Anda di halaman 1dari 8

ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan

Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja


pada Pabrik Tahu House Of Tofu

Yofira Sintya Dewi1, Agung Ikhssani2


1)
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 93yofirasintya@gmail.com
2)
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, agungikhssani@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum didefinisikan sebagai ilmu antisipasi, pengenalan, evaluasi
dan pengendalian bahaya yang timbul di atau dari tempat kerja yang dapat mengganggu kesehatan dan
kesejahteraan pekerja, dengan mempertimbangkan kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar. Cakupannya cukup luas, mencakup sejumlah besar disiplin ilmu dan banyak bahaya di tempat kerja dan
lingkungan.
Langkah-langkah dan strategi yang dirancang untuk mencegah, mengendalikan, mengurangi atau menghilangkan
bahaya dan risiko pekerjaan telah dikembangkan dan diterapkan selama bertahun-tahun untuk mengimbangi
perubahan teknologi dan ekonomi. Kecelakaan kerja dan industri semuanya disebabkan oleh faktor-faktor yang
dapat dicegah yang dapat dihilangkan dengan menerapkan tindakan dan metode yang sudah diketahui dan
tersedia. Hal ini ditunjukkan dengan terus menurunnya tingkat kecelakaan di negara-negara industri. Oleh karena
itu, penerapan strategi pencegahan menawarkan manfaat manusia dan ekonomi yang signifikan. Namun,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja masih terlalu sering dan biaya mereka dalam hal penderitaan manusia dan
beban ekonomi terus menjadi signifikan. Penelitian ini membahas tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang didapatkan dengan melakukan penelitian walktrough survey pada pabrik tahu “House Of Tofu”

Kata kunci: Keselamatan, Kerja, Pabrik, Tahu

ABSTRACT
Occupational Health and Safety (K3) is generally defined as the science of anticipating, recognizing, evaluating
and controlling hazards arising in or from the workplace that may interfere with the health and well-being of
workers, taking into account the possible impact on the environment and the surrounding community. The scope is
quite broad, covering a large number of disciplines and many hazards in the workplace and the environment.
Measures and strategies designed to prevent, control, reduce or eliminate occupational hazards and risks have been
developed and implemented over the years to keep pace with technological and economic changes. Work and
industrial accidents are all caused by preventable factors that can be eliminated by applying known and available
measures and methods. This is indicated by the continued decline in accident rates in industrialized countries.
Therefore, the implementation of prevention strategies offers significant human and economic benefits. However,
occupational accidents and diseases are still too frequent and their cost in terms of human suffering and economic
burden continues to be significant. This study discusses the level of work accidents and occupational diseases
obtained by conducting a walkthrough survey research at the "House Of Tofu" tofu factory.

Keywords: Safety, Work, Factory, Know

* Korespondensi Author : Yofira Sintya Dewi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, email :
93yofirasintya@gmail.com

I. PENDAHULUAN Di negara berkembang, sebagian besar


Tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi di
kerja di negara berkembang empat kali lebih industri primer seperti pertanian, perikanan dan
tinggi daripada di negara industri. Keselamatan pertanian, pertambangan dan konstruksi(1).
dan kesehatan kerja adalah bidang yang Tingkat pendidikan yang rendah dan
berkaitan dengan melindungi keselamatan, pelatihan yang buruk mengenai metode
kesehatan dan kesejahteraan orang yang terlibat keselamatan dan kesehatan kerja menyebabkan
dalam pekerjaan atau pekerjaan. Tujuan program tingkat kematian yang tinggi dari masalah
keselamatan dan kesehatan kerja termasuk seperti kebakaran dan paparan zat berbahaya,
membina lingkungan kerja yang aman dan sehat
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

dan paling berdampak terhadap pekerja pada kacang kedelai menjadi sekitar 12000 tahu yang
sector industri informal(2). akan dipasarkan ke sejumlah pasar.
Zat berbahaya membunuh 340.000 Produksi berbagai macam tahu
pekerja per tahun, menyebabkan penurunan dilakukan di tempat yang sama. Terdapat pos
kesehatan dan penyakit yang tak terhitung atau tempat dari masing-masing proses seperti
termasuk kanker, penyakit jantung dan stroke. penggilingan bahan dasar tahu, perebusan,
Praktik ergonomis yang buruk menyebabkan penyaringan, pencetakan, dan pengemasan tahu.
berbagai gangguan muskuloskeletal, yang Terdapat kasir sebagai tempat penjualan. Tepat
mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas di depan pabrik tahu, terlihat lapangan yang
pekerja. Selanjutnya, masalah psikososial di cukup luas yang digunakan sebagai tempat
tempat kerja seperti stres dikaitkan dengan peletakan bahan bakar berupa cangkang sawit.
masalah kesehatan yang serius termasuk Idientifikasi kebersihan pabrik tergolong
penyakit jantung, stroke, kanker hormonal, dan rapih dan bersih. Tempat produksi merupakan
berbagai masalah kesehatan mental(3). ruangan beratap tinggi namun terbuka. Lantai
Penelitian ini membahas tingkat dari tempat produksi terlihat basah dampak dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang proses pengolahan tahu yang banyak melibatkan
didapatkan dengan melakukan penelitian air, namun tidak terlihat adanya genangan
walktrough survey pada pabrik tahu “House Of dimana air tidak mengalir dikarenakan adanya
Tofu” irigasi kecil yang membuat air bisa keluar dari
tempat tersebut. Lantai juga terbuat dari semen
II. METODOLOGI halus yang diberi tekstur untuk mecegah pekerja
Penelitian ini menggunakan metode tergelincir karena licin. Namun, terdapat
penelitian survey deskriptif dengan pendekatan pengecualian pada tempat kasir. Tempat kasir
observasional yang menggunakan teknik Walk memiliki lantai keramik dimana lantai keramik
Through Survey. Tujuan dari Walk Through terlihat kering. Kelembaban udara di pabrik
Survey adalah untuk mengenali dan terasa lembab dikarenakan salah satu proses di
mengidentifikasi potensi bahaya kesehatan dan tempat tersebut adalah penguapan. Pabrik tahu
keselamatan di tempat kerja. Informasi yang ini memiliki fasilitas yang memadai disertai
dikumpulkan harus menjadi dasar yang kuat dengan ketersediaan air bersih yang cukup.
untuk evaluasi kuantitatif bahaya kesehatan dan Pemrosesan dimulai dari proses
desain tindakan pengendaliannya. penyortitan kedelai lalu proses perendaman biji
kedelai akan memperlunak struktur sel sehingga
III. HASIL DAN PEMBAHASAN akan mengurangi energi yang diperlukan selama
Bahaya di tempat kerja mencakup titik- penggilingan, selanjutnya proses penggilingan
titik, area, bahan, atau situasi yang dapat dimana biji kedelai tersebut kemudian digiling
membahayakan, melukai, atau menyebabkan menjadi bubur kedelai. Penggilingan bertujuan
kematian dalam kasus-kasus ekstrem bagi untuk memperkecil ukuran partikel kedelai
pekerja yang berada di tempat kerja. Kondisi sehingga akan mempermudah ekstraksi protein
tersebut meliputi bahaya potensial fisik, kimia, kedalam susu kedelai. Proses pemasakan
biologi, ergonomic, maupun psikologi(4). dimulai Ketika bubur kedelai yang diperoleh
Peneliti melakukan idientifikasi terhdap sebagai hasil penggilingan selanjutnya
pabrik tahu, House Of Tofu yang beralamat di dimasukan ke dalam bak masak dengan
Way Halim Permai Bandar Lampung penambahan air lagi sehingga bubur kedelai
merupakan industry berskala menengah dengan menjadi encer dan kemudian dimasak
jumlah pegawai terhitung lebih dari 15 orang Proses pemasakan bubur kedelai
diluar dari distributor yang mengambil atau mempengaruhi kualitas tahu yang dihasilkan.
mengedarkan tahu dari pabrik tersebut. Setiap Proses pemanasan secara langsung pada wajan
harinya pabrik dapat memroses 125-150 Kg tersebut menyebabkan timbulnya kerak pada
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

dinding dasar wajan. Kerak timbul karena suhu yang dipakai sebagai bungkus pada proses
wajan yang tinggi sehingga endapan bubur pencetakan. Untuk proses ini hanya dibutuhkan
kedelai mengerak. Bila diaduk kerak ini akan tenaga 1 orang saja. Tahu yang sudah jadi
bercampur dengan bubur kedelai sehingga selanjutnya dapat dipasarkan. Namun sebelum
menjadi kotor dan berwarna gelap (kecoklatan). dipasarkan, tahu yang sudah jadi diberi pewarna
Kerak tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan digarami.
yang akan menyebar ke seluruh bubur kedelai Untuk pemberian warna, pengrajin tahu
dan dapat mempengaruhi kualitas tahu di akhir. menggunakan kunyit sebagai bahan bakunya.
Bubur kedelai yang telah dimasak Ada 2 bentuk kunyit yang digunakan oleh
kemudian disaring untuk mendapatkan sari pengrajin tahu dalam proses pewarnaan, yaitu
kedelai (susu kedelai). Penyaringan yang umum kunyit alami (kunyit yang diparut) dan kunyit
dilakukan dengan meletakan bubur kedelai serbuk dalam kemasan. Dari hasil wawancara,
diatas kain belacu (mori kasar) ataupun kain kebanyakan pengrajin tahu beralih ke pengunaan
sifon yang sengaja dipasang diatas bak kunyit serbuk kemasan sebagai bahan baku
penampung. Kemudian dilakukan pengepresan pewarna tahu. Jumlah kunyit yang dipakai
dengan memberikan papan penjepit dan diberi adalah 1⁄4 kg untuk kunyit parutan (untuk 4 kali
beban sekuat-kuatnya agar semua air yang proses pewarnaan) atau 1⁄4 ons untuk kunyit
berada pada bubur kedelai terperas semua. serbuk (untuk 4 kali proses pewarnaan).
Proses pengasaman atau lebih dikenal
dengan penggumpalan belum menggunakan alat
mesin. Penggumpalan atau pengasaman adalah
proses selanjutnya setelah proses penyaringan
bubur kedelai masak. Untuk menggumpalkan
sari kedelai, para pengrajin menggunakan bahan
asam yang dinamakan “bibit. “Bibit” adalah
bahan asam sisa proses penggumpalan sehari
sebelumnya. Sisa “bibit” saat penggumpalan
yang tidak dapat menggumpalkan sari bubur
kedelai ditampung dalam wadah ember yang
selanjutnya didinginkan selama semalam untuk
digunakan sebagai bahan pengasaman pada hari
berikutnya.
Bubur kedelai yang telah digumpalkan
selanjutnya dicetak menjadi tahu. Pengrajin tahu
di Desa Adiwerna hampir semuanya
menggunakan teknik cetak bungkus. Teknik
cetak bungkus dilakukan dengan bantuan alat
press dengan cetakan yang memiliki yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis dan ukuran
tahu yang akan dibuat. Tahu yang akan dicetak
sebelumnya dibungkus dengan kain belacu yang
dipotong segiempat kecil-kecil. Untuk
pembungkusan dan pencetakan, para pengrajin
tahu memperkerjakan 2 orang dengan lama Gambar 1. Alur kerja pengolahan tahu
waktu pembungksan dan pencetakan adalah 30
menit untuk setiap kali masak. Penilaian bahaya di tempat kerja dinilai melalui
Setelah proses pembungkusan dan rangakaian proses pembuatan tahu dilakukan
pencetakan selanjutnya melepaskan kain belacu penilaian dan didapatkan hasil sebagai berikut
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

Bahaya digambarkan sebagai setiap Bahaya kimia adalah zat (non-biologis)


situasi, kondisi atau kejadian ekstrim (alami atau yang berpotensi membahayakan kehidupan atau
disebabkan) dengan tingkat probabilitas tertentu kesehatan. Paparan bahan kimia dapat
memiliki dan konsekuensi yang merugikan pada menyebabkan efek kesehatan yang merugikan
keselamatan atau kesehatan pekerja. Bahaya di akut ataupun jangka panjang. Bahaya kimia
tempat kerja merupakan setiap aktivitas yang adalah zat berbahaya yang dapat menimbulkan
berpotensi berdampak buruk atau negatif kerugian dan dapat mengakibatkan dampak
(mempengaruhi) kesehatan manusia, properti, buruk bagi kesehatan dan fisik, seperti iritasi
atau lingkungan di tempat kerja. Bahaya tersebut kulit, iritasi sistem pernapasan, kebutaan, korosi
dapat menyebabkan bahaya, cedera atau dan ledakan(8).
kematian dalam kasus yang ekstrim(5). Bahaya ergonomis merupakan akibat
Bahaya fisik adalah aktivitas yang dari faktor fisik yang dapat mengakibatkan
mengancam keselamatan dan faktor lingkungan cedera muskuloskeletal. Misalnya, pengaturan
yang dapat membahayakan karyawan tanpa stasiun kerja yang buruk di kantor, postur tubuh
harus menyentuhnya, termasuk ketinggian, yang buruk, dan penanganan manual(9).
kebisingan, radiasi, dan tekanan. Bentuk bahaya Bahaya psikososial adalah faktor dalam
fisik adalah yang paling umum dan terdapat di desain atau manajemen pekerjaan yang
sebagian besar tempat kerja pada satu waktu meningkatkan risiko stres terkait pekerjaan dan
atau yang lain termasuk kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan bahaya psikologis atau fisik.
dapat menyebabkan cedera, penyakit, dan Bahaya psikososial termasuk yang dapat
kematian(6). memiliki efek buruk pada kesehatan mental atau
Bahaya biologis adalah zat organik yang kesejahteraan karyawan. Misalnya, pelecehan
menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia seksual, viktimisasi, stres, dan kekerasan di
dan organisme hidup lainnya. Bahaya biologis tempat kerja(10).
meliputi virus, bakteri, serangga, hewan, dan Tabel dibawah ini menjelaskan elemen
lain-lain, yang dapat menimbulkan dampak faktor risiko, biologi, kimia, ergonomic, dan
buruk bagi kesehatan misalnya, jamur, darah dan psikologi beserta potensi bahaya
cairan tubuh lainnya, tanaman berbahaya,
kotoran, debu dan hama (7).
Tabel 1. Matrik Penilaian Potensial Hazard (Hazard Rating)

Elemen Potensi bahaya


Faktor Fisik
Lingkungan kerja yang licin Tergelincir/terplesset
Suhu lingkungan kerja yang tinggi Ketidaknyamanan, dehidrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin Gangguan pendengaran
penggiling kedelai
Tangan terkena mesin penggiling Luka hingga kecacatan
Faktor Biologi
Bakteri Infeksi
Faktor Kimia
Debu sisa penggilingan Gangguan pernapasan
Faktor Ergonomi
Posisi tubuh tidak ergonomis Muskuloskeletal disorder (Nyeri punggung, Low
Back Pain)
Faktor Psikologi
Monotonis Kebosanan
Penilaian risiko dilakukan dengan Standard/New Zealand Standard for Risk
berpedoman pada skala Australian Management (Standar AS/NZS) karena
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

standar manajemen risiko ini adalah standar sedang, perlu


yang mengatur pendekatan yang sistematis penanganan
medis
untuk mengelola risiko untuk mencapai 4 Major Cedera berat
tujuan bagi suatu organisasi dan standar >1 orang,
AS/NZS berlaku untuk semua jenis kerugian
organisasi. Ada 2 parameter yang besar,
gangguan
digunakan, yaitu probability dan
produksi
severity(11). 5 Catastrophic Fatal >1
orang,
Tabel 2. Skala “Probabilities” pada tandar kerugian
AS/NZS sangat besar
dan dampak
Tingkat Deskripsi Keterangan
5 Almost certain Dapat terjadi sangat luas,
terhentinya
setiap waktu
4 Likely Sering terjadi seluruh
3 Possible Dapat terjadi kegiatan
sewaktu-
waktu Hasil dari identifikasi bahaya potensial
2 Unlikely Jarang terjadi berguna sebagai dasar ditentukannya penilaian
1 Rare Hampir tidak
terhadap risiko kecelakaan kerja yang paling
pernah, sangat
banyak berdampak terhadap gangguan
jarang terjadi
kesehatan pekerja. Menurut hasil kegiatan,
proses penggilingan merupakan kegiatan yang
Tabel 2. Skala “Severity” pada standar
memiliki bahaya potensial serta memiliki
AS/NZS gangguan kesehatan terbanyak, sehingga
Tingkat Deskripsi Keterangan
penulis memprioritaskan masalah tersebut yang
1 Insignificant Tidak terjadi
cedera,
akan dibahas pada Walkthrough Survey ini.
kerugian Dilakukan pula analisis dan manajemen
finansial risiko dengan menggunakan pedoman tabel
sedikit standar ukur probabilitas dan severity AS/NZS
2 Minor Cedera ringan, 4360:2004 yang merupakan standar manajemen
kerugian risiko yang berasal dari Australia dan Selandia
finansial Baru (New Zealand). Setelah dilakukan analisis,
sedikit
didapatkan risiko dengan predikat tertinggi
3 Moderate Cedera
/High yaitu bahaya dari kebisingan(12).

Tabel 7. Hasil Observasi Bahaya dan Penilaian Risiko

No Tahapan Jenis Jenis Dampak Probabilit Severit Tingka Pengendalia


. Kegiatan bahaya Bahaya y y t n risiko
Risiko
1. Persiapan Fisik Tertusuk Terkena luka Sering Cidera Mediu Menggunaka
media jerami tusuk yang ringan m n APD
pembuatan dapat bersifat
tahu infeksius
Fisik Tersiram Terkena luka Sering Cidera Mediu Menggunaka
air panas melepuh ringan m n APD
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

Biologi Banyak Penyakit Jarang Cidera Mediu Menggunaka


Hama zoonosis berat m n APD dan
Tikus seperti menangkap
leptospirosis hama
Biolo Paparan Terinfeksi Sering Cidera Mediu Menggunaka
Gi air virus,bakteri , ringan m n sarung
langsung dan tangan karet
mikroorganism
e pada kulit
tangan
2. Pengemasan Ergonom Salah Gangguan Sering Cidera Mediu Penggunaan
i posisi muskulo- ringan m alat bantu
angkut skeletal angkut tahu
Biologi Air Gangguan kulit Jarang Cidera Low Mencuci
rebusan ringan tangan, dan
tahu penggunaan
sarung
tangan karet
3. Perawatan Biologi Air Gangguan kulit Jarang Cidera Low Mencuci
tahu limbah ringan tangan, dan
tahu penggunaan
sarung
tangan karet
Kimia Paparan Gangguan pada Sering Cidera Mediu Mencuci
zat pada kulit ringan m tangan, dan
sisa penggunaan
ampas sarung
tahu tangan karet
4. Pengindustria Ergonom Salah Gangguan Sering Cidera Mediu Penggunaan
n tahu i posisi muskulo- ringan m alat bantu
angkut skeletal angkut
Psikologi Kelelahan Depresi Sering Cidera Mediu Pembuatan
(Durasi berat m shift kerja,
atau pemasangan
beban audio
kerja
berlebih)
5. Melakukan Kimia Paparan Gangguan pada Sering Cidera High Penggunaan
pembuatan zat pada kulit maupun Berat APD lengkap
tahu bahan dalam
pembuata
n tahu
Ergonom Salah Gangguan Sering Cidera Mediu Penggunaan
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

i posisi muskulo- ringan m alat bantu


angkut skeletal angkut atau
wadah jam kerja
tahu yang yang di
besar sesuaikan
Identifikasi Penyakit Akibat Kerja sehingga dimana bahaya psikologinya pekerja
Bahaya potensial yang ada pada bisa merasakan setres dan bosan karna tidak ada
industri ini dari segi fisik yaitu lantai yang licin kegiatan lain yang dapat dilakukan
dan genangan air yang dapat menjadi potensial
terjadinya kecelakaan kerja berupa tergelincir IV. SIMPULAN DAN SARAN
hingga jatuh pada saat tidak hati-hati berjalan Banyak bahaya potensi kerja dapat
atau ketika tidak menggunakan alas kaki . dicegah atau diminimalkan dengan melihat
Selain itu, pada tempat pembuatan tahu tidak aspek desain, konstruksi dan pemeliharaan.
digunakan sarung tangan untuk menyentuh atau Kekurangan dalam salah satu aspek ini
pengemasan . dapat menyebabkan pajanan yang
Bahaya potensial biologi yang mungkin
berbahaya bagi pekerja. (ILO, 2011).
terjadi pada kegiatan produksi ini adalah bakteri
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
dan jamur yang dapat menyebabkan
serta identifikasi potensi bahaya dan resiko
kontaminasi pada makanan berupa tahu yang
dibuat maupun infeksi pada pekerja.
dari data yang kami dapat, ada beberapa
Lingkungan kerja industri ini terutama pada aspek K3 yang perlu dibenahi
bagian dalam ruagan pembuatan tahu dapat Komponen desain utama yang umum di
dikatakan kurang baik karna tidak banyak instalasi agrikultur meliputi bahan
menggunakan alat perlingdung diri . Banyaknya bangunan dan tata letak, penerangan,
bakteri dan jamur mengakibatkan terjadinya ventilasi, penyimpanan bahan berbahaya
timbul penyakit kulit . pada saat melakukan dan instalasi listrik. Aktivitas repetitif
pekerjaan pekerja jarang menggunakan APD memegang sebuah beban pada pekerja
sehingga akan lebih berpotensi terkena bakteri , terlihat saat pengadukan bahan. Hal ini akan
jamur , dan terinfeksi bahan – bahan yang dapat mengakibatkan kekurangan pasukan
membuat timbulnya sebuah penyakit . oksigen ke otot yang akan berpengaruh
Bahaya potensial dari sisi ergonomi
pada efektivitas kerja. Sangat dianjurkan
yang ada pada kegiatan produksi ini yaitu
untuk istirahat setiap 15 menit selama 30
berbagai posisi tubuh saat melakukan kegiatan
detik untuk melakukan peregangan. Pada
yang kurang ergonomis. Saat proses melakukan
pencetakan tahu pekerja tidak memanfaatkan
pekerja dianjurkan memakai APD selain
waktu untuk beristirahat sehingga pekerja harus sepatu boots, meliputi hairnet, sarung
melakukan pekerjaannya dengan waktu yang tangan tahan panas, masker air purrifying
lama yang mengakibatkan terasa pegal setelah respirator, dan apron anti bahan kimia.
melakukan pekerjaan , dengan keadaan posisi Pada bagian konstruksi, lembar dan label
berdiri yang cukup lama dan sedikit data keselamatan bahan kimia, informasi
membungkuk. produk tentang keselamatan dan kesehatan
Selain bahaya potensial fisik, kimia, biologi, dan
kerja belum disiapkan di tempat kerja.
ergonomi yang telah dijelaskan di atas, bahaya
Catatan lokasi dan jenis bahan bangunan
potensial yang ada pada kegiatan produksi ini
juga sebaiknya dibuat karena diperlukan
adalah dari segi psikologi. Pekerja pada industri
tahu ini hanya berkeja tanpa ada musik atau bagi pekerja yang mungkin berpotensi
jarang berkomunikasi dengan pekerja lain, terpapar di masa depan. Tanda potensi
bahaya kerja (seperti lantai licin, suhu
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol. x, No. y, Bulan Tahun, hlm. xx-xx e-ISSN: xxxx-xxxx

ruangan tinggi, dan kelembapan tinggi) http://public.eblib.com/choice/PublicFullRe


sebaiknya disediakan agar baik pekerja cord.aspx?p=6694290
maupun pegawai lain dapat lebih berhati- 5. Sutanto SJ, Vitolo C, Di Napoli C,
hati saat memasuki kawasan kerja. D’Andrea M, Van Lanen HAJ. Heatwaves,
Inspeksi rutin terkait bangunan, instalasi droughts, and fires: Exploring compound
listrik, dan alat kerja, sebaiknya dilakukan and cascading dry hazards at the pan-
European scale. Environment International.
rutin. Pengetahuan terkait keselamatan 2020 Jan;134:105276.
kerja, kesehatan, ergonomi, serta jaminan
kesehatankerja sebaiknya diketahui dengan 6. Dannoun Y, Nouban F. Occupational health
hazards and risk assessments in wastewater
baik oleh pekerja sehingga dapat
treatment plant. IJAESA. 2021 Jul
meningkatkan kualitas dan kuantitas 31;2(2):21–5.
produk.
7. Khan AH, Aziz HA, Khan NA, Hasan MA,
V. UCAPAN TERIMA KASIH Ahmed S, Farooqi IH, et al. Impact, disease
outbreak and the eco-hazards associated
Terima kasih terhadap House of Tofu with pharmaceutical residues: a Critical
karena telah bersedia untuk dijadikan review. Int J Environ Sci Technol [Internet].
tempat penelitian, kami harapkan penelitian 2021 Feb 10 [cited 2021 Aug 16]; Available
ini dapat bermanfaat untuk melindungi from:
http://link.springer.com/10.1007/s13762-
pekerja dari bahaya kerja yang dapat terjadi 021-03158-9
pada masa mendatang
8. Saremi P. Environmental Pollution and
REFERENSI ways to Reduce Contamination with use of
Environmental Engineering Techniques in
1. Mock CN, Nugent R, Kobusingye O, Smith
Metropolises of Developing Countries.
KR, editors. Disease Control Priorities,
IJEAB. 2020;5(3):566–81.
Third Edition (Volume 7): Injury Prevention
and Environmental Health [Internet]. The
9. Kunda R, Frantz J, Karachi F. Prevalence
World Bank; 2017 [cited 2021 Aug 16].
and Ergonomic Risk Factors of Work‐
Available from:
related Musculoskeletal Injuries amongst
http://elibrary.worldbank.org/doi/book/10.1
Underground Mine Workers in Zambia. Jrnl
596/978-1-4648-0522-6
of Occup Health. 2013 May;55(3):211–7.
2. Adei D, Braimah I, Mensah JV, Acquah
10. Potter R, O’Keeffe V, Leka S, Webber M,
Mensah A, Agyemang-Duah W. Improving
Dollard M. Analytical review of the
upon the working environment of informal
Australian policy context for work-related
sector workers in Ghana: The role of
psychological health and psychosocial risks.
planning. Shiri R, editor. Cogent Medicine.
Safety Science. 2019 Jan;111:37–48.
2021 Jan 1;8(1):1911441.
11. Dalgleish F, Cooper BJ. Risk management:
3. Baskaran G. Firms’ approach to mitigating
developing a framework for a water
risks in the platinum group metals sector.
authority. Management of Env Quality.
Miner Econ [Internet]. 2021 Feb 8 [cited
2005 Jun;16(3):235–49.
2021 Aug 16]; Available from:
http://link.springer.com/10.1007/s13563- 12. Castillo A, Bilbao A, Bilbao E. A Risk
021-00249-4 Management Method Based on the AS/NZS
4360 Standard. In IEEE; 2007. p. 64–8.
4. Malik JA, Marathe S. Ecological and Health
Effects of Building Materials [Internet].
Cham: Springer International Publishing
AG; 2021 [cited 2021 Aug 16]. Available
from:

Anda mungkin juga menyukai