Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Tangerang, 27 Desember 2021
1.
a. Tes seleksi merupakan satu jenis tes yang dimaksudkan untuk
menyeleksi atau memilih calon peserta yang memenuhi syarat untuk
mengikuti suatu program, sedangkan sistem zonasi adalah sebuah
sistem pengaturan proses penerimaan siswa baru sesuai dengan
wilayah tempat tinggal. Sistem tersebut diatur dalam Permendikbud
Nomor 14 Tahun 2018 dan ditujukan agar tak ada sekolah-sekolah
yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit.
Jadi memilih peserta didik melalui sistem zonasi bukan termasuk tes seleksi dalam proses
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
b. Berdasarkan tabel hasil tes tersebut tampak bahwa pelaksanaan program pembelajaran kelas
1 di SD Negeri Warakas 07 berjalan cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor
yang dicapai pada pre test dan post test mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan, dari
rata-rata 44,16 pada pre test menjadi rata-rata 52,5 pada post test. Walaupun demikian dalam
pelaksanaan program ini pada masa mendatang perlu mendapat perhatian lebih terutama pada
strategi pembelajaran untuk mencapai indikator maksimal.
c. Bagian tubuh yang kita gunakan untuk berjalan adalah ….
Siska mencium bau bunga mawar menggunakan ….
Jika kita menutup mata maka kita tidak bisa ….
Hasil Tes
No Nama Siswa Tengah Akhir
Semester Semester
1 Siswa 1 87 75
2 Siswa 2 57 70
3 Siswa 3 62 80
4 Siswa 4 93 100
5 Siswa 5 87 41
6 Siswa 6 50 67
7 Siswa 7 65 70
8 Siswa 8 94 90
9 Siswa 9 58 70
10 Siswa 10 67 60
11 Siswa 11 74 70
12 Siswa 12 80 90
13 Siswa 13 89 84
14 Siswa 14 93 90
15 Siswa 15 72 60
16 Siswa 16 70 62
17 Siswa 17 42 50
18 Siswa 18 47 68
19 Siswa 19 84 74
20 Siswa 20 86 80
Rata-rata 72,85 72,55
Hasil Tes
No Nama Siswa Akhir Grade
Semester
1 Siswa 1 75 B
2 Siswa 2 70 B
3 Siswa 3 80 A
4 Siswa 4 100 A
5 Siswa 5 41 E
6 Siswa 6 67 C
7 Siswa 7 70 B
8 Siswa 8 90 A
9 Siswa 9 70 B
10 Siswa 10 60 C
11 Siswa 11 70 B
12 Siswa 12 90 A
13 Siswa 13 84 A
14 Siswa 14 90 A
15 Siswa 15 60 C
16 Siswa 16 62 C
17 Siswa 17 50 D
18 Siswa 18 68 C
19 Siswa 19 74 B
20 Siswa 20 80 A
Jika guru memberikan nilai 10 kepada siswa 6 maka penilaian untuk siswa lainnya juga berubah
sesuai dengan standar penilaian dan keadilan yang diterapkan oleh guru.
4. Tahap-tahap dalam mengetahui tingkat kesulitan butir soal dan daya beda soal
Metode yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan pendekatan analisis kualitatif
deskriptif sederhana. Ujian General ditujukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat teori,
sedangkan Ujian Spesifik mengukur hasil belajar yang bersifat perhitungan dan Standar
pengujian. Setiap butir soal dianalisis berdasarkan jawaban dari peserta pelatihan dan dilakukan
penilaian secara kuantitatif untuk tiap butir soal untuk menentukan indeks kesukaran (P) dan
indeks diskriminasinya (D). Tata bahasa dan substansi materi tidak termasuk dalam parameter
yang dievaluasi. Dari hasil evaluasi kuantitatif kemudian dilakukan pengkategorian tingkat
kesukaran dan daya pembeda untuk masing-masing butir soal. Langkah pertama yang dilakukan
untuk menghitung indeks kesukaran adalah mengoreksi lembar jawaban peserta dan untuk
jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Angka
indeks kesukaran (P) dihitung menggunakan
Alasan mengapa perlu untuk untuk melakukan analisis dan daya beda butir soal:
Bagi Dinas Pendidikan dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kekurangan dimasa yang
akan datang dan menentukan kebijakan yang dipandang efektif di bidang pendidikan, terutama
yang berhubungan dengan evaluasi. Untuk guru, hasil tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan
agar analisis butir soal dilakukan dimasa yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau
memperbaiki kualitas butir soal yang kurang baik dan sebagai referensi dalam memilih soal-
soal yang baik.
Dengan demikian dapat dijadikan umpan balik untuk peningkatan atau perbaikan hasil belajar
siswa pada periode berikutnya. Sedangkan untuk siswa, analisis butir soal akan menghasilkan soal
yang baik pada pembuatan soal berikutnya sehingga kemampuan siswa akan dapat diketahui dengan
baik. Bagi Kepala Sekolah hasil kajian tersebut menjadi masukan agar lebih memperhatikan
tentang kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru dengan pendampingan kepala sekolahnya.