( TREND ISSUE )
Disusun oleh :
Ila Ageng Safiani (2012028)
Astri Yuli astute(2012029)
Taufiq Bravitana(2012030)
Rina Agustiningsih(2012031)
Eka Yusnita(2012032)
Maya Sam Pratiwi(2012033)
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ Pelaksanaan
teknik rawat luka ganggren” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Woundcare
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Luka Gangren adalah luka yang disebabkan karena pasokan darah ke jaringan tubuh
terhenti akibat penyakit kronis seperti diabetes serta kecelakaan yang menyebabkan cedera parah
pada tubuh.
Seluruh bagian tubuh beresiko mengalami luka gangren, akan tetapi jari kaki dan tangan
merupakan bagian tubuh yang paling paling rentan terkena luka ganggren.
Federasi Diabetes Internasional pada tahun 2012 melaporakan bahwa lebih dari 371 juta
penduduk dunia mengidap diabetes. Sebanyak 4,8 juta orang meninggal karenanya. Kasus
diabetes meningkat tiap tahunnya. Lebih dari setengah jumlah kasus baru terjadi di negara
berkembang.Indonesia, negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia masuk 10 besar
negara dengan kasus diabetes terbanyak. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan
pada 2030 jumlah penderita diabetes di seluruh dunia mencapai 450 juta orang1.
Diabetes mellitus terjadi karena gangguan metabolic yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah disebabkan oleh terganggunga sekresi hormone insulin dan atau kerja insulin .
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus meliputi gaya hidup modern, seperti kurang gerak, pola
makan berlebih karbohidrat, gula, dan lemak, terkegemukan, serta merokok, riwayat keluarga,
usia, suku.
Diabetes mellitus akan memberikan dampak terhadap penurunan kualitas hidup pasien.
Penurunan kualitas hidup pasien salah satunya disebabkan oleh komplikasi penyakit seperti
gangguan jantung, pembuuh darah, mata, ginjal. Komplikasi yang paling banyak adalah kaki
diabetik4
.Gangguan kaki diabetik terjadi karena kendali gula yang tidak dilakukan dengan baik dan
berlangsung terus menerus. Penyebab utamanya yaitu kerusakan saraf (neuropatik diabetik) dan
gangguan pembuluh darah. Saraf yang rusak menyebabkan hilang rasa sakit pada kaki atau
tangan.5
B. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang macam- macam teknik perawatan luka ganggren.
C. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademik
Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam upaya pengembangan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan masyarakat untuk
Tinjauan Pustaka
Gangrene atau gangren adalah kondisi ketika sebagian jaringan tubuh menjadi mati akibat aliran
darah yang menuju jaringan tersebut dari sistem peredaran darah. Gangren biasanya menyerang
area yang paling jauh dari jantung, seperti jari-jari tangan dan kaki. Namun, kondisi ini juga
dapat menyerang bagian tubuh lain. Gangrene bahkan dapat menyerang organ internal.
Gangren adalah kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan amputasi dan bahkan kematian.
Luka gangren dapat menyebar melalui tubuh dan menyebabkan syok apabila tidak ditangani.
Syok merupakan kondisi serius yang ditandai dengan berbagai gejala meliputi tekanan darah
amat rendah. Mengenali dan mengatasi kondisi secepat mungkin dapat meningkatkan harapan
hidup penderitanya.
Gangren bisa terjadi pada pria dan wanita. Namun, paling umum muncul pada pasien diabetes
atau pasien dengan penyakit vaskular periferal. Luka gangren dapat ditangani dengan
mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda pertama dari gangren kering adalah garis merah yang muncul di sekitar jaringan.
Luka yang berulang kali muncul pada bagian tubuh yang sama
Bagian tubuh yang berubah warna tidak lazim (hijau-hitam, merah, biru atau tembaga)
Diabetes mellitus akan memberikan dampak terhadap penurunan kualitas hidup pasien.
Penurunan kualitas hidup pasien salah satunya disebabkan oleh komplikasi penyakit seperti
gangguan jantung, pembuuh darah, mata, ginjal. Komplikasi yang paling banyak adalah kaki
diabetic .Gangguan kaki diabetik terjadi karena kendali gula yang tidak dilakukan dengan baik
dan berlangsung terus menerus. Penyebab utamanya yaitu kerusakan saraf (neuropatik diabetik)
dan gangguan pembuluh darah. Saraf yang rusak menyebabkan hilang rasa sakit pada kaki atau
tangan
Gangren dapat berupa kering atau basah. Gangren kering timbul saat jaringan mengering
karena kekurangan pasokan darah. Sedangkan gangren basah terjadi akibat infeksi yang
membuat nanah menjadi. Jika pasien terkena infeksi, gangren kering akan berkembang menjadi
basah. Di antara keduanya, gangren basah bersifat lebih serius karena dapat membuat infeksi
menyebar ke bagian tubuh lain. Ada empat jenis gangren basah, yaitu:
Gangren internal - Ini merusak organ-organ dalam tubuh. Selain itu, gangren internal
tubuh. Kondisi ini merupakan darurat. Ada kemungkinan pasien akan tewas jika tidak segera
diobati.
