Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

3
HKUM4211
Hukum Agraria
NAMA : LILIS OKTAVIANI NANI
NIM : 043178122
PRODI : S1- HUKUM

LEMBAR JAWABAN

Menurut analisis saya cara jual beli tanah menurut hukum adat, hukum
perdata barat, dan UUPA adalah sebagai berikut :

1. Jual Beli Menurut Hukum Adat


Menurut hukum adat (customary law) jual beli tanah bukan merupakan
perjanjian seperti yang dimaksudkan dalam Pasal 1457 Kitab Undang-
Undang. Hukum Perdata tersebut diatas, melainkan suatu perbuatan hukum
yang berupa penyerahan tanah yang bersangkutan oleh penjual kepada
pembeli untuk selama-lamanya pada saat mana pihak pembeli
menyerahakan harganya kepada penjual.
Dalam masyarakat Hukum Adat jual beli tanah dilaksanakan secara terang
dan tunai. Terang berarti perbuatan hukum jual beli tersebut benar-benar
dilaksanakan dihadapan Kepala Adat (customary head) atau Kepala Desa
(village head).
Tunai berarti adanya dua perbuatan yang dilaksanakan secara bersamaan,
yaitu pemindahan hak atas tanah yang menjadi obyek jual beli dari penjual
kepada pembeli dan pembayaran harga dari pembeli kepada penjual terjadi
serentak dan secara bersamaan.

2. Jual Beli Menurut KUH Perdata


a) Jual beli sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata masuk kedalam bagian buku Ketiga mengenai
Perikatan. Sekalipun Buku Ketiga Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata mempergunakan kata Perikatan namun tidak ada satu
pasalpun yang menguraikan apa sebenarnya
yang dimaksud dengan Perikatan. (Setiawan,1987). Beberapa ahli
mendifinisikan tentang perikatan, antara lain:
Subekti yang memberikan pengertian bahwa perikatan adalah
hubungan hukum antara dua orang atau lebih dimana pihak yang satu
berhak menuntut sesuatu dari pihak
yang lain dan memberi hak pada satu pihak
untuk menuntut sesuatu dari pihak lainnya

b) Peralihan Hak Dalam Jual Beli Hak Atas Tanah


(Suatu Tinjauan terhadap Perjanjian Jual Beli dalam Konsep Hukum
Barat dan Hukum Adat dalam Kerangka Hukum Tanah Nasional)
Lex Jurnalica Volume 13 Nomor 3, Desember 2016 280
dan lainnya diwajibkan memenuhi tuntutan
itu;

3. JUAL BELI TANAH MENURUT UUPA


Didalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria istilah jual beli hanya disebutkan dalam Pasal 26 yaitu
yang menyangkut jual beli hak milik atas tanah (land ownership rights).
Dalam pasal-pasal lainnya, tidak ada kata yang menyebutkan jual beli, tetapi
disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan suatu
perbuatan hukum yang disengaja untuk memindahkan hak atas tanah kepada
pihak lain melalui jual beli, hibah, tukar menukar (exchange) dan hibah
wasiat. Jadi, meskipun dalam pasal hanya disebutkan dialihkan, termasuk
salah satunya adalah perbuatan hukum pemindahan dak atas tanah karena
jual beli.

Anda mungkin juga menyukai