LAPORAN
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Andily Aprilia Rahmawati 1904904
Galih Gustiana Wijaya 1907815
Naufal Abdillah Ibnu Yulistian 1902584
Rifai Gunadi 1904388
Wulan Putri Seruni 1900520
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
E. Program ...................................................................................................... 36
A. Kesimpulan ................................................................................................ 39
B. Rekomendasi .............................................................................................. 39
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan di dunia mempunyai hak asasi manusia (HAM)
yang sama. Demikian juga dalam memperoleh pendidikan, pendidikan khusus
merupakan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (UU RI tentang
SISDIKNAS tahun 2003 pasal 32 (1) dalam Delphie, 2009: 147).
Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak
yang normal saja, tetapi juga bagi anak-anak yang mempunyai kelainan atau
cacat yang umumnya dikatakan anak-anak luar biasa. Kelainan pada anak
akan berdampak pada aspek kemampuan akademiknya di sekolah. Akademik
dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu membaca, menulis, dan berhitung.
Kemampuan akademik setiap anak memiliki karakteristik perkembangan dan
pola yang berbeda, baik anak pada umumnya (tipikal) maupun anak
berkebutuhan khusus. Keterlambatan maupun hambatan dalam kemampuan
akademik setiap anak perlu diketahui sedini mungkin. Pengoptimalkan
potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus, perlu dilakukan identifikasi
dan asesmen.
Identifikasi merupakan langkah awal untuk mengetahui apakah anak
mengalami gangguan atau kelainan. Menurut Suhaeri (2005) asesmen adalah
proses pengumpulan data dan informasi tentang anak, penafsiran, dan
pembuatan kesimpulan, yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan.
Terdapat dua kelompok asesmen dalam kajian pendidikan khusus yaitu
asesmen bidang akademik dan asesmen perkembangan. Asesmen akademik
merupakan proses asesmen yang bertujuan untuk menggali informasi anak
dalam aspek membaca, menulis, dan berhitung.
Asesmen yang tim lakukan yakni asesmen pada bidang akademik aspek
membaca pada kelas 5 di SDN 075 Jatayu. Asesmen bidang akademik
merupakan satu proses pengumpulan informasi mengenai kemampuan yang
dikuasai, hambatan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan oleh anak
khususnya dalam aspek membaca sebagai dasar dalam penyusunan program
untuk membantu kebutuhan anak.
Asesmen ditempuh melalui beberapa tahapan dan prosedur yakni
identifikasi kasus, identifikasi masalah, dan asesmen. Sumber data yang
digunakan adalah hasil tes, observasi, serta data tambahan dari wawancara
guru dan studi dokumentasi. Hasil analisis yang diperoleh berupa profil anak
meliputi kemampuan, hambatan, dan kebutuhan serta program pembelajaran
yang anak perlukan.
B. Tujuan Penulisan
Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan gambar prosedur dan proses pelaksanaan asesmen bidang
akademik aspek membaca di kelas 5 SDN 075 Jatayu.
2. Memberikan gambaran hasil asesmen asesmen bidang akademik aspek
membaca di kelas 5 SDN 075 Jatayu.
3. Memberikan gambaran mengenai profil anak meliputi kemampuan,
hambatan, implikasi dan kebutuhan) anak berdasarkan hasil asesmen.
4. Memberikan program pembelajaran anak berdasarkan profil anak yang
didapatkan
C. Ruang Lingkup
Pada pembahasan ini terfokus pada
1. Proses identifikasi bidang akademik dalam aspek membaca pada 7 anak
kelas 5 di SDN 075 Jatayu.
2. Proses asesmen bidang akademik dalam aspek membaca pada seorang
anak yang berada pada frustration level dan mendapatkan nilai terendah
dari 7 siswa yang diidentifikasi
3. Profil dan program belajar untuk anak berdasarkan data asesmen.
D. Subjek atau Sasaran Asesmen
Subjek atau sasaran dalam proses asesmen bidang akademik dalam
aspek membaca ini adalah anak kelas 5 SD dan bertempat di SDN 075
Sekejati. Kondisi pandemi saat ini membuat proses asesmen hanya dapat
dilakukan kepada beberapa anak berdasarkan izin dari sekolah yang dipilih.
Berdasarkan izin sekolah, Assessor mengidentifikasi 7 siswa yang di
dalamnya terdapat anak yang diduga mengalami hambatan pada aspek
membaca.
Berdasarkan hasil identifikasi didapat bahwa terdapat 2 anak yang
masuk ke dalam frustration level dan poin terburuk/terkecil berasal dari siswa
bernama Alfiana. Selanjutnya kami memilih Alfiana untuk melanjutkan ke
tahap asesmen.
No Identifikasi Asesmen
1. Nama : Maharani Nama : Alfiana Putri
Nurhayati Kelamin: Perempuan
Jenis Kelamin : Perempuan TTL: Bandung, 06-08-
TTL : Bandung, 11-01- 2009
2009 Alamat : Jl. Komud
Alamat Rumah : Jl. Cicukang Supadio Gg. Taruna No.
11/27 No.201 Rt 07 Rw 07 38A Rt.09 Rw.11
Kriteria Penilaian
Membaca teks fabel dengan baik
No Kemampuan Kriteria Skor
1. Membaca Skor 6 : Mampu membaca dengan lancar
menggunakan intonasi yang tepat
Skor 5 : Mampu membaca dengan lancar tetapi
intonasi belum tepat
Skor 4 : Mampu membaca tetapi tidak ada intonasi
Skor 3 : Mampu membaca dengan kata demi kata
Skor 2 : Mampu membaca dengan per-suku kata
Skor 1 : Membaca dengan mengeja setiap huruf
Skor 0 : Tidak mampu membaca
Kriteria Penilaian
Tabel Ide Pokok dan Ide Pengembang
No Isi Tabel Jumlah Tabel Bobot Kriteria Skor
1. Ide Pokok 4 1 Skor 1 : Jawaban benar
Skor 0 : Jawaban salah
2. Ide Pengembang 4 2 Skor 2 : Jawaban benar
Skor 1 : Jawaban benar namun
kurang lengkap
Skor 0 : Jawaban salah
Kriteria Penilaian Soal Berbobot Nilai 1
Skor Keterangan
1 Jawaban benar
0 Jawaban Salah
Kriteria
75% - 100 % = Independent Level
50% - 74 % = Instructional Level
<49% = Frustation Level
Skor Penilaian
Kategori
- < 50% = kurang baik
- 50 – 70 % = cukup baik
- 71 – 100 % = sangat baik
B. Timeline Pelaksanaan Asesmen
Dari hasil analisis di atas, ditemukan anak lebih sering melakukan substitusi
antara huruf “a” dan “e” dibandingkan antara huruf “b” dan “d” serta antara huruf
“k”, “r”, dan “t”.
D. Profil Anak
Nama : Alfiana Putri
Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 06-08-2009
Alamat : Jl. Komud Supadio Gg. Taruna No. 38A Rt.09 Rw.11
E. Program
Berdasarkan profil anak diketahui bahwa anak memiliki hambatan membaca
disleksia sehingga sering kali melakukan kesalahan dengan frekuensi tinggi pada
subtitusi huruf a dan e, b dan d, r, t, dan k. Hal tersebut menimbulkan kebutuhan pada
anak berupa latihan untuk membiasakan membaca huruf-huruf yang serupa agar
mudah membedakan huruf-huruf tersebut. Maka dari itu, terdapat sebuah metode
yang dapat diterapkan sebagai berikut:
1. Metode analisis Glass
Analisis Glass merupakan suatu metode pengajaran untuk mengenal
kelompok-kelompok huruf sambil melihat kata secara keseluruhan. Menurut Janet W.
Lerner (dalam Rizkiana, 2012:2) mengemukakan “Glass analysis is a method for
teaching reading though the decoding of letter clusters within words”. Pengertian
tersebut jika diartikan secara acak, maka metode analisis Glass merupakan suatu
metode pengajaran membaca melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam kata.
