Anda di halaman 1dari 27

BENTUK - BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pengetahuan Bisnis

Dosen Pengampu : Sisno Riyoko, S.E., M.M.

Kelompok 3 :

1. Hendra Tri Yoga (191250000315)


2. Ayu Safitri (191250000292)
3. Riyan Fajar Pratama (191250000308)

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaraan dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan


Bisnis. Yang membahas mengenai Bentuk - Bentuk Kepemilikan Bisnis.

Makalah ini kami susun dengan kemampuan kami susun dengan


kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama
Bapak Sisno Riyoko, S.E., M.M. Sebagai Pengampu Mata Kuliah Pengetahuan
Bisnis, yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jepara, 15 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah....................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Elemen Dasar Sistem Informasi....................................3
B. Pemahaman Elemen Dasar Sistem Informasi..................................3
1.1. Hardware...................................................................................3
1.2. Software....................................................................................9
1.3. Brainware................................................................................10
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................13
B. Saran................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya berbagai


macam kepemilikan bisnis. Dari berbagai unit usaha yang ada disekeliling
kita dapat diamati bahwa masing-masing unit usaha mempunyai
karkateristik yang berbeda-beda baik dari skala usaha, kepemilikan,
permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab. Berdasarkan
karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan
pengelolaan yang berbeda pula. Setiap organisasi bisnis yang didirikan
dapat memiliki berbagai macam bentuk, misalnya perusahaan
perseorangan, usaha dagang, firma, dan perseroan terbatas. Bentuk yang
dipilih mempengaruhi profitabilitas, risiko dan nilai dari perusahaan.
Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan
mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih
bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus
memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa
jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal
mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat
keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?
2. Apakah keuntungan dan kerugian dari kepemilikan perseorangan,
persekutuan,dan perseroan terbatas ?
3. Metode apa yang dapat mereka gunakan untuk memperoleh
kepemilikan atas bisnis-bisnis yang sudah berjalan ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami dan menjelaskan beberapa pertimbangan yang mendasari
pembentukan organisasi bisnis.
2. Menjelaskan hubungan antara besar usaha dan kompleksitas
pengelolaan.
3. Menjelaskan beberapa bentuk oragnisasi bisnis yang ada beserta ciri-
ciri, kelebihan dan kelemahannya.
4. Menjelaskan beberapa bentuk kerjasama antara lain joint venture,
syndicate, trust, kartel, dan holding company.
5. Menjelaskan jenis-jenis ekspansi bisnis yang dapat dijalankan
organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Bentuk organisasi bisnis atau badan usaha dapat digolongkan menjadi


perusahaan perseorangan, Perusahaan Persekutuan, Firma, Persekutuan
Komanditer (CV), Perseroan terbatas. Organisasi bisnis (badan usaha) dapat juga
digolongkan berdasarkan pada batas tanggung jawab pemilik atau anggota-
anggotanya terhadap kewajiban badan usaha. Badan usaha yang anggota-
anggotanya bertanggung jawab penuh atas resiko usaha dengan seluruh harta
kekayaannya dapat digolongkan menjadi usaha perseorangan dan firma. Badan
usaha yang anggota-anggotanya ataupun pemiliknya bertanggung jawab secara
terbatas terhadap kewajiban atau resiko usahanya adalah perseroan. Jenis badan
usaha lain adalah perseroan komanditer dan korporasi. Jenis badan usaha ini
memiliki dua jenis tanggung jawab: tanggung jawab terbatas dan tanggung jawab
tidak terbatas.

A. Kepemilikan Perseorangan
Salah satu bentuk kepimilikan bisnis adalah badan usaha perseorangan
(sole proprietorship) yang kepemilikan dan pengelolaannya ditangani oleh
satu orang. Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik
tunggal atau (sole proprietor). Seorang pemilik tunggal dapat memperoleh
pinjaman dari kreditor untuk membantu mendanai operasi usahanya, dimana
pinjaman itu sendiri tidak mencerminkan suatu kepemilikan. Pemilik tunggal
memiliki kewajiban untuk menutup seluruh pembayaran yang diakibatkan
oleh pinjaman tersebut tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya
dengan para kreditor. Jenis badan usaha ini memiliki karakteristik seperti
modal yang kecil, jumlah tenaga kerja yang sedikit, terbatasnya
keanekaragaman produk dan jasa yang dihasilkan dan penggunaan teknologi

3
yang masih sederhana. Badan usaha yang termasuk dalam golongan ini adalah
perusahaan dagang atau usaha dagang.

 Ciri-ciri kepemilikan perseorangan :

1. Dimiliki oleh perorangan

2. Pengelolaan terbatas atau sederhana

3. Modal tidak terlalu besar

4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan,

 Keuntungan kepemilikan perseorangan


1. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat
secara cepat dilaksanakan.
2. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya.
3. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan
maupun dalam masalah proses produksi.
4. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai
tujuan perusahaan yang menjadi miliknya.
5. Mendirikan suatu kepemilikan perseorangan relative mudah.
6. Pajak yang lebih rendah karena tidak dikenakan pajak berganda

 Kerugian kepemilikan perseorangan

1. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh


harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
2. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik
perusahaan saja.

4
3. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika
seandainya pemilik meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara,
maka perusahaan akan berhenti aktivitasnya.
4. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas
manajemen dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.
5. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian.
6. Seorang pemilik tunggal memiliki kewajiban yang tidak terbatas
(unlimited liability).
7. Keahlian yang terbatas menjadikan kesulitan dalam pengelolaan dan
kesulitan dalam membagi waktu.
8. Pertumbuhan dan tenggang waktu usaha yang terbatas.

 Contoh kepemilikan perseorangan :

Restoran lokal, perusahan konstruksi lokal, tukang cukur, toko pakaian


lokal, dan lain-lain.

B. Persekutuan

Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang yang
disebut sebagai persekutuan (partnership). Para pemilik dari bisnis ini disebut
sekutu (partner). Persekutuan terbagi menjadi dua yaitu pesekutuan umum
(general partnership) dan persekutuan terbatas (limited partnership). Dalam
persekutuan umum (general partnership), seluruh sekutu memiliki kewajiban
yang tidak terbatas. Jadi, semua sekutu akan bertanggung jawab secara pribadi
atas seluruh kewajiban perusahaan. Sebaliknya dalam persekutuan terbatas
(limited partnership), perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas (limited
partner ), yaitu sekutu yang kewajibannya dibatasi oleh uang atau harta yang
telah mereka sumbangkan pada persekutuan. Untuk membentuk persekutuan
yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakan visi dan tujuan pembentukan
unit bisnis.

 Ciri-ciri kepemilikan persekutuan :

5
1. Dijalankan dengan hak kepemilikan bersama

2. Memiliki jangka waktu tertentu

3. Jika salah satu pemilik menarik modal atau meninggal maka


perusahaan dapat dibubarkan
4. Tanggung jawab tidak terbatas
5. Tanggung jawab seseorang dalam perusahaan tidak tergantung pada
besarnya modal yang Ia tanam
6. Memiliki suatu bagian atau hak di dalam persekutuan
7. Anggota yang menanamkan modalnya berarti telah menyerahkan
haknya untuk mencapai tujuan perusahaan
8. Besaran jumlah keuntungan masing-masing anggota tergantung
kesepakatan

 Kelebihan Persekutuan

1. Kemudahan dalam pembentukan. Ketika terjadi kesepakatan tentang


profit, tanggung jawab, keuangan dan berbagai prosedur, maka
partnership dapat segera beroperasi.

2. Penyatuan pengetahuan dan keterampilan. Partnership terdiri atas dua


orang atau lebih yang masing-masing memiliki kelebihan baik dalam
penngetahuan dan keterampilan. Tentu saja hal ini merupakan aset
berharga yang dapat menunjang keefektifan operasi perusahaan,
dibandingkan jika perusahaan itu hanya dijalankan oleh satu orang
saja.

3. Sumberdaya lebih besar. Pembentukan persekutuan memungkinkan


terkumpulnya sumberdaya yang lebih besar. Modal dari masing-
masing anggota dikumpulkan menjadi satu untuk menambah skala
usaha atau meningkatkan kemampuan finansial.

4. Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan

6
5. Keuntungan dari sisi pajak. Semua jenis pemasukan dijadikan sebagai
pendapatan pribadi tanpa dikenai pajak.

 Kekurangan Persekutuan

1. Tanggung jawab tidak terbatas. Setiap partner umum (general partner)


memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas semua konsekuensi
dioperasikannya usaha. Utang usaha harus dibayar, bahkan jika tidak
dapat dicukupi dengan kekayaan perusahaan, harta pribadi harus
digunakan.
2. Tenggang waktu operasi yang terbatas. Jika ada perubahan dalam
partnership maka secara formal bisnis ini harus dihentikan. Misalnya
jika salah satu anggota meninggal atau cacat, atau jika salah satu
anggota mengundurkan diri.
3. Perselisihan di antara partner. Selain uang, banyak faktor lain yang
dapat memicu konflik antarpartner, misalnya siapa yang harus
bertanggung jawab memgang keuangan dan siapa yang bertanggung
jawab mengawasi perusahaan.
4. Ada halangan membubarkan. Jika telah ada komitmen untuk
berpartner, maka tidak mudah untuk membubarkannya. Hal-hal seperti
kesepakatan pembagian harta harus disetujui bersama. Hal ini sering
kali merupakan bagian tersulit yang harus dipecahkan sebelum
pembubaran betul-betul dilakukan.
 Contoh Persekutuan :

Perseroan terbatas atau PT merupakan bentuk persekutuan yang telah


memiliki badan hukum tetap. Modal perusahaan berasal dari saham yang
ditanamkan oleh para pemiliknya. Sehingga para pemilik dan pemegang
surat saham memiliki hak atas perusahaan serta keuntungan yang

7
diperoleh oleh Perseroan terbatas  tersebut. Seperti PT.HWI, PT.PWJ, PT.
HSK. Dll

C. Firma
Persekutuan yang berbentuk firma dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan nama bersama untuk menjalankan suatu bisnis. Pembentukan firma
mengakibatkan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas.
Meskipun terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun
anggota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada
harta pribadinya.
 Ciri-ciri Firma :

1. Badan usaha firma tersebut didirikan oleh dua orang atau lebih dengan
perjanjian
2. Firma memakai satu nama usaha bersama dalam menjalankan semua
kegiatan usaha
3. Para anggota firma secara aktif mengelola perusahaan dan mempunyai
tanggungjawab bersama kepada pihak ketiga
4. Keanggotaan firma sangat mengikat serta berlaku seumur hidup
5. Para anggota firma memiliki hak untuk membubarkan firma
6. Masing-masing anggota firma bisa melakukan suatu perjanjian dengan
pihak lain
7. Dalam menjalankan firma, setiap keuntungan akan dibagi secara
proporsional kepada para anggota
8. Pendirian firma biasanya dilbuat dengan akta notaris, namun bukan
merupakan persyaratan mutlak

 Kelebihan Firma
1. Terdapat pembagian kerja di antara para anggota sehingga kemampuan
manajemennya lebih baik.

2. Pendiriannya relatif mudah kaarena tanpa akte pendirian.

3. Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari


beberapa orang. Ada kemudahan untuk memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finansial yang besar.

8
 Kekurangan Firma
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi
menjadi jaminan bagi kewajiban perusahaan.
2. Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama
oleh anggota lain.
3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Jika salah orang anggota
membatalkan perjanjian, maka firma menjadi bubar.
 Contoh Firma :

Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Rejeki, Firma Multi Marketing, Firma
Indo Eternity, Firma Bangun Jaya

D. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/Cv)


Pada dasarnya CV sama dengan firma, yaitu persekutuan antara dua
orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha.
Keanggotaan dalam CV dibagi menjadi dua pihak yang memiliki tanggung
jawab berbeda karena tingkat keterlibatan dalam pengelolaan berbeda.
Sebagian pihak memiliki keterlibatan yang tinggi dalam memimpin dan
mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha sampai
pada harta pribadi, atau disebut sebagai partner umum. Sedangkan sebagian
pihak yang lain hanya bertanggung jawab sebatas modal yang diikutsertakan
dalam usaha, atau disebut partner terbatas.
 Ciri-ciri CV:

1. Didirikan oleh minimal 2 orang (satu orang sebagai sekutu aktif,  satu
lagi sebagai sekutu pasif)
2. Seorang sekutu aktif akan bertindak mengurus kegiatan usaha dan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko
3. Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan
ke dalam perusahaan
 Kelebihan CV
1. Pendiriannya relatif mudah.

9
2. Kemampuan manajemen lebih baik dibanding badan usaha
perseorangan.
3. Memiiki modal yang lebih besar dan mudah memperoleh kredit.
 Kekurangan CV
1. Kelangsungan hidup tidak menentu.
2. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanamkan, terutama
bagi partner umum.
3. Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.
Anggota CV atau persero secara umum dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
 Persero aktif yaitu pihak yang terlibat aktif dalam pengelolaan usaha
sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas kewajiban
usaha CV. Di samping itu, persero aktif mempunyai hak untuk
bertindak dan membuat keputusan sebagai pemilik.
 Persero pasif atau partner terbatas, disebut juga sleeping partner, adalah
pihak yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. Partner
terbatas memiliki tanggung jawab atas kewajiban usaha hanya sebesar
andil atau investasi yang ditanamkan dalam CV.
 Contoh CV :

cv canvilgroup – advertising lampung, cv. Herry jaya utama, cv.


Taruna jaya mandiri, cv. Global energi sistem ( ges), cv. Purnama jaya
persada.

E. Korporasi (Perseroan Terbatas/PT)

Korporasi atau Perseroan Terbatas (Naamloze Venootschap) atau biasa


disebut dengan PT adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum,di
mana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dan pemilik modalnya.
Bentuk badan usaha ini berbeda dengan badan usaha perseorangan maupun
persekutuan kerena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan.
Pengelolaan perusahaan diserahkan kepada orang lain yang memiliki

10
kemampuan untuk melaksanakannya. Karena modalnya berupa saham-saham
yang dapat diperjual belikan, maka kepemilikan dapat berganti-ganti tanpa
adanya pembubaran .
 Ciri-ciri PT :

1. Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang


disetorkan
2. Mudah dalam peralihan kepemimpinan
3. Usia perusahaan tidak terbatas
4. Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar
5. Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis
6. Mudah mencari karyawan
7. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham
8. Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Dividen
 Kelebihan PT

1. Memiliki sumber dana yang lebih besar. Perkembangan usaha mutak


membutuhkan dana yang lebih besar. Kebutuhan dana ini akan mudah
diperoleh melalui penjualan saham-saham perusahaan. Perusahaan
dapat menjual sahamnya kepada pihak yang berminat melalui pasar
modal dengan cara melakukan penawaran umum (public offering)

2. Kewajiban terbatas. Investor yang menanamkan modalnya pada


perseroan akan mendapatkan saham sebagai tanda bukti kepemilikan.
Dalam suatu PT tanggung jawab pemegang saham hanya sebatas pada
nilai saham yang ditanamkan di PT tersebut. Apabila PT mengalami
kebangkrutan yang kerugian pemilik hanya sebatas modal yang
diinvestasikan dan tidak melibatkan harta pribadi sebagai jaminan.

3. Ukuran yang besar. Perseroan terbatas memiliki kekuatan


pemodalan,se hingga memungkinkan PT untuk berkembang lebih
besar. Dengan sumber dana yang mencukupi, PT dapat membangun
fasilitas produksi yang lengkap, merekrut ahli, konsultan, dan tenaga

11
kera yang banyak dan memungkinkan untuk membeli perusahaan lain.
Kekuatan permodalan akan memungkinkan sebuah PT untuk
memanfaatkan semua kesempatan yang ada untuk mengembangkan
usahanya.

4. Jangka waktu hidup lebih lama. umur suatu PT tidak tergantung dari
hidup matinya pemilik, karena pergantan pemilik tidak akan
mengganggu jalannya usaha. Kekuatan permodalan yang dimiliki
memungkinkan PT dapat beroperasi lebih lama.

5. Kepemilikan mudah berpindah. Perusahaan yang telah menjual


sahamnya di pasar modal (go public) maka perusahaan dimiliki orang
lain. Dengan adanya transaksi saham maka kepemikannya juga mudah
berpindah. Namun demikian, hal ini tidak mengganggu kegatan
operasional perusahaan.

6. Manajemen profesional Pengelolaan manajemen PT tidak ditangani


secara langsung oleh pemilik, namun dikelola oleh orang-orang yang
profesional di bidangnya. Para profesional yang menangani
manajemen PT dibayar berdasarkan prestasi kerja.

7. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berpotensi dan memiliki


keterampilan yang dibutuhkan perusahaan, terutama karena
perusahaan menawarkan berbagai benefit kepada karyawan tersebut.

 Kekurangan PT

1. Biaya pendirian mahal. Untuk mendirikan suatu PT memerlukan tanah,


perawatan gedung, dan fasilitas pendukung lainnya. Di samping itu,
pendirian awal suatu PT harus mengikuti peraturan yang berlaku, misalnya
ijin usaha. Biaya-biaya untuk keperluan tersebut dapat mencapai miliaran
rupiah.

12
2. Kesulitan kontrol. Pemilik PT akan memilih wakilnya dalam perusahaan
yaitu dewan komisaris. Komisaris ini berfungsi membawa dan menyalurkan
aspirasi para pemilik

3. Administrasi yang rumit. Semakin besar sebuah PT. maka semakin


kompleks pula permasalahan administrasi pengelolaan organisasi, catatan
keuangan, dan sebagainya. Misalnya catatan pengeluaran dan penda untuk
keperluan penghitungan pajak.

4. Pengenaan pajak berganda. Keuntungan yang dperoleh dari hasil usaha


suatu PT akan dikenai pajak penghasilan. Sebagan keuntungan akan
dibagikan kepada pemilik dalam bentuk dividen. Pemilik yang berada pada
kelompok pendapatan melebihi Pendapatan Tidak Kena Pajak(PTKP) maka
dividen yang dibagikan juga akan dikenai pajak

5. Ukuran yang besar. Ukuran yang besar dapat menjadi bumerang bagi
sebuah PT. Organisasi yang teralu besar akan terebak pada inefisiensi kera
tidak fleksibel, dan tidak kompetitif. Sebuah PT hendaknya mempunyai
struktur organisasi yang ramping agar lincah dalam menyesuaikan dengan
lingkungan ekstema yang cepat berubah.

6. Kesulitan untuk membubarkan. Sekali perusahaan dengan bentuk ini


didirikan, maka akan sulit bagi pemilik untuk membubarkannya.

7. Kemungkinan untuk munculnya konflik antara pemilik dengan dewan


direksi. Ketika terdapat konflik pendapat antara pemilik dengan dewan
direksi dimana pada akhirya keputusan yang ditetapkan adalah keputusan
dewan direksi, maka pemilik akan merasa terdepak dari perusahaan yang
didirikannya sendiri.

 Contoh PT :
PT. DJARUM yang memproduksi rokok
PT. HWI yang bergerak di bidang pembuatan sepatu

13
F. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah organisasi bisnis yang


dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan untuk menyejahterahkan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Setelah tujuan utama yang berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat tercapai, BUMN dapar memperluas usaha untuk mendapatkan
keuntungan.

Badan Usaha Milik Negara terdiri dari tiga bentuk, yaitu badan usaha perseroan
(persero), badan usaha umum (perum) dan perusahaan negara jawatan (perjan).
Penjelasan kedua bentuk BUMN adalah sebagai berikut :

a. Badan Usaha Perseroan (Persero)


Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 

Maksud dan Tujuan  Badan Usaha Perseroan (Persero)

1. Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya


sang kuat
2. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha. 

Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)

1. Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden


2. Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan
Perundang - undangan 
3. Modal berbentuk saham 
4. Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan 
5. Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan 
6. Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
7. Pegawai persero berstatus pegawai negeri
8. Pemimpin berupa direksi
9. Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris
10. Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
11. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan

14
 Kelebihan Persero
1. Mencari keuntungan
2. Memberi pelayanan kepada umum.
 Kekurangan Persero

1. Tidak memperoleh fasilitas Negara

Contoh - Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)

 PT Pertamina, 
 PT Kimia Farma Tbk
 PT Kereta Api Indonesia

b. Badan Usaha Umum (Perum) 


Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum
memiliki maksud dan tujuan yang didukung menurut persetujuan menteri
adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)


Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang
dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha
yang sehat.

Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)

1. Melayani kepentingan masyarakat yang umum 


2. Pemimpin berupa direksi atau direktur
3. Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
4. Dapat menghimpun dana dari pihak 
5. Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan
negara
6. Menambah keuntungan kas negara
7. Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public

 Kelebihan Perum

15
1. Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.
2. Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
3. Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
 Kekurangan Perum
1. Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan
Negara.
2. Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat
pengembangan perum.
3. Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk
dipertanggungjawabkan.

Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)

 Perum Damri 
 Perum Bulog
 Perum Pegadaian

c. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)

Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan


kepada masyarakat atau untuk kesejahteraan umum (public serviceatu
bentuk BUMN yang modalnya berasal dari negara.

Maksud dan Tujuan Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)

Maksud dan tujuan PERJAN adalah menyelenggarakan kegiatan


usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan masyarakat umum, berupa
penyediaan jasa pelayanan yang bermutu tinggi dan tidak semata-mata
mencari keuntungan.

Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)

1. Karyawannya berstatus pegawai negeri


2. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab pemerintah
3. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat umum

16
4. Berada dibawah Departemen, Dirjen atau pemerintah daerah
terkait.
5. Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam APBN
dan menjadi hak dari departemen terkait.
6. Bagi Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan ini
dituntut, maka yang bertanggung jawab adalah pemerintah.
7. Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bagian dari suatu
departemen
8. Perjan memiliki dan memperoleh fasilitas dari negara
 Kelebihan Perjan

1. Modalnya terjamin yaitu dari Negara

2. Tidak mencari keuntungan (profit) karena mengutamakan pelayanan


pada masyarakat
 Kekurangan Perjan
1. sebagai suatu perusahaan kurang mandiri termasuk dalam
pengembangannya.

Contoh - Contoh Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)

 Perjan RS Jantung Harapan Kita Perum Bulog


 Perjan RS Kariadi.

G. Koperasi

Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social,


beranggotakan orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuan koperasi adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Para anggota diwajibkan untuk
membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).

 Ciri - ciri koperasi :


1. Koperasi adalah perkumpulan orang–orang
2. Penggabungan orang–orang berdasarkan kesukarelaan
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai

17
4. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
5. Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang
 Kelebihan Koperasi
1. Sisa hasil usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada
anggota

2. Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus


3. Keanggotaan koperasi tidak terjadi secara terpaksa, melainkan
keinginan masing-masing pihak untuk memperbaiki hidupnya
4. Mengutamakan kepentingan anggota
 Kekurangan Koperasi
1. Modal terbatas

2. Daya saing lemah


3. Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi
4. Sumber daya manusia terkadang kurang
 Contoh Koperasi :
KSP Citra Abadi, Koperindo, KSU Niaga, Mitra Artha Sejahtera,
Bina Usaha Makmur

H. Yayasan

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social, keagamaan,
dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan didirikan dengan
tujuan untuk melakukan usaha-usaha yang bersifat social, bukan untuk mencari
keuntungan. Namun demikian, sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2001, khususnya pasal 3. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan
usaha dan atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Yayasan tidak boleh
membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
Selanjutnya, pasal 5 menyatakan bahwa kekayaan Yayasan baik berupa uang,

18
barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-
undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung
kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang
mempunyai kepentingan terhadap Yayasan.

 Ciri - ciri yayasan :

1. Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku


2. Didirikan dengan akta notaris
3. Dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan
4. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki
pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan
5. Dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan
yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit

 Kelebihan yayasan

Membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan

 Kekurangan Yayasan

Terbatasnya dana- dana yang di perlukan

 Contoh Yayasan :
Contoh yayasan adalah Djarum Foundation, Bakrie Foundation,
Habibie Center, dan Indonesia Toray Science Foundation.

Bentuk Kerjasama Bisnis Lain

1) Joint Venture

Kadang-kadang suatu perusahaan tidak mempunyai cukup


sumberdaya untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Dalam kondisi
tersebut, beberapa perusahaan venture untuk mencapai tujuan tertentu.
Joint venture dapat melakukan joint suatu kerja sama antara beberapa

19
perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu.Joint venture
merupakankonsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih padat. ciri utama
joint venture adalah kegiatan yang diakukan oleh salah seorang partner
masih tetap mengikat partner yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua
pihak dalam joint venture sama seperti kewajban dalam partnership
oleh karena itu joint venture dapat dimasukkan dalam jenis partnership
Joint venture juga bisa disebut sebagai aliansi strategis (strategic
allances), dan mungkin dilakukan oleh perusahaan besar. Joint venture
dapat menjadi strategi yang efektif dengan memanfaatkan kelebihan
yang dimiliki partner. sebagai contoh adalah Coca-Cola Bottling
indonesia. Perusahaan ini merupakan nama dagang yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan patungan (jont venture) antara perusahaan-
perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen
dan Coca-Cola Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.

Joint venture tidak harus melibatkan dua negara yang bebeda. Dua atau
lebih perusahaan dari negara yang sama juga dapat membentuk joint
venture. Sebagai contoh adalah PT Gapura Angkasa Peusahaan ini
merupakan perusahaan patungan antara PT Garuda Indonesa dengan
dua BUMN pengelola bandara PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa
Pura II.

2) Sindikat (syndicate)

Syndicate adalah kerjasama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan
tertentu. Biasanya tujuan yang ingin dicapai lebih spesifik dibangkan
dengan tujuan Joint venture.

Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahaan penjamin


(undenwriter). Misalnya suatu sindikat kelompok persahaan investasi

20
dibentuk dengan tujuan menjual seumlah besar saham persahaan.
Keputusan manajerialnya ada di tangan kelompok pada sindikat tersebut.

Trust merupakan organisasi usaha yang sengaja dibentuk untuk


menghindari kerugian-kerugian dan meningkatkan keuntungan. Trust
adalah penggabungan dua unit usaha menjadi satu dan masing-masing unit
usaha kehilangan identitasnya. Beberapa perusahaan yang telah melebur
(mengadakan fusi) akan melahirkan perusahaan baru yang lebh besar.
Selurh kekayaan perusahaan lama dipndahkan ke perusahaan baru. Trust
dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab pemilik saham
hanya sebatas modal yang ditanaman. Oleh karena trust merupakan salah
satu jenis perseroan.

3) Kartel

Kertel adalah persekutuan perusahaan perusahaan di bawah suatu


perjanjan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel, identitas masing-
masing perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk
kartel adalah kartel daerah (pembagian daerah pemasaran), kartel
produksi (penentuan jumlah produksi), kartel kondisi (pengaturan syarat-
syarat penjualan, penyerahan barang pemberan diskon, dan sebagainya),
kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besama laba), dan
kartel harga penentuan harga minimal. Contoh kartel yang populer adalah
OPEC OPEC merupakan karte yang beranggotakan negara-negara
pengekspor minyak bumi. Salah satu tujuan OPEC adalah pengendalian
jumlah produksi. Dengan mengendalikan jumlah produksi tersebut, harga
minyak bumi di pasaran akan dapat dipengaruhi, baik untuk peningkatan
maupun penurunan harga.

4) Holding Company

Holding company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi


yang baik secara finansial kemudian membeli saham-saham dari
perusahaaan. Atau dengan kata lain, teradi pengambilalihan kekuasaan

21
dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holdng company. Holding
company sendiri adalah persahaan induk yang memiliki saham pada
beberapa anak perusahaan. Umumnya holding company menyerahkan
pangelolaan bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang terpisah
(tedesentralisasi). Contoh holding company misanya Bakrie& Brothers
yang memiliki beberapa anak perusahaan di beberapa industri, di
antaranya PT BuM Resources Tok, Bakre Sumatra Plantations, Energi
Mega Perkasa, Bakie Telecom, Bakrieland. Contoh lain adalah Para
Group yang dikontrol oleh Chairul Tanjung, salah satu pengusaha sukses
yang termasuk dalam daftar orang tekaya Indonesia tahun 2011.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap organisasi bisnis yang akan didirikan, dapat memilih bentuk yang
paling tepat, misalnya perusahaan perseorangan, persekutuan, atau perseroan

22
terbatas. Pertimbangan yang harus diambil dalam mendirikan organisasi bisnis
tersebut antara lain modal, risiko, pengawasan, kemampuan manajerial dan pajak.

Badan usaha perseorangan adalah unit bisnis yang kepemilikan dan


pengelolaannya ditangani oleh satu orang.

Organisasi bentuk Firma adalah persekutuan yang dilakukan oleh dua


orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha.

Organisasi CV pada dasarnya sama dengan persekutuan, yaitu persekutuan


antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan
usaha. Perbedaannya, Organisasi CV keanggotaannya dibagi menjadi dua jenis
berdasar pada tanggung jawab dan tingkat keterlibatan.

Perseroan Terbatas adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum,


dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya.
Modal tersebut dihimpun dari investor yang berminat menananmkan modalnya
pada perusahaan.

Di Indonesia dikenal beberapa bentuk badan usaha lain yang diatur


menurut undang-undang yang berbeda. Bentuk badan usaha tersebut diantaranya
BUMN, Koperasi dan Yayasan.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff, 2007, ‘Introduction To Business’, Salemba Empat, Jakarta.

Kismono, Gugup, 2011, ‘Bisnis Pengantar’, BPFE, Yogyakarta.

Kansil, CST & Kansil, CST 2004, Pokok-pokok hukum dagang Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta.

23
Sembiring, S 2008,Hukum dagang, Edisi Revisi (Cetakan Ketiga), PT Citra
Aditya Bakti, Bandung.

Steinhoff, D 1979, ‘The World of Business’, New York: McGraw-Hill,Inc.

Gitman, L.J. and McDaniel, C 1995, ‘The World of Business’, 2nd ed., Ohio:
South-Western College Publishing.

Ferrel, OC, Hirt, GA & Ferrel, L 2009, Business : a changing world, 7th edn,
McGraw-Hill, New York.

Straub, J. T. and Attner, R. F. 1994, ‘Introduction To Business’, 5th ed.,


California : Wadsworth Publishing Company.

Nickels, W. G. et al. 1996, ‘Understanding Business’, 4th ed., Chicago: Irwin.

https://sukasuka345.wordpress.com/2017/03/21/makalah-pengantar-bisnis-materi-
bentuk-kepemilikan-dan-kerjasama-pengembangan-bisnis/
https://toriolo.com/penjelasan-pengertian-pt-cv-dan-firma/
https://jojonomic.com/blog/badan-usaha/
http://jokukur.blogspot.com/2016/11/
https://jendelailmu98.blogspot.com/p/blog-page.html

24

Anda mungkin juga menyukai