Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“TARI GANDRUNG, CIRI KHAS BANYUWANGI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa
Indonesia.

Dosen pengampu:

Zahratul Umniyyah, S.S., M.Hum

Disusun Oleh:

Trixie Anggraeni 210803101046

MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-NYA kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas Tari Gandrung, Ciri
Khas Banyuwangi. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
ujian akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan makalah ini saya berterima kasih kepada pihak yang
terkait yang telah memberikan informasi yang berguna bagi saya untuk
memperlancar dalam pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik serta saran dari semua pihak yang membangun, saya harapkan
untuk mengharapkan kesempurnaan tugas akhir semester ini.

Banyuwangi, 01 Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................................4
1.4 Tinjauan Pustaka....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Tari Tradisional........................................................................................................5
2.2.1 Jejer...................................................................................................................6
2.2.2 Maju..................................................................................................................6
2.2.3 Seblang Subuh...................................................................................................7
2.3 Tata Busana Tari Gandrung.....................................................................................7
2.3.1 Bagian Kepala...................................................................................................7
2.3.2 Bagian Tubuh....................................................................................................7
2.3.3 Bagian Bawah...................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................9
KESIMPULAN......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia mempunyai beragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Salah satunya adalah tari tradisional. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Setiap suku
bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Seperti contoh,
suku Aceh di Pulau Sumatra memiliki tarian khas yaitu Tari Saman yang sudah
memasuki kancah Internasional. Provinsi Jawa Barat mempunyai banyak tarian
tradisional, salah satunya adalah Tari Jaipong dan Tari Ronggeng Menor. Lalu di
Provinsi Jawa Tengah juga mempunyai tarian khas, salah satunya yaitu Tari
Gambyong. Adapun tari tradisional Indonesia yang berfungsi sebagai penyembuh
orang yang sedang sakit yaitu Tari Tayok yang berasal dari daerah Bolaang
Mangondow, Sulawesi Utara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari tari tradisional ?
2. Bagaimana gerak tari gandrung itu ?
3. Apa saja tata busana tarian gandrung ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui definisi dari tari tradisional.
2. Untuk mengetahui gerak tari gandrung.
3. Untuk mengetahui tata busana dari tari gandrung.

4
1.4 Tinjauan Pustaka

Tari Gandrung merupakan khas Banyuwangi, yang diwakan sebagai


perwujudan rasa syukur masyarakat setelah panen. Kearifan lokal ini mencakup
berbagai sudut pandang dan nilai, baik yang diwariskan dari nenek moyang dan
dari praktik saat ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tari Tradisional

Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang


kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke
generasi merupakan definisi dari tari tradisional. Dengan kata lain, pengertian dari
tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun-
menurun di suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas
yang menonjolkan budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut
berkembang. Sehingga dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki
keunikan tersendiri, terutama di negeri ini, yang dimana keberagaman
masyarakatnya seakan tak terbatas. Meskipun demikian, sejatinya setiap
perbedaan antar daerah tersebut adalah milik kita juga. Pengertian tari tradisional
di atas diperkuat oleh pendapat Sekarningsih & Rohayani, yang mengungkapkan
bahwa seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-
nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki
hubungan ritual atau adat istiadat.

Tari tradisional ini terdiri dari hanya seorang ataupun lebih. Ada juga tari
yang khusus untuk ritual tertentu, seperti penyembuhan orang yang sedang sakit,
dan persembahan untuk mensyukuri hasil panen.

6
2.2 Tari Gandrung

Tari ini berasal dari daerah Banyuwangi, yang menggambarkan ungkapan


rasa syukur masyarakat Banyuwangi setiap habis panen. Menurut catatan sejarah,
gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti
perempuan dan, menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang
mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Pada saat itu, biola telah
digunakan. Namun, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi
sekitar tahun 1890an, yang diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk
transvestisme atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki
baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya,
yakni Marsan. Untuk gerakan tari gandrung ini sendiri terbagi menjadi 3 macam,
yaitu; 1). Jejer, 2). Maju, 3) Seblang Subuh.

2.2.1 Jejer
Gerakan ini merupakan gerakan pembuka untuk tari gandrung.
Pada gerakan ini, penari menyanyikan beberapa lagu dan menyanyi
secara solo.

2.2.2 Maju
Pada gerakan ini, penari mulai bergerak dengan memainkan
selendangnya, serta menggerakkan seperti geleng-geleng.

2.2.3 Seblang Subuh


Gerakan ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian
pertunjukan gandrung Banyuwangi. Gerakan yang dominan pada
seblang subuh adalah gerak perlahan yang penuh penghayatan. Kipas
yang dibawa penari akan dimainkan pada babak Seblang Subuh.

2.3 Tata Busana Tari Gandrung


Seorang penari, biasanya selalu memakai tata busana yang indah. Selain
indah, tata busana tersebut pastinya mempunyai bentuk unik yang berbeda dari

7
hiasan kepala, sampai hiasan kaki. Berikut ini adalah macam-macam tata
busana dalam tari gandrung.

2.3.1 Bagian Kepala


Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang
disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan
diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh
Anthasena, putra Bima yang berkepala manusia raksasa namun
berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung.
Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak
yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta
ada tambahan ornamen bunga yang disebut cundhuk mentul di atasnya.

2.3.2 Bagian Tubuh


Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru
berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-
manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher
hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan
terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup
tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan
dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang
dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain
berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di
bahu.

2.3.3 Bagian Bawah


Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak
bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai
serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corak gajah oling, corak

8
tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang
menjadi ciri khas Banyuwangi. Sebelum tahun 1930-an, penari
gandrung tidak memakai kaus kaki, namun semenjak dekade tersebut
penari gandrung selalu memakai kaus kaki putih dalam setiap
pertunjukannya.

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Tari gandrung ini merupakan bentuk dari rasa syukur masyarakat
Banyuwangi atas kesuksesan panen mereka. Ada tiga macam untuk jenis gerakan
dari tari gandrung ini sendiri, yaitu jejer, maju dan seblang subuh. Adapun tata
busana yang berbeda-beda dari bagian kepala hingga bagian kaki yang sangat
indah.

3.2 Saran
Kita sebagai masyaraka Indonesia harus menjaga kearifan lokal dari
Indonesia sendiri. Jangan sampai kita terpengaruh oleh budaya barat, sampai lupa
bahwa di negeri kita terdapat banyak kearifan local yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke yang totalnya mencapai ribuan. Buktikan bahwa kita sebagai
generasi milenial yang sangat perhatian terhadap kebudayaan dari negeri kita
sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sitoresmi A.R, 2021, Pengertian Tari Tradisional Lengkap Beserta Macam-


macam, Unsur, dan Fungsinya
https://hot.liputan6.com/read/4599147/pengertian-tari-tradisional-
lengkap-beserta-macam-macam-unsur-dan-fungsinya [Diakses 5 Juli 2021]
Wikipedia, 2021, Gandrung Banyuwangi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gandrung_Banyuwangi
[Diakses 24 Juni 2021]
Dewi M.A, 2017, Di Balik Pesona Tari Gandrung Banyuwangi
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/08/31/di-balik-
pesona-tari-gandrung-banyuwangi [Diakses 31 Agustus 2017]

11

Anda mungkin juga menyukai