Anda di halaman 1dari 9

Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

PERTEMUAN 13
KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN
MATA UANG ASING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan Transaksi mata uang asing.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan alasan suatu negara menggunakan mata uang asing
dalam suatu transaksi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana penggunaan mata uang asing dalam
suatu transaksi.

B. URAIAN MATERI
1.1 PENDAHULUAN
Didalam sistem moneter internasional dapat diperinci menjadi tiga golongan
yaitu: tidak ada suatu negera pun didunia yang tidak memiliki hubungan dengan
negara lain, hubungan – hubungan atau aspek internasional dalam ekonomi makro
merupkan salah satu aspek penting yang perlu dipelajari, hubungan ekonomi antar
negara melalui dua jalur yakni hubungan perdagangan dan hubungan keuangan.
Hubungan perdagangan itu muncul karena adanya ekpor dan impor hasil produksi dari
suatu negara kenegara lain. Untuk menjalin hubungan transaksi internasional tersebut
mutlak diperlukan adanya pasar valuta asing serta perlu anya penetu harga barang dan
jasa dengan menggunakan nilai tukar atau kurs.
Mata uang berfungsi untuk menyatakan suatu nilai standar, sebagai alat dan
sebagai unit pengukuran untuk transaksi ekonomi. Agar transaksi dapat dicatat dalam
laporan keuangan, transaksi tersebut harus diukur dengan mata uang. Entitas mungkin
memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri.
Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.
Suatu entitas dapat menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang asing.
Permasalahan utama adalah nilai tukar mana yang digunakan dan bagaimana
melaporkan pengaruh dari perubahan nilai tukar dalam laporan keuangan.

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

1.2 DEFINISI
Mata uang asing menurut Choi, Frost dan Meek (1999) adalah “a currency
other than the entity reporting currency”. Berarti mata uang asing adalah mata uang
selain yang dipakai dalam melaporkan laporan keuangan suatu badan usaha. Jika
badan usaha tersebut ada di Indonesia maka mata uang pelaporan yang dipakai adalah
rupiah, mata uang selain rupiah merupakan mata uang asing.
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana
suatu entitas beroperasi.
Transaksi mata uang asing (foreign currency transactions) adalah transaksi yang
didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing,
termasuk transaksi-transaksi yang timbul ketika suatu entitas:
o Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam
suatu mata uang asing.
o Meminjam atau meminjamkan dana dengan utang atau tagihan didenominasikan
dalam suatu mata uang asing; atau
o Memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan kewajiban
yang didenominasikan dalam mata uang asing
 Istilah Umum Dalam Transaksi Mata Uang Asing
 Mata uang pelaporan adalah Mata uang pelaporan adalah mata uang yang
digunakan dalam menyajikan laporan keuangan entitas pelaporan. Mata uang
pelaporan yang digunakan dalam menyusun Laporan Keuangan menurut Standar
Akuntansi Pemerintahan adalah mata uang Rupiah.
 Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset atau
menyelesaikan kewajiban antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar (arm’s length transaction).
 Pos-pos moneter adalah Dalam pos-pos neraca pemerintah terdapat aset atau
kewajiban yang akan diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang
tetap atau dapat ditentukan. Pos-pos ini sering disebut sebagai pos moneter (monetary
items).
 Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabara sejumlah tertentu satu mata
uang ke dalam mata uang lainnya pada nilai tukar yang berbeda.

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Tiap- tiap negara didunia ini mempunyai mata uangnya sendiri – sendiri.
Dengan adanya perdagangan antar negara maka mata timbul permintaan dan
penawaran akan mata uang dari negara – negara yang bersangkutan. Valuta asing atau
biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, FOREIGN EXCHANGE, adalah
mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta
Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai forex
(singkatan dari Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang
yang berbeda.
Pasar valuta asing biasa disebut dengan Foreign Exchange Market adalah
kerangka organisasi yang didalamnya terdapat perseorangan, perusahaan –
perusahaan, dan bak yang membeli dan yang menjual valas atau devisa. Pasar valuta
asing ini menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk
melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing,
dan menerapkan managemen mata uang asing.

1.2.1 Fungsi Pasar Valuta Asing


1. Mempermudah pertukaran valuta asig serta pemindahan dana atau daya
beli dari satu negara kenegara lain.
2. Memberikan kredit jangka pendek karena sering terdapat transaksi
internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayarannya dan atau
penyerahan barang maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk
dilaksanakan kontrak jual beli dengan kredit.
3. Memberikan fasilitas – fasilitas untuk menghindarkan resioko pertukranga
atau hegding.

1.3 PESERTA PASAR


Dalam pasar valuta asing terdapat pihak yang membeli (buyer) dan pihak yang
menjual (seller) mata uang lainnya. Mereka iniah yang kita sebut sebagai peserta
pasar valuta asing.
1. Pemerintah
2. Bank sentral
3. Bank internasional (Trading banks, Commercial bank, Investment, Lembaga
keuangan lainnya)
4. Nasabah besar

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

5. Nasabah – nasabah

1.4 Penentuan Kurs


Faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah :
1. Tingkat inflasi suatu negara
2. Neraca pembayaran
3. Perubahan suku bunga
4. Tingkat investasi negara
5. Stabilitas dan proses tata kelola (governance)

1.5 KONSEP PERTUKARAN MATA UANG


1. Exchange Rate ( Nilai Tukar )
Rasio antara satu unit mata uang dengan mata uang lainnya pada suatu saat
tertentu.
 Kurs Langsung (direct exchange rate – DER)
Adalah banyaknya unit mata uang lokal (local currency units –LCUs) yang
diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign currency unit –
FCU). Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang
sebagai besarnya rupiah untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Rasio kurs
langsung sbb:

Contoh: jika dengan Rp 9.200 dapat diperoleh 1 dolar AS, kurs langsung dari
rupiah terhadap dolar AS adalah sebesar Rp 9.200.
 Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate – IER)
Adalah kebalikan dari kurs langsung. Kurs tidak langsung menunjukan
banyaknya unit mata uang asing yang dapat diperoleh dengan 1 rupiah. Surat
kabar bisnis dan orang yang bepergian ke luar Indonesia seringkali
menggunakan kurs tidak langsung. Kurs langsung berbanding terbalik dengan

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

kurs tidak langsung dan bahwa keduanya menyatakan hubungan ekonomis


yang sama antara kedua mata uang. Rasio kurs tidak langsung sbb:

Dari contoh yang kurs langsung, maka kurs tidak langsung adalah sebesar 1 :
Rp 9.200 = $ 0,0001087

Contoh kasus perubahan Kurs


Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata
uang dibandingkan dengan mata uang yang lain. Contoh kurs rupiah terhadap
dolar AS berubah sbb:

Menguatnya Rupiah – Penurunan Kurs Langsung


Menguatnya rupiah berarti :
 Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata
uang asing
 Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing.
Melemahnya Rupiah – Peningkatan Kurs Langsung
Melemahnya rupiah berarti:
 Lebih banyak mata uang Indonesia diperlukan untuk memperoleh satu unit mata
uang asing.
 Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing.

Antara 1 Januari 2011 dan 1 Juli 2011, menguatnya rupiah:


 Kurs langsung turun → rupiah menguat (perlu sedikit mata uang rupiah untuk
memperoleh 1 dolar)

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

 Kurs tidak langsung meningkat → dolar melemah (perlu lebih banyak dolar AS untuk
memperoleh 1 rupiah)
 Impor Indonesia umumnya meningkat secara kuantitas → barang luar negeri yang
diimpor ke Indonesia lebih murah dalam rupiah (Rp 1 dapat memperoleh lebih banyak
barang).
 Ekspor dari Indonesia umumnya turun secara kuantitas → barang ekspor Indonesia
lebih mahal (perlu lebih banyak dolar untuk memperoleh barang)
Antara 1 Juli 2011 dan 1 Juli 2012, melemahnya rupiah:
 Kurs langsung meningkat → rupiah melemah (perlu lebih banyak mata uang rupiah
untuk memperoleh 1 dolar).
 Kurs tidak langsung turun → dolar menguat (perlu lebih sedikit dolar AS untuk
memperoleh 1 rupiah) Impor Indonesia umumnya turun secara kuantitas → barang
luar negeri yang diimpor ke Indonesia lebih mahal dalam rupiah.
 Ekspor dari Indonesia umumnya naik secara kuantitas → barang ekspor Indonesia
lebih murah dalam rupiah

2. Floating Exchange Rate ( Nilai Tukar Mengambang)


Nila tukar yang mencerminkan daya beli dipasar dunia (open market economy).
3. Fixed Exchange Rate (Nilai tukar Tetap)
Nilai tukar yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk kepentingan pengendalian
inflasi
4. Spot Rate (Nilai Tukar Spot)
Nilai tukar yang berlaku pada saat tertentu dan dapat berubah setiap waktu (on
spot).
5. Current Rate
Nilai tukar ini digunakan pada saat terjadi transaksi atau pada saat tanggal neraca
6. Historical Rate
Kurs yang berlaku pada saat suatu transaksi / kejadian berlangsung

