa
dengan anak sosial ekonomi pernikahan diusia muda dapat
sulung. rendah. meninggalkan Pendidikan, istri
merasa terpinggirkan,
terbatasnya aktivitas diluar
rumah termasuk dalam
sosialisasi maupun melakukan
pemeriksaan kehamilan,
rkesehatan reproduksi dan
perawatan bayi.
5 (Yaya et al., Afrika Tujuan Kuantitatif Data survei - keseluruhan wanita yang
2019) penelitian ini Study: cross demografi dan mengalami perkawinan anak
Prevalence of adalah untuk sectional kesehatan adalah 54,0% sementara hasil
child marriage menguji menunjukkan perbedaan besar
and its impact pengaruh di negara-negara Afrika sub-
on fertility perkawinan Sahara berkisar antara 16,5
outcomes in 34 anak terhadap hingga 81,7%. Negara-negara
sub-Saharan hasil reproduksi penting dalam pernikahan anak
African countries menggunakan adalah; Niger (81,7%), Chad
dataset (77,9%), Guinea (72,8%), Mali
DHS dari 34 (69,0%) dan Nigeria (64,0%).
negara Lebih lanjut, wanita yang
mengalami kawin anak memiliki
kecenderungan 8,00 kali lipat ≥
3 jumlah anak lahir (masa
subur).
6 (Wodon et al., Prancis Penelitian ini Kuantitatif Survei Sampel yang Didapatkan bahwa hasil 84,4
n.d.2019) A bertujuan untuk Study: cross demografi/ digunakan adalah persen anak yang lahir dari ibu
simple approach untuk mengukur sectional tabel data 26 negara dengan yang berusia di bawah 18 tahun
to measuring the dampak survei demografi dapat dikatakan mengalami
share of early perkawinan (DHS) mungkin terkait dengan
childbirths likely anak pada pernikahan anak. Lebih lanjut, di
due to child berbagai hasil 26 negara, tiga dari empat
marriage in pembangunan, wanita muda yang memiliki anak
developing serta biaya pertama sebelum usia 18 tahun
countries ekonomi. mungkin melakukannya karena
mereka menikah saat masih
anak-anak
7 (Manandhar et Nepal Penelitian ini Kuantitatif Kuesioner Sampel yang Perkawinan dini mengalami
al., n.d.2020) bertujuan untuk Study: cross digunakan adalah masalah ginekologi diikuti oleh
Health Co- untuk sectional wanita yang sudah masalah depresi 85 (45.5%)
morbidities and mengetahui menikah berusia keguguran 32 (17.1%). Wanita
Early Marriage prevalensi kurang dari 50 yang menikah dini memiliki
in Women of a pernikahan dini peluang 3 kali lebih besar untuk
Rural Area of dan mengalami masalah ginekologi,
Nepal: A dampaknya keguguran / lahir mati, dan
Descriptive terhadap depresi
Cross-Sectional kesehatan
Study perempuan
8 (Sezgin & Jawa timur Tujuan dari Kualitatif Wawancara, Sampel yang Berdasarkan hasil penelitian
Punamäki, penelitian ini deskriptif observasi dan digunakan menunjukkan bahwa Pernikahan
2020) Impacts of adalah untuk dokumentasi berjumlah 24 dini juga berdampak pada
early marriage mendeskripsikan pasangan yang pasangan suami istri yang
and adolescent pendorong menikah dini dan 4 sering bertengkar karena
pregnancy on pernikahan dini tokoh masyarakat masing-masing tidak ada yang
mental dan untuk mau mengalah, masalah anak

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 41
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

and somatic mengetahui dan suami yang tidak bekerja,


health: the role dampak dan dampak bagi setiap orang
of partner pernikahan dini. tua adalah ketika ada
violence pertengkaran pada anak. maka
secara tidak langsung Agar
hubungan setiap orang tua
menjadi harmonis, sedangkan
dampak positifnya adalah
mengurangi beban ekonomi
orang tua, menghindarkan anak
dari perbuatan buruk dan anak
akan belajar bagaimana
menjalani kehidupan
berkeluarga
9 (Masruroh, Gunung kidul Tujuan dari Kualitatif Wawancara, Partisipan yang 1. Berdasarkan hasil terdapat
Masruroh. penelitian ini deskriptif observasi dan digunakan adalah 100% berjenis kelamin
Soetrisno adalah untuk dokumentasi lima orang ibu perempuan yang melakukan
Soetrisno, 2020) mendeskripsikan subjek pernikahan pernikahan usia dini. Usia 13-15
Parental pentingnya usia dini, dan lima tahun, beragama islam dan
Bounding As A asuhan orang orang partisipan berpendidikan dasar.
Prevention Of tua ibu terhadap yang didukung 2. Tingkat Pengetahuan tentang
Erly-Age gadis remaja subjek pernikahan kesehatan reproduksi remaja
Marriage dalam usia dini khususnya mata pelajaran
mencegah pernikahan usia dini masih
pernikahan dini rendah maka menyebabkan
di kabupaten kehamilan sebelum waktunya.
ponjong. 3. Pernikahan usia dini masih
banyak terjadi dikabupaten
karena masih tingginya
kehamilan dilaur nikah dengan
80% yang dimana penduduknya
masih SD, karena kurangnya
pengetahuan dan sibuknya
orang tua sehingga anak
dinikahkan.
PEMBAHASAN b. Kesehatan Fisik
Kasus pernikahan dini yang banyak terjadi
1. Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri menimbulkan dampak yang terjadi salah
a. Masalah kesehatan reproduksi wanita satunya pada kesiapan secara fisik dalam
Remaja adalah penduduk dalam rentang menghadapi persoalan sosial atau ekonomi
usia 15-19 tahun yang dimana pada usia rumah tangga maupun kesiapan fisik bagi
tersebut adalah usia rentan, usia calon ibu remaja dalam mengandung dan
penasaran/ingin tau yang akan berlanjut melahirkan bayinya Rosyidah & Listya
sampai melakukan hubungan seksual, (2019). Hal ini didukung oleh penelitian
hamil, menikah diusia dini yang akan Isnaini & Sari (2019) dampak secara fisik
berdampak negatif pada kesehatan remaja yang beresiko pada perempuan yang
dan bayinya Kemenkes (2014). Hal ini menikah dibawah 20 tahun beresiko pada
sejalan dengan penelitian Paul (2018) kanker leher rahim pada usia remaja dan
bahwa pernikahan dini memiliki masalah sel-sel leher rahim yang belum matang, jika
besar dalan kehamilan dan terpapar virus HPV pada pertumbuhan sel
persalinan,bahkan bisa menyebabkan akan menimpang menjadi kanker karen
keguguran. Kehamilan pada remaja ini tidak kanker leher rahim menjadi pembunuh
hanya berdampak pada kesehatan nomor satu bagi perempuan.
reproduksi saja tetapi berdampak pada bayi Selain bisa meyebabkan kanker leher
yang dikandung memiliki resiko besar rahim, juga bisa berdampak pada KDRT
seperti kelahiran premature, berat badan secara fisik terhadap perempuan yang
bayi lahir rendah (BBLR), dan pada mengalami sakit fisik, tekanan mental,
kehamilan remaja yang tidak dikehendaki menurunnya rasa percaya diri dan harga
dan aborsi yang tidak aman. Remaja yang diri, mengalami rasa sakit tidak berdaya,
bersalin dibawah usia 20 tahun ini memiliki mengalami ketergantungan pada suami
angka kematian tertinggi pada kematian yang sudah menyiksanya, dan keinginan
neonatal, bayi dan balita (Kemenkes, untuk bunuh diri.
(2014). c. Psikososial

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 42
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

