Disusun Oleh:
Nama : Dani Firman Madani
NIM : 19012
yang memiliki suhu yang sangat tinggi (misalnya api, air panas,
bahan kimia, listrik dan radiasi) atau suhu yang sangat rendah
ataupun suhu yang sangat rendah, zat kimia, listrik, radiasi dan
2. Etiologi
a. Zona Koagulasi
(Moenadjat, 2011).
b. Zona Statis
b Zona Hiperemia
3. Klasifikasi
waktu yang lama. Sebaliknya luka bakar yang sembuh lebih dari
et al, 2012).
dengan eksudasi.
utuh.
kerusakan.
kerusakan/kematian.
(Moenadjat,
2011).
Luka Bakar
Derajat III
luka bakar dan mencapai masa stabil ketika terjadi luka bakar
2011).
5. Pathway
1. Cedera Inhalasi
jam pertama pasca luka baka. Jika luka bakar disebabkan oleh
nyala api atau korban terbakar pada tempat yang terkurung atau
berikut :
b. Distress Pernafasan
mengenai sekresi.
c. Cidera pulmonal
7. Pemeriksaan Penunjang
diperlukan adalah :
darah.
edema jaringan.
8. Penatalaksanaan
kematian pasien.
9. Komplikasi
1. Segera
Sindromkompartemendarilukabakarsirkumferensial(luka
eskaratomisegera).
2. Awal
a. Infeksi(waspadaisteptococcus)obatiinfeksiyangt
antibiotiksistemis.
protonprofilaksis)
c. Hiperkalsemia(darisitolisispadalukabakarluas).O
batidengan insulin,dekstrosa.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar
1. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas Klien
gangguan pernafasan).
1) Sumber kecelakaan
1. Pola kebiasaan
3. Pola eliminasi
untuk sembuh
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Tingkat kesadaran
:Compos metis
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Respirasi
d) Suhu tubuh
1) Kepala
hangat.
2) Rambut
penyebaran rambut.
3) Wajah
4) Mata
miosis.
5) Hidung
tonsil.
Palpasi : ada lesi atau massa pada area mulut dg
nyeri tekan.
7) Telinga
serumen.
8) Leher
9) Dada
10) Abdomen
pada ekstremitas.
trigeminus.
gangguan pendengaran .
vagus.
e) Genitalia/perinium :1%
2. Diagnosa Keperawatan
kerja silia; luka bakar daerah leher; kopresi jalan nafas thorak
dan dada.
hypermetabolik.
f.
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan mengenai Resiko
InfeksiDengan intervensi tambahan Perawatan Luka Bakar
dengan Madu.
Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
(SDKI) Hasil
(SLKI)
Resiko Infeksi Kriteria hasil Intervensi utama:
sebagai berikut: Manajemen
Definisi: berisiko akan 1. Kebersih tangan imunisasi/vaksinasi
mengalami peninggkatan meningkat (pencegahan infeksi)
terserang organisme 2. Kebersihan
patogenik. badan meningkat Intervensi pendukung:
3. Nafsu makan 1. Dukungan
Faktor risiko: meningkat perawatan
4. Demam menurun diri(mandi)
1 Penyakit Kronis 5. Kemerahan 2. Edukasi
2 Efek prosedur menurun pencegahan
invasive 6. Nyeri menurun luka tekan
3 Malnutrisi 7. Bengkak 3. Manajemen
4 Peningkatan paparan menurun nutrisi
organisme pathogen 8. Cairan berbau 4. Menejemen
lingkungan busuk menurun medikasi
5 Ketidakadekuatan 9. Kultur area luka 5. Pemantauan
pertahanan tubuh membaik elektrolit
primer 6. Pemantauan
a. Gangguan nutrisi
peristaltic 7. Pemantauan
b. kerusakan tanda vital
integritas kulit 8. Pemberian
c. Perubahan sekresi obat oral
PH 9. Pencegahan
d. Penurunan kerja luka tekan
siliaris 10. Pengaturan
e. Ketuban pecah posisi
lama 11. Perawatan luka
f. Ketuban pecah bakar
sebelum waktunya
g. Merokok
h. Statis cairan tubuh
6 Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh
sekunder:
a. Penurunan
hemeoglobin
b. Imonosupresi
c. Leukopenia
d. Supresi respon
inflamasi
e. Vaksinasi tidak
adekuat
Kondisi Klinis:
1 AIDS
2 Luka bakar
3 Penyakit paru
obstruktif kronis
4 Diabetes mellitus
5 Tindakan invasive
6 Kondisi penggunaan
terapi steroid
7 Penyalahgunaan obat
8 Ketuban pecah
sebelum waktunya
(KPSW)
9 Kanker
10 Gagal ginjal
11 Imunosupresi
12 Lymphedema
13 Leukositopenia
14 Gangguan fungsi hati
yang ditetapkan.
5. Evaluasi
dicapai.
DAFTAR PUSTAKA