SYIRIK
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 1
Fakultas Ushuluddin
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan ini
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Makna Semantik Konsep Iman,
Syukur, Kufur, Kafir, Nifaq Dan Syirik”
Adapun makalah tentang “Makna Semantik Konsep Iman, Syukur, Kufur, Kafir, Nifaq
Dan Syirik” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak
pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang “ Makna Semantik Konsep
Iman, Syukur, Kufur, Kafir, Nifaq Dan Syirik ” ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan pengetahuan terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari anda kami tunggu untuk
perbaikan makalah ini nantinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………….. 9
D. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu iman, syukur, kufur, kafir, nifaq dan syrik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kafir
3. Untuk mengetahui jenis-jenis nifaq
BAB II
PEMBAHASAN
1. Iman
Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman
bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang”. Ini
adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin
Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.
2. Syukur
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-
Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan
dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut istilah
adalah bersykur dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat
yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun
perbuatan.
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-
Nya. Menurut bahasa syukur adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa
menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan
lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan. Berdasarkan
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut istilah adalah bersyukur dan
berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan
kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan.2
3. Kufur
Kata kufur mempunyai lebih dari satu arti. Kufur dalam banyak pengertian sering
diantagoniskan atau sebagai keadaan yang berlawanan dengan iman.Adapun yang
dimaksud kufur dalam pembahasan ini adalah keadaan tidak beriman kepada Allah SWT.
Ada dua hal yang perlu dicatat untuk mengungkap sebab-sebab kufur yaitu Al-
Qur’an memberi isyarat bahwa setiap manusia lahir kedunia dengan membawa potensi
beriman dan bertuhan, akan tetapi dilain pihak Al-Qur’an justru mengungkapkan bahwa
dalam kenyataanya hanya sedikit sekali manusia yang beriman. Dari permasalahan ini
ada faktor-faktor penyebab pengingkaran yaitu:
2
https://www.berbagaireviews.com/2017/12/syukur-pengertia-syukur-menurut-bahasa.html?m=1
3
Imam Muhsin, Tafsir al-qur’an dan budaya lokal: studi nilai-nilai budaya jawa dalam tafsir Al-Huda karya Bakri
(Badan Litbang dan Diklat, Kementrian Agama RI, 2010) p. 261
A. Faktor-faktor Internal, yaitu sifat negatif pada diri manusia
4. Kafir
Kata kafir (kufr) berakar dari huruf kaf, fa, dan ra, yang bermakna “menutupi”.
Malam disebut sebagai kafir karena menutupi segala objek dengan kegelapan. Kafir
berasal dari kata “Kafa Yakfuru Kufran” yang berarti: orang yang mengingkari Allah
SWT, didalam KBBI diartikan “tidak percaya kepada Allah dan Rasulnya”. sedangkan
menurut istilah adalah mengingkari agama Allah swt, mengingkari wahyu-wahyu-Nya,
mengingkari Rasulullah Saw, serta mengingkari malaikat-malaikat-Nya, takdir, dan hari
akhir termasuk kategori kafir, Firman-Nya : “Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan
orang-orang musyrik (Mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan
(agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata”.5
4
Yuni Puspitaningrum, Konsep Iman, kufur dan nifaq, hal 11
5
Nasirudin Zuhdi, Ensiklopedia Religi, cet-1 (Jakarta: Republika Penerbit, tt), p. 355
6
Khairil Anwar, Teori al banjari,(Airlangga University Press, 2020) p. 142
7
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensikolpedia Islam (Jakarta; Ichtiar Baru, 2001), p. 342, cet. 9
a) Jenis-Jenis Kafir
5. Nifaq
Nifaq (ُ )اَلنِّفَاقberasal dari kata ًةPَنِفَاقاًو ُمنَافَق-ُافِقPPَيُن-َ نَافَقyang diambil dari kata ا ُءPَالنَّافِق
(naafiqaa’) yang berarti salah satu lubang tikus, jika dicari melalui satu lubang, maka
tikus itu akan lari dan keluar melalui lubang yang lain.Nifaq atau Munāfiq (kata benda,
dari bahasa Arab منافق,plural Munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk
pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak
mengakui dalam hatinya.
Munafik ( )المنافكartinya adalah orang yang nifaq (اقPP)النف. Nifaq secara bahasa
berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan,
hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi 10. An-
Nifaq sekaliapun telah dikenal dalam bahasa Arab, namun sebagai sebuah istilah Islam
dengan makna khusus tidak dikenal oleh bangsa Arab. Karena istilah An-Nifaq muncul
setelah Islam hadir dengan kekuatannya yang besar yang mengancam kekufuran dan
kemusyrikan disekitarnya.
