Anda di halaman 1dari 5

KELAYAKAN PEGAS DAUN DALAM PENERIMAAN BEBAN

OPTIMAL

Daryono
Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang

E-mail: ���������������������
daryono_umm@yahoo.com

abstrak
Sampai saat ini banyak kendaraan darat yang menggunakan suspensi model pegas daun. Jenis suspensi ini terdiri
dari beberapa susunan lempeng. Penelitian ini difokuskan sebatas test laboratorium saja dan tidak menggunakan pengujian
lapangan atau ekperimen karenanya hasil atau kesimpulan yang diperoleh bersifat teoritis. Besarnya harga frekuensi
natural dari semua mode getaran berdasarkan hasil modal analisis diperoleh harga diatas 100 Hz yang melampaui batas
aman baik dari segi kemanan desain konstruksi suspensi itu sendiri maupun bagi keamanan penumpangnya. Tetapi
dengan menggunakan simulasi harmonik dengan input frekuensi sebesar 1 Hz samapi dengan 10 Hz dihasilkan besarnya
simpangan atau ampltudo getar tidak lebih dari 20 mm yang masih masuk batas aman untuk kenyamanan penumpang
atau manusia berdasarkan diagram kenyamanan menurut Jane Way. Hal inilah yang menyebabkan masih terpakainya
suspensi jenis pegas daun untuk kendaraan darat oleh masyarakat pengguna otomotif.

Kata kunci: pegas daun, suspensi, keamanan, kenyamanan

abstract
Nowdays a lot of vehicle still used suspension Leaf spring either in front or in rear suspension. Commonly, his suspension
consist of several peace of springs that called leaf spring. This research is focus on laboratory work without experimental
test. As a result only theoretical conclusion. Natural frequency by modal analysis show that all mode are more than
100 Hz. It is very dangerous value of safety passengers and the suspension its self. But with harmonik simulation between
1 until 10 Hz input frequency will be resulted no more than 20 mm amplitude. This is the range where passenger still get
comfortability according to Jane way diagram of comfort ability. Consequently a lot of people or automotive engineer still
use this kind of suspension.

Key words: leaf spring, suspension, safety, comfort

PENDAHULUAN kenyamanan maupun keamanan yang paling baik


Penggunaan pegas daun sebagai suspensi (���������������
Shankar, 2006).
kendaraan untuk transfortasi darat masih relevan Beberapa peneitian yang berkaitan dengan hal
eksistensinya yang mana hampir 85% suspensi untuk ini antara lain optimasi gelagar tumpuan sederhana
kendaraan truck menggunakan model suspensi dengan menggunakan ANSYS' 5.4 mengungkapkan
pegas daun (Fu, 2002). Jika dilihat dari konstruksi bahwa hasil optimasi menunjukan bahwa dengan
dan kondisi pemasangan suspensi pegas daun ini model lengkung dari geometri awal beberbentuk
menunjukan adanya suatu keunikan yaitu pada segi empat memberikan kekuatan yang sama dengan
susunan pegas yang melengkung dengan radius contour penuh. (Wijayanto dan Daryono, 2002).
kelengkungan tertentu sampai lapisan yang paling Dilanjutkan dengan studi karakteristik variasi
akhir (�������������������������������������������
Norman, 2002)������������������������������
. Demikian pula jika ditinjau gelagar dengan profil segi empat" menyatakan
dari segi jumlah pemakain yang begitu relevan bahwa dengan radius kelengkungan tertentu ternya
jumlahnya menunjukan bahwa memang ada suatu memberikan kekuatan gelagar yang lebih tinggi
keistimewahan yang tersembunyi pada konstruksi dibanding model gelagar tanpa kelengkungan atau
pegas daun atau "Leaf Spring" sebagai suspensi gelagar lurus untuk profil dan volume material yang
kendaraan darat ini. Namun belum ada suatu desain sama (Miftahurrozi dan Daryono, 2005). Demikian
yang paling bagus mengenai berapa jumlah susunan juga penelitian tentang Studi Penggunaan Pegas
lempeng pegas yang akan memberikan kualitas daun sebagai suspensi mobil Kijang menyimpulkan

21
bahwa dengan model susunan seperti pada susunan pasang dengan baut untuk mengikat pegas pada
kendaraan roda empat lainnya diperoleh harga tumpuannya. Biasanya pada mata tersebut, pegas
tegangan maksimum yang terjadi masih di bawah disematkan pada sengkang (shackle), yang juga
batas harga kekuatan ijin bahan (Tomy dan Daryono, diberikan bantalan yang terbuat dari bahan anti
2005). gesekan seperti perunggu (bronze) atau karet
Pada kesempatan ini akan dikaji karakteristik (rubber). Daun pegas yang lainnya dikenal sebagai
pegas daun akibat pembebanan dinamis dengan graduated leaves. Agar mencegah terjadinya gesekan
tujuan untuk mempelajari karakteristik dinamik atau desakan pada daun yang berbatasan, ujung-
yang berupa besar frekuensi dan amplitudo getaran ujung dari graduated leaves diatur dalam bermacam-
pada kendaraan roda empat sehingga menghasilkan macam bentuk seperti diperlihatkan oleh gambar 1.
kenyamanan yang bisa diterima oleh manusia/ Daun utama akan melawan beban-beban lentur
penumpang sesuai dengan kekuatan atau batas vertikal dan juga beban-beban yang disebabkan
keamanan bahan pegas yang dimodelkan. bagian samping kendaraan dan torsi, oleh karena
adanya tegangan disebabkan oleh beban-beban ini,
METODE sudah menjadi kebiasaan memberikan dua daun
Pegas daun yang umumnya digunakan pada mobil dengan panjang penuh dan blok bantalan pada daun
adalah bentuk semi-elliptikal seperti ditunjukkan tersusun (graduated leaves) seperti ditunjukkan pada
pada Gambar 1. Pegas
������������������������������
daun ini terbentuk dari gambar 1. Jepitan pantul (rebound clips) diletakkan
sejumlah pelat-pelat (berbentuk seperti daun). Daun- pada posisi pertengahan panjang pegas, sehingga
daun ini biasanya mempunyai ciri dilengkungkan susunan daun-daun juga ikut andil menghantarkan
sehingga daun-daun itu akan melayani untuk tegangan pada daun panjang penuh (full length
melentur menjadi lurus oleh karena kerja beban. leaves) ketika pegas memantul.

1,15

1,01

0,86

0,72
0,56
0,44
0,086
0,32
0,018
0,16

Gambar 1:1,58
Dimensi pegas daun (leaf spring)
0,078

Gambar 2. Dimensi Pegas Daun (Leaf Spring)

Data-data spesifikasi Dumptruck sebagai berikut:


Merk Kendaraan: Nissan Type: CWB 520 HDN,
Gambar 1. Pegas Daun Semieliptikal Berat bersih Dumptruck: 12.600 kg
Berat muatan Dumptruck: 17.400 kg, Panjang Chasis:
Daun-daun itu disatukan bersama oleh sabuk 7,025 m, Lebar Chasis 1,256 m
seperti gelang yang disusutkan melingkarinya pada Panjang Dump: 5 m,. Dimensi panjang pegas daun
posisi tengah atau dengan baut yang menembusnya Dumptruck:
di tengah. Sabuk tersebut menggunakan efek kuat Pegas No. 1: 1,58 m,
dan kokoh, oleh karena itu panjang efektif pegas Pegas No. 2: 1,58 m,
untuk melentur akan menjadi panjang keseluruhan Pegas No. 3: 1,15 m
pada pegas dikurangi lebar dari sabuk. Dalam hal Pegas No. 4: 1,01 m,
sabuk tengah (centre bolt), dua per tiga jarak di Pegas No. 5: 0,86 m,
antara pertengahan sabuk-U (U-bolt) akan dikurangi Pegas No. 6: 0,72 m
dari panjang keseluruhan pegas agar mendapatkan Pegas No. 7: 0,56 m,
panjang efektif. Pegas ditumpukkan pada rumah Pegas No. 8: 0,44 m,
poros dengan menggunakan sabuk-U. Pegas No. 9: 0,32 m
Daun yang lebih panjang dikenal sebagai daun Lebar Pegas Daun Dumptruck: 0,086 m,
utama (main leaf atau master leaf) dengan ujung Tebal Pegas Daun Dumptruck: 0,018 m
dibentuk menyerupai lubang mata yang mana di Bahan Pegas: Baja DIN 17222,

22 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Februari 2010: 21–25


Modulus eleastisitas (E): 20,6.1010 N/m2 maka tegangan maksimum yang akan terjadi pada
Tegangan ijin (σB): 67.109 –2,16.109 N/m2 , lempengan pegas nomor empat diatas yaitu sebesar
Density (ρ): 7850 Kg/m3 setara dengan 71,6 N/mm 2. Sedangkan besarnya
Angka poisson (v): 0,34 lendutan maksimum yang terjadi adalah sebesar
0,067 m atau sama dengan 67 mm, maka material
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam yang tidak aman karena jauh melebihi kekuatan
metode penelitian ini mendapatkan data spesifikasi ijinya juga akan memberikan efek yang sangat tidak
pegas dan kendaraan dari survei lapangan, maka nyaman bagi penumpangnya berdasarkan standart
dilakukan perhitungan beban maksimum yang harus Jane way.
diterima oleh pegas kemudian dilakukan pembuatan Kenyataannya eksitasi sistem suspensi
model dengan program ANSYS 6.0. Dalam pemodelan untuk kendaraan roda empat ini salah satunya
ini model yang dibuat berupa benda solid (3D). Dalam berupa profil jalan yang dalam penelitian kali ini
hal ini komponen-komponen suspensi belakang tidak dimodelkan sebagai fungsi sinusoidal akibat suatu
digabungkan (add) melainkan hanya disambung tanjakan atau karena mobil harus melewati suatu
(Glue) sehingga walaupun satu kesatuan (solid) celah jalan yang rusak dengan lebar celah tertentu.
tetapi masih dapat dipisah-pisah dengan memberikan Sehingga dalam simulasi berikutnya atau pada
nama pada tiap-tiap bagian yang telah dibuat tanpa langkah berikutnya mensimulasikan sistem suspensi
memengarui hasil dari analisis. pegas daun ini dalam kondisi gerakan harmonik
Selanjutnya dilakukan uji modal analisis untuk dengan input frekuensi mulai sebesar 1 Hz sampai
mengetahui besar frekuensi naturan yang terjadi harga frekuensi maksimum akibat perubahan laju
pada model kemudian selanjutnya dilakukan uji kecepatan kendaraan saat mau melewati profil jalan
harmonik analisis untuk mendapatkan besar yang identik dengan fungsi sinusoidal tersebut.
distribusi tegangan dan distribusi defleksi pada Dalam penelitian ini kami mengasumsikan bahwa
masing-masing mode getaran yang terjadi. kendaraan akan melewati profil sinusoidal ini tiap
Selanjutnya akan dicari hubungan besar defleksi dan jarak lintasan 1 km sehingga jika kendaraan atau
frekuensi natural yang terjadi untuk mendapatkan mobil benar-benar melaju dengan kecepatan 100 Km/
kualitas kenyamanan menurut standart Jane way jam, maka untuk menempuh jarak lintasan sepanjang
sedangkan besar tegangan maksimum dikoreksi 10 km akan terjadi pengulangan eksitasi sebanyak
dengan kekuatan ijin bahan pegas yang disediakan 10 kali dan besarnya frekuensi eksitasi sebagi input
untuk gerak harmonik ini menjadi: 10/(10/100) kali/
HASIL DAN PEMBAHASAN jam atau setara 1,65 Hz.
Analisis dilakukan menggunakan Software Untuk itu dalam simulasi ini kami membatasi
Ansys 6.0. Perbandingan hasil analisis pegas daun besarnya frekuensi input pada mana mobil melewati
suspensi belakang dumptruck disajikan di Tabel 1. profil jalan sinusoidal ini mulai dari 1 Hz sampai
Analisa hasil simulasi ANSYS 6.0 dengan dengan batas nyaman menurut Jane way, walaupun
modal analisis diperoleh untuk kondisi pegas daun kondisi reilnya masih berada di bawah harga
yang dimodelkan diperoleh 5 modus getar dengan frekuensi yang diinputkan. Hasil simulasi harmonic
besar frekuensi maksimum yang ditimbulkan analisys menunjukan bahwa amplitudo dan besarnya
oleh kontruksi pegas rata-rata diatas 100 Hz. Jika depleksi yang terjadi masih berada dalam ambang
kondisi ini betul-betul terjadi saat mobil berjalan batas keamanan dan kenyamanan penumpang atau

Tabel 1. Hasil Analisis Pegas Menggunakan Software Ansys 6.0

Tegangan Maksimum (Pa) Tegangan Minimum (Pa) Defleksi Maksimum (m) Defleksi Minimum (m)
Pegas 1 0,151.109 2095 0,344.10-3 0
Pegas 2 0,7.108
0,778.10 7
0,345.10-3
0
Pegas 3 0,545.108 783047 0,346.10-3 0
Pegas 4 0,746.10 8
934541 0,347.10-3
0
Pegas 5 0,74.108 0,397.107 0,349.10-3 0
Pegas 6 0,731.10 8
0,565.10 7
0,351.10-3
0
Pegas 7 0,703.108 0,573.107 0,353.10-3 0
Pegas 8 0,619.10 8
0,455.10 7
0,355.10-3
0
Pegas 9 0,62.108 0,432.107 0,357.10-3 0

Daryono: Kelayakan Pegas Daun 23


manusia. yang terjadi. Demikian juga hasil simulasi Sehingga dari hasil simulasi harmonik diatas bisa
dengan harmonik analisys ini menunjukan bahwa dikatakan bahwa pemakaian suspensi pegas daun
harga tegangan maksimum yang terjadi pada tiap pada poros belakang kendaraan roda empat ini masih
lempengan pegas masih berada dibawah harga memebrikan kenyamanan bagi penumpangnya.
kekuatan ijin bahan. Dengan demikian baik secara
statis maupun dinamis pemakaian pegas daun Standar Kenyamanan menurut Janeway
sebagai suspensi kendaraan roda empat ini masih Kenyamanan penumpang pada kendaraan darat
memenuhi syarat. telah dirumuskan oleh Jane way yang mendasarkan
Melihat dari jumlah lempengan pada konstruksi kenyaman penumpang ini pada hubungan laju
pegas daun yang dianalisa maupun yang dipakai kecepatan, percepatan terhadap amplitude dan
pada umumnya bahwa jumlah lempengan akan frekuensi getar yang terjadi. Pada umumnya tingkat
berpengaruh pada karakteristik suspensi. Hal ���� kenyamanan tersebut didasarkan pada tiga level
ini memang benar adanya, mengingat walaupun frekuensi yaitu masing-masing pada frekuensi level
dengan lima lempengan ternyata pada lempengan pertama pada 1–6 Hz, kedua pd frekuensi 6–20 Hz
pegas tertentu yang justru memerima atau terjadi dan level ketiga pada frekuensi 20–60 Hz. Untuk level
tegangan maksimum yang cukup besar disbanding frekuensi 1–6 Hz harga maksimum dari Jerk atau
pada lempengan yang lain. Karena itu dengan besarnya percepatan getaran persatuan waktu tidak
menganalisa atau memperhatikan hasil simulasi boleh melebihi 12,6 m/dt3 atau sebesar 496 in/detik3.
konstruksi susunan pegas dengan lima lempengan Kalau getaran system dianggap atau dimodelkan
bisa dianalogkan bahwa untuk kondisi kendaraaan sebagai getaran harmonik atau mengikuti fungsi
yang sama serta dengan konstrain yang sama pula sinusoidal: x = A sin wt, maka harga jerk adalah:
bisa dipastikan akan memberikan efek yang berbeda
atau bahkan jauh berbeda jika jumlah susunan atau 3
d x 3
lempengan pegas dikurangi. Hal ini bisa dijelaskan 3
= Aω cosω t
dengan besarnya momen maksimum yang terjadi dt
pada posisi tengah.
Harga jerk akan maksimum jika harga cos ωt =1
3
= 1, Jerk maks. = Aω . Analog untuk percepatan
dan kecepatan maksimum yang diturunkan dari
persamaaan perpindahan x = A sin ωt di atas akan
diperoleh:

– Untuk percepatan maksimum =

d 2x
2
= − Aω sin ωt = Aω 2
d t

– Untuk kecepatan maksimum =

Gambar 3. Bidang Momen pada Model Pegas yang


Dijepit di Tengah dx
= Aω cosω t = Aω
dt
Dengan demikian, semakin banyak susunan
mestinya akan sanggup menahan atau memberika Yang mana untuk level frekuensi dari 1–6 Hz,
momen tahanan yang lebih kuat pula. Tetapi karena besarnya amplitudo maksimum adalah:
konstrin ruang dan beaya produksi yang ada, maka
m
dengan sembilan lempengan ini kiranya kondisinya 12, 6 dt = 12, 6 = 0, 0508 m = 2 in.;
3
A1 =
sudah menguntungkan baik ditinjau dari segi
( )
(2.3,14 )
3
ω
3
rad 3
keamanan maupun biaya produksinya. dt
Ditinjau dari besarnya ampiltudo dan besarnya (1 Hz = 2Π rad/dt)
frekuensi eksitasi yang terjadi pada system suspensi
diatas yamg besarnya 1–6 Hz, maka menurut Untuk level 2 mulai frekuensi 6–20 Hz besarnya
standart kenyamanan dari Jane way besarnya percepatan maksimum yang diijinkan pada batas
amplitudo haruslah berada pada range 0 s/d 50 mm. nyaman adalah: 0,33 m/dt 2, maka amplitudo

24 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Februari 2010: 21–25


maksimum yang diturunkan dari hubungan ini SIMPULAN
adalah: Dari penelitian, didapatkan bahwa harga
frekuensi natural dari hasil modal analisis adalah
m
0, 33 dt = 0, 33 = .0, 008..m
2 untuk gerakan menyamping 115.Hz, u�������������
ntuk gerakan
A2 = keatas dan ke bawah 149 Hz, u����������������������
ntuk gerakan ke depan
(2.3,14 )
2 2
ω rad
2
dt dan ke belakang 283 Hz, dan g�������������������
erakan satu posisi
189 Hz. Dengan analisa harmonik mulai frekuensi
Untuk level frekuensi 20–60 Hz, besarnya 1–6 Hz diperoleh besarnya lendutan maupun
amplitudo maksimum yang diijinkan didasarkan tegangan maksimum masih dibawah harga yang
pada kecepatan maksimum yang diijinkan yaitu diijinkan untuk material pegas yang dipakai.
sebesar 2,7 mm/dt atau sekitar 0,105 in/dt, maka
besar amplitudo maksimum yang diijinkan adalah: DAFTAR PUSTAKA
Fu, Cebon, 2002. Analysis of truck suspension data base,
m International Journal of Vehicle Design Heavy
2,7 dt = 2,7 mm = 0, 43 mm
A3 = Vehicle System. National Taiwan University.
ω rad 6, 28 Khurmi, G., 1982. Text Book of Machine Design. New
dt
Delhi.
Miftahurrozi, D., 2003. Optimasi Kelengkungan
Ditinjau dari besarnya ampiltudo dan besarnya Lempengan Pegas Daun. UMM.
frekuensi eksitasi yang terjadi pada system suspensi Nanang, T.S., 2004. Distribusi tegangan pegas Daun pada
diatas yamg besarnya 1–6 Hz, maka menurut Dump Truck, UMM.
standart kenyamanan dari Jane way besarnya Norman, E.D., 2002. Mechanical Behavior of Material
amplitudo haruslah berada pada range 0 s/d 5 0 mm. International Student Edition.
Sehingga dari hasil simulasi harmonik diatas bisa Shankar, V., 2006. Mono Composite Leaf Spring for Light
dikatakan bahwa pemakaian suspensi pegas daun Weight Vehicle. Journal material Science.
pada poros belakang kendaraan roda empat ini masih Tomy, Daryono, 2005. Analisa Kekuatan Pegas Daun
memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. kendaraan Kijang, Technical Report, Graduate
Student, UMM.
Wijayanto, B. dan Daryono, 2002. Optimasi Gelagar
Technical Report, Graduate student. UMM.

Daryono: Kelayakan Pegas Daun 25

Anda mungkin juga menyukai