Anda di halaman 1dari 20

MURABBI,

BERKOMUNIKASI DARI HATI


Akmal Ahmad
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang
berdakwah di jalan Allah, mengerjakan amal shaleh dan mengatakan
“Sesungguhnya aku berserah diri kepada Allah”
( Q.S. Fushilat, 41 : 33 )

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”
(Q.S. An-Nahl 16 : 125)

“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh


kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada
Allah...”
(Q.S. Ali-Imran 3 : 110)
PENGANTAR
• PERKATAAN DARI HATI, adalah PERKATAAN yang berasal dari
KEPAHAMAN yang jelas. Mereka yang PAHAM akan sangat mudah
dipahami bagi mereka yang mendengarkan.
(Ar-Ra’yul Al-Wadhihah, Qadhaya Asasiyah ke-1, Fiqh Dakwah MM)
• Jika TARBIYAH (itu) MADAL HAYAH, tentu kualitas komunikasi
MURABBI harus terus Hidup Sepanjang Usia yang MENDENGARNYA
(Al-Istimroriyah, Qadhaya Asasiyah ke-2-Fiqh Dakwah, MM)
• PERKATAAN DARI HATI, JAUH LEBIH DALAM, TUMBUH dan KOKOH.
MENJADI PENGUAT BAGI MEREKA YANG MENDENGARKAN.
(An-Numu wa Al-Quwwah-3 , Al-Muhafadhoti ‘ala Al-Asholah-4)
ELEMEN DASAR KOMUNIKASI
1. Sumber (source)
2. Pesan (message)
3. Saluran (media)
4. Penerima (receiver)
5. Efek (effect)
PERNYATAAN PENTING
Apabila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah
perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya,
berikan petunjuk bagaimana cara memenuhi
(memuaskan kebutuhannya), gambarkan dalam
pikirannya keuntungan dan kerugian yang diperoleh,
dan akhirnya doronglah ia untuk bertindak
Pengaturan Pesan

• Disesuaikan dengan urutan motif (motive sequence) dari proses


berpikir manusia, yaitu:
1. Perhatian (attention)
2. Kebutuhan (need)
3. Pemuasan (satisfication)
4. Visualisasi (visualisation)
5. Tindakan (action)
CDE
• Content, sistematis, jelas dan bernas
• Delivery, inspiratif, aplikatif, menggerakkan
• Entertainment, menyenangkan
A K M A L Theory

K A
MATI LAWAN
BICARA

K OMUNIKATIF
A M
ENDENGAR DG
M BAIK

A NALISA

L A L UGAS
A MATI LAWAN BICARA

Adalah Rasulullah SAW. “Ketika ada yg menyapa, Beliau SAW


tidak hanya menolehkan wajah tetapi juga badannya,”
(Shiroh Nabawiyah-syaikh shafiyyurrahman al mubarakfuri)

• Respect
• Mengetahui Kesiapan Lawan Bicara
• Memperkecil semua faktor
“Miscommunication”
AMATI – MEMPERMUDAH OBSERVASI

Bingung
Bosan (menguap,
(mengerutkan
Antusias/memahami melihat dengan
kening, menggaruk-
(tersenyum, pandangan kosong,
garukkan kepala,
mengangguk-angguk, menggerak-gerakkan
menggerak-gerakkan
kontak mata, kaki, merebahkan
bibir, melihat
mengiyakan) diri di kursi, melihat
dengan pandangan
jam)
kosong)

AA – Sharing never Ending


K OMUNIKATIF

• Profesor Albert Mehrabian-Guru Besar Meritus Psycologi UCLA.


Tahun 1971 menyampaikan sebuah teori;
M ENDENGAR DENGAN BAIK

• Anda Membutuhkan Kesabaran


• Wawasan Luas mempengaruhi Kemampuan
“Mendengar” Kita
• Ingat!!! Jagalah Pikiran dan Hati Kita
Levels of Listening

Empathetically

Attentively

Selectively
n g
te ni
Pretend
Li s
Ignore
A N A L I S A

AMATI – KOMUNIKATIF – MENDENGAR


Membutuhkan ANALISA A AK- SEBAY
A
TUA MU D AN AK
• Dengan Siapa Anda Bicara? AN

• Kemampuan meng-Klasifikasi Karakter


PLEGMATIS
• Seperti apa cara menyampaikan kebutuhan? KOLERIS MELANKOLI
S
• Memahami Latar Belakang SANGUINIS

• Beda Klasifikasi – Beda Penyikapan AGRESIF SUBMISIF ASERTIF


• Beda Latar Belakang – Beda Cara Anda Memulai Komunikasi
• ANDA UNIK, BEGITUPULA DENGAN ORANG LAIN
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI – KEMAMPUAN
ANALISA

FRAME OF FIELD OF
REFEREN EXPERIENCE
• Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh faktor kerangka acuan (frame of
reference) dan cakupan pengalaman (field of experince) yang dimiliki oleh
Pembicara (0-1) dan Pendengar (0-2).
• Daerah yang diarsir menunjukkan kesamaan acuan dan pengalaman antara 0-1
dan 0-2. Artinya, jika 0-1 dan 0-2 memiliki acuan dan pengalaman yang relatif
sama, maka komunikasi akan berjalan dengan lancar. Daerah yang diarsir
semakin luas, berarti komunikasi makin efektif.
• Sebagai ilustrasi, jika Anda (mahasiswa) akan berkomu-nikasi dengan seorang
petani, harus ada upaya menya-makan atau “mendekati” acuan (kemampuan
berpikir) dan pengalaman yang dimiliki oleh petani. Dengan demikian,
komunikasi akan bisa berjalan dengan lancar (‘nyambung”)

RIJALUL FIKRAH, bukan sekedar RIJALUL ILMI


Itu teori komunikasi baru-baru ini. Sementara...

• Khatibunnas ala Qadri Uquuihim...(sesuai


kemampuan intelektual)
• Khatibunnas ala Lughatihim...(memperhatikan
aspek budaya dan bahasa)
L U G A S

• INI adalah OUTPUT dari Keberhasilan Kita dalam

AMATI – KOMUNIKATIF – MENDENGAR -


ANALISA
• Kita tahu kata-kata apa yang perlu di sampaikan
• Pilihan waktu yang tepat untuk membahas yang tepat
• Gestur yang sesuai dengan kebutuhan
• Menjadi Pendengar yg Baik saat harus mendengar
• Menjadi Pribadi yang Efektif sekaligus Efisien
• Menjadi Orang yang Berkomunikasi Persuasif
TIPS TAMBAHAN

• MASUKKAN AGENDA RIYADHAH RUTIN (BAGI IKHWAH)


• SELINGI DENGAN MATERI “PENGAYAAN”
• KOMUNIKASI LANCAR DENGAN PARA ORTU “BIOLOGIS”
• TETAP JAGA FITRAH MASKULIN bagi yang IKHWAN dan FEMINIM
bagi yang AKHWAT
INDAH NIAN BATU PUALAM

CUKUP SEKIAN, WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai