Anda di halaman 1dari 8

BAHAN PRESENTASI FORRUM DISKUSI DDIP GROUP 10 (PERTEMUAN 12)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Bismillahirrahmanirrahiim...
Selamat pagi Bapak, Ibu dan teman-teman semuanya. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan
berbahagia. 

Pada kesempatan kali ini, kami *Kelompok 10* akan menyajikan materi *Pertemuan ke-


12* tentang *"Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan Di Indonesia".*

Sebelum itu, perkenalkan anggota kelompok kami sebagai berikut.


*1. Hayatul Hanifah (19231024)*
*2. M. Syakti Fadilla (19231030)*
*3. Nadya Eka Putri (19231033)*

Teman teman dapat mengakses Video, PPT dan Makalah kami pada link berikut ini:
*https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1uX8kxZMYq04wSdwN_54UvhHnFfDVp1FT*

Terimakasih :)
Have a nice day :)

Pada persentasi kali ini, sebelumnya kami mohon izin dan bimbingan dari bapak dan Ibu dalam
pelaksanaan diskusi hari ini. Demi kelancaran diskusi kita hari ini, ada beberapa hal yang perlu kami
sampaikan berkenaan dengan sesi dan pembagian waktu dalam diskusi. Diharapkan teman-teman
semua terlebih dahulu dapat membaca dan memahami ketentuan serta alur diskusi kita yakni sebagai
berikut.

*1. Sesi 1* : *Sesi Penyajian dan Pemahaman Materi* secara bersama, dimulai pukul *(07.00 -
07.15)*
*2. Sesi 2* : *Sesi Penambahan Materi, Kritik dan Saran* dimulai pukul *(07.16 - 07.25)*
*3. Sesi 3* : *Sesi Tanya Jawab dan Menambahkan Jawaban* dimulai pukul *(07.26 - 08.40)*

*NOTE*: Sesi pertanyaan akan ditutup seiring dengan berakhirnya jam perkuliahan.

Demikian, termakasih...

Baiklah teman-teman semua, waktu 15 menit telah berlalu. Selanjutnya kita masuk ke *Sesi
Penambahan Materi, Kritik dan Saran*. Kepada teman-teman yang ingin Menambahkan Materi,
Kritik dan Saran dipersilahkan membuka forum *Penambahan Materi, Kritik dan Saran*.

Pada sesi ini, teman-teman diberi waktu 10 menit untuk menambahkan ide, menyampaikan pendapat,
serta berbagi informasi atau pemahaman teman-teman seputar materi hari ini.

Diharapkan teman-teman dapat berpartisipasi aktif di sesi ini...


Terimakasih kami ucapkan kepada saudara/i .... yang sudah menambahkan materi/memberikan kritik
/ saran, untuk kedepannya insyaallah akan kami usahakan untuk lebih baik lagi.

Baiklah teman-teman semua, waktu 10 menit telah berlalu. Selanjutnya kita masuk ke *Sesi Tanya-
Jawab*. Kepada teman-teman yang ingin bertanya dipersilahkan untuk membuka forum *Tanya
Jawab*.

Baiklah, sebelumnya perkenalkan saya M.Syakti Fadilla (19231030)


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara/i ... yaitu terkait tentang “...”

...............................

Mungkin sekian jawaban dari saya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kata - kata saya yang
tidak pada tempatnya. Bagi teman-teman yang ingin menambahkan jawaban dipersilahkan...
==============================================================================
Terimakasih kami ucapkan kepada saudara/i .... yang sudah menambahkan jawaban. Selanjutnya kami
kembalikan kepada saudara/i, apakah saudara/i sudah memahaminya?

Baiklah Bapak, Ibu dan teman teman semuanya, karena pertanyaan dari teman-teman semua sudah
terjawab, dan waktu pada pertemuan hari ini juga sudah memisahkan kita, untuk itu kegiatan diskusi
kita hari ini izin untuk kami tutup dengan mengucapkan hamdallah 🤲🏻.

