Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

HIPERTENSI DAN PHBS

1. Pengkajian
a. Hasil Winshield Survey
Dari hasil observasi dilingkungan RW.03 masih banyak masyarakat yang masih
mengkonsumsi garam berlebihan yang bisa mengakibatkan hipertensi muncul, masyarakat di
wilayah RW 03 juga masih belum paham bagaimana cara pencegahan/pengobatan hipertensi
dan dari sikap maupun perilaku masyarakat di RW 03 masih kurang peduli akan kesehatannya.
Perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah RW.03 masih kurang baik terlihat dari tong
sampah yang kumuh dan tidak terawat.

b. Hasil Angket
Hasil dari penyebaran angket yang dilakukan pada tanggal 13 dan 14 Desember 2021
didapatkan data sebagai berikut :

Gambaran Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Penyakit dalam 6


bulan terakhir KK di RW 03 Kelurahan Porisgaga Tahun 2021 (n=97
KK)

Tabel 1.7 Riwayat Penyakit dalam 6 bulan terakhir KK di RW 03


No. Kategori Persentase (%)
1. Hipertensi 61.9
2. Ispa 24,7
3. Diabetes militus 11,3
4. Myalgia 2,1
Jumlah 100%

Tabel diatas menunjukan warga RW.03 Kelurahan Poris Jaya memiliki


riwayat penyakit dalam 6 bulan terakhir paling tinggi adalah penyakit
hipertensi dengan persentase 61.3%.
Gambaran Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Terhadap Penyakit Hipertensi di Rw 03 Kelurahan Poris Jaya Tahun
2020 (n = 80 KK)
Tabel 1.10 Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Penyakit
Hipertensi di Rw 03
Tingkat Pengetahuan
No. Kategori
Baik Kurang
57.9 42.1
SIKAP
Baik Kurang
1. Penyakit Hipertensi 42.1 57.9
PERILAKU
Baik Kurang
36.8 63.2
Jumlah 100% 100%

Tabel diatas menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat RW 03 Kelurahan Poris

Jaya memiliki tingkat pengetahuan terhadap penyakit hipertensi mayoritas kategori baik

dengan presentase sebesar 57,9%, akan tetapi sikap terhadap penyakit hipertensi dalam

kategori kurang dengan presentase sebesar 57,9%, dan perilaku terhadap penyakit

hipertensi dalam kategori kurang dengan presesntase sebesar 63,2%.

Data Puskesmas
InDiF
Di
Dfl ar Hi
sl
ar
IS
er p
u ein Di
Diip er
P
m M
gi
id sp
Ae
ana4 ya ete
b%eti
1 m
ti s n
lgi ps
z
0et a iasi
ti
a i 2
se
% 3%
6 2 0
1 3 1
9s
%M % %2
% % %
el
it
u
s
1
1
%

Gambar 1. Menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyakit tertinggi di wilayah


poris gaga lama, poris gaga, dan poris jaya tahun 2020.
Dari data Puskesmas Poris Jaya sebanyak 30% masyarakat menderita penyakit
hipertensi angka tersebut menduduki peringkat pertama, diurutan kedua yaitu
penyakit Dispepsia dengan angka 12%, diurutan ketiga penyakit Myalgia dengan
angka 12%, di angka 11% penyakit Diabetes Melitus menduduki peringkat ke empat,
kemudian di peringkat ke lima penyakit Ispa dengan angka 10%, Urutan ke enam
penyakit Dermatitis dengan angka 9%, penyakit Influenza di peringkat ke tujuh
dengan angka 6%, Penyakit Diare dengan angka 4% menduduki peringkat ke delapan,
penyakit Dislipidemi dengan angka 3% berada di peringkat ke sembilan, dan
diperingkat 10 Penyakit Faringitis dengan angka 3%.

2. Analisa Data

No Analisa Data Masalah Keperawatan


1. Wawancara Manajemen
 Warga mengatakan masih mengkonsumsi garam kesehatan tidak
efektif di RW.03
yang berlebihan. (D.0116)
 Warga mengatakan masih bingung untuk
mencegah penyakit hipertensi.
 Warga mengatakan kurang terpaparnya penyakit
tentang hipertensi dan resiko akibat penyakit
hipertensi.
 Warga rw 03 mengatakan banyak yang
menderita penyakit hipertensi.

Angket/Data Sekunder
 Prevalensi warga yang menderita penyakit
hipertensi dengan persentase 61.3%.
 Prevalensi warga dengan sikap kategori
kurang terhadap penyakit hipertensi dengan
presentase sebesar 70,1%.

Observasi
Masih banyaknya warga yang menderita hipertensi
di wilayah RW 03.
3. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas

Diagnosa SLKI SIKI


Data
Keperawatan Kode Hasil Kode Intervensi
DS: Manajemen D.0116 Tujuan : setelah Prevensi Primer
kesehatan dilakukan tindakan
 Kader rw 03 tidak efektif 5 x 24 jam
Dukungan pengambilan
mengatakan keputusan (I.09265)
diharapkan
banyak Observasi
manajemen
penduduk - Identifikasi persepsi
kesehatan menjadi
warga yang mengenai masalah dan
lebih baik
tidak tahu informasi memicu
Prevensi Primer
phbs konflik
Manajemen
 Kader rw 03 Kesehatan Terapeutik
mengatakan (L.12104)
bahwa warga  melakukan - Fasilitas
enggan untuk tindakan mengklarifikasi nilai
berobat ke untuk dan harapan yang
faskes mengurangi membantu membuat
faktor resiko pilihan
meningkat - Motivasi
DO :  - mengungkapan tujuan
Menerapkan perawatan yang
 70,1% diharapkan
responde program
perawatan - Fasilitasi pengambilan
n
meningkat keputusan secara
memiliki
kolaboratif
sikap
- Fasilitasi hubungan
hipertensi
antara, pasien,
yang
kurang Prevensi Sekunder keluarga, dan tenaga
baik. Pemeliharaan kesehatan lainnya.
 28,9% Kesehatan
Edukasi
responde (L.12106)
n  Menunjukka - Informasikan alternatif
memiliki n perilaku solusi secara jelas
sikap adaptif - Berikan informasi
hipertensi meningkat yang diminta pasien
cukup  Menunjukka
baik n Kolaborasi
pemahaman - Kolaborasi dengan
.
perilaku tenaga kesehatan lain
sehat dalam menfasilitasi
meningkat pengambilan
 Kemampuan keputusan
menjalankan
perilaku Prevensi Sekunder
sehat Promosi perilaku upaya
meningkat kesehatan (I.12472)
Observasi
- Identifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat di
tingkatkan
Terapeutik
- Berikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
- Orientasi pelayanan
kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi
- Anjurkan melakukan
aktifitas fisik setiap hari

PrevensiTersier
Identifikasi Resiko (I.14502)
Observasi
- Identifikasi risiko biologis,
lingkungan dan perilaku
Terapeutik
- Tentukan metode
pengelolaan resiko yang baik
dan ekonomis
- Lakukan pengelolaan resiko
secara efektif

Wawancara Perilaku D.0099 Tujuan : setelah Prevensi Primer


kesehatan dilakukan tindakan
 Kader 5x24 jam
Edukasi kesehatan 1.12383
cenderung
RW 03 Observasi
beresiko diharapkan perilaku
mengatak - identifikasi kesiapan dan
kesehatan cenderung kemampuan menerima
an berisiko membaik
mayoritas informasi
penduduk - identifikasi faktor-faktor
Prevensi Primer yang dapat meningkatkan dan
rw 03 Perilaku kesehatan menurunkan motivasi perilaku
perokok (L.12107) hidup bersih dan sehat
aktif - penerimaan Terapeutik
Angket/Data terhadap perubahan - sediakan materi dan media
Sekunder status kesehatan pendidikan kesehatan
- kemampuan - jadwal kan pendidikan
 Tingkat melakukan tindakan kesehatan sesuai kesepakatan
pencegahan masalah - berikan kesempatan untuk
pengetahuan kesehatan bertanya
- Kemampuan Edukasi
PHBS kurang
peningkatan - jelaskan faktor resiko yang
(69,1%) kesehatan dapat mempengaruhi
- Pengendalia kesehatan
 Tingkat
n kesehatan - ajarkan perilaku hidup
perilaku bersih dan sehat
Prevensi Sekunder - ajarkan strategi yang dapat
PHBS kurang digunakan untuk
Manajemen
( 61,9%) meningkatkan perilaku hidup
kesehatan (L.12104)
bersih dan sehat
 Tingkat - melakukan
tindakan Prevensi Sekunder
pengetahuan
untuk Promosi kesehatan
ISPA mengurangi penerimaan informasi
(54,1%) faktor resiko D.123470
- menerapkan Observasi
 Tingkat program - identifikasi informasi yang
perilaku perawatan akan disampaikan
- aktivitas - identifikasi pemahaman
ISPA kurang hidup sehari- tentang kondisi kesehatan saat
(45,9%) hari efektif ini
memenuhi - identifikasi kesiapan
tujuan menerima informasi
Observasi kesehatan Terapeutik
- lakukan penguatan potensi
Lingkungan rw pasien untuk menerima
02 informasi
Prevensi Tersier
pemungkiman - libatkan pengambilan
Pemeliharan
pada dan dekat keputusan dalam keluarga
kesehatan untuk menerima informasi
dengan jalan
( L.12109) - catat identitas dan nomer
raya.
- menunjukan kontak pasien untuk
perilaku
adaptif meninggalkan atau follow up
- menunjukan kondisi pasien
pemahaman Edukasi
perilaku -berikan informasi berupa
sehat alur,leaflet,atau gambar untuk
- perilaku memudahkan pasien
mencari mendapatkan informasi
bantuan kesehatan
- anjurkan keluarga
- menunjukan
mendampingi pasien selama
minat
fase akut atau terminal jika
meningkatka memungkinkan
n perilaku
sehat
- memiliki
sistem
pendukung
PLAN OF ACTION (POA)

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Sumber PJ


Keperawatan Kegiatan Dana

1. Defisit Untuk Memberikan Warga RW Rabu, 23 Samping Mahasiswa Kader:

Pengetahuan menambah pendidikan 03 yang Desember Masjid Al- Bu Isma

pengetahuan kesehatan sudah 2020 Muqarabbi Mahasis

manfaat kepada menikah, pukul:10:00- n wa:

rendam kaki masyarakat memiliki 11:00 WIB Wahyu

bagi tentang riwayat Luqito

penderita manfaat hipertensi

hipertensi rendam kaki


Satuan Acara Penyuluhan

Pokok bahasan : Rendam Kaki Hipertensi

Sub-pokok bahasan : Penjelasan tentang pengertian rendam kaki hipertensi, tujuan, prosedur, peralatan, dan perawatan.

Sasaran : Masyarakat RW 03 Kelurahan Poris Jaya

Tempat : Masjid Al- Muqarabbin RT/RW 001-4/003 Kelurahan Poris Jaya Kota Tangerang

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan tentang rendam kaki hipertensi, diharapkan masyarakat di RW 03 memahami tentang manfaat
rendam kaki hipertensi (darah tinggi) dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di daerah RW 03 kelurahan Poris Jaya

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan tentangrendam kaki hipertensi , warga diharapkan mampu:

1. Menyebutkan pengertian rendam kaki hipertensi (darah tinggi)


2. Meyebutkan tujuan rendam kaki hipertensi
3. Menyebutkan prosedur rendam kaki hipertensi (darah tinggi)
4. Menyebutkan peralatan dan perawatan rendam kaki hipertensi
III. Materi (Terlampir)

1. Pengertian rendam kaki hipertensi


2. Penyebab tujuan rendam kaki hipertensi
3. Prosedur rendam kaki hipertensi
4. Peralatan dan perawatan rendam kaki hipertensi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Media
1. Leaflet
2. Pengeras suara
3. Proyektor
VI. Kegiatan Belajar-mengajar

No Waktu Kegiatan Respon Warga RW


03
1. 5 menit Pembukaan:

- Mengucapkan salam - Menjawab salam

- Mengingatkan kontrak waktu - Menyepakati

- Menjelaskan tujuan dan pokok bahasan yang kontrak


akan disampaikan
- Mendengarkan
- prolog mendekati target penyuluhan
15 menit Pelaksanaan:

- Menjelaskan pengertian rendam kaki hipertensi - Mendengarkan dan


(darah tinggi) memahami

- Menjelaskan tujuan rendam kaki hipertensi - Mendengarkan dan


(darah tinggi) memahami

- Menjelaskan prosedur rendam kaki hipertensi - Mendengarkan dan


(darah tinggi) memahami

- Menjelaskan perawatan dan peralatan rendam - Mendengarkan dan


kaki hipertensi (darah tinggi) memahami

5 menit Diskusi:

- Diskusi tanya jawab - Aktif bertanya

- Menutup acara mengucap salam - Menjawab salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- SAP telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum pelaksanaan
- Tersedianya media
- Mahasiswa dan masyarakat Rw 03 kelurahan poris jaya berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah
disepakati
2. Evaluasi proses
- Pelaksanaan sesuai rencana
- Masyarakat berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab
- Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
- Masyarakat Menjelaskan pengertian rendam kaki Hipertensi
- Masyarakat Menyebutkan prosedur rendam kaki Hipertensi
- Masyarakat Menyebutkan tujuan rendam kaki Hipertensi
- Masyarakat Menyebutkan peralatan rendam kaki Hipertensi
- Masyarakat Menjelaskan perawatan rendam kaki hipertensi
3. Evaluasi hasil
- 70% masyarakat memiliki pengetahuan tentang rendam kaki hipertensi
MATERI PENYULUHAN RENDAM KAKI HIPERTENSI

A. Pengertian
Terapi air hangat pada kaki adalah merendam kaki dalam air hangat sampai batas poplitea, dimana suhu air 31- 37oC.

Dengan lama perendaman 10 menit (Darcy A, 2013)

B. Tujuan

1. Menurunkan tingkat stress

2. Memberikan efek relaks

3. Memperbaiki sirkulasi darah

4. Mengurangi ketegangan otot

c. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan

1. Baskom atau ember

2. Handuk kering

3. Air hangat

4. Garam dan Serai


d. Prosedur
1. Persiapan perawat

a. Perawatan ini dapat dilakukan dengan pasien pada posisi duduk ataupun berdiri.

b. Lakukan diruangan yang hangat, dan siapkan semua peralatan.

Jelaskan cara perawatan kepada pasien dan bantulah dia dalam persiapan perawatan.
a. Tes air dengan punggung tangan untuk mengetahui tingkat kenyamanan.

b. Isi baskom/ember dengan air hangat, garam, dan serai secukupnya

c. Masukkan kaki satu persatu secara perlahan kedalam baskom/ember berisi air hangat.

d. Lanjutkan perendaman sampai 10 menit.

1. Penutup perawatan

Keluarkan kaki dari air hangat, bila kaki diangkat dari air hangat, maka segerakanlah keringkan kedua kaki dengan handuk
terutama di bagian sela-sela kaki.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
23 Defisit - Membina hubungan S:
Desember saling percaya, - Warga mengatakan akan
Pengetahua
2020, Jam memperkenalkan berkumpul di masjid Al-
n
17.00 WIB diri,kontrak waktu, Muqorrobin kelurahan poris
tempat, topik jaya tanggal 23 desember
- Menjelaskan terapi 2020 jam 17.00 WIB
komplementer rendam - Warga mengatakan mengerti
kaki hangat hipertensi terapi komplementer rendam
- Menjelaskan manfaat kaki hangat hipertensi
merendam kaki hangat - Warga mengatakan mengerti
hipertensi manfaat rendam kaki hangat
- Menjelaskan cara - Warga mengatakan mengerti
merendam kaki hangat cara merendam kaki hangat
hipertensi - Warga mengatakan akan
- Menjelaskan peralatan mencoba terapi rendam kaki
dan bahan yang hangat dirumah
digunakan untuk rendam - Warga mengatakan mengerti
kaki hangat peralatan dan bahan yang
digunakan untuk rendam
kaki hangat
- Menganjurkan
O:
melakukan rendam kaki - Warga Nampak berkumpul
hangat secara rutin di masjid Al-Muqorrobin
pada jam 16.45 WIB
- Warga mampu menyebutkan
pengertian rendam kaki
hangat hipertensi yaitu terapi
air hangat pada kaki dalam
air hangat sampai dengan
pergelangan kaki

- Warga mampu menyebutkan 4


dari 4 manfaat rendam kaki
hangat
- Warga mampu menjelaskan
cara merendam kaki hangat
secara berurutan
- Warga mampu menyebutkan 3
dari 4 peralatan dan bahan
yang digunakan rendam kaki
hangat

A:
Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif
Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik
dipertahankan meningkat ke skala
3 (Sedang)

P:
- Anjurkan dan motivasi warga
untuk mempraktekan dan
melakukan rendam kaki hangat
dirumah masing masing sesuai
dengan penjelasan terapi
komplementer rendam kaki
hangat hipertensi

Anda mungkin juga menyukai