Komplikasi Sang tokoh sedih karena ditinggal sang anak dan istrinya. Sang
tokoh mulai menghilangkan rasa sedihnya dengan terus
menjalani hidup dan menyibukkan diri, dan sang tokoh pun
memutuskan untuk tetap bertahan hidup dan tidak mencari
pendamping hidup yang baru
Evaluasi Pengenalan konflik sudah ada sejak di paragraph awal yakni
saat sang tokoh kehilangan anak dan istri tercintanya. Alur
cerita semakin berlanjut dan si tokoh pun mulai mencoba lebih
tegar dalam menjalani hidup dan kedukaan yang dia rasakan
Di akhir cerita, si tokoh pun menentukan sikap hidupnya
terhadap apa yang dia alami.
TUGAS KELOMPOK
Amati dan cermati teks cerita pendek di bawah ini !
“Keutamaan Sedekah”
“Bu, pada hari ini barang dagangan tak habis dan yang terjual hanya sedikit sekali.
Hanya segini yang dapat Bapak berikan kepada Ibu.” Sambil menjulurkan uang hasil
dagangannya kepada istri nya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
“Iya Pak, tak papa yang terpenting Bapak telah berusaha serta memang selebihnya ini
ialah rejeki dari Tuhan.”. Pada besok harinya, sang suami sudah berangkat bekerja lagi
membawa barang dagangannya ke pasar. Di tengah-tengah jalan dia bertemu nenek tua
yang dimana terlihat kebingungan dipinggir di jalan.
“Ada apa nek?” Tanya sang pak Tugimin pada nenek tua itu .
“Nak, bolehkah nenek ini meminta uang? Nenek mau pulang tapi tak ada ongkos.”
Pinta nenek itu dengan lirih pada Pak Tugimin.
“Uangku juga sangat mepet, dagangan saya dari kemarin tak laku banyak, untuk makan
saja saya masih kurang nek, ah tapi tak apa-apa. Kata pak ustad sedekah itu akan
melancarkan rejeki, bismillah saja.” Gumam pak Tugimin didalam hati.
“Baiklah, Nek, ini saya ada uang tapi tak terlalu banyak untuk naik bis nenek sampai
ketujuan ya. Hayuk saya antar sampai kedalam terminal nek.” Ucap Pak Tugimin
sambil berjalan mengantar nenek itu menuju terminal.
“Terima kasih nak, telah mau membantu nenek, semoga rejekimu dilancarkan.”
“Aamiin, Nek”.Sesudah mengantar nenek itu, lalu Pak Tugiminpun kembali ke pasar
untuk melanjutkan menjual dagangannya. Sesampainya dia di pasar, terdapat seorang
pembeli yang mau memborong dagangannya semuanya.
“Alhamdulillah rejeki itu memang tak akan tertukar. Memang sedekah bisa
melancarkan rejeki.” Gumam Pak Tugimin yang selalu bersyukur.
LK 1. Analisis lah struktur dan kaidah kebahasaan dari cerpen diatas dalam
tabel berikut !
Tugas kelompok
Abstrak
Orientasi
Komplikasi
Evaluasi
Resolusi
Koda
Menggunakan dialog
Kunci Jawaban Tugas Kelompok:
“Nak, bolehkah nenek ini meminta uang? Nenek mau pulang tapi tak
ada ongkos.” Pinta nenek itu dengan lirih pada Pak Tugimin.
Evaluasi “Uangku juga sangat mepet, dagangan saya dari kemarin tak laku
banyak, untuk makan saja saya masih kurang nek, ah tapi tak apa-apa.
Kata pak ustad sedekah itu akan melancarkan rejeki, bismillah saja.”
Gumam pak Tugimin didalam hati.
Resolusi Terima kasih nak, telah mau membantu nenek, semoga rejekimu
dilancarkan.” “Aamiin, Nek”.Sesudah mengantar nenek itu, lalu Pak
Tugiminpun kembali ke pasar untuk melanjutkan menjual dagangannya.
Sesampainya dia di pasar, terdapat seorang pembeli yang mau
memborong dagangannya semuanya. “Alhamdulillah rejeki itu memang
tak akan tertukar. Memang sedekah bisa melancarkan rejeki.” Gumam
Pak Tugimin yang selalu bersyukur.
Koda Seorang pembeli yang mau memborong dagangannya semuanya.
“Alhamdulillah rejeki itu memang tak akan tertukar. Memang sedekah
bisa melancarkan rejeki.” Gumam Pak Tugimin yang selalu bersyukur.
Pesan yang ingin disampaikan penulis adalah manfaat bersedekah.
Sedekah dapat menciptakan ketenangan hati. Ketika bersedekah, pasti
akan muncul rasa senang karena telah memberi kepada mereka yang
membutuhkan. Setelah itu, hati akan terasa lebih tenang dan lapang
karena beban-beban terangkat dan digantikan dengan rasa senang
karena telah membantu sesama yaitu dengan rezeki yang berlipat ganda
“ seorang pembeli memborong dagangan pak Tukimin”
Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen
Menggunakan dialog “Bu, pada hari ini barang dagangan tak habis
dan yang terjual hanya sedikit sekali. Hanya
segini yang dapat Bapak berikan kepada
Ibu.” Sambil menjulurkan uang hasil
dagangannya kepada istri nya untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari.