Anda di halaman 1dari 5

KASUS 1

A. Pengkajian
1. Identitas
Biodata Pasien :
Nama : Tn. A
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jatiasih, Bekasi
Tanggal Masuk : 30-06-2020
No Rekam Medik : 435-24-56
Diagnosa medis : Ulkus Diabetes Melitus

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan di kaki kanannya terdapat bisul ynag sudah menjadi luka semakin
membesar dan mengeluarkan nanah. Luka disertai dengan keluhan nyeri dan demam dalam
satu minggu terakhir. luas luka sekitar 4x2 cm, kedalaman luka ± 1 cm, grade 3, dasar luka
berwarna putih dan tampak slough.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Bisul diarea kaki kanan sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengatakan demam dalam satu
minggu terakhir dan bisul terasa nyeri sehingga mengganggu tidur dan aktifitas. Luka diawali
gatal diarea kaki kanan, kemudian digaruk dan beberapa hari kemudian timbul bisul kecil yang
semakin membesar sampai mengeluarkan nanah. Dari hasil pengkajian pasien mengeluhkan
penglihatannya terganggu sejak 2 bulan lalu, sering lapar dan sering buang air kecil. Saat
dilakukan pemeriksaan GDS didapatkan hasil 450 mg/dl.

4. Riwayat Penyakit Masa Lalu


Pasien riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengatakan minum obat tidak teratur dan
tidak kontrol rutin ke dokter.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien riwayat Diabetes melitus

B. Pemeriksaan Fisik
Rambut : Rambut pendek, sebagian rambut beruban
Mata : Konjungtiva anemis, dilatasi pupil normal, reflek pupil isokor, sklera
anikterik
Hidung : Normal dan simetris, tidak terdapat luka
Telinga : Kedua lubang telinga bersih tidak mengelarkan cairan
Mulut : Mukosa bibir kering, mulut bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Thorax
Inspeksi : Dada simetris, Ekspansi dada simetris
Palpasi : Tidak ada bekas luka
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi: Suara nafas vesikuler disemua area lapang paru
Kardiovaskuler
Inspeksi : Tidak ada edema
Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi: Suara jantung 1&2 tedengar normal
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema
Perkusi : Suara tympani disemua kuadran abdomen
Auskultasi : Suara bising usus 10x/ menit terdengar jelas

Ektremitas: Terdapat abses dikaki kanan dengan luas luka sekitar 4x2 cm, kedalaman luka ± 1
cm, grade 3, dasar luka berwarna putih dan tampak slough.
Kulit: Turgor kulit elastis

KASUS 2
Seorang perempuan berusia 49 tahun masuk dari IGD dengan keluhan mual, muntah,
pusing, lemas dan panas dimalam hari. Keluhan disertai dengan mata berkunang-kunang,
batuk berdahak sejak 3 minggu yang lalu berwarna kemarahan serta berkeringat dan
sering BAK dimalam hari. Batuk sulit dikeluarkan. Pasien memiliki riwayat DM sejak 2
tahun yang lalu dan tidak rutin kontrol karena bosan minum obat. Pasien mengkonsumsi
OAT sejak 1 bulan yang lalu. Hasil kajian didapatkan: TD: 130/80 mmHg, Nadi: 89x/mnt,
suhu 36.8, frekuensi nafas: 24x/mnt. Pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makannya.
Hasil pemeriksaan Lab: Hb: 10.0gr/dl, Ht: 31%, MCV: 75fl, MCH 24, GDS: 309, Natrium:
133, Kalium: 4.0 Cl: 98.Hasil pemeriksaan sputum BTA 3x : 2+. Hasil Thorax: Kp Duplex
aktif. Terapi saat ini : Lansiprazole 2x1, curcuma 3x1, Rifampisin: 1x3tab, Injeksi
Ondancentrone (extra), Novorapid: 3x10 ui.
KASUS 3
Seorang laki-laki usia 56 tahun dirawat dengan DM Hyperglikemia dan dyspepsia.
Penurunan nafsu makan 2 mg SMRS, lemas saat beraktifitas. Keluhan lain : BAK sering
lebih dari 10 x dalam 12 jam dengan volume banyak (tidak diukur) dan tenggorokan terasa
kering. Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 92x/mnt, RR: 24x/mnt, suhu 36C,
Turgor kulit elastis, mukosa mulut kering. BB pasien saat ini 53 kg. Telah dipasang kateter
urine dengan jumlah urine 500 cc dalam 3 jam.. telah terpasang infuse NaCl 3 jam/klf.
Riwayat DM 5 th. GDS 530 mg/dL keton darah 0.8mmol. Terapi yang didapatkan : insulin
drip 1 unit/jam dan KSR. Pemantauan gula darah dengan sliding scale dalam 24 jam setiap
4 jam dengan pemberian insulin jika GD > 200 mg/dl 5 ui setiap kenaikan GD 50 mg/dl

KASUS 4
Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan luka dikaki.
Hasil pengkajian didapatkan luka muncul sejak 1 minggu lalu, sudah berobat ke klinik tetapi
tidak sembuh, luka tiba-tiba muncul, merah dan pecah serta berbau, pasien mengatakan
mudah lapar dan haus, BAK malam 3-4x. Memiliki riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu dan
tidak rutin kontrol karena bosan minum obat.. Hasil pemeriksaan fisik: luka dikaki kanan,
terlihat pus dan nyeri sekitar luka, TD: 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 89x/mnt, suhu 36.8,
frekuensi nafas: 24x/mnt. Hasil pemeriksaan Lab :GDS: 409, Leukosit: 13000, Natrium: 128,
Kalium: 4.0 Cl: 98. Rencana debridemen, kompres luka dengan NaCl 3%, Metroidazole 2x500
mg, Novorapid: 3x10 ui, Lansoprazole 2x1.

Anda mungkin juga menyukai