Anda di halaman 1dari 1

BAB 2

Teori

Fenomena alam matahari kembar yang disebut dengan Sun Dog atau
Parhelion adalah fenomena alam yang terjadi ketika matahari terlihat lebih
dari satu. Kata “Parhelia” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “di
samping matahari”. Pada abad ke-1 M, penulis drama Yunani Seneca
menggunakan istilah “parhelion” yang berarti Sun Dog. Asal usul kedua
istilah pararel ini diperkirakan dari bahasa Yunani dan Jerman yang kemudian
masuk ke dalam Bahasa Inggris.
Penjelasan yang lebih baik datang dari mitologik Jerman. Odin adalah
dewa langit, dan ia dikatakan memiliki dua anjing, satu bernama Geri dan satu
lagi bernama Freki, jadi orang-orang yang melihat dewa mereka bangkit
dengan memiliki dua sahabat setia mungkin menjadi sumber nama Sun Dog.
Sedangkan saat terjadinya fenomena alam matahari kembar di Indonesia,
masyarakat Indonesia mengaitkan dengan munculnya fenomena matahari
kembar sebagai pertanda bahwa dunia sudah tua dan hari kiamat sudah
semakin dekat.
Fenomena alam matahari kembar ini sudah terjadi sejak tahun 1800-
an, hal ini diperjelas oleh sebuah Jurnal yang ditulis oleh J. Rand Capron
dengan judul “Parhelion” dan diterbitkan pada tanggal 27 Januari 1881. Pada
saat itu J. Rand Capron menjelaskan bahwa ia melihat parhelion pada saat ia
sedang berada di observatorium. Ia menjelaskan bahwa matahari yang
sebenarnya sedang terbenam di Barat Daya di atas tepian awan yang lumayan
padat dengan lapisan cahaya dan cirrus panjang di sekitar dan di atasnya.
Matahari spektral muncul sebagai titik lingkaran cahaya tersebar terang
dengan diwarnai warna-warna prismatic sekitar 30 derajat ke kiri mata hari
yang sebenarnya, dan berada pada garis horizontal di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai