1,
ISSN: 2476-9703
OKTOBER, 2017
INFORMASI ARTIKEL A B S T R AK
Penulis: Indonesia
Hadisa Putri Pendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk membahas
penggunaan metode cerita untuk mengembangkan moral
Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin Anak TK/SD. Metode: Tulisan ini adalah kajian literatur
untuk menjelaskan penggunaan metode cerita dalam
Email: pengembangan moral Anak TK/SD. Hasil: Penggunaan
hadisa.p@yahoo.com metode cerita dapat digunakan untuk mengembangkan
nilai menghargai teman, sopan santun, dan tanggung
jawab. Guru sebaiknya menggunakan teknik bercerita
Kata Kunci:
yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, baik dari
Metode Cerita,
Moral, bahasa, media dan langkah-langkah pelaksanaannya.
TK dan SD
English
Halaman: 87-95 Introduction: This article aims to discuss the use of story
methods to develop the moral of kindergarten or
elementary school student. Method: This paper is
literature review to explain the use of story method to
develop the moral of kindergarten or elementary school.
Results: The use of story methods can be used to develop
thr child moral, such as: appreaciate, courtesy, and
responsibility. Teachers should use storytelling techniques
appropriate to the child's developmental stage, both from
language, media and implementation steps.
Proses kegiatan belajar mengajar akan strategi atau metode mengajarnya, dengan
lebih mudah dipahami serta lebih lama syarat pemilihan strategi atau metode sesuai
diingat siswa, apabila siswa dilibatkan dengan multiple intellegences, gaya belajar
secara aktif baik secara mental, fisik, dan siswa, dan modalitas belajar siswa
88 Penggunaan Metode Cerita untuk Mengembangkan Nilai Moral Anak TK/SD, Oleh: Hadisa Putri: 87-95
sekolah berharap bisa melakukan tersebut perlu dicari solusinya, guru perlu
pendidikan moral, yaitu (1) Nilai-nilai yang menguasai teknik-teknik bercerita untuk
memiliki tujuan yang bermanfaat secara supaya anak tertarik dengan apa yang
yang beragam, (2) Sekolah tidak hanya nilai-nilai moral dan agama guru perlu
siswa, tetapi juga harus mampu agama pada anak didik, supaya anak lebih
meresapi, dan melakukan nilai-nilai yang tentang nilai-nilai moral dan keagamaan
pembentukan perilaku anak melalui sikap dan cara berhubungan dengan orang
pembiasaan yang terwujud dalam keadaan lain (sosialisasi), cara berpakaian dan
mengembangkan sikap dan perilaku yang Peranan nilai-nilai moral dan agama
dilandasi moral pancasila. Pada anak-anak, semenjak dini pada anak diharapkan akan
nilai moral akan terlihat dari mampu menjadi bekal di kemudian hari
yang baik dan yang buruk, jujur, rapi dalam norma-norma Agama yang kuat terhadap
bertindak dan berpakaian, ramah, bangsa ini agar tidak mudah terpengaruh
menghormati guru, tanggung jawab, sopan dan mempunyai filter ketika pengaruh-
santun, menghargai teman dan menjaga pengaruh bangsa lain masuk. Supaya
maka harus dilakukan sejak usia dini. sebagai berikut (a) pengetahuan tentang
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan belajar dan perkembangan anak, (b)
penulisan artikel ini adalah untuk pengetahuan tentang kekuatan, minat, dan
menjelaskan penerapan metode cerita untuk kebutuhan setiap individu anak di dalam
guru yang belajar sepanjang kariernya dan emosi yang wajar, 3) Sikap
tanpa mengenal batas waktu. Esensi lain menghormati orang lain. 4) Menciptakan
guru dan para orang tua dalam rangka d. Berdo'a sebelum dan sesudah kegiatan
menentukan pendekatan yang tepat dalam Pada waktu berdo'a akan dikembangkan
dapat ditanamkan sikap moral, antara setelah anak mendengarkan cerita. Dalam
lain: 1) Tolong menolong sesama teman, membawakan cerita harus sesuai dengan
Mengucapkan terima kasih dengan baik, komunikatif, dan menyenangkan bagi anak.
moral melalui sikap-sikap dari tokoh yang misalnya bantuan maupun pemberian
nilai-nilai moral pada anak TK dan SD maka temannya yang dalam kesulitan, misalnya
telah diperoleh hasil pengamatan dari kajian menolong teman ketika terjatuh, apakah
tulisan jurnal. Ada tiga aspek yang diamati anak tidak memilih-milih teman atau
dalam mengembangkan nilai-nilai moral berteman sama siapa saja, apakah anak
pada anak melalui metode bercerita, sebagai tidak mengganggu teman yang masih
(2007:702) menyatakan bahwa “Menghargai masih ada beberapa anak yang belum
diantaranya memberi, menentukan, menilai, baik. Hal ini disebabkan, pada anak usia TK
membubuhi harga, menaksir harga, dan masih sangat dominan dengan sikap
menghormati”. Menghargai merupakan yang sulit bergaul, tidak mau kalah, dan
sebuah ungkapan yang terdengar mau menang sendiri, tetapi dilihat dari hasil
sederhana, tetapi banyak orang yang lalai pengamatan selama penelitian berlangsung
TK dan SD yang dapat dinilai dari beberapa menjadi sebuah kata majemuk. Sesuai
pencapaian indikator, yaitu apabila anak Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1084),
sudah mampu mengucapkan terima kasih sopan santun dapat diartikan, sebagai
jika memperoleh sesuatu dari teman, berikut: sopan ialah hormat dengan tak
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 3, Nomor 1, Oktober 2017 93
yang baik. Atau bisa dikatakan sebagai Tanggung jawab dalam Kamus
yaitu halus dan baik (budi bahasanya, keadaan wajib menaggung segala
Atau bisa dikatakan cerminan psikomotorik Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
(penerapan pengetahuan sopan ke dalam akan tingkah laku atau perbuatannya yang
suatu tindakan). Jika digabungkan kedua disengaja maupun yang tidak disengaja”.
kalimat tersebut, sopan santun adalah Mengingat pentingnya sifat tanggung jawab
pengetahuan yang berkaitan dengan pada diri seseorang, maka sikap tersebut
penghormatan melalui sikap, perbuatan akan lebih baik jika ditanamkan sedini
atau tingkah laku, budi pekerti yang baik, mungkin, agar anak terbiasa menunjukan
sesuai dengan tata krama; peradaban; sikap yang bertanggung jawab, seperti
melalui sikap sopan santun yang dimiliki dilihat dalam pencapaian beberapa
oleh setiap individu. Oleh karena itu, agar indikator, yaitu jika anak mampu mengurus
anak dapat belajar sopan santun di TK dan dirinya sendiri (misalnya memakai sepatu
di SD maka aspek sopan santun dianggap sendiri), anak mampu menyelesaikan tugas
selanjutnya. Penilaian aspek sopan santun, Meminta maaf jika sudah berbuat salah,
dilihat dari beberapa indikator, yaitu Jika dapat menyimpan kembali buku dan alat
anak mampu menunjukan sikap berdoa tulis yang sudah dipakai ketempatnya,
yang baik, anak tertib saat belajar, anak membuang sampah pada tempatnya, dan
dapat memakai pakaian yang rapi, anak Anak dapat merapikan peralatan makan
berteriak, anak mampu bersikap baik dan Aspek tanggung jawab meningkat
sopan pada saat makan, dan bersikap ramah cukup baik, meskipun masih saja terdapat
pada siapa saja, misalnya mencium tangan beberapa kendala, seperti anak belum
apabila tidak mengalaminya. Oleh karena akan mempunyai keyakinan bahwa dengan
itu, perlu penjelasan dan pengajaran setiap berbuat baik ia akan masuk surga.
harinya tentang pentingnya bertanggung Demikian pula sebaliknya. Dalam hal ini