8
Dr. Muhammad Yusuf „Abdu , Jangan Jadi Munafik : Siapa Saja Bisa Jadi Munafik (Bandung: Pustaka
Hidayah ),p. 269 cet-1
9
Ibid, hal 103 – 164.
10
Nifaq I’tiqodi, yaitu menampakkan keislaman tetapi menyebunyikan kekufuran.
Nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan
tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia
masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah
memperingatkan dengan firman-Nya:
a. Mendustakan Rasulullah Saw. atau mendustakan sebagian dari pada apa yang Beliau
bawa.
b. Membenci Rasulullah Saw. Atau membenci sebagian apa yang Beliau bawa.
c. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
d. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
6. Syirik
ٌ ْ)شر
1. Kata ‘syirik’ (ك َ ) َش ِرyang berarti: berserikat, bersekutu,
ِ berasal dari kata ‘syarika’ ( ك
bersama atau berkongsi. Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna bersama-sama
antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau keadaan.syirik terbagi menjadi dua
yaitu; Asy-Syirk al-Akbar ( )ال ِّشرْ ُكاْألَ ْكبَ ُرsyirik besar, yaitu syirik dalam bidang keyakinan,
yaitu meyakini adanya Tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk
ciptaannya dalam hal ketuhanan.
2. Asy-Syirk al-Ashgar (ُ)ال ِّشرْ ُكاْألَصْ َغرsyirik kecil, yaitu menyekutukan Allah dalam tujuan
beribadah atau beramal kebaikan yang tujuannya untuk memperoleh pujian dari orang
lain, padahal tujuan beribadah dan beramal kebaikan itu seharusnya hanya untuk mencari
keridlaan Allah subhanahu wa ta’ala. (al-Mausu’ah al-Qur’aniyah: 369)
Kedua macam syirik tersebut hukumnya haram, dan Allah subhanahu wa ta’ala
tidak akan mengampuninya kecuali dengan bertaubat sebelum meninggal sebagaimana
ditegaskan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. an-Nisa':
48).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman
adalah “Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat”
Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wasyukuran,danwa syukuran yang
berarti berterima kasih keapda- Nya. Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya ucapan
terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy- syukru artinya
berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih. Menurut Kamus Arab -
Indonesia, kata syukur diambil dari katasyakara, yaskuru, syukran dan tasyakkara yang
berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya.
Kata kufur mempunyai lebih dari satu arti. Kufur dalam banyak pengertian sering
diantagoniskan atau sebagai keadaan yang berlawanan dengan iman.
Kata kafir (kufr) berakar dari huruf kaf, fa, dan ra, yang bermakna “menutupi”. Malam
disebut sebagai kafir karena menutupi segala objek dengan kegelapan. Kafir berasal dari
kata “Kafa Yakfuru Kufran” yang berarti: orang yang mengingkari Allah SWT, didalam
KBBI diartikan “tidak percaya kepada Allah dan Rasulnya”. sedangkan menurut istilah
adalah mengingkari agama Allah swt, mengingkari wahyu-wahyu-Nya, mengingkari
Rasulullah Saw, serta mengingkari malaikat-malaikat-Nya, takdir, dan hari akhir
Nifaq (ُ )اَلنِّفَاقberasal dari kata ًنِفَاقاًو ُمنَافَقَة-ُيُنَافِق-َ نَافَقyang diambil dari kata ( النَّافِقَا ُءnaafiqaa’)
yang berarti salah satu lubang tikus, jika dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan
lari dan keluar melalui lubang yang lain.Nifaq atau Munāfiq (kata benda, dari bahasa
Arab افقPP من,plural Munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada
mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakui
dalam hatinya.
ٌ ْ)شر
Kata ‘syirik’ (ك َ ) َش ِرyang berarti: berserikat, bersekutu,
ِ berasal dari kata ‘syarika’ ( ك
bersama atau berkongsi. Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna bersama-sama
antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau keadaan
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensikolpedia Islam (Jakarta; Ichtiar Baru, 2001), p. 342, cet.
9.
Dr. Muhammad Yusuf „Abdu , Jangan Jadi Munafik : Siapa Saja Bisa Jadi Munafik (Bandung:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman.
https://www.berbagaireviews.com/2017/12/syukur-pengertia-syukur-menurut-bahasa.html?m=
Imam Muhsin, Tafsir al-qur’an dan budaya lokal: studi nilai-nilai budaya jawa dalam tafsir Al-
Huda karya Bakri (Badan Litbang dan Diklat, Kementrian Agama RI, 2010).