TUGAS AKHIR
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN PRODUK
Oleh :
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... iv
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Makanan Cepat Saji Mengakibatkan Dampak Buruk Bagi Kesehatan ..................... 1
Gambar 2 Singkong dan Beberapa Produk Olahan Singkong ...................................................... 2
Gambar 3 Metode Pengembangan Ide Produk ................................................................................. 3
Gambar 4 Hasil Pengujian Konsep ke-1 .......................................................................................... 5
Gambar 5 Hasil Pengujian Konsep ke-2 .......................................................................................... 5
Gambar 6 Hasil Pengujian Konsep ke-3 .......................................................................................... 6
Gambar 7 Hasil Pengujian Konsep ke-4 ...................................................................................6
Gambar 8 Hasil Pengujian Konsep ke-5 ...................................................................................7
Gambar 9 Flavoured Cassava Rice .........................................................................................13
Gambar 10 Abon Kulit Singkong ..............................................................................................14
Gambar 11 Nugget Singkong ....................................................................................................15
Gambar 12 Hasil Korespondensi Perorangan pada Produk Alaternatif ....................................16
Gambar 13 Packaging Produk “Cassashi” ................................................................................49
Gambar 14 Logo Produk “Cassashi” .........................................................................................49
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Bahan Baku dan Peralatan pada Proses Pembuatan Nugget Singkong .....................17
Tabel 2 Bahan Baku dan Peralatan Pembuatan Nugget Singkong ..........................................29
Tabel 3 Bahan Baku dan Peralatan Pembuatan “Cassashi” ....................................................41
Tabel 4 Pasokan Bahan Baku “Cassashi” ...............................................................................43
Tabel 5 Estimasi Start Up Cost “Cassashi” ............................................................................53
Tabel 6 Rincian Biaya Investasi Awal ....................................................................................53
Tabel 7 Investasi Operasional Awal (Produksi / bulan 200 kemasan “Cassashi”) .................54
iv
BAB I RANCANGAN IDE PRODUK
1
misalnya bertambahnya kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas
atau kegemukan. Serta adanya kandungan zat adiktif yang membahayakan tubuh apabila
dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan dapat
mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal
Di sisi lain, singkong merupakan salah satu sumber pangan yang potensial di
Indonesia, karena selain jumlahnya yang melimpah, singkong juga mengandung
karbohidrat, protein, lemak, mineral vitamin B, vitamin K, serat dan kalori yang baik bagi
tubuh. Masyarakat Indonesia sudah sangat familier dengan singkong, singkong biasa
dijadikan sebagai bahan makanan dengan pengolahan sederhana seperti direbus, digoreng,
dipanggang, atau dibakar. Singkong juga dijadikan sebagai jajanan tradisional seperti tape
singkong, gaplek, dan kue. Akan tetapi produk singkong dalam bentuk olahan sederhana
ataupun jajanan tradisional sudah sangat banyak beredar. Sehingga konsumen sudah mulai
berkurang ketertarikannya untuk membeli.
Dari pengamatan tersebut kami melihat adanya peluang untuk menciptakan produk
makanan cepat saji menggunakan bahan-bahan alami, sehingga produk ini selain enak,
praktis tetapi juga menyehatkan. Inovasi tambahan dari produk ini yaitu menambahkan
sayuran dan buah-buahan untuk meningkatkan nilai gizi serta memberikan alternatif baru
menikmati sayur dan buah dengan cara yang tidak membosankan dan menarik. Diharapkan
produk ini dapat menarik minat konsumen dikarenakan praktis dan nilai gizi yang tinggi.
2
I.2 Metode Pengembangan Ide Produk
Untuk mendapatkan konsep produk, membutuhkan metode pengembangan ide
yang terstruktur. Hal ini dilakukan guna mendapatkan konsep produk yang tepat. Metode
pengembangan ide yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3:
Metode pengembangan ide produk yang dapat dilihat melalui gambar 1 terdiri dari
5 tahapan utama. Pelaksanaan dimulai dari penentuan image product yang akan
dikembangkan sehingga bisa ditentukan akan seperti apa produk ini dikenal konsumen.
Dari image produk dikembangkan konsep produk yang kemudian dilakukan pengujian.
Setelahnya melakukan survei pasar untuk mengetahui produk sejenis dengan produk yang
akan dikembangkan dari sini dapat diketahui kriteria produk seperti apa yang diminati
konsumen. Selanjutnya mendiskripsikan core idea dan positioning beberapa alternatif
produk dari sini didapatkan gambaran lebih rinci masing-masing produk. Dari beberapa
alternatif produk yang akan dikembangkan dilakukan jejak pendapat kepada beberapa
responden dan menetapkan produk terpilih. Adapun uraian tahapan secara lebih rinci akan
dijelaskan pada subbab-subbab selanjutnya.
40%
60%
Ya Tidak
Gambar 4. Hasil Pengujian Konsep ke-1
2) Setengah dari total responden sering mengonsumsi makanan cepat saji dalam seminggu
yaitu 5 hingga 10 kali, kemudian 38% nya sangat sering (lebih dari 10 kali) dan hanya 12%
yang jarang (kurang dari 5 kali) dalam seminggu mengonsumsi makanan cepat saji
sehingga konsep produk makanan cepat saji akan memiliki pangsa pasar yang cukup baik.
12%
38%
50%
14%
29% 57%
15%
39%
15%
31%
6
14 % 14 %
29%
43%
7
Pengamatan Produk 1 Produk 2 Produk 3 Produk 4 Produk 5
Gambar
Nama Produk Rujak Cuka ME Manisan Mangga Asinan Suka Sari Manisan Buah Raos Rasa
Lilis”Joelienna” (Ny.Karta) Bogor Salak Pedas
8
Komposisi Buah – buahan Mangga, garam dan Cabe, gula, garam, Buah salak, air, Asam jawa, gula pasir
penyusun segar, cabe, gula, gula cuka, bengkoang, gula, cabai, garam,
garam, cuka, dan pepaya, nanas, ubi, asam nitrat, sodium
air kedondong, kol, benzoat
wortel, sayur asin
dan air
Varian Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Target pasar Remaja dan orang Anak – anak, remaja Remaja dan orang Remaja dan orang Anak-anak, remaja
dewasa hingga orang dewasa dewasa dewasa hingga orang dewasa
Segmen pasar Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan
Produk 2 Produk 3 Produk 4 Produk 5
Pengamatan Produk 1
Kelebihan - Mengangkat - Mengangkat - Mengangkat - Mengangkat - Mengangkat camilan
makanan khas makanan khas makanan khas camilan tradisional
daerah daerah daerah bogor tradisional
- Waktu simpan - Waktu simpan buah - Waktu simpan - Waktu simpan
buah – buahan – buahan menjadi buah menjadi lebih buah menjadi
menjadi lebih lebih lama lama lebih lama
lama - Telah - Telah - Telah
mencantumkan mencantumkan mencantumkan
tanggal expired dan tanggal expired tanggal expired
no dinkes dan no dinkes dan no dinkes
- Adanya logo halal
Kekurangan - Varian rasa - Varian rasa terbatas - Varian rasa - Varian rasa - Varian rasa terbatas
terbatas - Belum menuliskan terbatas terbatas - Belum menuliskan
- Belum kandungan nutrisi - Belum menuliskan kandungan nutrisi
menuliskan kandungan nutrisi
9
kandungan - Kemasan kurang - Kemasan kurang - Belum - Tidak adanya
nutrisi praktis praktis menuliskan tanggal expired dan
- Kemasan mudah kandungan nutrisi no dinkes
rusak - Kemasan kurang - Kemasan kurang
- Kemasan dalam praktis praktis
porsi yang terlalu
besar
Nama Produk Carica Pedas Jamur Kancing Rebung Sayur Asin NN Manisan Buah Manisan Tamarind
Champignone Mangga Pedas
10
Massa per 340 400 250 150 250 120
kemasan
(gram)
Komposisi Buah carica, air, Jamur kancing, Rebung, garam Sawi, air kelapa, Buah Mangga, Air, Garam, gula, asam
penyusun gula, pengatur air, garam, garam Gula, Garam,Asam jawa
keasaman asam pengatur Nitrat, Sodium
nitrat, pengawet keasaman asam Benzoat
natrium benzoat nitrat, asam
ascorbat
Varian Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Manis dan Pedas Tidak ada
Target pasar Remaja hingga Remaja hingga Remaja hingga Remaja hingga Anak-anak, remaja Anak-anak, remaja
orang dewasa orang dewasa orang dewasa orang dewasa orang dewasa orang dewasa
Pengamatan Produk 6 Produk 7 Produk 8 Produk 9 Produk 10 Produk 11
Segmen pasar Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan Semua kalangan
Kelebihan - Waktu simpan - Waktu simpan - Waktu simpan - Tanpa pengawet - Tanpa pengawet - Mengangkat
menjadi lebih menjadi lebih menjadi lebih - Waktu simpan - Adanya varian camilan
lama lama lama menjadi lebih rasa tradisional
- Telah - Telah - Telah lama - Waktu simpan - Tanpa pengawet
mencantumkan mencantumkan mencantumkan - Telah menjadi lebih
tanggal expired, tanggal expired mencantumkan lama
11
tanggal expired logo halal dan - Telah tanggal expired - Telah - Waktu simpan
dan no BPOM no BPOM mencantumkan dan no BPOM mencantumkan menjadi lebih
- Telah - Telah komposisi - Telah tanggal expired, lama
mencantumkan mencantumkan produk mencantumkan logo halal dan no - Telah
komposisi komposisi komposisi BPOM mencantumkan
produk produk produk - Telah tanggal expired,
mencantumkan dan no BPOM
komposisi produk - Telah
mencantumkan
komposisi
produk
Kekurangan - Varian rasa - Varian rasa - Varian rasa - Varian rasa - Kemasan kurang - Varian rasa
terbatas terbatas terbatas terbatas praktis terbatas
- Belum - Belum - Belum - Belum - Belum - Belum
menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan
kandungan kandungan kandungan kandungan kandungan nutrisi kandungan
nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi nutrisi
- Menggunakan - Menggunakan - Kemasan kurang - Kemasan kurang
pengawet pengatur praktis praktis
natrium benzoat keasaman asam - Belum adanya no
nitrat, asam BPOM
ascorbat
12
I.2.4 Core Idea dan Positioning Terhadap Alternatif Produk
Berdasarkan pengembangan ide dan konsep produk yang telah dilakukan,
selanjutnya kami memutuskan untuk mengembangkan ide produk dari manisan menjadi
makanan cepat saji. Konsep produk yang kami kembangkan adalah makanan cepat saji
berbahan dasar singkong yang mengandung gizi tinggi dan dapat dinikmati berbagai
kalangan. Kami menawarkan tiga jenis alternatif produk yaitu: Flavoured Cassava Rice,
Abon kulit singkong, Nugget Singkong. Selanjutnya kami melakukan survei dengan cara
menyebar kuisioner kepada sejumlah responden dengan menyajikan beberapa pertanyaan
terkait produk makanan cepat saji yang akan kami kembangkan.
1. Flavoured Cassava Rice
Core Idea: Flavoured Cassava Rice terbuat dari bahan 100% alami yaitu singkong,
lengkap dengan bumbu dan rempah-rempah pilihan.
Positioning Statement : Flavoured Cassava Rice merupakan produk kuliner inovatif
yang terbuat dari 100% bahan alami, sehingga menghasilkan produk makanan yang
enak, sehat, dan nikmat dengan aroma dan rasa yang menggugah selera makan.
Flavoured Cassava Rice adalah produk makanan berbahan dasar singkong dengan
tambahan bumbu, rempah-rempah pilihan, dan tanpa bahan pengawet. Produk ini
memiliki banyak kandungan nutrisi diantaranya karbohidrat, serat dan protein.
Flavoured Cassava Rice termasuk makanan cepat saji dan penyajiannya cukup praktis
yaitu dengan cara menaburkan nasi instan dan bahan-bahan pelengkap lainnya ke
dalam mangkok lalu diseduh dengan air panas selama 3-5 menit. Produk ini bergizi
13
tinggi dan cocok digunakan untuk sarapan bagi mereka yang memiliki aktivitas sehari-
hari yang padat. Flavoured Cassava Rice tersedia dalam berbagai pilihan rasa
diantaranya rendang, kari ayam dan original. Produk ini dapat disimpan selama 6 bulan.
Core Idea: Abon dengan variasi baru dan rasa baru yaitu menggunakan kulit singkong
sebagai bahan dasar
Positioning Statement: Abon kulit singkong merupakan makanan pengganti lauk juga
sebagai camilan yang terbuat dari bahan baku kulit singkong dengan bumbu-bumbu
abon dalam racikannya. Produk ini merupakan makanan kering dengan rasa semi abon
sapi atau ayam. Adanya bahan kulit singkong menjadikan produk ini kaya nutrisi antara
nya adalah karbohidrat, protein. Produk ini aman dikonsumsi karena mengunakan
bahan – bahan alami tanpa pengawet, MSG. Produk dapat bertahan 2 bulan pada suhu
ruang. Abon kulit singkong tersedia dalam berbagai pilihan rasa diantaranya sapi,ayam
dan original dan juga tersedia dalam 3 varian ukuran yaitu 50 gram, 100 gram, dan 250
gram.
14
3. Nugget Singkong
Core Idea: Nugget sehat berbahan dasar singkong dengan kombinasi berbagai buah
dan sayur
Positioning Statement: Nugget singkong merupakan makanan berbahan dasar
singkong dengan tambahan ayam fillet yang digiling halus bersamaan dengan berbagai
buah dan sayur. Produk ini memiliki banyak kandungan nutrisi diantaranya
karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Nugget singkong termasuk makanan cepat saji
yang praktis dalam penyajian dan bergizi tinggi cocok digunakan sebagai camilan atau
lauk untuk anak – anak hingga orang dewasa yang memilliki aktivitas sehari – hari
yang padat. Produk ini mengunakan bahan – bahan alami tanpa pengawet, MSG dan
pewarna buatan. Nugget singkong tersedia dalam variasi buah naga, apel dan variasi
sayuran brokoli, bayam dan wortel. Produk tersedia dalam 2 ukuran yaitu kecil (100
gram) dan besar (300 gram). Produk dapat bertahan 2 hari pada suhu ruang dan 1 bulan
disimpan dalam frezzer (beku).
15
I.2.5 Hasil Korespondensi Perorangan terhadap Produk Alternatif
31%
12%
57%
16
BAB II PROSES PEMBUATAN PRODUK
17
II.2 Langkah Pembuatan Produk
1) Kupas bahan singkong,wortel cuci hingga benar –benar bersih lalu tiriskan
18
2) Parut bahan-bahan seperti singkong, wortel, apel, salak dan haluskan bahan pisang, buah
naga, bayam, ayam cincang
3) Bagi parutan singkong menjadi 2 bagian, yaitu untuk rasa asin dan manis.
4) Untuk adonan asin, campurkan singkong, daging ayam giling, tepung maizena, bawang
putih, bawang merah, merica bubuk, ketumbar bubuk, dan garam. Lalu bagi 2 adonan
asin untuk variasi sayuran, brokoli-wortel dan bayam-wortel. Campur hingga merata
dengan variasi sayuran tersebut.
19
5) Untuk adonan manis, campurkan singkong, gula, dan garam. Aduk hingga tercampur
merata. Lalu bagi 3 adonan manis untuk variasi buah, apel, buah naga dan pisang-salak.
Campur hingga merata dengan variasi buah-buahan tersebut.
20
7) Kukus dengan api sedang hingga setengah matang. Angkat kemudian bentuk adonan
menjadi bulat untuk nugget manis, dan kotak untuk nugget asin.
8) Gulirkan nugget yang telah dibentuk ke dalam tepung roti.Simpan nugget ke dalam
freezer.
Cara penyajian :
Ambil nugget dari dalam freezer, dan diamkan sebentar. Panaskan minyak goreng lalu masukan
nugget dan goreng hingga berwarna kuning keemasan. Angkat nugget dan sajikan.
21
II.3 Analisis Produk
II.3.1 Hasil Produk
Setelah dilakukan proses pembuatan nugget singkong asin dan manis menggunakan
formulasi bahan yang telah ditetapkan. Hasil dari nugget singkong berbagai kombinasi rasa
buah dan sayur yang digunakan adalah sebagai berikut :
Nugget Singkong Manis
22
Nugget singkong Asin
24
Hal ini menyebabkan sulitnya proses pencetakan akibat adonan yang mudah
hancur, sehingga perlu dilakukan penambahan jumlah tepung maizena yang
digunakan
Rasa asam pada produk setelah 7 hari massa penyimpanan
Sifat singkong yang sangat mudah teroksidasi, menimbulkan rasa asam pada
produk sehingga perlu dilakukan usaha pencegahan oksidasi singkong, apabila laju
oksidasi singkong dapat dihambat maka massa penyimpanan akan menjadi lebih
lama.
Rasa dan aroma buah pada nugget singkong varian manis yang kurang menonjol
Rasa nugget singkong yang masih datar
Varian nugget singkong asin yang kurang khas (banyak produk sejenis di pasaran)
Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan
(ukuran dan bentuk
(ukuran dan bentuk
seragam)
belum seragam)
25
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Tanpa Packaging Menggunakan Packaging
Fokus pada nugget singkong varian manis, karena produk lebih khas dan belum
banyak ada di pasaran
27
BAB III OPTIMASI PRODUK KE-I
Produk yang telah dibuat pada percobaan pertama didapatkan masih belum sesuai
spesifikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi produk berdasarkan target perbaikan
yang telah dianalisis sebelumnya dan pengembangan target perbaikan lainnya yang
dianggap perlu. Dari target perbaikan dapat ditentukan parameter utama yang
mempengaruhi produk untuk segera diperbaiki sehingga dapat disusun kembali rancangan
eksperimen baru setelah dioptimasi. Setelah produk dibuat dengan rancangan eksperimen
yang baru, produk diberikan penilaian subyektif menggunakan teknik scoring awal
menggunakan enam parameter produk (tekstur, rasa, rasa filler, aroma, dan umur simpan).
Selanjutnya dilakukan identifikasi awal terkait komponen – komponen makromolekul dan
mikromolekul yang ada pada produk secara spesifik terkait manfaat yang diperoleh
29
Memotong bahan baku menjadi lebih
1 Pisau 2 buah
Kecil
Menggukur berat bahan yang
2 Timbangan digital 1 buah
Digunakan
3 Panci Kukusan Mengukus adonan nugget 1 buah
4 Wadah Plastik Tempat penyimpanan produk 2 buah
30
3) Campurkan singkong dan buah
31
5) Cetak dan masukan filling ke dalam adonan nugget
32
III.3 Pengujian Prototip Dengan Evaluasi Sensorik
Pengujian prototip dilakukan pada Pameran Produk tanggal 20 Maret 2018 dengan evaluasi
sensorik kepada 26 responden. Responden mencoba sample produk dan memberikan respon
terhadap kuisioner tentang produk.
Berikut merupakan hasil evaluasi sensorik yang disajikan dalam bentuk statistik
1) WARNA
Sample P-01
33
Sample N-01
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh bahwa sample N-01 yaitu kombinasi buah
naga-singkong lebih menarik dari segi karakteristik warna dibandingkan sample P-01 yang
merupakan kombinasi pisang-apel-singkong. Hal ini dikarenakan warna merah sebagai akibat
adanya kandungan buah naga menjadikan produk N-01 ini lebih menarik dibandingkan
produk P-01 yang berwana kuning pucat.
2) BENTUK
Sample P-01 dan N-01
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh bahwa baik sample N-01 dan P-01 dari segi
karakteristik bentuk mayoritas sudah mendekati bulat seragam, akan tetapi masih ada
beberapa sample berbentuk tidak bulat sempurna, hal ini disebabkan karena tekstur nugget
singkong yang mudah hancur, sehingga sebagai perbaikan kedepannya akan dilakukan
penambahan pengikat adonan yaitu tepung maizena sehingga nugget singkong tidak mudah
hancur dan dapat mempertahankan bentuk bulat yang seragam.
3) UKURAN
Sample P-01 dan N-01
Sedang
Sangat Kecil
34
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh bahwa baik sample N-01 dan P-01 dari segi
karakteristik ukuran mayoritas berukuran sedang menurut responden. Ukuran nugget
singkong yang sedang dirasa telah sesuai, dikarenakan produk ini dikonsep “one bite” atau
sekali gigit diharapkan merupakan ukuran nugget yang pas untuk konsumen.
4) AROMA
Sample P-01
Sample N-01
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh sample P-01 dari segi karakteristik aroma
lebih tajam dibandingkan sample N-01, hal ini dikarenakan essense aroma pada buah pisang
dari sample P-01, sedangkan pada sample N-01 buah naga memiliki aroma yang datar. Akan
tetapi penilaian segi karakteristik aroma pada kedua sample tergolong masih rendah, yaitu
aroma masih belum tajam. Kemungkinan hilangnya aroma ini disebabkan karena komposisi
buah yang belum dominan dan penyimpanan produk belum mengunakan packaging dan suhu
pendingin yang tepat.
5) TEKSTUR
Sample P-01
Keras Lembut
Sample N-01
35
Keras Lembut
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh sample P-01 dari segi karakteristik tekstur
lebih keras dibandingkan sample N-01, hal ini dikarenakan kandungan air pada buah naga
dari sample N-01 lebih banyak dibandingkan buah pisang, sehingga mengakibatkan tekstur
pada nugget singkong N-01 lebih lembut. Sebagai perbaikan kedepannya akan dilakukan
perbaikan komposisi buah dan singkong serta tepung maizena yang tepat sehingga didapatkan
tekstur yang kenyal, tidak terlalu keras ataupun terlalu lembut.
6) KADAR KEMANISAN
Sample P-01
Sample N-01
Berdasarkan hasil deskriptif diatas diperoleh sample P-01 dari segi karakteristik kadar
kemanisan lebih tinggi dibandingkan sample N-01, hal ini dikarenakan kandungan buah
pisang yang memberikan rasa manis dibandingkan buah naga yang rasanya cenderung datar.
Pada kedua sample kadar kemanisan cukup tinggi, dikarenakan adanya penambahan filling
coklat, kismis, marsmellow, keju yang mayoritas memberikan rasa manis, sehingga perlu
dilakukan pengurangan jumlah gula yang digunakan sehingga rasa nugget singkong tidak
terlalu manis.
7) RASA
36
Tidak Enak Enak
Berdasarkan hasil deskriptif sample P-01 dan N-01 dari segi karakteristik rasa dinilai cukup
enak oleh responden, akan tetapi dari segi rasa masih dibutuhkan beberapa perbaikan dimana
rasa buah pada nugget masih dikalahkan oleh rasa singkong yang kuat. Didapatkan beberapa
saran perbaikan dimana adonan buah dan singkong tidak dicampurkan tetapi adonan buah
dibalut dengan adonan singkong, dikarenakan tidak dicampur diharapkan rasa buah menjadi
lebih dominan
Sample P-01
Tepat
Tidak Tepat
Sample N-01
Berdasarkan hasil deskriptif baik pada sampel P-01 dan N-01 dari segi kombinasi rasa
filling dan nugget dinilai cukup tepat. Akan tetapi didapatkan beberapa saran perbaikan dari
responden diantaranya fiiling yang masih terlalu sedikit, sehingga perlu ditambahkan
sehingga isian seperti cokelat akan melumer ketika digigit
9) TINGKAT KESUKAAN
Sample P-01
37
Sample N-01
Berdasarkan hasil deskriptif baik pada masing – masing sample, sample N-01 dari segi
tingkat kesukaan lebih tinggi dibandingkan sample P-01, hal ini dipengaruhi beberapa
karakteristik warna, tekstur, aroma, kadar kemanisan dan filling.
10) Manakah Produk yang LEBIH disukai
37%
63%
P-01 N-01
Berdasarkan hasil deskriptif jenis produk manakah yang lebih disukai, sebanyak 63%
respponden memilih sample N-01 dan 37% sisanya memilih sample P-01. Hal ini dapat
disebabkan beberapa faktor karakteristik penilaian sebelumya dimana pada sample N-01
warna merahnya menarik, teksturnya yang lebih lembut, dan kadar kemanisan yang lebih pas.
Warna
100
Kesukaan 80 Bentuk
60
40
Kombinasi Filling 20 Ukuran
0 38
Berdasarkan saran dan kritik yang telah diberikan responden pada evaluasi sensorik, kami
memtuskan untuk melakukan beberapa optimasi produk agar sesuai dengan keinginan responden
dan produk menjadi lebih baik
39
BAB IV OPTIMASI PRODUK KE-II
40
“Cassashi”
IV.3. Capaian Target Perbaikan
- Ciri khas singkong menjadi lebih menonjol, rasa khas singkong tetap akan dapat
dirasakan
- Rasa produk menjadi lebih fresh karena menggunakan buah – buahan yang segar
- Tampilan produk menjadi lebih menarik, dikarenakan warna yang cerah dan bentuk
yang lebih unik
- Penyajian produk tidak lagi digoreng, hal ini untuk menghindarkan minyak yang
terlalu banyak. Dikarenakan sifat singkong yang menyerap minyak
IV.4 Proses Produksi Konsep produk pada Optimasi ke -II
IV.4.1 Bahan Baku dan Peralatan
Bahan baku dan formulasi yang digunakan dalam trial pembuatan sushi singkong
“Cassashi” adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Bahan baku, dan peralatan pembuatan “Cassashi”
NO URAIAN JUSTIFIKASI PEMAKAIAN JUMLAH
BAHAN BAKU
1 Singkong Bahan Baku utama 1 kg
41
4 Alpukat Bahan isian “cassashi” 250 gram
10 Madu Pemanis 50 ml
42
PERALATAN PENUNJANG
1 Pisau Memotong bahan baku dan produk 2 buah
“cassashi” menjadi lebih kecil
2 Timbangan digital Menggukur berat bahan yang digunakan 1 buah
3 Panci Kukusan Mengukus adonan nugget 1 buah
4 Wadah Plastik Tempat penyimpanan produk 2 buah
5 Kertas Roti Pelapis antara adonan dan loyang agar tidak
melekat
6 Loyang Wadah dan pencetak adonan saat dikukus
IV.4.2 Pasokan Bahan Baku
Pada proses pembuatan sushi singkong “Cassashi”, terdapat bahan baku yang
perlu dipastikan kelangsungan ketersediaannya selama proses produksi. Bahan baku
tersebut adalah singkong, Ubi ungu, dan buah – buahan (manga, alpukat, dan strawberry)
yang bahan mentahnya dikirim oleh Supplier.
Tabel 4. Pasokan Bahan Baku “Cassashi”
NO BAHAN BAKU SUPLIER
43
Berasal dari pegunungan Cibodas, Kampung
Cibodas, Rancabali-Alam Endah, Ciwidey-
Bandung Selatan 40973
Supplier bahan baku berasal dari daerah Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini akan
memudahkan didalam pendistribusian melalui jalan darat. Pendistribusian melalui jalan
darat juga memakan biaya yang paling murah. Biaya pengiriman dari Supllier hingga
tempat produksi “cassashi” menjadi tanggung jawab Supplier. Bahan baku seperti
singkong dan ubi ungu akan bekerjasama dengan petani local sehingga dapat meningkatkan
gairah agroindustri di Indonesia. Penerapan sistem ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap proses produksi “cassashi”
Lokasi produksi “cassashi” nantinya akan didirikan di provinsi Jawa Barat,
tepatnya di Kota Bandung. Alasan memilih kota Bandung dikarenakan kota Bandung
menyajikan banyak pusat wisata alam, kuliner, wahana permainan anak dan keluarga
sampai tempat belanja dan nongkrong, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung dan
“Cassashi” berpotensi menjadi pilihan camilan selain itu kota bandung dikelilingi kota-
kota asal supplier. Sehingga proses distribusi dan penyediaan bahan baku karena biaya
transportasi akan lebih murah didukung jarak bahan baku yang lebih dekat.
1) Parut singkong dan ubi ungu untuk mendapatkan tekstur yang halus
44
2) Kupas dan cuci buah, kemudian iris manga dan strawberry menjadi potongan kecil,
dan haluskan alpukat
3) Tambahkan sari ubi ungu kedalam adonan singkong, kemudian cetak dalam loyang
yang telah dilapisi kertas roti
45
4) Kukus adonan selama 10 meni
5) Oleskan alpukat pada adonan singkong yang akan menjadi kulit pada “cassashi”
46
7) Setelah melakukan filling, gulung “cassashi”
47
8) Potong gulungan “cassashi” kemudian masukan dalam cup kecil, “cassashi” siap
dihidangkan
48
IV.5 Packaging Produk
IV.5.1 Survei Pasar Packaging Produk Sejenis
Pengamatan Produk 1 Produk 2 Produk 3 Produk 4 Produk 5
Gambar
Nama Produk Nugget Sehat Nugget Star Nugget sayur “Shiva” Chicken Nugget So Siomay Amoy
Good
Jenis Packaging Wadah/ kotak plastik Mika plastik Vacum plastik plastik Plastik
Kelebihan - Wadah memiliki - Harga kemasan sangat - Harga kemasan - Harga kemasan - Harga kemasan relatif
struktur yang kuat murah relatif murah relatif murah murah
sehingga isi tidak - Kemasan vakum - Isi rapi, didalam
akan mengalami sehingga produk kemasan terdapat
kerusakan (bentuk) tahan lama tempat untuk isi
Kekurangan - Wadah tidak tertutup - Setelah kemasan - Setelah kemasan - Setelah kemasan - Setelah kemasan
rapat, sehingga terbuka, tidak dapat terbuka, tidak dapat terbuka, tidak dapat terbuka, tidak dapat
memungkinkan ditutup kembali ditutup kembali ditutup kembali ditutup kembali
untuk teroksidasi sehingga sehingga sehingga sehingga
sehingga tidak tahan memungkinkan memungkinkan memungkinkan memungkinkan produk
lama produk tidak tahan produk tidak tahan produk tidak tahan tidak tahan lama
- Kemasan kurang lama lama lama
praktis
49
Pengamatan Produk 6 Produk 7 Produk 8 Produk 9 Produk 10
Gambar
Nama Produk Ikan Asap Dinsum Chung’s mini egg rolls Del monte Delicias spaghetti
Jenis Packaging Standing zipper Plastik Zipper Kaleng Cup plastik
Harga per 1000 600 750 3500 1250
kemasan(Rp)
Kelebihan - Harga kemasan relatif - Harga kemasan - Harga kemasan - Produk tahan lama - Harga kemasan relatif
murah relatif murah relatif murah murah
- Terdapat zipper - Isi rapi, didalam - Terdapat zipper
sehingga setelah kemasan terdapat sehingga setelah
kemasan terbuka, dapat tempat untuk isi kemasan terbuka,
ditutup kembali dapat ditutup
- Kemasan mudah kembali
disusun
Kekurangan - Kemasan belum di - Setelah kemasan - Kemasan belum di - Setelah kemasan - Setelah kemasan
vakum sehingga terbuka, tidak dapat vakum sehingga terbuka, tidak terbuka, tidak dapat
produk kurang tahan ditutup kembali produk kurang tahan dapat ditutup ditutup kembali
lama sehingga lama kembali sehingga sehingga
memungkinkan memungkinkan memungkinkan produk
produk tidak tahan produk tidak tahan tidak tahan lama
lama lama - Kemasan tidak dapat di
- Pembuatan vakum sehingga
kemasan rumit produk kurang tahan
- Membutuhkan lama
peralatan dan biaya
yang cukup besar
50
IV.5.2 Pemilihan Packaging
Dengan mempertimbangan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis
packaging, maka dipilih packaging jenis standing zipper dikarenakan jenis packaging ini memiliki
beberapa kelebihan yaitu harga kemasan relatif murah, terdapat zipper sehingga setelah kemasan
terbuka, dapat ditutup kembali, dan kemasan mudah disusun.
Gambar 13. L
50
BAB V PERANCANGAN PRODUCTION LINE PRODUK
51
V.2 HACCP dari Alur Proses Produksi “Cassashi”
Disimpan dalam
Pembelian dan
Singkong dan buah refrigerator. Jangka Suhu refrigerator pada
penyimpanan bahan
mudah membusuk waktu pembelian dan 5o C
baku
pemrosesan tidak
terlalu lama
Proses pendinginan
Menetapan waktu dan Melakukan
terlalu lama
Proses packaging suhu yang cocok pengukuran suhu dan
menyebabkan
dengan packaging waktu
kontaminasi dan
terbawa saat packaging
52
BAB VI ANALISIS KEUANGAN
53
6 Tatakan 2 25.000 50.000
Loyang stainless 4 40.000 160.000
steel
6 Freezer 1 1.950.000 1.650.000
7 Mesin Parut 1 300.000 300.000
singkong
B. Promosi
1 Biaya pembuatan 1 paket 100.000 100.000
foto dan ATK
2 Brosur 1 paket 150.000 150.000
3 Biaya desain dan 1 paket 300.000 300.000
stiker
4 Biaya poster dan 1 paket 300.000 300.000
banner
5 Kartu nama 2 paket 50.000 100.000
JUMLAH 4.175.000
54
2 Stiker 50 lembar 10.000 500.000
(A3)
3 Kantong tas 1 pack 10.000 10.000
4 Kardus kemasan 30 box 2000 60.000
sedang
C. Biaya Tenaga Kerja (Bulan)
1 Distributor 1 pegawai 300.000 300.000
produk
2 Pegawai 1 pegawai 500.000 500.000
operasional
D. Overhead dan Lain -Lain (Bulan)
1 Listrik 1 bulan 150.000 150.000
2 Transport 5 liter 7800 39.000
JUMLAH 3.594.500
55
BAB VII KESIMPULAN
Proses pengembangan produk pangan jenis kudapan ringan manis yang telah
dilakukan selama kurang lebih dua bulan baik dari rancangan ide produk, pengembangan
ide produk, penentuan target produk, percobaan pembuatan produk, hingga optimasi
produk didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Ide produk yang ditawarkan pertama kali oleh CV GVM adalah produk nugget
singkong dengan varian asin yang merupakan kombinasi singkong-sayuran-ayam
cincang dan varian manis yang merupakan kombinasi singkong-buah-buahan.
2. Setelah dilakukan optimasi ke-I, percobaan pembuatan produk fokus pada nugget
singkong varian manis, karena produk lebih khas dan belum banyak ada di pasaran.
Nugget singkong manis terdiri dari dua varian yaitu singkong-buah naga (sampel N-
01) dan singkong-pisang-apel (sampel P-01).
3. Optimasi ke-I dilakukan dengan menambahkan filler/isian untuk meningkatkan cita
rasa berupa kacang mete, kismis, coklat dan keju.
4. Hasil percobaan pada optimasi ke-I yaitu berdasarkan hasil deskriptif sample P-01 dan
N-01 dari segi karakteristik rasa dinilai cukup enak oleh responden, akan tetapi dari
segi rasa masih dibutuhkan beberapa perbaikan dimana rasa buah pada nugget masih
dikalahkan oleh rasa singkong yang kuat.
5. Pada optimasi ke-II dilakukan percobaan pembuatan produk dimana adonan buah dan
singkong tidak dicampurkan tetapi adonan buah dibalut dengan adonan singkong.
6. Optimasi ke-II bertujuan untuk menonjolkan ciri khas singkong dan rasa buah - buahan
dengan tidak mencampurkan buah dan singkong dalam satu adonan. Kami mengambil
konsep makanan khas Jepang yaitu sushi dengan menambahkan inovasi dimana
digunakan adonan singkong (sebagai kulit) yang diisi dengan buah-buahan segar yang
akan dipasarkan dalam bentuk gulungan seperti sushi.
7. Capaian target setelah optimasi ke-II antara lain :
Ciri khas singkong menjadi lebih menonjol, rasa khas singkong tetap akan dapat
dirasakan
56
Rasa produk menjadi lebih fresh karena menggunakan buah – buahan yang
segar
Tampilan produk menjadi lebih menarik, dikarenakan warna yang cerah dan
bentuk yang lebih unik
Penyajian produk tidak lagi digoreng, hal ini untuk menghindarkan minyak
yang terlalu banyak. Dikarenakan sifat singkong yang menyerap minyak
8. Berdasarkan analisis keuangan yang dilakukan, estimasi start up cost produk
“Cassashi” sebesar Rp. 8.044.500 dengan rincian investasi awal sebesar Rp. 4.175.000
dan Investasi operasional awal sebesar Rp. 3.594.500.
57
DAFTAR PUSTAKA
Institute of Food Tehcnologists. (2007). Sensory Science 101 Part I: Taste and Smell.
http://www.ift.org (diakese 3 Mei 2018)
Bindar, Y. dan Lestari, D. (2018): Product Concept & Concept Testing, Jurusan Teknik Kimia
ITB, Bandung, Indonesia.
Bindar, Y. dan Lestari, D. (2018): Sekilas Teknologi Pemrosesan Pangan, Jurusan Teknik Kimia
ITB, Bandung, Indonesia.
https://www.arbamedia.com/2015/12/manfaat-ubi-ungu.html
http://rubik.okezone.com/read/24121/manfaat-dan-bahaya-singkong-untuk-kesehatan
58