Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTIKUM

M.K. SOSIO ANTROPOLOGI PERTANIAN

Bahan Bacaan : 2
(1) Sajogyo dan Pudjiwati Sagyo (Penyunting).2002. Sosiologi Pedesaan
kumpulan Bacaan jilid 1. Yogjakarta : Gadjah Mada Universty Press.
Halaman : 1-23.

(2) Mttulada.2002. Bab XII : kebudayaan Bugis-Makassar,dalam


“Manusia dan kebudayaan”.Koentjaraningrat (Edt). Penerbit
Djambatan. Jakarta. Halaman : 9-29.

(3) Koejaraningrat. 1984. Armopa: Sebuah Desa Peramu Sagu di pantai


utara irian jaya dalam masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. 1984.

Kelompok (6)

Nama NIM
1. BETA DWI SETIWAN ( D1A121067 )
2. BRITNEY CRISTI ( D1A121069 )
3. DIDIN PRAYITNO ( D1A121070 )
4. HERSON ( D1A121073 )
5. LISTI ARFIANI HANIF ( D1A121082 )

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Pertanyaan Praktikum :

Jabarkan ketiga komponen kebudayaan menurut kerangka pemikiran Robert


Redfield di dalam bacaan ! (Buatlah dalam Kerangka matriks/tabel perbandingan
dari ketiga unsur tersebut)

Menurut Robert Redfield, pola kebudayaan mencakup 3 komponen kebudayaan


antara lain :

1. Pola bersikap
Pola bersikap yakni mendapat isi dan pengarahan dari nilai-nilai budaya
(pandangan hidup) serta pola berfikir ( wujud dari kebudayaan ideal)

2. Pola bertindak
Pola bertindak dan kelakuan dalam kegiatan bermasyarakat (wujud
kebudayaan kelakuan atau organisasi )

3. Pola sarana
Pola sarana benda-benda (wujud dari kebudayaan fisik atau teknologi)
Kebendaan pada masyarakat petani desa, dimana telah adanya kemajuan
teknologi dalam pedesaan, yaitu berupa alat-alat pertanian.
1. Adapun penjabaran dari ketiga komponen kebudayaan menurut kerangka
pemikiran Robert Redfield yang kami dapatkan dalam bahan bacaan
praktikum II adalah sebagai berikut :

Tabel perbandingan 3 komponen Robert Redfiel

POLA-POLA KEBUDAYAAN
NO
Pola bersikap Pola bertindak Pola sarana
1. Identifikasi : 1. Sistem kekerabatan; 1. Bentuk desa :

1. - Kebudayaan Bugis -Perkawinan, dalam hal - Desa-desa di Sulawesi


makassar adalah mencari jodoh dalam selatan sekarang
kebudayaan dari kalangan masyarakat merupakan kesatuan-
suku-bangsa Bugis- desanya sendiri, adat kesatuan, gabungan-
Makassar yang Bugis-Makassar gabungan sejumlah
mendiami bagian menetapkan sebagai kampong-kampung
terbesar dari jazariah perkawinan yang ideal : lama,yang disebut baru.
selatan dari pulau Suatu kampong lama,
Sulawesi. Jazariah A). perkawinan yang disebut biasanya terdiri dari
itu merupakan suatu assialang marola sejumlah keluarga
provinsi,ialah (passialleang baji’na) dalam diatara 10 sampai 200
provinsi Sulawesi bahasa Makassar ialah rumah.rumah –rumah
selatan, yang antara saudara sepupu itu biasanya menghadap
sekarang terdiri atas derajat kesatu baik dari ke selatan atau barat.
23 kabupaten, di pihak ayah maupun ibu. Kalau ada sungai
antaranya 2 buah (B).perkawinan yang disebut didesa, maka agar
kota-madya. Adapun assialanna memang (atau rumah-rumah di
penduduknya passialleana) dalam bahasa bangun dengan
berjumlah lebih dari makassar,ialah perkawinan membelakangin
5.600.000 orang antara saudara sepupu sungai.pusat daerah
pada tahun 1969. serajat kedua, baik dari merupakan suatu
Orang makassar, pihak ayah maupun ibu. tempat keramat (possi
yang berjumlah kira- (C).perkawinan antara tana) dengan suatu
kira 115 juta orang (rippaddeppe’ mabelae) atau pohon besar, dan
mendiami (nipakambani bellaya), kadang-kadang dengan
kabupaten- dalam bahasa makassar ialah suatu rumah pemujaan
kabupaten atau tempat keramat
Gowa,Takalar, tiap kampong selalu
Jeneponto ada langgar atau
masjidnya. Sebuah
kampong lama
Banteng dan Perkawinan antara saudara - dipimpin oleh seorang
pangkajene yang sepupu derajat ke tiga juga matoa lompo’ toddo.
terakhir seperti dari kedua belah pihak. Dengan kedua
tersebut di atas pembentukanya yang
merupakan daerah -perkawinan yang di disebut sariang suatu
peralihan antara Langsungkan secara gabungan kampong
daerah bugis dan Adat melalui kegiatan dalam struktur asli
makassar. -kegiatan sebagai beri disebut wanuadalam dan
Kemudian orang kut. pa’rasangan atau bori
toraja ialah A).Mapucce-puce dalam bahasa
penduduk Sulawesi (akkusissing dalam bahasa makasssar.
tengah, untuk makassar), ialah kunjungan - Rumah orang bugis
sebagian juga keluarga si laki-laki kepada makasar juga di golong-
mendiami provinsi keluarga si gadis untuk golongkan menurut
Sulawesi selatan, memeriksa kemungkinan lapisan sosial dari
ialah wilayah dari apakah peminangan dapat penghuninya.maka
kabupaten tanah dilakukan.kalau kemukinan berdasarkan hal itu,
toraja dan mamasa. itu tampak ada, maka maka ada tiga macam
Orang mandar yang diadakan. rumah ialah :
berjumlah kira-kira a).Sauraja (dalam bahasa bugis
¼ juta B).Massuro (assuro dalam atau balla, lompo dalam bahasa
orang,mendiami bahasa makassar), yang makassar, adalah rumah besar
kabupaten majene merupakan kunjungan dari yang didiami oleh keluarga
dan mamuju. utusan pihak keluarga laki- kaum bangsawan. Rumah-
laki kepada keluarga si rumah ini biasanya mempunyai
gadis untuk membicarakan tangga dengan alas bertingkat
waktu pernikahan,jenis di bagian bawah dan dengan
sunreng atau mas atap di atasnya (sapana), dan
kawinya,belanja atau belanja mempunyai hubungan yang
perkawinan,penyelenggaraa bersusun tiga atau lebih.
n
Pestanya dan sebagainya. b).Sao-piti’ dalam bahasa
Setelah tercapai bugis, atau tarata’ dalam
persepakatan maka masing- bahasa makassar, bentuknya
masing keluarga melakukan, lebih kecil, (anpa sapana dan
mempunyai hubungan yang
(3)Madduppa (ammuntuli bersusun dua.
dalam bahasa makassar),
ialah pemberian tahu kepada c).Boh dalam bahasa bugis,
semua kaum kerabat atau balla’ dalam bahasa
mengenai perkawian yang makassar, merupakan rumah
akan datang. buat rakyat pada umumnya.
Semua rumah Bugis-makassar
2.Bahasa, Tulisan, dan Hari pernikahan dimulai yang berbentuk adat,
kesusasteraan : dengan mappaenre’ belanja mempunyai suatu panggung di
(appanai leko’ dalam bahasa depan pintu masih di bagian
- Orang bugis makassar ), ialah prosesi dari atas dari tangga. Panggung itu
mengucapkan mempelai laki-laki disertai yang disebut tamping, adalah
bahasa ugi dan rombongan dari kaum tempat bagi para tamu untuk
orang makassar kerabatnya pria-wanita, tua- menunggu sebelum
bahasa mangasara. muda, dengan membawa dipersilahkan oleh tuan rumah
Kedua bahasa macam-macam untuk masuk ke dalam ruang
tersebut pernah di makanan,pakaian wanita dan tamu.
pelajari dan diteliti maskawin. Beberapa hari
secara mendalam sesudah pernikahan, 2.Mata pencarian hidup :
oleh seorang, ahli pengantin baru mengunjungi
bahasa belanda B.F. keluarga si suami dan - Penduk Sulawesi selatan
Matthes, dengan tinggal beberapa lama pada umumnya petani
mengambil sebagia disana. Dalam kunjungan itu seperti penduduk dari
sumber, istri baru harus membawa lain lain daerah di
kesusasteraan prmberian-pemberian untuk Indonesia. Mereka itu
tertulis yang sudah semua anggota keluarga si menanam padi
dimiliki oleh orang suami. Kemudian ada bergiliran dengan
bugis dan makassar kunjungan ke keluarga si palawija di sawah.
itu sejak berabad- istri, juga dengan Teknik bercok
abad lamanya. pemberian-pemberian untuk tanamnya juga seperti di
Huruf yang dipake mereka semua. Pengantin lain lain tempat di
dalam naskah- baru juga harus tinggal Indonesia masih bersifat
naskah Bugis- berberapa lama di rumah tradisional berdasarkan
Makassar kuno keluarga itu. Barulah mereka cara-cara intensif
adalah aksara dapat menempati rumah dengan tenaga
Lontara, sebuah mereka sendiri sebagai manusia.Adapun pada
sistem huruf yang nalaoanni alena orang bugis dan
asal dari huruf (naentengammi kalenna makassar yang tinggal
sanskerta. Katanya dalam bahasa makassar). di desa-desa di daerah
dalam abad ke-16, Hal itu berarti bahwa mereka pantai, mencari ikan
sistem aksara sudah membentuk rumah merupakan suatu mata
Lontara itu tangga sendiri. pencarian hidup yang
disederhanakan oleh amat penting. Dalam hal
syahbandar kerajaan ini orang bugis
Goa, Daeng pamatte makassar menangkapb
dan dalam naskah- ikan dengan perahu-
naskah sejak zaman perahu layar sampai
itu, sistem daeng jauh di laut. Memang
pamatte yang di orang bugis dan
pakai. Adapun makassar terkenal
naskah- naskah sebagai suku-bangsa
kuno yang ditulis di pelaut di Indonesia yang
daun Lontara telah mengembangkan
sekarang sudah suatu kebudayaan
susah untuk didapat. 2. Sistem kemasyarakatan : maritin sejak beberapa
Sekarang naskah- abad lamanya.
naskah kuno dari dalam usahanya untuk
orang bugis dan mencari latar belakang 3.Masalah pembangunan dan
makassar hanya terjadinya pelapisan Modernisasi :
tinggal ada yang masyarakat itu, friedericy
ditulis di atas kertas berpedoman kepada sulawesi selatan, praktis baru
dengan pena atau peranan tokoh-tokoh sejak 1965, dapat mulai
lidi ijuk(kallang) yang di sebut dalam La membangun, karena baru sejak
dalam aksara Galigo dan ia itu lah, pulih ke amanannya.
Lontara atau dalam berkesimpulan bahwa Potensi alam sulawesi selatan
aksara serang. Di masyarakat orang Bugiis adalah cocok untuk
antara buku Makassar itu pada mula- membangun sektor
terpenting dalam mulanya hanya terjadi pertambangan dan industri
kesusasteraan pada dua lapisan dan kecuali timah di maliki yang
Bugis-Makassar bahwa lapisan itu sudah mulai pengolahannya,
adalah buku sure merupakan suatu pertambangan – pertambangan
galigo, suatu perkenbangan kemudian batu bara, minyak bumi, dan
himpunan amat yang terjadi dalam emas kini ada dalam taraf
besar dari mitiologi zaman perkembangan explorasi. Rencana –rencana
yang bagi banyak dari organisasi-organisasi industrialisasi, telah di
orang Bugis dan pribumi di sulawesi konkritkan dengan beberapa
Makassar masih selatan. Pada permulaan pabrik sekitar kota makassar,
mempunyai nilai abad ke- 20 lapisan itu yang sudah mulai berproduksi
yang keramat. mulai hilang , karena sejak tahun 1969, seperti
larangan dari pemerintah pabrik semen di Tonasa’,
kolonial dari agama. pabrik kertas gowa. Pabrik
Sesudah perang dunia ke- gula di bone dalam tahapan
2 , arti dari perbedaan perampungan dan terakhir
antara lapisan anak pabrik goni di pinrang yang
karung dan toh maradeka telah memulai berproduksi
dalam kehidupan dalam tahun 1974. Adapun
masyarakat juga mulai potensi yang paling besar bagi
berkurang dengan sulawesi selatan sebenar-nya
cepat.dapun gelar-gelar terletak dalam sektor
anak karung seperti pelayaran rakyat dan
karaental, puatta, andi perikanan, karena usaha-usaha
dan daeng, walaupun itu telah di jalankan sejak
memang masih di pakai, beberapa abad lamanya oleh
toh tidak lagi mempunyai orang Bugis Makassar.
arti seperti dulu dan
sekarang malahan sering
dengan sengaja di
perkecilkan artinya dalam
3. Angka – Angka dan proses perkembangan
Data -  Data Demografis: sosialisasi dan dalam 4.Mas kawin
demokratisasi dari
Luas dari seluruh sulawesi masyarakat indonesia. Mas kawin atau Krae,
selatan adalah kira – kira merupakan syarat yang sangat
100,457  dan wilayahnya 3. Pendidikan : penting bagi seorang Bgu
terdiri dari 23 Kabupaten, untuk kawin. Krae biasanya
dari 165 Kecamatan, Disamping sekolah terdiri dari benda-benda adat
dengan 1158 desa gaya sekolah adapula sekolah dan benda – benda tokoh.
baru, sedangkan agama yang tersebar luas Benda benda adat itu berupa
penduduknya dalam tahun di sulawesi selatan. sebuah kalung yang terdiri dari
1961 berjumlah lebih dari  Sekolah – sekolah agama seutas rangkaian kerang
5.600.000 orang. Adapun ini banyak yang di asuh dengan hiasan kerang yang
migrasi secara besar -  oleh yayasan – yayasan besar dan bundar yang disebut
besaran dari orang Bugis pendidikan swasta dari sebkos (bulan) , sebuah kalung
Makassar terjadi sekitar organisasi – organisasi dari rangkaian gigi aning yang
tahun 1950, karena adanya seperti muhammadiyah, disebut kdarf , ikat pinggang
kekacauan besar darudda’wah al irsjad, dari manik manik yang disebut
mengganasnya tentara misbah, jamlatul bitem , ikat bahu dari manik
belanda, kemudian islamiah, perguruan islam manik juga yang disebut mak ,
memberontakan kahar M. dan badan pendidikan dan ikat betis dari anyaman tali
Negara republik indonesia islam. Pendidikan agama- kulit pohon yang disebut
agama lainnya juga di Wimoki. Yang termaksud
selenggarakan oleh benda benda tokoh sebagai
organisasi-organisasi mas kawin adalah piring,
kristen protestan dan perabot dapur, bahan makanan,
katolik dalam sekolah – dan terutama makanan kaleng.
sekolah seperti sekolah Kecuali itu, mas kawin juga
Teologia menengah, sering di tambah dengan
seminari Katolik dan sejumlah uang, sehingga
sebagainya. Pendidikan seluruhnya berjumlah sampai
tinggi siidah ada di Rp. IB 75,- atau lebih dalam
makassar sejak tahun 1964. Jumlah itu, pada
permulaan zaman umumnya terlalu tinggi bagi
kemerdekaan. Universitas seorang individu dari daerah
negeri hasanuddin, Pantai Utara itu. Dan karna itu
sampai sekarang telah harta itu harus di
menghasilkan ratusan kumpulkannya dengan susah
sarjana dalam berbagai paya, yang biasanya juga
bidang, sedangkan di dilakukannya dengan bantuan-
samping IKIP negeri saudara saudaranya. Wausu-
makassar ada juga Nya biasanya juga
beberapa Universitas memberikan bantuannya untuk
Swasta lainnya kira kira mengumpulkan-nya krae
20 akademi untuk baginya. Oleh karna biasanya
berbagai macam diperlukan waktu yang lama
4. Adat yang keramat dan pendidikan ke ahlian. untuk mengumpulkan mas
Agama : 4. Sistem kekerabatan : kawin, maka penyerahannya
biasanya di lakukan beberapa
orang Bugis makassar yang waktu setelah upacara
terutama hidup di luar Suatu rumah orang Bgu perkawinan, yang biasanya
kota, dalam kehidupannya Biasanya di di diami satu juga di sertai suatu upacara dan
sehari hari, masih banyak keluarga batih, dan pesta khusus.
terikat oleh sistem norma kadang – kadang di
dan aturan-aturan adatnya tambah dengan beberapa
yang keramat dan sakral kerabat lain, seperti
yang keseluruhannya misalnya seorang ibu atau
mereka sebut ayah yang sudah tua,
panngaderreng ( atau menantu cucu , dan
panngadakkang dalam bahkan saudara wanita
bahasa makassar) bicara isteri beserta suaminya.
adalah unsur bagian dari Dengan
panngaderreng, yang memperhitungkan rumah
mengenai semua, aktivitas tangga yang hanya terdiri
dan konsep konsep yang dari seorang janda tua
bersangkut paut dengan atau seorang duda yang
peradilan, maka kurang sudah tua, rumah tinggal
lebih sama dengan hukum orang Bgu dari desa
acara, menentukan armopa rata – rata terdiri
prosedurnya serta hak-hak dari 4,2 orang anggota.
kewenangan seseorang Tampak bahwa jumlah
yang mengajukan kasusnya anak dalam keluarga
di muka pengadila atau batih sangat kecil.
yang mengajukan Keluarga – keluarga di
penggugatan. Rapang kampung itu yang berasal
berarti contoh, dari indonesia timur
perumpamaan, kias, atau ( yaitu dari ternate),
analogi. Sebagai unsur biasanya mempunyai
bagian dari panngaderreng, antara 5 sampai 8 orang
rapang menjaga kepastian anak, sedangkan orang
kontinuitet dari suatu Bgu pada umumnya
keputusan hukum tak hanya mempunyai satu,
tertulis dalam masa lampau dua , dan hanya kadang –
sampai sekarang, dengan kadang tiga anak saja.
membuat analogi antara
kasus dari massa yang
lampau atau dengan kasus
yang sedang di garap.
Rapang juga berwujud
sebagai perumpamaan
yang menganjurkan
kelakuan ideal dan etika
dalam lapangan – lapangan
hidup yang tertentu, seperti
lapangan kehidupan
kekerabatan , lapangan
kehidupan berpolitik dan
memerintah negara dan
sebagainya, Wari “ adalah
unsur bagian dari
panngaderreng, yang
melakukan klasifikasi dari
segala benda, peristiwa dan
aktivitasnya dalam
kehidupan masyarakat
menurut kategori - . Sarah
“ adalah unsur bagian dari
panngaderreng, yang
mengandung pranata –
pranata dan hukum islam
yang melengkapkan ke-4
imxurnya menjadi 5. Religi
orang bugis makassar
dalam zaman praislam
seperti yang “ ampak dari
sure”galigo, sebenar-nya
telah mengandung suatu
kepercayaan kepada suatu
dewa yang tuggal di sebut
dengan beberapa
nainaseperti : patoto (dia
yang menentukan nasib)
dewata seuwa
( dewa yang tunggal), turie
a’’rana ( kehendak yang
tertinggi.
5.Mata pencarian memukul
Sagu : 5.Mata pencarian
Berburu :
Mata pencaharian hidup
terpenting bagi orang Bgu berburu juga merupakan
adalah sagu ( pom). Hutan mata pencaharian
– hutan sagu yang sekarang penting, tetapi yang
letaknya kira- kira 3 – 5 secara khusus di lakukan
KM jauhnya dari desa- oleh pria. Dalam aktivitas
desa, terbagi kedalam aktivitas ini juga jarang
wilayah – wilayah dengan terlihat ada usaha
batas batas yang tidak bersama antara kelompok
tegas, yang menjadi hak berburu besar, dan kerja
kelompok-kelompok sama hanya terbatas pada
kekerabatan tertentu. dua tiga orang saja.
Dahulu rupa-rupanya Binatang yang mereka
kelompok-kelompok buru tertama adalah babi,
kekerabatan unilineal yang walaupun berbagai jenis
menduduki suatu wilayah binatang yang mereka
tertentu mempunyai jumpai di jalan, seperti
konsepsi yang tegas binatang – binatang yang
mengenai batas – batas agak besar misalnya soa –
hutan hutan sagunya, tetapi soa, kangguru, sampai
setelah kelompok – pada binatang – binatang
kelompok itu pindah dan kecil seperti tikus, kadal,
hidup bercampur di desa – dan sebagainya. Atau
desa baru di tepi pantai, binatang yang aneh –
maka lambat laun orang aneh, seperti ular,
lupa akan batas batas hutan kelelawar dan juga
sagu kelompok secara berbagai jenis burung,
tegas dan apa yang menjadi mulai dari yang hidup di
pegangan orang hanyalah tanah seperti burung
hutn hutan dimana ia kasuarim sampai pada
sendiri berhak mengambil burung-burung yang
sagu. terbang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai