Anda di halaman 1dari 39

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Semester Ganjil 2018/2019


Jurusan Teknik Industri
15 Universitas Brawijaya
2

Outline

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
3

Informasi/
Data Diolah Kesimpulan

Transformasi Data Menjadi Informasi


Data yang baik
•  Data harus akurat atau valid
•  Data harus relevan
•  Data harus up to date

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
4
Kaidah Pengukuran yang Baik
¡  Objektivitas

Apakah pengukuran dilakukan apa adanya? Atau tidak bias?

YA, berarti pengukuran objektif

¡  Validitas

Apa pengukuran benar – benar mengukur apa yang dikehendaki atau


mengukur dengan akurat?

Adakah keterkaitan metode dan alat ukur dengan objek yang dikur?

YA, berarti pengukuran valid

¡  Reliabilitas

Apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai sesungguhnya suatu variabel?

Apakah hasil pengukuran konsisten?

YA, berarti pengukuran reliabel

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
5

Uji Kualitas data

Dua Konsep untuk mengukur kualitas data:

¡  Kesimpulan akan bias jika data tidak reliabel dan tidak valid

¡  Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen


untuk pengumpulan data

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
6
VALIDITY vs. RELIABILITY

Low Reliability High Reliability High Reliability


Low Validity Low Validity High Validity

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
Test-retest 7
Stabilitas reliability
Reliabilitas
Pararel Form
Goodness reliability

Konsistensi
Inter item consis-
tency reliability
Validitas

Split half
Validitas Validitas
Internal Eksternal

Validitas Validitas Validitas


Isi dg kriteria Konstruk

Validitas Validitas Validitas Validitas Validitas


muka Prediktif Concurent Convergen Diskriminan
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
8

VALIDITAS
Validitas mengukur ketepatan (akurasi).

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
9

VALIDITAS
¡  Menunjukkan sejauh mana suatu alat (instrumen)
mengukur apa yang seharusnya diukur (Ghiselli,
1981).

¡  Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu


alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 2000).

¡  Validitas menunjukkan tingkat dari kemampuan


test untuk mencapai sasarannya (Isaac dan
Michael, 1981).

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
10
VALIDITAS
¡  Alat pengumpul data
dapat dikatakan valid A tape measure is used to
atau sahih apabila alat measure length or
ukur tersebut mampu distance
mengukur apa yang
seharusnya diukur /
diinginkan. A thermometer is used to
measure temperature
¡  Bila skala pengukuran
tidak valid maka ia tidak
bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur A stopwatch is used to
atau melakukan apa measure time
yang seharusnya
dilakukan.
r e us ed! gs!
t t o o ls a rent thin
en ffe
Diffaesruring di
e
for m
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
11

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
12

Validitas Eksternal
¡  Dapat atau tidaknya hasil ¡  Contoh:
penelitian digeneralisasikan ¡  Dilakukan penelitian yang
pada populasi tempat sampel bertujuan mengetahui pola
tersebut diambil. belajar mahasiswa di kampus
area malang.
¡  Bila sampel penelitian
representatif, instrumen ¡  Hasil penelitian diperoleh
penelitian valid dan reliabel, kesimpulan bahwa dari sampel
cara mengumpulkan dan diketahui sebagian besar
menganalisis data benar, mahasiswa lebih sering belajar SKS
penelitian akan memiliki validitas (sistem kebut semalam) dan lebih
eksternal yang tinggi. intens mengerjakan praktikum.
¡  Jika hasil penelitian ini mewakili
pola populasi mahasiswa di
malang maka validitas eksternal
dikatakan tinggi.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
13

Validitas Internal
¡  Digunakan untuk
menjawab pertanyaan
apakah penelitian sudah
menggunakan konsep
yang seharusnya (actually).

¡  Validitas internal biasanya


membantu mengatasi
kelemahan validitas
eksternal.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
14
Validitas Internal
Content Validity

¡  Validitas isi memastikan bahwa sejumlah item yang


representatif telah diperhitungkan dalam
menyusun sebuah konsep.

¡  Validitas isi merupakan sebuah fungsi yang


menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen
sebuah konsep digambarkan.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
Validitas Internal 15
Contoh: Content Validity
¡  Seorang peneliti tertarik untuk Agar mempunyai content validity
maka:
meneliti pengaruh program
matematika realistik terhadap ü  Soal tes terdiri dari soal yang mudah
kemampuan matematika siswa dan sukar saja agar soal tes
representatif dan memberi informasi
kelas 5. Peneliti memberikan tes yang valid.
berupa 15 soal matematika yang
mengandung 15 masalah ü  Sampel cukup.
berbeda. Kinerja siswa pada tes
ü  Format instrumen, yang meliputi
ini sangat penting untuk melihat kejelasan cetakan, ukuran huruf,
tingkat kemampuan siswa dalam ruang yang cukup untuk menjawab
memecahkan masalah. Untuk itu dan keterbacaan soal.
soal tes yang diberikan harus
ü  Untuk itu maka soal yang disusun
memiliki validitas untuk mengukur berdasarkan kisi-kisi, perlu diuji coba
kemampuan siswa yang kepada sejumlah sampel di luar
sampel penelitian, kemudian
diharapkan oleh program.
dianalisis.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
16
Validitas Internal
Criterion-related Validity
¡  Untuk mendapatkan pembuktian validitas kriteria, peneliti biasanya
membandingkan bentuk instrumen yang satu dengan instrumen lainnya.

¡  Pengukuran indeks validitas kriteria tersebut dengan koefisien korelasi (r) yang
menunjukkan derajat hubungan antara skor individual yang diperoleh melalui
dua instrumen tersebut.

¡  Koefisien korelasi berada pada kisaran angka +1,00 dan -1,00; r =0


menunjukkan tidak ada hubungan.

¡  Koefisien korelasi (r) disebut pula koefisien validitas.

¡  Misalnya suatu instrumen dirancang untuk mengukur kemampuan akademis,


maka skor siswa berdasarkan instrumen tersebut harus dibandingkan dengan
IPK mereka (kriteria eksternal).

¡  Jika instrumen benar-benar mengukur kemampuan akademis, maka siswa


yang mendapat nilai tinggi untuk tes tersebut, seharusnya juga tinggi IPK-nya.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
17
Validitas Internal
Criterion-related Validity
Concurrent Validity Predictive validity

•  Apabila data instrumen dan •  Peneliti harus menyediakan


data kriteria telah terkumpul selang waktu antara
pada waktu yang hampir pencatatan instrumen dan
bersamaan, lalu dibandingkan perolehan skor kriteria.
hasilnya. •  Contoh: seorang peneliti ingin
•  Contohnya: Bila seorang mebuktikan hasil tes
peneliti melakukan tes IQ pada keterampilan sains siswa SMA
sekelompok siswa kelas 8 dan yang diberikan pada awal
kemudian membandingkannya semester untuk melakukan
dengan hasil penilaian ‘self prediksi. Kemudian skor
esteem’ yang dilakukan oleh keterampilan sains ini
gurunya, di mana kedua dibandingkan dengan hasil
penilaian ini dilakukan pada tes akhir semester untuk mata
waktu yang hampir pelajaran sains.
bersamaan.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
18
Validitas Internal
Construct Validity
¡  Validitas konstruk ¡  Pembuktian validitas
membuktikan seberapa konstruk merupakan yang
bagus hasil yang diperoleh terluas penggunaannya di
dari penggunaan ukuran antara tiga kategori
validitas. Ada tiga tahap
sesuai dengan teori dimana
untuk memperoleh
pengujian dirancang. pembuktian validitas
konstruk:
¡  Hal ini dinilai dengan
1.  variabel yang diukur
convergent validity
didefinisikan dengan
(instrument yang memiliki jelas
korelasi tinggi) dan
2.  hipotesis, berdasarkan
discriminant validity
teori yang melandasi
(variabel yang tidak variabel
berkorelasi).
3.  hipotesis diuji secara logis
dan empiris

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
Validitas Internal 19
Contoh Construct Validity
¡  Peneliti berniat mengembangkan tes tertulis untuk mengukur
“kejujuran” dan bermaksud menggunakan pembuktian validitas
konstruk.

¡  Maka yang harus dilakukannya adalah:


ü  Mendefinisikan tentang “kejujuran”
ü  Merumuskan teori tentang kejujuran seseorang dibandingkan dengan yang tidak jujur,
sehingga jelas perbedaan antara jujur dan tidak jujur.
ü  Berdasarkan teori ini peneliti menyusun hipotesis, bahwa individu yang mendapatkan
skor tinggi dalam ‘tes kejujuran’ akan lebih tergerak untuk mengembalikan barang milik
orang lain yang ditemukannya ibandingkan dengan individu yang mndapatkan skor
rendah
ü  Selanjutnya peneliti mencatat hasil tes ‘kejujuran’, dan memisahkan siswa yang
mendapat skor tinggi dan skor rendah
ü  Kemudian ia melakukan tes lainnya, misalnya meninggalkan sebuah dompet berisi uang
Rp 50.000,- di kelas yang di dalamnya dompet terdapat kartu nama pemiliknya.
ü  Jika hipotesis penelitiannya benar, maka individu mengembalikan dompet adalah
individu yang mendapat skor tinggi untuk tes ‘kejujuran’.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
20

RELIABILITAS
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Kepercayaan itu dalam bentuk
keandalan instrumen yaitu konsistensi hasil dari
waktu kewaktu jika suatu instrumen digunakan
pada subjek.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
21

RELIABILITAS
¡  Seberapa besar variasi tidak sistematik dari suatu individu jika individu
yang sama diukur berkali kali (Ghiseli, 1981).

¡  Ukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi suatu instrumen


yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengukur kebaikan
(goodness) dari suatu pengukur (Sekaran, 2003).

¡  Reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau konsistensi dari skor yang


diperoleh, yaitu bagaimana konsistensinya antara setiap individu yang
dites oleh instrumen tersebut

¡  Contoh:
¡  Suatu tes dirancang untuk mengukur logika berpikir. Bila tes ini reliable, maka
dapat diharapkan bila siswa mendapat skor tinggi pada tes pertama, ia pun
akan mendapatkan skor tinggi pula pada kesempatan lain bila ia
mengambil tes tersebut.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
22

RELIABILITAS vs. VALIDITAS

¡  Skor yang diperoleh dari suatu instrumen dapat reliabel, tetapi belum
tentu valid.

¡  Contoh.
¡  Seorang peneliti memberikan dua macam tes (A dan B) kepada sekelompok
siswa kelas untuk mengukur pemahaman mereka tentang “Statistika” lalu
mendapatkan bahwa skor tes mereka konsisten: artinya siswa yang
mendapat skor tinggi pada Tes A juga mendapat skor tingi pada Tes B; dan
siswa yang mendapat skor rendah pada tes A juga mendapat skor rendah
pada tes B, Maka dapat dikatakan bahwa skor tersebut reliabel.

¡  Tetapi bila peneliti menggunakan skor tes “statistika’ yang sama untuk
melakukan prediksi keberhasilan siswa dalam pelajaran OMI , maka
skor tes tsb tidak valid

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
Test-Retest
Reliability
23

Double test / test-


Koefisien Stabilitas
pretest Reliability

Parallel Form
Reliability
Koefisien
Reliabilitas
Ekuivalensi
Split-half reliability
coefficient

Konsistensi Internal Kuder-Richardson

Cronbach Alfa

Konsep Reliabilitas
Reliabilitas dapat diukur dengan 3 pendekatan

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
1. Koefisien Stabilitas 24
Test – Retest Reliability
¡  Menggunakan instrumen ¡  Yang biasa digunakanà
yang sama terhadap subjek Pearson Correlation
penelitian tertentu sebanyak
2 kali pada saat yang ¡  Kelemahan:
berbeda ¡  Kemungkinan adanya
perubahan kondisi subyek
¡  Bermaksud untuk menguji sejalan dengan perbedaan
stabilitas jawaban responden waktu.
dari suatu waktu ke waku
¡  Sulitnya mencari kembali
berikutnya dengan cara
responden yang sama
menghitung koefisien korelasi
pada periode yang
dan skor jawaban responden
berbeda.
yang diukur dengan
instrumen yang sama pada ¡  Sulitnya menentukan
saat yang berbeda tenggang waktu yang pas

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
25
1. Koefisien Stabilitas
Contoh: Test – Retest Reliability

¡  Question:
¡  If infrastructure in the country is not good, your company will
cancel your decision to do Foreign Direct Investment (FDI) in
that following country.

¡  Answer
¡  (now): strongly disagree
¡  (30 days later): agree
Ø Conclusion: Low Reliability

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
26
1. Koefisien Stabilitas
Double test / test-pretest

¡ Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang


sama pada waktu yang berbeda.

¡ Misalnya:
¡  Pada minggu I ditanyakan: “Bagaimana tanggapan
saudara terhadap kualitas dosen di Universitas X?”
¡  Pada minggu III ditanyakan: Ditanyakan lagi pada
responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
27
1. Koefisien Stabilitas
Parallel Form
¡  Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden
yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang
berbeda.

¡  Misalnya:
¡  Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal?
¡  Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan
yang saudara terima?

¡  Contoh lain:
¡  Apakah saudara betah tinggal di perumahan ini?
¡  Apakah saudara ingin pindah dari perumahan ini?

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
28
1. Koefisien Stabilitas
Contoh: Parallel Form

¡  Do you think that Susi is beautiful?


¡  Answer: YES

¡  Do you think that Tukul’s wife is beautiful?


¡  Answer: NO

¡  Fact: Susi is Tukul’s wife.


Ø Conclusion: Low Reliability

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
29

2. Koefisien Ekuivalensi

¡  Pengukuran menggunakan instrumen yang berbeda untuk


subjek penelitian yang sama pada saat yang sama.

¡  Menguji korelasi skor jawaban responden dengan instrumen


yang berbeda.

¡  Dua buah eksperimen disusun berdasarkan satu kisi-kisi. Kedua


buah instrumen diuji cobakan semua. Sesudah uji coba
terlaksana, maka hasil kedua instrumen tsb dihitung
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment
(korelasi pearson).
¡  Korelasi antara skor – skor yang didapatkan pada kedua
bentuk itu merupakan koefisien reabilitas tes.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
30

3. Konsistensi Internal

¡  Konsistensi antara butir-butir pertanyaan atau pernyataan


dalam suatu instrumen

¡  Tingkat keterkaitan antara butir pertanyaan atau pernyataan


menunjukkan reliabilitas konsistensi internal instrumen yang
bersangkutan

¡  Ada 3 macam instrumen untuk mengukur konsistensi internal


yaitu:
¡  Split-half reliability coefficient
¡  Kuder-Richardson
¡  Cronbach Alfa

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
31
3. Konsistensi Internal
Split-half reliability coefficient
¡  Peneliti boleh hanya memiliki ¡  Hitung nilai reliabilitas internal dengan
persamaan sebagai berikut:
seperangkat instrumen saja dan hanya
diuji cobakan satu kali, kemudian
hasilnya dianalisis, yaitu dengan cara
membelah seluruh instrumen menjadi 2
sama besar.
2.r1/ 2.1/ 2
r11 =
¡  Langkah-langkah: (1 + r1/ 2.1/ 2 )
1.  Membuat tabel analisis butir.
Keterangan:
2.  Mengelompokan skor menjadi dua r11 : Reliabilitas instrumen
bagian soal. r1/2.1/2 : rxy indeks korelasi antara dua
a.  Belahan Ganjil-Genap belahan instrumen.
b.  Belahan Awal-Akhir
Kriteria:
3.  Korelasikan skor belahan pertama Instrumen dikatakan reliabel:
dengan skor belahan kedua dan Jika r11 > r tabel (df: α, n-2)
diperoleh rxy.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
3. Konsistensi Internal 32
Contoh: Split-half reliability coefficient

2.r1/ 2.1/ 2
r11 =
(1 + r1/ 2.1/ 2 )

2.(0,493)
r11 = = 0,661
(1 + 0,493)

Kriteria:
r11=0,661 > r tabel =0,374
maka instrumen
dinyatakan reliabel.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
33
3. Konsistensi Internal
Kuder-Richardson
¡  Cara ini diberlakukan bila
instrumen digunakan untuk
mengukur satu gejala
psikologis atau perilaku yang
sama, artinya alat ukur
tersebut dapat dikatakan
reliabel bila terbukti ada
konsistensi jawaban antar item
yang satu dengan item yang
lain.

¡  Didasarkan pada konsistensi


respons terhadap semua butir
soal dalam tes.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
3. Konsistensi Internal 34
Contoh: Kuder-Richardson

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
3. Konsistensi Internal 35
Contoh: Kuder-Richardson

1. 2.

3.
Varians butir ke-2 sampai ke-5 dapat
dihitung dengan cara yang sama seperti
menghitung varians butir I. Dengan
demikian total varians butir:

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
36
3. Konsistensi Internal
Cronbach Alfa
¡  Perbedaan pokok dengan model ¡  Hitung nilai reliabilitas internal
Kuder Richardson adalah bahwa dengan persamaan sebagai
teknik ini tidak hanya untuk instrumen berikut:
dengan dua pilihan tetapi tidak terikat
pada dua pilihan saja, sehingga k ∑ σb 2
penerapannya lebih luas. Misalnya α =( )(1 − 2 )
untuk menguji reliabilitas skala k −1 (σ t )
pengukuran dengan 3, 5 atau 7
pilihan. Keterangan:
α : Koefisien Alpha Cronbach
¡  Langkah-langkah metode ini: k : Jumlah butir pertanyaan
1.  Membuat tabel analisis butir ∑σb2 : Jumlah varian butir
σt2 : Varian total
2.  Menghitung nilai total item
pertanyaan
Kriteria:
3.  Menghitung nilai varian butir dan Instrumen dikatakan reliabel:
varian total Jika α > r tabel (df: α, n-2)
4.  Menjumlahkan nilai varian butir

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
37
3. Konsistensi Internal
Cronbach Alfa

¡  Tinggi/rendahnya reliabilitas
secara empirik ditunjukkan
oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien
reliabilitas.
No Interval Kriteria
¡  Reliabilitas yang tinggi 1. < 0,200 Sangat rendah
ditunjukkan dengan nilai
2. 0,200 – 0,399 Rendah
1,00. Reliabilitas yang
dianggap cukup 3. 0,400 – 0,599 Cukup
memuaskan atau tinggi 4. 0,600 – 0,799 Tinggi
adalah ≥ 0,70. 5. 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
3. Konsistensi Internal 38
Contoh: Cronbach Alfa

k ∑ σb 2
α =( )(1 − )
k −1 (σ 2t )

4 1,525
α =( )(1 − ) = 0,637
4 −1 2,921

Kriteria:
α = 0,637 > r tabel = 0,374
maka instrumen
dinyatakan reliabel.

www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18
PENDEKATAN DEFINISI KELEMAHAN 39
-  Kemungkinan adanya
perubahan kondisi sub-yek
Menyajikan tes dua kali
sejalan dengan per-bedaan
pada satu kelompok
waktu
Test-retest subyek dengan tenggang
-  Adanya efek bawaan (carry-
waktu diantara kedua
over effect) pada subyek
penyajian tersebut.
-  Sulitnya menentukan
tenggang waktu yang pas
Menggunakan dua tes
-  Sulitnya menyusun dua tes
Parallel-form yang sama tujuan ukurnya
yang paralel yang setara
dan setara isi item-nya
Menggunakan satu bentuk
tes yang dikenakan sekali
Internal -  Diperlukan bantuan teknik
pada sekelompok subyek
Consistency komputasi yang cermat
dan dibagi menjadi
beberapa belahan

Summary
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21/11/18

Anda mungkin juga menyukai