Kami dari kelompok penyaji mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua yang sangat
antusias dan berpartisipasi aktif pada pertemuan kuliah kita Minggu ini. Dan mohon maaf yang
sebesar-besarnya dari kami terutama dari saya sebagai moderator bila terdapat kesalahan yang tidak
di sengaja. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

PERTANYAAN :
1. Assalamualaikum wr.wb
Saya Nia Rahmadani Nim 19023091
Ingin bertanya kepada kelompok penyaji mengenai pemerataan permasalahan pokok pendidikan di
Indonesia, yaitu Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan
pendidikan di Indonesia, Khususnya daerah terpencil ? berikan contohnya !
Terimakasih.

2. Assalamualaikum wr wb, saya Devani Rizky (19231110) ingin bertanya kepada kelompok penyaji
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan di Indonesia
dan apa upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah pendidikan di
Indonesia?

Baiklah, sebelumnya perkenalkan saya M. Syakti Fadilla (19231030)


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara/i Devani Rizky yaitu terkait tentang “Faktor
yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan di Indonesia, serta Upaya yang
harus dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah pendidikan di Indonesia”

Timbulnya Permasalahan pendidikan di Indonesia salah satunya dilatar belakangi karena belum/
kurang meratanya pendidikan di Indonesia, mutunya masih rendah dibanding dengan negara lain.
Dan ada kecendrungan semakin rendah ataupun akan menurun. Disamping itu, kurang efisiensi dan
efektif serta relevansinya masih perlu ditingkatkan. Antara permasalahan pokok tersebut saling kait.
Suatu permasalahan ditanggulangi akan menimbulkan pembesaran masalah pada aspek yang lain.
Kondisi negara akan menentukan besar kecilnya permasalahan. Berkembangnya permasalahan pokok
tersebut disebabkan pengaruh dari berbagai factor yang berasal dari luar bidang pendidikan tersebut.
Antara lain:

1) Perkembangan IPTEK dan Seni


a. Perkembangan IPTEK
Terdapat hubungan yang eras antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).
Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisir mengenai alam semesta,
dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.

Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu, misalnya sering suatu
teknologi baru yang dugunakan dalam suatu proses produksi menimbulkan kondisi ekonomi sosial
baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau
jam kerja, kebutuhan bahan-bahan varu, sistem pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup
baru, kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan metodenya,
bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga sarana penunjangnya seperti
sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut tentu membawa masalah dalam skala nasional
yang tidak sedikit memakan biaya.

b. Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok yang
menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hisup manusia. Malalui kesenian
manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipt) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan
dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan pengembangan.
Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seyogianya jika dunia seni dikembangkan
melalui sistem pendidikan secara terstruktur dan terprogram. Pengembangan kualitas seni secara
terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan. Disinilah timbulnya masalah pendidikan
kesenian yang mempunyai fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah saat ini menduduki kelas
dua. Pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi pelayanannya.
Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak termasuk ebtanas, disamping juga sulit menyediakan tenaga
pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai karena mahal.

2) Laju Pertumbuhan Penduduk.


Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:
a. Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran pertambahan penduduk adalah
sebagai berikut: Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena tingkat kematian
menurun labih cvepat yaitu sebesar 4.5 % dari turunnya tinggi kelahiran, yait6u sebesar 3,5 %. Hal
tersebut juga mengakibatkan berubahnya susunan umur penduduk. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, maka penyedian prasarana dan sarana pendidikan serta komponen penunjang
terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi
bertambah. Dan juga terjadi pergeseran permintaan akan fasilitas pendidikan, yaitu untuk sekolah
lanjutan cenderung lebih meningkat dibanding dengan permintaan akan fasilitas sekloah dasar.
Sebagai akibat lanjutan, permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga meningkat, khusus untuk
penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu disediakan pendidikan nonformal.

b. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang dapat penduduk,
terutama dikota-kota besar dan daerah yang padat penduduk, terutama dikota-kota besar dan daerah
yang penduduknya jarang yaitu didaerah pedalaman khususnya didaerah terpencil yang berlokasi
dipegunungan dan pulau-pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan
dalam hal penyediaan dan penempatan guru. Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu
dengan pols yang static (di kota padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus
perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terusw menerus terjadi. Peristiwa ini
menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan sarana
pendidikan. Pola yang labil ini juga merusak pola pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan dalam
pengadaan acuan dalam pengadaan tenaga kerja.

3) Aspirasi Masyarakat
Dalam dua warsa terakhir ini, aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat, khususnya aspirasi
terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan , kesemuanya ini mempengaruhi
peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi
peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga social. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi
terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nantinya anak-
anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya sendiri. Apa akibat yang
timbul dari perubahan social tersebut? Gejala yang timbul ialah membanjinya pelamar pada sekolah-
sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, di samping pendidikan formal mulia
bermunculan beraneka ragam penidikan nonformal.

4) Keterbelakangan Budaya Dan Sarana.


Keterbelakang budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarkat (yang
menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya, kebudayaanya
dipadang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah kebudayaannya
tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu
dianggap subjektif. Semestinya masyarakat luar bukan harus menilainya hanya melihat bagaimana
kesesuaia n kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman. Dan bukankah pendidikan mempunyai
misi sebagai transformasi budaya (dalam hali ini adalah kebudayaan nasional). Sebab sebagai system
pendidikan yang tangguh adalah yang bertumpu pada initnya sehingga tidak pernah ketinggalan
zaman. Jika system pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang kebudayaannya berarti
melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan.

Adapun upaya yang mungkin dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah pendidikan
di Indonesia ini dapat dipecahkan melalui beberapa cara.
1) Cara Konvensional
Cara tersebut bisa dilakukan secara langsung pada sarana pendidikan atau pada pelaku pendidikan.
Pada sarana pendidikan, dapat dilakukan misalnya melalui cara pembangunan gedung sekolah baru
seperti SD inpers atau ruangan belajar di daerah-daerah pinggiran, perbaikan dan penggantian
gedung sekolah yang tidak layak pakai serta pengadaan sistem double sift (bergantian pagi dan sore)
untuk penggunaan gedung sekolah agar penggunaannya bisa merata.

2) Cara Innovative (Inovatif pada Pelaku Pendidikan)


Pada pelaku pendidikan dapat ditempuh dengan cara memberlakukan beberapa alternatif sistem
pembelajaran baru. Seperti Sistem pamong atau impact system pendidikan oleh masyarakat, orang
tua dan guru sehingga proses belajar bisa terjadi dimanapun, pengadaan Sekolah Dasar kecil di
daerah terpencil untuk mengenalkan pendidikan bagi masyarakat pinggiran, sistem guru kunjung,
sekolah terbuka, menggalakkan pendidikan luar sekolah seperti kejar paket A, B dan C, serta
mengembangkan sistem belajar jarak jauh seperti teleconverse, e-learning dan lain sebagainya.

Mungkin sekian jawaban dari saya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kata - kata saya yang
tidak pada tempatnya. Bagi teman-teman yang ingin menambahkan jawaban dipersilahkan...

3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sebelum terima kasih kelompok penyaji telah memberi saya kesempatan untuk bertanya. Perkenalan
Nama: Dandi Candra
NIM: 19231011

PERTANYAAN adalah:
📝Apa yang melatar belakangi timbulnya permasalahan pendidikan yang ada indonesia?
Jelaskan!!
Terima kasih

Baiklah, sebelumnya perkenalkan saya M.Syakti Fadilla (19231030)


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara Dandi Candra yaitu terkait tentang “Latar
belakangi timbulnya permasalahan pendidikan yang ada indonesia”

Timbulnya Permasalahan pendidikan di Indonesia salah satunya dilatar belakangi karena belum/
kurang meratanya pendidikan di Indonesia, mutunya masih rendah dibanding dengan negara lain.
Dan ada kecendrungan semakin rendah ataupun akan menurun. Disamping itu, kurang efisiensi dan
efektif serta relevansinya masih perlu ditingkatkan. Antara permasalahan pokok tersebut saling kait.
Suatu permasalahan ditanggulangi akan menimbulkan pembesaran masalah pada aspek yang lain.
Kondisi negara akan menentukan besar kecilnya permasalahan. Bila negara sudah maju, maka
permasalahan dengan sendirinya akan dapat ditekan/diperkecil. Walaupun akan pernah habis
(noproblemm) dalam arti yang sesungguhnya. Berkembangnya permasalahan pokok tersebut
disebabkan pengaruh dari berbagai factor yang berasal dari luar bidang pendidikan tersebut. Antara
lain:
1) Perkembangan IPTEK dan Seni
2) Laju Pertumbuhan Penduduk.
3) Aspirasi Masyarakat, serta
4) Keterbelakangan Budaya Dan Sarana.
Berbagai kajian di banyak negara menunjukkan kuatnya hubungan antara pendidikan (sebagai sarana
pengembangan sumber daya manusia), dengan tingkat perkembangan bangsa - bangsa tersebut yang
ditunjukkan oleh berbagai indikator ekonomi dan sosial budaya. Pendidikan yang mampu
memfasilitasi perubahan adalah pendidikan yang merata bermutu, dan relevan serta signifikan
dengan kebutuhan masyarakat.

Menyadari peran strategis tersebut, BAPPENAS senatiasa mendukung ide yang menempatkan sektor
pendidikan, khususnya pendidikan dasar sebagai prioritas dalam pembangunan nasional. Bahkan
dalam krisis ekonomi sekalipun, pendidikan tetap mendapatkan perhatian meskipun fokusnya
dibatasi pada upaya penanggulangan dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan.

Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara maupun pemerintah pada era
reformasi ini. Problematika pendidikan merupakan sesuatu yang kompleks. Persoalan pendidikan
selalu saja ada selama peradaban dan kehidupan manusia sendiri itu ada. Pembaharuan pendidikan
tidak akan pernah dapat diakhiri.

Apalagi dalam abad informasi seperti saat ini, tingkat obsolescence dan program pendidikan menjadi
sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan teknologi yang digunakan masyarakat dalam
sistem produksi barang dan jasa yang begitu cepat. Itulah yang melatarbelakangi timbulnya
permasalahan pendidikan di Indonesia.

Mungkin sekian jawaban dari saya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kata - kata saya yang
tidak pada tempatnya. Bagi teman-teman yang ingin menambahkan jawaban dipersilahkan...

4. Saya Metria Dicky Putra 19018028


Izin bertanya kelompok penyaji, menurut kelompok penyaji siapakah yang memiliki dampak
terbesar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan apa alasannya.
Terima kasih

5. Assalamualaikum wr. wb... Saya Febrina Firarosla Ananda 19018146, sebelumnya terimakasih
kepada kelompok penyaji untuk menjelaskan materi hari ini. Saya ingin bertanya, menurut kelompok
penyaji, bagaimana kualitas pendidikan Indonesia dikala pandemi ini? Dan faktor apa saja
yang mempengaruhi kualitas tersebut? Sekian, terimakasih...

Baiklah, sebelumnya perkenalkan saya M. Syakti Fadilla (19231030)


Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Dena Rahmadani Putri yaitu terkait tentang
“Peran Pemerintah Dalam Pemerataan Pendidikan, sehingga Pendidikan Di Indonesia Ke
Depannya Dapat Menjadi Lebih Maju”

Pada dasarnya ada dua masalah pokok pendidikan, yaitu yang pertama mengenai Masalah
Pemerataan, dan yang kedua yaitu masalah Mutu (Kualitas Maupun Kuantitas), Relevansi Dan Efisiensi
Pendidikan bagi peserta didik. Dalam masalah pendidikan, perhatian pemerintah masih terasa sangat
minim. Gambaran ini tecermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Dampak dari
pendidikan yang semakin buruk itu membuat negeri kita kedepannya makin terpuruk.

Masalah Pemerataan Pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidkan dapat


menyediakan kesempatan yang seluas - luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh
pendidikan, sehingga pendidkan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya menusia untuk
menunjang pembangunan. Permasalahan ini timbul akibat masih banyaknya anak usia sekolah yang
belum bisa ditampung dalam suatu lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas serta sarana yang
disediakan, seperti gedung-gedung sekolah, tenaga pengajar, dan alat serta media pembelajaran.

Pada awalnya di tanah air kita, pemerataan pendidikan telah dinyatakan di dalam UU No.4 tahun 1950
sebagai Dasar - Dasar Pendidkan dengan Pengajaran Di Sekolah. Seperti yang terdapat pada bab XI
(Sebelas) pasal 17 yang berbunyi: “ Tiap- tiap warga negara RI mempunyai hak yang sama untuk
diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan
pengajaran pada sekolah itu terpenuhi”.

Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar bab Enam (VI) pasal 10 ayat 1, menyatakan
bahwa : “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan berumur 8 tahun diwajibkan belajar di
sekolah, sedikitnya selama 6 tahun lamanya”. Kemudian juga dilanjutkan dengan Ayat 2, menyatakan
bahwa: “Belajar di sekeolah agama yang telah mendapatkan pengakuan dari menteri agama dianggap
telah memenuhi kewajiban belajar”.

Walaupun pemerintah telah membuat Undang-Undang yang mengatur permasalahan pendidikan,


bukan berarti tujuan yang dicantumkan dalam Undang-Undang tersebut bisa terealisasi sesuai
harapan. Undang-Undang tersebut kemudian dijadikan sebagai landasan pelaksanaan upaya
pemerataan pendidikan guna mengejar ketertinggalan bangsa kita akibat penjajahan.

Dengan memberikan kesempatan yang seluas - luasnya itu, di harapkan pendidikan akan semakin
merata, karena merata dalam arti yang sesungguhnya tidak mungkin tercapai. Hal ini antara lain
disebabkan oleh peraturan perundang - undangan tentang wajib belajar yang tidak diikuti dengan
sanksi bagi yang tidak mengikutinya , karena sistem pendidikan itu sendiri pun tidak memungkinkan
itu.

Nah, Permasalahan Pemerataan Pendidikan supaya pendidikan di Indonesia kedepannya dapat lebih
maju, ini dapat dipecahkan melalui beberapa cara.
1) Cara Konvensional
Cara tersebut bisa dilakukan secara langsung pada sarana pendidikan atau pada pelaku pendidikan.
Pada sarana pendidikan, dapat dilakukan misalnya melalui cara pembangunan gedung sekolah baru
seperti SD inpers atau ruangan belajar di daerah-daerah pinggiran, perbaikan dan penggantian
gedung sekolah yang tidak layak pakai serta pengadaan sistem double sift (bergantian pagi dan sore)
untuk penggunaan gedung sekolah agar penggunaannya bisa merata.

2) Cara Innovative (Inovatif pada Pelaku Pendidikan)


Pada pelaku pendidikan dapat ditempuh dengan cara memberlakukan beberapa alternatif sistem
pembelajaran baru. Seperti Sistem pamong atau impact system pendidikan oleh masyarakat, orang
tua dan guru sehingga proses belajar bisa terjadi dimanapun, pengadaan Sekolah Dasar kecil di
daerah terpencil untuk mengenalkan pendidikan bagi masyarakat pinggiran, sistem guru kunjung,
sekolah terbuka, menggalakkan pendidikan luar sekolah seperti kejar paket A, B dan C, serta
mengembangkan sistem belajar jarak jauh seperti teleconverse, e-learning dan lain sebagainya.

Mungkin sekian jawaban dari saya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kata - kata saya yang
tidak pada tempatnya. Bagi teman-teman yang ingin menambahkan jawaban dipersilahkan...

Anda mungkin juga menyukai