Laporan Identifikasi Pendahuluan
Laporan Identifikasi Pendahuluan
“IDENTIFIKASI PENDAHULUAN
DAUN SIRSAK (Annona muricata L)”
NIM : 19012010
Kelas : RK A (2019)
IDENTIFIKASI PENDAHULUAN
DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)
1. TUJUAN PRAKTIKUM
2.1 ALAT
Tabung reaksi
Corong
Pipet
Water bath
Lampu spirtus
2.2 BAHAN
Daun sirsak
Aquadestilata
CHCl 3 0,05N
H2SO4 2N
Pereaksi mayer
Pereaksi buchardat
Methanol
Logam Mg
HCl con
Etanol
FeCl3
Pereaksi liberman buchardat
Pasir
3. CARA KERJA
4.1 HASIL
4. Lieberman-Burchard Steroid -
5. Lieberman-Burchard Triterpenoid ++
6. HCl Saponin +
7. FeCl3 Tannin ++
Keterangan :
+++ : Kangdungan senyawa lebih banyak (warna sangat pekat)
++ : Mengandung senyawa (warna cukup pekat)
+ : Mengandung senyawa (berwarna)
- : Tidak terkandung senyawa
4.2 PEMBAHASAN
1) Hasil uji fitokimia ditunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak mengandung flavonoid
yang di tandai dengan warna kuning. Warna kuning didapatkan dari hasil reduksi
dengan Mg dan HCl pekat untuk menghidrolisis flavonoid menjadi aglikonnya.
2) Hasil pengujian dengan reagen dragendorf dan reagen mayer menunjukkan ekstrak
daun sirsak mengandung alkaloid dengan terbentuknya, endapan berwarna merah bata
dan endapan putih. Senyawa alkaloid dalam ekstrak yang bersifat basa, dapat ditarik
dengan penambahan asam seperti HCl. Alakaloid akan terpisan dengan komponen-
komponen lain dari sel tumbuhan yang ikut terekstrak dengan mendistribusikannya ke
fase asam. Senyawa alkaloid dapat mengkoordinasikan pasangan electron bebas atom
nitrogennya pada atom K.
3) Analisis ekstrak daun sirsak dengan pereaksi Liebermann-Burchard menunjukkan
adanya triterpoid dengan terbentuknya larutan berwarna kecoklatan dan tidak
terbentuk cincin berwarna hijau kebiruan sehingga tidak mengandung steroid.
Pengujian ini didasarkan pada kemampuan senyawa tersebut membentuk warna
dengan H2SO4 pekat dalam pelarut asam asetat anhidrat (Ciulei,1984).
4) Hasil uji fitokimia ekstrak daun sirsak mengandung saponin dengan ditandai adanya
busa jika dikocok dalam air. Adanya penambahan air mengakibatkan gugus hidofobik
akan membentuk busa. Busa yang terbentuk menunjukkan adanya glikosida yang
mempunyai kemampuan untuk membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi
glukosa dan senyawa lainnya (Marlina dkk, 2005). Busa yang di hasilkan diuji
kestabilannya dengan penambahan HCl .
5) Uji fitokimia ekstrak daun sirsak dengan pereaksi FeCl3 menghasilkan warna hijau
kehitaman yang menunjukkan adanya tannin terkondensasi. Uji tannin di tunjukkan
dengan perubahan warna setelah penambahan FeCl3 yang dapat bereaksi dengan
salah satu gugus hidroksil pada senyawa tannin dalam sampel, sehingga
menghasilkan senyawa kompleks.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pada simplisia daun sirsak terdapat kandungan alkaloid yang lebih banyak
dikarenakan hasil perubahan warna lebih pekat. Selain kandungan alkaloid, daun
sirsak juga mengandung flavonoid, saponin, tannin dan triterpenoid.
5.2 SARAN
Disarankan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang efek farmakologi alkaloid,
flavonoid, saponin, tannin dan triterpenoid pada daun sirsak (Annona muricata L.)
dalam dunia pengobatan.
6. DAFTAR PUSTAKA