Skripsi Maulina Revisi
Skripsi Maulina Revisi
Oleh
Maulina Sukma
NPM : 2019201366
i
PENATALAKSANAAN BABY GYM TERHADAP STIMULASI
PERTUMBUHAN PADA BAYI DI ERA COVID 19 DI PMB
HASTUTI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH
UTARA TAHUN 2021
SKRIPSI
Oleh
Maulina Sukma
NPM : 2019201366
ii
HALAMANP ERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
Maulina Sukma
NPM :2019201366
Pembimbing
EKA FALENTINA
Menyetujui, Mengetahui,
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No. HP : 082257132004
Riwayat Pendidikan :
iv
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
1. Proposal skripsi saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di STIKes Mitra Husada Medan maupun
diperguruan tinggi lain.
2. Proposal skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan studi kasus saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing dan masuk anti
penelaah/penguji.
3. Dalam proposal skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Medan,Mei 2021
Yang membuat pernyataan,
(Maulina Sukma)
NPM : 2019201366
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
Tahun 2021
”. Tugas skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih
akhir ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun untuk perbaikan sebagai penyempurnaan tugas akhir
ini.
kepada saya dalam penulisan tugas akhir ini, yakni kepada yang terhormat Bapak/Ibu:
1. Drs. Imran Saputra Surbakti, M.M, selaku Ketua Pengurus Yayasan Mitra
vi
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga, SKM, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan yang telah memberikan asuhan dan
skripsi ini.
5. Duma Roslina Tampubolon, SST. M. Kes selaku dosen penguji II yang telah
6. Kamelia Sinaga, S. Keb., MKM, selaku dosen penguji III yang telah
meluangkan waktu untuk bisa menguji peneliti dan juga memberikan banyak
7. Hastuti Amd. Keb, selaku pemilik PMB yang telah memberikan izin kepada
8. Seluruh Staff Dosen STIKes Mitra Husada Medan yang telah memberikan
Husada Medan.
9. Teristimewa kepada Orang tua saya tercinta Ayahanda M. Dahlan dan Ibunda
Salawati yang telah membesarkan saya dengan kasih sayang sejak saya lahir
vii
hingga saat ini, saudara kandung saya Andrian yang telah memberi semangat,
dukungan dan doa hingga saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
11. Seluruh teman seperjuangan angkatan XII Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan Tugas
Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca, akhir
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB 1 : PENDAHULUAN....................................................................................1
ix
2.2.2 Manfaat Baby Gym (Senam Bayi)i...........................................8
2.2.3 Waktu Melakukan Baby Gym (Senam Bayi).............................9
2.2.4 Tempat dan Alat yang Di Perlukan.........................................10
2.2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.............................................10
2.2.6 Gerakan-gerakan Baby Gym (Senam Bayi).............................11
2.2.7 Baby Gym Dilakukan Oleh Orang Terdekat................................
2.2.8 Pengertian covid 19.................................................................19
2.2.9 Baby gym di masa covid 19....................................................19
2.3 Kerangka Teori .................................................................................20
2.4 Kerangka Konsep...............................................................................21
2.5 Hipotesis.............................................................................................22
x
3.10 Analisis Data.................................................................................32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 33
bayi................................................................................. 36
4.3. Pembahasan........................................................................... 37
5.1. Kesimpulan............................................................................ 41
5.2. Saran...................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
This research design uses a pre-experimental design with a one group pretest-
posttest design. The population in this study were all ainfants aged 3-6 months with a
sampling technique using non-probality sampling consisting of 30 respondents. The
variable measured in this study was infant growth. This study used the Wilcoxon
signed rank test (a<0,05). The result showed that the growth of babyes after the baby
gym was higher than before the baby gym, with a value of p = 0.003. thus it can be
concluded that the accepted hypothesis means that there is an effect of baby gym on
babay growth. It is recommended for health workers to develop promotion about the
baby gym to the public, especially to parents, to increase baby`s growth.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
ada yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Usia 0-2 tahun merupakan
masa golden period dimana bila terjadi gangguan pada masa ini, tidak dapat dicukupi
pada masa berikutnya dan akan berpengaruh negative pada kualitas generasi penerus
(Kemenkes RI 2010). Untuk itu, perlu dilakukan stimulasi yang optimal. Salah
satunya dengan baby gym (senam bayi) yang akan lebih baik jika dilakukan sendiri
Stimulasi atau rangsangan yang baik untuk anak dapat diberikan oleh orang tua
tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi. Lingkungan yang mendukung
merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak
dapat diberikan stimulasi. Salah satu bentuk stimulasi yang umum di lakukan orang
tua untuk bayi adalah rangsangan taktil dalam untuk pijat bayi. Pijat adalah terapi
sentuh paling tua dan paling populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktekkan berabad-abad yang lalu (Wulan Margiana, 2018).
