Anda di halaman 1dari 6

LV D T ( L I N I E R VA R I A B L E D I F F E R E N T I A L T R A N S F O R M E R S )

06:00
SISTEM MONITORING LEVEL TANGKI SPBU
DAN DETEKTOR KADAR AIR DALAM BAHAN BAKAR
BERBASIS MIKROKONTROLER
1.    Deskripsi Sistem
Sensor Linier Variable Differential Transformers (LVDT) Adalah suatu sensor yang bekerja
berdasarkan prinsip trafo diferensial dengan gandengan variabel antara gandengan variabel
antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh
Schaevits pada tahun 1940-an.Pada masa sekarang sensor LVDT telah secara luas digunakan.
Pada aplikasinya LVDT dapat digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor
mekanik lainnya.Untuk kali ini sensor ini diaplikasikan sebagai sensor jarak. Suatu LVDT
pada dasarnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua buah kumparan sekunder, dan inti
dari bahan feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut dililitkan pada suatu selongsong,
sedangkan inti besi ditempatkan didalam rongga selongsong tersebut. Selongsong ini terbuat
dari bahan non-magnetik. Kumparan primer dililitkan ditengah selongsong, sedangkan kedua
kumparan sekunder dililitkan disetiap sisi kumparan primer. Kedua kumparan sekunder ini
dihubungkan seri secara berlawanan dengan jumlah lilitan yang sama.
Perancangan sistem dari tugas yang berjudul system monitoring tangki SPBU dan detektor
kadar air yang terkandung dalam bahan bakar dengan menggunakan sensor LVDT dan sensor
konduktifitas adalah dengan cara memanfaatkan sensor LVDT/sensor pergeseran untuk
mengetahui volume tangki pendam ,serta sensor konduktifitas yang mampu membedakan
massa jenis dari bahan bakar dan air.

Skematik Sensor LDVT


Secara skematik LVDT dapat digambarkan seperti pada gambar diatas. Pada ujung-ujung
kumparan primer diberikan tegangan eksitasi yang berupa sinyal yang dihasilkan oleh
oscilator Keluaran dari sensor ini diambil dari ujung-ujung kumparan sekunder. Besar
tegangan keluaran LVDT bergantung kepada posisi inti. Pada saat posisi inti. Pada saat posisi
inti besi ditengah, GGL yang diinduksi oleh kumparan sekunder 1 dan 2 sama besar. Tetapi
karena kedua kumparan sekunder dihubungkan seri secara berlawanan maka tegangan
keluaran akan sama dengan nol. Jika inti besi kita geser kearah kiri maka kumparan sekunder
1 akan mendapat rapat fluks yang lebih tinggi dibandingkan dengan kumparan sekunder 2.
Akibatnya GGl induksi pada kumparan sekunder 1 akan lebih besar daripada kumparan
sekunder 2. Tegangan keluaran yang dihasilkan merupakan selisih tegangan kedua kumparan
sekunder. Hubungan antara tegagan keluaran dan pergesaran inti LVDT adalah linier pada
selang jarak tertentu. Hubungan antara tegangan keluaran U dengan posisi inti besi x linier
saat inti berada ditengah selongsong, dan tidak linier saat inti berada di pinggirpinggir
selongsong. LVDT dapat digunakan untuk mengukur pergeseran/perubahan jarak. Untuk
keperluan ini kita hubungkan pegangan inti LVDT ke bagian yang akan diukur
pergerakannya.

Skema LDVT
2.    Tujuan
Tujuan dalam pembuatan laporan ini ialah antara lain merancang system monitoring suatu
tangki pendam pada SPBU serta sekaligus menjaga kemurnian dari bahan bakar. Adapun
fungi yang bisa didapat dari alat yang dimaksud ialah mengetahui kadar Jika dilihat dari
keadaan sehari- hari akhir-akhir ini timbul suatu masalah yaitu telah terjadi penyimpangan-
penyimpangan pada SPBU yang menyebabkan konsumen merasa dirugikan dikarenakan
kualitas dari bahan bakar suatu SPBU yang kurang baik, hal ini sangat merugikan konsumen
karena dapat merusak alat transportasi tersebut, kemungkinan yang terjadi adalah terjadinya
peresapan air pada tandon bawah tanah, atau pencampuran air secara sengaja oleh petugas
SPBU agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu system yang praktis, efektif dan
akurat system monitoring harus dilakukan dengan otomatis dan menggunakan perangkat
monitor yang akurat dengan alasan tersebut system monitoring berbasis mikrokontroler
dengan menggunakan LVDT dan detector kadar air menggunakan sensor konduktifitas pada
system ini tampilan level volume ini ditampilkan dalam LCD selain itu system ini dilengkapi
dengan detector kadar air dan mampu menghilangkan kadar air tersebut
3.    Blok Diagram Sistem Kontrol

Penjelasan Blok Diagram :


a.    Oscilator
Oscilator disini digunakan untuk membangkitkan gelombang sinus dengan frekwensi 3 KHz
untuk membangkitkan gelombang pada sensor LVDT
b.    LVDT
Linear Voltage Differential Transformator (LVDT) adalah merupakan sensor perpindahan
dalam hal ini sensor LVDT digunakan untuk mengetahui level volume dengan memanfaatkan
pergeseran dari batang ferit yang berada di dalam coil
c.    Op Amp
Rangkaian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal yang diperoleh dari keluaran sensor LVDT
d.    Rectifier
Rangkaian ini digunakan untuk menyearahkan sinyal keluaran dari op amp yang berupa
gelombang sinus
e.    Real Time Clock (RTC)
RTC berfungsi untuk mencatat waktu sekarang serta dilengkapi EEPROM sehingga
meskipun sistem mati tetapi tetap menyimpan data
f.    Sensor Konduktifitas
Sensor konduktifitas berfungsi untuk membedakan berat jenis dari air dan bahan bakar
sehingga dapat mendeteksi adanya kadar air dalam bahan bakar
g.    Solenoid Valve
Digunakan sebagai valve/kran pembuangan air jika terdapat kandungan air pada bahan
bakar,prinsip dari solenoid valve terletak pada coil pada valve yang jika diberi tegangan
sebesar 24 V DC maka valve akan bekerja
h.    Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah tipe ATMEGA 8535
4.    Keterangan Komponen
•    Sensor LDVT
Sensor Linear Variable Differential Transformers (LVDT) adalah suatu sensor yang bekerja
berdasarkan prinsip trafo diferensial dengan gandengan variabel antara gandengan variabel
antara kumparan primer dan kumparan sekunder
•    Solenoid valve
Solenoid valve adalah suatu perangkat otomasi yang digunakan untuk membuka maupun
menutup aliran baik berupa cairan maupun gas,dalam sistem ini solenoid valve digunakan
sebagai kran pembuangan air
•    Mikrokontroler AVR Atmega 8535
ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang
ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535
mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk
mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses.
•    Op Amp
Rangkaian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal yang diperoleh dari keluaran sensor LVDT
•    Rectifier
Rangkaian ini digunakan untuk menyearahkan sinyal keluaran dari op amp yang berupa
gelombang sinus
•    Oscilator
Oscilator disini digunakan untuk membangkitkan gelombang sinus dengan frekwensi 3 KHz
untuk membangkitkan gelombang pada sensor LVDT
•    Sensor Konduktifitas
Cara kerja dari sensor konduktifitas adalah dengan mendeteksi nilai konduktifitas dari bahan
yakni bensin dan air,air memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada bensin oleh karena
itu air selalu berada didasar,dengan memanfaatkan prinsip ini sensor konduktifitas digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya air
•    RTC (Real Time Clock)
RTC-1287 adalah modul Real Time Clock dengan menggunakan IC 12887 sebagai RTC
sekaligus Non volatile RAM sebesar 64 Byte. Sebagai RTC IC 12887 berfungsi sebagai
kalender dan jam elektronik di mana perhitungan hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan
detik tersimpan di memori dengan alamat-alamat tertentu, plus alarm yang dapat diprogram
keaktifannya
5.    Interfacing
Secara umum LVDT bekerja karena adanya perbedaan medan magnet. Medan magnet ini
muncul karena adanya gerakan inti magnet yang dimasukkan ke dalam kumparan. Semakin
dalam inti magnet dimasukkan ke dalam kumparan maka nilai medan magnet yang di
hasilkan akan semakin besar. LVDT bekerja pada frekuensi rendah (antara 50-25.000 Hz)
dan gerakannya linear terhadap masukan.Rangkaian ekivalan dari sensor LVDT

Suatu LVDT pada dasarnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua buah kumparan
sekunder, dan inti dari bahan feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut dililitkan pada
suatu selongsong, sedangkan inti besi ditempatkan didalam rongga selongsong tersebut.
Selongsong ini terbuat dari bahan non-magnetik. Kumparan primer dililitkan ditengah
selongsong, sedangkan kedua kumparan sekunder dililitkan disetiap sisi kumparan primer.
Kedua kumparan sekunder ini dihubungkan seri secara berlawanan dengan jumlah lilitan
yang sama.Besar tegangan keluaran LVDT bergantung kepada posisi inti. Pada saat posisi
inti. Pada saat posisi inti besi ditengah, GGL yang diinduksi oleh kumparan sekunder 1 dan 2
sama besar. Tetapi karena kedua kumparan sekunder dihubungkan seri secara berlawanan
maka tegangan keluaran akan sama dengan nol. Jika inti besi kita geser kearah atas maka
kumparan sekunder 1 akan mendapat rapat fluks yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kumparan sekunder 2. Akibatnya GGl induksi pada kumparan sekunder 1 akan lebih besar
daripada kumparan sekunder 2. Tegangan keluaran yang dihasilkan merupakan selisih
tegangan kedua kumparan sekunder Hubungan antara tegagan keluaran dan pergesaran inti
LVDT adalah linier pada selang jarak tertentu. Hubungan antara tegangan keluaran U dengan
posisi inti besi x linier saat inti berada ditengah selongsong, dan tidak linier saat inti berada di
pinggirpinggir selongsong
Berikut adalah perancaan sistem serta miniatur tangki pendam SPBU

Perencanaan sistem :
Konsep Kerja :
Pada alat ini kami memakai sensor LDVT yang berfungsi sebagai pengukur ketinggian dari
bahan bakar yang ada di dalam tangki. Apabila bensin sudah dibawah batas minimum maka
sensor akan mengirimkan sinyal digital ke mikrokontroler untuk diproses dan kemudian di
lcd muncul kalimat ”TANGKI SUDAH KOSONG”, dan apabila bensin sudah si atas batas
maksimum maka di lcd muncul kalimat “TANGKI SUDAH PENUH”.
Untuk sensor konduktifitas berfungsi untuk mendeteksi adanya air atau tidak di dalam tangki.
Apabila terdapat unsur air maka air tersebut akan dibuang melalui Solenoid valve.

Anda mungkin juga menyukai