Anda di halaman 1dari 3

Nama: ISMAWAN

NIM: 2019A1C014

PRODI: PPKn

1. Arti dan kedudukan

Al Masailul Khamsah (masalah lima) disebut juga al Mabadi ul Khamsah (prinsip yang lima) adalah salah
satu keputusan Majlis Tarjih yang menjelaskan pengertian agama, dunia, ibadah, sabilillah dan qiyas.
Masalah lima ini sudah mulai dibicarakan sejak tahun 1930 an.

2. Isi masail Khomsah

a. Agama

Agama (ad Din) ialah apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi Nya berupa perintah
dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat. (HPT)Disitu ada 4 hal :
Syari’at Allah Dibawa oleh para nabi Berisi perintah, larangan dan petunjuk Sebagai sarana menuju
kemaslahatan dunia dan akhirat.Dalam MKCHM ditegaskan bahwa Islam adalah adalah agama yang
diturunkan Allah sejak nabi Adam as sampai nabi Muhammad saw. (Jadi bukan saja agama yang
diturunkan kepada nabi Muhammadّ َAgama (ad Dinul Islami) yang dibawa oleh nabi Muhammad saw
ialah apa yang diturunkan Allah dalam al Qur an dan yang tersebut dalam Sunnah yang maqbulah
berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.Disini ada
5 hal : Syari’at Allah Dibawa oleh para nabi Muhammad sawYang tertera dalam al Qur an dan Sunnah
Maqbulah (sunnah yg diterima) Berisi perintah, larangan dan petunjuksebagai sarana menuju
kemaslahatan dunia dan akhirat.Yang dimaksud dengan “agama” disini ialah Islam.Ini sesuai dengan al
Qur an surat Ali Imran 19 dan 85: Sesungguhnya agama yang diakui disisi Allah adalah Islam. Surat Ali
Imran 19

Siapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima, dan dia diakhirat termasuk orang

yang rugi. Surat Ali Imran 85 Dan juga tersebut dalam surat as Syura 12 :
Dia Allah telah mensyariatkan kepadamu tentang agama yang telah wasiatkan kepada Nuh dan yang
telah kami wahyukan kepada mu (Muhammad) dan yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
dan Isa yaitu tegakkanlah agama dan janganlah kamu bercerai beraipadanya.Amat berat bagi
orangorang musyrik agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepadanya orang-orang yang kembali kepada Nya

b. Duniaِ
Dunia, yang dimaksud dengan urusan dunia dalam hadits nabi “kamu lebih tahu urusan duniamu” ialah
urusan yang tidak diutus nabi-nabi untuk itu. Walaupun dibedakan rumusan agama dan dunia, tapi
bukan berarti bahwa Muhammadiyah itu sekuler.
Pembedaan itu hanya sekedar untuk mempertajam pengertian.

Urusan dunia dapat dibagi 2 :

a. Yang sama sekali diatur oleh Islam, seperti cara bercocok tanam, membangun rumah, dll.

b. Yang diatur sebagiannya oleh Islam, seperti cara makan, minum, berpakaian, dll.

c. Ibadah ِIbadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan mentaati segala
perintah Nya, menjauhi larangan Nya dan mengamalkan segala di inginkannya (diizinkannya).Dan ibadah
itu terbagi dua yaitu ammah (umum) dan khasshah (khusus)Ibadah ammah (umum) ialah segala amal
yang di izinkan Allah.Ibadah khassah (khusus) ialah yang telah dibatasi Allah dengan bagian-bagiannya,
keadaandan tata caranya yang tertentu.Menambah atau mengurangi ibadah khusus itulah yang disebut
bid’ah, dan bid’ah itu sesat. Bid’ah ialah meng ada-ada atau menambah-nambah ibadah khusus seperti
shalat, haji, dll.Ibadah umum juga segala kegiatan hidup manusia yang dibolehkan Allah, yang gunanya
menopang ibadah khusus, seperti bekerja, makan, minum, tidur, dll. Tanpa semua yang diatas, kita tidak
bisa melakukan shalat, dllKalau demikian, maka cocoklah firman Allah swt dalam surat az Zariyat 56 :
Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku. Karena seluruh hidup kita adalah
ibadah.

d. Sabilillah

Sabil artinya jalan. Jadi sabilillah artinya jalan Allah.Dalam qarar (keputusan) majlis Tarjih pengertinya
ialah :

Sabillah ialah jalan yang menyampaikan perbuatan seseorang kepada keridhaan Allah, berupa segala

amal yang di izinkan Allah untuk meninggikan kalimatnya (agamanya) dan melaksanakan
hukumhukumnya.Dari pengertian itu ada beberapa unsur : berupa amalan yang di izinkan Allahjalan
yang menyampaikan kepada keridhaan Allah. tujuannya untuk meninggikan (memuliakan) kalimat
(agama) Allah dan melaksanakan hukum Allah.Disini ditegaskan bahwa sabillah adalah semua kegiatan
untuk mencari ridha Allah, jadi bukan hanya khusus jihad atau berperang. Karena memang pengertian
jihad bukan hanya perang, tapi dalam pengertian yang lebih luas, termasuk jihad dengan harta dan jiwa.
Jihad melalui pendidikan, dakwah, memakmurkan mesjid, dll.Tapi sabilillah dalam al Qur an
dihubungkan dengan jihad atau berperang.Ini tertera dalam surat at Taubah 81 :

Orang-orang yang ditinggalkan (Tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di
belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan
mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api
neraka Jahannam itu lebih dahsyat panas(nya)" jika mereka Mengetahui.

e. qiyas
1. Setelah persoalan Qiyas dibicarakan dalam tiga (3) kali sidang, dengan mengadakan tiga kali
pemandangan umum dan satu kali Tanya jawab antara kedua belah pihak.

2. Setelah mengikuti dengan teliti akan jalannya pembicaraan dan alasan-alasan yang dikemukakan oleh
kedua belah pihak, dan dengan MENGINSAFI bahwa tiap-tiap keputusan yang diambil olehnya itu hanya
sekedar mentarjihkan diantara pendapat-pendapat yang ada, tidak berarti menyalahkan pendapat yang
lain.Memutuskan :Bahwa dasar muthlaq untuk berhukum dalam agama Islam adalah al Qur an dan al
Hadits. Bahwa dimana perlu dalam menghadapi soal-soal yang telah terjadi dan sangat dihajatkan untuk
diamalkan, mengenai hal-hal yang tidak bersangkutan dengan ibadah mahdhah, pada hal untuk alasan
atasnya tiada terdapat nash sharih didalam al Qur an atau Sunnah shahihah, maka dipergunakan alasan
dengan jalan ijtihad dan istinbath dari nash-nash yang ada melalui persamaan illat, sebagaimana telah
dilakukan oleh ulama-ulama Salaf dan Khalaf.Qiyas ialah ijtihad dalam menetapkan hukum suatu
masalah yang belum ada ketentuan hukumnya dengan menyamakan hokum kepada suatu masalah yang
telah ada hukumnya berdasarkan nash, karena ada persamaan illah antara kedua hukum itu.
Contoh : Mengharamkan narkoba karena di qiyaskan kepada khamar, karena persamaan illahnya yaitu
sama-sama menghilangkan akal, atau memabukkan. (Surat al Baqarah 219 dan al Maidah 90).Contoh
lain: Dalam pengangkatan khalifah pengganti Nabi, para sahabat mengqiyaskannya dengan penunjukan
Abu Bakar menjadi imam shalat waktu masih hidup. Nu’man bin Tsabit (Abu Hanifah) adalah ulama
mazhab yang paling banyak menggunakan qiyas, karena beliau tidak banyak menerima hadits
disebabkan tinggal di Irak. Ini berbeda dengan Imam Maliki yang tinggal di Madinah yang banyak
menggunakan hadits.

Anda mungkin juga menyukai