Anda di halaman 1dari 18

“KAWASAN PENCIPTAAN DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN

PENERAPANNYA”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata TEKNOLOGI PENDDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Ibnu Khaldun Nawaji, M.Pd.

Disusun Oleh :

Bintang Pramudya Mahendra

M. Farhan Ramadhan

Jihan Mumtaz Syakira

Salma Ar Raufa Diniyati

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) ISLAMIC VILLAGE

TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang dengan rahmat serta izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam juga tidak lupa kami
ucapkan untuk Nabi yang telah membawa kebaikan serta cahaya untuk kita semua yaitu
Rasulullah SAW. juga kepada para sahabat, pengikut dan orang-orang yang berada dijalan-
Nya hingga akhir zaman.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Teknologi
Pendidikan. Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karna itu, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbingdan juga rekan
rekan yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak dengan melimpahkan rahmat,
berkah dan karunia-Nya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di makalah ini. Baik
dari segi isi maupun penulisan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan dan pembelajaran untuk kami dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan kabaikan bagi semua pihak yang
membaca dan memahami karya ini.

Tangerang,

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C. Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. 6

B. Peran guru................................................................................................................................7

C. Peran guru dalam pembelajaran..............................................................................................8

BAB III.........................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................13

Simpulan....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia ynag beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan
sosok yang mampu menjadi tumpuan proses pendidikan itu berlangsung. Guru
merupakan sosok yang dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sebagai tenaga
profesional yang bertugas dalam mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi para peserta didik sehingga sosok guru dibutuhkan
dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, banyak guru yang lalai akan peranannya dalam dunia pendidikan.
Seperti beberapa kasus guru yang melakukan tindakan kurang pantas, misalnya merokok
dihadapan peserta didiknya maupun dilingkungan beliau mengajar. Tindakan seperti
kasus tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang guru mengiingat istilah Guru “Digugu
dan Ditiru”. Sudah sepantasnya guru memberi contoh tindakan yang baik bagi peserta
didiknya agar tindakan beliau dapat ditiru dan diterapkan oleh peserta didik yang
diampunya.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat
menjadi seorang guru. Selain syarat, profesi guru juga dituntut untuk memiliki peran
sertanya dalam dunia pendidikan. Beberapa peran guru adalah: 1) seabagai pengajar; 2)
sebagai pendidik; 3) sebagai pembimbing dan 4) sebagai tenaga profesional. Untuk
melaksanakan peran guru tersebut, guru harus memperhatikan bagaimana dia
mengimplementasikan perannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam

4
makalah ini kami penulis akan membahas mengenai syarat sesorang disebut sebagai guru
dan apa saja peran guru dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Syarat menjadi Guru ?
2. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pengajar ?
3. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pendidik ?
4. Bagaimana Peran Guru Sebagai Pembimbing ?
5. Bagaimana Peran Guru Sebagai Tenaga Profesional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui syarat menjadi guru
2. Untuk mengetahui peran guru sebagai pengajar
3. Untuk mengetahui guru sebagai pendidik
4. Untuk mengetahui guru sebagai pembimbing
5. Untuk mengetahui guru sebagai tenaga profesional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kawasan Teknologi Pendidikan dan Ruang Lingkupnya

Pada kamus besar bahasa indonesia ruang lingkup mempunyai arti luasnya subjek yang
tercakup. Adapun ruang lingkupteknologi pendidikan disebut kawasan, seara etimologis kawasan
berarti wilayah atau darah kekuasaan atau bidang kajian yang lebih kecil, terperinci, dan spesifik
cakupannya dari suatu ilmu.

Kawasan teknologi pendidikan merupakan suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan
sistem pemecahan masalah dan memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode berbagai
banyak bidang pengetahuan. Untuk merancang dan mengembangkan efektifitas serta efesiensi
sumber manusia dalam memberikan fasilitas dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran.

1. Macam-Macam Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan

Desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian merupakan 5 kawasan


teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal
balik dari teori yang ada. Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan
kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik
dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Penjelasan mengenai masing-masing
kawasan/ruang lingkup teknologi pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Kawasan Desain

Yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar. Kawasan desain berasal dari
psikologi pendidikan. Desain yang dikembangkan dengan sukses oleh skinner melandasi
timbulnya “gerakan” pembelajaran terpogram. Kawasan desain meliputi penerapan
berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perenncanaan atau mendesain
suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara sistematis dan
sistematik, kawasan desain terdiri atas :

6
1) Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisir dan sisematik untuk
penganalisaan, perencangan, pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian. Dalam desain
pembelajaran dikenal beberapa model yang dilakukan oleh para ahli. Secara umum, model
desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientais kelas, model
berorientasi sistem, model berorientasi siste, model berorientasi produk.

Model berorientasi kelas biasanya ditunjukan untuk mendesain pembelajaran level


mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah
model assure. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi
untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi. Model
berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk,
biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelakjaran, multimedia pembelajaran,
atau modul. Conth modelnya adlah model hannafin and peck.

Satu lagi adalah model berorientasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk
menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu
pelatihan, kurikulum seolah, dan lain-lain

2) Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Langkah langkah desain pesan pembelajaran meurut Jerrord E Kemp terdiri dari delapan
langkah, yaitu:
a) Pertimbangkan dahulu tujuan program pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Berdsarkan kurikulum, pilihlah topik topik yang akan diberikan, untuk masing
masing topik perlu dirumuskan tujuan umum pengajarnnya secara eksplisit.
b) Pelajari karakteristik siswa.
c) Rumusan tujuan belajar yang harus dicapai dengan menggunakan kriteria tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur.
d) Membuat daftar perincian isi pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan.
e) Mengembangkan alat ukur pendahuluan untuk menetukan latar belakang siswa dan
tingkatan pengetahuan siswa untuk topik yang akan diajarkan.

7
f) Menentukan dan memilih kegiatan belajara mengajar dan smber-sumber pembelajran
yang akan digunakan untuk mengolah isi pengajarn sehingga siswa dapat mencapai
tujuan yang telah dirumuskan.
g) Koordinasikan hal-hal yang dapatmemberikan dukungan dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar yang sesungguhnya, seperti dana,ketenagaan, fasilitas, peralatan, dan
jadwa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
h) Menilai belajar siswa dikaitkan dengan seberapa jauh mereka telah mencapai tujuan
pembelajaran dengan disertai pandangan bahwa mrencana yang sudah direncanakan
perlu diperbaiki bila diperlukan berdasarkan masukan atau feedback yang diperoleh
dari pelaksanaan penilaian yang telah dilakukan
b. Kawasan Pengembangan

Kawasan pengembangan yaitu proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk


fisik, mencakup banyak variasi teknologi seperti teknolgi cetak, teknologi AV, teknologi
berbasis komputer, dan teknologi terpadu.

Kawasan pengembangan berorientasi pada produksi media pembelajaran yang progresif,


karena pengaruh kemajuan teknologi, perangkat keras yang dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran dan menjadi cikal bakal pengembangan pengolahan sumber belajar by design

Kawasan pengembangan meliputi :

1) Teknologi cetak, yaitu cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan


seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutama melalui proses
pencetakan mekanis atau fotografi. Teknologi cetak menjadi awal dari
kemunculan teknologi lain.
2) Teknologi audiovisual, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan
dengan menggunakan peralatan mekanis dean elektronis untuk menyajikan pesan
audio dan visual. Pesan dalam program video tidak hanya mencakup visual,
namun juga gerak atau mampu menyajikan proses melalui potensi time-lapse.
3) Teknologi berbasis komputer, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan
menggunakan perangkat yang bersumber mikro prosesor. Teknologi ini

8
merupakan teknologi digital. Dengan monitor sebagai tumpuan penyaji pesan
kepada peserta didik.
4) Teknologi terpadu, yaitu cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan
dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer.
Kekhususan teknologi terpadu diantaranya terkait dengan penyajian secara acak,
digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, adanya opsi teori serta tuntutan
ineteraktivitas yang tinggi dari peserta didik.
c. Kawasan Pemanfaatan

Yaitu aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan pemanfaatan
disebutkan oleh Seels dan Richey sebagai kawasan tertua diantara kawasan lain. Kawasan
ini sering kena imbas kemajuan teknologi dan kebijakannya, prosedur yang digunakan
memrlukan proses panjang, kerja keras, dan kerjasama pihak terkait.

Kawasan pemanfaatan meliputi :

1) Pemanfaatan media, yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
dalam hal ini, karakter peserta didik, lingkungan belajar juga harus diperhatikan.
2) Difusi inovasi, yaitu proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana
dengan tujuan untuk diadopsi. Agar suatu medium dapat diterima dan digunakan
dalam pembelajaran sehari-hari, tanpa ada keterpaksaan dari pihak mana pun.
3) Implementasi dan pelembagaan, yaitu pengunaan bahan dan stratefi pembelajaran
dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Implementasi tertuju
pada kegiatan penggunaan yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan
pelembagaan adalah adanya penerimaan dimana teknologi itu menjadi bagian
dari organisasi kependidikan tersebut.
4) Kebijakan dan regulas, yaitu seagai aturan dan tindakan nyata dari penggunaan
atau dari pembuat keputusan untuk menerima inovasi.
d. Kawasan pengelolaan

Yaitu bagian integral dan sering dihadapi oleh para teknologi pembelajaran. Peran
pengelolaan ini sering dihadapi sebagai pimpinan atau pejabat lembaga organisasi.

9
Pengelolaan mencakup prinsip pengelolaan umum seperti pengendalian teknologi
pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan supervisi.

Ada empat kategori dalam pengelolaan :

1) Pengelolaan proyek

Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek


desain dan pengembangan. Para pengelola proyek bertanggung jawab atas
perencanaan, penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-
jenis proyek lain. Peran pengelolaan proyek biasanya berhubungan dengan cara
mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan kedalam.

2) Pengelolaan Sumber

Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan dan pengendaloan sistem


pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber sangat penting artinya karena
mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personil, keuangan,
bahan baku, watku, fasilitas dan sumber pelajaran. Efektifitas biaya dan justifikasi
belajar yang efekti merupakan dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber.

3) Pengelolaan Sistem Penyampaian

Meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian, cara pendistribusian bahan


pembelajaran diorgnasisasikan. Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan
cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajran kepada
pelajar.

e. Kawasan penilaian

Yaitu kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Perbaikan
dilakukan berdasarka masukan atau informasi yang diterima. Masih banyak pihak yang
melakukan evaluasi belajar dengan cara membandingkan kemampuan seorang peserta
didik dengan temannya. Penilaian yang diharapkan adalah merujuk pada tujuan
pembelajaran.

10
Grounlund mengenalkan pula evaluasi untuk pengembagan produk, yakni evaluasi
formati dan sumatif. Kawasan penilaian beranjak dari analisi masalah, pengukuran acuan
patokan (criteria-referenced test), evaluasi formatif yang bermanfaat untuk pengembangan
program dan produk pembelajran, serta evaluasi sumatif.

B. Konsep Menciptakan Dalam Teknologi Pendidikan

Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi menghasilkan sesuatu seperti mesin dan alat-alat seoerti jam, mesin jahit, mesin cetak,
mesin tenun, mobil, kapal terbang, tank dan sebagainya, agar manusia dapat hidup lebih mudah
dan aman. Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara
hidupnya. Pun pendidikan juga membutuhkan teknologi. Akan tetapi, alat alat tersebut bisa juga
menimbulkan macam-macam bahaya yang dapat merusak dan membahayakan hidup manusia.

Hasil teknologi sudah sedari lama dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Penemuan kertas,
mesin cetak, radio, film, tv, komputer, dan lain-lain, juga dimanfaatkan untuk pendidikan. Pada
hakikatnya, alat-alat itu tidak dibuat khusus untuk pendidikan. Akan tetapi, alat-alat itu ternyata
dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.

Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi
kekurangan guru guru agar memenuhi aspirasi penduduk yang cepat pertumbuhannya atau untuk
membantu pelajar menguasai pengetahuan untuk membantu siswa belajar secara individual
dengan lebih efektif dan efisien.

Dari masa ke masa, perkembangan teknologi sangat pesat dan maju, yang pada awalnya
teknologi hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas, tetapi sekarang masyarakat di seluruh pelosok
dunia mampu menikmati teknologi dengan berbagai macam teknologi yang membuat pendidikan
lebih maju dan berkualitas. Pada tahun 1980, diciptakannya komputer yang merupakan salah satu
teknologi pendidikan yang ada pada saat itu. Kemudian, dengan berkembangnya pemikiran para
ahli, dari sebuah komputer menjadi jaringan internet pada tahun 1990. Jaringan internet ini lebih
memudahkan pendidik untuk bekerja sama serta memudahkan untuk akses dimanapun.

Berikut adalah bentuk-bentuk penciptaan teknologi pendidikan yang dari waktu-kewaktu


semakin berkembang pesat dan maju :

1. Menciptakan film.

Film pendidikan merupakan salah satu film yang memberikan pengalaman audio visual
yang sangat baik kepada masyarakat. Dengan adanya ini, masyarakat juga dapat memperoleh
banyak sekali informasi dan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh. Namun, film juga harus
dipilih agar sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan. Untuk itu, guru harus mengenal film

11
yang tersedia dan lebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaat dari film tersebut untuk
pelajaran.

2. Menciptakan Filmtrip dan Slide.

Ada dua langkah yang perlu dilakukan dalam menciptakan slide, yaitu menyiapkan
konten untuk membuat slide, dan membuat storyboard untuk membuat sebuah sketsa yang
ditampilkan secara berurutan. Filmtrip dan slide diperlihatkan kepada murid-murid dengan
menggunakan proyektor. Namun yang dilihat adalah gambar-gambar mati seperti foto, tabel,
diagram karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya.

3. Menciptakan 0verhead Projector.

Ini merupakan salah satu jenis alat yang biasanya digunakan untuk presentasi seperti
menampilkan video atau gambar melalui layar proyektor. Overhead projektor dapat
memproyeksikan pada layar apa yang terbambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan.
Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan tersebut seperti yang
dilakukannya pada papan tulis.

4. Menciptakan Tape Recorder.

Kita memerlukan empat komponen utama dalam menciptakan tape recorder, yaitu
mekanik tape yang berfungsi untuk menggerakkan pita kaset agar tersentuh oleh head hingga
menghasilkan getaran sinyal, pre-AMP Head yang berfungsi mengirim sinyal dan diolah menjadi
sebuah getaran suara, Amplifier yang berfungsi sebagai penguat suara, dan rangkaian adaptor
yang berfungsi untuk memberikan kestabilan pada sebuah perangkat audio.

5. Menciptakan Siaran dalam proes pendidikan.

Anak harus dididik untuk belajar sendiri, seperti mencari bahan pelajaran dari berbagai
sumper seperti buku, rekaman, film, radio, dan televisi. Perkembangan perpustakaan dan alat
audio visual, termasuk siaran radio dan televisi turut mengembangkan kesempatan dan
kesanggupan untuk belajar sendiri, tanpa selalu mendapat bimbingan dari guru.

6. Menciptakan CCTV

CCTV mempunyai potensi yang sama seperti film dan tv, akan tetapi dapat
menyesuaikan program dangan kebutuhan sekolah. Tentu saja mutu program baik isi maupun
penyelenggaraannya, tidak dapat menyamai siaran tv nasiaonal maupun siaran tv komersial yang
sanggu memperkerjakan ahli-ahli dalam bidang materi pendidikan maupun metode penyiaran.

7. Menciptakan Mesin Belajar.

Alat ini diciptakan oleh Sidney Pressey pada tahun 1926, bertujuan untuk mentest
kesanggupan atau pengetahuan mahasiswa dengan menggunakan tes obyektif. Mesin itu

12
mempunyai tombol sesuai dengan jumlah kemungkinan jawaban. Mahasiswa harus menekan
salah satu tombol menurut nomor jawaban yang dianggap benar. Dengan mesin ini, murid dapat
belajar sendiri menurut kecepatan masing-masing.

8. Menciptakan Laboratorium Bahasa.

Laboratorium bahasa merupakan variasi mesin mengajar yang juga menggunakan


sejumlah alat audio visual lainnya. Seperti tape recorder, filmstri, pelajaran berprogram, dan
sebagainya. Guru bahasa dapat berhubungan dengan tiap murid, sehingga ia dapat mengontrol
kemajuan tiapmurid dan bila perlu mengajukan pertanyaan kepadanya atau menjawab pertanyaan
murid dan memberi penjelasan yang diperlukan.

Seperti alat lainnya, laboratorium bahasa juga bisa rusak, sehingga memerlukan reparasi dari ahli
teknik yang khusus.

9. Menciptakan Komputer.

Komputer adalah hasil teknologi modern yang membuka kemungkinan-kemungkinan


yang besar untuk pendidikan. CAI (Computer Assisted Instruction) akhir-akhir ini telah
dikembangkan dan telah terbukti manfaatmya untuk membantu guru dalam proses belajar-
mengajar.

10. Menciptakan Papan Tulis.

Papan tulis digunakan hampir disetiap ruangan, karena papan tulis sangat berfungsi
dengan baik untuk membuat tulisan, gambar, grafik, dan sebagainya. Papan tulis memiliki nilai
tertentu, seperti penyajian bahan dapat dilakukan secara jelas, kesalahan tulis mudah diperbaiki,
dapat memancing anak agar lebih aktif, dan menarik perhatian. Penggunaan papan tulis
memerlukan keterampilan menulis dan kerajinan membersihkannya.

11. Menciptakan Gambar dan Ilustrasi Fotografi

Gambar ini tidak di proyeksikan, terdapat disekitar kita dan relatif mudah diperoleh untuk
di tunjukkan kepada anak. Gambar ilustrasi fotografi yang berwarna lebih menarik, arti dari
sebuah gambar di tentukan oleh persepsi masing-masing. Gambar dan ilustrasi fotografi
mempunyai nilai tertentu, yaitu bersifat konkret, tak terlalu terbatas ruang dan waktu. Membantu
memperjelas masalah, membantu kelemahan indera, mudah didapat, relatif murah, di samping
mudah di gunakan.

12. Menciptakan Radio Pendidikan

Di Indosesia, radio sangat berkembang dengan pesat, bahkan dari tahun ke tahun jumlah
gelombang radio semakin luas. Gelombang yang ada pada saat ini yaitu frekuensi AM dan FM,
tetapi banyak yang memilih mendirikan radio lewat frekuensi FM.

13
Berikut adalah pemanfaatan radio dalam pendidikan :

a. Sebagai alternative dalam penyebar luasan informasi pendidikan non-formal

b. Siaran radio pendidikan untuk murid (SLPM)

c. Pendidikan dan pelatihan guru di daerah terpencil

13. Menciptakan Televisi Pendidikan

Televisi adalah alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dengan suara
tertentu. Pada dasarnya sama dengan video/gambar hidup bersuara. Menurut Yusufhadi Miarso
(1980), televisi dapat dilakukan dengan beberapa alternatif.

a. Televisi siaran

b. Televisi rangkaian tertutup

c. Televisi pengajaran dengan pelayanan tertentu

d. Televisi slow scan

e. Televisi time shared

f. Teleblacboard

14. Menciptakan Peta dan Globe

Peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang
mempelajari tentang pembuatan peta disebut kartografi.

15. Menciptakan Buku Pelajaran

Buku pelajaran merupakan alat belajar yang paling popular dan banyak di gunakan di
tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya. Buku pelajaran memiliki nilai tertentu, seperti
membantu guru dalam merealisasikan kurikulum, dan memudahkan kontinuitas pelajaran.

A. Evolusi Praktek dan Teori Untuk Menciptakan Proses dan Sumber Belajar dalam
Bidang Teknologi Pendidikan

Dalam bidang teknologi pendidikan itu dimulai dari pendidika visual, sebagai pendidik yang
menjelajahi potensi gerak gambar dan di proyeksikan terhadap slide pada pergantian di abad ke-
20 yang sebagai media radio, film, suara dan rekaman audio yang dikembangkannya, terhadap
lapangan pengembangan menjadi audi visual pendidikan di seluruh abad. Dan selama periode
14
ini, ladang desain memproduksi fokus pada penciptaan presentasi yang sangat menarik perhatian
bagi penglihatan dan pendengaran.

Pada paradigma pertama yang terjadi di tahun 1950 an dan 1960 an, teknologi sebagai
psikologi baru yang melahirkan dan menerapkan managemen pada tingkat behaviourisme terjadi
pada perubahan perilaku, dan diprogram instruksi yang dihadaplan pada paradigma Audio
Visual, agar menciptakan lingkungan belajar dimana peserta didik memiliki kesempatan untuk
berlatih keterampilan baru dalam kondisi umpan balik yang konstan.

Pada para digma kedua melahirkan mikro komputer pada awal tahun 1980-an yang
membawa pola terhadap pikiran yang berbeda, yang terdapat dalam sebuah teknologi
pendidikan. Dari kemampuan komputer menjadi jaringan internet di tahun 1990-an, yang dimana
website yang secara eksponensial yang membuatnya mudah bagi individu peserta didik berpikir
dan bekerja sam. Karena memungkinkan siapa pun dimana saja yang gemar mengakses menarik
berbasis komputer eksplorasi lingkungan (misalnya simulasi dan permainan), karena dari proses
desain tradisional berada dibawah tantangan yang mecoba untuk merancang pengalaman, bukan
hanya bahan dan alat-alat mereka asal dari pemrograman komputer dan ilmu kognitifnya.

Pada bagian berikut, kita melacak evolusi praktek-praktek yang merupakan “menciptakan”
dan ide-ide yang berbentuk praktek sebagai sorotan pindah film, radio, dan televisi. Bahan Audio
Visual yang menginstruksi di program untuk CIA, media digital, ke internet dan pembelajaran
berbasis WEB dan blanded learning dan mobile media. Untuk dalam pembuatan dan
menciptakan suatu proses belajar bisa digunakan seperti berikut dibawah ini :

1. Pendidikan film.
2. Mendasari penelitian dan teori.
3. Radio pendidikan dan televisi.
4. Bahan audio visual.
5. Pembelajaran terprogram dan mesin pengajaran.
6. Computer asissted intruksi.
7. Internet dan world wide web.
8. Digital mobile.
9. Mobile media.
10. Belajar blended.

B.

15
BAB III

PENUTUP

16
A. Simpulan
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama
guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan
untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru
sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru
sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai didaktikus,
guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru
sebagai mediator, guru sebagai evaluator.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

17
Djaramah Syaiful Bahra dan Zain Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta.
Haidir dan Salim, 2012, Strategi Pembelajaran, Medan : Perdana Publishing.
Moh Uzer Usman, 2011, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,.
Nata Abuddin. 2009, Perspektif islam tentang strategi pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenedia
Group.
Syamsu Yusuf dan Nani Sugandhi, 2012, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali Press.
Wina Sanjaya, 2011, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
http://arindaningtyas.blogs.uny.ac.id/2017/11/21/makalah-peran-guru-dalam-proses-
pembelajaran/

18

Anda mungkin juga menyukai