1.6 TRANSAKSI MATA UANG ASING


1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor), dimana harganya
dinyatakan dalam mata uang asing.
2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing

1.6.1 Transaksi Ekspor Impor dalam Mata Uang Asing


1. Tanggal transaksi → mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara
dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2. Tanggal neraca → menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah
pada akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang. Mengakui keuntungan
atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan neraca.
3. Tanggal pelunasan → pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap
perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika
transaksi tersebut terjadi setelah tanggal neraca) dengan tanggal pelunasan,
mencatat keuntungan atau kerugian yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan
utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut.

KASUS IMPOR
1. Pada tanggal 1 Oktober 2012, PT ABC memperoleh barang secara kredit dari
Tokyo Industries sebesar Rp 160.000.000 atau 2.000.000 yen.
2. PT ABC menyusun laporan keuangan pada 31 Desember 2012
3. Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 2013
4. Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah sbb:
Tanggal kurs langsung
1 Oktober 2012 (tanggal transaksi) Rp 80
31 Desember 2012 (tanggal neraca) Rp 90
1 April 2013 (tanggal pelunasan) Rp 86
Buatlah jurnal dan hitungannya
Jika kontrak pembelian dinyatakan dalam dolar, maka entitas asing (Tokyo Industries) akan
menanggung resiko kurs mata uang asing. Jika transaksi dinyatakan dalam yen, maka PT.
ABC akan terbuka terhadap kemungkinan keuntungan dan kerugian kurs.
JIKA DALAM YEN
1 Oktober 2012 (tanggal pembelian)
Persediaan 160.000.000
Utang usaha (¥)160.000.000
(Rp 160.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp 80 kurs tunai)

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

31 Desember 2012 (tanggal neraca)


Rugi transaksi mata uang asing 20.000.000
Utang usaha (¥)20.000.000
(Menyesuaikan utang dalam mata uang asing pada pelaporan setara dolar AS dan mengakui
rugi selisih kurs sbb:
Rp 180.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp 90 kurs tunai 31 Desember
160.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp 80 kurs tunai 1 Oktober
20.000.000 = ¥ 2.000.000 x (Rp 90 – Rp 80)

1 April 2013 (tanggal penyelesaian)


Utang usaha (¥)8.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing 8.000.000
(menyesuaikan utang dalam mata uang asing pada pelaporan setara dolar AS dan mengakui
keuntungan selisih kurs)

Rp 172.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp 86 kurs tunai 1 April


180.000.000 = ¥ 2.000.000 x Rp 90 kurs tunai 31 Desember
8.000.000 = ¥ 2.000.000 x (Rp 90 – Rp 86)

Unit mata uang asing (¥)172.000.000


Kas 172.000.000
(memperoleh FCU untuk menyelesaikan utang: Rp 172.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 86 kurs
tunai 1 April)

Utang usaha (¥)172.000.000


Unit mata uang asing (¥)172.000.000

KASUS EKSPOR
PT. BADI Trading ekspor mainan anak – anak ke Inggris. Nilai invoice US$ 20.000
Current Rate US$ 1 = Rp. 9.000,- transaksi dalam mata uang Dolar Amerika
Jurnal penjualan ekspor
Piutang Ekspor 180.000.000
Penjualan Ekspor 180.000.000
(Ekspor dengan invoice US$ 20.000 kurs Rp, 9.000)

Akuntansi S1 Universitas Pamulang


Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Lanjutan soal, pada saat tanggal menerima transfer pelunasan$ 1 = Rp. 8.900,-
Apabila pelunasan tersenutt masih dalam tahun yang sama maka jurnal pnerimaan piutang
adalah :
Bank 178.000.000
Rugi Selisih Kurs 2.000.000
Piutang Ekspor 180.000.000

Latihan soal
Jika kurs langsung dalam rupiah adalah
1 poundstering Inggris = Rp. 17.600
1 dolar AS = Rp. 8.740
a. Berapakah kurs tidak langsung untuk pondstering inggris dan dolar AS?
b. Berapa jumlah poundstering yang harus dibayarkan perusahaan inggris untuk membeli
barang dengna biaya perolehan Rp. 80.000.000dari perushaan indonesia?

DAFTAR PUSTAKA
Suherdi, R 2007. Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional. Jakarta :
Gasindo.
Baker, Ricard E. dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persepektif Indonesia)
buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Standar Akuntansi Keuangan, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

Akuntansi S1 Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai