Anda di halaman 1dari 17

STIKES RS BAPTIS KEDIRI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S-1


FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN
1.1. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S.
2) Alamat dan telepon : Lingkungan Kresek, kelurahan Tempurejo RT 07 RW
08, Kecamatan Pesantren Kota Kediri
3) Pekerjaan KK : Tn. S tidak bekerja.
4) Pendidikan KK : Lulus SD
5) Komposisi keluarga :
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Imunisasi Keterangan
kelamin dengan KK
1 Tn. S L KK 69 thn SD Tidak Diabetes
terkaji Melitus
(Gangren)
2 Ny. K p Istri 60 thn SD Tidak
terkaji

Genogram :

6) Tipe Keluarga :

G/D/Kep KLG/Format Askep


Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga Nuclear Family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak.
7) Suku Bangsa :
Keluarga Tn. S termasuk suku jawa, Tn. S berasal dari Pamenang dan Ny. K berasal dari
Tempurejo, dalam kesehariannya keluarga berkomunikasi mengunakan bahasa Jawa.
8) Agama :
Keluarga Tn. S menganut agama islam, keluarga rutin melakukan kegiatan ibadah sholat 5
waktu. Tidak ada keyakinan yang berdampak buruk pada status kessehatan Tn. S
9) Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Tn. S sebagai kepala keluarga tidak bekerja, sedangkan Ny. K merupakan Ibu rumah tangga
yang mengurus keperluan keluarga sehari-hari. Untuk pendapatan Ny. K berjualan es batu
dan bunga kanthil dirumah dan apabila membutuhkan biaya, keluarga Tn. S menjual
barang-barang dirumah yang bisa dijual dan untuk biaya listrik ditanggung oleh anaknya.
Karena keterbatasan ekonomi keluarga Tn. S makan kurang memperhatikan diet seimbang,
keluarga Tn. S makan 3x sehari dengan nasi dan sayur saja, terkadang dengan sayur
kemarin, dan menggunakan lauk kadang kadang saja.
10) Aktifitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga mengatakan tidak pernah rekreasi. Waktu luang hanya digunakan untuk menonton
televisi.

1.2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap berdua kembali, yaitu setelah anak besar dan
menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggal bersama suami dan istri berdua saja.
2) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Keluarga Tn. S pada tahap VIII yaitu keluarga dalam tahap lansia.
3) Riwayat Keluarga Inti :
Tn. S menderita diabetes melitus sejak tahun 2010 dan pernah dirawat di Rumah Sakit
Gambiran selama 1 minggu. Tn. S menderita luka ganggren sejak 1 bulan yang lalu, Ny. K
sebelumnya menderita stroke ringan 5 tahun yang lalu, mengalami kelemahan tubuh bagian
kiri dan sekarang sudah bisa berjalan dan sekarang sekarang masih rutin minum obat.
4) Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Dari keluarga Tn. S dan Ny. K tidak mempunyai riwayat diabetes melitus sebelumnya.
Pada keluarga Ny. K tidak mempunyai riwayat sakit sebelumnya.

1.3 Data Lingkungan


1) Karakteristik Rumah
Rumah milik sendiri, sifat permanen, luas 5x11 m , terdiri dari teras depan, satu ruang
tamu, satu ruang keluarga, terdapat jendela untuk ventilasi udara, satu dapur, satu kamar

G/D/Kep KLG/Format Askep


mandi, pencahayaan kurang, lantai rumah belum dikeramik, sumber air adalah air tanah
(sumur).
2) Denah Rumah

6 T B

J
A
L 2
A Keterangan :
N 1 1 : Ruang Tamu
2 : Ruang Keluarga
3 : Kamar
4 : Kamar
5 : Tempat Sholat
6 : Kamar Mandi
7 : Dapur
7 // : Jendela

3 4 5

3) Karakteristik Lingkungan
Lingkungan rumah Tn. S kotor, tidak tertata rapi, rumah jarang dibersihkan terlihat debu
dilantai, sampah dan banyak daun didepan teras rumah. Terkadang lingkungan depan
rumah disapu oleh menantunya.
4) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. S warga asli Kediri, Tn. S dan Ny. K tinggal dirumah semenjak menikah
hingga sekarang tidak pernah berpindah-pindah sejak tahun 1984.
5) Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Tn.S hanya tinggal berdua dengan Ny.K dirumah, interaksi dengan masyarakat baik dan
selama ini tidak terjadi masalah dan perselisihan. Tn.S mengatakan semenjak menderita
luka ganggren jarang untuk keluar rumah, jarang berinteraksi dengan tetangga disekitar
rumah, karena apabila terlalu sering berjalan kaki sebelah kanan dan kiri bengkak.
6) Sistem Pendukung Keluarga
Dalam keluarga Tn.S jika ada masalah selalu di bicarakan, di musyawarahkan dulu. Saat
Tn.S sakit keluarga langsung membawa ke Puskesmas Ngeletih dan rutin kontrol setiap
hari jumat apabila diantar oleh anaknya. Tn.S berobat menggunakan asuransi Jamkesda.

G/D/Kep KLG/Format Askep


1.4 Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi
Keluarga Tn.S menerapkan pola keterbukaan dimana memberi peluang untuk berbicara
dan dapat memberikan masukan, komunikasi dilakukan langsung dengan menggunakan
bahasa jawa.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn.S pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga yaitu Tn.S
melalui musyawarah dalam mengambil keputusan dan dalam penyelesaian masalah.
3) Struktur Peran (Formal Dan Informal)
Tn.S : sebagai kepala keluarga tugasnya untuk bekerja terganggu karena sakit. Tn.S tidak
bekerja dan hanya di rumah.
Ny.K : sebagai istri , mengerjakan tugasnya, masak, merawat Tn.S, membuat es batu,
berjualan es batu dan berjualan bunga kanthil di rumah.
4) Nilai Dan Norma Keluarga
Dalam keluarga Tn.S selalu mengingatkan keluarga untuk saling berdoa dan beribadah
untuk kesembuhan Tn.S dan kesehatan keluarga.

1.5 Fungsi Keluarga


1) Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyanyangi. Selama ini keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain.
2) Fungsi Sosial
Interaksi keluarga Tn.S dengan tetangga sekitar dan anggota keluarga lain tidak ada
masalah. Tn.S mengatakan semenjak menderita luka ganggren tidak pernah jalan-jalan pagi
di sekitar rumah dan jarang berinteraksi dengan tetangga
3) Fungsi Perawatan Keluarga
a. Kemampuan untuk mengenal masalah
Tn.S mengatakan sudah mengerti tentang diabetes mellitus yang di deritanya, pasien
menderita Diabetes Mellitus sejak 2010, dan Tn.S patuh minum obat :
 Metformin 500mg 3x1/hari (sesudah makan)
 Glibendamide 5mg 1x1/hari (sebelum makan)
b. Kemampuan untuk mengambil keputusan
Keluarga Tn.S sudah mampu dalam mengambil keputusan dibuktikan saat Tn.S sakit
keluarga mengantar ke Puskesmas Ngeletih
c. Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga belum mampu untuk merawat anggota keluarga yang sakit Ny.K mengatakan
belum bisa merawat luka ganggren pada kaki kanan Tn.S, perban terlihat kotor, warna
kulit sekitar luka berwarna hitam, dan kaki sebelah kanan dan kiri bengkak. Tn.s

G/D/Kep KLG/Format Askep


berjalan dengan menyeret kaki kanan yang terdapat luka. Tn.S menderita luka
ganggren sejak 1 bulan yang lalu.
d. Kemampuan memelihara/memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn.S belum dapat memodifikasi lingkungan rumah dibuktikan dengan rumah
yang kotor, kumuh terdapat debu pada lantai dan barang-barang di rumah terlihat
berantakan. Ny.K mengatakan rumah jarang disapu dan dibersihkan karena badan
tidak kuat.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.S mampu menggunakan fasilitas kesehatan untuk kontrol setiap hari
selasa dan jumat di Puskesmas Ngletih apabila diantar anaknya dan pada saat anak
pasien kerja keluar kota Tn.S tidak kontrol karena tidak ada yang mengantar.
4) Fungsi Reproduksi
Tn.S dan Ny.K sudah lansia dan memiliki 1 anak laki-laki yang sudah menikah dan
tinggal bersama istri, Ny.K saat ini sudah menapouse.