(Association of South East Asia Nations), Angka Kematian Bayi (AKB) seperti di
1
Singapura terdapat 3 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran
hidup, Thailand 17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup,
dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Indonesia masih
tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika dibandingkan dengan target dari MDGs
(Millenium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.
(WHO, 2015).
Hasil survey demografi dan kesehatan indonesia menunjukkan bahwa pada tahun
2017 Angka Kematian Bayi sebanyak 24 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut
mengalami penurunan dibandingkan hasil SDKI tahun 2012 yaitu 32 per 1000
kelahiran hidup. Menurut kemenkes RI dalam program SDGs bahwa target system
kesehatan nasional yaitu pada gols ke 3 menerangkan bahwa pada tahun 2030 dapat
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 2 per 1000 kelahiran
Menurut profil kesehatan Aceh 2017, jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)
di Tahun 2017 adalah 9 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Aceh, 2018).
AGENDA 2030 salah satu tujuan adalah untuk menurunkan angka kematian bayi
(AKB ), SDGs menargetkan pada tahun 2030 penurunan AKB menjadi 12 per
1000 kelahiran hidup serta AKABA menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup ( Ruthgers,
2015 ).
2
Kematian bayi (AKB) disebabkan oleh penyakit asfiksia (25%), gangguan
kelainan partus (6%), demam (4%), gangguan kelainan jantung (4%), gangguan
kelainan saluran cerna (3%), aspirasi (3%), diare (2%), pneumonia (2%), sepsis (2%),
Upaya WHO mengajukan perawatan terhadap AKB yang lebih terjangkau dan
efektif, merencang materi pelatihan dan panduan untuk petugas kesehatan, dan juga
tahun 2015 di New York, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meluncurkan
strategi global untuk kesehatan perempuan dan anak untuk tahun 2016-2030. Strategi
Secara fisiologis, bayi umur 0-12 bulan merupakan kelompok yang paling rawan
terhadap gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Gross, dkk, 2001). Bayi yang
baru lahir tidak dapat dengan sengaja mengendalikan posturnya Meskipun demikian,
dalam beberapa minggu, bayi dapat menegakkan kepala, dan segera setelahnya bayi
dapat mengangkat kepala ketika sedang menelungkup. Dalam usia 2 bulan, bayi dapat
duduk jika disangga di atas pangkuan atau dalam kursi bavi, tetapi mereka tidak dapat
duduk sendiri hingga usia 6-7 bulan Bayi berdiri dan berkembang secara bertahap
3
Baby gym (senam bayi) memberikan manfaat pada segala aspek vang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi yaitu mendorong inteligensi yang kompleks
untuk bayi, termasuk belajar mengkoordinasi, menguatkan otot-otot dan juga sendi-
sendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri, dan berjalan. Manfaat
lain dari baby gym (senam bavi) adalah melancarkan peredaran atau sirkulasi darah,
kembang bayi sejak dini. Baby Gym dapat dilakukan oleh orang tua ataupun orang
terdekat bayi, namun sebaiknya dilakukan oleh ibunya, karena bayi sudah terbiasa
dengan sentuhan yang dilakukan ibunya. Dapat juga dilakukan oleh bantuan ahli
fisioterapi berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering dihadapi. Bayi
biasanya akan terkejut karena yang melakukan senam adalah orang asing bagi bayi
(Aminati, 2018).
Dari survey awal yang dilakukan di PMB Hastuti kecamatan sawang pada
kembang bayi. Karena di PMB tersebut selama ini belum pernah melakukan Baby
Gym. Maka dari itu membuat penulis tertarik untuk membuat penelitian yang
4
1.2 Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: “ apakah adanya pengaruh pertumbuhan pada bayi setelah di
lakukan pelatihan Baby Gym di PMB Hastuti Kecamatan Sawang Tahun 2021
tentang Baby Gym juga sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
selama perkulianhan.
5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca serta keseluruhan dan
penelitian selanjutnya
Sebagai bahan masukan atau informasi tentang pelatihan baby gym untuk
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut
dengan metode penelitian yang berbeda, jumlah populasi yang berbeda dan
penggunaan variable berbeda juga sehingga akan diperoleh hasil yang lebih
lanjut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Bayi
Bayi merupakan anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi
tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan
Masa bayi merupakan masa pertama kehidupan kritis. Pada masa ini bayi
maupun individu, yang bisa diukur dengan berat (gram, pound, kilogram),
(genetik) adalah faktor bawaan dan patologis, jenis kelamin dan ras atau suku
sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal, yang terdiri dari
7
2.1.2 Pertumbuhan Bayi
1. Pengertian Pertumbuhan
BB, TB, LK, lingkar dada (LD) dan lain-lain, atau bertambahnya jumlah dan
tulang, indeksi tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan
pergerakan bayi secara optimal. Perkembangan bayi bisa dipantau lebih dini
8
melalui baby gym dan juga dapat melakukan tindakan antisipasi yang tepat
bayi sangat penting karena dapat membuat bayi merasa lebih segar.
(Aminati, 2013)
mengkoordinasi.
2. Menguatkan otot-otot dan juga sendi-sendi pada bayi sebagai persiapan bayi
6. Meningkatkan kewaspadaan.
yaitu setelah kepala bayi mulai kuat. Bayi yang berumur 3 bulan cenderung
9
melakukan gerakan reflek, sehingga jika diitentervensikan dengan gerakan yang
dibantu orang lain kemungkinan akan terjadi penyimpangan pada gerakan reflek
bayi tersebut. Durasi untuk melakukan baby gym sekitar 10-15 menit secara
menggunakan matras atau kasur tipis yang empuk. Melakukan baby gym tidak
dianjurkan menggunakan tempat yang keras dan tinggi, seperti diatas meja
( Kusyairi, 2008).
1. Bayi dalam kondisi sehat, tidak lapar, lelah, baru selesai makan, atau baru
bangun tidur.
2. Meluangkan waktu khusus untuk bayi sekitar 20 menit. Jika bayi mulai
memperlihatkan rasa tidak suka, berhentilah dan berikan pujian atau pelukan
untuk menenangkan.
4. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sama setiap melakukan aktifitas agar
5. Senam dapat dilakukan dua kali sehari atau kapan saja jika orang tua dan anak
siap.
10
2.2.6. Gerakan-Gerakan Baby Gym
a. Gerakan 1
disamping badan.
awal.
awal.
keposisi awal
keposisi awal
b. Gerakan 2
11
3) Tekuk kedua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar,
a. Gerakan 1
kepala.
mempertahankan keseimbangan.
12
b. Geakan 2
Posisi awal: ibu duduk bersila, bayi duduk di pangkuan ibu dengan
dan duduk.
c. Gerakan 3
wajah bayi. Tahan posisi ini selama dua detik. Lalu luruskan
13
3) Bayi terlentang, bantu untuk mengulurkan kedua kakinya kea
bayi. Tekuk kedua kaki ibu kearah perut dan letakkan lengan
samping
14
3. Gerakan senam untuk bayi 7-9 bulan
a. Gerakan 1
yang menumpu.
b. Gerakan 2
2) Ibu duduk tegak lurus, lalu tidurkan bayi diatas paha ibu.
kearah duduk.
c. Gerakan ke 3
Pegang tungkai atas bayi dengan lengan kanan ibu dan perut
15
dengan lengan kiri. Pelan-pelan lepaskan sandaran punggung
d. Gerakan ke 4
Posisi awal:
depan(merangkak)
16
6) Posisi bayi merangkak, bantu bayi mendorong kakinya secara
a. Gerakan 1
berlutut
b. Gerakan 2
3) Bayi duduk dari posisi berdiri dan pegang bayi di lengan atau
panggul
17
c. Gerakan 3
d. Gerakan 4
Bayi berdiri, lalu pegang tungkai bawah sementara minta bayi untuk
e. Gerakan 5
2008)
orang yang sudah dikenal bayi. Jika dilakukan oleh sang ibu, pelaksanaan baby
gym jauh lebih mudah karena bayi terbiasa dengan sentuhan yang diberikan ibu.
Secara spikologis, hal tersebut juga menjadi sarana kedekatan antara ibu dan
bayi.
berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering dihadapi. Bayi suka
terkejut saat mendapatkan sentuhan dari orang asing. Dibutuhkan waktu agar
18
2.2.10 Pengertian Covid 19
Virus corona atau dikenal juga dengan nama Server Acute Respiratory
Di masa covid 19 baby gym masih bisa dilakukan yaitu dengan cara
home care dan menerapkan segala protokol kesehatan yang telah ditetapkan
(APD) satu persatu seperti masker, face shield dan celemek, sehingga bisa
19
2.3 Kerangka Teori
Penatalaksanaan Meningkatkan
pertumbuhan pada
Baby Gym
bayi
teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai
Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang
20
Penatalaksanaan
penigkatan
baby gym
pertumbuhan pada bayi
2.5 Hipotesi
pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima
Ho: Tidak ada pengaruh dari Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi
BAB III
21
METODE PENELITIAN
rancangan one group pre test – post test. Pada penelitian ini dilakukan tes
sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesuadah perlakuan, dalam rancangan ini tidak
adalah rancangan pre test – post test hanya menggunakan satu kelompok (one
group pre test – post test design) pengembangannya yaitu dengan cara melakukan
(treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post- test). Pengukuran
awal diberikan observasi untuk menilai kondisi fisik dan emosional bayi, dan
melihat tetang pengenalan bayi dengan pelatihan baby gym yang akan menjadi
peningkatan pertumbuhan pada bayi. Desain penelitian ini disajikan pada table
3.1 berikut:
22
TI X T2
Keterangan :
TI : pre-test
X : treatment
T2 : post-test
23
3.3.1 Populasi
ialah bayi berusia 3-6 bulan sebanyak 30 orang, yang dilakukan dengan
kunjungan rumah (home care) setiap bayi dikarenakan covid 19. Dan data
setiap bayi diambil dari PMB Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
3.3.2 Sampel
Menurut Masturoh & Nauri (2018), sampel adalah bagian dari jumlah
penelitian ini yang dimbil sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Yang
a. Kriteria Inkulusi
1. Semua bayi usia 3-6 bulan yang telah dilakukan baby gym
minimal 1x
24
2. Semua bayi usia 3-6 bulan yang orangtuanya bersedia bayinya
dijadikan responden
b. Eklusi
yaitu:
prematur.
n=N keterangan :
25
n=N
1+N(d2 )
n = 33
1+33 (0,052)
n = 33
1+33 (0,0025)
n = 33
1+0,0825
n= 33
1,0825
n = 30
jadi jumlah sampel yang didapatkan menurut rumus slovin adalah 30 responden.
26
1. Variabel Independen
baby gym.
2. Variabel dependen
pada bayi.
Baby gym dilakukan pada bayi berusia 3-6 bulan setiap hari pada pagi hari
selama 1 bulan
dapat dilihat dari motorik si bayi yang semakin hari semakin berkembang.
Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur,
hasil pengukuran, kategori, dan skala ukur yang digunakan oleh variabel
27
(independen) penatalaksanaan baby gym dan (dependen) peningkatan
ukur ukur
Independen Penatalaksanaan baby gym Lembar Nominal 1.Sebelum
2.Sesudah
dilakukan
baby gym
Dependen Meningkatnya Hasil Rasio
gym
3.6 Instrumen Penelitian
28
1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian dari ketua Program
responden untuk ikut dalam kegiatan penelitian ini, jika calon responden
sebagai berikut:
1. Editing
Data perlu di edit untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya, hal ini
dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan mudah dibaca dan apakah
2. Coding
29
3. Tabulating
4. Entry data
5. Clening data
Data yang telah dimasukkan ke system computer diberikan agar seluruh data
Program Studi Kebidanan Stikes Mitra Husada Medan dan meminta izin kepada
tidak menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti juga harus memberikan
sebelum dan sesudah penelitian, serta tidak boleh didiskriminasi. Informasi yang
didapat oleh responden akan dijagaa kerahasiaannya dan hanya akan dilakukan
30
3.10 Analisis Data
A. Analisa Univariat
variabel yang diteliti, setiap kategori jawaban pada variabel independent dan
B. Analisa Bivariat
one group dengan uji xilcoxon a; 0,05 uji statistic ini adalah suatu uji statistik
BAB IV
31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian dan pembahasan
Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun
2021.
PMB Hastuti berada di Jalan Sawang Krung Mane dengan batas wilayah sebagai
berikut :
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung bulan mei hingga Juni
2021 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang di PMB Hastuti Sawang dengan
melakukan observasi langsung kepada responden yang dilakukan oleh peneliti untuk
melihat bagaimana pengaruh perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan sebelum dan
32
4.3 Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Data Demografi Responden Bayi yang Dilakukan Baby Gym di
Jenis kelamin
Laki-laki 12 40
2.
Perempuan 18 60
Total 30 100
orang responden usia 3-6 bulan, menunjukkan responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 18 orang (60%), dan laki-laki sebanyak 12 orang (40 %).
sesudah dilakukan baby Gym di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
33
Tabel 4.2 Data pertumbuhan Bayi sebelum dan sesudah Dilakukan Baby
2021
Kategori F % F %
Advance 3 10 6 20
Normal 21 70 24 80
Caution 6 20 0 0
Total 30 100 30 10
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui perbandingan bayi saat sebelum dan
sesudah diberi perlakuan baby Gym yaitu terjadi peningkatan pada kategori advance
sebanyak 3 bayi (10%) dan meningkat pada kategori normal sebanyak 3 bayi (10%).
Analisis pengaruh baby Gym terhadap perkembangan bayi usia 3-6 bulan di
PMB Hastuti Kecamatan Sawang dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan pada
tabel berikut.
34
Tabel 4.3 Pengaruh Baby Gym Terhadap Pertumbuhan Bayi di PMB
Sesudah – Advance 3 6
sebelum
baby gym
Normal 21 24 0.003
Caution 6 0
Total 30 30
pada kategori Advance dan Normal, sedangkan pada kategori caution telah terjadi
penurunan dengan nilai sig. 0.003. dan <0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan Ho di tolak, berarti ada pengaruh baby gym terhadap pertumbuhan pada
bayi.
5.1 Pembahasan
35
5.1.1 Pertumbuhan pada Bayi Sebelum Dilakukan Penatalaksanaan Baby
Sawang dari 30 bayi usia 3-6 bulan ditemui 6 bayi dengan pertumbuhan yang
meragukan (caution). Hal ini disebabkan bayi yang memiliki riwayat lahir
dengan berat badan lahir rendah kemudian juga disebabkan ibu jarang
optimal nutrisi dan kasih sayang yang cukup sangat dibutuhkan, nutrisi pada
bayi 0-6 bulan dapat diperoleh dari pemberian Asi Eksklusif, selain itu bayi
gizi dan stimulasi yang tepat pada sangat penting bagi kelompok bayi di 1000
hingga usia 2 tahun, oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan bayi
bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik semata melainkan juga faktor
lingkungan hidup yang baik dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan
(Piyatna, 2014)
36
Selain nutrisi dan lingkungan yang baik, baby gym merupakan salah
Hastuti pertumbuhan pada bayi dalam kategori Normal dan advance. Hal ini
dikarenakan ibu lebih aktif dan sesering mungkin membawa bayi untuk
Dari hasil pre-test yang dilakukan oleh Esti Rahmawati (2016), dari 20
bayi sedangkan untuk kategori advance tidak terjadi kenaikan atau penurunan
akan tetapi bayi menjadi lebih aktif dalam bergerak ataupun merespon
baby gym bermanfaat bagi perkembangan mental bayi. Melakukan baby gym
sejak lahir sangat baik untuk kesehatan dan penguat otot serta pengembangan
37
5.1.3. Pengaruh Baby Gym Terhadap Pertumbuhan Bayi di PMB
bayi termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan 3
bayi dalam kategori advance. Setelah mendapat perlakukan baby gym untuk
setiap bayi selama 1 bulan dengan frekuensi 3 kali dalam satu minggu maka
p= 0,003 (<0,05), artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara baby gym
20 bayi terdapat peningkatan hasil yang awalnya pada saat pretest 13 bayi
(10%) yang dapat dilihat dari hasil pretest sebanyak 5 bayi kategori normal
dengan baby gym. Peningkatan pertumbuhan yang terjadi pada bayi yang
38
telah mengikuti baby gym yaitu, nafsu makan bayi semakin meningkat
sehingga berat badan bayi semakin bertambah dan bayi terlihat sehat serta
mengalami peningkatan baik dari berat badan , tinggi badan, lingkar kepala
jika dibandingkan dengan bayi dengan usia yang sama yang tidak diberi
terapi baby gym adalah untuk memberikan stimulasi positif pada bayi berusia
Perkembangan bayi.
39
BAB V
A. Kesimpulan
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021" maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari hasil pengukuran 30 bayi sebelum mendapat perlakuan baby gym, 3 bayi
termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan 3 bayi
2. Setelah mendapat perlakukan baby gym terjadi peningkatan dari 3 bayi dalam
kategori caution, menjadi normal dan 3 bayi lainnya dalam kategori advance.
(<0,05).
40
B. Saran
Sawang untuk lebih meningkatkan promosi dan edukasi tentang baby gym
sebagai visi dan misi oleh seluruh bidan sehingga dapat berperan aktif dalam
langkah upaya preventif dalam asuhan bayi dan neonatus dan mencegah
pada bayi usia 3-6 bulan dan dapat mengkaji seberapa jauh efektifitas baby
41
DAFTAR PUSTAKA
Aminati, Dini. 2013. Pijat dan Senam Untuk bayi dan Balita. Yogyakarta : Brilliant
Books.
Dewi, V (2013) Asuhan Neonatus, Bayi, Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
Dinkes Provinsi Aceh, (2018) Profil Kesehatan Aceh 2017. [Internet], Tersedia
dalam: <http://www.dinkes.acehprov.go.id> [Diakses 10 Januari 2019]
(2016) Profil Kesehatan Aceh 2015. [Internet], Tersedia dalam:
<http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVINSI_2015/01_Aceh_2015.pdf> [Diakses 15 Januari 2019]
Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes; 2017
Kemenkes RI. 2010. Menkes Resmikan Rumah Pemulihan Gizi
Balita.www.depkes.go.id (diakses tanggal 2018)
Kusyairi. 2008. Panduan Senam Bayi. Jakarta : Puspa Swara
Masturoh, I, Anggita, N., (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi I, Jakarta:
Kemenkes RI
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Penerbit Erlangga.
SKDI, 2012.Survey Demografi Kesehatan Indonesia.Jakarta (diakses pada tanggal 02
Maret 2021).Didapat dari http://chnr.org/pelatihan demografi/SKDI-
2012.
Subakti. 2011. Panduan Pintar Pengasuh Bayi Minggu Per Minggu. Jakarta : EGC
Sugiono. (2007) Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Alvabeta
Wulan Margiana, IS Muflihah (2018) Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan
dan Keperawatan 11 (2), 29-31Pengaruh Baby Spa Terhadap Kenaikan
Berat Badan Bayi Di Rumah Sehat Kita Purwokerto Tahun 2019
WHO. (2015). World Health Statistic Report. Geneva: World Health Organization;
2015
42
WHO. (2018) Maternal Mortality. [Internet], Tersedia dalam:
<https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality>
[Diakses 8 Januari 2019]
43
Dokumentasi Penatalaksanaan Baby Gym
44
SOP BABY GYM
dan berjalan.
lingkungannya.
45
tulang serta berbagai variasi gerakannya.
6. Meningkatkan kewaspadaan.
bangun tidur.
menyenangkan
memahami
46
GYM UNTUK a. Tahap 1
tangannya.
b. Geakan 2
lengan kanan.
47
3) Ulur lengan bayi ke arah belakang sesuai
kemampuan bayi.
c. Gerakan 3
bayi.
mulut.
48
pergelangan tangan bayi. Tekuk kedua kaki ibu
samping
Di Tempat
Dengan Hormat,
49
Saya yang bertandangan dibawah ini adalah mahasiswa program sarjana
Stikes Mitrahusada Medan:
NPM : 2019201366
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan pada
bayi setelah dilakukan baby gym.
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan ibu sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan akan akan dijaga dan
hanyadigunakan untuk kepentingan penelitiansaja. Jika ibu tidak bersedia menjadi
responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,
maka kami memohon kesediaan ibu untuk menandatanganilembar persetujuan ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimalasih.
Hormat Kami,
(Maulina Sukma)
50
Judul : Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan
NIM : 2019201366
responden. Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tujuan penelitian ini. Saya telah
mengerti dan peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang saya
berikan.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela tanpa ada
Responden
(,,,,,,,,,,,,,,,,)
LEMBAR OBSERVASI
51
I.Data Demografi No. Responden :
Umur Bayi :
II.Lembar Observasi
garis tengah
2 bulan Kepala terangkat 90° Duduk Mengikuti
icik
4 bulan Dada terangkat menumpu pd Tangan
lengan bersentuhan
Menatap benda
180
5 bulan Membalik Mengamati
manik-manik
6 bulan Bangkit kepala tegak Meraih
Menggaruk
manik-manik
Memindahkan
kubus
7 bulan Duduk tanpa pegangan Mencari benang
52
Menggaruk
manik-manik
Memindahkan
kubus
8 bulan Berdiri dengan pegangan Mengambil 1
kubus
9 bulan Bangkit untuk berdiri Memegang dgn
ibu jari
10 Bangkit terus duduk Membentukkan
bulan 2 kubus
11 Berdiri 2 detik Menaruh kubus
bulan di cangkir
12 Berdiri sendiri Mencoret coret
Data Statistik
Frequencies
Output created 27-juni-2021 13:35:00
Dataset0
Comments Active Dataset <none>
<none>
Filter <none>
Input Weight
Split file 30
N of Rows in Working Data User-defined missing
53
File values are treated as
missing.
Statistics are based on
Devinision of missing all cases with valid
data.
Missing value Handing FREQUENCIES
VARIABLES=pretest
Cases Used posttest
/NTILES=4
/STATISTICS=
STDDEV MEAN
MEDIAN MODE
Syntax
/FORMAT=LIMIT(10)
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
Pretest Postest
N Valid
Missing
Mean 30 30
Median 0 0
Mode
Std.Deviation 1.90 2.20
2.00 2.00
Percentiles 25
50 2 2
75
548 407
54
2.00 2.00
2.00 2.00
2.00 2.00
Frequency Table
Pretest
Frequency percent Valid Cumulative
percent Percent
Caution 6 20.0 20.0 20.0
Normal 21 70.0 70.0 90.0
3 10.0 10.0 100.0
Advance
Total 30 100.0 100.0
Posttest
Frequency percent Valid Cumulative
percent percent
55
Normal 24 80.0 80.0 80.0
Advance
Total
6 20.0 20.0 100.0
30 100.0 100.0
NPar Tests
56
Kolmogorov-Sarimov Z 3.019 2.628
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000 .000
Ranks
Test Statistics °
Posttest-pretest
Z -3.000°
Asymp. Sig (2 tailed) .003
a. wilcoxone signed ranks test
b. based on negative ranks
57
Master Tabel
58
8 1 4 2 5 2
9 2 4 2 5 2
10 2 4 2 5 2
11 2 4 2 5 2
12 2 4 2 5 2
13 2 4 2 5 2
14 2 4 2 5 2
15 2 4 2 5 2
16 1 5 1 6 2
17 1 5 1 6 2
18 1 5 3 6 3
19 1 5 2 6 3
20 2 5 2 6 2
21 2 5 2 6 2
22 2 5 2 6 2
23 2 5 2 6 2
24 2 5 2 6 2
25 1 6 2 7 2
26 1 6 1 7 2
27 2 6 1 7 2
28 2 6 2 7 3
29 2 6 2 7 3
30 2 6 2 7 2
59
60