ACARA XIII
Oleh :
Aisyah Dwi L
A1D021084
A. Latar Belakang
Salah satu penggangu tanaman yaitu jamur. Jamur adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya
di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Jamur memiliki
bermacam-macam bentuk.
Fungisida
Fungisida juga terbagi menjadi fungida alama dan sintetis. Fungisida alami
yakni fungisida yang bahan-bahnnya terdapat di alam dan cendurung aman untuk
lingkungan sekitar, sedangkan fungisida sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia
yang cenderung tidak ramah lingkungan.
Bakterisida
Bahan :
• Topsin-M70WP
• Antracol 70WP
• BiofungisidaSaco-P
• Agrept 20WP
Alat :
• HP
• Kertas
• Pulpen
• Laptop
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
b. Alternaria
c. Mycosphaere porri pada
llamosicola tanaman
bawang
d. Cercospora
merah : 1 - 2
spp.
g/l
e. Cercospora
c. Mycosphaer
nicotianae
ella mosicola
pada tanaman
pisang : 0,5 -
1 kg/ha
d. Cercospora
spp. pada
tanaman
kacang hijau :
1 - 2 g/kg
benih
e. Cercospora
nicotianae
pada tanaman
tembakau : 0,5
- 1 g/l
Gambar
c. Colletotrich
um sp pada
tanamancabai
merah : 1 - 2
g/l (500-1000
liter air/ha)
d. Podosphaer
a leucotricha
pada tanaman
apel : 4 g/l
e. Cercospora
sp. pada
tanaman padi :
3 g/l
Gambar
b. Rigidoporus
c. Penyakit
lignosus pada
Moller pada
tanaman
tanaman
Bawang Merah karet : 3 - 5
gram/liter
d. Penyakit
c. Penyakit
Layu Fusarium
Moller pada
pada tanaman
tanaman
Pisang
Bawang
e. Penyakit Merah : 3 - 5
Layu pada gr/liter
tanaman
d. Penyakit
bawang merah
Layu Fusarium
pada tanaman
Pisang : 3 - 5
gr/liter
e. Penyakit
Layu pada
tanaman
bawang
merah : 3-5
gr/liter
Gambar
d. Layu pada
tanaman
kentang : 1 -
1,5 g/l
e. layu bakteri
pada tanaman
tomat : 1-2 g/l
Gambar
Keterangan:
g = gram
l = liter
g/l = gram per liter air
ha = hektar
kg/ha = kilogram per hektar
B. Pembahasan
Produk pada tabel kedua yaitu fungisida Antracol 70 WP, merupakan jenis
fungisida racun kontak yang bersifat protektif berbentuk tepung berwarna coklat
muda yang dapat disuspensikan kedalam air, dapat digunakan untuk melindungi
tanaman dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur pada tanaman seperti
cengkeh, jagung, dan jeruk.
Penyakit layu bakteri pada tanaman kedelai, dosisnya yaitu 2 - 2,5 g/l,
cara penggunaan yaitu penyemprotan dengan volume tinggi saat gejala muncul
pada intensitas rendah, dilakukan seminggu 7 kali. Penyakit hawar daun pada
tanaman padi, dosisnya yaitu 1 - 1,5 g/l, cara penggunaannya yaitu penyemprotan
volume tinggi saat gejala muncul pada saat intensitas rendah, dilakukan seminggu
sebanyak 7 kali.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu bakterisida dan fungisida merupakan
jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan jamur dan bakteri. Adapun
jenis-jenis fungisida dan bakterisida yang sering digunakan oleh petani yaitu
Topsin-M 70WP, Antracol 70 WP, Biofungisida Saco-P, dan Agrept 20 WP.
Namun, penggunaan fungisida dan bakterisida tersebut juga tetap harus
berdasarkan dosis dan anjuran pakai.
D. Saran
Saran saya, lebih dijelaskan materi tentang fungisida dan bakterisida agar
praktikan lebih mudah dalam pengerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amaria, Widi, Funny Soesanthy dan Yulius Ferry. 2016. Keefektifan biofungisida
Trichoderma sp. dengan tiga jenis bahan pembawa terhadap jamur akar
putih Rigidoporus microporus. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar 3.1 :
37-44. Diakses 18 November 2021 pada
https://pdfs.semanticscholar.org/f163/42a6f903b77b89381a67e5c9ec2ab11
e64ef.pdf
Direktorat Pupuk dan Pestisida. 2016. Pestisida Pertanian dan Kehutanan 2016.
Gurusinga, Rika Estria, et al. 2020. Dampak Penggunaan Fungisida Sintetik pada
Kelimpahan Cendawan Endofit Tanaman Padi. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia 25.3 : 434-441. Diakses 19 November 2021 pada
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/26943
Kliktani.com. 2019. Dosis Antracol untuk Padi, Bawang, dan Cabai. Diakses 16
November 2021 pada https://www.kliktani.com/2019/03/dosis-
antracol.html?m=1
Moekasan, T. K., L. Prabaningrum. 2011. Penggunaan Pestisida Berdasarkan
Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Bandung. Yayasan Bina
Tani Sejahtera.
NIM : A1D021084
Kewarganegaraan : Indonesia
Fakultas/Prodi : Pertanian/Agroteknologi