1.6 Stress Dan Koping Keluarga


1) Stress Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Stress jangka panjang : Tn.S berharap penyakit yang di deritanya tidak terjadi komplikasi
dan dapat menjalani masa tua dengan sehat.
Stress jangka pendek : Tn.S mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dari luka ganggren
yang di deritanya.
2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
Keluarga selalu menghadapi masalah dengan tenang berdoa dan selalu di bicarakan
bersama untuk mendapat penyelesaian.
3) Strategi Koping Yang Digunakan
Saat menghadapi masalah keluarga mencari bantuan sedangkan untuk masalah kesehatan
bila sakit keluarga berobat ke fasilitas kesehatan di Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas
Ngletih.
4) Strategi Adaptasi Disfungsional
Selama pengkajian tidak ditemukan adanya adanya cara keluarga mengatasi masalah
secara maladaptif dalam keluarga.

G/D/Kep KLG/Format Askep


1.7 Pemeriksaan Fisik
Nama
No anggota Hasil Tanda tangan
keluarga
1. Tn. S Pemfis :
1. pasien terlihat lemas dan pucat.
23/ 2. Pasien tidak rapi.
05/ 3. Terdapat luka gangren pada kaki sebelah kanan
2019
sejak 1 bulan yang lalu
15.40
4. Luka dibalut dengan perban telihat kotor
5. Keadaan luka tidak terdapat nanah.
6. Lebar luka + 8 cm
7. Kedalaman luka 2 cm
8. Bengkak pada kaki kanan dan kiri
Ttv :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 22 x/mnt
S : 36 C
GDS : 40 mg/dl
Pola nutrisi :
Makan 3 x/hari (5sendok makan ) inisiatif
sendiri.
Minum 6-7 gelas/hari dengan air putih.
Head to toe:
1. Kepala : rambut bersih, beruban, tidak terdapat
benjolan.
2. Telinga : terdapat serumen. Tidak terdapat
gangguan pendenganran.
3. Mata : sklera putih. Konjungtiva merah muda,
pupil mengecil saat terkena cahaya.
4. Hidung : bersih, tidak terdapat sumbatan.
5. Mulut : mukosa bibir kering, lidah kerak putih.
6. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid.
7. Integument : turgor kulit menurun, terdapat
warna kehitaman pada kulit sekitar luka gangren
kaki sebelah kanan.
8. Thorax : saat inspirasi dada simetris antara kiri
dan kanan. Tidak terdapat suara tambahan
( ronkhi, rales)
9. Jantung : tidak terdengar mur mur
10. Abdomen : tidak terdapat lesi, tidak terdapat
nyeri tekan, suara tympani, bising usus 15x/mnt
11. GCS : 4-5-6, kesadaran komposmentis
Ket : 4 = membuka mata spontan
5 = orientasi baik
6 = melakukan sesuai perintah

2. Ny. K Ttv
TD : 150/90 mmhg

G/D/Kep KLG/Format Askep


23/5 N : 84 x/mnt
2019 P : 24 x/mnt
15.40 S : 36,5 c

3. Tn. S Pemfis:
1. Pasien terlihat lemas
24/5 2. Luka gangren pada kaki sebelah kanan
2019 3. Luka dibalut dengan perban tampak bersih
16.15
4. Tidak terdapat nanah
5. Lebar luka 8 cm dan kedalaman 2 cm
6. Pasien terlihat bersih dan rapi
Ttv :
TD : 130/80 mmhg
N : 80 x/mnt
P : 22 x/mnt
S : 36 C
GDS : 126 mg/dl
Pola nutrisi :
Makan 3 kali sehari 15 sendok makan (inisiatif sendiri)
Minum 6-7 gelas/ hari dengan air putih
4. Ny. K TTV:
TD : 160/90 mmhg
24/5 N : 84 x/mnt
2019 P : 22 x/mnt
16.30 S : 36,5 C

1.8 Harapan Keluarga


Keluarga berharap agar Tn S cepat sembuh, dan semua anggota keluarga yang lain sehat selalu.

Kediri, 23 Mei 2019


Mahasiswa,

(Erlyana Rahayu Fibriani)

G/D/Kep KLG/Format Askep


2. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.1 Analisa Data
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 a. Subyektif : Ny. K mengatakan belum bisa Ketidakefektifan Kurangnya kemampuan
merawat luka gangren pada kaki kanan Tn. manajemen kesehatan keluarga dalam merawat
S luka ganggren sejak 1 bulan yang lalu. anggota keluarga yang
Tn. S kontrol ke puskesmas ngletih,
sakit.
apabila diantar oleh keluarga.
b. Obyektif : luka gangrene pada kaki seblah
kanan, lebar ± 8 cm, kedalaman ± 2 cm
 Luka dibalut perban
 Perban terlihat kotor
 GDS = 40 mg/dl
 TD = 120/80 mmHg
 N = 80 x/menit
 P = 22 x/menit
 S = 360C
2 a. Subyektif : Tn. S mengatakan semenjak Sindrom lansia lemah Kurangnya kemampuan
menderita luka ganggren jarang untuk keluarga dalam merawat
keluar rumah, karena apabila terlalu sering anggota yang sakit
berjalan, kaki sebelah kanan dan kiri
bengkak
b. Obyektif :
 Tn. S berjalan dengan menyeret kaki
kanan yang terdapat luka
 kaki kanan dan kiri bengkak
 warna kulit sekitar luka berwarna hitam

3 a. Subyektif : Ny. K mengatakan rumah Hambatan Ketidakmampuan


jarang disapu dan dibersihkan karena pemeliharaan rumah keluarga memodifikasi
badan tidak kuat lingkungan
b. Obyektif :
 Rumah kotor, kumuh
 Terdapat debu pada lantai
 Barang-barang berantakan, tidak tertata
rapi
 Banyak daun diteras rumah

G/D/Kep KLG/Format Askep


2.2 Perumusan Diagnosa Keperawatan
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit

2. Sindrom lansia lemah berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit

3. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga meodifikasi


lingkungan

2.3 Penilaian (skoring) Diagnosa Keperawatan Keluarga


Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya
kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Apabila tidak segera diatasi akan
Skala membahayakan Tn. S

Tidak/kurang sehat

2 Kemungkinan masalah untuk dicegah : 1/2 x 2 = 2 Membawa tn. S ke pelayanan


Skala kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan
Sebagian

3 Potensi masalah untuk dicegah : 2/3 x 1 = 2/3 Pencegahan bisa dilakukan


Skala dengan menjaga pola makan dan
pola hidup
Cukup

4 Menonjolnyamasalah : 2/2 x 1 = 1 Masalh perlu penanganan segera


Skala karena mengancam kesehatan
Tn. S
Masalah berat harus segera ditangani

G/D/Kep KLG/Format Askep


Total
4

Diagnosa Keperawatan : Sindrom lansia lemah berhubungan dengan kurangnya kemampuan


keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Masalah adalah keadaan yang
Skala sudah terjadi dan perlu diberi
tindakan segera
Tidak/kurang sehat

2 Kemungkinan masalah untuk dicegah : 1/2 x 2 = 2 Membawa tn. S ke pelayanan


Skala kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan
tinggi

3 Potensi masalah untuk dicegah : 3/3 x 1 = 1 Masalah dapat dicegah untuk


Skala tidak memperburuk keadaan
dengan memperbaiki perilaku
Cukup
hidup sehat

4 Menonjolnyamasalah : 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari adanya


Skala masalah tetapi tidak didukung
dengan pemahaman yang
Masalah berat harus segera ditangani
adekuat

Total 4

Diagnosa Keperawatan : Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan denganketidakmampuan


keluraga memodifikasi lingkungan.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN

G/D/Kep KLG/Format Askep


1 Sifat Masalah : 2/3 x 1 = 2/3 Masalah belum terjadi tetapi
Skala perlu penanganan segera

Ancaman kesehatan

2 Kemungkinan masalah untuk dicegah : 2/2 x 2 = 2 Sumber-sumber yang ada dan


Skala tindakan untuk memecahkan
masalah dapat dijangkau
Mudah
keluarga

3 Potensi masalah untuk dicegah : 1/3 x 1 = 1/3 Masalah tidak dapat dicegah
Skala tetapi keluarga dapat
memodifikasi lingkungan rumah
Rendah
yang sehat

4 Menonjolnyamasalah : 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak menyadari adanya


Skala masalah tetapi perlu penanganan
segera
Masalah tidak dirasakan

Total 3

2.4 Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga
dalam merawat anggota yang sakit.
2 Sindrom lansia lemah berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat
anggota yang sakit.
3 Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi ligkungan.

G/D/Kep KLG/Format Askep


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl & Waktu Diagnosa Implementasi


23-05-2019 Ketidakefektifan 1. Menjelaskan kepada keluarga Tn S tentang
15.30 manajement keseahtan dampak yang bisa terjadi pada penderita
berhubungan dengan diabetes melitus
kurangnya kemampuan
2. Memotivasi keluarga untuk merawat luka
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit 3. Mengajarkan tehnik perawatan luka dengan
rebusan daun sirih

23 – 05-2019 Sindrom lansia lemah 1. Menggali pengetahuan keuarga diabetes


15.50 berhubungan dengan tentang diet DM
kurangnya kemampuan 2. Memotivisai keluarga untuk mengkonsumsi
keluarga dalam merawat
makanan sesuai dengan diet DM
anggota yang sakit
3. Mengajarkan kepada keluarga terkait
mengkonsumsi manakan yang rendah gula

23-05-2019 Hambatan pemeliharaan 1. Menggali pengetahuan keluarga tentang


16.15 rumah berhubungan rumah sehat
dengan ketidakmampuan 2. Mendiskusikan dengan keluarga pentingnya
keluarga memodifikasi
membersihkan lingkungan dan ventilasi
lingkungan
udara
3. Menjelaskan kepada keluarga tindakan
untuk membersihkan lingkungan rumah
yang kotor dengan menyapu 2x/hari.

G/D/Kep KLG/Format Askep


INPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl & Waktu Diagnosa Implementasi


24-05-2019 Ketidakefektifan 1. Melakukaan perawatan luka dengan
16.00 manajement keseahtan merendam luka ganggren menggunakan air
berhubungan dengan hangat rebusan air sirih selama 10 menit
kurangnya kemampuan
2. Memotivikasi keluarga untuk melakukan
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit perawatan luka secara mandiri
3. Memeriksa kadar gula darah Tn.S

24-05-2019 Sindrom lansia lemah 1. Memotivasi keluarga untuk mengkonsumsi


16.20 berhubungan dengan makanan yang sesuai dengan diet DM
kurangnya kemampuan 2. Memotivasi keluarga untuk berobat secara
keluarga dalam merawat
rutin
anggota yang sakit

24-05-2019 Hambatan pemeliharaan 1. Membantu keluarga dalam memodifikasi


16.50 rumah berhubungan lingkungan
dengan ketidakmampuan 2. Memotivasi keluarga untuk membersihkan
keluarga memodifikasi
lingkungan yang kotor
lingkungan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

G/D/Kep KLG/Format Askep


Tgl & Waktu Diagnosa Implementasi
25-05-2019 Ketidakefektifan 1. Melakukan perawatan lka ganggren pada
15.30 manajement keseahtan Tn.S dengan merendam luka menggunakan
berhubungan dengan air daun sirih selama 10 menit
kurangnya kemampuan
2. Memeriksa kadar gula darah pada Tn.S
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit

25-05-2019 Sindrom lansia lemah 1. Memotivasi keluarga untuk rutin kontrol dan
15.50 berhubungan dengan minum obat
kurangnya kemampuan
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit

25-05-2019 Hambatan pemeliharaan 1. Mengajarkankeluarga untuk menata barang-


16.0- rumah berhubungan barang yang berantakan dan menyapu rumah
dengan ketidakmampuan 2 kali sehari
keluarga memodifikasi
lingkungan

G/D/Kep KLG/Format Askep


EVALUASI KEPERAWATAN

TGL &
DIAGNOSA EVALUASI
JAM
23/5/2019 Ketidakefektifan S : keluarga Tn S mengatakan belum mengerti tentang
16.30 manajement keseahtan dampak yang terjadi pada penderita DM
berhubungan dengan
kurangnya kemampuan O : keluarga belum dapat melakukan perawatan luka
keluarga dalam merawat gangren
anggota yang sakit
A : masalah keluarga Tn S belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1. Melakukan perawatan luka dengan rendam rebusan
air sirih
2. Memotivasi keluarga untuk perawatan luka mandiri
3. Periksa kadar gula darah

23/5/2019 Sindrom lansia lemah S : keluarga Tn S mengatakan belum mengerti tentang Diet
16.35 berhubungan dengan DM
kurangnya kemampuan
keluarga dalam merawat O : keluarga belum dapat menjelaskan diet DM
anggota yang sakit
A : masalah kelaurga Tn S belum teratasi

P : Intevensi dilanjutkan
1. Memotivasi keluarga untuk diet DM
2. Motivasi keluarga untuk berobat secara rutin
23/5/2019 Hambatan pemeliharaan S : keluarga Tn S mengatakan belum mengerti tentang
16.50 rumah berhubungan rumah sakit
dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi O : keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan
lingkungan
A : masalah keluarga Tn S belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1. Bantu kelaurga memodifikasi lingkungan
2. Motivasi untuk membersihkan lingkungan

G/D/Kep KLG/Format Askep


EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl &
Diagnosa evaluasi
jam
24/5/2019 Ketidakefektifan S: keluarga mengatakan belum mengerti tentang perawatan
16.10 manajement keseahtan luka
berhubungan dengan
kurangnya kemampuan O : keluarga belum dapat melakukan perawatan gangren
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit A : masalah keluarga Tn S belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1.Lakukan tindakan rawat luka dengan rendam air
rebusan daun sirih.
2.Cek gula darah

24/5/2019 Sindrom lansia lemah S : keluarga mengatakan belum bisa mengerti diet DM
16.30 berhubungan dengan
kurangnya kemampuan O : keluarga belum bisa melaksanakan diet DM
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit S : masalah keluarga Tn S belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1. Motivasi intuk rutin minum obat

24/5/2019 Hambatan pemeliharaan S : kelaurga mengatakan belum bisa memodifikasi


16.45 rumah berhubungan lingkugan
dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi O : lingkungan kumuh, berantakan dan lantai banyak debu
lingkungan
A : masalah keluarga belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1. Ajaarkan kelauega menata barng dan rajin menyapu
rumah

G/D/Kep KLG/Format Askep


EVALUASI KEPERAWATAN

TGL &
DIAGNOSA EVALUASI
JAM
25/5/201 Ketidakefektifan S : keluarga mengatakan bisa dan paham tetnagn perawatan
9 manajement keseahtan luka
16.10 berhubungan dengan
kurangnya kemampuan O : keluarga dapat merawat luka gangren Tn S
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit A : makalah keluarga Tn S teratasi

P : interensi dihentikan

25/5/201 Sindrom lansia lemah S : keluarga mengatakan bisa menjalankan diet DM


9 berhubungan dengan
16.20 kurangnya kemampuan O : keluarga mampu menjalankan diet DM
keluarga dalam merawat
anggota yang sakit A : masalah keluarga Tn S teratasi

P : intervensi dihentikan

25/5/201 Hambatan pemeliharaan S : keluarga mengatakan dapat menjaga lingkungan rumah


9 rumah berhubungan
16.40 dengan ketidakmampuan O : keluarga dapat menata barang yang tidak rapi
keluarga memodifikasi
lingkungan A : masalah keluarga Tn S teratasi

P : intervensi dihentikan

G/D/Kep KLG/Format Askep

Anda mungkin juga menyukai