Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL DETEKSI DINI KELUARGA SEHAT JIWA

DI DESA PAMIJEN RT 08 RW 02
PUSKESMAS BATURRADEN I

DI SUSUN OLEH :
1. FARACH ALIFATUNNISA 210104044
2. RISKI HANDAYANI 210104087
3. RIZQIANA DWI AMBARWATI 210104085
4. SARAH HAMITA NELITA SARI 210104089
5. SEPTI SETIO DAMAYANTI 210104092
6. SITI SUCIATI NUR KHASANAH 210104095

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
Desember 2021
DETEKSI DINI KELUARGA SEHAT JIWA
1. Pengertian
Kesehatan mental merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik
bagi manusia. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam
dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat
terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik.
Kesehatan mental yang baik untuk individu merupakan kondisi dimana individu
terbebas dari segala jenis gangguan jiwa, dan kondisi dimana individu dapat berfungsi
secara normal dalam menjalankan kehidupan khususnya dalam menyesuaikan diri untuk
menghadapi masalah-masalah yang mungkin ditemui sepanjang hidupnya.
Masalah kesehatan jiwa di Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset kesehatan
dasar tahun 2019,data untuk gangguan jiwa mental emosional (gejala depresi dan cemas)
yang dideteksi pada penduduk ≥15 tahun atau lebih adalah 6% atau lebih dari 14 juta
jiwa. Sedangkan untuk gangguan psikotiksekitar 57 ribu kasus menghatakan pernah
dipasung. Bahkan tidak sedikit masalah jiwa ini juga dialami oleh mereka yang berusia
produktif. Berdasarkan data riskesdas tahun 2013 dan 2018 menyebutkan bahwa selain
pada usia produktif gangguan jiwa juga banyak ditemukan pada lansia dimana ditemukan
gangguan emosional.
Oleh karena itu diperlukanya deteksi dini di lingkungan keluarga. Deteksi dini
pada keluarga merupakan kemampuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa keluarga
yang ada di wilayah Puskesmas Baturraden I.
2. Tujuan Deteksi Keluarga
Tujuan deteksi dini keluarga adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan jiwa di
wilayah desa Pamijen Rt 08 Rw 02 dengan mengetahui :
1) Jumlah keluarga sehat jiwa
2) Jumlah keluarga yang memiliki resiko gangguan psikososial
3) Jumlah keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan
kejiwaan
3. Langkah-langkah Deteksi Keluarga
1) Deteksi dini dengan melakukan kunjungan rumah
2) Mengisi format deteksi dini 1 keluarga yang berisi :
a. Nama kepala keluarga
b. Umur masing-masing anggota keluarga
c. Status kawin (kawin/belum kawin/janda/duda)
d. Pendidikan
e. Alamat
f. Kondisi kesehatan
g. Bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis atau gangguan, tulis di
kolom keterangan dimana beliau mendapatkan pengobatan
3) Setelah seluruh keluarga dikunjungi dan dideteksi, buat isi daftar rekapitulasi kepala
keluarga yang ada di tiap-tiap RT
LAPORAN HASIL DETEKSI DINI
RT 08 RW 02 DESA PAMIJEN
1. Dasar Penugasan : Tugas stase keperawatan jiwa
2. Tujuan Perjalanan : Desa Pamijen RT 08 RW 02
3. Tanggal Pelaksanaan : 30 November – 2 Desember 2021
4. Tujuan Pelaksanaan
1) Memudahkan petugas kesehatan untuk mengunjungi keluarga mana yang memiliki
anggota keluarga yang menderita gangguan kejiwaaan
2) Mengetahui masalah psikososial di lingkungan RT
3) Membantu pemecahan masalah kesehatan jiwa dilingkungan Rt supaya lebih efektif
4) Mengetahui apakah ada penambahan pasien dengan gangguan jiwa dari yang sudah
terdata
5. Laporan Pelaksanaan
Dari hasil deteksi dini di deda Pamijen Rt 08 Rw 02 didapatkan sejumlah 63 KK, namun
yang dideteksi adalah hanya 30 KK yang terdiri dari 78 orang. Setelah dilakukanya
deteksi dini yang dilakukan pada 30 November – 2 Desember 2021 didapatkan hasil
sebagai berikut :
a. Kondisi Kesehatan
Status Kesehatan Frekuensi Presentase (%)
Sehat 64 82
Resiko masalah psikososial 11 14
Gangguan jiwa 3 3
Total 78 100

b. Keterangan pengobatan
Tempat Pengobatan Frekuensi Presentase (%)
Berobat di Puskesmas 1 17
Berobat di Rumah Sakit 4 66
Beli obat di Apotek 1 17
Total 6 100

6. Evaluasi
Dari hasil deteksi dini pasien gangguan kesehatan jiwa adalah sebanyak 3 orang atau
83%, resiko masalah psikososial sebanyak 11 orang atau 14% dan sehat sebanyak 64
orang atau 82%. Sedangkan yang berobat ke Puskesmas adalah sebanyak 1 orang (17%),
berobat di Rumah Sakit sebanyak 4 orang (66%), dan beli obat di Apotek sebanyak 1
orang (17%)
7. Rencana Tindak Lanjut
Dari hasil evaluasi deteksi dini, penduduk yang memiliki resiko masalah psikososial
diperlukan pembinaan pada keluarga pasien agar pasien dapat sembuh dengan cepat dari
penyakit yang dialaminya
8. Tindak Lanjut
Melakukan kunjungan rumah dengan cara pembinaan ulang pada keluarga/pasien
penderita resiko masalah psikososial

Anda mungkin juga menyukai