Anda di halaman 1dari 60

ALAT DAN MESIN

PENYIRAMAN

Materi 6

1
LATAR BELAKANG
Pertambahan Pertambahan
Penduduk Produksi pangan

• Melalui ekstensifikasi dan intensifikasi,


pelestarian usaha-usaha produksi.
• Ketersediaan air untuk pertanian mengadapi
persaingan dengan penyediaan air untuk
domestic dan industri

2
Tantangan Teknik Irigasi
Bagaimanakah menyediakan air dan
memberikan air secara efektif dan efisien???

3
Faktor2 penyediaan dan pemberian air scr
efektif dan efisien

1. Faktor kondisi tanah pertanian


2. Faktor tanaman
3. Faktor iklim  kejadian hujan
4. Faktor topografi tanah
5. Faktor ekonomi, sosial dan budaya 
menyangkut sifat-sifat petani terhadap
inovasi teknologi pemberian air

4
Cara pemberian air irigasi
1. Lewat permukaan (Surface Irrigation)
2. Langsung ke bawah permukaan (Sub Surface
Irrigation)
3. Penyiraman melalui pancaran (sprinkle irrigation)
4. Irigasi tetes (trickle irrigation)

5
Irigasi Pancar / Curah / Sprinkle

• Menggunakan pompa untuk mendistribusikan air


melalui jaringan perpipaan
• Merupakan bentuk lain dari hujan efektif
Konsep dasar
• Prinsip: Memancarkan air ke udara yang kemudian
jatuh ke permukaan tanah  menyerupai hujan
• Variasi:
– pipa perforasi (berlubang-lubang),
– alat pancar yang dapat berputar
– penyemburan dengan tekanan tinggi dimana air dialirkan
melalui orifice (nozzle) yg membentuk percikan dan
semburan air.
6
Tujuan Utama Irigasi Pancar
Peningkatan produksi tanaman pada daerah yang tidak
memungkinkan pemberian air dengan cara gravitasi
yang disebabkan oleh faktor geografi, geologi maupun
iklim
Manfaat yang diperoleh

• Memberikan air di lahan


• Pemberian pupuk yang dilakukan secara
simultan bersamaan dengan air yang dikucurkan
pada areal tersebut  meningkatkan efektifitas
baik tenaga kerja maupun waktu.

7
Pemilihan Irigasi Curah

1. Tanah cukup porous dan distribusinya merata


2. Lapisan topsoil tipis, angin tidak kencang
3. Kemiringan lereng terjal dan mudah mengalami erosi
4. Debit yang tersedia terlalu kecil, bila memakai
sistem irigasi permukaan
5. Permukaan tanah bergelombang
6. Tenaga kerja terbatas dan mahal
7. Meningkatkan produksi secara cepat

8
Komponen Utama Irigasi Pancar

1. Pompa
2. Pipa Utama
3. Pipa Lateral
4. Pemancar
5. Elemen penunjang utk:
• Belokan  reversible bend
• Persilangan  valves and Elbows
• Penempatan nozzle di sepanjang pipa  sprinkle coupler
• Penyambung antar pipa  reducer coupler
• Penutup pangkal pipa  End plug

9
Rotator type

Impact Sprays

E
m
i
t
e
r

10
11
1. Pompa Air

• Mengalirkan air dari sumber air dan menekannya


melalui sistem distribusi dan sprinkler.
• Harus sesuai kapasitas pompa agar memenuhi tekanan
sistem sehingga harus dipilih yang sesuai.
• Jenis: pompa sentrifugal dan pompa turbin
• Pompa sentrifugal: untuk daerah yang jarak antara
permukaan tanah dan permukaan air tidak terlalu tinggi
atau pada sumur terbuka
• Pompa turbin: untuk daerah dimana muka air jauh di
bawah permukaan tanah
• Penggerak:
• Motor bensin / diesel bila lahan jauh dari listrik..
• Motor elektrik relatif lebih baik untuk instalasi tetap, lebih mudah
operasinya dan biayanya lbh murah.
12
2. Pemancar Air
2a. Nozzle
 Untuk memancarkan air dg tekanan tinggi.
 Penempatan posisi nozzle dan penentuan jenisnya
sangat berpengaruh pada keseragaman aliran yang
diharapkan sampai ke permukaan tanah.
 Kombinasi antara tekanan dan rotasi berpengaruh
terhadap panjang pendeknya pancaran air.
 Nozzle dengan dua lubang lebih umum dipakai, yaitu
satu lubang untuk menjangkau daerah yang jauh,
sedangkan yang lain menjangkau daerah di sekitar
lubang nozzle

13
Sprinkler Bernozzle Sprinkler Bernozzle Tiga Mist (duster)
Tunggal

14
2b. Pipa berlubang

 Ringan, mudah dilepaskan dan bersifat portable


 Cukup dengan tekanan yang rendah
 Nilai presipitasi tergantung jarak pipa dan besarnya lubang, tetapi
nilai minimum yang diijinkan 15 mm/hari
 Ukuran pembuatan lubang berdasarkan luas areal, kecuali pada
tanah berpasir yang permiabel/untuk irigasi tambahan dimana
kedalaman air yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.
 Model ini tidak cocok untuk kondisi lahan yang mempunyai tekanan
angin cukup tinggi
 Terbatas pada daerah datar dimana debit dipengaruhi oleh beda
elevasi dan permukaan tanah, khususnya saat pengoperasian
tekanan rendah

15
2c. Rotating Head System

• Terdiri dari satu atau dua buah nozzle miring yang berputar dengan
sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul
(hammer blade).
• Umumnya disambung dengan suatu pipa peninggi (riser)
berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral.
• Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari
aliran jet semprotan air, kemudian berbalik kembali karena adanya
regangan pegas

16
3. Penyaring (Debris Screen)

 Dibutuhkan apabila yang digunakan untuk


pemompaan adalah air irigasi yang diambil langsung
dari sungai atau saluran yang masih terdapat
kotoran/sedimen.
 Fungsi: mencegah masuknya kotoran yang dapat
menyumbat mata nozzle
 Bila air banyak mengandung sedimen  perlu
kantong lumpur sebagai pengendap agar tidak masuk
ke pompa.
 Perencanaan dimensi kantong lumpur jangan sampai
menimbulkan limpasan pada bak penampung.

17
4. Pompa Penggerak (Booster Pumps)

• Dibutuhkan apabila tekanan air pada pipa tidak


mampu menggerakkan mata sprinkler untuk
mencapai tingkat pancaran tertentu karena
• Perbedaan elevasi topografi yang cukup
tinggi.
• Pipa terlalu panjang sehingga tekanan yang
terjadi pada ujung nozzle cukup rendah.

18
5. Katub

 Dibutuhkan untuk mengontrol aliran pada percabangan


 Sebagai alat pembagi air
 Sebagai pengontrol debit yang terjadi pada masing2
pipa setelah percabangan
 Penempatan katub pada pipa lateral hendaknya
dihindari agar tidak terjadi aliran balik sehingga debit
yang mengalir lancar.
 Penempatan katub yang tidak tepat berakibat
kehilangan energi yang cukup tinggi, sehingga
kecepatan aliran menjadi rendah

19
Berbagai Jenis Katub dalam Irigasi Pancar
1. Katub pada mata sprinkler
2. Katub pengarah aliran dan
mata sprinkler
3. Katub pengontrol
4. Katub 4 cabang
5. Katub tee
6. Katub elbow
7. Katub tee dan elbow terbuka
8. Perlindungan sambungan pipa

20
Katub Pengontrol Aliran diperlukan bila
 Sering terjadi trouble debit umumnya di
percabangan
 Mengetahui kesesuaian debit air yang mengalir
pada pipa dengan kebutuhan, sehingga bila terjadi
penyumbatan pada pipa-pipa tertentu sedini
mungkin dapat dideteksi.
.

21
6. Tabung Pupuk
Pemupukan dapat dilakukan bersamaan aliran air pada
pipa
Pupuk kimia dilarutkan melalui injeksi pada pipa utama.
Jumlah pupuk yang dilarutkan tidak boleh melebihi
konsentrasi kebutuhan tanaman.
Komponen yang dibutuhkan dalam pemupukan  tangki
dan pipa penyalur berbentuk pipa venturi yang langsung
berhubungan dengan pipa utama dan dibawa sistem
untuk kemudian dipancarkan melalui nozzle.
Apabila penempatan tabung dilakukan pada pipa hisap
sebelum air masuk ke pompa, dan pipa keluaran tabung
disalurkan melalui pipa utama.

22
Tabung Pupuk yang
dihubungkan dengan Pipa

23
Tipe-tipe Sprinkle

a. Menurut sifat dan peralatannya


• Tipe Portable
• Tipe semi portable atau semi permanen
• Tipe yang digerakkan secara mekanis
• Tipe solid set
• Tipe permanen

24
Tipe Portable

• Sistem tdk permanen, dioperasikan pada saat-saat


tertentu dimana air dibutuhkan.
• Biasa dipergunakan pada areal yang memerlukan
tambahan air irigasi.
• Pipa utama, submain, dan pipa lateral umumnya
terbuat dari aluminium atau bahan yang ringan
sehingga mudah untuk dipindah-pindah.

25
Tipe Semi Portable

• Submain terletak di bawah permukaan tanah dan


rangkaian pipa lateral portable berada di
sepanjang kedua sisi pipa utama,
• Katub mudah dilepaskan ditempatkan pd ujung
pipa lateral.
• Sering digunakan krn tidak memerlukan terlalu
banyak pipa lateral  biaya tidak terlalu tinggi,
• Pipa lateral jenis portable dpt dipindah2kan dari
ladang ke ladang shg memudahkan operasi irigasi.

26
Tipe Penggerak Mekanis

-Unit irigasi dapat diatur secara mekanis (misal ketinggian


nosel)
-Meningkatkan efisiensi pekerjaan dan
-Menurunkan kebutuhan tenaga.
-Terdapat kontrol otomatis pada pengaturan volume air
irigasi yang dilakukan secara digital.

27
Tipe Solid Set

Sama dengan tipe semi permanen. hanya pipa utama


yang terpasang secara permanen di lahan
Digunakan bila:
• Tenaga yang dimiliki sangat minim.
• Terutama untuk perkebunan atau tanaman buah-
buahan (bukan tanaman semusim).
• Irigasi diberikan pada pohon-pohon yang baru tumbuh
kemudian digantikan dengan sprinkler yang lebih
besar sesuai perkembangan pohon.
• Bisa juga menggunakan aplikasi irigasi tetes, dimana
tanah selalu dalam keadaan basah agar dapat
menyimpan air irigasi
28
Tipe Permanen

• Terdiri dari pipa utama dan pipa cabang.


• Pipa lateral ditempatkan pada permukaan tanah
sepanjang deret pohon,
• sprinkler dipasang pada pipa tegak Φ1 inch dengan
tinggi dari 1-3 m
• pipa-pipa tegak ditopang utk menjaga kestabilan
berukuran 18m x 12m atau 18m x 15m, dengan
jarak antara pipa lateral yang cukup besar.

29
b. Menurut cara pencurahannya

 Sprinkler dengan nozzle / dripper


 Sprinkler dengan pipa perforasi
 Sprinkler dengan rotating head system

c. Menurut besar tekanannya


 Sprinkler tekanan rendah (5-30 psi)
 Sprinkler tekanan sedang (30-60 psi)
 Sprinkler tekanan tinggi (60-100 psi)

30
Overhead Sprinkler
Irrigation
Center Pivot Sprinkler
Irrigation

31
HIDROPONIK

32
PENGERTIAN
 Hydro → air Ponos → kerja

 Definisi:
Pengerjaan atau pengelolaan air sebagai
media tumbuh tanaman dan tempat
mengambil unsur hara yang diperlukan
pada budidaya tanaman tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam.

33
KELEBIHAN
• Kebersihannya mudah dijaga
• Tidak perlu pengolahan tanah dan pengendalian
gulma
• Air dan pupuk sangat efisien
• Tidak tergantung musim
• Kualitas produk tinggi
• Produktivitas tinggi
• Mudah diseleksi dan dikontrol
• Dapat diupayakan di lahan sempit

34
MACAM-MACAM HIDROPONIK
Berdasarkan Jenis Media:
1. Hidroponik kultur air: Menggunakan air yang
mengandung nutrisi sebagai media
Contoh:
NFT (Nutrient Film Technique): Air mengalir dangkal
di daerah perakaran, air bernutrisi tersirkulasi agar
tanaman memperoleh air, nutrisi dan oksigen secara
cukup.

35
36
DFT (Deep Film Technique) → seperti NFT aliran
larutan nutrisi lebih dalam.
Syarat:
- kemiringan talang seragam/memadai terjadi aliran (5°),
- kecepatan aliran tidak boleh terlalu tinggi,
- lebar talang memadai, dasar talang harus rata, dan
- larutan harus disirkulasikan berkala (setiap 5-10 mnt).
Kekurangan:
- butuh suplai listrik terus menerus,
- bila ada infeksi penyakit akan cepat menular,
dan - biaya investasi mahal.

37
DFT
Komponen: a. Talang air dan instalasi
pipa, b. Torn penampung air (bisa pake
drum plastik), c. tangki nutrisi, d. Mesin
pompa akuarium, e. Timer, f. Stereoform

38
KOMPONEN JARINGAN
Jaringan untuk NFT - DFT

39
FHS (Floating Hydroponic System):
• Budidaya dengan menancapkan tanaman pada lubang
styrofoam yang mengapung pada larutan nutrisi dalam
suatu bak atau kolam sehingga akar tanaman terendam
dan dapat menyerap larutan nutrisi.
- Larutan nutrisi tidak disirkulasi
- Fluktuasi suhu larutan lebih rendah
- Untuk menjaga level permukaan larutan dlm wadah,
bisa digunakan tabung “mariotte”

40
2. Hidroponik Substrat:

Menggunakan media tanam berupa bahan porous


selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga
memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan
oksigen secara cukup.
Media tanam: Pasir, potongan kayu, serbuk kayu, arang
kayu, sabut kelapa, batang pakis, arang sekam, kerikil
dll.

41
Contoh:
Irigasi tetes dalam greenhouse
- Pemberian air berupa tetesan pada daerah perakaran
- Menggunakan jaringan perpipaan yang bekerja
dengan tekanan

42
Ebb and Flow (Sistem pasang surut) = Flood and Drain
- Tanaman ditanam dalam pot dan diletakkan dalam bak.
- Bak digenangi dan dikeringkan dengan larutan nutrisi
secara bergantian (agar oksigen dan air bernutrisi
seimbang)
- Cara: manual, otomatis dengan timer, otomatis dengan
sensor kadar lengas.

43
Instalasi Ebb and Flow Sederhana

44
3. Aeroponik
Cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di
udara dan disemprot larutan nutrisi secara terus menerus.
Pertumbuhan tanaman cepat dengan menghemat air
hingga 99%, nutrisi hingga 50% dan waktu hingga 45%.

45
Media tanam
Jenis: Anorganik dan Organik
Anorganik

Kelebihan
Permanen, dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama
Porus, aerasi optimal
Cepat mengatuskan air, media tidak terlalu lembab
Sterilitasnya lebih terjamin, jarang digunakan sebagai inang bagi
jamur, bakteri, dan virus

Kekurangan
Bukan media yang baik bagi perkembangan organisme bermanfaat
seperti Mikoriza
Media lebih berat, karena umumnya berupa batuan
Terlalu cepat mengatuskan air, nutrisi yang diberikan sering
terlindi
Kurang baik bagi perkembangan sistem perakaran 46
Rockwool Perlit
Pembibitan Penanaman

47
Clay-granular
Batu apung

- Kerikil (gravel)
- Pasir
- Batu bata
- Batu karang, dll
48
Organik
Kelebihan
Kemampuan menyimpan air dan nutrisi tinggi
Baik bagi perkembangan mikroorganisme bermanfaat
(mikroriza dll)
Aerasi optimal (porus)
Kemampuan menyangga pH tinggi
Sangat cocok bagi perkembangan perakaran
Digunakan pada tipe irigasi drip
Lebih ringan

Kekurangan
Kelembaban media cukup tinggi, rentan serangan jamur,
bakteri, maupun virus penyebab penyakit tanaman
Sterilitas media sulit dijamin
Tidak permanen, hanya dapat digunakan beberapa kali saja,
secara rutin harus diganti 49
Sekam Sabut kelapa

Vermikulaponik (serbuk
gergaji, tanah gambut dan
arang sekam) Vermiculite

50
NUTRISI: mengandung semua unsure hara yang dibutuhkan
tanaman yang berupa hara makro N, P, K, Mg, Ca dan S maupun
hara mikro Fe, Mn, Zn, B, Cu dan Mo.
- Kalium Nitrate
- Kalium Phosphate
- Mono kalium Posfate
- Magnesium Sulfate
- Mono Ammonium
- Posfate Zinc Sulfate
- Cooper Sulfate
- Mangaanese Sulfate
- Sodium Molybdate
- Boric Acid
- Fe-EDTA
- Fe-HEEDTA
- Fe-EDDHA
- Fe-SO4
- Na2EDTA 51
Ramuan Nutrisi
Ada 2 macam: yaitu BAGIAN A mengandung Calcium dan
BAGIAN B mengandung Phosphate dan Sulfate.
Dalam keadaan pekat (yang berupa larutan Stok) Calcium
tidak boleh bercampur dengan Phosphate atau Sulphate,
Pembuatan larutan stok sesuai dengan dosis yang
tertera.
Misal:FERTI-MIX PAKET PRO: untuk pelaku usaha komersial.
Apabila dilarutkan akan menghasilkan 90 liter Larutan Stok A dan 90
liter Larutan Stok B.
Larutan Stok dapat disimpan dalam jangka waktu lama asalkan tidak
terkena sinar matahari dan/atau hujan serta tidak tercampur antara
Larutan Stok A dan Larutan Stok B.
Apabila akan digunakan, Larutan Stok harus diencerkan lagi dengan
perbandingan 1bagian Larutan Stok A dan 1 bagian Larutan Stok B
dimasukan ke dalam 200 bagian air. Dengan demikian, 1 set paket
pro setara dengan 18.000 liter larutan nutrisi siap pakai.
52
JENIS TANAMAN
Tanaman dengan nilai ekonomis tinggi (dll)

53
54
Rumah kaca (greenhouse)
• Fungsi rumah kaca di daerah tropis:
melindungi tanaman dari curah hujan
langsung dan serangan hama
• Harus memerhatikan ventilasi yang baik agar
suhu dalam ruangan tidak terlalu tinggi.
• Pendinginan: Evaporative cooling → misting
dan zone cooling

55
Aspek irigasi pada hidroponik
• Fungsi: memenuhi kebutuhan air tanaman,
memberikan nutrisi bagi tanaman
• Efisiensi harus diperhatikan
• Kualitas air harus diperhatikan terutama
untuk sistem sirkulasi
• Frekuensi penyiraman terutama pada
hidroponik substrat harus tepat

56
HIDROPONIK MASA DEPAN
Vertical farm

Omega garden

57
Ultrasonic Aeroponic System

Hydro G Modular
hydroponic system

58
Aquaponic
Hydro dome

Vertical farming

59
Thank You

60

Anda mungkin juga menyukai