Anda di halaman 1dari 14

SUMMARY PRAKTIKUM 2

KELOMPOK 5
Nur Alifia Gardiantini Putri 240210180005
Ellisabeth Nadya Gunawan 240210180039
Amanda Karistael Novita S. 240210180043
Safira Azka Rahmani S. 240210180044
Mitha Rosalia Salikim 240210180051
Farah Nabila Tyano 240210180056

Makanan Tradisional Tempe (Kelompok 1)


Makanan tradisional adalah makanan yang dibuat dengan bahan campuran dan bahan
secara tradisional dan berkembang di daerah spesifik dan diolah dari resep yang telah lama dikenal
oleh masyarakat setempat dengan sumber bahan local serta memiliki citarasa yang khas dan sesuai
dengan selera masyarakat setempat. Makanan tradisional dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu: makanan tradisional yang hamper punah (contoh: entog-entog, getas, cethot,
hawuk-hawuk), makanan tradisional yang kurang populer (contoh: lemet, bajigur, wedang tahu),
dan makanan tradisional yang populer/tetap eksis (contoh: gudeg, surabi, sate klathak, gatot,
emping melinjo, tempe benguk, thiwul).
Makanan tradisional memiliki karakteristik, yaitu: resep makanan yang turun-temurun,
penggunaan alat tradisional tertentu dalam pengolahan masakan tersebut, teknik olah makanan
yang harus dilakukan untuk mendapatkan rasa dan rupa yang khasa dari suatu masakan. Namun
kriteria makanan tradisional yang biasa dikonsumsi masyarakat berdasarkan golongan suku bangsa
dan wilayah spesifik adalah, diolah menurut resep turun-temurun, diolah dari bahan makanan yang
tersedia setempat, rasa dan tekstur yang memenuhi selera anggota khusus keluarga bersangkutan.
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional yang memiliki potensi sebagai makanan
fungsional karena tempe memiliki zat gizi yang sangat banyak. Kelebihan tempe sebagai makanan
tradisional adalah teknik pembuatannya yang sederhana, harganya yang murah, distribusi
pemasaran yang luas, sebagai sumber penghasilan, rasanya yang enak, kandungan gizi yang tinggi
(sumber protein, kaya akan kalsium dan vitamin K, mengandung antioksidan, mengandung
vitamin B3, mengandung senyawa antibiotic, sumber vitamin B12, dan kaya akan serat), dan dapat
diolah menjadi berbagai produk pangan lainnya (seperti tempe bacem, tempet mendoan, tempe
penyet, tempe kering, dll). Kekurangan pada tempe adalah dibutuhkannya banyak kedelai, harga
kedelai yang meningkat, antibiotik pada tempe dapat membunuh bakteri baik dalam tubuh, pada
pembuatan tempe dapat terkontaminasi oleh zat dan mikroba berbahaya, dan umur simpan yang
pendek.
Tempe dapat diunggulkan dalam standar internasional. Salah satu upaya Indonesia dalam
mengunggulkan tempe adalah dengan membentuk Rumah Tempe Indonesia (RTT). Standar
pembuatan tempe di RTT menggunakan bahan baku pilihan dan berorientasi ekspor, lebih
berkelas, dan higienis. Dan memiliki target selanjutnya yaitu mendirikan Pusat Penelitian Tempe
Dunia (World Tempe Research Center). Ekspor tempe skala kecil telah dilakukan sewaktu-waktu.
Hal ini disebabkan oleh permasalahan utama pada tempe, yaitu tiadanya standar internasional
untuk kualitas, daya tahan, dan kandungan tempe.
Banyak produk pangan yang diproduksi oleh suatu negara yang dapat dengan mudah
terkenal dan tersebar di negara lain. Hal ini dikarenakan negara yang memproduksi produk tersebut
memiliki komunitas besar di luar negeri yang menyukai kuliner tersebut. Produk luar yang dapat
diterima dengan mudah oleh konsumen dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: produk
yang disajikan memiliki kualitas yang baik dengan harga yang sebanding, memiliki kemasan yang
menarik, memiliki banyak inovasi, dan lokasi pemasaran yang memadai.

Makanan Tradisional Rendang (Kelompok 2)


Rendang merupakan makanan yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Redang
adalah teknik memasak dengan panas selama waktu yang lama. Sejak dulu, menghidangkan
rendang pada acara adat bahkan untuk makanan sehari-hari sudah menjadi tradisi bagi masyarakat
Minang. Seni memasak rendang kemudian berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu.
Kedatangan orang India dan Arab juga menjadikan rendang dikenal oleh masyarakat di luar
Indonesia. Variasi rendang juga bermunculan seperti rendang ayam, bebek, hati, telur, paru, dan
ikan. Pemerintah mendaftarkan rendang sebagai warisan budaya Indonesia kepada UNESCO pada
2010. Pengukuhan rendang sebagai budaya asli nusantara membuat lahirnya inovasi rendang agar
semakin dikenal secara internasional.
Rendang memiliki beberapa jenis, yaitu rendang basah (kalio), rendang kering dan rendang
semi basah. Rendang memiliki karakteristik, yaitu memiliki rasa gurih dan aroma yang berasal
dari berbagai macam rempah-rempah, memiliki warna cokelat terang keemasan atau cokelat gelap
kehitaman, serta daya simpannya 3 – 9 bulan. Komposisi rendang antara lain daging sapi, bumbu
rendang lengkuas, kunyit, jahe, cabe, bawang merah, bawang putih dan serai, penyedap
rasa/monosodium glutamate (MSG), santan, garam, minyak, air. Proses pembuatan rendang terdiri
atas proses gulai, kalio dan rendang. Pada proses gulai, daging yang dimasak masih memiliki kuah
yang cukup banyak. Gulai yang telah dipanaskan selama waktu yang lama, masih berkuah namun
masih basah disebut kalio. Proses rendang merupakan proses terakhir dimana kalio dimasak lagi
selama waktu yang lama sehingga menjadi tidak terlalu basah atau bahkan kering.
Penyebab munculnya inovasi rendang antara lain kebutuhan konsumen, perkembangan
teknologi, menciptakan pasar baru di masyarakat, peluang bisnis dan ketersediaan bahan.
Konsumen membutuhkan makanan yang praktis dan instan sehingga dibuatlah rendang instan.
Perkembangan teknologi membuat kualitas rendang terus ditingkatkan melalui inovasi produk.
Produk inovasi rendang juga dapat menciptakan pasar baru di tengah masyarakat misalnya karena
harga yang lebih murah dibanding produk kompetitor. Hal ini juga dapat menjadi peluang bisnis
di tengah masyarakat. Ketersediaan bahan menyebabkan adanya modifikasi masakan yang terus
berkembang, jenis masakan rendang memiliki beberapa macam dan nama sesuai bahan utama yang
digunakan seperti rendang ayam, rendang jengkol, rendang telur, rendang jamur, rendang bebek,
rendang ikan, dan lainnya.
Jenis inovasi rendang yang pertama adalah modifikasi kemasan, yaitu dengan mengemas
rendang dalam kemasan praktis sehingga konsumen hanya perlu memanaskan kembali rendang
yang sudah jadi bahkan ada rendang yang siap untuk dimakan. Contoh merek produk rendang
dengan modifikasi kemasan ini: DB Foods, Mangano, dan MT Farm. Jenis inovasi kedua adalah
pembuatan produk bumbu rendang instan, seperti bumbu rendang Indofood, Sasa bumbu rendang,
dll. Jenis inovasi ketiga adalah variasi rendang yang terbuat dari bahan utama selain daging sapi
seperti rendang ayam, rendang jengkol, rendang telur, rendang jamur, rendang bebek, rendang
ikan, dll.
Rendang memiliki keunggulan, yaitu menggunakan bumbu alami yang sekaligus dapat
berperan sebagai pengawet alami, bumbu rendang memiliki aktivitas antimikroba, dan rendang
telah dinobatkan sebagai World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi
CNN International tahun 2011 serta pernah menduduki peringkat pertama dalam kategori kuliner
terbaik di dunia versi CNN Travel. Sedangkan kelemahan rendang, yaitu proses pembuatannya
membutuhkan waktu lama dan menggunakan santan yang apabila dikonsumsi berlebih akan
berbahaya bagi kesehatan.
Produk yang mirip rendang dari luar Indonesia dan telah mendunia adalah sushi (Jepang),
Lasagna (Italia) dan Dimsum (Hongkong). Produk pangan tersebut dapat dikenal di level
internasional karena termasuk makanan fungsional. Selain itu, pembuat produk tersebut ahli dalam
memperhatikan tren, kebutuhan, keinginan dan selera konsumen. Faktor lainnya adalah kesesuaian
harga dengan mutu produk serta dapat bersaing dengan produk lain.
Strategi yang dapat diberikan agar produk rendang dikenal di level internasional, yaitu membuat
perencanaan yang matang dan strategis, melakukan pengembangan dan perbaikan kualitas produk,
melakukan segmentasi pasar untuk efektivitas pemasaran, mengevaluasi daya tarik setiap segmen
pasar, mengetahui penempatan produk dan penyesuaian produk, serta melakukan standarisasi dan
kustomisasi.

Makanan Tradisional Gudeg (Kelompok 3)


- Gudeg merupakan makanan tradisional khas Yogyakarta
- Diambil dari Bahasa jawa yaitu “hangudek” memiliki arti proses mengaduk
- Memiliki beberapa bahan utama seperti nangka muda, santan, bawang merah, kemiri, garam, gula
kelapa, daun salam, lengkuas, bawang putih, ketumbar
- Terdiri dari beberapa jenis, yaitu gudeg kering, gudeg basah, gudeg Solo, dan gudeg manggar
- Umumnya gudeg dikemas dengan menggunakan besek, daun pisang, kardus dan kendil
- Seiring dengan perkembangan zaman, muncul ide untuk menjadikan gudeg sebagai makanan
kalengan agar tidak cepat basi.
Sejarah Gudeg
Gudeg pertama kali ditemukan pada tahun 1819 pada jaman mataram kuno. Gudeg adalah
makanan tradisional khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda, areh, daging aya, telur,
kacang tolo, dan krecek kulit.
Perkembangan gudeg
- Perkembangan gudeg dimulai dari manajemen Gudeg Bu Tjitro mendapatkan lisensi dari LIPI
Yogyakarta
- Gudeg menggunakan kemasan kaleng untuk memperpanjang masa simpan.
- Gudeg kaleng Bu Tjitro juga telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
- Gudeg kaleng Bu Tjitro sudah dipasarkan di seluruh Indonesia
Kelebihan gudeg
- Gudeg telah menjadi menu makanan harian bagi masyarakat Yogyakarta secara turun temurun.
- Gudeg merupakan salah satu makanan Nostalgic Gustatory. Nostalgic Gustatory adalah
bagaimana makanan bisa memunculkan suatu kenangan yang luar biasa.
- Bahan baku gudeg yaitu buah nangka mudah didapatkan.
- Gudeg sebagai makanan khas Kota Yogyakarta turut dilestarikan oleh masyarakatnya dengan
menurunkan resepnya dari generasi ke genarasi.
- Gudeg memiliki harga yang murah juga memiliki rasa yang cocok untuk lidah orang Jawa.
Kekurangan gudeg
- Gudeg adalah jenis makanan yang cukup rumit pembuatannya karena waktu pembuatannya yang
cukup lama dan tidak praktis.
- Gudeg merupakan makanan comfort food, yaitu sebagai makanan pemuas keinginan dan tidak
memiliki fungsi lain. Ini tidak seperti makanan lain yang dari sisi gizi dan kesehatan selalu
diperhatikan.
- Gudeg basah memiliki kekurangan yaitu tidak bisa bertahan lama dan tidak bisa dibawa dalam
perjalanan jauh karena mudah basi.
Aspek-aspek Munculnya Inovasi Gudeg
1. Memenuhi Permintaan Konsumen
2. Orientasi teknologi
3. Mengangkat citra makanan tradisional khas daerah di Nusantara
Inovasi Gudeg
- Kemasan
Dikemas dengan kaleng sehingga awet tanpa diawetkan
- Cita rasa
Gudeg yang biasanya memiliki cita rasa manis, diberi variasi rasa menjadi super pedas gurih yaitu
gudeg mercon oleh Bu Tinah. Hal ini untuk mencegah konsumen jenuh dengan rasa gudeg yang
manis
- Gudeg vegetarian
Gudeg ini disajikan tanpa daging, proses pemasakannya pun dipisahkan dan tanpa kuah kaldu.
- Perpaduan jenis makanan lain
Gudeg yang biasanya disajikan dengan nasi,
mulai dikembangkan menjadi isian bakpao oleh Uma Guma yang memiliki usaha dimsum.
Sebab makanan tradisional mendunia
- Adanya dukungan penuh dari pemerintah
Membuat inovasi baru

