Anda di halaman 1dari 38

PRESENTASI REFERAT

S I R O S I S H E PATI S
& ETIOLOGI

Pembimbing : dr. Elza Febriasari, SpPD


Oleh:
ANNISA MARDHIYAH
NIM 1113103000054

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD BEKASI
ANATO M I &
FISIOLOGI
ANATOMI & FISIOLOGI
Metabolisme
FUNGSI HATI Berperan dalam
metabolisme karbohidrat,
Sintesis
lemak, protein

sintesis berbagai protein


plasma Penyimpanan

Tempat penyimpanan glikogen,


lemak, besi, tembaga, dan
Ekskresi
berbagai vitamin
ekskresi kolesterol dan bilirubin

Aktivasi vit.D

Aktivasi vitamin D bersama


Detoksifikasi dengan kulit dan ginjal

Detoksifikasi atau penguraian


zat sisa tubuh dan hormon serta
obat dan zat asing lainnya
ANATOMI & FISIOLOGI
S I R O S I S H E PATI S
S I R O S I S H E PAT I S
DEFINISI

Kondisi histopatologi à kerusakan parenkim hati & perubahan arsitektur hati


Ditandai regenerasi nodular yang bersifat difus dan dikelilingi septa-septa fibrosis

Merupakan tahap akhir & merupakan dampak tersering dari perjalanan kilins yang
panjang dari semua penyakit hati kronis
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 7
EPIDEMIOLOGI
Penyebab kematian terbesar ketiga setelah penyakit KV dan kanker pada
penderita usia 45 - 46 tahun.

Di dunia à menempati urutan ke-7penyebab kematian dengan rasio lebih tinggi


pada laki-laki

1,6 : 1

Usia rata-rata penderita terbanyak adalah golongan usia 30-59 tahun dengan
puncak usia 40 - 49 tahun.

Insiden di Amerika diperkirakan 360 per-100.000 penduduk.


Lion presentation to: Dublin DesignPage: 8
E T I O L O G I & PAT O G E N E S I S
Seluruh penyakit hati yang bersifat kronis dapat menyebabkan sirosis hati.

Penyakit hati Infeksi Hepatitis Steatohepatitis


alkoholik •  Hepatitis viral kronik autoimun nonalkoholik
•  Hepatitis B kronik
•  Hepatitis C kronik
Sirosis Biliaris Penyakit metabolik Penyebab lainnya
di dapat
•  Sirosis bilier primer •  Hepatotoksik akibat obat
•  Kolangitis sklerosis •  Hemokromatosis atau toksin
primer •  Wilson •  Sirosis kardiak
•  Kolangiopati •  Defisiensi alpha 1- •  Infeksi parasit tertentu
autoimun antitrypsilin (Schistosomiasis)
•  Fibrosis kistik
SIROSIS
ALKOHOLIK

alkohol berperan dalam menyebabkan berbagai macam penyakit hati kronik,


mulai steatosis, steatohepatitis atau alcoholic hepatitis, sampai ke sirosis
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 11
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 12
HEPATITIS
KRONIK
Proses inflamasi yang progresif dan berlangsung lama
pada hepatitis kronis menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati dan pada akhirnya dapat menyebabkan fibrosis dan
sirosis.

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 13


Lion presentation to: Dublin DesignPage: 14
PERLEMAKAN HATI
NONALKOHOLIK
•  Mencakup steatosis sampai nonalkoholik steatohepatitis
•  Berkaitan dengan obesitas, dm tipe 2, resistensi insulin
•  Patogenesis melibatkan akumulasi lemak dalam hepatosit dan pembentukan
radikal bebas (seperti pada penyakit hati alkoholik)

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 15


SIROSIS BILIARIS
Disebabkan adanya obstruksi biliaris yang
menyebabkan statis empedu à penumpukan
empedu di dalam hati à kerusakan sel-sel hati

Primary biliary Primary Sclerosing


cirrhosis (PBC) Cholangitis (PSC)

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 16


Penyebab tidak diketahui

ditandai dengan adanya inflamasi


&kerusakan pada saluran kecil
empedu dalam hati

Terjadi obstruksi aliran normal


empedu à ditandai é bilirubin

kerusakan lebih lanjut pada saluran


empedu à-sel hati yang
berdekatan

Kerusakan yang terjadi memicu


pembentukan jaringan parut yang
akan menyebar keseluruh area
kerusakan.
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 17
Primary Sclerosing
Cholangitis (PSC) Penyebab tidak diketahui

Peradangan pada duktus


biliaris intra&ekstrahepatik

Menyebabkan penyempitan
& obstruksi saluran

Kolestasis kronik

Memicu kerusakan hati

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 18


PENYAKIT METABOLIK
DIDAPAT
Kelainana genetik yang menyebabkan akumulasi
zat tertentu di dalam hati

Defisiensi
Hemokromatosis Wilson Disease
α1AT

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 19


Hemokromatosis

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 20


Wilson Disease
Penyebab tidak diketahui

Diduga karena kelainan genetik


defisiensi seruloplasmin (protein
yang mengontrol tembaga (Cu))

Cu akan terakumulasi di dalam


hati, mata, dan otak

Akumulasi Cu tersebut
menyebabkan sirosis hati
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 21
Defisiensi α1AT
Kelainan genetik

Abnormalitas pembentukan
protein α1AT

Tidak dapat diekskresikan


dari hati

Terakumulasi

Menyebabkan kerusakan
hati
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 22
PENYEBAB LAINNYA
Sirosis kardiak Schistosomiasis Zat hepatotoksik

Pasien dengan gagal jantung kongestif Infeksi parasit pada sel hati Beberapa obat-obatan dan
sisi kanan à terjadi peningkatan tekanan zat kimia dapat yang bersifat
vena yang akan ditransmisikan melalui hepatotoksok
vena kava inferior dan vena hepatik ke
dalam sinusoid à dilatasi sinusoid à Hati
menjadi besar dan mengalami
pembengkakan.

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 23


SEL STELATA
Kerusakan hepatosit à penurunan
fungsi hati
DIAGNOSIS Diagnosis sirosis hepatis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.

ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


FISIK PENUNJANG

Mual, lemas, nafsu Ikterik •  Parameter hematologi à Hb,


makan menurun, Anemis leukosit, trombosit, INR
muntah, kuning, spider navy •  Biokimia serum à Bilirubin, AST,
kaki bengkak, perut asites ALT, Alkalin fosfatase, gamma GT,
membesar, muntah edema tungkai albumin dan globulin, feritin serum
darah, BAB hitam, Splenomegalli •  Kadar elektrolit (natrium, kalium,
manifestasi bikarbonat, klorida), ureum dan
perdarahan seperti kreatinin, serta urinalisis
epistaksis

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 31


PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
•  USG kurang sensitf, tapi cukup spesifik bila penyebab jelas.Gambaran memperlihatkan é
ekodensitas hati pada sisi superfisial, sedangkan pada sisi profunda ekodensitas ê. Juga dapat
dijumpai pembesaran lobus kaudatus, splenomegali, &gambaran V.hepatika terputus-putus. Asites
tampak sebagai area bebas gema (eksolusen) antara organ intra abdominal dengan dinding
abdomen.
•  MRI dan CT scan konvensional bisa digunakan untuk menentukan derajat SH, misal dengan menilai
ukuran lien, asites, dan kolateral vaskular

ENDOSKOPI
untuk deteksi varises esofagus &gaster pada sirosis. Selain untuk diagnostik, juga dapat dilakukan
untuk pencegahan serta terapi perdarahan varises.

BIOPSI HATI à Baku emas untuk diagnosis sirosis hati


•  Melalui perkutan, transjugular, laparoskopi, atau dengan biopri jarum halus.
•  Tidak perlu dilakukan jika secara klinis, lab, & radiologi menunjukkan kecenderungan sirosis

Lion presentation to: Dublin DesignPage: 32


PEMERIKSAAN UNTUK
MENENTUKAN ETIOLOGI
SEROLOGI VIRUS HEPATITIS HEPATITIS AUTOIMUN

HBV: HbsAg HBeAg, Anti HBc, Auto antibodi (ANA, ASM, Anti-
HBV-DNA LKM)
HCV: Anti HCV, HCV-RNA

PENYAKIT METABOLIK GENETIK SIROSIS BILIARIS


hemokromatosis
à Saturasi transferin dan feritin AMA untuk sirosis bilier primer
Wilson à Ceruloplasmin dan copper Antibodi ANCA untuk kolangitis
untuk penyakit wilson sklerosis primer
Alpha 1-antitrypsin
Lion presentation to: Dublin DesignPage: 33
TATA LAKSANA
Penanganan SH kompensata à tujuan untuk mencegah perkembangan
menjadi sirosis dekompensata dan mengatasi kausa spesifik.
Pengobatan yang diberikan suportif & simtomatis
Terapi sesusai kausa :
Hepatitis kronik à preparat interferon, antiviral Non medika menotosa
Sirosis alkoholik à konsumsi alkohol dihentikan •  Istirahat cukup
•  Diet seimbang 35-40 kkal/KgBB ideal dengan
protein 1,2-1,5gr/KgBB
Bila perlu : •  Aktivitas fisik à cegah inaktivasi dari atrofi otot
•  terapi defisiensi besi à Zink sulfat 2x200 mg •  Stop konsumsi alkohol dan merokok
p.o (memperbaiki nafsu makan &keram otot) •  Pembatasan obat-obatan hepatotoksik
•  antipruritus: kolestiramin, antihistamin, dan &nefrotoksik
agen topikal
•  Suplemen vitamin D pada pasien resiko
osteoporosis
Penanganan SH
kompensata à Pada
sirosis dekompensata,
tatalaksana bertujuan
untuk mengatasi
kegawatdaruratan dan
mengembalikan ke kondisi
kompensata.
PROGNOSIS
Sistem skoring ini antara lain Child-Turcotte-Pugh (CTP) untuk menilai
prognosis pasien
D A F TA R P U S TA K A
1.  Sudoyo AW, Setiawati S, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: InternaPublishing,
2014.
2.  Tortora, J Gerard. Principles of Anatomy and Physiology. 14th edition. USA: John Wiley and Sons. Inc. 2014.
3.  Sherwood L. Harper - Illustrated Biochemistry, 28ed. Jakarta: EGC, 2011
4.  Kumar V, Abbas AK, et al. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 9th Edition. Philadelphia: Elsevier.
2014
5.  Kasper DL, Hauser SL, et al. Harrison's Principles of Internal Medicine 19th edition. 2011, McGraw-Hill
education
6.  Longo DL, Fauci As, et al. Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. USA: McGraw-Hill, 2013
7.  Orman ES, Odena G, et al. Alcoholic liver disease: Pathogenesis, management, and novel targets for
therapy. Journal of Gastroenterology and Hepatology 2013; 28 (Suppl. 1): 77–8

8.  Stickel F, Dastz G, et al. Pathophysiology and Management of Alcoholic Liver Disease: Update 2016. Gut and
Liver, Vol. 11, No. 2, March 2017
9.  Grossman S, Porth CM, et al. Porth's Pathophysiology 9th. Lippincot William & Wilkins, 2014
10. Murray RK, Bender DA, et al. Harper 'sIllustrated Biochemistry, 28th edition. McGraw-Hill, 2013
11. Netiana, Juniati SH. Varises Esosfagus. Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah
Kepala dan Leher FK Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai