Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

Traumatologi - Kekerasan dalam Rumah Tangga


Domestic Violence

OLEH:
EMIR GAHARA (0818011045)
M. ARIA LAKSA (1218011098)
RIVANDI ARIEF HARISTA (1218011131)

PERCEPTOR:
DR. ADANG AZHAR., SP.F
DR. MUHAMMAD GALIH IRIANTO., SP.F
DATA PASIEN

Nama • NY.S

Umur • 25 Tahun

Tanggal dan waktu pemeriksaan • Senin, 11 Desember 2017, pukul 22.00

Jenis Kelamin • Perempuan

Pekerjaan • IRT

Alamat • Gunung Sari


Anamnesis

 Korban (Ny. S) datang dengan kesadaran penuh, tampak sakit ringan,


melaporkan mendapat kekerasan dari suami (Tn. J), pasien ditonjok
pada daerah wajah, kepala dan tubuhnya dengan tangan. Kejadian ini
terjadi pada hari Senin 11 Desember 2017, pukul 22.00 WIB di rumah
korban.
Status lokalis luka

 Pada dahi sebelah kiri, 3 cm dari Garis Pertengahan Depan, terdapat


luka memar bewarna merah, tidak beraturan, tidak berbatas tegas, dan
berukuran 2 cm x 2 cm.
 Pada kelopak mata kiri, 2 cm dari Garis Pertengahan Depan terdapat
luka memar bewarna merah tidak beraturan. 3 cm dari Garis
Pertengahan Depan, terdapat luka memar bewarna merah berukuran 3
cm x2 cm.
 Pada leher sebelah kanan, 1 cm dari Garis Pertengahan Depan, terdapat
luka memar bewarna merah, berukuran 1 cm x 0,5 cm.
Tinjauan pustaka

 Anatomi Kulit
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang berasal dari luar.
Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu
1. Epidermis
2. Dermis
3. Subkutan
 Traumatologi
Ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya
dengan berbagai kekerasan (rudapaksa).Sementara luka adalah suatu
keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan.
Kekerasan dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu
Mekanik Fisika Kimia
• kekerasan • suhu • Asam atau
oleh benda • listrik dan basa kuat
tajam petir
• kekerasan • perubahan
oleh benda tekanan
tumpul udara
• tembakan • akustik
senjata api • radiasi
 Jenis- jenis luka akibat benda tumpul

Luka lecet terjadi akibat


Memar adalah suatu
cedera pada epidermis
perdarahan pada
yang bersentuhan
jaringan bawah kulit
dengan benda yang
karena pecahnya kapiler
memiliki permukaan
dan vena.
kasar atau runcing.

Luka robek merupakan


luka terbuka akibat
trauma benda tumpul
 Kekerasan dalam Rumah Tangga (domestic violence) menurut Undang-
Undang PKDRT No. 23 Tahun 2004 adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Dasar Hukum

 Adapun ketentuan pidana terhadap pelanggaran KDRT diatur di dalam


Pasal 44 Undang-Undang republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004
tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga sebagai berikut :
 Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 tahun atau denda paling banyak
Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana paling lama
15 tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh
lima juta rupiah).
 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau
mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp 5.000.000
lima juta rupiah).
PEMBAHASAN

 Korban (Ny. S) datang dengan kesadaran penuh, tampak sakit ringan,


melaporkan mendapat kekerasan dari suami (Tn. J), pasien ditonjok
pada daerah wajah, kepala dan tubuhnya dengan tangan. Kejadian ini
terjadi pada hari Senin 11 Desember 2017 di rumah korban.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan Kesadaran nya sadar penuh,
keadaan baik. Sikap kooperatif
Status Lokalis Luka

 Pada dahi sebelah kiri, 3 cm dari Garis Pertengahan Depan,


terdapat luka memar bewarna merah, tidak beraturan, tidak
berbatas tegas, dan berukuran 2 cm x 2 cm.
 Pada kelopak mata kiri, 2 cm dari Garis Pertengahan Depan
terdapat luka memar bewarna merah tidak beraturan. 3 cm
dari Garis Pertengahan Depan, terdapat luka memar bewarna
merah berukuran 3 cm x2 cm.
 Pada leher sebelah kanan, 1 cm dari Garis Pertengahan Depan,
terdapat luka memar bewarna merah, berukuran 1 cm x 0,5
cm.
 Berdasarkan pemeriksaan pada korban, luka-luka yang didapat
dapat digolongkan sebagai luka sedang/II karena luka tersebut
menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban untuk
sementara waktu
 Kesimpulan

 Pada pemeriksaan, perempuan berusia 25 tahun mengalami


luka-luka memar pada dahi kiri, kelopak mata kiri, dan leher
kanan. Luka-luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan, jabatan, atau
pencaharian. Berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga pelaku diancam dengan
hukuman maksimal 4 tahun penjara atau denda paling banyak
5 juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai