Anda di halaman 1dari 73

SKRIPSI

PENATALAKSANAAN BABY GYM TERHADAP STIMULASI


PERTUMBUHAN PADA BAYI DI ERA COVID 19 DI PMB
HASTUTI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH
UTARA TAHUN 2021

Oleh
Maulina Sukma
NPM : 2019201366

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MITRA HUSADA MEDAN
T.A. 2020/2021

i
PENATALAKSANAAN BABY GYM TERHADAP STIMULASI
PERTUMBUHAN PADA BAYI DI ERA COVID 19 DI PMB
HASTUTI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH
UTARA TAHUN 2021

SKRIPSI

Oleh
Maulina Sukma
NPM : 2019201366

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MITRA HUSADA MEDAN
T.A. 2020/2021

ii
HALAMANP ERSETUJUAN

SKRIPSI

PENATALAKSANAAN BABY GYM TERHADAP STIMULASI


PERTUMBUHAN PADA BAYI DI ERA COVID 19 DI PMB HASTUTI
KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2021

Oleh :

Maulina Sukma
NPM :2019201366

Skripsi penelitian ini telahdiperiksa dan disetujui untuk di seminarkan dihadapan

Peserta seminar STIKesMitra Husada Medan

Pembimbing

EKA FALENTINA

Menyetujui, Mengetahui,

Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan

Ka. Prodi, Ketua,

FebrianaSari, SST, M.Keb Dr. Siti Nurmawan Sinaga,S.K.M., M.Kes


NIDN.01-030290-04 NIDN. 01-1810-7402

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maulina Sukma

Tempat/Tanggal Lahir : Cot Geulumpang, 05 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak : Ke 2 dari 5 bersaudara

Alamat : Desa Jurong

Alamat email : maulinasukma620@gmail.com

No. HP : 082257132004

Riwayat Pendidikan :

1. SD : SD Negeri 14, Lulus Tahun 2010

2. SMP : SMPN 2 Sawang, Lulus Tahun 2013

3. SMA : Sman 1 Muara Batu, Lulus Tahun 2016

4. D3 : Akkes Pemkab Aceh Utara, Lulus Tahun 2019

iv
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Proposal skripsi saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di STIKes Mitra Husada Medan maupun
diperguruan tinggi lain.
2. Proposal skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan studi kasus saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing dan masuk anti
penelaah/penguji.
3. Dalam proposal skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Medan,Mei 2021

Yang membuat pernyataan,

(Maulina Sukma)

NPM : 2019201366

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

“Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di

Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara

Tahun 2021

”. Tugas skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih

gelar S1 Kebidanan (S.Keb), serta sebagai penerapan dan pengembangan teori-teori

yang penulis peroleh selama perkuliahan.Penulis menyadari bahwa penulisan tugas

akhir ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun untuk perbaikan sebagai penyempurnaan tugas akhir

ini.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besaranya kepada orang-orang yang ikut serta memberkan dukungan

kepada saya dalam penulisan tugas akhir ini, yakni kepada yang terhormat Bapak/Ibu:

1. Drs. Imran Saputra Surbakti, M.M, selaku Ketua Pengurus Yayasan Mitra

Husada Medan yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana di

STIKes Mitra Husada Medan.

vi
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga, SKM, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan yang telah memberikan asuhan dan

bimbinggan dalam peembelajaran.

3. FebrianaSari, SST, M. Keb, selaku Ka. Prodi Program Diploma Tiga

Kebidanan yang telah banyak memberikan arahan dalam penyusunan Laporan

skripsi ini.

4. Eka Falentina, SST, M.K.M, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan kesempatan, bimbingan dan telah meluangkan waktunya untuk

membimbing dan memberikan masukan demi kelengkapan tugas skripsi ini

sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

5. Duma Roslina Tampubolon, SST. M. Kes selaku dosen penguji II yang telah

banyak memberika masukan dan gambaran atas hasil sidang skripsi

6. Kamelia Sinaga, S. Keb., MKM, selaku dosen penguji III yang telah

meluangkan waktu untuk bisa menguji peneliti dan juga memberikan banyak

masukan atas penelitian skripsi ini.

7. Hastuti Amd. Keb, selaku pemilik PMB yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian ini di Klinik.

8. Seluruh Staff Dosen STIKes Mitra Husada Medan yang telah memberikan

pengetahuan kepada penulis selam mengikuti pendidikan di STIKes Mitra

Husada Medan.

9. Teristimewa kepada Orang tua saya tercinta Ayahanda M. Dahlan dan Ibunda

Salawati yang telah membesarkan saya dengan kasih sayang sejak saya lahir

vii
hingga saat ini, saudara kandung saya Andrian yang telah memberi semangat,

dukungan dan doa hingga saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini.

10. Kepada Desi Andriani, Izzi mastura, Misnawati(Sahabat-Sahabat Terbaik),

yang telah memberikan dukungan, semangat, dan bantuan dalam proses

pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.

11. Seluruh teman seperjuangan angkatan XII Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKes) Mitra Husada Medan yang telah memberikan banyak dukungan,

saran dan motivasi selama penulis melakukan penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman.Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan Tugas

Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca, akhir

kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB 1 : PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................5
1.4.1 Bagi Peneliti...............................................................................6
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan...........................................................6
1.4.3 Bagi Lahan Praktik.....................................................................6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya...........................................................6

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7


2.1 Konsep Dasar Pertumbuhan.................................................................7
2.1.1 Bayi.............................................................................................7
2.1.2 Pertumbuhan bayi..................................................................... 7
2.2 Konsep Dasar Pertumbuhan.................................................................8
2.2.1 Pengertian Baby Gym (Senam Bayi).........................................8

ix
2.2.2 Manfaat Baby Gym (Senam Bayi)i...........................................8
2.2.3 Waktu Melakukan Baby Gym (Senam Bayi).............................9
2.2.4 Tempat dan Alat yang Di Perlukan.........................................10
2.2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.............................................10
2.2.6 Gerakan-gerakan Baby Gym (Senam Bayi).............................11
2.2.7 Baby Gym Dilakukan Oleh Orang Terdekat................................
2.2.8 Pengertian covid 19.................................................................19
2.2.9 Baby gym di masa covid 19....................................................19
2.3 Kerangka Teori .................................................................................20
2.4 Kerangka Konsep...............................................................................21
2.5 Hipotesis.............................................................................................22

BAB 3 : METODE PENELITIAN......................................................................23


3.1 Metode Penelitian .............................................................................23
3.2 Lokasi dan Waktu.............................................................................24
3.2.1 Lokasi Penelitian.......................................................................24
3.2.2 Waktu Pengelitian.....................................................................24
3.3 Populasi dan Sampel.........................................................................25
3.3.1 Populasi.....................................................................................25
3.3.2 Sampel.......................................................................................25
3.4 Variabel Pengelitian dan Devinisi Operasional................................27
3.4.1 Variabel Penelitian....................................................................27
3.4.2 Devinisi Operasional.................................................................27
3.5 Aspek Pengukuran............................................................................28
3.6 Instrumen Penelitian..........................................................................29
3.7 Metode Pengumpulan Data..............................................................30
3.8 Pengolahan Data..............................................................................30
3.9 Perkembangan Etik..........................................................................31

x
3.10 Analisis Data.................................................................................32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 33

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................... 33

4.2. Hasil Penelitian...................................................................... 33

4.2.1.Frekuensi bayi yang dilakukan baby gym.................... 34

4.2.2.Frekuensi perkembangan metorik bayi sesudah dan sebelum

dilakukan baby gym............................................................ 35

4.2.1.Frekuensi pengaruh baby gym terhadap perkembangan metorik

bayi................................................................................. 36

4.3. Pembahasan........................................................................... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 41

5.1. Kesimpulan............................................................................ 41

5.2. Saran...................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
ABSTRAK

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputi


BB, TB, LK, lingkar dada (LD) dan lain-lain, atau bertambahnya jumlah dan ukuran
sel-sel pada semua sistem organ tubuh. WHO menyatakan 20-40% bayi mengalami
keterlambatan, sedangkan Indonesia mencapai angka 16%. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada pertumbuhan adalah dengan melakukan
baby gym. Tujuan penelitian ini untuk melihat bahwa treatment yang dilakukan dapat
meningkatkan pertumbuhan pada bayi usia 3-6 bulan di PMB Hastuti Sawang.
Desain penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimen Design dengan
rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua bayi dengan usia 3-6 bulan dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan
Non Probability Sampling yang dipilih secara Perposive Sampling yang terdiri dari
30 responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan bayi.
Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon signed rank test (a<0,05). Hasil penelitian
menunjukkan pertumbuhan bayi sesudah dilakukan baby gym lebih tinggi dari pada
sebelum baby gym. dengan nilai p=0,003. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Hipotesa diterima berarti ada pengaruh baby gym terhadap pertumbuhan bayi.
Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk mengembangkan promosi dan edukasi
tentang baby gym kepada masyarakat khususnya pada orang tua untuk meningkatkan
pertumbuhan bayi.

Kata Kunci : Baby gym, Pertumbuhan Bayi

xii
ABSTRACT

Growth is an increase in body measurements which include weight, weight,


calf, chest circumference and others or an increase in the number and size of cells in
all organ systems of the body. Who stated that 20-40% of infants experienced delays,
while Indonesia reached 16%. One way that can be used to meet the needs of growth
is to do a baby gym. The purpose of this study was to see that the treatment carried
growth in infants aged 3-6 months at PMP Hastuti Sawang.

This research design uses a pre-experimental design with a one group pretest-
posttest design. The population in this study were all ainfants aged 3-6 months with a
sampling technique using non-probality sampling consisting of 30 respondents. The
variable measured in this study was infant growth. This study used the Wilcoxon
signed rank test (a<0,05). The result showed that the growth of babyes after the baby
gym was higher than before the baby gym, with a value of p = 0.003. thus it can be
concluded that the accepted hypothesis means that there is an effect of baby gym on
babay growth. It is recommended for health workers to develop promotion about the
baby gym to the public, especially to parents, to increase baby`s growth.

Keywords : Baby Gym, Baby Growth

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi memiliki kecepatan tumbuh kembang yang bervariasi, bahkan diantaranya

ada yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Usia 0-2 tahun merupakan

masa golden period dimana bila terjadi gangguan pada masa ini, tidak dapat dicukupi

pada masa berikutnya dan akan berpengaruh negative pada kualitas generasi penerus

(Kemenkes RI 2010). Untuk itu, perlu dilakukan stimulasi yang optimal. Salah

satunya dengan baby gym (senam bayi) yang akan lebih baik jika dilakukan sendiri

oleh ibu (Aminati, 2013)

Stimulasi atau rangsangan yang baik untuk anak dapat diberikan oleh orang tua

untuk perkembangan potensinya secara maksimal. Faktor yang berhubungan dengan

tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi. Lingkungan yang mendukung

merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak

dapat diberikan stimulasi. Salah satu bentuk stimulasi yang umum di lakukan orang

tua untuk bayi adalah rangsangan taktil dalam untuk pijat bayi. Pijat adalah terapi

sentuh paling tua dan paling populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan

pengobatan yang telah dipraktekkan berabad-abad yang lalu (Wulan Margiana, 2018).

Menurut WHO (World Health Organization) (2015) pada negara ASEAN

(Association of South East Asia Nations), Angka Kematian Bayi (AKB) seperti di

1
Singapura terdapat 3 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran

hidup, Thailand 17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup,

dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Indonesia masih

tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika dibandingkan dengan target dari MDGs

(Millenium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.

(WHO, 2015).

Hasil survey demografi dan kesehatan indonesia menunjukkan bahwa pada tahun

2017 Angka Kematian Bayi sebanyak 24 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut

mengalami penurunan dibandingkan hasil SDKI tahun 2012 yaitu 32 per 1000

kelahiran hidup. Menurut kemenkes RI dalam program SDGs bahwa target system

kesehatan nasional yaitu pada gols ke 3 menerangkan bahwa pada tahun 2030 dapat

menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 2 per 1000 kelahiran

hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2017).

Menurut profil kesehatan Aceh 2017, jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)

di Tahun 2017 adalah 9 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Aceh, 2018).

Sustainable Development Goals ( SDGs) yang lebih dikenal dengan

AGENDA 2030 salah satu tujuan adalah untuk menurunkan angka kematian bayi

(AKB ), SDGs menargetkan pada tahun 2030 penurunan AKB menjadi 12 per

1000 kelahiran hidup serta AKABA menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup ( Ruthgers,

2015 ).

2
Kematian bayi (AKB) disebabkan oleh penyakit asfiksia (25%), gangguan

kelainan saluran pernafasan(11%), kelainan cacat kongenital (10%), gangguan

kelainan partus (6%), demam (4%), gangguan kelainan jantung (4%), gangguan

kelainan saluran cerna (3%), aspirasi (3%), diare (2%), pneumonia (2%), sepsis (2%),

infeksi (1%), serta penyakit lainnya (6%).(Dinkes Provinsi Aceh, 2016).

Upaya WHO mengajukan perawatan terhadap AKB yang lebih terjangkau dan

efektif, merencang materi pelatihan dan panduan untuk petugas kesehatan, dan juga

mendukung negara- negara untuk mengimplementasikan kebijakan dan progam juga

memantau kemajuannya. Selama sidang umum perserikatan bangsa-bangsa (PBB)

tahun 2015 di New York, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meluncurkan

strategi global untuk kesehatan perempuan dan anak untuk tahun 2016-2030. Strategi

tersebut bertujuan untuk meminimalkan jumlah kasus kematian perempuan, anak-

anak dan remaja (WHO, 2018).

Secara fisiologis, bayi umur 0-12 bulan merupakan kelompok yang paling rawan

terhadap gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Gross, dkk, 2001). Bayi yang

baru lahir tidak dapat dengan sengaja mengendalikan posturnya Meskipun demikian,

dalam beberapa minggu, bayi dapat menegakkan kepala, dan segera setelahnya bayi

dapat mengangkat kepala ketika sedang menelungkup. Dalam usia 2 bulan, bayi dapat

duduk jika disangga di atas pangkuan atau dalam kursi bavi, tetapi mereka tidak dapat

duduk sendiri hingga usia 6-7 bulan Bayi berdiri dan berkembang secara bertahap

selama setahun pertama kehidupan (Santrock, 2007)

3
Baby gym (senam bayi) memberikan manfaat pada segala aspek vang

dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi yaitu mendorong inteligensi yang kompleks

untuk bayi, termasuk belajar mengkoordinasi, menguatkan otot-otot dan juga sendi-

sendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri, dan berjalan. Manfaat

lain dari baby gym (senam bavi) adalah melancarkan peredaran atau sirkulasi darah,

jantung, meningkatkan keseimbangan serta kewaspaspadaan. mengoptimalisasikan

pendengaran, penglihatan, dan tumbuh kembang bayi (Aminati 2018)

Baby Gym (senam bayi) dapat menstimulasi dan mengoptimalkan tumbuh

kembang bayi sejak dini. Baby Gym dapat dilakukan oleh orang tua ataupun orang

terdekat bayi, namun sebaiknya dilakukan oleh ibunya, karena bayi sudah terbiasa

dengan sentuhan yang dilakukan ibunya. Dapat juga dilakukan oleh bantuan ahli

fisioterapi berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering dihadapi. Bayi

biasanya akan terkejut karena yang melakukan senam adalah orang asing bagi bayi

(Aminati, 2018).

Dari survey awal yang dilakukan di PMB Hastuti kecamatan sawang pada

bulan maret terdapat 30 bayi yang mengalami terhamabatnya proses tumbuh

kembang bayi. Karena di PMB tersebut selama ini belum pernah melakukan Baby

Gym. Maka dari itu membuat penulis tertarik untuk membuat penelitian yang

berjudul ” Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi

Di Era Covid 19 Di PMB Hastuti Sawang Tahun 2021”

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “ apakah adanya pengaruh pertumbuhan pada bayi setelah di

lakukan pelatihan Baby Gym di PMB Hastuti Kecamatan Sawang Tahun 2021

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pertumbuhan pada bayi

setelah di lakukan pelatihan Baby Gym di PMB Hastuti Kecamatan

Sawang Tahun 2021

1.3.2 Tujuan Kusus

a. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pertumbuhan pada bayi

setelah di lakukan pelatihan Baby Gym di PMB Hastuti Kecamatan

Sawang Tahun 2021

b. Untuk Mengetahui Karakteristik Bayi yang menjadi sampel di PMB

Hastuti Kecamatan Sawang Tahun 2021

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam penelitian

tentang Baby Gym juga sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat

selama perkulianhan.

5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca serta keseluruhan dan

penelitian selanjutnya

1.4.3. Bagi Lahan Praktik

Sebagai bahan masukan atau informasi tentang pelatihan baby gym untuk

meningkatkan pertumbuhan bayi dengan lebih cepat.

1.4.4.Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut

dengan metode penelitian yang berbeda, jumlah populasi yang berbeda dan

penggunaan variable berbeda juga sehingga akan diperoleh hasil yang lebih

lanjut.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pertumbuhan

2.1.1 Bayi

Bayi merupakan anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi

merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami

adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ

tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan

mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Alif Frani, 2015).

Masa bayi merupakan masa pertama kehidupan kritis. Pada masa ini bayi

akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta

organ-organ tubuh mulai berfungsi. Pertumbuhan adalah perubahan bersifat

kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi tingkat sel, organ,

maupun individu, yang bisa diukur dengan berat (gram, pound, kilogram),

ukuran panjang (cm, meter).Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

yaitu faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (lingkungan).Faktor internal

(genetik) adalah faktor bawaan dan patologis, jenis kelamin dan ras atau suku

bangsa. Sedangkan faktor eksternal (lingkungan) adalah faktor pendukung yang

sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal, yang terdiri dari

faktor lingkungan pranatal (masih dalam kandungan) dan faktor lingkungan

pascanatal (setelah lahir) (Budi, 2017).

7
2.1.2 Pertumbuhan Bayi

1. Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputi

BB, TB, LK, lingkar dada (LD) dan lain-lain, atau bertambahnya jumlah dan

ukuran sel-sel pada semua sistem organ tubuh (Dewi, 2013).

2 Aspek Pertumbuhan Fisik Pada Bayi

a. Perubahan anatomis yang bersifat kualitatif, misalnya pada stuktur

tulang, indeksi tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan

tinggi serta garis keajekan badan serta keseluruhan.

b. Perubahan fisiologis yaitu perubahan yang ditandai dengan adanya

perubahan secara kualitatif, kuantitatif, dan fungsional dari system

kerja biologis, seperti kontraksi oto-otot, peredaran darah dan

pernapasan, persyarafan, sekresi kelenjar, dan pencernaan.

2.2 Konsep Dasar Baby Gym (Senam Bayi)

2.2.1 Pengertian Baby Gym (Senam Bayi)

Baby Gym (Senam Bayi) merupakan bentuk permainan gerakan pada

bayi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan

pergerakan bayi secara optimal. Perkembangan bayi bisa dipantau lebih dini

8
melalui baby gym dan juga dapat melakukan tindakan antisipasi yang tepat

agar bayi tumbuh normal.

Cara mempertahankan kebugaran bisa dengan senam. Senam bagi

bayi sangat penting karena dapat membuat bayi merasa lebih segar.

(Aminati, 2013)

2.2.2. Manfaat baby gym

1. Mendorong intelegensi yang kompleks untuk bayi, termasuk belajar

mengkoordinasi.

2. Menguatkan otot-otot dan juga sendi-sendi pada bayi sebagai persiapan bayi

unruk duduk, berdiri, dan berjalan (Aminati 2013)

3. Mendekatkan hubungan orang tua dengan anak

4. Mengajarkan anak berinteraksi dengan lingkungannya.

5. Memantau perkembangan dang mengenal otot-otot, tulang, serta berbagai

variasi gerakannya (Kusyairi, 2008).

6. Meningkatkan kewaspadaan.

7. Meningkatkan system imunitas tubuh.

8. Memperlancar peredaran darah (Subakti, 2011)

2.2.3. Waktu Melakukan Baby Gym (senamn bayi)

Baby gym sebaiknya dilakukan ketika bayi berumur 3 bulan keatas,

yaitu setelah kepala bayi mulai kuat. Bayi yang berumur 3 bulan cenderung

9
melakukan gerakan reflek, sehingga jika diitentervensikan dengan gerakan yang

dibantu orang lain kemungkinan akan terjadi penyimpangan pada gerakan reflek

bayi tersebut. Durasi untuk melakukan baby gym sekitar 10-15 menit secara

rutin tiap pagi dan sore hari (Aminati, 2013).

2.2.4. Tempat dan Alat yang Diperlukan

Dibutuhkan tempat yang tenang untuk memusatkan perhatian bayi serta

menggunakan matras atau kasur tipis yang empuk. Melakukan baby gym tidak

dianjurkan menggunakan tempat yang keras dan tinggi, seperti diatas meja

( Kusyairi, 2008).

2.2.5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1. Bayi dalam kondisi sehat, tidak lapar, lelah, baru selesai makan, atau baru

bangun tidur.

2. Meluangkan waktu khusus untuk bayi sekitar 20 menit. Jika bayi mulai

memperlihatkan rasa tidak suka, berhentilah dan berikan pujian atau pelukan

untuk menenangkan.

3. Mengamati gerakan yang mudah maupun yang sulit dilakukan.

4. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sama setiap melakukan aktifitas agar

bayi lebih mudah memahami.

5. Senam dapat dilakukan dua kali sehari atau kapan saja jika orang tua dan anak

siap.

10
2.2.6. Gerakan-Gerakan Baby Gym

1. Gerakan senam untuk bayi 3 bulan.

a. Gerakan 1

Posisi awal : Bayi tidur terlentang dengan kedua lengan lurus

disamping badan.

1) Gerakkan kedua lengan bayi keatas, lalu kembali keposisi

awal.

2) Gerakkan kedua lengan bayi kesamping, lalu kembali keposisi

awal.

3) Gerakkan lengan menyilang di depan tubuh, lalu kembali

keposisi awal

4) Gerakkan lengan keatas secara bergantian, lalu kembali

keposisi awal

Tujuan gerakan-gerakan ini untuk meningkatkan tonus otot

tungkai atas dan lingkup gerak sendi panggul.

b. Gerakan 2

Posisi awal: bayi tidur terlentang dengan kedua tungkai lurus.

1) Tekuk kedua tungkai bayi kearah perut secara bersamaa.

Kembali keposisi awal.

2) Tekuk kedua tungkai bayi secara bergantian (gerakan

mengayuh). Kembali keposisi awal.

11
3) Tekuk kedua tungkai bayi, lalu gerakkan memutar kearah luar,

kedalam, dan kembali keposisi awal (notasi sendi panggul).

4) Pertemukan kedua telapak kaki ke depan perut, lalu goyangkan

kekiri dan kanan. Kembali keposisi awal.

2. Gerakan Senam Untuk Bayi 4-6 Bulan.

Setiap gerakan dilakukan 4-6 kali.

a. Gerakan 1

1) Tengkurapkan bayi sampai batas ibu, pegang punggungnya.

Bayi akan meluruskan lengan ke depan dan mengangkat

kepala.

2) Bayi tidur tengkurap di lantai. Tekan panggul bayi agar sejajar

dengan lantai. Bayi akan berusaha mengangkat perutnya

dengan bertumpu pada kedua tangannya.

3) Dengan posisi yang sama, pegang panggul, perut dan pinggang

bayi. Bayi akan mencoba meluruskan lengan dan

mempertahankan keseimbangan.

4) Posisi sama seperti 3. Namun tingkatkan gerakan dengan

mengurangi pegangan ibu kea rah panggul.

Tujuan menguatkan otot lengan bawah, otot punggung, dan kontrol

kepala. Gerakan ini mempersiapkan bayi untuk merangkak.

12
b. Geakan 2

Posisi awal: ibu duduk bersila, bayi duduk di pangkuan ibu dengan

posisi punggung bayi di perut.

1) Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat lengan kiiri

keatas, lakukan bergantian dengan lengan kanan.

2) Pegang lengan bawah bayi deengan lembut. Angkat lengan ke

samping sejajar bahu.

3) Ulur lengan bayi ke arah belakang sesuai kemampuan bayi.

4) Pegang lengan bawah bayi, gerakkan ke atas dan lakukan

gerakan memutar punggung ke kanan dan kekiri sampai tangan

lurus ke samping. Usahakan punggung bayi tetap lurus.

Tujuan gerakan untuk mempersiapkan bayi agar mampu berguling

dan duduk.

c. Gerakan 3

1) Bayi terlentang, pegang tungkai bawah bayi. Gerakkan ke arah

wajah bayi. Tahan posisi ini selama dua detik. Lalu luruskan

kedua kaki kembali.

2) Bayi terlentang, letakkan tangan bayi pada wajah ibu, lalu

berikan ciuman pada kedua telapak tangan bayi.

13
3) Bayi terlentang, bantu untuk mengulurkan kedua kakinya kea

rah mulut, biarkan tangannya memegang kedua kaki dan

menariknya kearah mulut.

4) Ibu tidur terlentang dengan kedua paha lurus pada lantai.

Letakkan bayi lurus pada lutut ibu. Pegang pergelangan tangan

bayi. Tekuk kedua kaki ibu kearah perut dan letakkan lengan

bayi di depan tubuh  ibu. Selanjutnya, tarik lengan bayi kearah

samping

5) Ibu duduk berlutut, bayi duduk dipangkuan ibu dengan kedua

telapak kaki ditemukan. Letakkan lengan ibu dibawah ketiak

bayi dan genggam kedua kakinya. Selanjutnya, ibu berlutut

dengan mengangkat bayinya kearah atas. Lakukan gerakan ini

sampai tiga kali.

6) Dudukkan bayi dengan satu kaki ke depan dan satu kaki ke

belakang. Dorong panggul bayi sehingga bayi melakukan

gerakan menarik ke depan.

Tujuan gerakan ini menguatkan otot perut dan punggung,

menambah kepercayaan diri bayi, mempersiapkan keseimbangan

ke posisi duduk, dan memelihara sikap duduk yang sempurna.

14
3. Gerakan senam untuk bayi 7-9 bulan

a. Gerakan 1

1) Bayi terlentang, posisi ibu didepan bayi. Bantu bayi untuk

duduk dengan cara menarik satu tangan. Biarkan tangan yang

lain menumpu berat badan samping. Tangan ibu yang lain

menahan panggul pada sisi yang sama dengan tangan bayi

yang menumpu.

2) Genggam kedua pergelangan tangan bayi dan lakukan tarikan

ringan. Bayi akan menarik badannya kearah duduk.

b. Gerakan 2

Posisi awal: ibu tidur dengan kedua lutut ditekuk

1) Duduk bayi diatas perut ibu dengan punggung menyandar ke

paha ibu. Pelan-pelan luruskan kaki ibu, bayi akan berusaha

mempertahankan posisi duduknya. Selanjutnya, biarkan bayi

kembali merebahkan badannya sampai tidur terlentang.

2) Ibu duduk tegak lurus, lalu tidurkan bayi diatas paha ibu.

Perlahan-lahan rebahkan badan ibu dan tarik kedua lengan bayi

kearah duduk.

c. Gerakan ke 3

Posisi awal: ibu setengah berlutut

1) Sandarkan bayi pada dada ibu, lalu ibu membungkuk kedepan.

Pegang tungkai atas bayi dengan lengan kanan ibu dan perut

15
dengan lengan kiri. Pelan-pelan lepaskan sandaran punggung

anak dari dada ibu.

2) Tingkatkan latihan dengan posisi ibu pelan-pelan meluruskan

badannya dan mengurangi pegangan hanya pada lutut anak.

Pertahankan posisi ini sekitar 2 detik, lalu pelan-pelan ibu

kembali membungkuk kedepan dengan pegang perut bayi lagi.

d. Gerakan ke 4

Posisi awal:

1) Bayi tengkurap, ibu berada dibelakang bayi. Tarik panggul

bayi keposisi merangkak.

2) Sanggah dada bayi dengan bantal dan kedua tangan bayi

menumpu lurus kedepan badan dalam posisi merangkak.

Secara perlahan, angkat kedua tungkai lurus atas. Pertahankan

posisi ini beberapa detik

3) Posisi yang sama dengan gerakan ke 2 , dorong kedua tungkai

bayi kedepan dan bayi akan memajukan tangannya ke

depan(merangkak)

4) Posisi bayi merangkak dengan memegang kursi kecil. Tarik

panggul bayi secara perlahan kearah duduk.

5) Pertahankan posisi merangkan selama 20-30 detik, lalu pegang

panggul bayi dan tarik kebelakanglalu kembali kedepan.

16
6) Posisi bayi merangkak, bantu bayi mendorong kakinya secara

bergantian dengan cara memberikan tekanan-tekanan pada

telapak kaki anak.

4. Gerakan Senam Untuk Bayi 10-12 Bulan

a. Gerakan 1

1) Bayi berlutut didepan meja kecil(guling kecil). Pegang panggul

bayi., lalu tarik kearah duduk dan dorong kembali kearah

berlutut

2) Bayi duduk berlutut, pegang lengan bayi dibagian bawah dan

dorong anak untuk tegak

3) Jika berlututnya sudah bagus, pegang panggul bayi, lalu

miringkan ke satu sisi sampai bayi menarik kakinya kedepan

dan mencoba berdiri.

b. Gerakan 2

1) Bayi duduk dengan kaki menampak pada lantai. Bantu bayi

berdiri dengan cara menyangga lengan bawah bayi.

2) Pertahankan posisi berdiri dengan berpegangan pada tangan

ibu selama1-5 menit

3) Bayi duduk dari posisi berdiri dan pegang bayi di lengan atau

panggul

17
c. Gerakan 3

Lakukan latihan jongkok berdiri sehingga bayi berdiri dengan kedua

tangan di tembok, lalu bergerak kesamping.

d. Gerakan 4

Bayi berdiri, lalu pegang tungkai bawah sementara minta bayi untuk

mengambil mainan di bawah.

e. Gerakan 5

Latihlah bayi berjalan dengan satu tangan dipegang ibu. (kusyairi,

2008)

2.2.7 Baby Gym Dilakukan Oleh Orang Terdekat

Gerakan baby gym tidak boleh dipaksakan. Sebaiknya dilakukan oleh

orang yang sudah dikenal bayi. Jika dilakukan oleh sang ibu, pelaksanaan baby

gym jauh lebih mudah karena bayi terbiasa dengan sentuhan yang diberikan ibu.

Secara spikologis, hal tersebut juga menjadi sarana kedekatan antara ibu dan

bayi.

Sebenarnya, baby gym bisa dilakukan dengan bantuan fisioterapi

berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering dihadapi. Bayi suka

terkejut saat mendapatkan sentuhan dari orang asing. Dibutuhkan waktu agar

bayi bisa merasa welcome (Aminati, 2013)

18
2.2.10 Pengertian Covid 19

Virus corona atau dikenal juga dengan nama Server Acute Respiratory

Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang baru yang

menginfeksi system pernapasan orang yang terjangkit, virus ini umumnya

dikenal sebagai covid-19 (Lai et al., 2020).

2.2.11 Baby gym di masa covid 19

Di masa covid 19 baby gym masih bisa dilakukan yaitu dengan cara

home care dan menerapkan segala protokol kesehatan yang telah ditetapkan

pemerintah dengan mencuci tangan dan menggenakan alat perlindungan diri

(APD) satu persatu seperti masker, face shield dan celemek, sehingga bisa

menghindari resiko penularan covid 19.

19
2.3 Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Penatalaksanaan Meningkatkan
pertumbuhan pada
Baby Gym
bayi

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap topik yang dipilih

sesuai dengan identifikasi masalah. Kerangka konsep harus didukung landasan

teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai

laporan ilmiah, hasil penelitian dan lain-lain (Hidayat, 2015).

