1. Latar Belakang
Sehat merupakan keadaan sejahtera, fisik, mental dan social, yang tidak sekedar
terbatas dari keadaan cacat dan kematian. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental
sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari
kualitas hidup seseorang, dengan memeperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan
cirri menyadari sebelumnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang
wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, menerima dengan
baik apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman bersama dengan orang lain.
Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat dilihat dari angka kejadian gangguan jiwa
dan disabilitas. Gangguan penyakit jiwa termasuk burder diseae. WHO (2001),
menyatakan bahwa 12% dari global burder diseae disebabkan oleh masalah kesehatan
jiwa. Angka ini lebih dari penyakit dengan penyebab lainnya (fisik). Meskinya tidak
tercatat sebagai penyebab kematian maupun kesehatan utama di Indonesia, bukan berarti
kesehatan jiwa tidak ada atau kecil maslahnya. Kurang terdatanya masalah kesehatan jiwa
disebabkan kesehatan jiwa belum mendapat perhatian.
Pelayanan kesehatan jiwa dewasa ini mengalami perubahan fundamental, dari
pelayanan kesehatan jiwa dengan perawatan tertutup menjadi terbuka. Dalam penanganan
gangguan jiwa, pendekatan klinis – individual beralih keproduktif – social sesuai dengan
berkembangnya konsep kesehatan jiwa masyarakat. Konsep kesehatan jiwa masyarakat
merupakan suatu oriental kesehatan jiwa yang mencakup semua kesehatan jiwa, yang
dilaksanakan di masyarakat dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif
tanpa melakukan upaya kuratif dan rehabilitative. Dewasa ini pemerintah telah meyediakan
pelayanan kesehatan jiwa mulai dari tingkat primer, sekunder dan tersier. Namun jika
dikaitkan dengan biaya yang harus di keluarkan, maka pendekatan kepada masyarakatakan
lebihe fektif dan efesien.
2. Tujuan
Tujuan umum
Secara umum bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan jiwa.
Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
b. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang masalah kesehatan jiwa
c. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan petugas terkaitlainya dalam
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan jiwa
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa
e. Mendorong terwujudnya pengembangan berbagai model pelayanan kesehatan jiwa
sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah Masyarakat, orang dengan masalah kejiwaan dan
keluarganya
5. Pembiayaan
Dana yang digunakan untuk kegiatan pelacakan dan penjaringan pasien kesehatan jiwa
bersumber dari dana BOK (DAK Non Fisik) tahun 2016 dengan jumlah Rp. 800.000
(Delapan ratus ribu rupiah).
6. Hasil Kegiatan
Adapun hasil kegiatan kesehatan jiwa terdapat 12 penderita diwilayah kerja Puskesmas kec.
Pulau hiri, serta masih kurangnya pengetahuan keluarga mengenai kesehatan jiwa dan
pengobatan sehingga petugas melakukan pelacakan dan pendampingan keluaraga juga
memberikan pengobatan.
7. Penutup
Demikian laporan ini di buat sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan kegiatan
selanjutnya.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kec. Pulau Hiri Pelaksana Kegiatan