Nama-nama Dusun :
Asal usul terjadinya Gampong Lampaya atas dasar status tanah dan
sawahnya yang cukup dalam sedangkan perkampungan cukup tinggi maka disebut
1
dengan julukan ”Lham Paya” Lham artinya dalam Paya artinya rawa-rawa
yang cukup dalam. Maka jadilah disebut dengan nama Lampaya.
Dalam sejarah gampong terdapat dua buah bengkel raksasa yang masing-
masing memproduksi jenis barang yang berbeda. Bengkel di Lapan Lima
misalnya, di bengkel ini memproduksi alat-alat rumah tangga. Sedangkan bengkel
di Pulo Lacon (nama suatu tempat di Lampaya) memperbaiki senjata-senjata
peninggalan Jepang baik ukuran besar maupun kecil. Termasuk meriam yang
dibangun oleh Nyak Neh Lhoknga. Bengkel tersebut di nahkodai oleh beberapa
orang Jepang yang tidak pulang bersama terntara lainnya.
Keaktifan dari aparatur gampong baik itu Sekdes, Kaur dan Kadus sangat
nyata terlihat dalam berbagai aktifitas yang dijalankan di gampong, Gampong
Lampaya akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Mushabaqah Tilawatil Qur`an
Tingkat Kabupaten Aceh Besar di Kecamatan Lhoknga.
Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Gampong
KONDISI
NO TAHUN GEUCHIK
PEMERINTAHAN
Dibawah Pemerintahan
1. Masa Belanda Muhammad Ali
Belanda
7. 2008-2013 Nasruddin AR
Gampong Lampaya merupakan salah satu dari 4 gampong yang ada dalam
wilayah Kecamatan Lhoknga Kebupaten Aceh Besar sangat strategis wilayahnya,
yang terletak diantara lahan pertanian dan perkebunan serta area tambak ikan.
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani , nelayan, tukang kebun,
tukang bangunan, buruh bangunan, buruh lepas harian, pedagang, PNS,
TNI/POLRI, Karyawan swasta, dan Pengusaha lokal.
Jika ada peluang bekerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau
buruh, dan jika sedang tidak ada mereka beralih profesi kepada usaha beternak,
petani atau pekebun dan juga faktor ketergantungan pada musim yang sedang
berjalan sesuai dengan pekembangan zaman.
b. Sumberdaya Alam
Dari total luas Gampong Lampaya 450 Ha, sekitar 75 Ha digunakan untuk
Pemukiman, sedangkan 375 Ha areal tanah milik gampong digunakan untuk :
Sawah = 205 Ha
Tambak = 10 Ha
Perkebunan = 156 Ha
Lain-lainnya = 4 Ha