Makanan Tradisional Tape (Kelompok 4)


Tape merupakan makanan khas Jawa Barat. Karakteristik tape yaitu rasa manis, sedikit
asam, sedikit beraroma alkohol, tekstur lembut, dan empuk. Tape merupakan produk inovasi untuk
mencegah kebusukan dari tidak terpakainya singkong melalui proses fermentasi. Kandungan gizi
yang dimiliki oleh tape yaitu tinggi karbohidrat, kalsium, dan vitamin B1.
Faktor adanya inovasi:
- Upaya pelestarian makanan tradisional
- Menciptakan pasar baru
- Umur simpan yang relatif singkat
- Persaingan ketat dengan produk modern
- Perubahan selera masyarakat
Jenis Inovasi Tape:
- Rasa: buah-buahan
- Bentuk: munculnya olahan baru seperti minuman, bolu kuku, keripik, dll
- Kemasan: plastik, vakum, pengalengan
Jenis inovasi yang muncul dengan bahan dasar tape:
- Schotel tape: Karakteristiknya rasa manis sedikit gurih, tekstur lembut, warna kuning, aroma khas
tape. Biasanya schotel terbuat dari susu, makaroni, daging dan keju
- Nugget tape: Karakteristiknya rasa manis, asam, dan asin, teksttur krispy, warna kucing
kecoklatan, aroma khas tape. Biasanya nugget terbuat dari daging ayam dan tepung dengan bahan
pengawet yang dicetak.
- Bolu tape: Karakteristiknya rasa manis khas tape, tekstur lembut, warna kuning kecoklatan, aroma
khas tape dan sedikit etanol. Bolu merupakan kue berbahan dasar tepung, gula, dan telur.
Faktor gagalnya tape di pasaran:
- Perencanaan strategi pemasaran yang kurang
- Target pasar terlalu lebar
- Harga mahal
- Perencanaan finansial kurang
- Pemahaman inobasi produk kurang
- Kurangnya antusiasme masyarakat terhadap makanan tradisional
Cara mengatasi kegagalan:
- Markteing information system
- Capitalizing oppurtunity
- Segmentation and targeting
- Positioning
- Delivery
- Produck/ Service Differentiation
- Promotion Creativity
Tape mempunyai potensi untuk memasuki pasar internasional karena mudah divariasikan
dan diaplikasikan. Proses pembuatan tape dengan fermentasi mampu memperpanjang umur
simpannya seperti kimchi secara alami serta kandungan probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Cita rasa tape yang unik.

Makanan Tradisional Bakpia (Kelompok 6)


Bakpia merupakan makanan khas dari Koya Yogyakarta yang merupakan akuturasi dari
makanan china. Makanan ini dibawa dari China ke Yogyakarta pada tahun 1940 oleh Kwik Sun
Kwo. Bakpia kemudian mulai diproduksi oleh produsen local pada tahun 1980 dengan merk
dagang mengunakan nomor rumah. Inovasi pada bakpia dilakukan dengan variasi bahan baku, cita
rasa, tekstur, teknik pengolahan, ukuran, warna, bentuk, kemasan dan cara pemasaran. Inovasi
bakpia yang banyak beredar sekarang diantaranya adalah Bakpia Kukus Tugu Jogja, Bakpia
Princesscake, Bakpiapia, Bakpia Bekatul, Bakpia Obong, Bakpia Wong Jogja, Bakpia Anda dan
Bakpia Juara Satoe.

Bakpia memiliki kebelihan dan kekurangan. Kelebihan bakpia antara lain yaitu bahan baku
mudah didapatkan, harga produk cukup terjangakau, produk tidak mengandung pengawet, aroma
kuat dan tahan lama serta banyaknya variasi merk dan rasa. Kekurangan bakpia yaitu produk yang
tidak konstan, keberlangsungan usaha tergantung stabilitas harga bahan baku, umur simpan yang
pendek, minimnya inovasi kemasan.

Produk pangan luar negeri yang menyerupai bakpia yaitu roti Hwangnam-ppang, kue tok,
momiji manju dan kue bulan. Roti Hwangnam-ppang adalah makanan yang berasal dari Kota
Gyeongju, Korea selatan yang terbuat dari tepung beras dengan isian kacang merah. Kue tok
merupakan kue berwarna merah, berbentuk bulat/oval yang berasal dari China. Kue ini terbuat dari
campuran tepung ketan dan beras serta memiliki isian rasa kacang hijau. Momiji Manju adalah
berasal dari Kota Hiroshima, Jepang yang berbentuk seperti daun maple, memiliki isian kacang
merah/kacang hijau dan gula di dalamnya. Kue bulan berasal dari China, kue ini terbuat dari
campuran tepung beras dan tepung terigu serta berbentuk bulat. Pada umumnya kue ini berisi pasta
kacang merah, lotus seed paste, black beans, jajube paste dan five kernel.

Makanan Tradisional Cilok (Kelompok 7)


Makanan tradisional atau makanan lokal adalah salah satu identitas suatu kelompok
masyarakat di daerah yang sangat mudah untuk ditemukan dan mudah dikenali. Salah satu
makanan tradisional khas Jawa Barat adalah Cilok yang berasal dari kata “aci dicolok” dan
berbahan dasar tepung kanji, bawang putih, telur, dan campuran daging sapi atau ayam. Pembuatan
cilok yang masih dilakukan secara tradisional menunjukkan bahwa cilok memiliki potensi untuk
dikembangkan dan dimodifikasi menggunakan teknologi yang tersedia saat ini. Inovasi Cilok yang
telah dilakukan berdasarkan beberapa aspek diantaranya,
- Warna
Cilok yang umumnya memiliki warna putih saat ini telah diinovasikan berwarna warni.
Cilok pelangi memiliki berbagai macam warna mulai dari warna merah, kuning, hingga hijau yang
berasal dari penambahan bahan tambahan pangan berupa pewarna yang aman untuk dikonsumsi.
Warna cilok pelangi yang beragam tersebut dapat dijadikan keunggulan produk inovasi cilok agar
konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut.
- Komposisi Bahan Isian
Produk inovasi cilok selanjutnya dikembangkan dengan menambah bahan isian ke dalam
adonan cilok yang telah dibuat untuk menambah cita rasa dari cilok tersebut. Bahan isian yang
sering ditambahkan tersebut adalah keju, telur, dan daging ayam. Produk inovasi cilok tersebut
selain memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, juga memiliki rasa yang bervariasi yang
didapatkan dari bahan isiannya.
- Bahan Baku Tambahan
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan cilok adalah tepung tapioka yang
ditambahkan dengan bahan tambahan tertentu seperti bawang putih dan merica untuk
menghasilkan tekstur kenyal dan rasa khas cilok. Tekstur yang kenyal tersebut dapat ditingkatkan
dengan menambahkan bahan lain dalam pembuatan adonan cilok tanpa mengubah rasa khas dari
cilok tersebut. Inovasi yang telah dilakukan adalah penambahan rumput laut ke dalam adonan cilok
sehingga teksturnya menjadi lebih kenyal. Upaya peningkatan kandungan gizi cilok juga telah
dilakukan dengan penambahan bahan baku tinggi protein ke dalam adonan cilok tersebut. Produk
inovasi cilok tinggi protein tersebut dikembangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lestari
& Adi (2016), yang menambahkan ikan lele dan isolat protein ke dalam cilok tersebut sehingga
didapatkan formulasi cilok dengan kandungan protein yang tinggi namun masih perlu ditingkatkan
daya terima konsumennya.
- Cara Pengolahan
Umumnya cilok dibuat dengan cara merebus adonan. Beberapa produk inovasi cilok yang
telah dikembangkan saat ini melakukan modifikasi pada tahap perebusan adonan dan
menggantinya dengan proses pengukusan sehingga dihasilkan cilok kukus. Selain itu juga telah
dikembangkan cilok goreng dan cilok bakar.
Produk luar negeri yang memiliki karekteritik seperti cilok dan telah mendunia adalah
Tteokbokki, atau yang biasa dibaca topokki. Makanan ini merupakan makanan khas Korea yang
terbuat dari tepung beras, berbentuk silinder padat dan panjang yang dimasak dengan bumbu
gouchujang yang pedas dan manis. Topokki di Negara asalnya dapat ditemui dengan mudah
ditemui di pinggir jalan seperti halnya cilok sehingga dikenal juga dengan sebutan street food.
Meskipun begitu keberadaan topokki dapat juga ditemui pada mall, restoran, ataupun rumah
makan, berbeda dengan cilok yang sampai saat ini masih sulit ditemui ditempat-tempat tersebut.
Popularitas topokki dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti rasa, inovasi, promosi, serta adanya
dukungan pemerintan. Topokki memiliki rasa yang pedas dengan sedikit rasa manis dan sedikit
asam yang dapat diterima oleh orang-orang di berbagai Negara. Inovasi pengembangan produk
topokki juga dilakukan untuk menghasilkan topokki dengan umur simpan yang panjang serta dapat
didistribusikan ke berbagai tempat bahkan diekspor ke luar negeri. Pemenuhan sertifikasi seperti
sertifikat halal juga dilakukan untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, kegiatan
promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan topokki dilakukan secara massive untuk
memperkenalkan topokki melalui film, drama, ataupun fenomena yang disebut korean wave.
Korean Wave merupakan fenomena budaya pop ataupun budaya popular Korea yang mengalami
penyebaran melalui media ke negara-negara lainnya. Penyebaran ini dimulai dengan penyebaran
drama-drama Korea yang selanjutnya diikuti oleh musik, dan juga gaya hidup masyarakat Korea.
Beberapa upaya agar Cilok juga dapat memasuki pasar global diantaranya
- Mengikuti perkembangan keinginan konsumen secara rutin dan lebih detail.
- Memberikan lebih banyak kemudahan dibandingkan produk lainnya
- Secara rutin berikan berbagai penawaran yang sangat menarik
- Selain memberikan layanan yang optimal, berikan pula pengembangan kualitas produk yang
sesuai dengan keinginan target market.
Ketahui dengan lebih bijak apa saja yang sebenarnya masih menjadi kekurangan produk jika
dibandingkan dengan competitor

Makanan Tradisional Pempek (Kelompok 8)


Pempek merupakan kudapan khas Palembang dengan bahan utama yang terdiri dari daging
ikan tenggiri cincang dan sagu dengan kuah cuka yang rasanya asam, manis, dan pedas. Pempek
memiliki beberapa variasi seperti, pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek adaan (dadak),
pempek lenggang, pempek model, pempek tahu, pempek pastel, pempek kulit, dan pempek
kerupuk.
Pempek merupakan makanan tradisional dengan popularitas yang cukup tinggi yang
banyak diminati oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Pempek umumnya dibuat dengan
menggunakan ikan tenggiri dan ikan belida, namun bahan baku ikan tersebut saat ini semakin sulit
untuk diperoleh, harga ikan-ikan tersebut juga semakin mahal. Seiring berjalannya waktu bahan
baku ikan tenggiri dan belida diganti menggunakan ikan barracuda, ikan gabus, dan ikan teri. Ikan
barracuda memiliki tekstur dan rasa daging yang mirip sama dengan ikan tenggiri dan ikan belida.
Pempek merupakan produk yang bersifat semi basah sehingga umur simpan dan
distribusinya sangat terbatas (sekitar 3 hari pada suhu kamar). Penyimpanan lebih dari 3 hari akan
menyebabkan terbentuknya lendir pada permukaan produk dan merubah citarasa. Salah satu
inovasi pada produk pempek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan umur simpan dan
memperluas distirbusi atau pemasarannya adalah dengan mengurangi kadar air dan mengolahnya
menjadi bentuk kering. Kemasan instan/frozen food kerap ditemukan di pasaran sebagai salah satu
upaya mempertahankan umur simpan dan kualitas produk untuk didistribusikan.
Perkembangan pempek dalam negeri:
- Pempek merupakan pangan tradisional dengan popularitas yang cukup tinggi karena banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia
- Pempek biasa dibuat dengan menggunakan ikan tenggiri dan ikan belida, namun bahan baku ikan
tersebut saat ini semakin sulit untuk diperoleh. Seiring berjalannya waktu bahan baku ikan tenggiri
dan belida diganti menggunakan ikan barracuda, ikan gabus, ataupun ikan teri.
- Pempek merupakan produk yang bersifat semi basah sehingga umur simpan dan distribusinya
sangat terbatas, yaitu hanya bertahan sekitar 3 hari pada suhu kamar. Penyimpanan lebih dari 3
hari akan menyebabkan terbentuknya lendir pada permukaan produk serta merubah cita rasa yang
ditimbulkan. Salah satu inovasi yang diberikan pada pempek untuk meningkatkan daya awet dan
memperluas distribusi atau pemasarannya, yaitu dengan mengurangi kadar air dan mengolahnya
menjadi bentuk kering.
Perkembangan pempek di luar negeri:
- Menurut Mantan Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2016, pempek mulai banyak diminati
oleh masyarakat luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Pempek selalu dipromosikan kepada
wisatawan mancanegara, karena Sumsel rutin menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga
internasional.
- Pada tahun 2020, proses ekspor pempek akan dikirim sebanyak 13 kontainer pempek.
- Pempek yang memiliki sertifikasi halal dan siap ekspor adalah Pempek Honey dan Pempek
Lenggok/Beringin. Pempek Honey adalah salah satu dari tiga pempek pertama yang sertifikasi
SNI sejak tahun 2018, sudah tersertifikasi halal, dan HACCP.
Peluang pempek laku di luar negeri:
- Tingginya minat masyarakat baik dalam negeri maupun dari luar negeri memberikan dampak
positif bagi pedagang ikan dan usaha industri kecil rumah tangga.
- Pempek yang dijual di luar negeri biasanya mengalami proses modifikasi pada komposisinya
karena keterbatasan bahan baku seperti contohnya pempek yang dijual di Inggris, pempek dijual
dengan kuah cuka yang berwarna kekuningan dan tidak hitam seperti biasanya. Untuk memasarkan
produk ke negara lain, perlu dilakukan review kesesuaian antara produk yang akan dijual dengan
pasar setempat, dari sisi segmentasi demografi, psikografi, dan perilaku konsumen.
- Selain itu, pempek juga termasuk ke dalam produk pangan fungsional yang memiliki kandungan
protein yang tinggi, dan kuah cuko yang dijadikan bahan tambahan produk pempek memiliki
manfaat bagi kesehatan.

Makanan Tradisional Serabi (Kelompok 9)


Serabi atau surabi merupakan makanan tradisional Indonesia. Nama surabi berasal dari
Bahasa Sunda, yaitu “sura” yang berarti besar. Serabi terdiri dari dua jenis, yaitu serabi Bandung
dan serabi Solo. Serabi bandung memiliki karakter lebih kering dan padat seperti pancake serta
dapat ditambahkan topping Serabi solo atau serabi notosuman lebih bersifat garing pada bagian
crust atau kerak, namun basah pada bagian tengah dengan cita rasa santan yang cukup kuat.
Perbedaan lainnya serabi solo ditambahkan ketika proses pembuatan berlangsung, sedangkan pada
serabi bandung santan ditambahkan dalam bentuk kuah setelah serabi matang.
Proses pembuatan serabi dimulai dari pembuatan adonan dari tepung terigu atau beras, ragi instan,
baking powder, gula, garam, telur, santan. Adonan diaduk rata, disaring dan didiamkan selama 30
menit, kemudian cetakan serabi dipanaskan. Adonan dituang kedalam cetakan dan masak hingga
matang, lalu ditambahkan topping.
Serabi memiliki kelebihan antara lain teksturnya empuk dan lembut sehingga dapat dikonsumsi
berbagai kalangan, adonannya sederhana, proses masak praktis, dapat divariasikan dengan
beragam topping dan rasa, serta harganya terjangkau. Serabi juga memiliki kekurangan antara lain
memiliki nilai kalori yang sangat besar, teksturnya akan liat jika didiamkan terlalu lama, penjualan
serabi tidak ready to serve, mudah rusak dan penjual serabi tergolong sedikit sehingga jarang
ditemukan.
Permasalahan serabi, yaitu:
- Persaingan produk semakin inovatif
- Proses pembuatan rumit dan butuh keterampilan lebih
- Kurangnya varian rasa
- Tekstur serabi berubah seiring waktu
- Kalori cukup tinggi
- Umur simpan singkat
- Strategi belum tepat
Cara mengatasi permasalahan serabi, yaitu:
- Perlunya inovasi seperti produk serabi instan, varian rasa yang unik dan menarik
- Kemasan yang tepat untuk menjaga kualita serabi
- Srtategi pemasaran yang tepat sehingga bisa bersaing dan survive
- Formulasi bahan dengan kandungan gizi yang lebih sehat dan lengkap
Serabi di Jerman dijual dengan berbagai toping yang diperjualkan oleh seorang kaki yang sering
melihat pembuatannya di Bandung.
Serabi VS Pancake:
Pancake sudah lama dikenal di masyrakat dengan prose pembuatannya yang lebih mudah
dibandingkan serabi. Bahan yang dibutuhkan oleh pancake juga relatif simple dibandingkan serabi.
Beberapa negara mempunyai bentuk dan jenis pancake yang berbeda.

Makanan Tradisional Klepon (Kelompok 10)


Klepon merupakan salah satu jenis produk pangan dan jajanan tradisional semi basah yang
dikenal di masyarakat. Klepon berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Klepon sudah ada di Indonesia
sejak masa Belanda sekitar tahun 1950-an. Klepon memiliki kaarakteristik bentuk bulat, teksturnya
kenyal dan rasanya manis. Kandungan gizi yang terdapat pada 4 buah klepon / 50 gram ini
memiliki jumlah kalori yaitu 50 kal, protein 0,6 g lemak, 2,7 gram, kadar abu 20,1 gram dan air
26 gram. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat yang
membuatnya cenderung menganggap jajanan tradisional adalah makanan yang rendah dan kuno.
Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk pelestarian dengan inovasi agar kue tradisional
klepon tetap mempunyai eksistensi dan dapat bersaing dengan makanan modern lainnya.
Klepon dibuat dengan bahan baku tepung ketan, tepung beras, gula merah, garam, santan
dan kelapa parut. Pati dari tepung ketan dan tepung beras mengakibatkan teksturnya menjadi
kenyal dan lunak. Gelatinisasi terjadi ketika adonan tepung ditambahkan dengan air hangat. Gula
merah memberikan rasa manis pada klepon, bahan ini juga dapat berperan sebagai pengawet pada
makanan. Garam berfungsi menghasilkan rasa asin pada klepon. Santan digunakan untuk
melarutkan adonan sehingga memiliki rasa yang lebih gurih.
Klepon memiliki berbagai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari produk pangan ini
adalah cukup dikenal di negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Brunei sehingga memiliki
peluang untuk bersaing di pasar internasional. Klepon juga mudah untuk dikembangkan menjadi
inovasi baru baik dalam segi rasa, warna dan variasi isian. Selain itu kelpon juga memiliki harga
yang murah. Kekurangan dari produk ini antara lain memiliki umur simpan yang singkat karena
mengandung santan dan dibaluri kelapa parut sehingga mudah menjadi asam dan saat ini minat
masyarakat terhadap pangan tradisional mengalami penurunan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan supaya produk klepon dapat bertahan di pasaran
antara lain memiliki rencana dan standar global yang baik, memperhatikan birokrasi di dalam dan
luar negeri, cita rasa disesuaikan dengan selera pasar dan memenuhi syarat bisnis internasional.
Terdapat beberapa produk global yang memiliki kemiripan jika dibandingkan dengan klepon yaitu
kue ikan bungeoppang dan dango.

Kesimpulan
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang telah lama berkembang secara
spesifik di daerah dan diolah dari resep-resep dan sumber bahan lokal serta bercitarasa relatif
sesuai dengan selerea masyarakata setempat. Pengembangan produk adalah strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen
pasar yang sekarang. Pengembangan produk dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
perusahaan ingin membuat produk yang adaptif pada lingkungan yang dinamis, adanya produk
sejenis yang memicu adanya persaingan, adanya ketertarikan konsumen terhadap produk dimasa
lampau namun tidak efektif jika mempertahankan produk tanpa adanya inovasi, dan orientasi
teknologi. Dalam pengembangan produk pasti terdapat inovasi agar dapat menciptakan produk
yang telah diproduksi menjadi terupgrade dan tidak membosankan namun cirikhas nya tidak
hilang. Makanan tradisional nusantara sangat penting untuk dilestarikan karena selain memiliki
citarasa yang mengundang selera, namun makanan tradisional menyimpan berbagai kearifan lokal
sebagai sumber dan pegangan bagi masyarakat Indonesia. Terdapat strategi yang digunakan agar
produk-produk pangan tradisional Indonesia dapat mendunia dan dikenal di negara luar seperti di
Inovasikan agar umur simpan lama, menggunakan bahan yang berkualitas, kemasan yang menarik,
membuat berbagai promosi agar dapat membangun loyalitas konsumen, strategi promosi harus
tepat sasaran, mengenalkan lebih dalam produk-produk Indonesia Ketika turis mengunjungi
Indonesia, dan warga-warga Indonesia yang berada di Luar negeri ikut mempromosikan produk
ke masyarakar sekitar.

Anda mungkin juga menyukai