Anda di halaman 1dari 220

ASESMEN AKADEMIK ASPEK MEMBACA PEMAHAMAN KELAS 5

SDN 075 JATAYU

LAPORAN

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus dosen pengampu Dr. H. Endang Rochyadi,
M.Pd dan Dr. Maman Abdrurahman Saepulrahman, M. Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Andily Aprilia Rahmawati 1904904
Galih Gustiana Wijaya 1907815
Naufal Abdillah Ibnu Yulistian 1902584
Rifai Gunadi 1904388
Wulan Putri Seruni 1900520

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan laporan Asesmen Anak
Berkebutuhan Khusus mengenai” Asesmen Akademik Aspek Membaca
Pemahaman Kelas 5 SDN 075 Jatayu”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam setiap prosesnya.
Laporan ini berisi tentang proses pelaksanaan asesmen akademik aspek
membaca di SDN 075 Jatayu dimulai dari proses identifikasi sampai pada
perolehan hasil asesmen yang berupa profil anak serta rancangan program
pembelajaran. Kami berharap laporan asesmen akademik aspek membaca ini
dapat berguna dalam menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai proses
pelaksanaan asesmen pada anak berkebutuhan Kami menyadari bahwa laporan
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami sangat terbuka terhadap kritik
dan saran yang sangat membangun ke arah yang lebih baik.
Bandung, Desember 2020

Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5

C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 5

D. Subjek atau Sasaran Asesmen ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 9

A. Konsep Dasar Asesmen................................................................................ 9

B. Asesmen Membaca Pemahaman ................................................................ 10

C. Asesmen Atensi dan Persepsi..................................................................... 11

BAB III PROSES PRLAKSANAAN ASESMEN ............................................... 14

A. Prosedur Pelaksanaan Asesmen ................................................................. 14

B. Timeline Pelaksanaan Asesmen ................................................................. 19

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN BAHASAN .......................................... 26

A. Hasil Analisis Identifikasi Tahap Pertama ................................................. 26

B. Hasil identifikasi Lanjutan ......................................................................... 26

C. Hasil Analisis Asesmen.............................................................................. 28

D. Profil Anak ................................................................................................. 35

E. Program ...................................................................................................... 36

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................ 39

A. Kesimpulan ................................................................................................ 39

B. Rekomendasi .............................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diciptakan di dunia mempunyai hak asasi manusia (HAM)
yang sama. Demikian juga dalam memperoleh pendidikan, pendidikan khusus
merupakan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (UU RI tentang
SISDIKNAS tahun 2003 pasal 32 (1) dalam Delphie, 2009: 147).
Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak
yang normal saja, tetapi juga bagi anak-anak yang mempunyai kelainan atau
cacat yang umumnya dikatakan anak-anak luar biasa. Kelainan pada anak
akan berdampak pada aspek kemampuan akademiknya di sekolah. Akademik
dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu membaca, menulis, dan berhitung.
Kemampuan akademik setiap anak memiliki karakteristik perkembangan dan
pola yang berbeda, baik anak pada umumnya (tipikal) maupun anak
berkebutuhan khusus. Keterlambatan maupun hambatan dalam kemampuan
akademik setiap anak perlu diketahui sedini mungkin. Pengoptimalkan
potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus, perlu dilakukan identifikasi
dan asesmen.
Identifikasi merupakan langkah awal untuk mengetahui apakah anak
mengalami gangguan atau kelainan. Menurut Suhaeri (2005) asesmen adalah
proses pengumpulan data dan informasi tentang anak, penafsiran, dan
pembuatan kesimpulan, yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan.
Terdapat dua kelompok asesmen dalam kajian pendidikan khusus yaitu
asesmen bidang akademik dan asesmen perkembangan. Asesmen akademik
merupakan proses asesmen yang bertujuan untuk menggali informasi anak
dalam aspek membaca, menulis, dan berhitung.
Asesmen yang tim lakukan yakni asesmen pada bidang akademik aspek
membaca pada kelas 5 di SDN 075 Jatayu. Asesmen bidang akademik
merupakan satu proses pengumpulan informasi mengenai kemampuan yang
dikuasai, hambatan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan oleh anak
khususnya dalam aspek membaca sebagai dasar dalam penyusunan program
untuk membantu kebutuhan anak.
Asesmen ditempuh melalui beberapa tahapan dan prosedur yakni
identifikasi kasus, identifikasi masalah, dan asesmen. Sumber data yang
digunakan adalah hasil tes, observasi, serta data tambahan dari wawancara
guru dan studi dokumentasi. Hasil analisis yang diperoleh berupa profil anak
meliputi kemampuan, hambatan, dan kebutuhan serta program pembelajaran
yang anak perlukan.

B. Tujuan Penulisan
Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan gambar prosedur dan proses pelaksanaan asesmen bidang
akademik aspek membaca di kelas 5 SDN 075 Jatayu.
2. Memberikan gambaran hasil asesmen asesmen bidang akademik aspek
membaca di kelas 5 SDN 075 Jatayu.
3. Memberikan gambaran mengenai profil anak meliputi kemampuan,
hambatan, implikasi dan kebutuhan) anak berdasarkan hasil asesmen.
4. Memberikan program pembelajaran anak berdasarkan profil anak yang
didapatkan

C. Ruang Lingkup
Pada pembahasan ini terfokus pada
1. Proses identifikasi bidang akademik dalam aspek membaca pada 7 anak
kelas 5 di SDN 075 Jatayu.
2. Proses asesmen bidang akademik dalam aspek membaca pada seorang
anak yang berada pada frustration level dan mendapatkan nilai terendah
dari 7 siswa yang diidentifikasi
3. Profil dan program belajar untuk anak berdasarkan data asesmen.
D. Subjek atau Sasaran Asesmen
Subjek atau sasaran dalam proses asesmen bidang akademik dalam
aspek membaca ini adalah anak kelas 5 SD dan bertempat di SDN 075
Sekejati. Kondisi pandemi saat ini membuat proses asesmen hanya dapat
dilakukan kepada beberapa anak berdasarkan izin dari sekolah yang dipilih.
Berdasarkan izin sekolah, Assessor mengidentifikasi 7 siswa yang di
dalamnya terdapat anak yang diduga mengalami hambatan pada aspek
membaca.
Berdasarkan hasil identifikasi didapat bahwa terdapat 2 anak yang
masuk ke dalam frustration level dan poin terburuk/terkecil berasal dari siswa
bernama Alfiana. Selanjutnya kami memilih Alfiana untuk melanjutkan ke
tahap asesmen.
No Identifikasi Asesmen
1. Nama : Maharani Nama : Alfiana Putri
Nurhayati Kelamin: Perempuan
Jenis Kelamin : Perempuan TTL: Bandung, 06-08-
TTL : Bandung, 11-01- 2009
2009 Alamat : Jl. Komud
Alamat Rumah : Jl. Cicukang Supadio Gg. Taruna No.
11/27 No.201 Rt 07 Rw 07 38A Rt.09 Rw.11

2. Nama : Noval Revsi


Ardiansyah
Jenis Kelamin : Laki-Laki
TTL : Bandung, 18-11-
2009
Alamat Rumah : Jl. Cicukang
11/72 Rt 03 Rw 07
3. Nama : Devan Yudia
Syahputra
Jenis Kelamin : Laki-Laki
TTL : Bandung, 22-09-
2009
Alamat Rumah : Jl. Jatayu 308/72
Rt.06 Rw. 12
4. Nama : Aira Ghaydia
Hasna G.
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-01-
2010
Alamat Rumah : Jl. Jatayu III
78/72 Rt.04 Rw.09
5. Nama : Aura Destria
Anugrah
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 15-12-
2009
Alamat Rumah : Jl. Komud
Supadio No.26/72 Rt. 01 Rw.11

6. Nama : Neysa Zahrani


Valda
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 12-10-
2009
Alamat Rumah : Jl. H. Alpi No.
22/80 Rt.07 Rw.01
7. Nama : Alfiana Putri
Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-08-
2009
Alamat : Jl. Komud
Supadio Gg. Taruna No. 38A Rt.09
Rw.11
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Asesmen


Dalam melakukan asesmen, pertama-tama melaksanakan proses identifikasi untuk
mengetahui adanya anak yang diduga berkebutuhan khusus. Selanjutnya, melakukan
asesmen untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait anak yang menjadi subjek
asesmen.
1. Identifikasi
Identifikasi merupakan langkah pertama dalam melakukan asesmen untuk
menemukan adanya kebutuhan khusus pada anak. Secara harfiah, identifikasi adalah
menemukan atau memukenali. Menurut Swassing (dalam Rapisa, tanpa tahun)
identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan
identifikasi aktual (actual identification). Kismawiyati (2018) mengemukakan bahwa
identifikasi merupakan langkah strategis karena menggunakan data yang bukan hanya
sekedar informasi, melainkan sebagi acuan bahan guru nantinya agar dapat melayani
kebutuhan anak yang pada dasarnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Data
tersebut akan membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, melakukan
analisis intruksional, menyusun strategi pembelajaran, memilih media yang akan
dipakai, dan merancang evaluasi yang tepat dengan langkah yang mantap.
Lerner (dalam Rapisa tanpa tahun) menyebutkankegiatan identifikasi anak
berkebutuhan khusus dilakukan untuk lima keperluan, yaitu: (a) penjaringan,
(screening); (b) pengalihtanganan (referal); (c) klasifikasi; (d) perencanaan
pembelajaran; dan (e) pemantauan kemajuan belajar. Penjaringan berfungsi untuk
menandai anak-anak mana yang menunjukan gejala-gejala tertentu, kemudian
menyimpulkan anak-anak mana yang mengalami kelainan/penyimpangan tertentu,
sehingga tergolong anak berkebutuhan khusus. Pengalihtanganan yaitu proses
perujukan oleh guru kepada profesional lain untuk membantu mengatasi masalah anak
yang bersangkutan. Klasifikasi yaitu memilah-milah anak berkebutuhan khusus yang
memerlukan penanganan lebih lanjut dan mana yang langsung dapat mengikuti
pelayanan pendidikan khusus di kelas reguler. Perencanaan pembelajaran bertujuan
untuk keperluan penyusunan program pembelajaran yang diindividualisasikan.
Sementara, pemantauan kemajuan belajar bertujuan untuk mengetahui apakah
program pembelajaran khusus yang diberikan berhasil atau tidak.
2. Asesmen
Asesmen merupakan tahap lanjutan dari identifikasi. Dari laman Jojonomic.com
ditemukan beberapa pengertian asesmen. Menurut Lerner, Asesmen adalah suatu
proses pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut.
Menurut Suhaeri, asesmen adalah proses pengumpulan data dan informasi
tentang anak, penafsiran, dan pembuatan kesimpulan, yang digunakan dalam
pembelajaran yang dilakukan. Sementara Lidz mendefinisikan asesmen sebagai
proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang
meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan
kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan asesmen adalah salah satu
kegiatan evaluasi berupa proses pengumpulan informasi tentang kekuatan dan
kebutuhan anak yang akan digunakan untuk membuat program pembelajaran untuk
anak secara individual.
Zainal Alimin (dalam Efrina, 2013) menyebutkan terdapat empat tujuan
asesmen, yaitu:
1. Untuk mengetahui kemampuan anak
2. Untuk mengetahui hambatan belajar anak
3. Untuk mengetahui pencapaian perkembangan anak
4. Untuk mengetahui kebutuhan belajar anak

B. Asesmen Membaca Pemahaman


Membaca pemahaman merupakan tingkat kemampuan membaca setelah membaca
permulaan. Dari laman Deepublish telah dirangkum beberapa pengertian mengenai
membaca pemahaman. Menurut Farida Rahim, membaca merupakan salah satu aktivitas
membaca untuk mendapatkan pemahaman konsep, memahami kata dan memahami ide
yang ditulis dan disampaikan oleh penulis.
Menurut Marohaini mengartikan membaca pemahaman sebagai kemampuan yang
harus dimiliki oleh pelajar. Mulai dari pelajar usia dini hingga mahasiswa sekalipun.
Karena kemampuan membaca inilah yang akan membantu dalam mendapatkan
pemahaman. Berbeda lagi dengan Tarigan yang mengartikan membaca pemahaman
sebagai upaya untuk memahami isi bacaan dengan baik. Salah satu cara bisa membaca
dengan baik adalah memiliki kemampuan membaca dengan baik pula. Bagaimanapun
juga, pemahaman sebagai aspek utama dalam memaca.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan membaca pemahaman
merupakan kemampuan yang harus dimiliki pelajar berupa upaya untuk memahami isi
bacaan dengan baik untuk mendapatkan pemahaman konsep, memahami kata serta
memahami ide yang ditulis dan disampaikan oleh penulis.
Assyari (2012) menyebutkan tujuh kesalahan membaca pemahaman yang perlu
diperhatikan dalam asesmen membaca pemahaman, yaitu:
1. Substitusi, yaitu mengganti huruf atau kata
2. Insersi, yaitu Penambahan huruf atau kata
3. Omisi, yaitu pengurangan huruf atau kata
4. Repetisi, yaitu pengulangan kata
5. Reversal, yaitu mengubah posisi kata yang dibaca
6. Hesitasi, penghentian saat membaca
7. Word by word, membaca kata demi kata

C. Asesmen Atensi dan Persepsi


Asesmen perkembangan adalah proses pengumpulan data/informasi secara
sistematis terhadap aspek-aspek perkembangan anak yang diduga berpengaruh terhadap
prestasi akademik. Beberapa aspek perkembangan anak yang perlu diases jika mereka
dijumpai mengalami kesulitan belajar termasuk ABK, yaitu : gangguan motorik,
gangguan persepsi, gangguan atensi, gangguan memori, hambatan dalam orientasi ruang
dan arah/spatial, hambatan dalam perkembangan bahasa, hambatan dalam pembentukan
konsep, dan masalah dalam perilaku.
1. Atensi
Atensi adalah proses aktif membatasi informasi yang muncul berjuta-juta yang
diterima dari sensorik, memori, dan proses kognitif lainnya sehingga hanya berfokus
kepada suatu informasi yang dianggap penting, sementara informasi pengganggu lain
yang dianggap kurang penting diabaikan. Atensi merupakan proses kognitif untuk
memilih suatu objek dan mempertahankan untuk tetap fokus memperhatikan objek
yang dianggap penting serta mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah
yang terdapat dalam prosesnya(Sujamto, 2016).
Atensi adalah cara-cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang
terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indra, memori yang
tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif kita yang lain. Atensi mencakup proses-
proses sadar maupun bawah sadar. proses sadar relatif lebih mudah dipelajari,
sementara proses bawah sadar lebih sulit karena tidak disadari oleh individu (Admin
Universitas Psikologi, 2018).
2. Persepsi Visual dan Auditif
Persepsi berasal dari istilah bahasa Inggris ”perception” artinya tanggapan atau
penerimaan langsung dari sesuatu; daya memahami atau menaggapi sesuatu; proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Secara definisi persepsi
dapat diartikan sebagai proses memahami dan menginterpretasikan informasi sensoris
atau kemampuan intelek untuk menyarikan makna dari data/informasi yang diterima
oleh berbagai indera. Dengan demikian untuk memahami proses persepsi terlebih
dahulu harus dipahami apa yang disebut dengan penginderaan (sensasi/sensori).
Adapun ruang lingkup perkembangan persepsi terdiri dari: (a) persepsi visual, yang
meliputi persepsi warna, hubungan keruangan, diskriminasi visual, diskriminasi 5
bentuk dan latar, visual closure, dan pengenalan objek (object recognation), (b)
persepsi auditif yang meliputi kesadaran fonologis, diskriminasi auditif, ingatan
auditif, urutan audititif, dan perpaduan auditif, (c) persepsi kinestetik (gerak), dan (d)
persepsi taktil (perabaan) (Heryati, 2009)
a. Persepsi Visual
Persepsi visual merupakan kemampuan untuk memahami atau
menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat. Persepsi visual mencakup
kemampuan berikut:
1) Persepsi warna menunjuk pada kemampuan untuk memahami dan membedakan
berbagai warna yang dilihat
2) Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang posisi berbagai objek
dalam ruang
3) Diskriminasi visual menunjuk pada kemampuan membedakan suatu objek dari
objek yang lain
4) Diskriminasi bentuk dan latar menunjuk pada kemampuan membedakan suatu
objek dari latar belakang yang mengelilinginya
5) Visual closure menunjuk pada kemampuan mengingat dan mengidentifikasi
suatu objek, meskipun objek tersebut tidak diperlihatkan secara keseluruhan
6) Object recognation menunjuk pada kemampuan mengenal sifat berbagai objek
pada saat melihatnya
b. Persepsi Auditif
Persepsi auditif adalah kemampuan untuk memahami dan
menginterpretasikan segala sesuatu yang didengar. Persepsi ini mencakup
kemampuan:
1) Kesadaran fonologis yaitu kesadaran bahwa bahasa dapat dipecah ke dalam
kata;
2) Diskriminasi auditif yaitu kemampuan mengingat perbedaan antara bunyi-bunyi
fonem dan mengidentifikasi kata-kata yang sama dengan kata-kata yang berbeda
3) Ingatan auditif yaitu kemampuan untuk menyimpan dan mengingat sesuatu
yang didengar
4) Urutan auditif yaitu kemampuan mengingat urutan hal-hal yang disampaikan
secara lisan
5) Perpaduan auditif yaitu kemampuan memadukan elemen-elemen fonem tunggal
atau berbagai fonem menjadi suatu kata yang utuh
BAB III
PROSES PELAKSANAAN ASESMEN

A. Prosedur Pelaksanaan Asesmen


Prosedur menurut KBBI adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas. Prosedur pelaksanaan asesmen merupakan tahapan yang penting dan
menyeluruh dalam proses memperoleh informasi mengenai profil anak secara
menyeluruh.
Berikut prosedur dan skema pelaksanaan asesmen:
• Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan hal yang dilakukan adalah melakukan pencarian sekolah
yang akan dijadikan tempat melakukan asesmen, serta melakukan perizinan dengan
pihak sekolah.
• Asesmen Tahap I (Identifikasi)
Di tahap ini, setelah melakukan perizinan dengan pihak sekolah, hal yang
selanjutnya dilakukan adalah melakukan wawancara terhadap guru untuk
memperoleh informasi mengenai siswa-siswa yang akan diasesmen. Karena
pandemi yang melanda Indonesia dan setelah melalui berbagai pertimbangan dan
diskusi maka dipilih 7 orang siswa kelas 5 SD.
Setelah itu, dilakukan proses identifikasi terhadap 7 orang siswa tersebut.
Proses identifikasi berlangsung secara klasikal tetapi penilaian dilakukan secara
individual dengan memberikan soal membaca kelas 5, 4 dan 3. Setelah diketahui
kemampuan pemahaman membaca anak lalu dilanjutkan dengan melakukan tes
kemampuan membaca yang dilakukan secara individual antara seorang asesor
dengan seorang siswa.
Setelah seluruh proses tes identifikasi selesai maka dilakukan pengolahan data
yang kemudian dilakukan wawancara dengan guru untuk mendapatkan informasi
yang menunjang data.
Dari proses identifikasi ini, didapatkan hasil dua siswa yang berada pada
frustational level dalam soal kelas 5, 4, dan 3. Oleh karena itu, masih diperlukan
identifikasi lanjutan dengan memberi soal membaca kelas 2 dan 3 agar dapat
mendapatkan tingkat kemampuan anak secara pasti.
Pada tahap identifikasi lanjutan, diberikan soal membaca kelas 1 dan 2.
Berdasarakan hasil identifikasi lanjutan tersebut didapatkan hasil bahwa anak berada
pada tingkat Instructional level. Oleh karena itu anak akan dilanjutkan pada tahap
asesmen membaca lanjutan kelas 3
• Asesmen Tahap II
Pada tahap ini siswa dites membaca kembali, sembari diobservasi kesalahan-
kesalahan anak dalam membaca untuk menemukan varian errornya dan varian
strategi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dilakukan asesmen dalam aspek
perkembangan yang diduga bermasalah yaitu aspek atensi, persepsi, dan auditif.
Berdasarkan hasil dari tahapan di atas selanjutnya dibuat profil anak
berdasarkan hasil temuan dalam asesmen yang terdiri dari kemampuan, hambatan,
dan kebutuhan. Berdasarkan profil tersebut dapat dijadikan dasar untuk merancang
program pembelajaran yang dibutuhkan anak.
• Pengolahan dan Penafsiran Data
Pada tahap pengolahan dan penafsiran data dibagi menjadi dua sesuai dengan
tahapan asesmen.
a. Pengolahan dan Penafsiran Data Asesmen Tahap I (Identifikasi)

Kriteria Penilaian
Membaca teks fabel dengan baik
No Kemampuan Kriteria Skor
1. Membaca Skor 6 : Mampu membaca dengan lancar
menggunakan intonasi yang tepat
Skor 5 : Mampu membaca dengan lancar tetapi
intonasi belum tepat
Skor 4 : Mampu membaca tetapi tidak ada intonasi
Skor 3 : Mampu membaca dengan kata demi kata
Skor 2 : Mampu membaca dengan per-suku kata
Skor 1 : Membaca dengan mengeja setiap huruf
Skor 0 : Tidak mampu membaca
Kriteria Penilaian
Tabel Ide Pokok dan Ide Pengembang
No Isi Tabel Jumlah Tabel Bobot Kriteria Skor
1. Ide Pokok 4 1 Skor 1 : Jawaban benar
Skor 0 : Jawaban salah
2. Ide Pengembang 4 2 Skor 2 : Jawaban benar
Skor 1 : Jawaban benar namun
kurang lengkap
Skor 0 : Jawaban salah
Kriteria Penilaian Soal Berbobot Nilai 1
Skor Keterangan
1 Jawaban benar
0 Jawaban Salah

Skor Maksimal Soal Identifikasi


No Aspek Ruang Lingkup Skor Maksimal
1 Kelas 5 • Teks lisan dan tulisan 24
• Teks bacaan
2 Kelas 4 • Teks dongeng 10
• Watak tokoh
3 Kelas 3 • Cuaca 10
• Denah dan arah mata angin
Untuk terhadap seluruh skor yang diperoleh anak, kemudian diolah menjadi bentuk
persentase di bawah:
Skor Penilaian

Kriteria
75% - 100 % = Independent Level
50% - 74 % = Instructional Level
<49% = Frustation Level

• Pengolahan dan Penafsiran Data Asesmen Tahap II


Skor Maksimal Penilaian Asesmen

No Aspek Ruang Lingkup Skor Maksimal

• Pemusatan pikiran terhadap objek


1 Atensi • Mampu mengingat dengan baik
• Memperhatikan sesuatu yang detail 10
• Persepsi warna
• Hubungan keruangan
Persepsi • Diskriminasi visual
2 26
Visual • Diskriminasi bentuk
• Visual closure
• Object Recognation
• Kesadaran fonologis
• Diskriminasi auditif
Persepsi
3 • Ingatan auditif 76
Auditif
• Urutan auditif
• Perpaduan auditif

Skor Penilaian

Kategori
- < 50% = kurang baik
- 50 – 70 % = cukup baik
- 71 – 100 % = sangat baik
B. Timeline Pelaksanaan Asesmen

TIMELINE KEGIATAN ASESMEN KELOMPOK 2


SDN JATAYU 075 BANDUNG
Bulan
NO. Kegiatan September Oktober November Desember Target Pencapaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
(Diskusi 1) Terdapat 4 nama sekolah
Menentukan yang akan dikunjungi:
daftar sekolah
yang akan 1. Sekolah Alam
dikunjungi Purwakarta
hingga 2. SDN Jatayu 075
Menentukan
ditetapkan Bandung
1 sekolah yang akan
sekolah yang 3. SDN Mandalasari 2
dikunjungi.
akan dikunjungi. Cikancung
4. SDN Cikancung 3
Ditetapkan sekolah yang
akan dikunjungi, yaitu
SDN Jatayu 075
Bandung
Menghubungi Pihak sekolah
sekolah mengonfirmasi untuk
Menghubungi
2 berdasarkan memberikan izin
guru/pihak sekolah
daftar yang telah wawancara
dibuat
Mengunjungi Mewawancarai Didapatkan hasil
guru/pihak sekolah guru atau pihak wawancara (terlampir)
3
dan melakukan sekolah
wawancara
(Diskusi 2) Didapatkan hasil 7 orang
Menentukan siswa yang akan
Siswa yang akan diidentifikasi yaitu:
diidentifikasi 1. Maharani N.
Menentukan Siswa
berdasarkan hasil 2. Noval R.
4 yang akan
wawancara. 3. Devan Y
diidentifikasi.
4. Aira G. H.
5. Aura D.A.
6. Neysa Z. V.
7. Alfiana P.
Pembuatan kisi- Kisi-kisi beserta
kisi dan instrumen identifikasi
Membuat kisi-kisi insturmen dibuat berdasarkan
5 dan instrumen identifikasi yang Kurikulum 2013. Kisi-
identifikasi akan diberikan kisi dan instrumen yang
terhadap siswa dibuat adalah pada
tingkatan kelas 5,4,3 SD.
Presentasi dan Hasil dari diskusi pada
revisi kisi-kisi presentasi adalah saran
Mempresentasikan
beserta instrumen untuk penyederhanaan
kisi-kisi beserta
6 identifikasi kata-kata yang dinilai
instrumen
abstrak dan indikator
identifikasi
penilaian agar diperinci
kembali.
Menghubungi Menghubungi Setelah menghubungi
guru/pihak sekolah guru sebagai guru, didapatkan jadwal
untuk penghubung temu dengan para siswa
8
menghubungkan terhadap siswa di minggu ke-4 Oktober
dengan siswa yang yang akan 2020.
akan diidentifikasi diidentifikasi
Melakukan Identifikasi dilakukan di
identifikasi SDN 075 Jatayu
terhadap anak Bandung dengan dihadiri
yang dipilih 7 siswa dan dimulai pada
9 Proses indentifikasi
(dilakukan sesuai pukul 09.00
dengan situasi
dan kondisi
lapangan).
(Diskusi 3) Setelah didiskusikan dan
Pengolahan data berdasar pada hasil yang
hasil identifikasi didapat, terdapat satu
Penentuan siswa
dan penentuan siswa yang melaju ke
10 yang akan
siswa yang akan tahap Asesmen yaitu
diasesmen.
diasesmen Alfiana P.
berdasarkan hasil
identifikasi.
Membuat kisi- Instrumen dan kisi-kisi
kisi dan asesmen diambil
Membuat
11 instrumen berdasarkan kurikulum
instrumen asesmen
asesmen 2013 dan kajian teori
perkembangan mengenai
Atensi dan Persepsi
Visual beserta Auditif.

Menghubungi Setelah menghubungi


Menghubungi
guru kembali guru kembali, didapat
guru/pihak sekolah
untuk melakukan pertemuan asesmen
untuk
12 janji temu dengan siswa akan
menghubungkan
dengan siswa diadakan pada minggu
dengan siswa yang
yang akan terakhir bulan November
akan diasesmen
diasesmen 2020
Melakukan Asesmen dilakukan di
asesmen terhadap SDN 075 Jatayu
anak yang Bandung dengan dihadiri
terpilih langsung oleh siswa
13 Proses Asesmen
(dilakukan sesuai yang bersangkutan dan
dengan situasi dimulai pada pukul
dan kondisi 09.00.
lapangan).

14 Mengolah Data Pengolahan data Didapati anak


hasil asesmen mengalami hambatan
15 Pembuatan laporan dan pembuatan pada persepsi visualnya
laporan dan mengalami
gangguan disleksia.
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Identifikasi Tahap Pertama
Berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan terhadap 7 anak pada aspek
membaca kelas 3, 4, dan 5 diperoleh hasil sebagai berikut:
Kelas
No Nama
5 4 3
1 Aira 77,78% 90% 100%
2 Alfiana 16,67% 20% 30%
3 Aura 61,11% 100% 70%
4 Devan 72,22% 90% 50%
5 Maharani 0,00% 0% 40%
6 Neysa 94,44% 90% 50%
7 Noval 38,89% 60% 90%
Keterangan:
Kuning: independent level
Biru: instructional level
Merah: frustration level
Berdasarkan hasil tes masing-masing anak selanjutnya kami memilih satu
anak untuk dipilih melanjutkan ke tahap asesmen yaitu Alfiana. Dari hasil identifikasi
didapatkan bahwa kemampuan subjek di kelas 5,4, dan 3 masih ada di tingkat
frustration level.
Dari hasil identifikasi tersebut maka kemampuan anak belum diketahui secara
pasti sehingga tahap selanjutnya diperlukan identifikasi kembali dan dipersiapkan
instrument membaca permulaan kelas 1 dan 2 untuk mengetahui tahap kemampuan
anak yang pasti.
Selain dipersiapkan instrumen membaca permulaan kelas 1 dan 2, diperlukan
juga instrumen perkembangan agar dapat mendapatkan kondisi objektif anak dengan
lebih jelas dan akurat.

B. Hasil identifikasi Lanjutan


Pada identifikasi lanjutan, anak diberikan tes identifikasi membaca kelas 1 dan
2 untuk mengetahui tingkat kemampuan anak yang selanjutnya. Hasil yang
didapatkan ternyata kemampuan membaca anak di kelas 1 dan 2 berada pada tingkat
Instructional Level. Berdasarkan hasil identifikasi lanjutan maka dapat disimpulkan
bahwa kemampuan membaca anak berada di kelas 3.
C. Hasil Analisis Asesmen
Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan bahwa kemampuan membaca anak
berada di kelas 3. Oleh karena itu, pada tahap asesmen dilakukan tes dan observasi
membaca lanjutan kelas 3 untuk mengetahui masalah membaca pada anak.
Informasi yang terdapat dalam tabel di bawah ini merupakan hasil asesmen
yang telah dianalisis dengan melihat setiap kemampuan dan hambatan anak pada
setiap instrumen aspek Membaca, serta perolehan skor dan persentase skor anak
sebagai acuan dalam menentukan kriteria keberhasilan atau penguasaan kemampuan
kemampuan membaca anak.
Analisis hasil asesmen dilakukan dengan cara melihat skor setiap butir
instrumen atau soal, apakah anak mampu atau belum mampu melakukan tugas,
kegiatan yang terdapat pada soal tersebut, kemudian hasil observasi atau pengamatan
pada setiap kegiatan sesuai dengan instrumen atau soal serta hasil wawancara orang
tua dan guru serta riwayat akademik anak. Berdasarkan hasil yang diperoleh
kemudian dituangkan dalam bentuk deskripsi yang meliputi kemampuan anak dalam
setiap instrumen atau soal, kemudian hambatan meliputi kegiatan atau hal yang anak
belum mampu melakukannya dengan mandiri atau masih memerlukan bantuan,
kemudian dari hal tersebut dapat diperoleh gambaran mengenai kebutuhan anak
sebagai acuan untuk menyusun program individual.
No Aspek Frekuensi Dibaca Terbaca Keterangan Letak
Kesalahan
1 Substitusi 21 Maret meret mengganti Awal kata
huruf a
menjadi e
Seluruh Seduruh mengganti Tengah kata
huruf l menjadi
d
Tempat Lempat mengganti Awal kata
huruf T
menjadi l
Sibuk Dibuk mengganti Awal kata
huruf S
menjadi d
Tiba Tidak mengganti Tengah kata
huruf B
menjadi d
Terik Tarik mengganti Awal kata
huruf A
menjadi e
Dagangan Deganga mengganti Awal kata
nya nnya huruf A
menjadi e
Gumam Gumang mengganti Akhir kata
huruf M
menjadi ng
Ratu Raru, mengganti Akhir kata
raku huruf T
menjadi r dan
k
Mencerita Mancerit mengganti Tengah kata
kan akan huruf A
menjadi e
Membeli Berbeli mengganti Awal kata
suku kata
“Mem”
menjadi ”ber”
Bergegas Bergesar, mengganti Akhir kata
berges- huruf S, r dan
gas g
Berat Barat mengganti Awal kata
huruf E
menjadi a
Kekacaua Keracau- mengganti Tengah kata
n an huruf K
menjadi r
Imbalan- Ambalan mengganti Awal kata
nya nya huruf I
menjadi a
Diberikan Terberik mengganti Awal kata
an huruf D
menjadi t
Berterima Berkeri- mengganti Tengah kata
ma huruf T
menjadi k
Mantranya Mantera mengganti Tengah kata
nya huruf A
menjadi e
Dagangan Dengan mengganti kata Awal kata
“dagangan”
menjadi
“dengan”
Tropis Teropis menambahkan Awal kata
huruf e Di
antara K-K
yang K
keduanya
huruf r)
2 Insersi 5 Whuusshh wahusi menambahkan Awal,
huruf a tengah dan
diantara huruf akhir kata
WH dan
menambahkan
huruf i setelah
huruf s
Berseraka Berserak menambahkan Akhir kata
n aan huruf ”a”
setelah kata
”berseraka”
Pengawal pengawa menambahkan Tengah kata
nya lannya suku kata ”an”
setelah kata
”pengawal”
yang yang menambahkan Tengah
dagangan- dengan kata ”dengan” kalimat
nya daganga sebelum kata
nnya ”yang
dagangannya”
Mantranya Mentera menambahkan Awal dan
nya huruf e Di tengah kata
antara K-K
yang K
keduanya
huruf
3 Omisi 5 Bajuku Baju menghilangkan Akhir kata
suku kata ”ku”
pada kata
”bajuku”
Bersamaa samaan mengurangi Awal kata
n suku kata ”an”
pada kata
”bersamaan”
Kurcaci Kucaci menghilangkan Tengah kata
huruf ”r” pada
kata ”kurcaci”
Jualanku julanku menghilangkan Awal kata
huruf “a”
setelah suku
kata ”ju”
Kurcaci Kucaci menghilangkan Tengah kata
huruf ”r” pada
kata ”kurcaci”
- - -
4 Repetisi 0 - - -
5 Reversal 0 - - -
6 Hesitasi 0 - - -
7 Word by 0
word

Dari data yang telah dipaparkan dapat disimpulkan:


1. Substitusi
Pada jenis kesalahan substitusi, frekuensi kesalahan anak paling
banyak mengganti huruf “a” menjadi huruf “e” dan sebaliknya, contohnya
pada kata Maret menjadi meret dan dagangannya menjadi degangannya, lalu
terik menjadi tarik dan barat menjadi berat.
Selain itu anak sering tertukar pada huruf “b” dan “d” seperti pada kata
tiba menjadi “tidak”. Anak juga seringkali mengganti huruf “t”, “r” dan “k”
contohnya seperti kata “ratu” menjadi kata “raru”, “kekacauan” menjadi
“keracauan” dan kata “berterima” menjadi “berkerima”. Setelah dianalisis
kembali, anak paling banyak melakukan kelasahan di awal kata
2. Insersi
Pada jenis kesalahan insersi, anak selalu menambahkan huruf ”e”
diantara huruf dalam kata seperti ”Tropis” menjadi ”teropis” dan kata
”mantra” menjadi ”mentera”. Selain itu, anak juga selalu menambahkan huruf
”a” diantara huruf dalam kata seperti ”berserakan” menjadi ”berserakaan”.
Setelah dianalisis kembali, anak paling banyak melakukan kelasahan di awal
dan tengah kata.
3. Omisi
Pada jenis kesalahan omisi, anak selalu bermasalah pada huruf “a” dan
“u” seperti mengurangi huruf “a” pada kata “bersamaan” menjadi “bersama”.
Dan juga mengurangi suku kata yang memiliki huruf “u” seperti pada kata
“bajuku” menjadi baju. Setelah dianalisis kembali, anak paling banyak
melakukan kelasahan di awal kata.
a. Varian eror
Dari hasil yang didapat ternyata kemampuan anak masih berada di kelas 3,
padahal anak saat ini sedang duduk di bangku kelas 5. Hal ini dikarenakan anak
memiliki beberapa kesalahan membaca dengan frekuensi tertinggi pada substitusi,
kesalahan lainnya terjadi pada jenis kesalahan omisi dan insersi. Dari ketiga jenis
kesalahan tersebut, anak mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi paling parah
antara huruf ”a” dan ”e”. diikuti beberapa kesalahan antara huruf b dan d, serta antara
huruf ”t” ”r” dan ”k”. Pada setiap kesalahan tersebut didapatkan frekuensi terbanyak
kesalahan terjadi pada awal kata.
b. Varian Strategi
Setelah dilakukan analisis pada hasil asesmen dan observasi didapatkan varian
strategi berupa kesulitan mengidentifikasi bentuk huruf yang serupa. Sebagai berikut:
1) Pada huruf ”a” dan ”e” memiliki kesamaan bentuk lingkaran dan garis
lengkung.
2) Pada huruf ”b” dan ”d” memiliki kesamaan bentuk garis vertikal dan
lingkaran.
3) Pada huruf ”t” ”r” dan ”k” memiliki kesamaan bentuk garis vertikal.
Setelah dilakukan asesmen perkembangan yang diduga bermasalah, terdapat
faktor yang mengakibatkan anak mengalami kesulitan mengidentifikasi bentuk huruf
yang serupa yaitu pada perkembangan persepsi visual terdapat hambatan pada jenis
diskriminasi visual dalam artian anak mempunyai masalah pada kemampuan untuk
mengetahui karakteristik suatu objek dengan tepat sehingga tidak dapat membedakan
objek tersebut dengan objek yang hampir sama. Ketika anak diminta menunjukan
objek lingkaran anak salah karena malah menunjuk objek trapesium, lalu diminta
menunjukan objek persegi malah menunjuk segi lima, kemudian anak diminta
menunjukan objek trapesium malah menunjukan persegi panjang. Hal itu menunjukan
bahwa anak memang memiliki masalah dalam mengidentifikasi objek yang berbentuk
lingkaran dan garis vertikal seperti kesalahan huruf yang sebelumnya disebutkan.
Setelah dilakukan identifikasi kasus, didapati anak mengalami gangguan belajar
yang ditandai dengan kesulitan membaca (disleksia). Hal ini semakin menunjukan
keterkaitan antara kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak berupa gangguan
persepsi visual pada bagian diskriminasi visual. Hal ini dibuktikan dengan sebuah
data pada artikel ilmiah berjudul dyslexia and visual processing yang menyebutkan
bahwa anak disleksia memiliki kesulitan diskriminasi visual berupa bingung dengan
bentuk dan kata huruf yang mirip.
Untuk menunjang konten dalam program, dilakukan analisis kembali agar
ditemukan prioritas dalam program pembelajarannya dengan melakukan diskriminasi
terhadap kata-kata yang mirip dengan hasil sebagai berikut:
maret marah marak merah meriah murah merak
meret marah merak merah meriah murah meriah
terik teriak tarik ketik kerik terap kerap
tarik teriak tarik ketik kerik terap kerap
dagangannya dengannya bagiannya benangnya senangnya
degangannya dengannya bagiannya benangnya senangnya
menceritakan menderitakan memberitakan mencarikan memberikan
menceritakan menderitakan memberitakan mencerikan memberikan
berat barat berkat dekat sekat bakat bakar
berat barat berkat dekat sekat bakat bakar
mantranya mentarinya menterinya menarinya nantinya
manteranya mantarinya menterinya menarinya nantinya
tiba rida riba tidak tudak kuda kuba
tiba tida riba tidak tudak kuda kuba
tempat tempah lengah lempar sempat sengat cepat
tempat tempat tengah lempar sempat sengat cepat
ratu raru laku lalu palu paku paru
ratu raru laku lalu palu paku paru
kacau kicau kerau tuai lerai cerau berau
kacau kicou kerau tuai lerai cerai berau
terima berima kelima keringat teringat telinga beringas
terima berima kelima keringat teringat telinga berigas
berserakan berantakan bertabrakan berdekatan bersekatan
berserakan berantakan bertaburan berdekat bersekatan
pengawalnya peramalnya pemahatnya penawarnya perawatnya
pengawalannya peramalannya pemahatnya penawarnya perawatnya
bersamaan bertapaan berapaan bertataan bersapaan
bersamaan bertapaan berapaan berataran bersapaan
kurcaci kuaci kurasi durasi gurami kulari nurani
kurcaci kuaci korasi durasi gurami kulari nurani
jualan bualan tuaian buaian cuatan gugatan luaran
jualan bualan tuaian buaian cuatan gugatan luaran

Dari hasil analisis di atas, ditemukan anak lebih sering melakukan substitusi
antara huruf “a” dan “e” dibandingkan antara huruf “b” dan “d” serta antara huruf
“k”, “r”, dan “t”.

D. Profil Anak
Nama : Alfiana Putri
Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-08-2009
Alamat : Jl. Komud Supadio Gg. Taruna No. 38A Rt.09 Rw.11

Kemampuan Hambatan Kebutuhan


Dalam keterampilan Kemampuan anak dalam Anak membutuhkan
membaca, anak tidak membaca bacaan sudah cukup latihan untuk membiasakan
melakukan hesitasi. Ia mampu mampu, namun masih terdapat mengidentifikasi huruf-huruf
membaca secara nyaring tanpa beberapa kesalahan dalam yang serupa agar mudah
ada penghentian saat membaca kata. Anak sering membedakan huruf-huruf
membaca. Begitu pun pada melakukan subtitusi pada tersebut. Anak membutuhkan
membaca kata demi kata, anak kata-kata yang memiliki lingkungan belajar yang
tidak membutuhkan waktu bentuk huruf serupa. suportif seperti diadakan
yang lama untuk membaca Contohnya seperti kata permainan belajar, program
dari satu kata ke kata yang “Maret” menjadi “meret”, belajar yang dipadukan
lain. Selain itu, anak sudah “tiba” menjadi “tida” dan dengan media visual seperti
memahami posisi setiap kata “ratu” menjadi “raku”. Selain video dan buku
sehingga tidak ada posisi kata itu, anak masih sering
yang tertukar ketika anak melakukan insersi berupa
membacanya. Kemudian, anak penambahan huruf “e”
mampu membaca kata dan atau “a” diantara huruf dalam
kalimat tanpa mengulannya. kata. Contohnya seperti
“mantra” menjadi “mentera”
dan “berserakan” menjadi
“berserakaan”. Anak juga
masih melakukan omisi
seperti kata “bersamaan”
menjadi “bersama’ dan
“bajuku” menjadi “baju”.
Anak mengalami kesulitan
dalam mengidentifikasi huruf-
huruf yang serupa yaitu: a) “a”
dan “e”; b) “b” dan “d”; c)
"k", "r", dan "t". Pada setiap
kesalahan tersebut didapatkan
frekuensi terbanyak kesalahan
terjadi pada awal kata.

E. Program
Berdasarkan profil anak diketahui bahwa anak memiliki hambatan membaca
disleksia sehingga sering kali melakukan kesalahan dengan frekuensi tinggi pada
subtitusi huruf a dan e, b dan d, r, t, dan k. Hal tersebut menimbulkan kebutuhan pada
anak berupa latihan untuk membiasakan membaca huruf-huruf yang serupa agar
mudah membedakan huruf-huruf tersebut. Maka dari itu, terdapat sebuah metode
yang dapat diterapkan sebagai berikut:
1. Metode analisis Glass
Analisis Glass merupakan suatu metode pengajaran untuk mengenal
kelompok-kelompok huruf sambil melihat kata secara keseluruhan. Menurut Janet W.
Lerner (dalam Rizkiana, 2012:2) mengemukakan “Glass analysis is a method for
teaching reading though the decoding of letter clusters within words”. Pengertian
tersebut jika diartikan secara acak, maka metode analisis Glass merupakan suatu
metode pengajaran membaca melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam kata.
Kelebihan metode analisis glass dalam (Bianto, 2013:106) dapat membadakan
bunyi yang dihasilkan pada kata-kata yang tepat, meningkatkan daya ingat dengan
cara belajar berulang, membentuk karakter positif, sarana belajar yang efektif dan
menyenangkan. Metode ini menekankan pada latihan auditoris dan visual yang
terpusat pada kata yang sedang dipelajari. Metode ini bisa mengurangi waktu untuk
menyelesaikan bacaan dengan cara meningkatkan perhatian terhadap bacaan.
Berdasarkan metode ini maka dapat dibuat sebuah program berupa:
a. Media : kartu berisikan huruf, kata, dan suku kata. (flash card)
b. Bentuk kegiatan :.
1. Guru menyiapkan kartu yang berisikan kata-kata yang sudah disiapkan, pada
kasus ini latihan difokuskan pada pembendaharaan kata yang bunyinya hampir
sama dan terdapat huruf a dan e.
2. Guru menunjukan kartu tersebut dan meminta anak untuk membaca kata pada
kartu tersebut
3. Setelah selesai, lalu anak diminta mengeja huruf sesuai dengan kata pada
kartu yang ditunjukan.
4. Setelah mengeja setiap huruf, selanjutnya guru meminta anak mengejakan
suku kata yang ada pada kartu, lalu menyebutkan kembali kata tersebut secara
utuh.
5. Setelah anak selesai menyebutkan kata yang ada pada kartu, selanjutnya anak
diminta menuliskan ejaan suku kata yang tadi ia sebutkan. Seperti ”man-tra,
dan ”ber-sa-ma-an”.
c. Konten bacaan:
Ma – rah Te – rik
Me – rah Ta – rik
Mu – rah Ke – rik
Da-ga-ngan-nya Men-ce-ri-ta-kan
De-ngan-nya Men-de-ri-ta-kan
Ba-gi-an-nya Men-ca-ri-kan
Be – rat Man- tra- nya
Ba – rat Men- ta- ri- nya
Ba –kat Men – te- ri- nya
Sem-pat Be – nang
Se – ngat Se – nang
Ce – pat Ke - nang

Ju-a-lan-ku Ti – ba
Ja-la-nan-ku Ri – ba
Bu-a-lan-ku sim- ba
Ka- ki Pa – gi
Ka – li Pa – di
Ku – li Pa – pi

d. Hasil yang diharapkan:


- Siswa mampu mengidentifikasi huruf vokal
- Siswa mampu mengidentifikasi Huruf konsonan
- Siswa mampu Membaca suku kata dengan tepat
- Siswa mampu membaca kata sederhana dengan tepat
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Proses asesmen membaca dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi atau gambaran mengenai kemampuan, hambatan, serta kebutuhan anak
dalam aspek membaca. Proses asesmen ini dilakukan melalui dua tahapan, yakni
asesmen tahap I atau biasa disebut tahap Identifikasi, kemudian di lanjut dengan
asesmen tahap II yang proses pelaksanaannya lebih individual.
Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan, diperoleh bahwa
kemampuan Alfiana masih berada di kelas 3, padahal anak saat ini sedang duduk di
bangku kelas 5. Selain itu, terdapat beberapa hambatan yang dilakukan alfiana saat
membaca seperti paling sering melakukan substitusi pada kata-kata yang memiliki
huruf serupa, melakukan insersi berupa penambahan huruf diantara huruf dalam kata
dan Alfiana juga sering melakukan omisi atau pengurangan kata. Maka dari itu, anak
membutuhkan latihan untuk membiasakan membedakan huruf-huruf yang serupa,
lingkungan yang suportif dan membutuhkan metode pembelajaran yaitu metode
analisis Glass dan pembelajaran yang menyenangkan berupa pembelajaran yang
dipadukan dengan media visual dan buku yang menarik untuk dibaca, dan
menggunakan pulpen atau pensil berwarna.
B. Rekomendasi
Adapun saran atau rekomendasi dari tim asesor adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya memperbanyak latihan membedakan huruf yang serupa
untuk meningkatkan kemampuan membacanya.
b. Saat latihan membaca, hendaknya siswa membaca dengan suara yang nyaring
agar huruf-huruf, kata maupun kalimatnya terdengar dengan jelas.
c. Siswa hendaknya memiliki waktu khusus untuk membaca agar tumbuh
kebiasaan membaca.
d. Siswa lebih terbuka kepada guru terhadap kesulitannya dalam belajar.
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan mengapresiasi setiap perkembangan yang anak lakukan.
b. Guru diharapkan memberikan kesempatan lebih banyak pada siswa untuk
membaca dengan mandiri.
c. Guru diharapkan memberikan metode pembelajaran yang aktif dan tidak
monoton, agar anak tidak bosan belajar dan agar anak bersemangat dalam
belajar.
d. Guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan kelas yang suportif dan
nyaman agar anak bisa belajar aktif.
3. Bagi Kepala sekolah
a. Sekolah diharapkan memberikan wadah bagi kegiatan membaca berupa
program budaya baca dengan cara menyediakan satu waktu untuk membaca
bersama-sama. Hal ini bertujuan agar kemampuan membaca siswa dapat
berkembang.
b. Kepala sekolah perlu mendukung proses pembelajaran dengan memberikan
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan seperti pengoptimalan fungsi perpustakaan.
c. Kepala sekolah diharapkan lebih peka terhadap hambatan pembelajaran yang
terjadi di sekolah.
4. Bagi orang tua.
a. Orang tua diharapkan memahami apa yang dibutuhkan anak untuk
mengotimalkan kemampuan anak.
b. Orang tua diharapkan mendampingi dalam ketika anak sedang belajar.
c. Orang tua diharapkan memperhatikan setiap perkembangan anak.
d. Orang tua diharapkan sering mengajak anak bercerita.
e. Orang tua aktif berkomunikasi dan berkonsultasi kepada orang yang lebih ahli
dan profesional untuk membantu kesulitan belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA

Assyari, M. (2012). Asesmen Membaca Lanjut. Direktori File UPI.


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195505161981011-
MUSYAFAK_ASSYARI/Pembelajaran_ABB/Asesmen_membaca_%28mengolah%29_
2.pdf
Cintiana, B. (2015). Metode Analisis Glass Terhadap Kemampuan Membaca PermulaanAnak
Tunagrahita Ringan, Jurnal Pendidikan Khusus, 7(3) 51-59. [Online]. Diakses dari:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
khusus/article/view/12580/11610
Efrina, E. (2013). Bahan Ajar Mata Kuliah Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Repositori
Universitas Negeri Padang. http://repository.unp.ac.id/798/1/ELSA
EFRINA_836_13.pdf
Hadi, S. (2011). Pembelajaran Sosial Emosional sebagai Dasar Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini. Teknodik, 15(2).
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/104
Heryati, E. (2009). Ruang Lingkup Asesmen Perkembangan. Direktori File UPI.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197710132005012-
EUIS_HERYATI/Makalah_asesmen_perkembangan.pdf
Kismawiyati, R. (2018). Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah PAUD
Kabupaten Jember. Helper, 35(1), 1–9.
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/helper/article/view/465
Mundzir, M. (2012). Perbedaan perkembangan sosial-emosional remaja awal yang tinggal
di Pondok Pesantren (Bahrul Maghfiroh) dengan remaja awal yang tinggal di rumah
[Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang]. http://etheses.uin-
malang.ac.id/2195/6/08410042_Bab_2.pdf
Novitasari, L. (2016). Kemampuan Mengenal Suku Kata Awal Sama Anak TK Kelompok B di
Gugus Paud 4 Tirtomartani Kecamatan Kalasan. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universita Negeri Yogyakarta.
Questibrilia, B. (2019). Pengertian Assessment Menurut Para Ahli yang Jarang Diketahui.
Jojonomic.Com. https://www.jojonomic.com/blog/assessment/#:~:text=Menurut
(Suchman%2C 1961),direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Rapisa, D. R. (n.d.). Kemampuan Guru dalam Melakukan Identifikasi Anak Berkebutuhan
Khusus. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan.
https://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/download/10731/pdf
Sujamto, V. O. (2016). Pengaruh Bermain Video Game Tipe Endless Running Terhadap
Atensi [Universitas Diponegoro].
http://eprints.undip.ac.id/56271/1/Vania_Oktaviani_Sujamto_22010113120018_Lap_K
TI_Bab0.pdf
DAFTAR LAMPIRAN

1. Profil Sekolah SDN 075 Jatayu


2. Kisi-Kisi Identifikasi Membaca Kelas 5, 4, 3 Sekolah Dasar
3. Soal Identifikasi Membaca Kelas 5, 4, 3 Sekolah Dasar
4. Kisi Asesmen Membaca Kelas 2 Dan 1 Sekolah Dasar
5. Soal Asesmen Membaca Kelas 2 dan 1 Sekolah Dasar
6. Instrumen Disleksia
7. Kisi-kisi Instrumen Psikologi Dasar
8. Instrumen Perkembangan Psikologi Dasar
9. Instrumen Wawancara
10. Biodata Siswa
11. Skenario Pelaksanaan Asesmen I (Identifikasi)
12. Skenario Pelaksanaan Asesmen II
13. Lembar Kerja Siswa
LAMPIRAN

14. Profil Sekolah SDN 075 Jatayu


Nama Sekolah : SDN 075 Jatayu
NPSN : 20245591
Alamat : Jl. Komud Supadio No. 39A
Rt/Rw : 01/06
Kode Pos : 40174
Desa/Kelurahan : Husen Sastranegara
Kecamatan : Cicendo
Kabupaten/Kota : Kota Bandung
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Status Sekolah : Negeri
Jenjang Pendidikan : SD
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Sk Izin Operasional : 160 Tahun 2017
Tgl Izin Operasional : 25-01-2017
NPWP : 2147483647
Kepala Sekolah : Suhartati
Operator Pendataan : Yudi Kusuma
Jumlah Guru : 34 Orang
Jumlah Tendik : 3 Orang
Jumlah Ruang Kelas : 13 Kelas
Jumlah Rombel : 25 Rombel
Akreditasi :A
Kurikulum : Kurikulum 2013 Revisi 201
15. Kisi-Kisi Identifikasi Membaca Kelas 5, 4, 3 Sekolah Dasar
KISI-KISI INSTRUMEN MEMBACA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
N Aspek Sub aspek Indikator Jumlah Butir soal Bobot
o soal
1. Cuaca 1.1 Menggali 1.1.1. Anak 1 Bacalah teks dongeng pendek di bawah ini dengan suara yang jelas! (Terlam
informasi mampu pir)
(Teks Terlampir)
tentang membaca
perubahan teks
cuaca dan dongeng
pengaruhny dengan
a terhadap lancar
kehidupan 1.1.2. Anak 5 1. Musim apa sekarang di negeri dongeng? 1
manusia mampu
yang menggali
disajikan informasi 2. Ada berapa musim di Negri dongeng? 1

dalam mengenai 3. Kapan musim kemarau terjadi? 1


bentuk perubahan
4. Kapan musim hujan terjadi? 1
lisan, tulis, cuaca dan
visual, pengaruhny 5. Apa yang terjadi saat tiba-tiba hujan turun di Negri dongeng? 1
dan/atau a terhadap
eksplorasi kehidupan
lingkungan manusia
2 Denah 2.1.Mencermati 2.2.1. Anak 1 Bacalah teks cerita pendek di bawah ini dengan suara yang jelas! (Terlam
dan informasi mampu pir)
(Teks Terlampir)
arah tentang membaca
mata konsep teks tulisan
angin delapan dengan
arah mata lancar
angin dan 2.2.2. Anak 3 1. Apa yang dimaksud dengan arah mata angin berasarkan cerita 1
pemanfaata mampu tersebut?
nnya dalam mencermati
2. Sebutkan delapan arah mata angin yang dijelaskan pada cerita 1
denah. informasi
tersebut!
mengenai
pengertian, 3. Berdasarkan cerita di atas, pada benda apa saja arah mata angin biasa 1

macam- ditemukan?

macam
arah, dan
penggunaan
dari
delapan
arah mata
angin
2.2.3. Anak 2 1. Apa yang dimaksud dengan denah berasarkan cerita di atas? 1
mampu
Apa fungsi dari arah mata angin pada denah? 1
menyebutka
n apa yang
dimaksud
dengan
denah dan
fungsi arah
mata angin
pada denah
KISI-KISI INSTRUMEN MEMBACA KELAS 4 SEKOLAH DASAR

No Aspek Sub aspek Indikator Jumlah soal Butir soal Bobot


1 Teks dongeng 1.1. Menguraikan 1.1.1. Anak mampu 1 Bacalah teks cerita (terlampir)
pendapat pribadi membaca teks pendek di bawah ini
tentang isi buku tulisan dengan dengan suara yang
sastra (cerita, lancar jelas! (Teks Terlampir)
dongeng, dan
1.1.2. Anak mampu 5 1. Bagaimana 1
sebagainya)
menguraikan pendapatmu
pendapat pribadi mengenai dongeng
tentang isi yang telah dibaca
dongeng sebelummnya

2. Bagaimana 1
pendapatmu
mengenai dongeng
yang telah dibaca
sebelummnya

3. Adakah hal tidak 1


baik yang dapat
dipelajari pada
dongeng tersebut

4. Siapa tokoh yang 1


memiliki sifat orang
baik.

5. Apakah kamu 1
pernah menemukan
hal baik seperti
dongeng yang ada
di sekelilingmu.
Coba sebutkan

2 Watak tokoh 2.1.Membandingkan 2.2.1. Anak mampu 1 Bacalah teks cerita (terlampir)
watak setiap membaca teks rakyat di bawah ini
tokoh pada teks tulisan dengan dengan benar!
fiksi cerita rakyat lancar
(Teks Terlampir)
berjudul “Bawang
Merah dan 2.2.2. Anak mampu 5 1. Seperti apakah 1

Bawang Putih” membandingkan watak tokoh


watak setiap Bawang Putih?
tokoh dalam teks 2. Seperti apa watak 1
fiksi cerita rakyat tokoh sang Ayah?
berjudul
3. Sifat apa yang 1
“Bawang Merah
dimiliki oleh Ibu
dan Bawang
Tiri?
Putih”
4. Sifat siapa yang 1
baik untuk ditiru?

5. Apakah kamu 1
pernah
menemukan hal
baik seperti
dongeng yang ada
di sekelilingmu.
Coba sebutkan
KISI-KISI INSTRUMEN MEMBACA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

No Aspek Sub Aspek Indikator Jumlah Soal Butir Soal Bobot

1. Teks Lisan dan 1.1. Menentukan 1.1.1. Anak mampu 1 Bacalah teks berita (Terlampir)
Tulisan pokok pikiran membaca teks di bawah ini
dalam teks lisan lisan dengan lancar dengan suara yang
dan tulis jelas!

(Teks Terlampir)

1.1.2. Anak mampu 3 Sebutkan ide 1


menentukan ide pokok tiap
pokok teks lisan paragraf teks berita
tersebut!

1.1.3. Anak mampu 1 Bacalah teks (Terlampir)


membaca teks bacaan di bawah
tulisan dengan ini dengan suara
lancar yang jelas!

(Teks Terlampir)
1.1.4. Anak mampu 4 Tuliskan ide pokok (terlampir)
menentukan ide dan ide
pokok dan kalimat pengembang tiap
pengembang teks paragraf teks
bacaan bacaan tersebut ke
dalam tabel
berikut!

(tabel terlampir)

2. Informasi dari 1.2. Mengklasifikasi 1.2.1. Anak mampu 1 Bacalah teks (Terlampir)
teks bacaan informasi yang membaca teks bacaan di bawah
didapat dari buku bacaan dengan ini dengan suara
ke dalam aspek: lancar yang jelas!
apa, di mana,
(teks terlampir)
kapan, siapa,
mengapa, dan
bagaimana 1.2.2. Anak mampu 6 1. Apa yang 1
mengklasifikasikan diceritakan
informasi ke dalam dalam teks
aspek: apa, di bacaan di atas?
mana, kapan, 2. Siapa tokoh 1
siapa, mengapa, dalam teks
dan bagaimana bacaan di atas?
menggunakan 3. Di mana Nola 1
kosakata baku berolahraga?
4. Mengapa Nola 1
sengaja bangun
pagi?
5. Bagaimana 1
Nola membantu
orang tuanya?
6. Kapan Nola 1
selesai
membantu Ibu?
2. Soal Identifikasi Membaca Kelas 5, 4, 3 Sekolah Dasar

SOAL IDENTIFIKASI MEMBACA KELAS III SEKOLAH DASAR


Bacalah teks berita di bawah ini dengan suara yang jelas!
Musim Hujan

Negeri dongeng adalah negeri beriklim tropis. Di negeri ini terdapat dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Berlangsungnya musim kemarau di Negri dongeng
bersamaan dengan bertiupnya angin timur dan terjadi antara bulan Maret sampai September,
namun ada kemungkinan hujan tetap turun karena gerakan angin di Negri dongeng tidak
menentu. Sedangkan musim hujan terjadi karena bertiupnya angin barat dan terjadi antara
bulan Oktober sampai Bulan Februari.

Sekarang di Negeri Dongeng sedang musim hujan. Di Perumahan Jamur


tempat Oki tinggal, hujan deras sering terjadi sehingga cucian pakaian para kurcaci banyak
yang tidak kering. Baju-baju para kurcaci banyak yang tidak kering. Lihatlah! Sekarang pun
mereka sedang sibuk mengangkat jemuran. “Aduuh, bajuku belum ada yang kering, sudah
hujan lagi!” keluh Oki.

Syukurlah! Akhirnya hari yang cerah tiba juga. Matahari bersinar


terik. Nirmala membantu Oki menjemur pakaian. “Mudah-mudahan hari ini semua bajuku
kering!” gumam Oki.

Tetapi tiba-tiba... WHUSSSHH... angin bertiup kencang. Baju-baju yang sedang


dijemur beterbangan. Juga kitir-kitir milik penjual kitir-kitir. “Waduuh, jualanku!” keluhnya.

“Angin tadi pasti hasil tiupan Ratu Angin Barat,” gumam Nirmala. Ia lalu terbang
menemui Ratu Angin Barat. Nirmala menceritakan masalahnya. “Oh, maaf ya!” ujar Ratu
Angin Barat.
Ratu Angin Barat berjanji akan menolong. Nirmala lalu membeli banyak kitir-
kitir. Oki dan pak penjual kitir-kitir kini sibuk. Mereka menanam kitir-kitir di tanah lapang.

Nirmala kini menyulap, “Sim salabim!” Wow, semua kitir-kitir menjadi besar. Ratu
Angin Barat lalu meniupnya pelan-pelan. SRRR.... SRRR... Kitir-kitir bertiup, membuat
jemuran para kurcaci cepat kering. “Horeee... jemuran kita kering!” sorak para kurcaci girang.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Musim apa sekarang di negeri dongeng?
2. Ada berapa musim di Negri dongeng
3. Kapan musim kemarau terjadi?
4. Kapan musim hujan terjadi?
5. Apa yang terjadi saat tiba-tiba hujan turun di Negri dongeng?
Bacalah teks berita di bawah ini dengan suara yang jelas!
Petualangan Didi

Suatu hari Didi sedang terduduk mengamati jendela rumahnya dengan perasaan bosan.
Sudah beberapa hari Didi hanya berdiam di rumah karena baru saja sembuh dari sakit
demamnya. Tiba-tiba, datang Caca dengan semangat menunjukan segulung kertas yang Ia
temukan kepada Didi. Ternyata kertas itu berisikan sebuah denah ruangan-ruangan
tersembunyi yang ada di rumah mereka. Denah merupakan suatu gambaran mengenai letak
tempat.. Dengan semangat Didi dan Caca pun berencana akan melakukan petualangan
menyusuri ruangan-ruangan tersembunyi itu.
Namun, ketika akan memulai mereka kebingungan ketika melihat ada gambar seperti
sebuah anak panah pada denah tersebut. Didi dan Caca pun langsung pergi ke dapur untuk
bertanya kepada Ibu apa yang dimaksud dengan gambar tersebut.
Ibu menjelaskan bahwa gambar itu adalah arah mata angin. Arah
mata angin merupakan petunjuk untuk menentukan suatu posisi tertentu. Ternyata, arah mata
angin terdiri dari timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, dan timur laut.
Ibu juga memberitahu bahwa selain terdapat pada denah, Didi dan Caca dapat menemukannya
lagi pada sebuah kompas.
Didi dan Caca semakin kebingungan, memangnya apa kegunaan arah mata angin pada
denah yang mereka pegang?, ibu pun menjelaskan bahwa fungsi arah mata angin itu adalah
untuk membantu perjalanan Didi dan Caca dalam menentukan arah, terlebih ketika mereka
ingin menjelajah suatu tempat.
Didi dan Caca pun mengangguk paham, mereka juga memberitahu ibu bahwa akan
menjelajahi ruangan-ruangan tersembunyi yang ada di rumah mereka. Didi dan Caca memulai
penjelajahannya, sementara Ibu tersenyum sembari menyiapkan susu dan biskuit sebagai bekal
untuk petualangan Caca dan Didi.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan arah mata angin berasarkan cerita tersebut?
2. Sebutkan delapan arah mata angin yang dijelaskan pada cerita tersebut!
3. Berdasarkan cerita di atas, pada benda apa saja arah mata angin biasa ditemukan?
4. Apa yang dimaksud dengan denah berasarkan cerita di atas?
5. Apa fungsi dari arah mata angin pada denah?
SOAL IDENTIFIKASI MEMBACA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Bacalah teks cerita di bawah ini dengan benar!


Tupai dan Ikan Gabus

Di suatu sungai, hiduplah seekor ikan gabus yang bersahabat dengan seekor tupai.
Mereka hidup saling membantu setiap harinya. Suatu hari, ikan gabus jatuh sakit. Dengan setia,
tupai merawat ikan gabus.

Sudah beberapa hari ikan gabus merasa tidak enak makan. Sebagai sahabat, tupai pun
berusaha untuk membujuk gabus agar mau makan. Namun gabus ternyata hanya mau makan
hati ikan hiu.

Tupai tentu sedih mendengar permintaan tersebut. Sebab, ikan hiu adalah hewan yang
sangat ganas dan hanya hidup di laut. Akan tetapi akhirnya, tupai mencoba untuk mencari ikan
hiu.

Tupai melakukan perjalanan ke laut. Ia meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon lain,
hingga sampai pada pohon kelapa yang batangnya menjorok ke laut. Karena lelah, tupai
melubangi sebutir biji kelapa yang masih menempel pada pohon dan meminum isinya. Setelah
airnya habis, ia pun masuk ke dalam buah kelapa itu.

Tak lama kemudian, buah kelapa itu terlepas dari tangkainya dan tercebur ke laut.
Lantas buah kelapa itu terbawa arus hingga ke tengah laut.

Tiba-tiba datanglah seekor ikan hiu besar. Dengan segera, ia menelan biji kelapa
tersebut. Setelah berada di dalam perut ikan hiu, tupai keluar dan menggigit hati ikan hiu.
Karena kesakitan, ikan hiu menggelepar-gelepar menuju pantai. Sesampainya di pantai, tupai
pun keluar dari tubuh ikan hiu.
Dengan hati senang, tupai membawa hati ikan hiu untuk sahabatnya. Setelah memakan
hati tersebut, ikan gabus pun sembuh. Ikan gabus meloncat-loncat gembira dan berjanji akan
menolong tupai apabila ia sakit.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Bagaimana pendapatmu mengenai dongeng yang telah dibaca sebelummnya


2. Hal baik apa yang dapat dipelajari dari dongeng yang telah dibaca sebelummnya
3. Adakah hal tidak baik yang dapat dipelajari pada dongeng tersebut
4. Siapa tokoh yang memiliki sifat orang baik.
5. Apakah kamu pernah menemukan hal baik seperti dongeng yang ada di sekelilingmu.
Coba sebutkan
Bacalah teks cerita rakyat di bawah ini dengan benar!

Bawang Merah dan Bawang Putih

Pada zaman dahulu tinggallah sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan seorang
anak berama Bawang Putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Ayahnya sebagai seorang
pedagang meski kecil namun tetap menjalankannya dengan senang hati. Suatu hari ibunya sakit
keras dan akhirnya meninggal. Saat itu Bawang Putih dan Sang ayah sangat terpukul dan sedih
atas meninggalnya ibu.
Di desa tersebut juga terdapat seorang janda yang memiliki seorang anak bernama
Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah sering datang
untuk menemani dan membantu Bawang Putih dalam mengerjakan pekerjaan rumah sehingga
Bawang Putih tidak kesepian lagi.
Melihat keakraban antara Bawang Putih dan Ibu Bawang Merah, terbesit dibenak sang
ayah Bawang Putih untuk menikah dengan ibu Bawang Merah sehingga Bawang Putih tidak
kesepian lagi. Setelah mendapatkan izin dari Bawang Putih, sang ayah pun menikah dengan
Ibu Bawang Merah. Pada mulanya Bawang Merah dan ibunya sangat baik terhadap Bawang
Putih, namun lama kelamaan mereka menjadi jahat dengan Bawang Putih.
Semua pekerjaan rumah Bawang Putih yang mengerjakan sendiri padahal Bawang
Merah dan ibu tiri hanya duduk – duduk di rumah saja tanpa mengerjakan satu pun pekerjaan.
Hal ini pun diluar sepengetahuan ayahnya.
Suatu hari ayah bawang putih meninggal. Bawang Merah dan ibunya semakin bertindak
semena – mena. Bahkan semua pekerjaan rumah hanya Bawang Putih sendiri yang
mengerjakannya. Namun ia tak bersedih hati. Ia lakukan peekrjaan itu dengan gembira,
berharap suatu hari ibu tirinya mau mencintainya layaknya seorang anak kandungnya sendiri.
Suatu hari Bawang Putih sedang mencuci pakaian dan tidak sengaja menghanyutkan
baju kesayangan ibu tirinya. Setelah mendengar cerita Bawang Putih, ibu tiri memintanya
untuk terus mencari baju kesayangannya itu sampai ketemu.
Bawang Putih lalu bertemu seorang nenek yang ternyata megambil baju merah milik
ibu tirinya. Nenek itu mau mengembalikan dengan syarat Bawang Putih mau menemaninya
selama seminggu. Bawang putih pun menerima syarat itu. Semingu kemudian, sebelum
Bawang Putih pulang nenek itu memberinya sebuah labu.
Bawang putih heran saat membuka labu tersebut ternyata berisi emas. Melihat hal itu,
Bawang Merah dan ibunya segera mengambil perhiasan yang berasal di dalam labu. Setelah
itu, Bawang Merah dan ibunya meminta Bawang Putih untu menceritakan kejadian yang
dialami Bawang Putih.
Setelah itu, ibu tiri meminta Bawang Merah melakukan hal yang sama dengan bawang
putih. Akhirnya Bawang Merah mengikuti perintah sang Ibu. Setelah seminggu melalukan hal
yang sama seperti Bawang Putih, Bawang Merah pun berencana pulang. Sebelum pulang, ia
meminta labu dari sang nenek. Nenek tersebut memberi kebebasan untuk Bawang Merah
memilih labu sebagai hadiah untuknya dibawa pulang. Bawang Merah akhirya memilih labu
yang paling besar.
Sesampainya di rumah ia dan ibunya langsung membuka labu pemberian nenek. Ia
berharap bahwa ia akan medapatkan emas seperti Bawang Putih. Namun ternyata labu itu berisi
hewan – hewan berbahaya dan mematuk mereka sampai mereka meninggal.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Seperti apakah watak tokoh Bawang Putih?


2. Seperti apa watak tokoh sang Ayah?
3. Sifat apa yang dimiliki oleh Ibu Tiri?
4. Sifat siapa yang baik untuk ditiru?
5. Siapa saja yang memiliki sifat buruk?
SOAL IDENTIFIKASI MEMBACA KELAS V SEKOLAH DASAR

Bacalah teks berita di bawah ini dengan suara yang jelas!

Sungai Ciliwung Meluap, 2 Desa Terendam Banjir Setinggi 3 Meter

Terjadi banjir bandang disekitar sungai ciliwung, banjir tersebut diduga karena hujan
yang turun sangat deras dari jam 19.00 WIB hingga pagi jam 09.00 WIB. 2 Desa terendam dan
banyak keluarga yang mengungsi di kampung sebelah.
Sekitar 137 kepala keluarga kehilangan tempat tinggalnya karena banjir. Pemerintah
segera memberikan bantuan berupa tempat pengungsian air bersih, makanan, minuman, obat-
obatan dan pakaian.
Sebelumnya juga pernah terjadi banjir di desa ini sekitar dua tahun yang lalu, tetapi banjir
tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun kemarin. Salah satu penyebabnya juga diduga
karena kebiasaan masyarakat sekitar yang membuang sampah sembarangan di sungai ciliwung
sehingga terjadi banjir ketika musim hujan datang.
Bacalah teks bacaan di bawah ini dengan suara yang jelas!

Tsunami

Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang
air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini
membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai
600–900 km/jam.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa
(terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya
permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa
kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut,Penyebab lainnya
adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
cara pencegahan terhadap kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan
tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton
bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri
dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh
hari.
Tuliskan ide pokok dan ide pengembang tiap paragraf teks bacaan tersebut ke dalam tabel
berikut!

No Ide Pokok Ide Pengembang

1.

2.

3.

4.
Bacalah teks bacaan di bawah ini dengan suara yang jelas!

Kegiatan yang Positif

Hari itu adalah hari Minggu. Nola tidak masuk ke sekolah karena sekolah libur. Nola sengaja
bangun pagi sekitar pukul 05.00. Nola ingin membantu orang tuanya. . Kegiatan di pagi hari
ini sudah Nola persiapkan dari tadi malam.
Pertama-tama yang dilakukan Nola adalah olahraga pagi. Olahraga ini dilakukannya untuk
menjaga agar tubuhnya selalu sehat dan bugar. Olahraga yang dilakukan Nola adalah lari
mengitari daerah tempat tinggalnya. Hari itu, banyak orang yang melakukan kegiatan olahraga
lari pagi. Nola semakin semangat untuk berolahraga.
Nola mulai menyapu dari bagian belakang rumah. Lalu, Nola melanjutkan ke bagian depan
rumah. Hasil kotoran-kotoran yang disapu oleh Nola dikumpulkan di tempat sampah. Setelah
selesai, Nola mem-bakarnya.
Setelah kegiatan menyapu halaman telah dia selesaikan, Nola mandi. Kegiatan sehabis mandi
adalah makan pagi. Ibunya sudah mempersiapkan makan pagi untuk Nola. Nola begitu lahap
manyantap makanan yang disiapkan oleh ibunya pada hari itu. Karena, pagi itu ibunya
memasak makanan kesukaan Nola.
Setelah capek melihat televisi, Nola kemudian tidur. Kemudian sekitar pukul empat sore, Nola
mandi dan membantu orang tuanya mengangkat jemuran.
Sekitar pukul enam sore, Nola makan bersama orang tua-nya. Kemudian, dia belajar sampai
pukul sembilan malam. Sebelum tidur, Nola selalu mempersiapkan peralatan untuk sekolah
besok.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang diceritakan dalam teks bacaan di atas?
2. Siapa yang tidak masuk sekolah?
3. Di mana Nola berolahraga?
4. Mengapa Nola sengaja bangun pagi?
5. Bagaimana cara Nola membantu orang tuanya?
6. Kapan Nola selesai membantu Ibu?
3. Kisi Asesmen Membaca Kelas 2 Dan 1 Sekolah Dasar

KISI-KISI INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA


Kisi-kisi dikembangkan dari Kurikulum Tahun 2013 Revisi 2018 untuk Sekolah Dasar
No Aspek Sub Aspek Indikator Butir Soal Bobot

Kelas 2

1 Teks fabel Menggali Anak mampu - Terlampir


informasi dari membaca teks fabel
dongeng binatang dengan baik
(fabel) tentang
sikap hidup rukun
dari teks lisan dan
tulis dengan
tujuan untuk
kesenangan

Anak mampu - Terlampir


menceritakan
kembali teks fabel

Anak mampu 1-5 1


mencari informasi
tentang isi teks fabel

Kelas 1

1 Lambang Menguraikan Anak mampu 1-3


bunyi lambang bunyi menentukan
vokal dan lambang bunyi
konsonan dalam vokal dan konsonan
kata bahasa dalam kata bahasa
Indonesia atau Indonesia atau
bahasa daerah bahasa daerah

Anak mampu 4-6


menyebutkan
lambang vokal dan
konsonan dalam
kata bahasa
Indonesia atau
bahasa daerah

2 Kosakata Menentukan Anak mampu 7 5


kosakata yang menentukan
berkaitan dengan kosakata yang
peristiwa siang berkaitan dengan
dan malam peristiwa siang dan
melalui teks malam melalui syair
pendek (gambar, lagu
tulisan, dan/atau
syair lagu)
dan/atau
eksplorasi
lingkungan.
4. Soal Asesmen Membaca Kelas 2 dan 1 Sekolah Dasar

SOAL ASESMEN MEMBACA KELAS II SEKOLAH DASAR


Bacalah dongeng di bawah ini!
Semut dan Merpati

Semut sedang berjalan di dahan yang melintang di atas sungai. Ia membawa makanan
yang cukup besar. Semut terlihat kerepotan. Ia berjalan dengan sangat pelan. Tepat di tengah
dahan, Semut berhenti. Ia ingin beristirahat sejenak. Namun, tiba-tiba makanan yang
dibawanya terjatuh. Sontak, Semut pun ikut terjatuh dan tercebur di sungai. Seketika, tubuh
kecilnya terseret arus air. “Tolong! Tolong! Tolong aku!” teriak Semut, meminta tolong.
Kebetulan, saat itu Merpati sedang melintas di udara. Ia mendengar teriakan Semut.
Merpati pun mencari asal suara itu. “Apa yang harus aku lakukan? Semut tenggelam,” gumam
Merpati, bingung harus berbuat apa. Ia lalu melihat daun-daun yang sudah menguning. Tanpa
membuang waktu, Merpati langsung memetik satu daun itu, kemudian dijatuhkannya di dekat
Semut. Melihat ada daun di dekatnya, Semut berusaha naik ke atas daun yang mengapung itu.
Sesaat kemudian, daun itu menepi. Merpati pun mendekati Semut. “Kamu tidak apa-apa,
Semut?” tanya Merpati. “Tidak apa-apa, Merpati. Terima kasih, kamu telah menolongku. Jika
tidak ada kamu, mungkin aku sudah mati terhanyut arus sungai,” ucap Semut dengan tulus.
“Sama-sama, Semut. Kita memang harus saling tolong-menolong,” balas Merpati. “Baiklah,
Semut. Aku pergi dulu. Lebih berhati-hati di jalan, ya,” lanjut Merpati, lalu terbang ke sebuah
pohon dekat sungai. Semut pun bertekad akan menolong Merpati jika suatu saat Merpati
mendapat bahaya.
Baru saja Merpati hinggap di sebuah dahan, ada seorang pemburu yang mengincarnya.
Pemburu itu mengendap-endap, hendak menembak Merpati. Merpati pun tak menyadari
kedatangan pemburu. Semut yang melihat hal itu, menjadi panik. “Aku harus menolong
Merpati!” Semut mendekat ke pemburu. Ia naik ke pergelangan kaki si pemburu, lalu
menggigitnya. Olala, pemburu kaget dan kesakitan. Tembakannya pun meleset.
Mendengar tembakan itu, Merpati langsung sadar jika ada pemburu di sana. Ia pun
terbang menjauh. Sambil terbang, ia bisa melihat Semut turun dari kaki si pemburu. Merpati
pun tahu, bahwa Semutlah yang telah menolongnya. “Terima kasih, Semut!” teriak sambil
terbang menjauh.
Jawablah titik-titik di bawah ini!
1. Dongeng di atas berjudul ....

2. Semut sangat kerepotan karena membawa ....

3. Merpati sangat baik karena telah ....

4. Melihat seorang pemburu mengincar Merpati, semut langsung ....

5. Amanat dari dongeng di atas adalah ...


SOAL ASESMEN MEMBACA KELAS I SEKOLAH DASAR

1. Beri tanda ceklis huruf yang disebutkan penguji!


A K B

2. Beri tanda ceklis huruf pertama pada kata yang disebutkan penguji!
T P D

3. Beri tanda ceklis huruf terakhir pada kata yang disebutkan penguji!
S T R

Bacalah!
4.
p b d q

5.
Ba Ci TU

6.
kuku dadu baca
Ku pandang langit penuh bintang bertaburan

Berkelap-kelip seumpama intan berlian

Tampak sebuah lebih terang cahayanya

Itulah bintangku

Bintang kejora yang indah selalu

7. Lingkarilah kata di bawah ini yang sesuai dengan peristiwa malam hari

Terbenam

Gelap

Bintang

Bulan

Kelap-kelip

Panas

Cerah
5. Instrumen Disleksia
Instrumen ini dibuat berdasarkan karakteristik anak disleksia yang dikemukakan oleh
Martini Jamaris, (2014: 140).

No Ciri-ciri Ya Tidak Indikator


1 Kondisi penglihatan dan V Anak dapat melihat dan
pendengaran terganggu mendengar asesor
2 Mengalami kesulitan dalam V Anak berpikir agak lama
mengenal bentuk huruf dan dan meminta asesor
mengucapkan bunyi huruf meyakinkan jawaban yang
akan dikeluarkan
3 Membaca terbalik tulisan yang V Seperti d dibaca b, atau p
dibaca dibaca q
4 Menulis huruf secara terbalik V Seperti d ditulis b, atau p
ditulis q
5 Kualitas tulisan buruk V Jarak antar huruf dalam
satu kata, antar kata dalam
kalimat, dan antar kalimat
dalam paragraf tidak
beraturan
6 Mengalami kesulitan dalam Kesulitan menggabungkan
menggabungkan bunyi huruf bunyi huruf, seperti mau
menjadi kata yang berarti menjadi ma-u
7 Mengalami kesulitan dalam V Asesor akan meminta
mengungkapkan pikiran secara anak untuk menuliskan
tertulis sebuah kalimat/ paragraf
secara bebas. Dilihat
kespontanan anak dalam
menuliskan apa yang ia
pikirkan
8 Sangat lambat dalam membaca V
karena kesulitan dalam mengenal
huruf, mengingat bunyi huruf dan
menggabungkan bunyi huruf
menjadi kata yang berarti.
9 Mengalami kesulitan dalam Anak kebingungan dalam
memahami dan mengingat cerita memahami cerita yang
yang baru dibaca. dibaca. Poin ini didukung
oleh poin 10.
10 Mengalami kesulitan dalam V Anak kesulitan dalam
menyebutkan kembali cerita yang menyebutkan kembali.
diberikan secara lisan. Seperti lupa terhadap alur
cerita, menambahkan
ceritanya sendiri, dll.
11 Sulit mengikuti perintah yang V Perintah yang dapat
diberikan secara lisan diberikan seperti
merapikan alat tulis yang
dimiliki oleh anak.
12 Mengalami kesulitan V Asesor menanyakan
menentukan arah kiri dan kanan barang apa yang berada di
kiri/kanan anak dan
melihat apakah
jawabannya betul atau
tidak
6. Kisi-kisi Instrumen Psikologi Dasar

Instrumen ini dibuat berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan oleh Offord
(2007)
KISI-KISI INSTRUMEN PERSEPSI VISUAL

Aspek Sub Aspek Indikator

Perkembangan persepsi 1. Visual memory 1.1. Menyebutkan nama objek


visual yang sudah diberikan
1.2. Menunjukkan kembali
objek-objek yang telah
diberikan.
2. Visual discrimination 2.1. Identifikasi objek
berdasarkan warna
2.2. Identifikasi objek
berdasarkan bentuk
2.3. Identifikasi objek
berdasarkan ukuran
2.4. Identifikasi huruf yang
satu dengan yang lainnya
2.5. Identifikasi angka yang
satu dengan yang lainnya
3. Visual Spatial 3.1. Menunjukkan dan
menyebutkan posisi objek
dalam sekumpulan gambar
4. Visual Figure-Ground 4.1. Menentukan suatu objek
dalam latar belakang yang
menyertainya
5. Visual closure 5.1. Identifikasi gambar, angka
dan huruf yang tidak
lengkap
KISI-KISI INSTRUMEN PERSEPSI AUDITORIS

Aspek Subaspek Indikator

1.a. Identifikasi bunyi vokal di akhir


1.b. Identifikasi bunyi vokal di awal
1. Kesadaran 1.c. Identifikasi bunyi K-V di akhir
fonologis 1.d. Identifikasi bunyi K-V di awal
1.e. Identifikasi bunyi K-V-K di akhir
1.f. Identifikasi bunyi K-V-K di awal
2.a. Membedakan bunyi
2.b. Identifikasi bunyi akhir yang sama
2. Diskriminasi
2.c. Identifikasi bunyi akhir yang hampir
auditoris
sama
2.d. Identifikasi bunyi akhir yang berbeda
Perkembangan 3.a. Mengingat suara binatang
persepsi auditif 3.b. Mengingat suara asesor
3. Ingatan auditoris
3.c. Mengingat suara alat musik
3.d. Mengingat suara alat transportasi
4.a. Melakukan dua perintah lisan secara
berurutan
4.b. Melakukan tiga perintah lisan secara
4. Urutan auditoris
berurutan
4.c. Melakukan empat perintah lisan secara
berurutan
5.a. Perpaduan antara bunyi V-V
5. Perpaduan
5.b. Perpaduan antara bunyi V-K atau K-V
auditoris
5.c. Perpaduan antara bunyi K-K
KISI-KISI INSTRUMEN ATENSI
Instrumen ini dibuat berdasarkan The Principles of Psychology dikemukakan oleh
William James
NO Aspek Indikator Sub-Indikator

1. Atensi pemusatan pikiran dalam bentuk Pemusatan pikiran terhadap


yang jernih dan gamblang terhadap objek
sejumlah objek simultan atau
kelompok pikiran.

Mampu mengingat dengan


baik

Memperhatikan sesuatu yang


detail
KISI-KISI INSTRUMEN SOSIAL EMOSI
Instrumen ini dibuat berdasarkan penjelasan kecerdasan emosional yang dikemukakan
oleh Goleman (dalam Elias, 1997)

Aspek Sub Aspek Indikator

Sosial Emosi 1. Mengenal perasaan 1.1.Anak memiliki


(kesadaran) kesadaran diri
1.2.Anak mampu
mengontrol diri
1.3.Anak mampu
menunjukan ekspresi
emosional
2. Mengatur emosi 2.1.regulasi emosi,
memulai, memelihara,
negosiasi dan interaksi
3.1.memiliki empati
terhadap orang lain,
3.2. tekun dalam mengatasi
berbagai cobaan dalam
kehidupan sehari-hari
3. motivasi diri dan
3.3.mengenal dan
mampu menyalurkan
menghargai perbedaan
emosi ke arah hasil
dan persamaan individu
yang diinginkan
dan orang banyak
3.4.mengenal bahwa
keluarga, sekolah dan
masyarakat adalah
sumber segalanya (3)
4.1.menganalisis situasi
4. berempati dan sosial
mengenali emosi 4.2.menetapkan tujuan
sosial,
5.1.memulai dan
mempertahankan
percakapan selama
bermain bersama,
5. kemampuan menjaga 5.2.mendengarkan aktif,
hubungan di lingkungan 5.3.Anak mampu bekerja
sosial sama
5.4.Anak mau berbagi dan
bergiliran
5.5.Anak paham cara
mencari bantuan
6. Instrumen Perkembangan Psikologi Dasar

INSTRUMEN PERSEPSI VISUAL

2.1. Identifikasi 2.5.1. Tunjukan angka ✓


angka yang 9 dari angka-
satu dengan angka berikut ini
yang lainnya. 9, 8, 4, 6, 3
2.5.2. Tunjukan angka
7 dari angka- ✓
angka berikut ini
5, 7, 2, 9, 3
2.5.3. Tunjukan angka
8 dari angka- ✓
angka berikut ini
9, 2, 4, 8, 3
1. Visual 3.1. Menunjukan 3.1.1. Tunjukan posisi ✓
Spatial dan penghapus
menyebutkan diantara beberapa
posisi objek gambar
dalam 3.1.2. Tunjukkan
sekumpulan dimana posisi ✓
gambar pulpen dan pensil
diantara gambar
dibawah ini
3.1.3. Tunjukkan
dimana posisi ✓
cepuk dan
penghapus
2. Visual 4.1. Menentukan 4.1.1. Tunjukan ✓
Figure- suatu objek gambar yang
Ground dalam latar menceritakan
belakang musim hujan


yang 4.1.2. Tunjukan
menyertainya gambar yang
menceritakan
kura-kura menang
pertandingan lari
dari kelinci
4.1.3. Tunjukan
gambar yang ✓
menceritakan
kancil dan buaya
3. Visual 5.1. Identifikasi 5.1.1. Sebutkan nama
closure gambar, gambar yang tidak ✓
angka dan lengkap
huruf yang 5.1.2. Sebutkan huruf ✓
tidak lengkap yang tidak lengkap
5.1.3. Sebutkan angka ✓
yang tidak lengkap
INSTRUMEN PERSEPSI AUDITORIS

Hasil
Komponen Indikator Butir Instrumen
M TM

1. Kesadaran 1.1.Identifikasi 1.1.1. Beri ✓


fonologis bunyi vokal di tanda ceklis
akhir gambar yang
bunyi akhirnya
terdengar bunyi (a)
dari gambar meja,
babi, buku
1.1.2. Beri
tanda ceklis ✓
gambar yang
bunyi akhirnya
terdengar bunyi (i)
dari gambar topi,
meja, buku
1.1.3. Beri
tanda ceklis
gambar yang ✓
bunyi akhirnya
terdengar bunyi
(u) dari gambar
buku, topi, cabe
1.1.4. Beri
tanda ceklis
gambar yang ✓
bunyi akhirnya
terdengar bunyi (e)
pada gambar topi,
cabe, babi
1.1.5. Beri ✓
tanda ceklis
gambar yang
bunyi akhirnya
terdengar bunyi
(o) dari gambar
teko, topi, babi

1.2.Identifikasi 1.2.1. Beri tanda ceklis ✓


bunyi vokal di gambar yang bunyi
awal awalnya terdengar
bunyi (a) pada
gambar babi, buku,
becak
1.2.2. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓
awalnya terdengar
bunyi (i) pada
gambar pisang,
pensil, becak
1.2.3. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
awalnya terdengar ✓
bunyi (u) pada
gambar buku,
becak, babi
1.2.4. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
awalnya terdengar ✓
bunyi (e) pada
gambar buku,
becak, babi
1.2.5. Beri tanda ceklis ✓
gambar yang bunyi
awalnya terdengar
bunyi (a) pada
gambar mobil,
becak, sepeda
1.3.Identifikasi 1.3.1. Beri tanda ceklis ✓
bunyi K-V di gambar yang bunyi
akhir akhirnya terdengar
bunyi (la) pada
gambar buku,
becak, bola
1.3.2. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓
akhirnya terdengar
bunyi (bi) pada
gambar babi, buku,
becak
1.3.3. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar ✓
bunyi (ku) pada
gambar mobil,
becak, buku
1.3.4. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar ✓
bunyi (be) pada
gambar cabe, becak,
buku
1.3.5. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar ✓
bunyi (ko) pada
gambar teko, babi,
cabe
1.4.Identifikasi 1.4.1. Beri ✓
bunyi K-V di tanda ceklis
awal gambar yang
bunyi awalnya
terdengar (ba)
pada gambar
babi, buku, becak
1.4.2. Beri
tanda ceklis
gambar yang ✓
bunyi awalnya
terdengar (pi)
pada gambar
becak, pisang,
mobil
1.4.3. Beri
tanda ceklis ✓
gambar yang
bunyi awalnya
terdengar (bu)
pada gambar
mobil, becak,
buku
1.4.4. Beri
tanda ceklis
gambar yang ✓
bunyi awalnya
terdengar (be)
pada gambar
buku, becak,
mobil
1.4.5. Beri ✓
tanda ceklis
gambar yang
bunyi awalnya
terdengar (mo)
pada gambar
mobil, buku,
becak
1.5.Identifikasi 1.5.1. Beri tanda ceklis ✓
bunyi K-V-K gambar yang bunyi
di akhir akhirnya terdengar
bunyi (tar) pada
gambar bantal, gitar,
tomat
1.5.2. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓
akhirnya terdengar
bunyi (bil) pada
gambar mobil, bantal,
motor
1.5.3. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar ✓
bunyi (sur) pada
gambar bantal, kasur,
tomat
1.5.4. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar ✓
bunyi (ber) pada
gambar ember, kasur,
motor
1.5.5. Beri tanda ceklis ✓
gambar yang bunyi
akhirnya terdengar
bunyi (tor) pada
gambar motor, teko,
kasur
1.6.Identifikasi 1.6.1. Beri tanda ceklis ✓
bunyi K-V-K gambar yang bunyi
di awal awalnya terdengar
(gar) pada gambar
panci, garpu, bantal
1.6.2. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓
awalnya terdengar
(pis) pada gambar
pistol, panci, paku
1.6.3. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓
awalnya terdengar
(pul) pada gambar
pulpen, pensil,
pistol
1.6.4. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi
awalnya terdengar ✓
(pen) pada gambar
bantal, pistol,pensil
1.6.5. Beri tanda ceklis
gambar yang bunyi ✓

awalnya terdengar
(bor) pada gambar
mobil, borgol,
bantal
2. Diskriminasi 2.1.Membedakan 2.1.1. Beri tanda ceklis ✓
Auditoris bunyi pada suara yang
terdengar lebih
keras
2.1.2. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar sangat ✓
jauh
2.1.3. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar rendah ✓
2.1.4. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar lambat ✓

2.2.Identifikasi 2.2.1. Beri tanda ceklis ✓


bunyi akhir pada gambar yang
yang sama bunyi akhirnya
sama dengan
“Kuda” pada
gambar sepeda,
buku, cabe
2.2.2. Beri tanda ceklis
pada gambar yang ✓
bunyi akhirnya
sama dengan “ubi”
pada gambar babi,
dadu, buku
2.2.3. Beri tanda ceklis
pada gambar yang ✓
bunyi akhirnya
sama dengan
“kuku” pada
gambar buku, dadu,
palu
2.2.4. Beri tanda ceklis
pada gambar yang
bunyi akhirnya ✓
sama dengan “be”
pada gambar sate,
pete, cabe
2.2.5. Beri tanda ceklis
pada gambar yang
bunyi akhirnya ✓
sama dengan “roko”
pada gambar teko,
cabe, buku
2.3.Identifikasi 2.3.1. Beri ✓
bunyi akhir tanda ceklis pada
yang hampir kata yang bunyi
sama akhirnya hampir
sama dengan
“sedang” pada
kata selang,
segan, segera
2.3.2. Beri
tanda ceklis pada
kata yang bunyi ✓
akhirnya hampir
sama dengan
“Kasih” pada
kata sedikit,
sedih, sakit
2.3.3. Beri
tanda ceklis pada ✓
kata yang bunyi
akhirnya hampir
sama dengan
“Ratu” pada kata
paku, daun, dua
2.3.4. Beri
tanda ceklis pada ✓
kata yang bunyi
akhirnya hampir
sama dengan
“Copet” pada
kata empat,
dapat, karet
2.3.5. Beri ✓
tanda ceklis pada
kata yang bunyi
akhirnya hampir
sama dengan
“Besok” pada
kata besok,
busur, brosur
2.4.Identifikasi 2.4.1. Beri tanda ceklis ✓
bunyi akhir pada kata yang
yang berbeda bunyi akhirnya
berbeda dengan
“Datang” pada kata
cincang, elang,
geleng
2.4.2. Beri tanda ceklis
pada kata yang
bunyi akhirnya ✓
berbeda dengan
“Sari” pada kata
baru, dari, masri
2.4.3. Beri tanda ceklis
pada kata yang ✓
bunyi akhirnya
berbeda dengan
“Sari” pada kata
baru, dari, masri
2.4.4. Beri tanda ceklis
pada kata yang ✓
bunyi akhirnya
berbeda dengan
“baret” pada kata
berat, loket, maret
2.4.5. Beri tanda ceklis
pada kata yang ✓
bunyi akhirnya
berbeda dengan
kata “motor” pada
kata kantor, catur,
pelor
3. Ingatan 3.1.Mengingat Beri tanda ceklis pada
Auditoris suara nama hewan yang
binatang suaranya seperti audio
dari asesor

3.1.1. Kucing pada



gajah, kucing, tikus
3.1.2. Anjing pada

harimau, singa,
anjing


3.1.3. Harimau pada
kucing, kelinci,
harimau
3.2.Mengingat Beri tanda ceklis pada
suara asesor nama asesor yang
suaranya seperti audio
dari asesor

3.2.1. Wulan pada


andily, naufal,

wulan
3.2.2. Naufal pada
naufal, galih, andily

3.2.3. Galih pada
naufal, rifai, galih

3.3.Mengingat Beri tanda ceklis pada


suara alat nama alat musik yang
musik suaranya seperti audio
dari asesor

3.3.1. Gitar

pada gitar,
terompet, piano
3.3.2. Piano

pada gitar, suling,
piano
3.3.3. Suling

pada gitar, suling,
terompet
5.1.Perpaduan Bacalah tulisan di bawah
antara bunyi ini!
V-K atau K-
V ✓
5.2.1. Antara untai
unggas endapan
imbalan etnis ✓
5.2.2. Maret seluruh
gumam tiba terik
sibuk ratu ✓
5.2.3. Kemarin semut
sedang berjalan di
dahan yang
melintas di atas
pagar
5.2.Perpaduan Bacalah tulisan di bawah
antara bunyi ini!
K-K
5.3.1. Khusus ngarai

nyata syarat
khalifah syahadat
nyamuk ngambek
5.3.2. Akhir bangun

banyak musyawarah
mutakhir sanguinis
menyaksikan
tamasya
5.3.3. Tarikh senang

arasy selang syaikh
quraisy
INSTRUMEN ATENSI

NO Aspek Indikator Sub-Indikator Butir Instrumen

1. Atensi pemusatan pikiran dalam Pemusatan pikiran 1. Siswa dapat


bentuk yang jernih dan terhadap objek menyebukan warna
gamblang terhadap yang telah dirubah kata-
sejumlah objek simultan katanya.
atau kelompok pikiran.
2. Siswa dapat
menemukan simbol arah
yang berbeda dengan
simbol arah lainnya

3. Siswa dapat
menemukan huruf yang
berbeda dari susunan
yang ada

4. Siswa dapat
menemukan jalan keluar
dari soal labirin

5. Siswa dapat
menyebukan nama
hewan tanpa terkecoh
dengan tulisan
dibawahnya

6. Siswa dapat
menggambar simbol
yang telah dicontohkan
sebelummnya

7. Siswa terlebih dahulu


mengamati gambar
Mampu mengingat hewan kemudian
dengan baik mengisi kolom hewan
yang hilang

8. Siswa terlebih dahulu


mengamati gambar
buah-buahan kemudian
mengisi kolom buah
yang hilang

Memperhatikan 9. Siswa dapat mencari


sesuatu yang detail beberapa perbedaan dari
dua gambar yang sama

10. Siswa dapat


mencoret huruf yang
telah diinstruksikan dari
banyaknya huruf yang
ada
7. Instrumen Wawancara

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH


Hari/tanggal :
Pukul :
Tempat :
Nama :

1. Berapa jumlah siswa dalam setiap kelas?


2. Apakah di sekolah/kelas ibu ada anak yang kesulitan belajar, khususnya pada aspek
membaca, menulis, dan berhitung?
3. Ada berapa siswa yang mempunyai kesulitan dalam belajar?
4. Di kelas berapa siswa seharusnya sudah lancar membaca, menulis dan berhitung?
5. Apakah ada solusi dari ibu-ibu sekalian untuk mengatasi anak yang kesulitan belajar?
6. Bagaimana cara anak yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung mengerjakan
soal saat ujian berlangsung?
7. Apa indikator agar siswa yang kesulitan dalam belajar bisa naik kelas?
8. Saat ini lagi pandemi dan sekolah dilaksanakan secara daring. Apakah kami
diperbolehkan mendatangi satu
INSTRUMEN WAWANCARA WALI KELAS
Hari/tanggal :
Pukul :
Tempat :
Nama Guru :
1. Bagaimana perilaku anak ketika dikelas?
2. Bagaimana pergaulan anak disekolah?
3. Apakah anak selalu mengerjakan tugas?
4. Apakah anak pernah melakukan hal yang janggal?
5. Apakah ibu mempunyai informasi tambahan mengenai karakter anak?
8. Biodata Siswa
BIODATA ANAK YANG DI IDENTIFIKASI
Nama : Maharani Nurhayati
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 11-01-2009
Alamat Rumah : Jl. Cicukang 11/27 No.201 Rt 07 Rw 07

Nama : Alfiana Putri


Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-08-2009
Alamat : Jl. Komud Supadio Gg. Taruna No. 38A Rt.09 Rw.11

Nama : Noval Revsi Ardiansyah


Jenis Kelamin : Laki-Laki
TTL : Bandung, 18-11-2009
Alamat Rumah : Jl. Cicukang 11/72 Rt 03 Rw 07

Nama : Devan Yudia Syahputra


Jenis Kelamin : Laki-Laki
TTL : Bandung, 22-09-2009
Alamat Rumah : Jl. Jatayu 308/72 Rt.06 Rw. 12

Nama : Aira Ghaydia Hasna G.


Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-01-2010
Alamat Rumah : Jl. Jatayu III 78/72 Rt.04 Rw.09

Nama : Aura Destria Anugrah


Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 15-12-2009
Alamat Rumah : Jl. Komud Supadio No.26/72 Rt. 01 Rw.11

Nama : Neysa Zahrani Valda


Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 12-10-2009
Alamat Rumah : Jl. H. Alpi No. 22/80 Rt.07 Rw.01

BIODATA ANAK YANG DI ASESMEN


Nama : Alfiana Putri
Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-08-2009
Alamat : Jl. Komud Supadio Gg. Taruna No. 38A Rt.09 Rw.11
9. Skenario Pelaksanaan Asesmen I (Identifikasi)

SKENARIO IDENTIFIKASI MEMBACA SEKOLAH DASAR


Kegiatan Pendahuluan
a. Asesor mempersilahkan anak untuk masuk kedalam kelas.
b. Asesor bertanya mengenai kabar anak
c. Asesor memperkenalkan diri kepada anak
d. Asesor memberikan pemanasan berupa games supaya anak tidak tegang saat
mengerjakan soal
Kegiatan inti
a. Asesor meminta anak agar menyiapkan alat tulisnya.
b. Asesor membagikan lembar soal identifikasi kepada anak. Soal yang dibagikan terdiri
dari 3 jenis soal yaitu soal kelas 5, soal kelas 4, dan soal kelas 3.
c. Setiap anak menyelesaikan soal, asesor memberi makanan kepada anak-anak sebagai
bentuk apresiasi.
d. Setelah semua soal selesai di isi, asesor meminta masing-masing anak membacakan
soal cerita yang tersedia dengan suara yang terdengar jelas.
e. Anak didampingi oleh 1 orang asesor dan 1 orang yang mendokumentasikan.
f. Ketika anak membaca, asesor memperhatikan bagaimana kondisi anak ketika
membaca.
Kegiatan Penutup
a. Asesor meminta anak untuk membersihkan seisi kelas
b. Asesor meminta anak untuk berdoa sebelum pulang.
c. Asesor mempersilahkan anak untuk pulang ke rumah masing-masing.
10. Skenario Pelaksanaan Asesmen II

SKENARIO ASESMEN MEMBACA


Kegiatan Pembuka
a. Asesor memberikan salam kepada anak.
b. Asesor menanyakan kabar anak
c. Asesor melakukan pemanasan bersama anak supaya anak tidak tegang dalam
mengerjakan soal
Kegiatan Inti
• Minggu pertama
a. Asesor meminta anak agar menyiapkan alat tulisnya.
b. Asesor membagikan lembar soal asesmen kepada anak. Soal yang dibagikan
terdiri dari 2 jenis soal yaitu soal kelas 2 dan soal kelas1.
c. Setiap anak menyelesaikan soal, asesor memberi makanan kepada anak-anak
sebagai bentuk apresiasi.
d. Setelah semua soal selesai di isi, asesor meminta masing-masing anak
membacakan soal cerita yang tersedia dengan suara yang terdengar jelas untuk
dilihat kemampuan membaca anak.
e. Asesor mencatat apa saja kesalahan membaca anak.
f. Anak didampingi oleh 1 orang asesor dan 1 orang yang mendokumentasikan.
g. Setelah selasai semuanya, anak diminta untuk kembali ke sekolah minggu depan
untuk melakukan asesmen lanjutan.
• Minggu kedua
a. Pembukaan
b. Asesor meminta anak agar menyiapkan alat tulisnya.
c. Asesor membagikan lembar soal asesmen kepada anak. Soal yang dibagikan terdiri
dari 3 jenis soal yaitu soal disleksia, persepsi visual, persepsi auditif, atensi dan
sosial emosi
d. Setiap anak menyelesaikan soal, asesor memberi makanan kepada anak-anak
sebagai bentuk apresiasi.
e. Anak didampingi oleh 1 orang asesor dan 1 orang yang mendokumentasikan.

Kegitan penutup
a. Asesor meminta anak untuk membersihkan seisi kelas
b. Asesor meminta anak untuk berdoa sebelum pulang.
c. Asesor mempersilahkan anak untuk pulang ke rumah masing-masing.
11. Lembar Kerja Siswa
• Identifikasi
• Asesmen

Anda mungkin juga menyukai