Gangren Fournier - Gangren basah ini menyerang alat kelamin. Siapa pun dari segala
usia dapat terjangkit penyakit ini, namun lebih rentan pada pria lansia. Faktor risikonya meliputi
Gangren Meleney - Kondisi ini terjadi pasca operasi, umumnya operasi perut dan toraks.
Ini akan berkembang dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, serta ditandai dengan
Penyebab Gangren
Penyebab utama gangren adalah kekurangan pasokan darah. Hal ini dapat terjadi akibat:
Arteri tersumbat. Ini dapat timbul sebagai akibat dari penumpukan plak atau
Trauma - Cedera traumatis disebabkan oleh luka tusuk atau luka tembak dapat memutus
arteri. Luka juga dapat mempermudah patogen untuk memasuki tubuh. Hal ini meningkatkan
Radang dingin - Kondisi ini akan terjadi jika seseorang cukup lama terkena paparan
udara dingin yang hebat. Ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit. Saat kondisi itu
terjadi, aliran darah menuju tangan, kaki, dan wajah akan terhenti.
Orang-orang yang mengidap kondisi yang dapat merusak pembuluh darah, berisiko lebih tinggi
terjangkit gangren. Kondisi itu termasuk diabetes dan penyakit pembuluh darah, serta obesitas
dan merokok. Orang-orang yang juga berisiko tinggi adalah mereka dengan sistem kekebalan
Tanda awal dari gangren adalah pembengkakan dan perubahan warna kulit. Kulit yang tampak
berubah menjadi kebiruan atau kehitaman. Pembengkakan dan lepuh berisi air juga muncul pada
kulit, lalu berkembang. Gejala-gejala baru akan muncul. Kulit akan menjadi kebal terhadap
sentuhan. Luka pada kulit ini juga dapat mengeluarkan cairan yang sangat bau. Tanda-tanda
Jika terdapat infeksi, gejala-gejala pun akan muncul. Ini termasuk demam tinggi, pusing,
kehilangan nafsu makan, serta menggigil dan detak jantung yang sangat cepat.
Efek gangren tidak dapat dihilangkan. Pengobatan yang tersedia untuk gangren bertujuan untuk:
Jaringan mati dapat diangkat melalui prosedur debridemen atau melalui operasi konvensional.
Jaringan mati dapat dipotong oleh peralatan operasi atau zat kimia tertentu. Pengangkatan
jaringan mati mencegah perluasan infeksi. Bahkan pada kasus yang parah diperlukan amputasi
(di antaranya pada jemari, lengan, tangan, jemari kaki, dan kaki). Pasien juga dapat diberi
Antibiotik juga merupakan bagian dari pengobatan. Obat-obatan bekerja dengan membantu
melawan infeksi. Ini juga mencegah perkembangan infeksi baru. Ada beberapa kasus yang juga
terapi ini, pasien harus berada di kamar khusus, tempat dia akan menghirup kadar oksigen 100%.
Terapi ini memberi pasokan oksigen tambahan untuk mendukung proses penyembuhan alami
tubuh. Ini dikenal dapat menambah kekuatan sel-sel darah putih untuk membunuh bakteri. Terapi
ini juga merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru dan meredakan pembengkakan.
Kondisi yang menyertai penyakit ini juga akan diobati. Contohnya, pembekuan darah diobati
dengan cara mengonsumsi obat pengencer darah. Darah beku juga dapat diobati melalui operasi.
Prosedur ini dapat mengangkat darah beku dan juga memperlebar pembuluh darah. Diabetes dan
tekanan darah tinggi, akan terus diredam dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
Saat didiagnosis dan diobati dengan cepat, prognosis bagi pasien gangren kering sangatlah
bagus. Namun, tidak sebagus itu bagi pasien gangren basah. Ini benar adanya, terutama jika
infeksi telah menyebar hingga ke aliran darah. Kasus seperti itu dapat berujung pada kematian,
kecuali jika segera ditangani dengan terapi antibiotik dan melalui prosedur debridemen. Gangren
gas memiliki prognosis yang lebih buruk lagi. Ini dikaitkan dengan angka kematian yang tinggi.
Sebab, gangren gas membuat infeksi menyebar ke aliran darah dengan sangat cepat.
BAB III
1. Teknik perawatan luka diabetic dengan menggunakan madu dan NaCl 0,9 %
2. Teknik perawatan luka diabetic menggunakan ozon bagging
3. Teknik perawatan luka diabetik menggunakan wet dry
4. Teknik perawatan luka diabetic dengan menggunakan modern wound dressing
5. Teknik perawatan luka diabetic dengan menggunakan teknik balutan moist wound
healing
Selain dari madu, terdapat cairan Natrium Chloride (NaCl ) 0,9 % yang berguna
dalam perawatan luka. Cairan NaCl 0,9 % biasanya digunakan rumah sakit dalam
merawat luka karena cairan tersebut aman di gunakan untuk merawat luka
(Setio,2012)
Pemilihan cairan NaCl 0,9% sebagai cairan yang digunakan untuk perawatan luka
terutama luka DM karena cairan NaCl 0,9% merupakan cairan yang bersifat
fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam setiap liternya mempunyai
komposisi natrium klorida 0,9 gram dengan osmolalitas 308 maOsm/1 setara dengan
ion-ion Na+ 154 mEq/1 dan Cl 154 mEq/1, sehingga lebih aman digunakan untuk
perawatan luka (Setio,2012)
Metode penelitian :
Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah quasy experiment
dengan control time series design.
Hasil penelitian :
Perbedaan yang sangat signifikan antara luka yang dirawat menggunakan madu +
NaCl 0,9% terlihat pada parameter jenis dan jumlah jaringan nekrotik serta jenis dan
jumlah eksudat. Setelah luka dirawat menggunakan madu + NaCl 0,9% selama 7 hari,
sebagian besar pasien sudah tidak memiliki jaringan nekrotik dan tidak menghasilkan
eksudat. Dengan waktu perawatan luka yang sama seluruh luka pasien yang dirawat
menggunakan NaCl 0,9% masih memiliki jaringan nekrotik dan menghasilkan
eksudat.
Setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan ada perbandingan efektivitas
perawatan luka menggunakan madu + NaCl 0,9% dan NaCl 0,9% terhadap proses
penyembuhan luka gangren pasien diabetes mellitus
Metode penelitian:
Desain penelitian yang dilakukan adalah dengan pre eksperimental design, dengan
rancangan penelitian one group pre test dan post test.
Sampel Penelitian :
Teknik sampling menggunakan quota sampling.
Hasil Penelitian :
Ada perubahahan yang sangat bermakna terhadap perawatan rawat luka dengan
menggunakan terapi ozon bagging terhadap proses penyembuhan ulkus kaki diabetic
pada klien diabetes mellitus.
Metode Penelitian :
Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy experiment dengan kelompok
pembanding (control time series design). Penelitian ini dengan rancangan rangkaian
waktu, hanya dengan menggunakan kelompok pembanding (Notoatmodjo, 2005).
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria Inkulsi 1) pasien dengan
ulkus diabetik grade II sampai dengan grade IV menurut klasifikasi Wagner, 2)
hemodinamik stabil, 3). Kadar gula darah stabil.
Sampel Penelitian :
Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy experiment
Hasil Penelitian :
Hasil analisa menunjukan bahwa ratarata efektifitas penyembuhan luka pada
kelompok perawatan luka dengan menggunakan teknik Wet-dry sebesar 2,33.
karakteristik luka ulkus diabetik baik pada kelompok Wet-dry yang mengalami
perlambatan penyembuhan.
Metode Penelitian :
Penelitian menggunakan pendekatan literature review. Artikel dipilih berdasarkan
kriteria yaitu 1) artikel berbahasa inggris atau berbahasa Indonesia dengan terindeks
SINTA 1-6, publikasi 5- 10 tahun terakhir 2) artikel berbentuk full text.
Sampel Penelitian :
Penelitian menggunakan pendekatan literature review
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil dan pembahasan, disimpulkan bahwa secara signifikan ada pengaruh
perbedaan rerata skor penyembuhan luka ulkus diabetikum sebelum dan sesudah diberikan
modern dressing. Diharapkan responden khususnya pasien DM dengan luka ulkus diabetikum
memilih rekomendasi pelayanan kesehatan perawatan luka modern dressing untuk mengatasi
luka ulkus diabetikum, serta dapat melakukan perawatan luka secara berkala dan teratur
untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. ulkus diabetik yang melakukan perawatan luka
modern dressing, diperoleh penurunan skor derajat luka. Selain itu, juga menunjukkan
berkurangnya jaringan nekrotik, berkurangnya luas luka, dan terdapat jaringan granulasi.
Metode Penelitian :
Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy experiment dengan kelompok
pembanding (control time series design). Penelitian ini mengevaluasi tentang ukuran
luka, kedalaman luka, keadaan tepi luka, terowongan pada luka, tipe jaringan
nekrotik, luas jaringan nekrotik, jenis eksudat, jumlah eksudat, keadaan kulit sekitar
luka, oedem perifer, ukuran jaringan granulasi, indurasi jaringan perifer dan ukuran
epitelisasi.
Sampel Penelitian :
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian pada penyembuhan luka dengan teknik Moist Wound Healing rata-
rata 1,40. Uji t-berpasangan menunjukan nilai signifikan p =0,004. Balutan Moist
Wound Healing bersifat lembut dan dapat mengembang apabila luka mempunyai jumlah
eksudat yang banyak dan tetap memberikan kesan lembab dan mencegah kontaminasi dari
bakteri yang ada diluar luka. Disimpulkan bahwa pasien dengan ulkus diabetik yang
perawatan luka dengan menggunakan moist healing cenderung proses penyembuhan
lukanya lebih cepat.