Makalah Hidroponik
Makalah Hidroponik
OLEH
RENDY FRANATA
1014071009
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN
oleh nenek moyang kita. Kegiatan bercocok tanam lebih terkhusus pada sektor
mengolahan lahan terlebih dahulu, kemudian menunggu hujan turun adalah waktu
yang tepat untuk menanam. Tentu saja ini bukan lah kegiatan yang efektif jika
dibandingkan antara zaman dahulu dan zaman modern seperti saat ini.
terkontrol dan terjadwal. Sistem bercocok tanam yang dikembangkan namun telah
ada sejak dahulu yaitu sistem hidroponik. Hidroponik merupakan cara bercocok
tumbuhnya tanaman dapat digantikan dengan media inert, seperti pasir, arang
sekam, rockwool, kapas, kerikil, dll. Di daerah dengan lahan yang tidak
produksi dengan mutu yang tinggi yang dapat meningkatkan nilai jual tanaman
tersebut. Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penulisan makalah tentang
hidroponik ini.
1.2 Tujuan Penulisan
sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media tanam air. Pada
awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam mencontoh tanaman
air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias yang ditanam dalam
vas bunga atau botol berisi air. Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu,
pada tahun 1669 di Inggris sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam
laboratorium. Kemajuan yang sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr.
berbuah lebat dalam bak berisi air mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-
bagi tentara pendudukan Amerika Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke
1980.
tumbuh dari tanah. Secara harafiah hidroponik berarti penanaman dalam air yang
terlepas dari penggunaan media tumbuh lain yang bukan tanah sebagai penopang
pertumbuhan tanaman.
Menurut Raffar (1993), sistem hidroponik merupakan cara produksi
tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa
jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimum
optimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas atau bagian atas yang sangat
dikelompokkan menjadi: (1) Sistem terbuka dimana larutan hara tidak digunakan
irrigation atau trickle irrigation, (2) Sistem tertutup, dimana larutan hara
1. Substrate Sistem
meliputi:
a. Sand Culture
pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertama kali
dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi tetes.
Saat ini „Sand Culture’ dikembangan menjadi teknologi yang lebih menarik,
terutama di negara yang memiliki padang pasir. Teknologi ini dibuat dengang
membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudian ditutup dengan pasir
ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan secara individual diberi
irigasi tetes.
b. Gravel Culture
gravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini sangat
dengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan hara yang dapat
gravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan. Walaupun saat ini sistem ini
masih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebih murah
c. Rockwool
dalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besasal dari bahan batu
Basalt yang bersifat Inert yang dipanaskan sampai mencair, kemudian cairan
tersebut di spin (diputar) seperti membuat harum manis sehingga menjadi benang-
benang yang kemudian dipadatkan seperti kain "wool" yang terbuat dari "rock‟.
Rockwool biasanya dibungkus dengan plastik. Rockwool ini juga populer dalam
sistem Bag culture sebagai media tanam. Rockwool juga banyak dimanfaatkan
d. Bag Culture
plastik (polybag) yang diisi dengan media tanam. Berbagai media tanam dapat
dipakai seperti : serbuk gergaji, kulit kayu, vermikulit, perlit, dan arang sekam.
Irigasi tetes biasanya diganakan dalam sistem ini. Sistem bag culture ini
Bare Root sistem atau sistem akar telanjang adalah sistem hidroponik yang
meliputi:
Deep Flowing Sistem adalah sistem hidroponik tanpa media, berupa kolam
atau kontainer yang panjang dan dangkal diisi dengan larutan hara dan diberi
aerasi. Pada sistem ini tanaman ditanam diatas panel tray (flat tray) yang terbuat
dalam THST tidak digunakan aerator, sehinga teknologi ini reltif lebih effisien
dalam penggunaan energi listrik. Pembahasan ditail dari THST disajikan dalam
c. Aeroponics
menggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigen dan disemprotkan pada zona
kondisi gelap, dan secara periodik disemprotkan larutan hara. Teknologi ini
Tanaman ditanam dalam sikrulasi hara tipis pada talang-talang yang memanjang.
Sistem NFT pertama kali diperkenalkan oleh peneliti bernama Dr. Allen Cooper.
Sirkulasi larutan hara diperlukan dalam teknologi ini dalam periode waktu
dalam larutan hara. Sistem inilebih aman dari pad aeroponics sebab bila terjadi
listrik padam tanaman masih bisa mendapatkan hara dari larutan hara di bawah
area kabut.
2.2 Mengapa memilih hidroponik (WHY)
1. Dapat dilakukan pada lahan dengan tanah yang kurang bahkan tidak
tanah.
tanah.
5. Lebih hemat air karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari.
6. Tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat.
7. Kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal
dari tanah.
tanaman.
10. Serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah
dikendalikan.
11. Jika dilakukan dengan benar dapat mengasilkan panen yang lebih
layak untuk melakukan hidroponik sebagai alternatif bercocok tanam selain cara
pada lahan yang tidak produktif pun dapat dilakukan. Areal yang sempit pun
tanah melainkan menggunakan media inert, seperti: arang sekam, serbuk kayu,
polybag, gelas plastik dan untuk kasus lain dapat menggunakan hidroponik kit
yang ada di pasaran atau pun rakitan sendiri. Sistem hidroponik sering
hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan dan pengontrolan iklim mikro di
dalam greenhouse, serta melindungi dari terpaan hujan/angin dan masuknya hama
dari luar. Untuk skala hobi/rumahan, tidak perlu membuat greenhouse untuk melakukan
budidaya hidroponik. Asal ada tempat yang cukup memadai, serta kebutuhan
Salah satu hal yang menarik dari hidroponik adalah, budidaya hidroponik
di dalam rumah, termasuk di dalam ruangan tertutup. Hal yang perlu dilakukan
yaitu kita harus memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan tanaman. Dalam ruang
tertutup, kebutuhan tanaman akan cahaya dapat diganti menggunakan lampu LED
lebih cepat. Hal ini dikarenakan, nutrisi yang diberikan pada tanaman sudah sesuai
budidaya tanaman apapun, sekalipun bukan pada musimnya. Jadi kita dapat
menanam tanaman favorit kita kapan saja (khusus untuk budidaya dalam
greenhouse).
mengenal musim, membuat kita dapat mengatur waktu tanam dan panen sesuai
keinginan kita, bahkan kegiatan panen dapat dilakukan setiap hari untuk
Dengan penjadwalan irigasi yang baik akan dapat meningkatkan pula efisiensi
kebutuhan hara tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur.
hidroponik dapat berjalan dengan baik dan panen sepanjang tahun yang
gantung di Babylonia. Istilah hidroponik sendiri lahir sekitar tahun 1936, sebagai
penghargaan yang diberikan kepada DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari
dengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral sehingga tomat tersebut
mampu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm juga
Penemuan besar ini telah menjadi tren di abad 20, karena bercocok tanam
dengan cara hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah
tangga sekalipun yang gemar bertanam tanaman hias. Jadi hidroponik secara tidak
langsung dapat dilakukan karena hobi. Hidroponik karena hobi dapat dilakukan di
areal yang sempit sekalipun seperti pekarangan rumah atau pun di dalam rumah.
1. Persiapan lahan
2. Persiapan wadah
tanaman.
dan menyimpan unsur hara, sehingga kebutuhan air dan nutrisi tanaman
4. Penyemaian
Penyemaian
5. Penanaman bibit
Penanaman bibit akan dilakukan pada wadah tanam yang sudah di beri
bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan tidak rusak. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih muda. Hal
yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit harus
Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktu
bibit, lahan sebaiknya disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang
baru saja di tanam akan memperlihatkan layu sementara, hal ini akan
berlansung selama 2 atau 3 hari. Tetapi hal ini merupakan hal yang
tanaman. Kecuali, jika bibit layu karena faktor kerusakan akar atau
batangnya.
6. Pemberian larutan nutrisi
Nutrisi atau unsur hara merupakan salah satu factor penting yang
unsur hara bagi tanaman dikelompokkan menjadi unsur hara makro dan
tanaman dalam jumlah besar dan mutlak harus ada. Sejumlah unsur hara
unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
adalah Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut saling
mendukung dan dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu unsur tidak
dengan baik.
7. Pemeliharaan
penyiraman air dan larutan nutrisi dilakukan 5-8 kali setiap hari.
Tanaman yang telah berumur 1 minggu perlu diberi ajir. Ajir berguna
Pada tanaman misalnya cabai atau paprika, dipilih satu atau dua
d. Pemangkasan
Daun-daun yang terdapat di antara ketiak daun dibuang setiap dua hari.
e. Pemberantasan hama
Tanaman yang diserang hama, misalnya kutu daun dan ulat buah,
f. Pemanenan
Hal ini dilakukan karena media tanam yang digunakan bukan lah
3.1 Kesimpulan
dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Sebaliknya
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang terjadi di dalam penulisan makalah ini, karena
penulis berharap agar para pembaca memberikan kritik dan sarannya yang bersifat
http://apandi2.blogspot.com/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-
group.blogspot.com/2012/06/berbagai-keunggulan-hidroponik.html pada
Oktober 2013.
Oktober 2013.
http://indoagraris.wordpress.com/2013/04/12/hidroponik-dan-aeroponik/
D., Anas Susila. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Hortikultura.