Kelebihan metode analisis glass dalam (Bianto, 2013:106) dapat membadakan
bunyi yang dihasilkan pada kata-kata yang tepat, meningkatkan daya ingat dengan
cara belajar berulang, membentuk karakter positif, sarana belajar yang efektif dan
menyenangkan. Metode ini menekankan pada latihan auditoris dan visual yang
terpusat pada kata yang sedang dipelajari. Metode ini bisa mengurangi waktu untuk
menyelesaikan bacaan dengan cara meningkatkan perhatian terhadap bacaan.
Berdasarkan metode ini maka dapat dibuat sebuah program berupa:
a. Media : kartu berisikan huruf, kata, dan suku kata. (flash card)
b. Bentuk kegiatan :.
1. Guru menyiapkan kartu yang berisikan kata-kata yang sudah disiapkan, pada
kasus ini latihan difokuskan pada pembendaharaan kata yang bunyinya hampir
sama dan terdapat huruf a dan e.
2. Guru menunjukan kartu tersebut dan meminta anak untuk membaca kata pada
kartu tersebut
3. Setelah selesai, lalu anak diminta mengeja huruf sesuai dengan kata pada
kartu yang ditunjukan.
4. Setelah mengeja setiap huruf, selanjutnya guru meminta anak mengejakan
suku kata yang ada pada kartu, lalu menyebutkan kembali kata tersebut secara
utuh.
5. Setelah anak selesai menyebutkan kata yang ada pada kartu, selanjutnya anak
diminta menuliskan ejaan suku kata yang tadi ia sebutkan. Seperti ”man-tra,
dan ”ber-sa-ma-an”.
c. Konten bacaan:
Ma – rah Te – rik
Me – rah Ta – rik
Mu – rah Ke – rik
Da-ga-ngan-nya Men-ce-ri-ta-kan
De-ngan-nya Men-de-ri-ta-kan
Ba-gi-an-nya Men-ca-ri-kan
Be – rat Man- tra- nya
Ba – rat Men- ta- ri- nya
Ba –kat Men – te- ri- nya
Sem-pat Be – nang
Se – ngat Se – nang
Ce – pat Ke - nang
Ju-a-lan-ku Ti – ba
Ja-la-nan-ku Ri – ba
Bu-a-lan-ku sim- ba
Ka- ki Pa – gi
Ka – li Pa – di
Ku – li Pa – pi
macam- ditemukan?
macam
arah, dan
penggunaan
dari
delapan
arah mata
angin
2.2.3. Anak 2 1. Apa yang dimaksud dengan denah berasarkan cerita di atas? 1
mampu
Apa fungsi dari arah mata angin pada denah? 1
menyebutka
n apa yang
dimaksud
dengan
denah dan
fungsi arah
mata angin
pada denah
KISI-KISI INSTRUMEN MEMBACA KELAS 4 SEKOLAH DASAR
2. Bagaimana 1
pendapatmu
mengenai dongeng
yang telah dibaca
sebelummnya
5. Apakah kamu 1
pernah menemukan
hal baik seperti
dongeng yang ada
di sekelilingmu.
Coba sebutkan
2 Watak tokoh 2.1.Membandingkan 2.2.1. Anak mampu 1 Bacalah teks cerita (terlampir)
watak setiap membaca teks rakyat di bawah ini
tokoh pada teks tulisan dengan dengan benar!
fiksi cerita rakyat lancar
(Teks Terlampir)
berjudul “Bawang
Merah dan 2.2.2. Anak mampu 5 1. Seperti apakah 1
5. Apakah kamu 1
pernah
menemukan hal
baik seperti
dongeng yang ada
di sekelilingmu.
Coba sebutkan
KISI-KISI INSTRUMEN MEMBACA KELAS 5 SEKOLAH DASAR
1. Teks Lisan dan 1.1. Menentukan 1.1.1. Anak mampu 1 Bacalah teks berita (Terlampir)
Tulisan pokok pikiran membaca teks di bawah ini
dalam teks lisan lisan dengan lancar dengan suara yang
dan tulis jelas!
(Teks Terlampir)
(Teks Terlampir)
1.1.4. Anak mampu 4 Tuliskan ide pokok (terlampir)
menentukan ide dan ide
pokok dan kalimat pengembang tiap
pengembang teks paragraf teks
bacaan bacaan tersebut ke
dalam tabel
berikut!
(tabel terlampir)
2. Informasi dari 1.2. Mengklasifikasi 1.2.1. Anak mampu 1 Bacalah teks (Terlampir)
teks bacaan informasi yang membaca teks bacaan di bawah
didapat dari buku bacaan dengan ini dengan suara
ke dalam aspek: lancar yang jelas!
apa, di mana,
(teks terlampir)
kapan, siapa,
mengapa, dan
bagaimana 1.2.2. Anak mampu 6 1. Apa yang 1
mengklasifikasikan diceritakan
informasi ke dalam dalam teks
aspek: apa, di bacaan di atas?
mana, kapan, 2. Siapa tokoh 1
siapa, mengapa, dalam teks
dan bagaimana bacaan di atas?
menggunakan 3. Di mana Nola 1
kosakata baku berolahraga?
4. Mengapa Nola 1
sengaja bangun
pagi?
5. Bagaimana 1
Nola membantu
orang tuanya?
6. Kapan Nola 1
selesai
membantu Ibu?
2. Soal Identifikasi Membaca Kelas 5, 4, 3 Sekolah Dasar
Negeri dongeng adalah negeri beriklim tropis. Di negeri ini terdapat dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Berlangsungnya musim kemarau di Negri dongeng
bersamaan dengan bertiupnya angin timur dan terjadi antara bulan Maret sampai September,
namun ada kemungkinan hujan tetap turun karena gerakan angin di Negri dongeng tidak
menentu. Sedangkan musim hujan terjadi karena bertiupnya angin barat dan terjadi antara
bulan Oktober sampai Bulan Februari.
“Angin tadi pasti hasil tiupan Ratu Angin Barat,” gumam Nirmala. Ia lalu terbang
menemui Ratu Angin Barat. Nirmala menceritakan masalahnya. “Oh, maaf ya!” ujar Ratu
Angin Barat.
Ratu Angin Barat berjanji akan menolong. Nirmala lalu membeli banyak kitir-
kitir. Oki dan pak penjual kitir-kitir kini sibuk. Mereka menanam kitir-kitir di tanah lapang.
Nirmala kini menyulap, “Sim salabim!” Wow, semua kitir-kitir menjadi besar. Ratu
Angin Barat lalu meniupnya pelan-pelan. SRRR.... SRRR... Kitir-kitir bertiup, membuat
jemuran para kurcaci cepat kering. “Horeee... jemuran kita kering!” sorak para kurcaci girang.
Suatu hari Didi sedang terduduk mengamati jendela rumahnya dengan perasaan bosan.
Sudah beberapa hari Didi hanya berdiam di rumah karena baru saja sembuh dari sakit
demamnya. Tiba-tiba, datang Caca dengan semangat menunjukan segulung kertas yang Ia
temukan kepada Didi. Ternyata kertas itu berisikan sebuah denah ruangan-ruangan
tersembunyi yang ada di rumah mereka. Denah merupakan suatu gambaran mengenai letak
tempat.. Dengan semangat Didi dan Caca pun berencana akan melakukan petualangan
menyusuri ruangan-ruangan tersembunyi itu.
Namun, ketika akan memulai mereka kebingungan ketika melihat ada gambar seperti
sebuah anak panah pada denah tersebut. Didi dan Caca pun langsung pergi ke dapur untuk
bertanya kepada Ibu apa yang dimaksud dengan gambar tersebut.
Ibu menjelaskan bahwa gambar itu adalah arah mata angin. Arah
mata angin merupakan petunjuk untuk menentukan suatu posisi tertentu. Ternyata, arah mata
angin terdiri dari timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, dan timur laut.
Ibu juga memberitahu bahwa selain terdapat pada denah, Didi dan Caca dapat menemukannya
lagi pada sebuah kompas.
Didi dan Caca semakin kebingungan, memangnya apa kegunaan arah mata angin pada
denah yang mereka pegang?, ibu pun menjelaskan bahwa fungsi arah mata angin itu adalah
untuk membantu perjalanan Didi dan Caca dalam menentukan arah, terlebih ketika mereka
ingin menjelajah suatu tempat.
Didi dan Caca pun mengangguk paham, mereka juga memberitahu ibu bahwa akan
menjelajahi ruangan-ruangan tersembunyi yang ada di rumah mereka. Didi dan Caca memulai
penjelajahannya, sementara Ibu tersenyum sembari menyiapkan susu dan biskuit sebagai bekal
untuk petualangan Caca dan Didi.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan arah mata angin berasarkan cerita tersebut?
2. Sebutkan delapan arah mata angin yang dijelaskan pada cerita tersebut!
3. Berdasarkan cerita di atas, pada benda apa saja arah mata angin biasa ditemukan?
4. Apa yang dimaksud dengan denah berasarkan cerita di atas?
5. Apa fungsi dari arah mata angin pada denah?
SOAL IDENTIFIKASI MEMBACA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Di suatu sungai, hiduplah seekor ikan gabus yang bersahabat dengan seekor tupai.
Mereka hidup saling membantu setiap harinya. Suatu hari, ikan gabus jatuh sakit. Dengan setia,
tupai merawat ikan gabus.
Sudah beberapa hari ikan gabus merasa tidak enak makan. Sebagai sahabat, tupai pun
berusaha untuk membujuk gabus agar mau makan. Namun gabus ternyata hanya mau makan
hati ikan hiu.
Tupai tentu sedih mendengar permintaan tersebut. Sebab, ikan hiu adalah hewan yang
sangat ganas dan hanya hidup di laut. Akan tetapi akhirnya, tupai mencoba untuk mencari ikan
hiu.
Tupai melakukan perjalanan ke laut. Ia meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon lain,
hingga sampai pada pohon kelapa yang batangnya menjorok ke laut. Karena lelah, tupai
melubangi sebutir biji kelapa yang masih menempel pada pohon dan meminum isinya. Setelah
airnya habis, ia pun masuk ke dalam buah kelapa itu.
Tak lama kemudian, buah kelapa itu terlepas dari tangkainya dan tercebur ke laut.
Lantas buah kelapa itu terbawa arus hingga ke tengah laut.
Tiba-tiba datanglah seekor ikan hiu besar. Dengan segera, ia menelan biji kelapa
tersebut. Setelah berada di dalam perut ikan hiu, tupai keluar dan menggigit hati ikan hiu.
Karena kesakitan, ikan hiu menggelepar-gelepar menuju pantai. Sesampainya di pantai, tupai
pun keluar dari tubuh ikan hiu.
Dengan hati senang, tupai membawa hati ikan hiu untuk sahabatnya. Setelah memakan
hati tersebut, ikan gabus pun sembuh. Ikan gabus meloncat-loncat gembira dan berjanji akan
menolong tupai apabila ia sakit.
Pada zaman dahulu tinggallah sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan seorang
anak berama Bawang Putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Ayahnya sebagai seorang
pedagang meski kecil namun tetap menjalankannya dengan senang hati. Suatu hari ibunya sakit
keras dan akhirnya meninggal. Saat itu Bawang Putih dan Sang ayah sangat terpukul dan sedih
atas meninggalnya ibu.
Di desa tersebut juga terdapat seorang janda yang memiliki seorang anak bernama
Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah sering datang
untuk menemani dan membantu Bawang Putih dalam mengerjakan pekerjaan rumah sehingga
Bawang Putih tidak kesepian lagi.
Melihat keakraban antara Bawang Putih dan Ibu Bawang Merah, terbesit dibenak sang
ayah Bawang Putih untuk menikah dengan ibu Bawang Merah sehingga Bawang Putih tidak
kesepian lagi. Setelah mendapatkan izin dari Bawang Putih, sang ayah pun menikah dengan
Ibu Bawang Merah. Pada mulanya Bawang Merah dan ibunya sangat baik terhadap Bawang
Putih, namun lama kelamaan mereka menjadi jahat dengan Bawang Putih.
Semua pekerjaan rumah Bawang Putih yang mengerjakan sendiri padahal Bawang
Merah dan ibu tiri hanya duduk – duduk di rumah saja tanpa mengerjakan satu pun pekerjaan.
Hal ini pun diluar sepengetahuan ayahnya.
Suatu hari ayah bawang putih meninggal. Bawang Merah dan ibunya semakin bertindak
semena – mena. Bahkan semua pekerjaan rumah hanya Bawang Putih sendiri yang
mengerjakannya. Namun ia tak bersedih hati. Ia lakukan peekrjaan itu dengan gembira,
berharap suatu hari ibu tirinya mau mencintainya layaknya seorang anak kandungnya sendiri.
Suatu hari Bawang Putih sedang mencuci pakaian dan tidak sengaja menghanyutkan
baju kesayangan ibu tirinya. Setelah mendengar cerita Bawang Putih, ibu tiri memintanya
untuk terus mencari baju kesayangannya itu sampai ketemu.
Bawang Putih lalu bertemu seorang nenek yang ternyata megambil baju merah milik
ibu tirinya. Nenek itu mau mengembalikan dengan syarat Bawang Putih mau menemaninya
selama seminggu. Bawang putih pun menerima syarat itu. Semingu kemudian, sebelum
Bawang Putih pulang nenek itu memberinya sebuah labu.
Bawang putih heran saat membuka labu tersebut ternyata berisi emas. Melihat hal itu,
Bawang Merah dan ibunya segera mengambil perhiasan yang berasal di dalam labu. Setelah
itu, Bawang Merah dan ibunya meminta Bawang Putih untu menceritakan kejadian yang
dialami Bawang Putih.
Setelah itu, ibu tiri meminta Bawang Merah melakukan hal yang sama dengan bawang
putih. Akhirnya Bawang Merah mengikuti perintah sang Ibu. Setelah seminggu melalukan hal
yang sama seperti Bawang Putih, Bawang Merah pun berencana pulang. Sebelum pulang, ia
meminta labu dari sang nenek. Nenek tersebut memberi kebebasan untuk Bawang Merah
memilih labu sebagai hadiah untuknya dibawa pulang. Bawang Merah akhirya memilih labu
yang paling besar.
Sesampainya di rumah ia dan ibunya langsung membuka labu pemberian nenek. Ia
berharap bahwa ia akan medapatkan emas seperti Bawang Putih. Namun ternyata labu itu berisi
hewan – hewan berbahaya dan mematuk mereka sampai mereka meninggal.
Terjadi banjir bandang disekitar sungai ciliwung, banjir tersebut diduga karena hujan
yang turun sangat deras dari jam 19.00 WIB hingga pagi jam 09.00 WIB. 2 Desa terendam dan
banyak keluarga yang mengungsi di kampung sebelah.
Sekitar 137 kepala keluarga kehilangan tempat tinggalnya karena banjir. Pemerintah
segera memberikan bantuan berupa tempat pengungsian air bersih, makanan, minuman, obat-
obatan dan pakaian.
Sebelumnya juga pernah terjadi banjir di desa ini sekitar dua tahun yang lalu, tetapi banjir
tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun kemarin. Salah satu penyebabnya juga diduga
karena kebiasaan masyarakat sekitar yang membuang sampah sembarangan di sungai ciliwung
sehingga terjadi banjir ketika musim hujan datang.
Bacalah teks bacaan di bawah ini dengan suara yang jelas!
Tsunami
Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang
air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini
membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai
600–900 km/jam.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa
(terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya
permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa
kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut,Penyebab lainnya
adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
cara pencegahan terhadap kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan
tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton
bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri
dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh
hari.
Tuliskan ide pokok dan ide pengembang tiap paragraf teks bacaan tersebut ke dalam tabel
berikut!
1.
2.
3.
4.
Bacalah teks bacaan di bawah ini dengan suara yang jelas!
Hari itu adalah hari Minggu. Nola tidak masuk ke sekolah karena sekolah libur. Nola sengaja
bangun pagi sekitar pukul 05.00. Nola ingin membantu orang tuanya. . Kegiatan di pagi hari
ini sudah Nola persiapkan dari tadi malam.
Pertama-tama yang dilakukan Nola adalah olahraga pagi. Olahraga ini dilakukannya untuk
menjaga agar tubuhnya selalu sehat dan bugar. Olahraga yang dilakukan Nola adalah lari
mengitari daerah tempat tinggalnya. Hari itu, banyak orang yang melakukan kegiatan olahraga
lari pagi. Nola semakin semangat untuk berolahraga.
Nola mulai menyapu dari bagian belakang rumah. Lalu, Nola melanjutkan ke bagian depan
rumah. Hasil kotoran-kotoran yang disapu oleh Nola dikumpulkan di tempat sampah. Setelah
selesai, Nola mem-bakarnya.
Setelah kegiatan menyapu halaman telah dia selesaikan, Nola mandi. Kegiatan sehabis mandi
adalah makan pagi. Ibunya sudah mempersiapkan makan pagi untuk Nola. Nola begitu lahap
manyantap makanan yang disiapkan oleh ibunya pada hari itu. Karena, pagi itu ibunya
memasak makanan kesukaan Nola.
Setelah capek melihat televisi, Nola kemudian tidur. Kemudian sekitar pukul empat sore, Nola
mandi dan membantu orang tuanya mengangkat jemuran.
Sekitar pukul enam sore, Nola makan bersama orang tua-nya. Kemudian, dia belajar sampai
pukul sembilan malam. Sebelum tidur, Nola selalu mempersiapkan peralatan untuk sekolah
besok.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang diceritakan dalam teks bacaan di atas?
2. Siapa yang tidak masuk sekolah?
3. Di mana Nola berolahraga?
4. Mengapa Nola sengaja bangun pagi?
5. Bagaimana cara Nola membantu orang tuanya?
6. Kapan Nola selesai membantu Ibu?
3. Kisi Asesmen Membaca Kelas 2 Dan 1 Sekolah Dasar
Kelas 2
Kelas 1
Semut sedang berjalan di dahan yang melintang di atas sungai. Ia membawa makanan
yang cukup besar. Semut terlihat kerepotan. Ia berjalan dengan sangat pelan. Tepat di tengah
dahan, Semut berhenti. Ia ingin beristirahat sejenak. Namun, tiba-tiba makanan yang
dibawanya terjatuh. Sontak, Semut pun ikut terjatuh dan tercebur di sungai. Seketika, tubuh
kecilnya terseret arus air. “Tolong! Tolong! Tolong aku!” teriak Semut, meminta tolong.
Kebetulan, saat itu Merpati sedang melintas di udara. Ia mendengar teriakan Semut.
Merpati pun mencari asal suara itu. “Apa yang harus aku lakukan? Semut tenggelam,” gumam
Merpati, bingung harus berbuat apa. Ia lalu melihat daun-daun yang sudah menguning. Tanpa
membuang waktu, Merpati langsung memetik satu daun itu, kemudian dijatuhkannya di dekat
Semut. Melihat ada daun di dekatnya, Semut berusaha naik ke atas daun yang mengapung itu.
Sesaat kemudian, daun itu menepi. Merpati pun mendekati Semut. “Kamu tidak apa-apa,
Semut?” tanya Merpati. “Tidak apa-apa, Merpati. Terima kasih, kamu telah menolongku. Jika
tidak ada kamu, mungkin aku sudah mati terhanyut arus sungai,” ucap Semut dengan tulus.
“Sama-sama, Semut. Kita memang harus saling tolong-menolong,” balas Merpati. “Baiklah,
Semut. Aku pergi dulu. Lebih berhati-hati di jalan, ya,” lanjut Merpati, lalu terbang ke sebuah
pohon dekat sungai. Semut pun bertekad akan menolong Merpati jika suatu saat Merpati
mendapat bahaya.
Baru saja Merpati hinggap di sebuah dahan, ada seorang pemburu yang mengincarnya.
Pemburu itu mengendap-endap, hendak menembak Merpati. Merpati pun tak menyadari
kedatangan pemburu. Semut yang melihat hal itu, menjadi panik. “Aku harus menolong
Merpati!” Semut mendekat ke pemburu. Ia naik ke pergelangan kaki si pemburu, lalu
menggigitnya. Olala, pemburu kaget dan kesakitan. Tembakannya pun meleset.
Mendengar tembakan itu, Merpati langsung sadar jika ada pemburu di sana. Ia pun
terbang menjauh. Sambil terbang, ia bisa melihat Semut turun dari kaki si pemburu. Merpati
pun tahu, bahwa Semutlah yang telah menolongnya. “Terima kasih, Semut!” teriak sambil
terbang menjauh.
Jawablah titik-titik di bawah ini!
1. Dongeng di atas berjudul ....
2. Beri tanda ceklis huruf pertama pada kata yang disebutkan penguji!
T P D
3. Beri tanda ceklis huruf terakhir pada kata yang disebutkan penguji!
S T R
Bacalah!
4.
p b d q
5.
Ba Ci TU
6.
kuku dadu baca
Ku pandang langit penuh bintang bertaburan
Itulah bintangku
7. Lingkarilah kata di bawah ini yang sesuai dengan peristiwa malam hari
Terbenam
Gelap
Bintang
Bulan
Kelap-kelip
Panas
Cerah
5. Instrumen Disleksia
Instrumen ini dibuat berdasarkan karakteristik anak disleksia yang dikemukakan oleh
Martini Jamaris, (2014: 140).
Instrumen ini dibuat berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan oleh Offord
(2007)
KISI-KISI INSTRUMEN PERSEPSI VISUAL
✓
yang 4.1.2. Tunjukan
menyertainya gambar yang
menceritakan
kura-kura menang
pertandingan lari
dari kelinci
4.1.3. Tunjukan
gambar yang ✓
menceritakan
kancil dan buaya
3. Visual 5.1. Identifikasi 5.1.1. Sebutkan nama
closure gambar, gambar yang tidak ✓
angka dan lengkap
huruf yang 5.1.2. Sebutkan huruf ✓
tidak lengkap yang tidak lengkap
5.1.3. Sebutkan angka ✓
yang tidak lengkap
INSTRUMEN PERSEPSI AUDITORIS
Hasil
Komponen Indikator Butir Instrumen
M TM
awalnya terdengar
(bor) pada gambar
mobil, borgol,
bantal
2. Diskriminasi 2.1.Membedakan 2.1.1. Beri tanda ceklis ✓
Auditoris bunyi pada suara yang
terdengar lebih
keras
2.1.2. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar sangat ✓
jauh
2.1.3. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar rendah ✓
2.1.4. Beri tanda ceklis
pada suara yang
terdengar lambat ✓
✓
3.1.3. Harimau pada
kucing, kelinci,
harimau
3.2.Mengingat Beri tanda ceklis pada
suara asesor nama asesor yang
suaranya seperti audio
dari asesor
3.3.1. Gitar
✓
pada gitar,
terompet, piano
3.3.2. Piano
✓
pada gitar, suling,
piano
3.3.3. Suling
✓
pada gitar, suling,
terompet
5.1.Perpaduan Bacalah tulisan di bawah
antara bunyi ini!
V-K atau K-
V ✓
5.2.1. Antara untai
unggas endapan
imbalan etnis ✓
5.2.2. Maret seluruh
gumam tiba terik
sibuk ratu ✓
5.2.3. Kemarin semut
sedang berjalan di
dahan yang
melintas di atas
pagar
5.2.Perpaduan Bacalah tulisan di bawah
antara bunyi ini!
K-K
5.3.1. Khusus ngarai
✓
nyata syarat
khalifah syahadat
nyamuk ngambek
5.3.2. Akhir bangun
✓
banyak musyawarah
mutakhir sanguinis
menyaksikan
tamasya
5.3.3. Tarikh senang
✓
arasy selang syaikh
quraisy
INSTRUMEN ATENSI
3. Siswa dapat
menemukan huruf yang
berbeda dari susunan
yang ada
4. Siswa dapat
menemukan jalan keluar
dari soal labirin
5. Siswa dapat
menyebukan nama
hewan tanpa terkecoh
dengan tulisan
dibawahnya
6. Siswa dapat
menggambar simbol
yang telah dicontohkan
sebelummnya
Kegitan penutup
a. Asesor meminta anak untuk membersihkan seisi kelas
b. Asesor meminta anak untuk berdoa sebelum pulang.
c. Asesor mempersilahkan anak untuk pulang ke rumah masing-masing.
11. Lembar Kerja Siswa
• Identifikasi
• Asesmen