INDUSTRI
Pada dasarnya, laporan Praktik Praktik Kerja Industri dapat dibagi menjadi
tiga bagian yaitu: bagian pembuka, bagian utama (isi) dan bagian pelengkap
(lampiran-lampiran).
Halaman ini berisi judul Laporan Praktik Praktik Kerja Industri, nama
penulis, nomor induk mahasiswa (NIM), dibawah NIM ditulis Program Studi
Diploma Satu dan atau Tiga, kemudian tuliskan nama Progam Studinya (Analisis
Kimia/Penjaminan Mutu Industri Pangan/ Pengolahan Limbah Industri), lambang
Politeknik AKA Bogor, nama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia,
nama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Politeknik AKA
Bogor, nama kota dan tahun penulisan.
Semua kata ditulis dengan huruf kapital, simestris poros tengah dan
tidak melewati margin kertas. Ukuran huruf dan susunan kata boleh diatur agar
serasi dan rapi. Halaman judul ini, sudah diperhitungkan sebagai halaman "i"
namun tidak dituliskan.
Daftar isi mencantumkan urutan bab, sub-bab, anak sub-bab, dan cucu
sub-bab disertai nomor halamannya, dimulai dari Kata Pengantar sampai
Lampiran. Judul bab ditulis dengan huruf kapital dan ditulis di kiri. Judul sub-bab
ditulis sejajar dengan judul bab dengan huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital kecuali kata depan dan kata sambung. Judul anak sub-bab dan cucu sub-
bab penulisannya sama seperti sub-bab, tetapi ditempatkan masuk lima ketukan
dari awal judul sub-bab.
Jarak antara satu judul dengan judul lainnya adalah satu setengah spasi.
Judul yang tidak dapat dimuat dalam satu baris dapat dilanjutkan ke baris
berikutnya dengan jarak satu spasi.
5.1.5 Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran
Oleh
ADITYA HARI NUGRAHA
NIM: 1520004
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
5
Contoh Lembaran Prakata
PRAKATA
Penulis
6
Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………............................. 1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………….. 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………………… 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI INDUSTRI ...... 3
2.1 Tempat dan Waktu …………………………………….............................. 3
2.2 Bahan dan Alat …………………………………………………….... …... 3
2.2.1 Bahan …………………………………………………………… 3
2.2.1 Alat …………………………………………………………….. 3
2.3 Cara Kerja …………………………………………………….... ………. 4
2.3.1 Tahap Persiapan ………………………………………………. 4
2.3.2 Tahap Pengujian ……………………………………………… 5
2.3.2.1 Pengukuran pH……………………………………… 6
2.3.2.2 Penetapan Kadar Besi ...…………………………… 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 7
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 12
4.1 Simpulan …………………………………………………………………. 12
4.2 Saran ……………………… …………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA...... ...........................................................…… 15
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 17
7
Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
8
Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
9
Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Ringkasan Praktik Kerja Industri I ndustri .................................................... 15
2. Syarat Mutu Air Mineral SNI 3553 Tahun 2015 tentang Air Mineral .......... 39
3. Pembuatan Media........................................................................................... 41
4. Peritungan Hasil Pengujian Koliform ............................................................ 42
5. Perhitungan Hasil Pengujian Pseudomonas aeruginosa................................ 43
6. Perhitungan Hasil Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) ........................ 44
10
4.2 Bagian Utama
Bagian utama laporan praktik Praktik Kerja Industri terdiri atas bab
Pendahuluan, Pelaksanaan Kegiatan Magang, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan
Saran, dan Dafitar Pustaka.
4.2.1 Pendahuluan
11
pada bagian pelaksanaan Praktik Kerja Industri Industri dituliskan dalam bentuk
kalimat pasif dengan urutan Subjek - Predikat - Objek.
Hasil dan pembahasan berisi: Analisis sistuasi umum, hasil kegiatan, dan
pembahasan. Analisis situasi umum menggambarkan kondisi umum instansi tempat
Praktik Kerja Industri dan unit kerja sesuai bidang ilmu, judul, dan tujuan Praktik
Kerja Industri. Hasil kegiatan memuat data-data atau informasi yang diperoleh di
institusi Praktik Kerja Industri selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri.
Pembahasan berisi diskusi mengenai hasil kegiatan dengan menggunakan pendekatan
teoritis, dan mengacu pada rujukan yang sesuai (relevant reference).
Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan
argumentasi secara bebas tetapi logis. Selanjutnya hasil kegiatan Praktik Kerja Industri
dihubungkan dan atau dibandingkan dengan penelusuran pustaka. Rujukan atau
pustaka pendukung sebaiknya lebih banyak mengambil hasil penelitian yang diambil
dari jurnal, bulletin atau majalah ilmiah, dan diutamakan menggnakan rujukan atau
pustaka terbaru.
Bab Simpulan saran dapat dibagi lagi menjadi sub-bab simpulan dan saran, jika
tidak ada saran maka judul bab cukup simpulan saja. Simpulan merupakan jawaban
dari tujuan, ditulis dalam suatu pernyataan positif yang ringkas dan sederhana. Saran
berisi usulan pemecahan masalah dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan
dalam hasil. Saran yang diajukan harus bersifat aplikatif/ operasional. Juga disebutkan
kejelasan kepada siapa saran ditujukan; yaitu kepada instansi terkait, jurusan/program
studi, dan masyarakat.
12
4.2.5 Daftar Pustaka
13
Contoh Bab Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu jenis ion yang dapat diketahui kandungannya adalah ion sulfat. Ion
sulfat merupakan jenis ion padatan dengan rumus empiris SO4 dengan massa molekul
96.06 satuan massa atom. Sulfat terdiri dari atom pusat sulfur yang dikelilingi oleh
empat atom oksigen dalam susunan tetrahidron ion sulfat bermuatan dua negatif
(PUTRI 2012). Ion sulfat adalah salah satu anion utama yang muncul di air secara
alami. Sulfat adalah salah satu ion penting dalam ketersediaan air karena efek
pentingnya bagi manusia saat ketersediaannya dalam jumlah besar (ERVIANA dkk
2018).
Menurut SNI 6989.20:2009, pengujian sulfat pada air dan air limbah secara
turbidimetri mempunyai kisaran kadar 1 mg/L sampai dengan 40 mg/L dengan tebal
kuvet 2,5 – 10 mm dan kisaran 5 mg/L sampai dengan 70 mg/L dengan tebal kuvet 1
mm. Tebal kuvet mempunyai pengaruh dalam pengujian karena pengujian ini
berdasarkan pada kekeruhan sampel. Prinsip dari pengujian ini adalah ion sulfat dalam
suasana asam bereaksi dengan Barium Clorida (BaCl 2) membentuk kristal barium
sulfat (BaSO4) yang serba sama. Sinar yang diserap oleh suspensi barium sulfat diukur
dengan fotometer dan kadar sulfat dihitung secara perbandingan pembacaan dengan
kurva kalibrasi (UTAMI 2017). Untuk membuat suasana larutan menjadi asam, maka
ditambahkan larutan buffer.
Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang melaksanakan pengelolaan dan pengusahaan sumber daya air.
Laboratorium Perum Jasa Tirta II, merupakan salah satu unit usaha dari Perum Jasa
Tirta II (PJT II) yang melakukan pelayanan pemantauan kualitas lingkungan (air dan
udara) baik pengguna jasa internal maupun eksternal. Pengukuran sulfat dengan
metode turbiditas secara spektrofotometri UV-Visible merupakan salah satu parameter
uji yang dilakukan di Perum Jasa Tirta II. Metode ini mengacu pada SNI
6989.20:2009. Pada pengukuran sulfat metode turbiditas secara spektrofotometri UV-
14
Visible digunakan dua jenis larutan buffer, yaitu laruran buffer A digunakan pada
konsentrasi sulfat yang rendah (0,2 mg/L sampai dengan 5 mg/L) dan larutan buffer B
yang digunakan pada konsentrasi sulfat yang tinggi (5 mg/L sampai dengan 70 mg/L).
Untuk memastikan bahwa Laboratorium Perum Jasa Tirta II dapat menghasilkan hasil
uji yang terpercaya, maka penggunaan dua larutan buffer tersebut harus dilakukan uji
presisi dan akurasi secara berkala. Jika hasil presisi dan akurasi pada penggunaan
buffer sudah memenuhi syarat keberterimaan perusahaan, maka larutan buffer tersebut
dapat digunakan untuk analisis rutin di Laboratorium.
1.2 Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk uji ketelitian dan ketepatan penggunaan larutan
buffer A pada konsentrasi rendah (0,2 mg/L sampai dengan 5 mg/L) dan larutan buffer
B pada konsentrasi tinggi (5 mg/L sampai dengan 70 mg/L) pada penetapan kadar
sulfat dengan metode turbiditas secara spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang diperoleh
kemudian dibandingkan pada syarat keberterimaan perusahaan, sehingga dapat
digunakan sebagai analisis rutin.
1.3 Manfaat
15
Contoh lembar Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Industri
2.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah susu UHT, akuabides,
larutan standarseng 1000 mg/L, natrium hidroksida (NaOH), dan hidrogen klorida
(HCl) 6N.
2.2.2 Alat
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
16
1.3.2 Sterilisasi Alat
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17
Contoh Lembaran Hasil dan Pembahasan
Ciri Hasil
Bakteri Suhu Ulangan Blangko SNI
Positif inkubasi
Koloni
berwarna 1
Tidak
merah
Koliform muda
36˚C 2
terdeteksi 0 TTD
hingga
merah 3
1
Tidak
Koloni
P. terdeteksi
warna 36˚C 0 TTD
aeruginosa biru/hijau 2
1
< 1,0 ×
22˚C 0 Maks 1,0 × 102
2 102
Koloni
3
ALT yang
tumbuh 1
< 1,0 × 0
36˚C 2 102 Maks 1,0 × 102
3.1 Koliform
18
terhadap air, makanan, susu, dan produk-produk susu. Koliform sebagai suatu
kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk
spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35˚C. Adanya bakteri
koliform di dalam makanan/minuman menunjukan kemungkinan adanya mikrob yang
bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. (………tulis
pendapat siapa ?)
Berdasarkan Tabel 1. pengujian produk air minum dalam kemasan tidak
terdapat pertumbuhan bakteri koliform. Gambar hasil inkubasi dapat dilihat pada
Gambar 1. Ciri positif adanya bakteri koliform adalah terdapatnya koloni berwarna
merah muda hingga merah (………tulis pendapat siapa ?). Berdasarkan hasil yang
diperoleh tidak menunjukan adanya koloni berwarna merah muda hingga merah.
AMDK yang dihasilkan tidak tercemar oleh kotoran manusia atau hewan, sehingga
dapat dikatakan bahwa satu atau lebih tahap pengolahan air tidak kontak dengan feses
yang berasal dari usus manusia atau hewan, dan faktor kebersihan yang terjaga. Untuk
perhitungan jumlah koliform dapat dilihat pada Lampiran 4.
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………. dst
19
Contoh Lembar Kesimpulan
4.1 Simpulan
Hasil percobaan uji kualitas air minum dalam kemasan di PT Tirta Mas
Perkasa pada parameter bakteri koliform, bakteri Pseudomonas aeruginosa, dan
angka lempeng total telah sesuai dengan standar. Dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk AMDK PT Tirta Mas Perkasa telah memenuhi standar mutu pada parameter
mikrobiologi yang telah ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional yang
tercantum pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 3553:2015.
4.2 Saran
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
Catatan.
Jika tidak ada saran judul BAB nya cukup simpulan saja
20
Contoh Lembar Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
21
4.3 Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap laporan praktik Praktik Kerja Industri ditulis dalam bentuk
lampiran. Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan proses perhitungan statistik,
tabel, gambar atau keterangan tambahan yang dibutuhkan, karena bila disajikan dalam
bagian utama dapat mengganggu kelancaran pembahasan.
Lampiran ditempatkan pada bagian belakang sesudah daftar pustaka dan
didahului dengan halaman yang memuat kata "LAMPIRAN" tepat di tengah-tengah
halaman. Halaman lampiran ini dimaksudkan untuk memisahkan isi pokok dengan
lampiran, dan halaman ini diperhitungkan dalam nomor halaman tetapi tidak ditulis pada
halaman tersebut.
Semua lampiran diberi nomor urut dan judul lampiran ditulis dengan huruf
kapital di awal kata, kecuali kata depan dan kata penghubung. Lampiran dituli dibagian
kiri kertas. Satu judul lampiran termuat dalam satu halaman, jika satu judul lampiran
ternyata lebih dari satu halaman, maka halaman berikutnya ditulis Lampiran 1
(Lanjutan). Lampiran pertama ( Lampiran 1. ) diperuntukkan bagi log book laporan
Praktik Kerja Industri/ laporan ringkasan
22
Lampiran 1. Ringkasan Praktik Kerja Industri Industri
23
Lampiran 1. (Lanjutan)
24
DAFTAR PUSTAKA
25