Anda di halaman 1dari 2

TUBERKULOSIS PARU

Nama : Tasya Nurhasyanah


Kelas : 3B – D3 Analis Kesehatan
Nim : 1011201121

DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit infeksius terutama menyerang parenkim paru. TB paru


adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh bacil Mycobacterium
tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah.
Sebagian besar bakteri M. tuberculosis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer.

TB Paru adalah salah satu penyakit penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri
M. tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru – paru. Kuman ini termasuk basil gram
positif, berbentuk batang, dinding sel mengandung komplek lipida glikolipida serta lilin
(wax) yang sulit ditembus zat kimia.

PATOFISIOLOGI
Penyakit tuberculosis paru ditularkan melalui udara secara langsung dari penderita
penyakit tuberculosis kepada orang lain. Dengan demikian, penularan penyakit tuberculosis
terjadi melalui hubungan dekat antara penderita dan orang yang tertular (terinfeksi),
misalnya berada di dalam ruangan tidur atau ruang kerja yang sama. Penyebaran penyakit
tuberculosis sering tidak mengetahui bahwa ia menderita sakit tuberculosis. Droplet yang
mengandung basil tuberculosis yang dihasilkan dari batuk dapat melayang di udara sehingga
kurang lebih 1 - 2 jam tergantung ada atau tidaknya sinar matahari serta kualitas ventilasi
ruangan dan kelembaban.

Dalam suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari-hari
bahkan berbulan-bulan. Jika droplet terhirup oleh orang lain yang sehat, maka droplet akan
masuk ke system pernapasan dan terdampar pada dinding system pernapasan. Droplet
besar akan terdampar pada saluran pernapasan bagian atas, sedangkan droplet kecil akan
masuk ke dalam alveoli di lobus manapun, tidak ada predileksi lokasi terdamparnya droplet
kecil. Pada tempat terdamparnya, basil tuberculosis akan membentuk suatu focus infeksi
primer berupa tempat pembiakan basil tuberculosis tersebut dan tubuh penderita akan
memberikan reaksi inflamasi.

Setelah itu infeksi tersebut akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama
terangsang adalah limfokinase yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk merangsang
macrofage, sehingga berkurang atau tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah
macrophage. Karena fungsi dari macrofage adalah membunuh kuman atau basil apabila
prosesini berhasil dan macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan daya tahan
tubuhnya akan meningkat. Apabila kekebalan tubuhnya menurun pada saat itu maka kuman
tersebut akan bersarang di dalam jaringan paru- paru dengan membentuk tuberkel (biji-biji
kecil sebesar kepala jarum). Tuberkel lama-kelamaan akan bertambah besar dan bergabung
menjadi satu dan lama-lama akan timbul perkejuan di tempat tersebut. Apabila jaringan
yang nekrosis tersebut dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh
darah pecah, maka klien akan batuk darah (hemaptoe).

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan di ketemukannya kuman
BTA diagnosis tuberculosis sudah dapat di pastikan. Pemeriksaan dahak dilakukan 3
kali yaitu: dahak sewaktu datang, dahak pagi dan dahak sewaktu kunjungan kedua.
Bila didapatkan hasil dua kali positif maka dikatakan mikroskopik BTA positif. Bila
satu positif, dua kali negatif maka pemeriksaan perlu diulang kembali. Pada
pemeriksaan ulang akan didapatkan satu kali positif maka dikatakan mikroskopik BTA
negative.
2. Ziehl-Neelsen (Pewarnaan terhadap sputum). Positif jika diketemukan bakteri taham
asam.
3. Analisa gas darah (AGD). Mungkin abnormal tergantung lokasi, berat, dan adanya
sisa kerusakan jaringan paru.
4. Pemeriksaan histology / kultur jaringan Positif bila terdapat Mikobakterium
Tuberkulosis.
5. Pemeriksaan elektrolit. Mungkin abnormal tergantung lokasi dan beratnya infeksi.
6. Skin test (PPD, Mantoux)
7. Hasil tes mantaoux dibagi menjadi :
1) Indurasi 0-5 mm (diameternya ) maka mantoux negative atau hasil negative
2) Indurasi 6-9 mm ( diameternya) maka hasil meragukan
3) Indurasi 10- 15 mm yang artinya hasil mantoux positif
4) ndurasi lebih dari 16 mm hasil mantoux positif kuat
5) Reaksi timbul 48- 72 jam setelah injeksi antigen intrakutan berupa indurasi
kemerahan yang terdiri dari infiltrasi limfosit yakni persenyawaan antara antibody
dan antigen tuberculin.

DAFTAR PUSTAKA
- http://repository.unimus.ac.id/1129/3/BAB%202.pdf
- http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4364/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf
- https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/22808/130100104.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai