Anda di halaman 1dari 8

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

TRAUMA TUMPUL

Blunt trauma

Abdul Gafar Parinduri


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam / FK UMSU

Abstrak
Trauma tumpul merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekerasan
mekanik dari benda tumpul (benda-benda yang mempunyai permukaan tumpul/
keras/ kasar seperti : batu, kayu, martil, kepalan tangan, kuku, dll) terhadap jaringan
tubuh yang mengakibatkan luka/ cedera/ trauma. Trauma tumpul menyebabkan
Abration (Luka Lencet), Contution (Luka Memar), Laceration (Luka Robek), dan
Fracture (Patah Tulang). Pemeriksaan luar pada suatu kasus trauma tumpul
ditemukan luka lecet gores yang terjadi akibat goresan atau garukan benda berujung
tajam yang bergerak secara mendatar atau miring memberikan gambaran bentuk
luka yang luas pada bagian awal dibandingkan dengan bagian akhir. Diduga luka
lecet gores disebabkan oleh cakaran kuku tersangka.
Kata kunci: Luka tumpul, luka lecet gores

Abstract
Blunt trauma is a condition caused by mechanical hardness of a blunt object (such
as stone, wood, hammer, fist, nail, etc.) against body tissue causes a wounded/
traumatic tissue. Blunt trauma causes Abrasion, Contution, Laceration, and
Fracture. An external examination of a blunt trauma case was found scratches that
caused by a scratch from sharp object which moves horizontally or obliquely that
give a wide-wound at the beginning compared to the end. Allegedly scratches
caused by susprect’s nail scratching.
Keywords: blunt trauma, scratches

PENDAHULUAN 12 bulan terakhir sebanyak 77.248

Dalam sebuah penelitian, orang. Responden bisa mempunyai

jumlah data secara keseluruhan yang jawaban lebih dan satu penyebab

berasal dari 33 provinsi di Indonesia cedera selama kurun waktu 12 bulan

adalah 972.317 responden. Adapun tersebut. Dan jumlah tersebut tiga

untuk respondennya yang pernah provinsi penyebab cedera terbesar

mengalami cedera selama kurun waktu yaitu jatuh sebanyak 45.987

29
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

orang(59,6%), kecelakaan lalu lintas 3. Luka chemis: Zat korosif,

sekitar 20.829 orang(27%), dan zat iritan

terluka benda tajam/tumpul sebesar 4. Luka lainnya: Petir, listrik,

144.127 orang(18,3%).1 Baro trauma

TRAUMATOLOGI B. Trauma berdasarkan derajat

Trauma adalah suatu kualifikasi luka:

gangguan/ kerusakan yang 1. Luka ringan

mengakibatkan hilangnya/ putusnya 2. Luka sedang

kontiunitas dari jaringan tubuh akibat 3. Luka berat

kekerasan/ ruda paksa. Traumatologi TRAUMA TUMPUL

adalah ilmu (cabang ilmu kedokteran) Suatu keadaan yang

yang mempelajari berbagai luka/ disebabkan oleh karena kekerasan

cedera oleh karena kekerasan serta mekanik dari benda tumpul (benda-

interaksi antar luka dan kekerasan itu. benda yang mempunyai permukaan

Klasifikasi trauma: tumpul/ keras/ kasar seperti : batu,

A. Berdasarkan etiologinya trauma kayu, martil, kepalan tangan, kuku,

dapat dibagi : dll) terhadap jaringan tubuh yang

1. Luka mekanik: Trauma mengakibatkan luka/ cedera/ trauma.

tumpul, Trauma tajam, Trauma Trauma tumpul menyebabkan :

tembak 1. Abration (luka lecet)

2. Luka termis: Temperatur Suatu keadaan berupa hilang

panas, Temperatur dingin atau rusaknya epitel sel pembungkus

kulit (epidermis) atau membrana

30
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

mukosa diakibatkan tekanan benda 2. Contution (luka memar)

keras, tumpul atau kasar. Kerusakan Suatu keadaan dimana

tubuh hanya terbatas pada lapisan kulit terjadinya penggumpalan darah dalam

terluar/ kulit ari. Berdasarkan jaringan sewaktu orang masih hidup,

Mekanisme terjadinya luka lecet : oleh karena pecahnya pembuluh darah

1. Luka lecet geser. kapiler akibat kekerasan atau ruda

Terjadi apabila objek tumpul paksa.

yang lebar dan kasar 3. Laceration (luka robek).

permukaannya bergeser Laceration merupakan

dengan permukaan tubuh. keadaan dimana permukaan tubuh

2. Luka lecet gores. terkena benda, sehingga menimbulkan

Abrasi yang terjadi akibat reaksi tertarik dan tegang permukaan

geseran benda runcing seperti tubuh sampai melampaui batas

duri, kuku dan benda elastisitasnya dan tekanan benda itu

sejenisnya. akan merobeknya bagian yang

3. Luka lecet tekan. terpenting.

Abrasi akibat hentakan benda 4. Fraktur (patah tulang )

tumpul ke tubuh korban (atau Fraktur adalah suatu

sebaliknya) dengan sudut tegak diskontinuitas tulang, akibat tekanan

lurus yang akan menghasilkan dari luar.

corak/bentuk objek yang

mengenainya

31
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

LAPORAN KASUS pada tanggal 6 Oktober 2015, pukul

Dilaporkan sebuah kasus 16.30 WIB, tetangga datang kerumah

berdasarkan surat permintaan tertulis korban, langsung marah-marah,

Kepolisian Sektor Medan Timur, korban menjawab dengan marah juga,

tertanggal 06-10-2015, No. Pol : kemudian tetangga mencakar wajah

VER/267/X/2015/Medan Timur, yang korban, korban merasa kesakitan

ditandatangani Penyidik JSA Barus, didaerah wajah, lalu korban melapor

Pangkat Aiptu, NRP; 68010054, ke polisi sektor medan timur.

Jabatan; A/n. Kepala Kepolisian Maka pada tanggal 6

Sektor Medan Timur dan diterima di Oktober2015, pukul 19.59 WIB,

RSU dr. Pirngadi Medan tanggal 06 – bertempat di Rumah Sakit Umum dr.

10 - 2015 pukul 20.00 Waktu Pirngadi di Medan dilakukan

Indonesia Barat seorang perempuan pemeriksaan luar. yang menurut surat

berinisial S berumur 50 tahun. tersebut memiliki identitas sebagai

pekerjaan wiraswata, alamat Jl. berikut : Nama; Inisial SS. Jenis

Ngalengko Lr. Toba No. 6A Kel. Kelamin; Perempuan. Umur; 50 tahun.

Sidorame Timur Kec. Medan Pekerjaan; Wiraswasta. Agama;

Perjuangan datang ke RSU Kristen. Kewarganegaraan; Indonesia.

dr. Pirngadi Medan didampingi oleh Alamat; Jl. Ngalengko Lr. Toba no. 6-

dua orang petugas kepolisian polsek A kel. Sidorame Timur Medan

medan timur. Korban mengaku telah Perjuangan.

dianiaya oleh tetangganya yang Identitas Umum ; Nama: SS,

dikenal. Menurut keterangan korban Jenis kelamin: perempuan. Umur: 50

32
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

tahun. Tinggi badan: 158 centimeter, depan bagian bawah sampai dada

Warna kulit sawo matang. Warna sebelah kiri bagian atas, dasar luka

pelangi mata coklat. Ciri rambut, warna merah, bentuk luka tidak

panjang lurus berwarna hitam. beraturan, tepi luka tidak rata, kedua

Keadaan gizi cukup. sudut luka tumpul, ukuran panjang 7

Pada pemeriksaan fisik centimeter, lebar 0,5 centimeter, jarak

diagnostik terhadap korban didapati dari garis tengah tubuh 4 centimeter,

Kesadaran baik (compos mentis). jarak dari puncak bahu kiri 17

Pernafasan 24 kali per menit, normal. centimeter.

Detak nadi 80 kali permenit. Tekanan

darah 120/80 millimeter air raksa.

Tinggi badan 158 centimeter. Berat

badan 57 kilogram.

Pemeriksaan Luka : Dijumpai

luka lecet gores garukan pada pipi

sebelah kiri, dasar luka warna merah,

bentuk luka tidak beraturan, tepi luka

tidak rata, kedua sudut luka tumpul,

ukuran panjang 5 centimeter, lebar 0,5

centimeter, jarak dari garis tengah

tubuh 3,5 centimeter, jarak dari telinga

sebelah kiri 7 centimeter. Dijumpai

luka lecet gores garukan pada leher

33
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

PEMBAHASAN Cakaran dapat dikarenakan

Pada kasus ini dilaporkan gesekan sejajar ataupun secara tekanan

seorang perempuan, pekerjaan ketika adanya gesekan sejajar, ini

wiraswasta telah mengalami bentuknya miring dengan terlepasnya

penganiayaan oleh tetengga korban. jaringan epithelium di ujung dan pada

Pada korban dijumpai luka lecet gores bagian akhir luka akan menyempit.

garukan pada pipi kiri dan leher kiri. Contoh cakaran yang terjadi pada

Bentuk luka tidak teratur, pinggir luka perkelahian ketika kuku mencakar

tidak rata, batas luka tidak tegas, dasar dihasilkan karena tekanan lalu

luka berwarna merah. kondisi umur terbentuk cakaran kuku dan akan

luka 1 – 2 jam. Luka lecet gores terlihat bentuk dan ukuran kuku. Perlu

garukan ini terjadi apabila goresan diingat bahwa seluruh luka lecet

horizontal mendatar atau miring dari adalah akibat dari tekanan langsung

ujung suatu benda seperti atau segala dari sebuah objek atau benda senjata.

benda yang berujung runcing. Goresan Dari hasil pemeriksaan luar,

tegak lurus dengan tekanan seperti dapat disimpulkan bahwa dijumpai

kuku. Goresan atau garukan akibat luka lecet gores garukan pada pipi

ujung tajam yang bergerak secara sebelah kiri dan leher depan bagian

mendatar atau miring memberikan bawah sampai kedada sebelah kiri

gambaran bentuk luka yang luas pada bagian atas korban akibat kekerasan

bagian awalnya dibandingkan dengan benda tumpul. Dan berdasarkan

pada bagian akhirnya penilaian atas kondisi luka korban

34
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

adalah luka ringan, serta tidak PASAL 352 KUHP: Ringan, pidana 3

mengganggu pekerjaan sehari-hari. bulan

Adapun perundang-undangan yang PASAL 353 KUHP

berhubungan dengan penganiayaan ; 1. dengan rencana, pidana 4 tahun

PASAL 351 KUHP 2. berat, pidana 7 tahun

1. pidana 2 tahun 8 bulan 3. mati, pidana 9 tahun

2. berat, pidana 5 tahun PASAL 90 KUHP: Luka berat

3. mati, 7 tahun

35
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Fakultas Kedokteran Universitas

1. Shakrum MD, Michael J, Airlangga. 2007.p: 71-99.

Ramsay, MB ChB David A, 4. Idries AM. Pedoman Ilmu

Forensic Pathology of Trauma. Kedokteran Forensik. Jakarta:

New Jersey, Humana Press, Binarupa Aksara. 1997.p:170.

2007. 5. Dix Jay. Color Atlas of Forensic

2. Knight B. Asphyxia and pressure Pathology. New York

on the neck and chest. In: Washington,D.C, CRC Press

Simpson’s forensic medicine, 2000.

eleventh ed. London, Oxford 6. Umbara Citra. KUHP dan

University Press, Inc. 2001. P:87- KUHAP (Cetakan IV, 2009).

90. Penganiayaan, Bab XX, Hal.109-

3. Apuranto H, Asphyxia. In: Buku 110.

Ajar Ilmu Kedokteran Forensik 7. Dimaio Vincent J, Dimaio

dan Medikolegal. Surabaya: Dominick. Forensic Pathology.

Bagian Ilmu Kedokteran Second Edition. New York

Forensik dan Medikolegal Washington, D.C, CRC Press

LLC 2001.

36
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

Anda mungkin juga menyukai