Anda di halaman 1dari 25

2021

Assesment pada Restaurant Gardento

RESTAURANT GARDENTO
TUGAS BIMBINGAN KONSULTANSI

ARYANISILA, S.E.,M.M., M.Si

PT. JAYA MANDIRI KONSULTAN

PILOT PROJECT PELATIHAN SDM DIBIDANG PRODUKTIVITAS


SUMATERA SELATAN
2021
i
DAFTAR ISI

BAB I. COMPANY PROFILE LEMBAGA KONSULTAN PT. JAYA PERKASA KONSULTAN.......................................1


BAB II. PROFILE KLIEN PT. HAGANA MUKTI ABADI............................................................................................3
BAB III. PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSULTANSI........................................................................................14
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH.............................................................................................................14
3.2. PERUMUSAN MASALAH YANG UTAMA.....................................................................................15
3.3. PENYUSUNAN REKOMENDASI (5W+1H)....................................................................................16
3.4. IMPLEMENTASI PEMECAHAN MASALAH...................................................................................17
3.5. PELAPORAN DOKUMEN HASIL...................................................................................................18
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................................................................19

ii
BAB I. COMPANY PROFILE LEMBAGA KONSULTAN PT. JAYA PERKASA K
ONSULTAN

PT. Jaya Perkasa Konsultan merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang k
onsultan yang berdiri pada tanggal 02 Februari 2020.
PT. Jaya Perkasa Konsultan didirikan oleh tenaga ahli dibidang konsultan manageme
n bisnis dan pemasaran yang tersertifikasi Badan Nasional Standar Profesi (BNSP).

Struktur Organisasi
 Komisaris : Cik Mas Hadi Salasa
 Direktur : Ir. Ibnu Abdullah, M.Si
 Direktur Keuangan : Aryanisila, M.M., M.Si
 Direktur Operasional : Yeny Pusvyta, ST., M.T
 Tim Bimbingan Konsultansi : Amransyah Muslimin, ST, MT
Anggota : DR. Nasir, SP, MP
Nurlaila, S.Si, MT
Saptana, SE., M.M

Bagan 1 : Struktur Organisasi Lembaga Konsultan

Alamat
Jl. A. Yani, Komp. Raflesia 1, No. 08, Kel. 14 Ulu, Kec. Seberang Ulu II Plaju-Palembang
30264, Telp : (0711) 518176.

1
Email : jayaperkasa@gmail.com. Web : www.jayaperkasa.com

Legalitas
Pada tahun 2020, PT. Jaya Perkasa Konsultan disahkan oleh notaris Haris Ibrahim,
SH., M.KnNo. 05 Maret 2020.

Visi
Menjadikan lembaga konsultan unggul dan berkualitas ditingkat internasional.

Misi
1. Membangun sistem kelembagaan yang efektif, efisien dan berkualitas.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM perusahaan.
3. Mengembangkan Profesionalitas untuk menjamin kepuasan pelanggan
dalam bidang managemen, bisnis dan pemasaran.
4. Menjalin kerjasama dengan Stakeholder terkait.
BAB II. PROFILE KLIEN PT. HAGANA MUKTI ABADI

PT. Hagana Mukti Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen (i
ndustri tekstil), yakni usaha pembuatan pakaian jadi dalam bentuk jaket, kemej
a, celana ataupun rok yang diproduksi secara masal. Tekstil mencakup keseluruh
an proses pembuatan pakaian, meliputi proses pembuatan serat-serat buatan, pem
buatan benang dan proses pembuatan pakaian jadi. Garmen juga menjadi salah sat
u penopang perkembangan industry tekstil diIndonesia, yang merupakan salah sat
u penyambung devisa terbesar ke-3 di Indonesia, setelah industry kelapa sawit
dan sector pariwisata.

Visi : Menjadi pimpinan utama perusahaan tekstil di Indonesia dalam


penyediaan seragam dan fashion.

Misi :
1. Memberikan pelyanan terbaik dan profesional untuk memenuhi kepuasan
pelanggan.
2. Menciptakan dan mengembangkan roduk - produk inovatif dan berkualitas
dengan harga bersaing.
3. Bermitra dengan stakeholder (karyawan), pelanggan, masyarakat, dan
pemegang saham) untuk mewujudkan kesejahteraan bersama yang lebih
baik.
Struktur Organisasi
Komisaris : DR. Nasir, SP, MP
Direktur : Nurlaila, S.Si, MT
Direktur Keuangan :Saptana, SE., M.M
Direktur Operasional : Dorin Wijaya, ST., M.T

Alamat
Jl. Basuki Rahmat no. 1 Palembang 30000, Telp : (0711) 318000,

3
Email : hma_official@gmail.com.

Legalitas
Pada tahun 2010, PT. Hagana Mukti Abadidisahkan oleh notaris Yuliani Saleh,SH.,
M.KnNo. 10 Oktober 2010.Saat ini PT Hagana Mukti Abadi memiliki 80 orang kary
awan, yang terdiri dari :
1. Direktur Utama : 1 orang
2. Direktur : 4 orang
3. Kepala Bagian : 8 orang

Struktur organisasi
PT. Hagana Mukti Abadi ditampilkan pada Gambar berikut :

Bagan 2
Struktur Organisasi PT Hagana Mukti Abadi

Jumlah karyawan pada PT. PT. Hagana Mukti Abadi sebanyak 67 orang yang terseb
ar di bagian pemasaran, keuangan, produksi dan administrasi perusahaan. Rinci
an jumlah karyawan pada masing-masing bagian adalah sebagian berikut :
1. Bagian Pemasaran : 10 orang
2. Bagian Keuangan : 4 orang
3. Bagian Produksi : 48 orang
4. Bagian Administrasi : 5 orang

PT. Hagana Mukti Abadi mulai beroperasi sejak tahun 2010. Selama beroperasi
selama 10 tahun produksi pada PT. Hagana mengalami perkembangan yang cukup ba
ik sampai akhirnya mulai mengalami penurunan sejak tahun 2019. Sejak tahun 201
9 sampai tahun 2020, penurunan produksi rata-rata mencapai 40%. Penurunan in
i disebabkan semakin menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak pada jumla
h penjualan tekstil. Di sisi lain tingginya nilai inflasi menyebabkan peningkatan biaya
bahan baku benang sebesar 20% pertahun. Penurunan jumlah penjualan dan kenaikan biaya
produksi telah berdampak pada penurunan nilai Return on Investment (ROI).

Dampak dari kinerja perusahaan ini menyebabkan perusahaan harus melakukan rasi
onalisasi karyawan perusahaan sampai 50 persen dari total karyawan yang ada.
Dampak dari rasionalisasi menyebabkan penurunan produksi yang menyebabkan kond
isi keuangan perusahaan semakin tidak sehat.

Penurunan ini menyebabkan harus melakukan rasionalisasi karyawan yang berdamp


ak pada penurunan yang cukup signifikan pada produksi hingga awal tahun 2021.

Dokumen Pra Konsultansi

KUESIONER BIMBINGAN KONSULTASI

Profil Perusahaan*
Nama Perusahaan:
PT. Hagana Mukti Abadi
Alamat: Jl. Basuki Rahmat no. 1 Palembang 30000
Phone : (0711) 318000
Email (harus diisi):
hma_official@gmail.com
Produk Utama:  bidang garmen (industri tekstil)
Tahun Pendirian:  2010
Kepemilikan: Ir. Riko Pahlawan, MT Pemilik (L/P): L
Asal Investasi:  Pribadi/perorangan
Konsumen Utama:
 Ibu Rumah Tangga
Ekspor: (langsung atau
melalui perantara) Ya Tidak % produksi: -

Sertifikat yg dimiliki
Belum ada
Masuk dalam Organisasi
Usaha Ya Tidak Nama: -

Serikat Pekerja:
Ya Tidak Nama:
Perjanjian Kerja Bersama
Berlaku sampai: -
(PKB): Ya Tidak
(Tanggal)

Struktur Staf*
Jumlah karyawan: (karyawan tetap) Jumlah: 80 Perempuan:20
Jumlah Direktur Utama: (mengawasi
tugas direktur) Jumlah: 1 Perempuan:-

Jumlah Direktur: (mengawasi tugas


Jumlah: 4 Perempuan:1
Kepala bagian)
Jumlah Kepala bagian Jumlah: 8 Perempuan: 2
Jumlah karyawan tetap yang lain: Jumlah: 67 Perempuan: 17
Jumlah karyawan temporer/kontrak: Jumlah:- Perempuan:-
Jam kerja keseluruhan  8jam/hari x 6 hari/pekan
Pembayaran upah secara digital:
Ya Tidak Berapa % yg digitaL:
(semua atau sebagian)
Ringkasan Penilaian

Penjelasan Singkat Manajemen – Masalah utama dalam Peningkatan Produktivitas menurut


Manajemen
1. Produksi terus menurun
2. Suatu tugas dikerjakan seorang karyawan dalam waktu yang lama
3. Harga bahan baku terus meningkat
4. Jumlah penjualan yang terus menurun

Rencana Program dan kegiatan utama Peningkatan Produktivitas yang dimasukkan dalam
Perencanaan Strategis Perusahaan
1. Produksi terus menurun => peningkatan produksi
2. Suatu tugas dikerjakan seorang karyawan dalam waktu yang lama => pelatihan dan pergantian
karyawan
3. Harga bahan baku terus meningkat =>pembelian dengan system kontrak
4. Jumlah penjualan yang terus menurun => pengurangan jam kerja karyawan

Bagan organisasi / Struktur

Proses Produksi

 1. Pattern Making process : membuat rencana / rancangan bentuk pakaian


2. Making sample adalah proses pembuatan pola sesuai dengan style/desain dan ukuran/work
sheet dalam pembuatan top sample minimal 4 pieces per size, dan hasil sample tersebut di
cek oleh merchandiser dan buyer. Sample yang telah disetujui/approved langsung diproduksi
secara masal, tetapi kalau tidak disetujui harus membuat sample lagi sampai di
setujui/approved.
3. Cutting adalah proses pemotongan kain, yang meliputi:
a. Marker : Proses meng copy-pola sesuai dengan kebutuhannya
b. Spreading : proses penggelaran kain lembar demi lembar menjaditumpukan kain, sesuai
dengan kebutuhan.
c. Bundling : proses pemberian tanda pada komponen–komponen pola marker yang siap akan
di potong
d. Numbering : proses pemberian nomor pada bagian komponen–komponen pola sesuai
dengan urutannya saat penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan banyak
pada setiap komponen.
4. Sewing adalah proses menjahit atau mengabungkan komponen pakaian yang telah dipotong
menjadi pakaian jadi yang meliputi:
a. Cek komponen : proses mengecek komponen pola yang diterima dari cutting, berapa jumlah
komponen sebuah pakaian
b. Cek Bendel : proses mengecek komponen pakaian, komponen demi komponen.
c. Layout mesin : menata dan mengurutkan mesin sesuai dengan urutan proses penjahitan
pakaian.
d. Trimming : proses pemotongan benang dari sisa–sisa jahitan
e. QC sewing : proses pengecekan/pengendalian mutu pakaian yang sedang proses dan sudah
selesai diproses dan siap di transfer ke proses finishing
5. Finishing adalah proses penyempurnaan pakaian jadi, meliputi:
a. Ironing : proses untuk merapikan pakaian dengan penyeterikaan, dan selanjutnya di hand
tack.
b. QC finishing : proses pengecekan pakaian sebelum ditransfer ke packing
c. Packing : proses mengemas pakaian dalam plastik atau dengan hanger, juga pemberian
aksesoris, pita, bunga, solasi dll, kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap
untuk dipasarkan.

Bahan baku/raw material yang berada di dalam gudang sebelum masuk proses produksi, diperiksa
kualitasnya untuk hal-hal sebagai berikut :

1. Bentuk gulungan kain


2. Shading/matching warna (kesamaan dan kerataan warna kain)
3. Lebar kain
4. Panjang kain
5. Corak/ Motif kain
6. Benang jahit / sewing thread (warna, nomor atau kehalusan)
7. Kancing (button)
8. Resluiting/zipper
9. Gulungan kain, semakin panjang gulungan kain semakin tinggi efisiensi
bentuk gulungan kain
 
Bidang-bidang peningkatan Produktivitas perusahaan
Bidang Indikator Tanggapan / komentar
Kelancaran Produksi (Production)
Informasi tentang Informasi tentang Kelancaran  Proses produksi berjalan lambat dan
bahan dan Produksi mulai dari tersendat
mesin/sarana ketersediaan bahan dan
produksi Proses.
  Apakah terdapat masalah Bahan baku  langka dan harga yang tinggi
Ketersediaan Bahan – bahan
dan kontinuitas
Apakah ada masalah dalam  -
kelangsungan proses produksi
selain bahan, misalnya Mesin
dan Penggunaan sarana dan
prasarana
Dukungan semua karyawan yg Kegiatan produksi sering terhambat
terkait dengan produksi sesuai karena masih ada karyawan yang
dengan bidang dan tugasnya tidak bekerja sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan
Penjadualan Apakah penjadualan produksi  tidak
berjalan sesuai dengan
rencana.
Apakah pernah terjadi  Sering
keterlambatan produksi?   
Bagaimana keselarasan  Pekerjaan yang sekuensial seringkali
bidang/departemen yang terhambat karena tersendatnya
mendukung kelancaran suplai bahan baku, yang berimbas
produksi terkait dengan pada ketidaktepatan pekerjaan di
ketepatan waktu produksi departemen selanjutnya
Target Produksi Apakah target produksi selalu  Sering tidak tercapai
tercapai atau tidak.
Jika tidak dimana penyebabnya  Bahan baku dan kinerja karyawan yang
tidak efisien
Fasilitas Produksi Bagaimana kondisi seluruh sarana Cukup mendukung 
produksi dalam rangka
mendukung kelancaran
produksi
Persoalan-persoalan penting yang perlu disampaikan di bidang Kelancaran Produksi:
1.Penyediaan bahan baku
2. Keterampilan karyawan
Kualitas/Mutu (Quality)
Kesepakatan Mutu Perusahaan memahami keinginan pelanggan dan memiliki Ya Tidak
keinginan yang tinggi untuk mempertahankan
pelanggan.

Survei teratur untuk memperoleh masukan dari pelanggan Ya Tidak

Ada kebijakan tentang mutu Ya Tidak


(yang sudah dijelaskan secara terperinci, dan
diterapkan dan dipahami oleh para karyawan)*

Mengukur dan berbagi Perusahaan menelusuri Indikator Kinerja Utama (KPI) Ya Tidak
data yang bermutu tentang mutu produksi.
Ya Tidak
Perusahaan menyampaikan data kinerja yang bermutu
(dalam bentuk tabel, grafik dll.) kepada karyawan.*

Pengurangan jumlah Faktor penyebab terjadinya barang cacat dianalisa dan Ya Tidak
barang catat (defect) diatasi secara sistematis
Prosedur pengoperasian standar (SOP) digunakan secara Ya Tidak
teratur
% Jumlah Produk Cacat dari total Produk 0,5 %

Penyebab utama terjadinya cacat produksi Kurang terampil


menggunaan
mesin
Persoalan-persoalan utama yang harus diatasi di bidang manajemen mutu: 
Karyawan tidak disiplin dalam mematuhi SOP

Waktu Penyerahan yang tepat (Delvery Time)


 
Waktu Siklus Rata2 waktu penyelesaian produk/cycle time 2 jam
(Cycle Time)
Keterlambatan Rata2 keterlambatan waktu 0,5 jam
Waktu kerja
Keterlambatan Jumlah kali complain pelanggan akibat keterlambatan 30 kali
Penyerahan penyerahan/tahun
kpd pelanggan
Waktu terlambat Waktu terlambat akibat dari TKerja, Bahan, Mesin Tkerja :50 %
Bahan :30%
Mesin : 1 %
Monitoring Waktu Pencatatan Keterlambatan waktu Ya Tidak
Hal – hal penting yang perlu di perbaiki terkait dengan penyebab keterlambatan waktu:
Keterampilan karyawan, penyediaan bahan baku
 
 
 
Kenyamanan dan dan Keselamatan (Safety)
Pengurangan jumlah Kesehatan dan keselamatan karyawan adalah Ya Tidak
kecelakaan persoalan penting bagi perusahaan
  Sudah dibentuk Komite K3/ P2K3 yang melibatkan Ya Tidak
karyawan dan manajer (secara aktif)*
Sudah ada kebijakan tentang K3 (yang sudah Ya Tidak
dijelaskan secara terperinci, diterapkan, dan
dipahami oleh karyawan)*
Ketentuan tentang K3 berisi resiko-resiko spesifik Ya Tidak
gender yang sudah diidentifikasi (misalnya
ketentuan khusus untuk perempuan hamil)
Jumlah kecelakaan dan kejadian yang menimbulkan 2 kali/tahun
kecelakaan Kerja
Penyebab utama timbulnya kecelakaan Kelalaian karyawan
Penilaian resiko digunakan secara teratur (penilaian Ya Tidak
dilaksanakan minimal dua kali setahun)*
Disediakan pintu keluar darurat dan diberi tanda Ya Tidak
secara jelas*
Alat Pelindung Diri (APD) disediakan untuk digunakan Ya Tidak
oleh karyawan *
Meningkatkan Berapa % Kondisi kerja di atas rata-rata sehingga Belum tahu
kesejahteraan karyawan karyawan merasa puas
Tingkat kepuasan karyawan dipantau Ya Tidak
Absensi dipantau Ya Tidak Rate:-
Tingkat perputaran pekerja dipantau Ya Tidak Rate:-
Persoalan-persoalan penting yang akan diatasi di bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3):
Kelengkapan data monitoring K3

Moral kerja SDM dan Loyalitas (Morale)


Kebijakan dan pedoman Kebijakan dan praktek SDM sesuai dengan peraturan Ya Tidak
SDM ketenagakerjaan nasional dan internasional.
Ada kebijakan SDM (yang sudah dijelaskan secara Ya Tidak
terperinci, diterapkan, diperbaharui dan dipahami oleh
karyawan)
Setidaknya upah minimum sesuai UU dibayarkan* Ya Tidak
Lembur dibayar dengan benar dan konsisten* Ya Tidak
Jam kerja sesuai dengan batas yang ditetapkan UU* Ya Tidak
Praktek SDM mencakup ketentuan-ketentuan khusus yang Ya Tidak
mengatur masalah-masalah yang terkait dengan
gender
Praktek SDM yang lebih Praktek SDM mengakui karyawan sebagai aset penting Ya Tidak
baik perusahaan
Ada sistem pemberian penghargaan (reward) untuk Ya Tidak
prestasi kerja yang tinggi (misalnya dalam bentuk
pengakuan, pemberian insentif)*
Ada sistem pelatihan karyawan untuk memastikan Ya Tidak
karyawan diberi pelatihan secara teratur*
Ada sistem penyampaian keluhan * Ya Tidak
  Absensi dipantau Ya Tidak
Nilai Rata2:
-
  Tingkat perputaran pekerja dipantau Ya Tidak
Nilai Rata2:-
Persoalan-persoalan penting yang akan diatasi di bidang pengelolaan sumber daya manusia:
 Rendahnya hasil produksi dibandi jumlah karyawan dan upah
 
 
 
BAB III. PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSULTANSI
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Setelah tim konsultan menelaah data prakonsultansi dari klien, tim melakukan
brainstorming tentang tujuan, target, proses dan lain untuk menggali informasi
lebih lanjut dan mencari akar permasalahan. Permasalahan yang diinformasikan pada
kusioner pra-konsultansi belum bisa sepenuhnya dijadikan acuan dan membutuhkan
penafsiran serta penjelasan lanjut untuk menemukan dan merumuskan masalah yang
sebenarnya terjadi pada perusahaan klien.

Pada awal bimbingan konsultasi kami telah menyarankan pembentukan tim perus
ahaan dimana mereka bertugas untuk menyediakan data dan memberikan informasi yang
diperkukan oleh tim konsultan.

Pembagian tim perusahaan tersebut seperti pada Tabel berikut :


Tabel 1. Tim perusahaan

No Bidang Jumlah (orang)


1 Pemasaran 3
2 Keuangan 2
3 Produksi 10
4 Administrasi 2

Data awal yang didapat pada wawancara dengan pimpinan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Terjadinya penurunan produksi
2. Sebagian besar karyawan bekerja tidak memenuhi target produksi
3. Penjualan untuk produk retail dan penjualan partai besar menurun

Berdasarkan data pra-konsultansi, informasi data dari tim perusahaan yang dibentuk,
serta observasi/kunjungan lapangan, serta dengan menggunakan tool 5 why, tim
konsultan menemukan beberapa permasalahan yang selanjutnya dilakukan analisis
P-Q-C-C-D-S-M, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil analisa Identifikasi permasalahan

Analisa Permasalahan Indikator


P (Produksi) Pekerja tidak memenuhi target produksi: Sering tidak Penurunan produksi
memenuhi jumlah pesanan untuk partai besar tepat waktu rerata lebih dari 20%/tah
un
Q (Kualitas) Cukup baik dari sisi frekuensi pengunjung yang datang untuk Pengunjung menurun
makan. /tahun
C (Cost) Biaya produksi tinggi :
-Kenaikan harga bahan baku Harga bahan baku nailk 2
-Biaya operasional meningkat 0%
Biaya operasional naik 20
%
D (Delivery) Tersendat : Waktu penyelesaian
-Keterlambatan penyajian makanan. produk lebih lambat dari
-Kecepatan kerja pegawai antar departemen yang rerata target waktu kerja sebesar
dibawah target capaian 30 %
S (Safety) Lingkungan/are kerja karyawan kurang memnuhi standar Kecelakaan kerja ringan
keselamatan. rerata 2%/tahun
M (Moral) Pekerja kurang cekatan dan disiplin dalam memberikan Rerata 50% pekerja sering
pelayanan kepada pengunjung. terlambat dan 10 % ijin
sakit rerata 5 hari/bulan

3.2. PERUMUSAN MASALAH YANG UTAMA

Berdasarkan hasil temuan dari tim konsultan dan analisis faktor dominan m
aka penetapan masalah utama menggunakan alat analisis Fishbone. Berdasarkan
hasil analisis Fishbone ditetapkan masalah utama yang akan dijadikan fokus da
lam kegiatan bimbingan konsultasi adalah sebagai berikut:
FISH BONE

PRODUKTIVITAS KARYAWAN
RENDAH
PENURUNAN PRODUKSI Karakter karyawan

Keuangan tidak stabil


Tidak ada lembur

Belum ada SOP dan ISO

CASH FLOW
PERUSAHAAN MENURUN

Belum ada karyawan yang


kompeten dibidangnya

PENEMPATAN KARYAWAN

Dari analisis fishbond diatas dapat disimpulkan permasalahan utama adalah jumlah karyawan
kurang berkompeten yang ditempatkan pada posisi jabatan strastegis yang mempunyaifungsi
pengambil keputusan pada perekrutan pegawai. Sehinngga banyak karyawan yang mempunyai
kinerja lambat masih di pekerjakan sehingga menambah biaya operasional dan menjadi beban
perusahaan yang mengakibatkan produksi dan cash flow perusahaan menurun.

3.3. PENYUSUNAN REKOMENDASI (5W+1H)

3.3.1. Menetapkan Referensi Tools

Team konsultan PT. Jaya Perkasa membentuk gugus tugas dengan jumlah kelompok 5 - 8
Orang, bertemu secala berkala untuk peningkatan, pengedalian, dengan cara identifikasi, analisa
dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan Metode TQM (Total Quality Managemen)
dengan menerapkan ISO 9001, 14001 dan 45001 kepada PT. Hagana Mukti Abadi.

3.3.2. Metode 5W1H dan KI

Berdasarkan hasil review masalah utama yang terpilih, yaitu : Banyak


karyawan yang tidak produktif dalam bekerja sehingga menambah biaya operasional dan
menjadi beban perusahaan yang mengakibatkan produksi dan cash flow perusahaan menurun.
Maka tim konsultan membuat rekomendasi untuk peningkatan produktivitas dengan
merumuskan action plan yang ditampilan dalam bentuk matrik plan bimbingan kons
ultasi sebagai berikut :
MATRIX PLAN ( ACTION PLAN )

What Why When Where Who How Indikator


Keberhasilan
Penurunan Penurunan 6 bln Produksi Direktur Penambahan upah Peningkatan proses
produksi upah karyawan Produksi karyawan produksi

Kurang 2 bln Produksi Direktur Adm Meningkatkan Karyawan yang


Kompetensi mengikuti Perusahaan kompetensi tesertifikasi.
rendah pelatihan & dengan
tidak di mengadakan
sertifikasi pelatihan dan
sertifikasi
Penempatan -Nepotisme 2 bln Produksi Direktur Adm Karyawan yang
karyawan yg - Like & Perusahaan -Penempatan kompeten.
tidak sesuai dislike dari sesuai dengan
dengan pimpinan. kompetensi dan
kompetensi dan keahlian.
ketrampilan. (The right man in
the right place).

- Assesment Fit &


Proper Test.

Belum ada Standar 3bulan Produksi Direktur Pembuatan Tercapainya target


standar penjaminan Produksi dokumen kerja prosuksi
penjaminanmut mutu, baik penjaminan mutu
u baku (SOP, untuk (SOP, Borang
monitoring, membantu penjaminan mutu)
evaluasi) kelancaran Penjadwalan
kinerja monitoring dan
evaluasi kerja
produksi

3.4. IMPLEMENTASI PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil review hasil rekomentasi peningkatan produksi dan


dengan bimbingan tim konsultan maka metode yang digunakan adalah:
1. Assesmen pegawai.
2. Pelatihan & Sertifikasi.
3. Rotasi karyawan ke tempat yang lebih sesuai dengan keahliannya
4. Pemberian penghargaan/bonus bagi karyawan yang melebihi target kerja/produksi
5. Pembelian bahan baku dengan sistem kontrak

3.5. PELAPORAN DOKUMEN HASIL

Evaluasi pelaksanaan bimbingan dilakukan dengan melakukan review hasil-has


il bimbingan untuk peningkatan produktivitas. Pelaksanaan evaluasi dilakukan
dengan cara membandingkan capaian hasil bimbingan konsultasi sebelum dan sesu
dah pelaksanaan bimbingan.
Setelah dilaksanakan bimbingan dan konsultasi dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan maka terjadi peningkatan produktivitas dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.
Hasil Evaluasi peningkatan produktivitas setelah bimbingan konsultasi.

Analisa Permasalahan Sebelum Sesudah


P (Produksi) Pekerja tidak memenuhi target produksi: Penurunan produksi rerata Produksi sesuai target
Sering tidak memenuhi jumlah pesanan untuk lebih dari 20%/jumlah
partai besar tepat waktu pegawai
Q (Kualitas) Cukup baik dari sisi hasil produksi Barang reject <0,2 Barang reject <0,2
%/akumulasi produk/tahun %/akumulasi
produk/tahun
C (Cost) Biaya produksi tinggi :
-Kenaikan harga bahan baku Harga bahan baku nailk 20% Pembelian bahan baku
-Biaya operasional meningkat Biaya operasional naik 20 % lebih murah 10%

Biaya operasional berhasil


diturunkan sebesar 10 %
D (Delivery) Tersendat : Waktu penyelesaian produk Waktu penyelesaian
-Keterlambatan penyediaan bahan baku lebih lambat dari target produk mencapai target
-Kecepatan kerja pegawai antar departemen waktu kerja sebesar 30 % waktu kerja
yang rerata dibawah target capaian
S (Safety) Terjamin aman Kecelakaan kerja ringan Kecelakaan kerja ringan
rerata 2%/tahun rerata 2%/tahun
M (Moral) Pekerja kurang disiplin dalam memenuhi Rerata 50% pekerja sering Pekerja yang terlambat
waktu kerja: ini terjadi di semua departemen terlambat dan 10 % ijin sakit <5%/bulan dan ijin sakit
rerata 5 hari/bulan <5%/bulan

Berdasarkan Tabel 4, terjadi peningkatan produksi sehingga produksi yang awalnya


mengalami penurunan 20%/tahun kemudian pada triwulan pertama tahun 2021, produksi relatif
stabil dan kedepan ada kecenderungan akan mengalami peningkatan sehingga diperkirakan pada
triwulan kedua tahun 2021 produksi diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 10%.
Kinerja perusahaan juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari terjadinya perbaikan
pada kinerja pegawai, yang awalnya 50% tidak produktif, secara perlahan-lahan dapat
ditingkatkan sehingga tidak ada lagi pegawai yang tidak produktif (0%). Upaya ini dilakukan
berkat adanya upaya perbaikan pengelolaan tenaga kerja pada saat proses bimbingan konsultasi.
Hasil pelaksanaan bimbingan dan konsultasi didokumentasikan dalam laporan
bimbingan konsultasi yang selanjutnya telah dipresentasi dihadapan manajemen
perusahaan. Setelah dilakukan paparan, manajemen menyambut baik kinerja perusahaan
khususnya pada peningkatan produktivitas perusahaan.

Closing Statement dari Tim Konsultan dan Penanggung jawab


BAB IV. PENUTUP

Kegiatan bimbingan konsultasi telah selesai dilaksanakan dengan 5 (lima) tahapan, yaitu:
identifikasi masalah, perumusan masalah, pemberian rekomendasi, implementasi, evaluasi dan
monitoring. Dari identifikasi permasalahan utama yang yang dihadapi perusahaan adalah
banyaknnya karyawan yang tidak produktif sehingga menyebabkan produksi mengalami
penurunan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah direkomentasikan menggunakan
metode Total Quality Management (TQM).
Berdasarkan hasil review hasil rekomentasi peningkatan produksi dan dengan
bimbingan tim konsultan maka metode yang digunakan adalah:
a. Assesmen pegawai.
b. Pelatihan & Sertifikasi.
c. Peningkatan upah karyawan dalam jangka waktu 6 bulan setelah dilakukan bim
bingan konsultasi.

Anda mungkin juga menyukai