Kehamilan pada masa remaja tidak hanya mental belum siap menghadapi perubahan
berdampak pada masalah psikologis tetapi peran dan menghadapi masalah rumah
masalah sosial yang muncul dapat terjadi tangga sehingga seringkali menimbulkan
gangguan sosialisasi dan penarikan diri penyesalan akan kehilangan masa sekolah
terhadap lingkungan. Karena masalah yang dan masa remaja, karena pernikahan dini
dihadapi remaja dalam rumah tangga akan berpotensi kekerasan dalam rumah tangga
meningkat pada saat terjadinya interaksi secara psikologis yang mengakibatkan
antara tuntutan dari lingkungan sosial trauma sampai kematian terumata dialami
remaja dengan kewajiban untuk mengasuh ole remaja perempuan.
anak. Pada masa remaja kebutuhan untuk
2. Pencegahan Pernikahan Dini pada Remaja
bersosialisasi masih tinggi, sehingga
Putri
pekerjaan rumah maupun merawat anak
dirasa sebagai beban dalam dunia Program dalam pemerintah untuk pencegahan
remajanya Batubara (2016). Maka maslah pernikahan dini sesuai dengan keputusan yang
psikososial yang dihadapi remja perlunya telah dibuat Undang-Undang Republik Indonesia
dukungan keluarga, orang tua maupun No 16 tahun 2019 tentang perkawinan.
tenaga kesehatan untuk memberikan Pemerintah Pemerintah memutuskan bahwa
pengetahuan mengenai kehamilan dan ibu batas umur untuk nikah baik bagi pria maupun
pada masa remaja. Hal ini sejalan dengan bagi wanita sudah mencapai umur 19 tahun.
penelitian Maisya & Susilowati (2017) Dalam pelaksanaannya, pernikahan berkaitan
bahwa gangguang psikososial terjadi juga erat dengan keyakinan sakral berdasarkan kaidah
karena kurang nya dukungan keluarga dan dan nilai-nilai suci agama yang tidak dapat
pengetahuan dalam kehamilan pada masa diabaikan. Sebagaimana ditegaskan UUD 1945
remaja. Pada hal ini para remaja putri juga Pasal 28B Ayat (1) yang menyatakan, “Setiap
membutuhkan dukungan maupun pola asuh orang berhak membentuk keluarga dan
yang tepat dari orang terdekat yaitu melanjutkan keturunan melalui pernikahan yang
orangtua yang bisa memahami dan sah”. Pemahaman pernikahan yang sah tersebut
mengerti kondisi putrinya (Anjarwati, 2019). harus dilihat dari dua aspek, yakni sah menurut
d. Psikologi hukum agama dan sah menurut hukum negara.
Secara psikis remaja belum siap dan Meningkatkan batas usia pernikahan dan
mengeti seutuhnya mengenai hubungan memperketat aturan terkait dispensasi pernikahan
seksual secara dini dan dampak terhadap dan positif juga beresiko dalam penyembunyian
pernikahan dini, yang dimana pada usia perkawinan anak dan dapat meningkatkan
remaja mengalami turun naik emosi yang perkawinan anak dibawah umur tidak tercatat
dapat menimbulkan trauma psikis karena seperti kawin sirih. Dan pemerintah juga
percekcokan dengan pasangan, menerima membuat pencegahan perkawinan anak prioritas
kenyaataan bahwa sekarang menjadi ibu yang terdapat dalam rencana pembangunan
muda yang sudah mengurus anak, rumah jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024
tangga, dan suami. dengan perubahan dan sedang Menyusun strategi nasional untuk
tersebut menghilangkan hak-haknya menurunkan pravalensi perkawinan anak (Badan
sebagai remaja yang seharusnya menikmati Pusat Statistik, 2020).
masa-masa bermain, belajar, menikmati Program peningkatan usia minimum
masa muda seperti teman-teman yang pernikahan juga menjadi salah satu kebijakan
lainnya yang masih belum menikah. Karena pemerintah dalam bidang keluarga berencana.
remaja ini dalam masa transisi menuju Agar remaja bisa mengerti bagaimana cara
dewasa yang memiliki rasa ingin tahu yang berpikir positif tentang pernikahan sebagai bagian
besar mengenai kehidupan manusia dari kehidupan. Pernikahan yang direncanakan
disekitar dan yang dialami teman-temannya. dengan pemikiran dan persiapan yang baik akan
Dengan perubahan tersebut mereka harus berdampak pada terbentuknya keluarga yang
menerima dan menyiapkan mental untuk positif dari segi kesehatan dan kualitas generasi
menghadapi rumah rumah tangga yang keturunan (Anjarwati, 2017).
mereka bina Diananda (2019). Hal ini Kekurangan dari penelitian ini terdapat pada
sejalan dengan penelitian Kartikawati pencarian artikel yang berkualitas sesuai tema
(2015) yang menjelaskan bahwa secara yang diinginkan peneliti, penyaringan artikel

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 43
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

dalam database harus teliti dan kurangnya Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan
pengalaman peneliti dalam penyusunan scoping Reproduksi Remaja (PIK-KKR) dan Kejadian
review. Peneliti harus meningkatkan kemampuan Kehamilan Remaja. Jurnal Ilmiah Bidan,
dalam scoping review. IV(1), 36–47.
Arksey, H., & O‘Malley, L. (2005). Scoping
KESIMPULAN studies: towards a methodological
framework. Nternational Journal of Social
Dampak pernikahan dini pada remaja putri Research Methodology 8, 19–32.
mengakibatkan masalah kesehatan reproduksi https://doi.org/10.1080/13645570320001196
pada wanita, kesehatan fisik, psikologis, dan 16
psikososial. Selain itu kesiapan mental pada usia Astuti, A. W., Anjarwati, Kurniawati, H. F., &
remaja dalam menghadapi sesuatu yang baru Kurniawati, H. F. (2020). Knowledge about
sebagai ibu dan istri, diperlukan kesiapan mental sexual and reproductive health (SRH),
dan pemikiran yang matang utnuk mengambil practice of premarital sexual relationship and
keputusan menikah diusia remaja. Dari banyak pregnancy among indonesian adolescents: A
dampak yang terjadi pada pernikahan remaja qualitative exploratory study. International
putri maka pemerintah memberikan aturan baru Journal of Advanced Science and
untuk usia pernikahan maksimal diusia 19 tahun. Technology, 29(7 Special Issue), 191–204.
Pernikahan dini dapat terjadi pada remaja putri Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan
karena dari berbagai faktor yaitu, faktor Perkawinan Anak percepatan yang tidak bisa
pendidikan, ekonomi, dan budaya/adat istiadat. ditunda. Badan Pusat Statistik, 0–44.
Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development
(Perkembangan Remaja). Sari Pediatri,
SARAN 12(1), 21.
Remaja putri lebih banyak melakukan hal-hal https://doi.org/10.14238/sp12.1.2010.21-9
yang positif, dengan mencari informasi maupun BKKBN. (2010). Pendewasaan Usia Perkawinan
pengetahuan tentang menjaga kesehatan dan Hak-hak Reproduksi bagi Remaja
reproduksi wanita, mengikuti program remaja Indonesia (Direktorat).
yang mencegah pernikahan dini juga pergaulan BPS. (2020). Statistik Daerah Kabupaten
bebas. Tetap dalam pengawasan orang tua, Kotawaringin Barat (Badan Pusa).
bekali diri dengan agam, ibadah dan Dharminto, D. (2019). Hubungan Karakteristik
pengetahuan, sebagai benteng diri agar terhindar Sosio-Demografi Orang Tua dengan
dari hal-hal yang negative. Penyuluhan atau Kejadian Pernikahan Usia Dini pada WUS
informasi melalui edukasi yang dapat diperoleh Kecamatan Tembalang Kota Semarang
dari sekolah, dinas sosial maupun tenaga Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
7. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Diananda, A. (2019). Psikologi Remaja Dan
Permasalahannya. Journal ISTIGHNA, 1(1),
DAFTAR PUSTAKA
116–133.
Alfina, R., Akhyar, Z., & Matnuh, H. (2016). https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20
Implikasi Psikologis Pernikahan Usia Dini Isnaini, N., & Sari, R. (2019). Pengetahuan
Studi Kasus Di Kelurahan Karang Taruna Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan
Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Dini Pada Kesehatan Reproduksi Di Sma
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), Budaya Bandar Lampung. Jurnal Kebidanan
1021–1032. Malahayati, 5(1), 77–80.
https://media.neliti.com/media/publications/1 https://doi.org/10.33024/jkm.v5i1.1338
21343-ID-implikasi-psikologis-pernikahan- Kartikawati, R. (2015). Dampak Perkawinan Anak
usia-din.pdf di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 1–
Anjarwati. (2017). Increasing the minimum age of 16.
marriage program to improve maternal and Kemenkes. (2014). Infodatin Reproduksi Remaja-
child health in Indonesia. AIP Conference Ed.Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi
Proceedings, 1868(August). Remaja (p. 1).
https://doi.org/10.1063/1.4995195 https://www.kemkes.go.id/download.php?file
Anjarwati, dkk. (2019). Studi Tentang Pola Asuh, =download/pusdatin/infodatin/infodatin

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 44
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (September 2021)

reproduksi remaja-ed.pdf Dan Perlindungan Hukum Bagi Anak). Widya


Maisya, I., & Susilowati, A. (2017). Peran Yuridika, 2(1), 1.
Keluarga Dan Lingkungan Terhadap https://doi.org/10.31328/wy.v2i1.823
Psikososial Ibu Usia Remaja. Jurnal Paul, P. (2018). Dampak Pernikahan Dini pada
Kesehatan Reproduksi, 8(2), 163–173. Hasil Kehamilan dari Wanita Pernah
Manandhar, N., Medical, S. J.-J. J. of the N., & Menikah: Temuan dari Survei
2020, U. (2021). Health Co-morbidities and Perkembangan Manusia India. Jurnal
Early Marriage in Women of a Rural Area of Perawatan Kesehatan Wanita, 7(6), 450.
Nepal: A Descriptive Cross-Sectional Study. Rosyidah, E. N., & Listya, A. (2019). Infografis
Ncbi.Nlm.Nih.Gov. Dampak Fisik dan Psikologis Pernikahan
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P Dini bagi Remaja Perempuan. Visual
MC7654477/ Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya,
Mubasyaroh. (2016). Analisis Faktor Penyebab 1(03), 191–204.
Pernikahan Dini dan Dampaknya Bagi https://doi.org/10.30998/vh.v1i03.34
Pelakunya. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sari Desi Aulia; Darmawansyah, L. Y. U. (2020).
Sosial Keagamaan, 7(2), 385–411. Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan
Munn, Z., Peters, M.D.J., Stern, C., Tufanaru, C., Reproduksi Dan Mental Perempuan (Studi
& McArthur, A., Aromataris, E. (2018). Kasus Di Kecamatan Ilir Talo Kabupaten
Systematic review or scoping review? Seluma Provinsi Bengkulu). Jurnal Bidang
Guidance for authors when choosing Ilmu Kesehatan, 10(Vol 10, No 1 (2020):
between a systematic or scoping review Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan), 54–65.
approach. BMC Medical Research http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehat
Methodology. an/article/view/735
https://doi.org/10.1186/s12874-018-0611-x UNICEF. (2019). Child marriage around the
Muntamah, A. L., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). world. https://www.unicef.org/stories/child-
Pernikahan Dini Di Indonesia: Faktor Dan marriage-around-world
Peran Pemerintah (Perspektif Penegakan

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 45

Anda mungkin juga menyukai