Adapun kerangka konsep penelitian Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap

Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021 ini adalah sebagai berikut:

Variabel Independen variabel Dependen

20
Penatalaksanaan
penigkatan
baby gym
pertumbuhan pada bayi

Bagan 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

2.5 Hipotesi

Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian, patokan dugaan, atau dalil

sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian. Setelah melalui

pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima

atau ditolek ( Notoatmodjo, 2012).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

Ha : Adanya pengaruh dari Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi

Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di PMB Hastuti Kecamatan Sawang

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021

Ho: Tidak ada pengaruh dari Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi

Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di PMB Hastuti Kecamatan Sawang

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021

BAB III

21
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan

rancangan one group pre test – post test. Pada penelitian ini dilakukan tes

sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesuadah perlakuan, dalam rancangan ini tidak

ada kelompok pembanding atau (kontrol).

Rancangan penelitian yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah rancangan pre test – post test hanya menggunakan satu kelompok (one

group pre test – post test design) pengembangannya yaitu dengan cara melakukan

pengukuran satu kali pengukuran (pre -test) sebelum adanya perlakuan

(treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post- test). Pengukuran

awal diberikan observasi untuk menilai kondisi fisik dan emosional bayi, dan

melihat tetang pengenalan bayi dengan pelatihan baby gym yang akan menjadi

perlakuan, selanjutnya sampel diberikan treatmen pelatihan baby gym selama1

bulan. Dan tahapan terakhir sampel di berikan post-test untuk mengetahui

peningkatan pertumbuhan pada bayi setelah di lakukan baby gym. Tujuan

dilakukan pelatihan baby gym adalah untuk mengetahui adakah pengaruh

peningkatan pertumbuhan pada bayi. Desain penelitian ini disajikan pada table

3.1 berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

22
TI X T2

Keterangan :

TI : pre-test

X : treatment

T2 : post-test

3.2 Lokasi Dan Waktu

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di PMB Hastuti Kecamatan Sawang

kabupaten Aceh Utara Tahun 2021.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan mei 2021.

3.3 Populasi Dan Sampel

23
3.3.1 Populasi

Menurut Masturoh & Nauri (2018), populasi adalah subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

ialah bayi berusia 3-6 bulan sebanyak 30 orang, yang dilakukan dengan

kunjungan rumah (home care) setiap bayi dikarenakan covid 19. Dan data

setiap bayi diambil dari PMB Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

Utara Tahun 2021.

3.3.2 Sampel

Menurut Masturoh & Nauri (2018), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan

sampel ini menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel dalam

penelitian ini yang dimbil sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Yang

diambil adalah bayi yang memiliki kriteria:

a. Kriteria Inkulusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti yaitu

1. Semua bayi usia 3-6 bulan yang telah dilakukan baby gym

minimal 1x

24
2. Semua bayi usia 3-6 bulan yang orangtuanya bersedia bayinya

dijadikan responden

b. Eklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab,

yaitu:

1. Semua bayi usia 3-6 bulan yang mempunyai riwayat lahir

prematur.

2. Semua bayi usia 3-6 bulan yang sedang sakit.

Dari 33 bayi, terdapat 30 bayi yang dapat dijadikan

sampel.menggunakan rumus slovin yaitu sebagai berikut:

n=N keterangan :

1+N(d2) n : banyak sampel


N : banyak populasi
d : persentase kesalahan yang diinginkan (0,05)

pada penelitian ini terdapat populasi sejumlah 30 responden dengan tingkat

kesalahan 0,05 maka diperoleh sampel sejumlah

25
n=N

1+N(d2 )

n = 33

1+33 (0,052)

n = 33

1+33 (0,0025)
n = 33

1+0,0825

n= 33

1,0825

n = 30,4 dibulatkan menjadi 30

n = 30

jadi jumlah sampel yang didapatkan menurut rumus slovin adalah 30 responden.

3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

26
1. Variabel Independen

Variabel Independen (bebas) adalah variable yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen atau terikat

(Sugioyono,2007). Pada penelitian ini variabel bebas yaitu penatalaksanaan

baby gym.

2. Variabel dependen

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang depengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugioyono, 2007). Pada

penelitian ini variabel terikat yaitu peningkatan pertumbuhan yang terjadi

pada bayi.

3.4.2 Definisi Operasional

1. Penatalaksanan Baby Gym

Baby gym dilakukan pada bayi berusia 3-6 bulan setiap hari pada pagi hari

selama 1 bulan

2. Peningkatan pertumbuhan pada bayi

Peningkatan pertumbuhan pada bayi ditandai dengan terjadi perubahan yang

dapat dilihat dari motorik si bayi yang semakin hari semakin berkembang.

3.5 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur,

hasil pengukuran, kategori, dan skala ukur yang digunakan oleh variabel

27
(independen) penatalaksanaan baby gym dan (dependen) peningkatan

pertumbuhan pada bayi.

Table 3.1 Aspek pengukuran pengaruh penatalaksanaan baby gym

terhadap peningkatan pertumbuhan pada bayi

Variabel Parameter Alat Skala Scoring

ukur ukur
Independen Penatalaksanaan baby gym Lembar Nominal 1.Sebelum

Penatalaksanaan pada bayi berusia 3 bulan-6 observasi dilakukan

baby gym bulan selama 1 bulan baby gym

2.Sesudah

dilakukan

baby gym
Dependen Meningkatnya Hasil Rasio

Peningkatan pertumbuhan pada lembar

pertumbuhan bayi setelah di lakukan baby observasi

gym
3.6 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan adalah lembar observasi yang bertujuan

untuk mengetahui perbedaan peningkatan pertumbuhan pada bayi setelah di

lakukan baby gym dan sebelum di lakukan baby gym.

3.7 Metode Pengumpulan Data

prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara:

28
1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian dari ketua Program

Studi Kebidanan Stikes Mitra Husada Medan kepada Bidan Hastuti

Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.

2. Setelah mendapatkan izin dari bidan Hastuti sebagai pemilik klinik

3. Peneliti meminta kesediaan calon responden atau orang tua calon

responden untuk ikut dalam kegiatan penelitian ini, jika calon responden

bersedia maka akan diberikan inform consent

4. Pada responden akan dilakukan penilaian sebelum dan sesudah di lakukan

baby gym selama 1 bulan

5. Peneliti mewawancarai orang tua responden setelah di lakukan baby gym.

Peneliti mengumpulkan format observasi untuk di analisa.

3.8 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan langkah- langkah

sebagai berikut:

1. Editing

Data perlu di edit untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya, hal ini

perlu diperhatikan dalam mengedit apakah pernyataan telah menjawab

dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan mudah dibaca dan apakah

coretan yang suadah ada diperbaiki.

2. Coding

Adalah usaha memberikan kode-kode tertentu pada jawaban responden.

29
3. Tabulating

Tabulating adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data

yang akan menjurus keanalisis kuantitatif.

4. Entry data

Suatu proses pemasukan data kedalam computer untuk selanjutnya dilakukan

analisis data dengan menggunakan program computer

5. Clening data

Data yang telah dimasukkan ke system computer diberikan agar seluruh data

yang diperoleh terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisis data.

3.9 Perkembangan Etik

Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari ketua

Program Studi Kebidanan Stikes Mitra Husada Medan dan meminta izin kepada

Pimpinan PMB Hastuti kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Setelah

mendapatkan izin dari institusi, peneliti ini menggunakan manusia sebagai

responden, maka manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-

prinsip etik penelitian.

Pada penelitian ini responden berhak untuk memutuskan bersedi atau

tidak menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti juga harus memberikan

informasi secara lengkap, responden juga harus diperlakukan dengan baik

sebelum dan sesudah penelitian, serta tidak boleh didiskriminasi. Informasi yang

didapat oleh responden akan dijagaa kerahasiaannya dan hanya akan dilakukan

dalam penelitian ini.

30
3.10 Analisis Data

A. Analisa Univariat

Digunakan untuk melakukan analisa terhadap distribusi frekuensi dari setiap

variabel yang diteliti, setiap kategori jawaban pada variabel independent dan

variabel dependent tampilkan data dalam bentuk distribusi frekuensi, dan

selanjutnya dilakukan analisis terhadap tampilan data tersebut, hasil statistic

deskriptif meliputi mean, median, dan standart devisisasi, deskriptif univariat

dilakukan pada setiap variabel yang diteliti.

B. Analisa Bivariat

Dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu meliputi pengaruh

penatalaksanaan baby gym dimasa covid 19 terhadap pertumbuhan pada bayi

di BPM Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Variabel

dependent dalam penelitian ini adalah peningkatan pertumbuhan pada bayi

dan variabel independentnya adalah penatalaksanaan baby gym pada bayi.

Hasil penelitian akan di analisis dengan menggunakan uji quasy eksperiment

one group dengan uji xilcoxon a; 0,05 uji statistic ini adalah suatu uji statistik

inferensial yang digunakan untuk membandingkan hasil observasi sebelum

dan sesudah dilakukan intervensi.

BAB IV

31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian dan pembahasan

tentang Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di

Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun

2021.

4.1.Gambaran dan Lokasi Penelitian

PMB Hastuti berada di Jalan Sawang Krung Mane dengan batas wilayah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan krung mane

2. Sebelah Timur bebatasan dengan Jurong

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Riseh

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Pasar Lhok Cut

4.2 Data Demografi

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung bulan mei hingga Juni

2021 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang di PMB Hastuti Sawang dengan

melakukan observasi langsung kepada responden yang dilakukan oleh peneliti untuk

melihat bagaimana pengaruh perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan sebelum dan

sesudah dilakukan baby gym

32
4.3 Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Data Demografi Responden Bayi yang Dilakukan Baby Gym di

PMB Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021

No Data Demografi Frekuensi Persentase (%)


Usia
3 Bulan 3 10
4 Bulan 12 40
5 Bulan 9 30
1. 6 Bulan 6 20
Total 30 100

Jenis kelamin
Laki-laki 12 40
2.
Perempuan 18 60
Total 30 100

Dari data yang diperoleh tentang karakteristik demografi didapat dari 30

orang responden usia 3-6 bulan, menunjukkan responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 18 orang (60%), dan laki-laki sebanyak 12 orang (40 %).

4.4 Analisis Univariat

Hal yang didistribusikan adalah perkembangan motorik bayi sebelum dan

sesudah dilakukan baby Gym di Pmb Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

Utara Tahun 2021

33
Tabel 4.2 Data pertumbuhan Bayi sebelum dan sesudah Dilakukan Baby

Gym di PMB Hastuti Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun

2021

Pertumbuhan pada bayi


  Sebelum dilakukan baby gym Sesudah dilakukan baby gym

Kategori F % F %

Advance 3 10 6 20

Normal 21 70 24 80

Caution 6 20 0 0

Total 30 100 30 10

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui perbandingan bayi saat sebelum dan

sesudah diberi perlakuan baby Gym yaitu terjadi peningkatan pada kategori advance

sebanyak 3 bayi (10%) dan meningkat pada kategori normal sebanyak 3 bayi (10%).

4.5 Analisis Bivariat

Analisis pengaruh baby Gym terhadap perkembangan bayi usia 3-6 bulan di

PMB Hastuti Kecamatan Sawang dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan pada

tabel berikut.

34
Tabel 4.3 Pengaruh Baby Gym Terhadap Pertumbuhan Bayi di PMB

Hastuti Kecamatan Sawang Tahun 2021

Selisih peningkatan sebelum dan sesudah baby gym


Sebelum Sesudah Nilai p

Sesudah – Advance 3 6

sebelum

baby gym

Normal 21 24 0.003

Caution 6 0

Total 30 30

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji wilcoxon menunjukkan terjadi peningkatan

pada kategori Advance dan Normal, sedangkan pada kategori caution telah terjadi

penurunan dengan nilai sig. 0.003. dan <0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan Ho di tolak, berarti ada pengaruh baby gym terhadap pertumbuhan pada

bayi.

5.1 Pembahasan

35
5.1.1 Pertumbuhan pada Bayi Sebelum Dilakukan Penatalaksanaan Baby

Gym di PMB Hastuti Sawang Tahun 2021

Dari hasil penelitian sebelum dilakukannya baby gym di PMB Hastuti

Sawang dari 30 bayi usia 3-6 bulan ditemui 6 bayi dengan pertumbuhan yang

meragukan (caution). Hal ini disebabkan bayi yang memiliki riwayat lahir

dengan berat badan lahir rendah kemudian juga disebabkan ibu jarang

memberikan ASI eksklusif atau dengan alasan ASI tidak lancar.

Menurut Mahyunani (2010) agar tumbuh dan berkembang secara

optimal nutrisi dan kasih sayang yang cukup sangat dibutuhkan, nutrisi pada

bayi 0-6 bulan dapat diperoleh dari pemberian Asi Eksklusif, selain itu bayi

juga membutuhkan stimulasi yang tepat, karena anak yang banyak

mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada yang kurang

atau bahkan tidak mendapat stimulasi.

Sebagaimana dijalaskan oleh Nina Sardjunani bahwa betapa perbaikan

gizi dan stimulasi yang tepat pada sangat penting bagi kelompok bayi di 1000

hari pertama kehidupannya karena dapat menunjung tumbuh kembang bayi

hingga usia 2 tahun, oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan bayi

bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik semata melainkan juga faktor

lingkungan hidup yang baik dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan

(Piyatna, 2014)

36
Selain nutrisi dan lingkungan yang baik, baby gym merupakan salah

satu cara yang dapat membantu bayi meningkatkan perkembangan

motoriknya melalui kegiatan kegiatan memijat tentu saja menciptakan

hubungan kasih sayang (Galeria, 2014).

5.1.2.Pertumbuhan Pada Bayi Sesudah Dilakukan Baby Gym di PMB Hastuti

SawangMedan Tahun 2021

Berdasarkan hasil penelitian sesudah dilakukannya baby gym di PMB

Hastuti pertumbuhan pada bayi dalam kategori Normal dan advance. Hal ini

dikarenakan ibu lebih aktif dan sesering mungkin membawa bayi untuk

melakukan baby Gym.

Dari hasil pre-test yang dilakukan oleh Esti Rahmawati (2016), dari 20

bayi sebanyak 5 bayi termasuk dalam kategori normal menjadi sebanyak 7

bayi sedangkan untuk kategori advance tidak terjadi kenaikan atau penurunan

akan tetapi bayi menjadi lebih aktif dalam bergerak ataupun merespon

lingkungan sekitar. Seperti yang dianjurkan peneliti karena treatment dalam

baby gym bermanfaat bagi perkembangan mental bayi. Melakukan baby gym

sejak lahir sangat baik untuk kesehatan dan penguat otot serta pengembangan

bayi agar dapat berkembang dikemudian hari dalam masa kanak-kanak.

37
5.1.3. Pengaruh Baby Gym Terhadap Pertumbuhan Bayi di PMB

Hastuti Sawang Tahun 2021.

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari 30 bayi, pada awalnya 3

bayi termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan 3

bayi dalam kategori advance. Setelah mendapat perlakukan baby gym untuk

setiap bayi selama 1 bulan dengan frekuensi 3 kali dalam satu minggu maka

diperoleh hasil pengukuran, 26 bayi termasuk dalam kategori normal dan 6

bayi lainnya dalam kategori advance.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji t menunjukkan

p= 0,003 (<0,05), artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara baby gym

dengan pertumbuhan bayi usia 3-6 bulan.

Pada hasil penelitan Esti Rachmawati 2014 menunjukkan bahwa dari

20 bayi terdapat peningkatan hasil yang awalnya pada saat pretest 13 bayi

yang termasuk dalam kategori caution, mengalami penurunan sebanyak 2

orang (10%) menjadi hanya 11 bayi saja yang termasuk didalamnya,

sedangkan untuk kategori normal mengalami kenaikan data sebanyak 2 bayi

(10%) yang dapat dilihat dari hasil pretest sebanyak 5 bayi kategori normal

menjadi 7 bayi sedangkan advance tidak terjadi penaikan maupun penuruan

akan tetapi bayi menjadi lebih aktif.

Pentingnya memberikan stimulasi yang tepat bagi bayi untuk

mendukung pertumbuhan pada masa tumbuh kembang dapat dilakukan

dengan baby gym. Peningkatan pertumbuhan yang terjadi pada bayi yang

38
telah mengikuti baby gym yaitu, nafsu makan bayi semakin meningkat

sehingga berat badan bayi semakin bertambah dan bayi terlihat sehat serta

mengalami peningkatan baik dari berat badan , tinggi badan, lingkar kepala

jika dibandingkan dengan bayi dengan usia yang sama yang tidak diberi

perlakuan baby gym. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

terapi baby gym adalah untuk memberikan stimulasi positif pada bayi berusia

3 bulan sampai 2 tahun yang berpengaruh bagi Pertumbuhan dan

Perkembangan bayi.

39
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul " Penatalaksanaan Baby Gym

Terhadap Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di Pmb Hastuti

Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021" maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dari hasil pengukuran 30 bayi sebelum mendapat perlakuan baby gym, 3 bayi

termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan 3 bayi

dalam kategori advance.

2. Setelah mendapat perlakukan baby gym terjadi peningkatan dari 3 bayi dalam

kategori caution, menjadi normal dan 3 bayi lainnya dalam kategori advance.

3. Dengan diberi perlakuan baby gym terlihat peningkatan pertumbuhan yang

signifikan, sehingga tidak terdapat bayi yang mengalami keterlambatan

pertumbuhan berarti ada pengaruh baby gym terhadap pertumbuhan pada

bayi di PMB Hastuti Kecamatan Sawang Tahun 2021, dengan p= 0,003

(<0,05).

40
B. Saran

6.1 Tempat Penelitian

Diharapkan petugas kesehatan yang berada PMB Hastuti Kecamatan

Sawang untuk lebih meningkatkan promosi dan edukasi tentang baby gym

kepada masyarakat khususnya orang tua bayi untuk meningkatkan

pertumbuhan pada bayi.

6.2 Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan agar dapat menjadikan baby gym

sebagai visi dan misi oleh seluruh bidan sehingga dapat berperan aktif dalam

langkah upaya preventif dalam asuhan bayi dan neonatus dan mencegah

tejadinya keterlamabatan dalam pertumbuhan pada bayi.

6.3 Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan

penelitian dengan variabel, skala penelitian dan tempat penelitian yang

berbeda yang berhubungan dengan pengaruh baby gym terhadap pertumbuhan

pada bayi usia 3-6 bulan dan dapat mengkaji seberapa jauh efektifitas baby

gym terhadap pertumbuhan bayi dengan menggunakan jumlah sampel yang

lebih besar agar hasil penelitian lebih efektif.

41
DAFTAR PUSTAKA

Aminati, Dini. 2013. Pijat dan Senam Untuk bayi dan Balita. Yogyakarta : Brilliant
Books.
Dewi, V (2013) Asuhan Neonatus, Bayi, Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
Dinkes Provinsi Aceh, (2018) Profil Kesehatan Aceh 2017. [Internet], Tersedia
dalam: <http://www.dinkes.acehprov.go.id> [Diakses 10 Januari 2019]
(2016) Profil Kesehatan Aceh 2015. [Internet], Tersedia dalam:
<http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVINSI_2015/01_Aceh_2015.pdf> [Diakses 15 Januari 2019]
Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes; 2017
Kemenkes RI. 2010. Menkes Resmikan Rumah Pemulihan Gizi
Balita.www.depkes.go.id (diakses tanggal 2018)
Kusyairi. 2008. Panduan Senam Bayi. Jakarta : Puspa Swara
Masturoh, I, Anggita, N., (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi I, Jakarta:
Kemenkes RI
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Penerbit Erlangga.
SKDI, 2012.Survey Demografi Kesehatan Indonesia.Jakarta (diakses pada tanggal 02
Maret 2021).Didapat dari http://chnr.org/pelatihan demografi/SKDI-
2012.
Subakti. 2011. Panduan Pintar Pengasuh Bayi Minggu Per Minggu. Jakarta : EGC
Sugiono. (2007) Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Alvabeta
Wulan Margiana, IS Muflihah (2018) Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan
dan Keperawatan 11 (2), 29-31Pengaruh Baby Spa Terhadap Kenaikan
Berat Badan Bayi Di Rumah Sehat Kita Purwokerto Tahun 2019
WHO. (2015). World Health Statistic Report. Geneva: World Health Organization;
2015

42
WHO. (2018) Maternal Mortality. [Internet], Tersedia dalam:
<https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality>
[Diakses 8 Januari 2019]

43
Dokumentasi Penatalaksanaan Baby Gym

44
SOP BABY GYM

PENGERTIAN Baby gym adalah suatu bentuk permainan gerakan pada

bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan

serta kemampuan pergerakan bayi secara optima.


TUJUAN 1. Gerakan tahap 1 bertujuan untuk menguatkan otot

lengan bawah, otot punggung, dan kontrol kepala.

Gerakan ini mempersiapkan bayi untuk merangkak.

2. Gerakan tahap 2 bertujuan untuk mempersiapkan

bayi agar mampu berguling dan duduk.

3. Gerakan tahap 3 bertujuan untuk menguatkan otot

perut dan punggung, menambah kepercayaan diri

bayi, mempersiapkan keseimbangan ke posisi

duduk, dan memelihara sikap duduk yang sempurna.


MANFAAT 1. Mendorong intelegensi yang kompleks untuk bayi,

termasuk belajar mengkoordinasi.

2. Menguatkan otot-otot dan juga sendi-sendi pada

bayi sebagai persiapan bayi unruk duduk, berdiri,

dan berjalan.

3. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak.

4. Mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan

lingkungannya.

5. Memantau perkenbangan dan mengenal otot-otot,

45
tulang serta berbagai variasi gerakannya.

6. Meningkatkan kewaspadaan.

7. Meningkatkan system imunitas tubuh

8. Memperlancar peredaran darah.


WAKTU Dilakukan pagi atau sore hari

Lama melakukan baby gym sekitar 10-15 menit/hari


TEMPAT Tempat yang tenang, bersih dan menjaga kehangatan bayi
ALAT Matras/kasur tipis yang empuk
PERLU 1. Senam bayi dilakukan saat bayi dalam keadaan sehat

DIPERHATIKAN 2. Jangan melakukan senam bayi jika bayi dalam

keadaan lapar, lelah, baru, selesai makan, atau

bangun tidur.

3. Gunakan waktu khusus untuk anda berdua sekitar 20

menit. Jika bayi mulai memperlihatkan rasa tidak

suka, berhentilah dan berikan pujian atau perlakuan

menyenangkan

4. Lakukan observasi untuk mengetahui gerakan yang

mudah dan dan yang masih sulit di lakukan

5. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sama setiap

melakukan aktivitas agar bayi lebih mudah

memahami

6. Senam dapat dilakukan dua kali sehari atau kapan

saja jika bayi siap.


GERAKAN BABY Setiap gerakan dilakukan 4-6 kali

46
GYM UNTUK a. Tahap 1

BAYI USIA 4-6 1) Tengkurapkan bayi sampai batas ibu, pegang

BULAN punggungnya. Bayi akan meluruskan lengan ke

depan dan mengangkat kepala.

5) Bayi tidur tengkurap di lantai. Tekan panggul bayi

agar sejajar dengan lantai. Bayi akan berusaha

mengangkat perutnya dengan bertumpu pada kedua

tangannya.

6) Dengan posisi yang sama, pegang panggul, perut

dan pinggang bayi. Bayi akan mencoba meluruskan

lengan dan mempertahankan keseimbangan.

7) Posisi sama seperti 3. Namun tingkatkan gerakan

dengan mengurangi pegangan ibu kea rah panggul.

b. Geakan 2

Posisi awal: ibu duduk bersila, bayi duduk di pangkuan

ibu dengan posisi punggung bayi di perut.

1) Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat

lengan kiiri keatas, lakukan bergantian dengan

lengan kanan.

2) Pegang lengan bawah bayi deengan lembut. Angkat

lengan ke samping sejajar bahu.

47
3) Ulur lengan bayi ke arah belakang sesuai

kemampuan bayi.

4) Pegang lengan bawah bayi, gerakkan ke atas dan

lakukan gerakan memutar punggung ke kanan dan

kekiri sampai tangan lurus ke samping. Usahakan

punggung bayi tetap lurus.

Tujuan gerakan untuk mempersiapkan bayi agar

mampu berguling dan duduk.

c. Gerakan 3

1) Bayi terlentang, pegang tungkai bawah bayi.

Gerakkan ke arah wajah bayi. Tahan posisi ini

selama dua detik. Lalu luruskan kedua kaki kembali.

2) Bayi terlentang, letakkan tangan bayi pada wajah

ibu, lalu berikan ciuman pada kedua telapak tangan

bayi.

3) Bayi terlentang, bantu untuk mengulurkan kedua

kakinya kea rah mulut, biarkan tangannya

memegang kedua kaki dan menariknya kearah

mulut.

4) Ibu tidur terlentang dengan kedua paha lurus pada

lantai. Letakkan bayi lurus pada lutut ibu. Pegang

48
pergelangan tangan bayi. Tekuk kedua kaki ibu

kearah perut dan letakkan lengan bayi di depan

tubuh  ibu. Selanjutnya, tarik lengan bayi kearah

samping

5) Ibu duduk berlutut, bayi duduk dipangkuan ibu

dengan kedua telapak kaki ditemukan. Letakkan

lengan ibu dibawah ketiak bayi dan genggam kedua

kakinya. Selanjutnya, ibu berlutut dengan

mengangkat bayinya kearah atas. Lakukan gerakan

ini sampai tiga kali.

6) Dudukkan bayi dengan satu kaki ke depan dan satu

kaki ke belakang. Dorong panggul bayi sehingga

bayi melakukan gerakan menarik ke depan.

SURAT BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

49
Saya yang bertandangan dibawah ini adalah mahasiswa program sarjana
Stikes Mitrahusada Medan:

Nama : Maulina Sukma

NPM : 2019201366

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Penatalaksanaan Baby


Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan Pada Bayi Di Era Covid 19 Di Pmb Hastuti
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021”

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan pada
bayi setelah dilakukan baby gym.

Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan ibu sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan akan akan dijaga dan
hanyadigunakan untuk kepentingan penelitiansaja. Jika ibu tidak bersedia menjadi
responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,
maka kami memohon kesediaan ibu untuk menandatanganilembar persetujuan ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimalasih.

Hormat Kami,

(Maulina Sukma)

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

50
Judul : Penatalaksanaan Baby Gym Terhadap Stimulasi Pertumbuhan

Pada Bayi Di Era Covid 19 Di Pmb Hastuti Kecamatan

Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021

Peneliti : Maulina Sukma

NIM : 2019201366

Bahwa saya diminta berperan serta dalam penelitian ini sebagai

responden. Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tujuan penelitian ini. Saya telah

mengerti dan peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang saya

berikan.

Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela tanpa ada

unsure paksaan dari siapapun, saya menyatakan:

“Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini”

Responden

(,,,,,,,,,,,,,,,,)

LEMBAR OBSERVASI

51
I.Data Demografi No. Responden :

Umur Bayi :

Jenis Kelamin : ( ) Laki- laki ( ) Perempuan II.

II.Lembar Observasi

Umur Gerakan Kasar Dilakukan Gerakan Halus Dilakukan


1 bulan Kepala terangkat 45° Mengikuti ke

garis tengah
2 bulan Kepala terangkat 90° Duduk Mengikuti

kepala tegak lewat garis tngh


3bulan Menumpu badan pada Kaki Memegang icik-

icik
4 bulan Dada terangkat menumpu pd Tangan

lengan bersentuhan

Menatap benda

180
5 bulan Membalik Mengamati

manik-manik
6 bulan Bangkit kepala tegak Meraih

Menggaruk

manik-manik

Memindahkan

kubus
7 bulan Duduk tanpa pegangan Mencari benang

52
Menggaruk

manik-manik

Memindahkan

kubus
8 bulan Berdiri dengan pegangan Mengambil 1

kubus
9 bulan Bangkit untuk berdiri Memegang dgn

ibu jari
10 Bangkit terus duduk Membentukkan

bulan 2 kubus
11 Berdiri 2 detik Menaruh kubus

bulan di cangkir
12 Berdiri sendiri Mencoret coret

bulan Membungkuk kmd. Berdiri

Berjalan dgn baik

Data Statistik

Frequencies
Output created 27-juni-2021 13:35:00
Dataset0
Comments Active Dataset <none>
<none>
Filter <none>
Input Weight
Split file 30
N of Rows in Working Data User-defined missing

53
File values are treated as
missing.
Statistics are based on
Devinision of missing all cases with valid
data.
Missing value Handing FREQUENCIES
VARIABLES=pretest
Cases Used posttest
/NTILES=4
/STATISTICS=
STDDEV MEAN
MEDIAN MODE
Syntax
/FORMAT=LIMIT(10)
/ORDER=ANALYSIS.

Processor Time 00:00:00:00


Resources
Elapsed Time 00:00:00:00

Statistics
Pretest Postest

N Valid
Missing
Mean 30 30
Median 0 0
Mode
Std.Deviation 1.90 2.20
2.00 2.00
Percentiles 25
50 2 2
75
548 407

54
2.00 2.00

2.00 2.00

2.00 2.00

Frequency Table

Pretest
Frequency percent Valid Cumulative
percent Percent
Caution 6 20.0 20.0 20.0
Normal 21 70.0 70.0 90.0
3 10.0 10.0 100.0
Advance
Total 30 100.0 100.0

Posttest
Frequency percent Valid Cumulative
percent percent

55
Normal 24 80.0 80.0 80.0
Advance
Total
6 20.0 20.0 100.0

30 100.0 100.0

NPar Tests

One Sample Kolmogorov-Smimov Test

Hasil test Umur


N 60 60
2.0500 1.5000
Normal Parameters Mean
Std. Devisition .50169 .50422
Absolute
.390 .339
Positive
Negatif .390 .339
Most Extreme Diferences
-.360 .-.339

56
Kolmogorov-Sarimov Z 3.019 2.628
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000 .000

a. Test distribution is Normal,

b. Calculated from data

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Means Rank Sum of Rank


Negative Rank O° .00 .oo
Positive Rank 9° 5.00 45.000
Posttest-pretest Ties 21°
Total 30
a. posttest < pretest
b. posttest > pretest
c. posttest = pretest

Test Statistics °

Posttest-pretest
Z -3.000°
Asymp. Sig (2 tailed) .003
a. wilcoxone signed ranks test
b. based on negative ranks

57
Master Tabel

No Jenis Umur bayi Pertumbuhan bayi Umur Pertumbuhan


Kelamin sebelum sebelum baby bayi bayi sesudah
baby gym gym(pretest) setelah baby gym
baby gym (posttest)
1 1 3 2 4 2
2 1 3 2 4 2
3 2 3 2 4 2
4 2 4 3 5 3
5 1 4 3 5 3
6 1 4 1 5 2
7 1 4 1 5 2

58
8 1 4 2 5 2
9 2 4 2 5 2
10 2 4 2 5 2
11 2 4 2 5 2
12 2 4 2 5 2
13 2 4 2 5 2
14 2 4 2 5 2
15 2 4 2 5 2
16 1 5 1 6 2
17 1 5 1 6 2
18 1 5 3 6 3
19 1 5 2 6 3
20 2 5 2 6 2
21 2 5 2 6 2
22 2 5 2 6 2
23 2 5 2 6 2
24 2 5 2 6 2
25 1 6 2 7 2
26 1 6 1 7 2
27 2 6 1 7 2
28 2 6 2 7 3
29 2 6 2 7 3
30 2 6 2 7 2

Keterangan : umur : Dalam Hitungan Bulan


Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Pretest dan posttest : 1. Caution
2. Normal
3. Advance

59
60

Anda mungkin juga menyukai