Awal tahun 2000, Bejo Untung Lucky (BUL) keluar dari pekerjaannya sebagai
profesional di salah satu cabang perbankan asing untuk memulai usaha dengan
seorang konglomerat, Tn. Udin Kowara (UK) dan mendirikan PT. Buluk Indonesia
Superstore (BIS). Setoran modal BIS totalnya adalah Rp 200 milyar dan BUL
memiliki 30% saham BIS gratis, namun ia diminta untuk membesarkan, mengelola,
dan mengembangkan BIS menjadi giant unicorn company.
Setelah beroperasi selama 17 tahun, di akhir 2017 kemarin, BIS mencatat aset Rp 10
trilyun dengan kewajiban sebesar Rp 6 trilyun tanpa ada penambahan modal. Di tahun
2018 ini, ada investor asing yang berminat membeli seluruh saham BUL dengan harga
20X nilai buku (PBV = 20) dn bertepatan dengan rencana BUL untuk pensiun dan
memulai fase kehidupan relijiusnya.
Hitung:
Eksposur pajak jika BUL menjual langsung sahamnya di BIS kepada Investor Asing
langsung (no brainer) juga bila opsi IPO BIS dilakukan kemudian menjual seluruh
sahamnya!
Berikan gambaran posisi neraca BIS di awal 2000, di akhir 2017 dan saat IPO dan
menjual sahamnya di BEI, berdasarkan opsi 1 dan 2!
Pertanyaaan:
1. Tasya: saham dikasih gratis, bukannya Namanya di hibahkan? Berarti di
kecualiin??? Apakah ada perhitungan pph sendiri atas hibahnya?
Jawaban: hibah itu yg ada sederajat lurus, sedangkan disini gaada.
2. Risti: dari pajak IPO lebih untung, selain dari pajak IPO untung ga?
3. Martha: IPO gagal inisiatifnya gimana
Jawaban: underwriter yang punya efek. Contoh kasus meikarta. Literature
pasar modal tentang tata cara perjanjian underwriter.