Jurnal Pelaksanaan Keperawatan
Jurnal Pelaksanaan Keperawatan
ABSTRAK
Proses Keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam pemberian
asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok
atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik actual maupun potensial (Deswani,
2011). Tahap keempat dari proses keperawatan adalah implementasi atau pelaksanaan. Implementasi
merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi
keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien (Riyadi,
2010).
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012). Dalam melaksanakan rencana perawatan
dibutuhkan lingkungan yang kondusif. Perawat harus mampu menghormati martabat dan rahasia
pasien, mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien, menyesuaikan diri dengan beban
kerja yang ada serta mampu bekerja dengan tim kesehatan yang lain (Aziz Alimul Hidayat, 2009.
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke dalam
bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi,
2008). Untuk mencapai asuhan keperawatan yang tepat dan sempurna maka implementasi
keperawatan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
(Hidayat, 2007). Pemberi asuhan ruang (Pratiwi & Utami, 2010). Untuk
mencapai asuhan kepeawatan yang pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan
sempurna maka proses keperawatan harus dan memfasilitasi koping.
dilaksanakan sesuai dengan prosedurnya, Kemampuan yang harus dimiliki
salah satu dari proses keperawatan adalah perawat pada tahap implementasi adalah
implementasi. kemampuan komunikasi yang efektif,
Implementasi merupakan langkah kemampuan untuk menciptakan hubungan
keempat dalam tahap proses keperawatan saling percaya dan saling bantu,
dengan melaksanakan berbagai strategi kemampuan melakukan teknik psikomotor,
keperawatan (tindakan keperawatan) yang kemampuan melakukan observasi
telah direncanakan dalam rencana tindakan sistematis, kemampuan memberikan
keperawatan. Implementasi keperawatan pendidikan kesehatan, kemampuan
adalah pelaksanaan rencana keperawatan advokasi, dan kemampuan evaluasi
oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010). (Asmadi, 2008).
Implementasi adalah pengelolaan dan TUJUAN
perwujudan dari rencana keperawatan Tujuan dari pengkajian ini yaitu
yang telah disusun pada perencanaan. membantu atau mendukung kegiatan
Implementasi merupakan proses perawatan sehari-hari klien, memberikan arahan
di mana perawat memberikan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan yang
keperawatan langsung dan tidak langsung berpusat pada klien, mencatat dan
terhadap klien. mengerjakan informasi yang relevan
Implementasi adalah tahap ketika dengan perawatan kesehatan yang
perawat mengaplikasikan rencana asuhan didukung oleh klien.
keperawatan ke dalam bentuk intervensi METODE
keperawatan guna membantu klien
Penelitian ini merupakan Penelitian
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Deskriptif Analitik dengan pendekatan
(Asmadi, 2008). Tahapan ini perawat
Metode Cross Sectional. Metode cross
mencari inisiatif dari rencana tindakan
sectional yaitu suatu penelitian untuk
untuk mencapai tujuan yang spesifik.
mencari dinamika korelasi antara faktor-
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana
faktor risiko dengan efek dengan cara
tindakan disusun dan ditunjukan pada
pendekatan, observasi atau pengumpulan
nursing orders untuk membantu klien
data sekaligus pada suatu saat/point time
mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
approach. Tujuan penelitian ini untuk
yang mencakup peningkatan kesehatan,
mengetahui hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen responden paling banyak di Ruang Interne
pada waktu bersamaan. yaitu 18 Responden (9,0%).
Penelitian ini dilakukan di seluruh Hasil mengenai gambaran metode
ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa tim di Rumah Sakit Umum Abdul Manaf
Daerah Provinsi Jambi dan Rumah Sakit dengan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi
Abdul Manap Kota Jambi dan penelitian sebanyak 199 Responden yang di peroleh
dilaksanakan pada bulan Agustus - dari pengisian kueisoner oleh perawat
September Tahun 2018. pelaksana di Rumah Sakit Umum Abdul
HASIL Manaf dengan Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Perempuan sebanyak 152 Responden (76,4 Penerapan metode tim di Rumah Sakit
%) sedangkan Perawat Pelaksana Laki-laki Umum Abdul Manaf dan Rumah Sakit
usia terbanyak pada rentang 26-35 Tahun Responden (58,3) menilai penerapan
sebanyak 140 Responden (70,4%), pada metode tim baik sedangkan sebanyak 83
dan Rentang Usia paling sedikit terdapat Abdul Manaf dan Rumah Sakit Jiwa
pada rentang 46-55 Tahung sebanyak 5 Provinsi Jambi sebanyak 199 Responden
Pelaksana paling banyak sampai D3 Umum Abdul Manaf dan Rumah Sakit
(77,4%), pendidikan terakhir sampai bahwa dari 199 Responden di Rumah Sakit
profesi Ners 42 Responden (21,1%) Umum Abdul Manaf dan Rumah Sakit
DIV sebanyak 3 Responden (1,5%). Masa dengan kinerja yang baik sebanyak 144
kerja yang paling banyak berada pada Responden (57,3%) dan kinerja yang
keempat dalam tahap proses keperawatan organisai profesi perawat yaitu Persatuan
yang kondusif. Perawat harus mampu dalam keperawatan. Yang terdiri dari dua
menghormati martabat dan rahasia pasien, komponen yaitu registrasi dan lisensi
beban kerja yang ada serta mampu bekerja tenaga keperawatan untuk dapat
dengan tim kesehatan yang lain (Aziz memberikan pelayanan yang memenuhi
Tahun 2014 tentang Keperawatan, Pasal 4 dan Keputusan Menteri Kesehatan No.
ayat (3), Pasal 23, Pasal 28 ayat (5), Pasal 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
34, Pasal 35 ayat (5), dan Pasal 57 Registrasi dan Praktik Perawat.
tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan yang dilakukan secara mandiri oleh
hubungan saling percaya dan saling bantu, kinerja perawat di ruang rawat inap