Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Lahan yang subur dan cocok untuk pertanian sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia
dan keberlangsungan pembangunan. Namun, tidak semua lahan subur dan dapat digunakan untuk
pertanian. Masalah tanah masam dapat menjadi hambatan besar untuk pertanian. Tanah masam
yang memiliki karakteristik seperti pH rendah dan nutrisi yang terkandung dalam jumlah rendah
perlu diperbaiki agar dapat digunakan untuk pertanian. Tanaman kacang hijau, yang merupakan
salah satu tanaman pangan dan sumber protein nabati, membutuhkan kondisi tanah yang baik. Oleh
karena itu, perlu dilakukan amandemen dan pemupukan pada tanah masam agar dapat
meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Tanah masam merupakan salah satu jenis tanah yang umumnya memiliki sifat asam dan kurang
subur. Karakteristik tanah masam dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen tanaman yang
ditanam di atasnya. Dalam kasus ini, saudara telah diberikan lahan seluas 95 ha di Rimbo Bujang
untuk dikelola sebagai lahan budidaya tanaman kacang hijau. Namun, tanah masam tersebut
memerlukan pembenahan agar cocok untuk budidaya tanaman kacang hijau. Oleh karena itu, dalam
analisis ini akan ditentukan kebutuhan amandemen dan pupuk untuk memperbaiki tanah masam
tersebut agar dapat mendukung pertumbuhan dan hasil panen yang optimal.

Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah amandemen dan pupuk yang diperlukan
untuk memperbaiki tanah masam pada lahan budidaya tanaman kacang hijau di Rimbo Bujang.
Dengan mengetahui jumlah amandemen dan pupuk yang dibutuhkan, diharapkan tanah masam
tersebut dapat diperbaiki dan cocok untuk budidaya tanaman kacang hijau, sehingga memberikan
hasil panen yang optimal.

Pembahasan
Berdasarkan analisis tanah, karakteristik tanah masam di Rimbo Bujang memiliki nilai pH tanah
sebesar 4,6 dan pH KCI sebesar 3,8, yang menunjukkan bahwa tanah tersebut sangat asam. Untuk
meningkatkan pH tanah agar cocok untuk budidaya tanaman kacang hijau, diperlukan amandemen
dolomit sebanyak 9,6 ton per hektar. Selain itu, kandungan unsur hara seperti P, N, Ca, Mg, K, dan
Na pada tanah tersebut juga sangat rendah. Oleh karena itu, diperlukan penambahan pupuk untuk
memperbaiki kesuburan tanah.

Dalam kasus ini, untuk budidaya tanaman kacang hijau, diperlukan pupuk urea sebanyak 63,3 kg/
ha, SP-36 sebanyak 84,4 kg/ha, KCl sebanyak 52,4 kg/ha, dolomit sebanyak 96 kg/ha, dan pupuk
kandang sebanyak 15 ton/ha. Penambahan pupuk kandang dapat membantu meningkatkan kandun-
gan C-organik dalam tanah, yang berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ke-
mampuan tanah dalam menahan air dan unsur hara.

Untuk memperbaiki kondisi tanah masam, perlu dilakukan amandemen untuk menaikkan pH tanah.
Amandemen dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kapur dolomit atau dolomit. Berdasarkan
rekomendasi pemerintah Indonesia, untuk tanah masam dengan pH air <5,5 dan KCl <4,2, dosis ka-
pur dolomit yang diperlukan adalah 2-4 ton/ha atau dolomit 1-2 ton/ha. Selanjutnya, perlu di-
lakukan pemupukan dengan pupuk NPK yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.
Berdasarkan rekomendasi pemerintah Indonesia, dosis pupuk NPK yang dianjurkan untuk tanaman
kacang hijau adalah 150-200 kg/ha dengan komposisi 15:15:15 atau 16:16:16.

Untuk memperbaiki tanah masam pada lahan budidaya kacang hijau di Rimbo Bujang, dibutuhkan
amandemen dan pupuk. Amandemen yang dibutuhkan tergantung pada jenis tanah dan kondisinya.
Pada tanah masam, amandemen yang dibutuhkan adalah bahan yang bersifat basa untuk
meningkatkan pH tanah. Bahan yang umum digunakan adalah kapur dolomit, kapur hidroksida, ka-
pur aktif, dan abu dolomit. Untuk menghitung kebutuhan kapur dolomit, dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Kebutuhan kapur dolomit (ton) = (jumlah ha x dosis) / (efektif CEC x kadar kapur dolomit)

Selain amandemen, pupuk juga dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas tanah masam. Kacang hijau
membutuhkan pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium untuk pertumbuhannya. Untuk menghitung kebu-
tuhan pupuk, dapat menggunakan rekomendasi dosis pupuk dari Pupuk Indonesia sebagai acuan.
Rekomendasi dosis pupuk untuk tanaman kacang hijau adalah 200 kg urea/ha, 200 kg SP-36/ha, dan
200 kg KCl/ha.

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki kualitas tanah masam pada
lahan budidaya kacang hijau di Rimbo Bujang, dibutuhkan amandemen dan pupuk. Amandemen
yang dibutuhkan adalah kapur dolomit, sedangkan pupuk yang dibutuhkan adalah urea, SP-36, dan
KCl. Kebutuhan amandemen dan pupuk dapat dihitung dengan rumus yang telah disebutkan di atas.
Dengan melakukan amandemen dan pemupukan yang tepat, diharapkan tanah masam di lahan budi-
daya kacang hijau dapat diperbaiki dan menghasilkan produktivitas yang baik.

Anda mungkin juga menyukai